You are on page 1of 13

EVALUASI KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PAI DI

KECAMATAN PAGAR JATI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Salimah
Guru Pendidikan Agama Islam
Email: salimah@gmail.com

Abstract: The problems in this study were 1) How is the evaluation of the activities carried out by teachers working group (KKG) of
religious education, 2) How to Evaluate Activity of teachers working group (KKG) of religious education on the skills of teachers in
teaching in the District Pagar Jati Central Bengkulu, 3) Obstacles and supporting teachers to follow the activities of teachers working
group (KKG) of religious education. The method used in this research is qualitative research to uncover these problems in depth and
thorough, while informants studied were administrators and members of the working group of religious education teacher residing in
District Jati fence. Results of this research are activities by the working group of teachers in the district teak Fences routine nature
there is no regular monthly as well when there are things that should be important if it can be weekly Mass will face semiannual then
we will discussion to discuss the matter grating, preparation of RPP which will be given to students, or the Mass there is an urgent
problem that must be solved together. Later in the activities of the working group also conducted seminars for teacher’s workshop of
the religious education and other activities to increase knowledge and skills for the Master of religious education. Work activities
teachers can help teachers’ skills in teaching activities of teachers working groups in the district of religious education teak railings
so help teachers, because this activity is aimed to help teachers of religious education to be more proficient and professional in
teaching, this activity is usually held one month one month 2 times, or if there are urgent as the new school year can be activities
once a week.In carrying out the activities of the working group of teachers in the district Pagar Jati no problems were severe
constraints only a little too did not become an obstacle in these activities.

Keywords: evaluation, the working teachers group

Abstrak: Permasalahan pada penelitian ini adalah 1) Bagaimana evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kerja guru (KKG)
PAI, 2) Bagaimana Evaluasi Kegiatan kelompok kerja guru (KKG) PAI terhadap Keterampilan guru dalam mengajar di Kecamatan
Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah, 3) Faktor Penghambat dan pendukung para guru untuk mengikuti kegiatan kelompok kerja
guru (KKG) PAI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk mengungkap persoalan secara mendalam dan menyeluruh, adapun
informan yang diteliti adalah pengurus dan anggota kelompok kerja guru PAI yang berada di Kecamatan Pagar Jati. Hasil penelitian
ini adalah terdapat beberapa kegiatan yang dievaluasi diantaranya kegiatan rutin bulanan dan mingguan. Kegiatan mingguan
dilakukan para pengurus dan anggota KKG jika menghadapi semesteran. Mereka berdiskusi untuk membahas kisi-kisi soal,
persiapan RPP yang akan diberikan kepada siswa atau misalnya ditemukan permasalahan yang mendesak yang harus di pecahkan
secara bersam-sama. Dalam kegiatan kelompok kerja guru juga dilakukan seminar dan workshop untuk menambah ilmu dan
keterampilan para Guru PAI. Kegiatan kelompok kerja guru PAI di kecamatan pagar jati sangat membantu para guru PAI, karena
kegiatan ini bertujuan membantu para guru PAI agar lebih mahir dan profesional dalam mengajar. Dalam melaksanakan kegiatan
kelompok kerja guru di kecamatan Pagar Jati tidak ditemukan kendala yang serius hanya terdapat sedikit kendala yang tidak
menghambat kegiatan kelompok kerja guru.
Kata kunci: Evaluasi, Kelompok Kerja Guru

Pendahuluan menentukan kepribadian, skill serta budi pekerti


Pendidikan merupakan bagian yang integral dalam manusia tersebut.
kehidupan manusia, dimana manusia dapat membina Pendidikan merupakan salah satu pilar ke-
kepribadiannya dengan jalan mengembangkan hidupan bangsa. Masa depan suatu bangsa bisa
potensi-potensi yang dimiliki sesuai dengan nilai-nilai diketahui melalui sejauh mana komitmen
di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan masyarakat, bangsa atau pun negara dalam
demikian dari nilai-nilai yang ada berlangsung suatu menyelenggarakan pendidikan nasional. Oleh
proses yang selaras dengan tujuan utama pendidikan karena itu, pendidikan menjadi faktor utama atau
yaitu mengembangkan kemampuan pengetahuan penentu bagi masa depan bangsa. Dalam rangka
keterampilan dan sikap anak didik secara optimal. perwujudan fungsi idealnya untuk peningkatan
Proses pendidikan sangat kualitas sumber daya manusia tersebut, sistem

al-Bahtsu: Vol. 2, No. 1, Juni 2017


121
Salimah

pendidikan di Indonesia haruslah senantiasa sebagai besar waktu guru ada di sekolah, sisanya
mengorientasikan- diri menjawab kebutuhan dan ada di rumah dan di masyarakat.2
tantangan yang muncul dalam masyarakat Indonesia Guru merupakan faktor yang sangat dominan
sebagai konsekuensi logis dari perubahan. dan paling penting dalam pendidikan formal pada
Setiap masyarakat menghendaki adanya umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan
pendidikan dalam berbagai bentuk kelembagaan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi
baik formal maupun non formal. Kelembagaan diri. Di sekolah guru merupakan unsur yang sangat
pendidikan dijadikan sarana pembudayaan generasi mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain
penerus di masa yang akan datang untuk unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan
melestarikan tatanan nilai sosio-kultural sepanjang penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan
zaman. Undang –undang RI no 20 tahun 2003 kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta
tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun
bahwa usaha yang dapat dilakukan bangsa demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan
Indonesia untuk meningkatkan kualitas manusia mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh
Indonesia dapat dilakukan melalui pendidikan, kemampuan profesional guru dan mutu kinerjanya.
karena pendidikan nasional berfungsi untuk Guru merupakan ujung tombak pendidikan
mengembangkan kemampuan dan membentuk sebab secara langsung berupaya mempengaruhi,
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat membina dan mengembangkan peserta didik, guru
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta diperlukan sebagai pendidik, pembimbing, pengajar
didik, agar menjadi manusia yang beriman dan dan kemampuan tersebut tercermin pada
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak kompetensi guru. Berkualitas tidaknya proses
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta inovasi yang dimiliki guru. Gunawan
bertanggung jawab.1 mengemukakan bahwa Guru merupakan perencana,
Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh pelaksana sekaligus sebagai evaluator
kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam pembelajaran- di kelas, maka peserta didik
proses pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor merupakan- subjek yang terlibat langsung dalam
penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan proses untuk mencapai tujuan pendidikan3.
mempunyai posisi strategis maka setiap usaha Guru sebagai pekerja harus berkemampuan yang
peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan meliputi penguasaan materi pelajaran, penguasaan
perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam profesional keguruan dan pendidikan, penguasaan
segi jumlah maupun mutunya. Guru adalah figur cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian
manusia sumber yang menempati posisi dan untuk melaksanakan tugasnya, disamping itu guru
memegang peran penting dalam pendidikan. Ketika harus merupakan pribadi yang berkembang dan
semua orang mempersoalkan masalah dunia bersifat dinamis. Hal ini sesuai dengan yang
pendidikan figur guru mesti terlibat dalam agenda tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003
pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
pendidikan formal di sekolah. pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban (1)
Guru merupakan tenaga profesional yang menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2)
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, me-laku- mempunyai komitmen secara profesional untuk
kan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Hal dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang
tersebut tidak dapat disangkal karena lembaga
pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru.
Djamarah. Prestasi belajar dan Kompetensi Guru. (Surabaya.
Usaha Nasional, 2000), hal .45
Akmal Chairul Dkk, Panduan Sistem kenaikan Pangkat Gunawan. Administrasi Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),
Pengawas PAI pada Sekolah, (jakarta: Depag, RI, 2008) hal,3 hal .78
Evaluasi Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI di Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah

