Professional Documents
Culture Documents
Nur Ainiyah
Institut Agama Islam Ibrahimy Situbondo
Nura_ifan@yahoo.com
1
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
2
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
3
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
ketidakmatangan menjadi matang, dan dari pula waktu yang disediakan untuk
diarahkan orang lain menjadi