diberikan kepadanya. Harapan dalam Undang-Undang sambilan dari pada kegiatan utamanya sebagai guru di
tersebut menunjukkan adanya perubahan paradigma sekolah. Kenyataan ini sangat memprihatinkan dan
pola mengajar guru yang pada mulanya sebagai mengundang berbagai pertanyaan tentang konsistensi
sumber informasi bagi siswa dan selalu mendominasi guru terhadap profesinya. Disisi lain kinerja guru pun
kegiatan dalam kelas berubah menuju paradigma yang dipersoalkan ketika memperbicangkan- masalah
memposisikan guru sebagai fasilitator dalam proses peningkatan mutu pendidikan.
pembelajaran dan selalu terjadi interaksi antara guru Kelompok kerja guru pendidikan Agama Islam
dengan siswa maupun siswa dengan siswa dalam disingkat KKG PAI adalah wadah kegiatan
kelas. Kenyataan ini mengharuskan guru untuk selalu profesional untuk meningkatkan pengetahuan dan
meningkatkan kemampuannya terutama memberikan kemampuan serta untuk membina hubungan
keteladanan, membangun kemauan, dan kerjasama secara koordinatif dan fungsional antara
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam sesama Guru Pendidikan Agama Islam yang bertugas
proses pembelajaran. pada Sekolah Dasar dan tergabung dalam organisasi
Menurut Pidarta bahwa setiap guru adalah gugus sekolah dengan memanfaatkan potensi atau
merupakan pribadi yang berkembang4. Bila per- kemampuan yang ada pada masing-masing guru.
kembangan ini dilayani, sudah tentu dapat lebih Kelompok Kerja Guru PAI Adalah wadah
terarah dan mempercepat laju perkembangan itu kegiatan profesional bagi guru ditingkat Kecamatan
sendiri, yang pada akhirnya memberikan kepuasan dan Kabupaten yang terdiri dari sejumlah guru PAI
kepada guru-guru dalam bekerja di sekolah sehingga dari sejumlah sekolah untuk meningkatkan
sebagai pekerja, guru harus berkemampuan- yang pengetahuan dan kemampuan serta untuk mem-
meliputi unjuk kerja, penguasaan- materi pelajaran, bina hubungan kerjasama secara koordinatif dan
penguasaan profesional keguruan dan pendidikan, fungsional antara sesama GPAI yang bertugas di
penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan Kecamatan tersebut. Pusat kegiatan Guru SD
berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya. disingkat KKG SD. Dalam lingkungan gugus
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang sekolah yang dilengkapi dengan sumber belajar
pesat melahirkan tantangan pada berbagai aspek untuk melakukan inovasi dan mengatasi masalah
kehidupan manusia tidak terkecuali pada kehidupan yang ditemukan dalam kegiatan belajar mengajar.
beragama. Kondisi demikian menuntut guru PAI SD inti dipilih diantara anggota gugus yang dinilai
mampu berperan menampilkan nilai-nilai Islam dapat menjadi pusat untuk mengembangkan
yang lebih dinamis dan aplikatif. Kenyataan di sekolah-sekolah yang lainnya. Sedangkan gugus
lapangan menunjukan bahwa GPAI memiliki Sekolah Dasar adalah sekelompok atau gabungan
kualifikasi dan kompetensi yang beragam sehingga dari 3-8 Sekolah Dasar (SD) yang memiliki tujuan,
berdampak kurang optimalnya kinerja. semangat maju bersama dalam meningkatkan mutu
Guru pada prinsipnya memiliki potensi yang pendidikan melalui pemerataan sistem pembinaan
cukup tinggi untuk berkreasi guna meningkatkan profesional. Pelaksanaanya diatur sebagi berikut:
kinerjanya. Namun potensi yang dimiliki guru untuk Pada setiap gugus sekolah dipilih 1 (satu)
berkreasi sebagai upaya meningkatkan kinerjanya Sekolah Dasar sebagai sekolah dasar inti (SD
tidak selalu berkembang secara wajar dan lancar inti) dari 3-8 sekolah atau sesuai dengan kondisi
disebabkan adanya pengaruh dari berbagai faktor baik setem Pembinaan profesional guru
yang muncul dalam pribadi guru itu sendiri maupun dilaksanakan- berdasarkan pada prinsipprinsip
yang terdapat diluar pribadi guru. Tidak dapat pembinaan yang objektif dan manusiawi.
dipungkiri bahwa kondisi di lapangan mencerminkan Pembinaan secara struktural dan fungsional
keadaan guru yang tidak sesuai dengan harapan komponen gugus sekolah dilakukan oleh Kantor
seperti adanya guru yang bekerja sambilan baik yang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
sesuai dengan profesinya maupun diluar profesi Kecamatan dan Kantor Departemen Pendidikan
mereka, terkadang ada sebagian guru yang secara dan Kebudayaan Kabupaten, dan pembina
totalitas lebih menekuni kegiatan lainnya yang terkait.
Kegiatan dalam Kelompok Kerja Guru
4 Pidarta. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan

Bercorak Indonesia. (Jakarta: PT. Bina Rineka Cipta, 1999), hal.67 dilakukan- secara terprogram.
Salimah

Ada banyak ragam kegiatan pengembangan dan dengan memakai pendekatan deskriptif kulitatif, yaitu
pembinaan profesi guru baik di sekolah dasar, suatu proses penelitian yang menghasilkan- data
menengah maupun keatas misal KKG, MGMP, PGRI. deskriptif baik berupa tulisan atau ungkapan yang
Ketua gugus dapat memprogramkan penataran mini diperoleh langsung dari lapangan atau wilayah
bagi guru dalam setiap libur caturwulan. Sebagai penelitian.7 Pendekatan kualitatif adalah suatu proses
fasilitasnya bisa kepala sekolah inti, tutor, guru penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
pemandu atau pengawas TK/SD setempat. Selain itu metodelogi yang menyelidiki suatu fenomena sosial
di gugus sekolah melalui KKG dapat dan masalah manusia, pada pendekatan ini, laporan
menyelenggarakan pertemuan-pertemuan rutin, bisa menggunakan prosedur secara terinci dari kata-kata
satu kali dalam satu minggu, satu kali dalam dua tertulis maupun lisan dari pandangan responden, dan
minggu, atau satu kali dalam satu bulan. melakukan studi pada situasi yang dialami.8
Dengan kegiatan kelompok kerja guru, guru Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
dapat mengembangkan potensinya sebagai tenaga bertujuan memahami realitas sosial, yaitu me- lihat
pendidika dan pengajar. Dalam kegiatan KKG guru dunia dari apa adanya, bukan dunia yang
dapat bertukar pikiran terhadap persoalan-persoalan seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif
siswa dan disamping itu juga dapat menjalin haruslah orang yang memiliki sifat open minded.
silahtuhrahmmi dan komunikasi dengan guru-guru Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan
lainnya. Dengan kegiatan KKG guru yang kurang baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk
kreatif diharapkan dapat menjadi kreatif dan memahami dunia psikologi dan realitas sosial.
profesional dalam menjalankan tugasnya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Menurut
Berdasarkan observasi peneliti dan wawancara Arikunto penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
sementara dengan salah seorang Pengurus Kelompok berusaha menggambarkan dan meng-interpretasikan
Kerja guru PAI yang ada di Kecamatan Pagar Jati.5 fenomena yang sedang terjadi di lapangan.9 Ciri-ciri
Dalam kegiatan tersebut terlihat bahwasanya guru penelitian jenis ini diungkapkan oleh Danim10 yaitu:
rata-rata telah mengikuti kegiatan KKG terutama guru Bersifat mendeskripsikan kejadian atau
PAI, dengan adanya kegiatan kelompok kerja guru, peristiwa yang bersifat faktual.
para guru sangat terbantu dalam kegiatan belajar Dilakukan dengan survey, dalam arti penelitian
mengajar, karena dalam kegiatan tersebut banyak ini mencakup seluruh metode kecuali yang
sekali hal-hal yang bisa didiskusikan ketika guru bersifat historis dan ekperimental.
mengalami kesulitan dalam belajar mengajar. Mencari informasi faktual yang dilakukan
Sehingga berdampak pada keaktifan guru dalam secara mendetail.
mengajar. Apabila keterampilan guru dalam mengajar
Mengidentifikasi masalah-masalah untuk men-
sudah bagus, maka akan berdampak pada prestasi
dapatkan justifikasi keadaan dan praktik-praktik
belajar siswa. Dengan demikian, maka peneliti
yang sedang berlangsung.
tertarik untuk membahas persoalan ini dengan judul ”
Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola
Evaluasi Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI
oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang
di Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu
besamaan.
Tengah”.
Menurut Molleong penelitian deskriptif
kualitatif menyajikan secara langsung hakikat
Metode Penelitian
hubungan antara peneliti dan responden yang bukan
Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu berupa data angka melainkan kata-kata dan prilaku
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara orang. Penelitian kualitatif membuka lebih besar
terencana dan sistematis guna mendapatkan terjadinya hubungan langsung antara peneliti
pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan tertentu.6 Jenis penelitian ini Komaruddin. Ensiklopedi. (Jakarta:Bumi Aksara,1994), hal. 55
menggunakan jenis penelitian lapangan Iskandar. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Gaung
Persada Prees, 2009), hal. 12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta, Rieneka
Halima, S.Pd.I (wawancara pada tanggal 13 Mei 2015) Cipta, 1999), hal. 12
Sumadi, Suryabrata. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung, Pustaka
Rajagrafindo Persada. 2010), hal. 11 Setia, 2000), hal. 41
Evaluasi Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI di Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah

dan responden. Dengan demikian akan menjadi penilaian untuk dipertimbangkan layak tidak- nya
lebih mudah dalam memahami fenomena yang sumber tersebut dijadikan sumber data. Hal ini
dideskripsikan dibanding dengan hanya didasarkan dikarenakan sumber data harus benar-benar
pada pandangan peneliti sendiri.11 berhubungan langsung dengan bidang penelitian.
Metodelogi penelitian kualitatif juga sering disebut Selain itu, sumber data harus mencerminkan
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya kondisi yang sebenarnya. Setelah itu pemilihan
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); sumber data dilakukan dengan cara
disebut juga sebagai metode etnoghrapi, karena pada mengidentifikasi seluruh calon sumber data, apakah
awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk calon sumber data itu benar-benar berhubungan
penelitian bidang antropologi budaya; disebut juga langsung dengan permasalahan atau tidak.
sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul Penjaringan data dalam penelitian ini meng-
analisisnya lebih bersifat kualitatif. gunakan teknik dan berakhir apabila sudah terjadi
Penelitian ini tidak diarahkan untuk mem- pengulangan yang berulang-ulang terhadap
buktikan hipotesis tetapi menekankan kepada informasi atau data yang diperoleh.13 Dengan kata
pengumpulan data faktual yang ada untuk lain bahwa jika tidak ada lagi infromasi yang dapat
mendeskripsikan kejadian sesungguhnya di lapangan. dijaring maka penarikan sampel diakhiri.
Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti sedapat Ciri-ciri penelitian kualitatif berbeda dengan
mungkin tidak mengubah suasana yang ada, dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif,
berbagai teknik pengumpulan data secara wajar oleh segala sesuatu baik mengenai masalah, sumber
peneliti sebagaimana adanya. data, fokus penelitian bahkan desain penelitian
Data penelitian yang dikumpulkan dalam sendiri belum mempunyai bentuk yang pasti.
penelitian ini berupa informasi diperoleh dari Segala sesuatunya berkembang di lapangan sesuai
sumber-sumber sebagai berikut:12 dengan kondisi kualitatif objektif yang ada.
Sumber Data Primer Kemudian salah satu situasi dan peristiwa secara
Yang menjadi informan utama adalah Kepala mendalam- dan menyeluruh dengan berbagai teknik
KKG PAI Kertapati, Pengurus dan anggota pengumpulan data, dengan berbagai sumber data
kelompok kerja guru PAI di Kecamatan Kerta dan berbagai situasi untuk kemudian dicarikan
Pati. Sumber ini memiliki kedekatan dengan makna-makna yang terkandung dalam segenap
masalah yang sedang diteliti. Oleh karena itu situasi dan peristiwa yang diamati.
data utama penelitian ini diperoleh dari Agar dapat melakukan pengumpulan data seperti
informan utama penelitian yaitu, ketua KKG tersebut diperlukan instrumen penelitian yang peka,
dan pengurus KKG lainnya di lingkungan dapat menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan
Kecamatan Kertapati yang berjumlah 11 orang. lingkungan. Untuk itu penelitian ini menggunakan
Sumber Data Sekunder manusia sebagai instrumen penelitian, yaitu peneliti
sendiri. Ada beberapa keuntungan menjadikan
Data sekunder merupakan data pelengkap
sebagai penunjang data-data pokok yang di- manusia sebagai instrumen penelitian14, yaitu:
peroleh dari sumber data primer. Data sekunder Peneliti sebagai instrumen dapat berinteraksi
ini diperoleh dari: dengan responden dan lingkungan yang ada,
Arsip dokumentasi, yaitu data dokumentasi memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap
segala stimulus yang berguna bagi penelitian.
mengenai keadaan sekolah.
Peneliti sebagai instrumen dapat menyesuaikan
Peristiwa, yaitu berbagai aktifitas yang
diri dengan semua aspek keadaan dan aneka
terjadi di lokasi penelitian yang berkaitan
ragam data.
dengan permasalahan yang diteliti.
Untuk menentukan dan memilih sumber data Peneliti sebagai instrumen dapat merasakan,
memahami dan menghayati fenomena yang
dalam penelitian ini penulis melakukan berbagai
muncul melalui proses interaksi dan me-

Molleong J. Lexy, Penelitian Kualittaif, (Bandung, Remaja


Rosdakarya, 2010), hal. 5 Lexy, J. Molleong, Metode Penelitian ...., Hal. 61
Moleong J Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif,….. hal 157 Bogdan and Biklen, Qualitative…., Hal. 34
Salimah

rumuskan kesimpulan sementara yang berguna lingkungan kegiatan kelompok kerja guru di
bagi penelitian selanjutnya. Kecamatan Kerta Pati Bengkulu Tengah.
Peneliti sebagai instrumen memungkinkan kalau Wawancara
ada fenomena atau responden yang memiliki Wawancara menurut Sutrisno Hadi adalah tanya
penyimpangan pendapat dapatr digali lebih jauh jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
dan mendalam untuk mengetahui mengapa yang langsung”.17 Untuk itu wawancara ini dilakukan
bersangkutan berpendapat demikian. secara langsung kepada sejumlah informan yang
Peneliti sebagai intsrumen dapat menganalisis berkaitan dengan permasalahan penelitian
data yang diperoleh sehingga tidak membias dengan menggunakan pedoman wawancara
(melebar) dan pada saat itu pula dapat segera sebagai acuan. Penulis mengajukan pertanyaan-
mengumpulkan data lebih lanjut sebagai umpan pertanyaan kepada informan tentang fokus
balik untuk memperoleh penegasan, perubahan, masalah yang diteliti.
perbaikan atau penolakan terhadap fenomena Dokumentasi
yang diperoleh dari sumber data atau informasi. Moleong mengatakan bahwa dokumentasi adalah
Penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan setiap bahasan tertulis atau film.18 Pengumpulan
Pagar Jati Bengkulu Tengah. Karena kegiatan data dilakukan dengan cara melakukan pe-
kelompok kerja guru PAI yang ada di Kecamatan ngumpulan, pencatatan serta dengan menganalisis
ini berbeda dengan Kelompok Kerja Guru yang data-data tertulis berupa arsip mengenai data
dilakukan di tempat lain sehingga menarik untuk siswa, guru dan sekolah. Alasan penggunaan
diteliti dan di evaluasi kinerjanya dan bagaimana teknik ini adalah karena dapat digunakan sebagai
respon guru PAI dengan adanya kelompok tersebut. bukti fisik dalam penelitian.
Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian yaitu Dokumentasi dalam penelitian ini berupa
Kepala KKG PAI, pengurus dan anggota KKG PAI di pengumpulan data yang mencatat dokumen-
Kecamatan Pagar Jati Bengkulu Tengah. Adapun dokumen yang sifatnya menunjang dalam
informan dalam penelitian ini terdiri pengurus dan perolehan data. Informasi yang diperoleh dengan
anggota KKG PAI yang berjumlah 11 orang. Teknik menggunakan teknik ini adalah keadaan sekolah
yang di gunakan adalah dengan metode kualitatif dan dan foto yang berkenaan dengan kegiatan
akan di ambil sebagian pengurus dan anggota KKG kelompok kerja guru PAI di Kecamatan Pagar Jati
PAI untuk menentukan sampel yang akan digunakan Bengkulu Tengah yang diteliti. Dokumen yang
dalam penelitian secara sistematis.15 dikumpulkan adalah data keadaan guru dan siswa,
Teknik pengumpulan data merupakan langkah sarana dan prasarana dan media pembelajaran.
yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data.tanpa Pembahasan
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti Untuk melihat bagaimana Evaluasi Kegiatan
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI di Kecamatan
data yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan Pagar Jati Bengkulu Tengah maka penulis me-
data dalam penelitian ini adalah: lakukan teknik pengumpulan data melalui
Observasi Observasi dan wawancara.
Menurut Hadi observasi adalah pengamatan dan Sesuai dengan tujuan dari penelitian, penulis akan
pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena menguraikan hasil wawancara sebagai berikut ini.
yang diselidiki.16 Selama observasi dilakukan
peneliti melakukan pencatatan terhadap semua Bentuk bentuk kegiatan kelompok kerja
fenomena yang ditemui dengan menggunakan
guru (KKG) Kecamatan Pagar Jati
catatan lapangan. Dalam hal ini peneliti bertindak
Untuk melihat bentuk bentuk kegiatan Kelompok
sebagai pengamat non partisipan. Observasi
Kerja Guru (KKG) PAI Kecamatan Pagar
dilakukan dengan cara mengamati

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta, Andi, 2001) hal.
kualitatif, dan R&D ). Bandung: Alfabeta, 2011),Hal 217 197
Sutrisno Hadi, Metode Riset...., hal. 30 Lexy Molleong J., Metode Penelitian…., hal. 161
Evaluasi Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI di Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah

Jati, Kami berpedoman pada tujuan pembentukan- Bengkulu Tengah seperti yang dijelaskan oleh
Kelompok Kerja Guru tersebut diantaranya:19 Arbi,20 selaku ketua KKG mengatakan bahwa:
Meningkatkan kemampuan guru dalam bidang “Kegiatan yang kami lakukan itu rutin sifatnya
pengetahuan umum. ada yang rutin bulanan ada juga ketika ada hal
Artinya adalah melalui KKG kegiatan-kegiatan yang harus penting maka bisa mingguan
yang sifatnya menambah pengetahuan guru misalnya jika akan menghadapi semesteran
tentang informasi, isu-isu dan kejadian-kejadian maka kami akan diskusi untuk membahas kisi-
sosial, kemajuan-kemajuan dan penemuan- kisi soal yang akan kami berikan kepada siswa/i,
penemuan baru yang ada hubungannya dengan atau misanya ada permasalahan yang mendesak
pembelajaran dapat bertambah, hal ini dapat yang harus di pecahkan secara bersam-sama”
terlaksana melalui kegiatan diskusi, seminar Hal serupa juga dikatakan oleh Umar,21 bahwa
atau training di KKG. banyak kegiatan yang dilakukan oleh kelompok
Meningkatkan pengetahuan guru dalam kerja guru kecamatan Pagar Jati, diantaranya
menyusun Administrasi Pembelajaran. Pembahasan penyusunan Silabus
Selain tugas mengajar guru juga harus Pembahasan Penyusunan RPP
menyusun- dan mempersiapkan kelengkapan Membahas program tahunan dan semester
administrasi kelasnya, membuat daftar kelas, Pembahasan program pembelajaran dan
daftar nilai, menyusun format penilaian, pemanfaatan media
menyusun berkas nilai dan pekerjaan lainnya. Penyusunan bahan ajar dan lembar kerja siswa
Teknik dan cara pembuatan administrasi
Dalam bidang peningkatan komponen
tersebut mungkin tidak dapat dipahami oleh
kepribadian seperti majelis ta’lim, pengajian
guru di sekolahnya, seentara melalui KKG hal-
bagi para siswa/i
hal tersebut dapat terselesaikan dengan tuntas.
Mengadakan badan Aminl zakat dan sadaqoh
Meningkatkan pengetahuan guru dalam
Dalam bidang peningkatan professional guru
melaksanakan manejemen kelas.
seperti mengadakan seminar buat para
Sebagai pemimpin kelas guru harus mampu
guru,Worsop, diklat, karya tulis dan lain-lain
mengatur seluruh kegiatan belajar agar berjalan
Hal serupa juga dikatan oleh salah satu anggota
secara kondusif dan bernilai guna. Pengaturan
KKG PAI, mengatakan bahwa kegiatan yang di-
ini memerlukan ilmu manejemen. Melalui KKG
lakukan oleh kami misalnya, Kegiatan Dalam Bidang
dapat dibicarakan lebih lanjut tentang
Persiapan Mengajar seperti: 1) Penyusunan rencana
bagaimana memanejemen kelas dengan baik.
semester 2) Penyusunan rencana harian- atau satuan
Meningkatkan kepandaian guru dalam me-
pelajaran.kedua Pembahasan tentang metode
rancang, membuat dan menyusun alat-alat atau pendidikan agam islam yang efektif dan efisien untuk
media yang dipergunakan dalam pembelajaran. masing-masing unsur pokok,1) Keimanan,2)
Meningkatkan keyakinan dan harga diri guru. Ibadah,3) Akhlak 4) Al Qur’an 5) Muamalah,6)
Dengan bertambahnya pengetahuan dan Syariah,7) Tarikh. Ketiga Pembahasan tentang alat
pengalaman yang diperoleh melalui KKG dan media pembelajaran, meliputi jenis-jenis media
dengan sendirinya kemampuan tersebut akan yang perlu dipakai, penyediaan alat dan media, dan
meningkatkan keyakinan diri guru dalam cara penggunaan alat dan media pendidikan agama
melaksanakan pembelajaran. Meningkatnya islam. Keempat Pembahasan tentang evaluasi
keyakinan diri guru atas dasar meningkatnya pendidikan agama islam, meliputi sistem evaluasi,
pengetahuan dengan sendirinya juga harga tekhnik evaluasi, cara menyusun soal, sistem scoring,
dirinya akan naik. tindak lanjut hasil evaluasi. Kelima Pembahasan
Ada beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan tentang permasalahan yang ditemui dalam kegiatan
oleh kelompok kerja guru (KKG) Pagar Jati belajar mengajar dan jalan keluarnya. Artinya guru

Arbi. Ketua Pengurus KKG PAI Pagar Jati Bengkulu Tengah,


(Wawancara 18 Mei 2015)
19 Ketua Pengurus KKG PAI pagar Jati Bengkulu Tengah, Umar Dani. Pengurus KKG PAI Pagar Jati Bengkulu Tengah,
Wawancara 18 Mei 2015 (Wawancara 18 Mei 2015)
Salimah

dituntut tidak hanya mahir menguasai materi tapi mendesak seperti tahun ajaran baru bisa kegiatan
bagaimana bisa menyampaikan materi dengan baik satu minggu satu kali.
sehingga siswa bisa paham dan mengerti apa yang Wawancara dengan siti Hasanah,24 bahwa
guru sampaikan. kegiatan kelompok kerja guru PAI di kecamatan
Sama halnya yang diungkapkan oleh salah satu Pagar Jati sangat membantu para guru dalam
anggoga KKG,22 bahwa masih ada kegiatan yang melaksanakan tugasnya seperti, diskusi pembuatan
dilakukan oleh KKG Pagar Jati seperti kegiatan soal, metode pembelajaran yang semakin modern
penting pada tahapan perencanaan pem-belajaran juga harus tidak ketinggalan zaman seperti dengan
yaitu: mengecek atau membuat silabus, menentukan infokus, video dan yang lainnya.
tujuan instruksional umum, menentukan tujuan Hasil wawancara dengan Arman,25 Bahwa fungsi
instruksional khusus, menentukan- cara penilaian atau KKG Kecamatan Pagar Jati adalah sebagai berikut:
evalusi yang akan dipakai untuk mengetahui Pertama, Kelompok Kerja Guru dalam me-
kemampuan belajar peserta didik, menentukan waktu ningkatkan kompetenssi dan profesional, kedua
pelaksanaan, menentukan buku wajib dan pilihan, Forum konsultasi yang berkaitan dengan kegiatan
membuat ringkasan informasi atau hand out. pembinaan dan pengembangan pembelajaran,
Disamping mempersiapkan hal-hal yang bersifat ketiga Pusat Informasi tentang berbagai kebijakan
teknis, guru pun perlu juga mempersiapkan yang berkaitan dengan usaha pengembangan dan
kompetensi akademis, maksudnya bahwa guru juga peningkatan mutu. Adapun tujuan kelompok kerja
harus mau belajar sehingga mampu dan menguasai guru (KKG) adalah sebagai berikut; pertama,
apa yang akan diajarkan. Meningkatkan Islamiyah dan wathoniyah, kedua
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan Meningkatkan kompetensi, ketiga Meningkatkan
bahwa bentuk-bentuk kegiatan kelompok kerja kemampuan profesionalisme, keempat Menumbuh-
guru yang dilakukan di kecamatan Pagar Jati kan semangat dalam meningkatkan ketrampilan,
Bengkulu Tengah, sangat banyak sekali mulai merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi,
pertemuan untuk membahas RPP, kisi-kisi soal, kelima, Mengakomodir permasalahan GPAI,
kemudian masalah UAS hingga mempersiapkan keenam Memberdayakan Guru Pemandu di KKG,
para guru agar bisa ikut dalam pelatihan yang ketuju Memetakan masalah pembelajaran yang
diselenggarakan oleh pengurus kelompok kerja dihadapi oleh guru sehari-hari, kedelapan
guru. Hal ini tentu sangat baik karena selain untuk Memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi
membantu para guru mempersiapkan materi dalam melalui saling berbagi pengalaman dan belajar dari
mengajar dan juga dapat menambah keterampilan contoh-contoh praktik yang baik.
guru dalam mengajar. Hal ini juga di katakan oleh Idam Zahari bahwa
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kerja guru
Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kerja Guru PAI yang ada di kecamatan Kerta Pati di laksanakan
(KKG) di Kecamatan Pagar Jati Bengkulu minimal 1 bulan sekali dan jika ada hal-hal yang
Tengah terhadap keterampilan Guru mengajar mendesak untuk didiskusikan bisa 3 samapi 4 kali
Dalam hal ini pelaksanaan kegiatan kelompok dalam satu bulannya, untuk kegiatannya banyak yang
kerja guru (KKG) di kecamatan Pagar Jati Bengkulu dilakukan seperti pembuatan silabus, RPP, membahas
Tengah dalam hal ini eka martiani mengatakan kisi-kisi soal yang lainnya untuk menunjang kemajuan
bahwa,23 kegiatan kelompok kerja guru PAI di guru dalam mengajar.26
kecamatan pagar jati sangat membantu karena Perbedaan materi ajar mengakibatkan adanya
kegiatan ini memang bertujuan untuk membantu para perbedaan alat peraga yang digunakan. Guru harus
guru PAI agar lebih mahir dan professional dalam jeli menggunakan setiap alat peraga yang akan
mengajar, kegiatan ini biasanya diadakan satu bulan digunakan dalam pembelajaran berbasis media,
satu bulan 2 kali, atau jika memang ada yang
Siti Hasanah. Pengurus KKG PAI pagar Jati Bengkulu Tengah,
(Wawancara 18 Mei 2015)
22 Siti. Pengurus KKG PAI Pagar Jati Bengkulu Tengah, Arman Satari. Pengurus KKG PAI pagar Jati Bengkulu Tengah,
(Wawancara 18 Mei 2015) (Wawancara 18 Mei 2015)
Eka Martiani. Pengurus KKG PAI pagar Jati Bengkulu Tengah, Idam zahari, Pengurus KKG PAI pagar Jati Bengkulu Tengah,
(Wawancara 18 Mei 2015) Wawancara 18 Mei 2015
Evaluasi Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI di Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah

sebab kalau tidak alat peraga bukanlah menambah Hal serupa dikatakan oleh salah satu anggota KKG
efektivitas pembelajaran akan tetapi berpeluang yaitu Arman,29 bahwa dalam kegiatan KKG kalau saya
menjadi sumber gangguan dalam pembelajaran. lihat tidak ada kendala kalau saya setiap ada kegiatan
Disisi lain guru mungkin saja masih banyak yang KKG pasti saya ikut, namun mungkin kendala kawan-
tidak menggunakan alat peraga sebagai alat bantu kawan kalau capek mereka tidak datang untuk
belajar padalah hal itu sangat penting. Untuk itulah kegiatan KKG namun 80% kegiatan tersebut berjalan
melalui KKG beberapa keterampilan dalam dengan lancar hampir semua pengurus dan anggota
membuat alat peraga atau keterampilan lainnya hadir dalam kegiatan tersebut.
dapat dipelajari. Dengan adanya kegiatan yang Dalam hal ini juga diakatan oleh salah satu
dilakukan oleh kelompok kerja guru PAI anggota KKG yaitu Hotman Manula,30 dia me-
setidaknya bisa membantu para guru agar lebih ngatakan bahwa factor penghambat dalam kegiatan
baik lagi dalam kegiatan belajar mengajar. tersebut bisa dikatakan tidak ada kendala, mungkin
Mengenai hal ini salah satu anggota Kelompok hanya ketidak disiplinan anggita dalam mengikuti
Kerja Guru PAI Pagar Jati mengatakan: Melalui kegiatan KKG tersebut, namun hal ini tidak
kelompok kerja yang dimaksud banyak kreativitas menjadi alasan yang lain untuk tidak lanjut dalam
yang dapat dikembangkan, seperti merancang kegiatan tersebut.
pengajaran, merancang alat peraga, merumuskan Dari kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa
mekanisme KBM dan membuat rumusan tata cara faktor yang menjadi penghambat dalam kegiatan
menindak lanjuti hasil karya guru dan siswa.27 KKG PAI di Pagar Jati bisa dikatakan tidak ada
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hanya hal kecil saja yaitu ketidak disiplinan
kegiatan kelompok kerja guru (KKG) Pagar Jati anggota untuk ikut kegiatan tapi itu hanya sebagian
dilakuka kali dalam satu bulannya namun jika ada kecilnya saja. Kegiatan KKG di Kecamatan Pagar
hal yang mendesak yang harus didiskusikan maka Jati Bengkulu Tengah terus berjalan dengan baik
bisa tiga atau empat kali dalam satu bulannya, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa
tergantung dari kelompok kerja guru PAI yang ada kegiatan yang sering dilakukan oleh kelompok
di kecamatan Kerta Pati. Untuk masalah bentuk kerja guru PAI di kecamatan Pagar Jati.
kegiatan ada beberapa bentuk kegiatan yang bisa
dilaksanakan oleh kelompok kerja guru tersebut. Analisis tentang Bentuk bentuk kegiatan
Hal ini sangat membantu para guru dalam kelompok kerja guru (KKG) kecamatan
mengajar, misalnya dalam persiapan silabus,RPP, Pagar Jati
metode mengajar dan sebagainya. Sebagaimana Hasil wawancara di atas dapat di
analisis bahwa bentuk bentuk kegiatan yang
Faktor-faktor apa saja yang menghambat dilakukan di kelompok kerja guru (KKG) di Pagar
kegiatan kelompok kerja guru (KKG) PAI Jati Bengkulu Tengah. Kegiatan yang oleh
di Pagar Jati Kelompok kerja guru di kecamatan Pagar jati rutin
Hasil wawancara dengan salah satu Pengurus sifatnya ada yang rutin bulanan ada juga ketika ada
kelompok kerja guru (KKG),28 pengurus KKG hal yang harus penting maka bisa mingguan
bahwa hampir tidak ada kendala dalam me- misanya jika akan menghadapi semesteran maka
laksanakan kegiatan kelompok kerja guru ini, kelompok kerja guru PAI akan diskusi untuk
karena kita sudah sepakat untuk melaksanakan membahas kisi-kisi soal, penyiapan RPP yang akan
kegiatan tersebut dengan sunggu-sunguh dan penuh kami berikan kepada siswa/i, atau misanya ada
dengan tanggung jawab, namun masih ada salah permasalahan yang mendesak yang harus di
satu dari mereka yang tidak menempati janji untuk pecahkan secara bersam-sama. Kemudian dalam
melaksanakan kegiatan KKG dengan rutin, ya kita kegiatan kelompok kerja tersebut juga dilakukan
maklumi karena pasti ada dari semua peserta. seminar untuk para guru PAI dan kegiatan worsop

Poniran. Anggota KKG PAI Pagar Jati Bengkulu Tengah, Arman. Anggota KKG PAI pagar Jati Bengkulu Tengah,
(Wawancara 10 Juni 2015) (Wawancara 18 Mei 2015)
Titin Agustina. Pengurus KKG PAI pagar Jati Bengkulu Manula. Anggota KKG PAI pagar Jati Bengkulu Tengah,
Tengah, (Wawancara 18 Mei 2015) (Wawancara 18 Mei 2015)
Salimah

lainnya untuk menambah ilmu dan keterampilan sekali dalam satu bulan, dilaksanakan pada minggu
buat para Guru PAI. pertama dalam kurun waktu.
Hal ini juga dapat memberikan kesempatan Sebagaimana Hasil wawancara di atas di
kepada guru yang kreatif dan inovatif untuk ber- halaman 92-95 dapat di analisis bahwa Dalam hal
bagi pengetahuan, wawasan, kemampuan dan ini pelaksanaan kegiatan kelompok kerja guru
keterampilan profesional kepada sesama teman (KKG) di kecamatan pagar jati Bengkulu Tengah,
sejawat dan mendiskusikan untuk memperoleh kegiatan kelompok kerja guru PAI di kecamatan
sesuatu yang lebih baik dalam usaha meningkatkan pagar jati sangat membantu karena kegiatan ini
mutu pengetahuan, wawasan, kemampuan dan memang bertujuan untuk membantu para guru PAI
keterampilan. agar lebih mahir dan professional dalam mengajar,
Sebagai tempat penyebaran informasi tentang kegiatan ini biasanya diadakan satu bulan satu kali,
pembaharuan pendidikan khususnya yang berkaitan atau jika memang ada yang mendesak seperti tahun
dengan usaha peningkatan hasil belajar. Penigkatan ajaran baru bisa kegiatan satu minggu satu kali.
hasil pembelajaran melalui pembaharuan pendidikan Untuk memulai proses kegiatan yang dilaku-
dapat diwujudkan melalui KKG PAI. Caranya adalah kan oleh KKG Kecamatan Pagar Jati guru akan
menyerap informasi sebanyak-banyaknya tentang mendapatkan bagaimana cara memberikan motivasi
format-format dan strategi pembaharuan pendidikan terlebih dahulu kepada siswa, untuk tetap bisa
yang kemudian dapat diaplikasikan atau dipraktekkan melaksanakan tugas yang akan dikerjakan sesuai
di sekolah masing-masing. dengan petunjuk guru atau di dalam lembar kerja
Menurut penulis bahwa kegiatan yang siswa, dan siswa pasti akan memulai pekerjaan
di-lakukan oleh kelompok kerja guru PAI di dengan berbagai aktifitas yang akan dilakukannya,
kecamatan Pagar jati sudah cukup lumayan bagus di sini guru hendaknya berfunfgsi sebagai fasilitator
dengan adanya beberapa bentuk kegiatan, hanya (memonitor dan mengawasi serta memfasilitasi
perlu ditambahkan untuk bidang kepribadian atau pembelajaran) untuk membantu para peserta didik
kompetensi guru misanya harus lebih sering lagi apabila ada peserta didik atau kelompok yang perlu
pelatihan untuk para guru PAI tentang penggunaan penjelasan, namun jangan lupa guru juga harus
media dalam pembelajaran karena memang untuk berpandangan menyeluruh pada saat
saat ini guru harus dituntut lebih menguasai memperhatikan kerja siwa agar para siswa merasa
teknologi sehingga lebih menarik dalam dunia dirinya bukan hanya diawasi tapi juga merasa
pendidikan. Namun secara garis besar untuk dibimbing dan diperhatikan, sehingga tidak akan
kegiatan kelompok kerja guru di kecamatan Kerta menyebabkan para peseta didik kaku dalam berbuat
Pati sudah bagus dan berjalan dengan baik. dan bertindak pada saat bekerja.
Menurut penulis bahwa pelaksanaan kegiatan yang
Analisis Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kerja dilakukan oleh kelompok kerja guru PAI di
Guru (KKG) di Kecamatan Pagar Jati Bengkulu kecamatan Pagar Jati Bengkulu Tengah, sudah
Tengah terhadap keterampilan Guru mengajar tergolong rutin karena dilakukan satu kali dalam satu
Surat edaran bersama dirjen pendidikan dasar dan bulan dan terkada dua sampai empat kali dalam satu
Menengah Nomor 2712/C/U/1994 dan Dirjen bulannya. Dengan melihat kondisi pada saat ini model
kelembagaan Agama Islam Nomor E/HMI/ pembelajaran semakin canggih jika guru tidak kreatif
ed/40/1994 tentang pedoman pelaksanaan KKG. dan sering diskusi untuk saling belajar maka guru
Bahwa KKG memang harus dibentuk di setiap tersebut akan tertinggal dalam memperoleh gaya
kecamatan tujuannya untuk membantu para guru agar pembelajaran, sehingga apapun permasalahan dalam
lebih terampil dan mantap dalam pembelajaran. mengajar bisa dipecahkan bersama-sama.
Program kegiatan di atas merupakan program
kegiatan KKG PAI di Kecamatan Pagar Jati Analisis faktor-faktor apa saja yang
Bengkulu Tengah yang paling sering diadakan meng- hambat kegiatan kelompok kerja
untuk meningkatkan kemampuan guru Pendidikan guru (KKG) PAI di Pagar Jati
Agama Islam dalam proses belajar Adapun untuk Kompetensi Profesional merupakan kemampuan-
intensitas program KKG PAI diadakan rutin setiap penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
Evaluasi Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI di Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah

mendalam yang meliputi: (a) dalam menyampaikan masalah kedisiplinan itupun hanya sebagian kecil
pembelajaran mempunyai peranan dan tugas sebagai yang terkadam telat datang atau izin tidak bisa ikut
sumber materi yang tidak kering dalam mengelola dalam kegiatan.
proses pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus
disambut oleh siswa sebagai suatu seni pengelolaan Penutup
proses pembelajaran yang diperoleh melalui elatihan, Evaluasi kegiatan kelompok kerja guru (KKG)
pengalaman dan kemauan belajar yang tidak pernah di Kecamatan Pagar Jati Bengkulu Tengah
putus, (b) dalam melaksanakan proses pembelajaran
Kegiatan yang oleh Kelompok kerja guru di
keaktifan siswa harus diciptakan dan belajar terus
kecamatan Pagar jati rutin sifatnya ada yang rutin
dengan menggunakan metode dan strategi mengajar
bulanan ada juga ketika ada hal yang harus penting
yang tepat. Guru menciptakan suasana yang dapat
maka bisa mingguan misalnya jika akan
mendorong siswa untuk bertanya, mengamati,
menghadapi semesteran maka kami akan diskusi
mengadakan experiment serta menemukan- fakta dan
untuk membahas kisi-kisi soal, penyiapan RPP
konsep yang benar. Karena itu guru harus melakukan
yang akan kami berikan kepada siswa/i, atau
kegiatan pembelajaran menggunakan multi media,
misanya ada permasalahan yang mendesak yang
sehingga terjadi suasana belajar sambil bekerja, beajar
harus di pecahkan secara bersam-sama. Kemudian
sambil mendengar, dan belajar sambil bermain sesuai
dalam kegiatan kelompok kerja tersebut juga
konteks materinya, (c) didalam pelaksanaan proses
dilakukan seminar untuk para guru PAI dan
pembelajaran, guru harus mmperhatikan prinsip-
kegiatan worsop lainnya untuk menambah ilmu
prinsip didaktif metodik sebagai ilmu keguruan.
dan keterampilan buat para Guru PAI.
Misalnya bagaimana menerapkan prinsip apresepsi,
Kegiatan kerja guru dapat membantu ke-
perhatian, kerja kelompok, korelasi dan prinsipprinsip
terampilan guru dalam mengajar
lainnya, (d) daam hal Penilaian, secara teori dan
Kegiatan kelompok kerja guru PAI di kecamatan
praktik guru harus dapat melaksanakan sesuai dengan
pagar jati sangat membantu para guru PAI, karena
tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan
kegiatan ini memang bertujuan untuk membantu
untuk mengukur hasil belahar harus benar dan tepat.
Diharapkan pula guru dapat menyusun butir soal para guru PAI agar lebih mahir dan professional
secara benar, agar tes yang digunakan dapat dalam mengajar, kegiatan ini biasanya diadakan
memotivasi siswa belajar. satu bulan satu bulan 2 kali, atau jika memang ada
yang mendesak seperti tahun ajaran baru bisa
Dari hasil wawancara diatas di halaman 95- 96
kegiatan satu minggu satu kali.
dapat dianalisis bahwa pengurus KKG bahwa
Dalam melaksanakan kegiatan kelompok kerja
hampir tidak ada kendala dalam melaksanakan
guru di kecamatan Pagar Jati tidak ada kendala
kegiatan kelompok kerja guru ini, karena kita sudah
yang berat, misalnya ada anggota yang kurang
sepakat untuk melaksanakan kegiatan tersebut
disiplin untuk datang dalam kegiatan, namun itu
dengan sunggu-sunguh dan penuh dengan tanggung
hanya sebagian kecilnya saja. Untuk itu tidak
jawab, namun masih ada salah satu dari mereka
menjadi kendala dalam kegiatan tersebut.
yang tidak menempati janji untuk melaksanakan
kegiatan KKG dengan rutin, ya kita maklumi
karena pasti ada dari semua peserta. Artinya Daftar Pustaka
walaupun ada kendala menurut penulis bahwa Al-Qur’an dan Tafsirnya. Departemen Agama RI,
kegiatan kelompok kerja guru yang di lakukan di Jakarta, 2009
kecamatan Pagar Jati, sangat baik sekali kegiatan Andi, Prastowo. Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data
kegiatan yang dilakukan karena sangat berguna Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Diva Press, 2010
bagi paga guru PAI agar menjadi lebih bai lagi Akhyak. Profil Pendidik Sukses. Elkaf. Surabaya . 2005
dalam mengajar dan akan berdampak kepada Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Jakarta,
prestasi sekolah dan para siswa-siswi nya. Rieneka Cipta, 1999
Menurut penulis kendala atau faktor peng- Aziz, Munir. Program Peningkatan Mutu
hambat dalam kegiatan kelompok kerja guru PAI di Pendidikan di Sekolah Dasar, (Jakarta: Majalah
kecamatan Pagar Jati, tergolong tidak ada hanya Mutu, PEQIP, 1994
Salimah

Badeni. Prilaku Organisasi. Bengkulu: MMP Sekolah Dasar. Departemen Agama Jawa Timur.
Bengkulu, 2009 Surabaya 1996/1997.
Bafadal. Peningkatan profesionalisme guru sekolah Pidarta. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu
dasar. Bumi aksara. 2006 Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: PT. Bina
Berlian. Efektifitas kegiatan kelompok kerja guru (KKG) Rineka Cipta, 199
Dalam meningkatkan kemampuan pembelajaran Samana. Profesionalisme Keguruan. Kanisius.
(studi pada kegiatan kerja guru gugus III Kecamatan Yogyakarta. 1994.
curup timur kabupaten rejang lebong) Tesis: Saefullah, Kurniawan & Sule Tisnawati. Pengantar
Teknologi pendidikan Fakultas keguruan dan ilmu Manajemen, jakarta: Kencana, cetakan ke-5, 2010
pendidikan Universitas Bengkulu, 2014 Sukatjo, Ibnu & Basu swashta,. Pengantar Bisnis
Chairul Dkk, Akmal. Panduan Sistem kenaikan Modern, Yogyakarta: Liberty, cetakan kesepuluh,
Pangkat Pengawas PAI pada Sekolah, jakarta: 2002
Depag, RI, 2008 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif, dan R & D, (Bandung, Alpabheta, 2007)
Bandung, Pustaka Setia, 2000 Salman, Prinsip-Prinsip Pelaksanaan KKG, (Padang:
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gugus II kec. Bungus TL. Kabung, 2006
Balai Pustaka, 1990 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor Yang
Departemen Agama RI, Pedoman Kelompok Kerja Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Guru Pendidikan Agama Islam Jakarta: 2008 Syaefudin. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV.
Djamarah. Prestasi belajar dan Kompetensi Guru. Alfabeta, 2009
Surabaya. Usaha Nasional, 2000 Sarah Sarwati. Pengaruh Kinerja Supervisor dan
Gunawan. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka kegiatan Kelompok Kerja Guru terhadap
Cipta, 1996 peningkatan kompetensi professional Guru PAI
Hamalik. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: di SD Negeri 2 Cirebon (Tesis, Fakultas
PT.Bumi Aksara, 2004 Tarbiyah, IAIN Sunan Gunung Jati, 2013
Iskandar. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Gaung Persada Prees, 2009 Rajagrafindo Persada.2010
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: Thoha, Miftah. Prilaku Organisasi. Jakarta:
Remaja Rosdakarya. 2005 Pustaka Setia, 2008
Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Uzer. Prilaku Organisasi Pendidikan. Jakarta: PT
Remaja Rosdakarya, 2001 Gramedia, 1997
Narbuko, Cholid. Metodologi Peneltian. Jakarta: Uzman uzer moh. Menjadi guru profesional.
Pustaka Setia, 2003 Bandung:Remaja rosdakarya.1995
Nasution. Metode Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Komaruddin. Ensiklopedi. Jakarta:Bumi Aksara,1994
Bumi Aksara, 2004 http://niladwipsikologi.wordpress.com/2010/11/07/
Pedoman Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru pembentukan-struktur-kelompok-tahap-norming/
Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Pada (diakses pada tanggal 21 april 2015)

You might also like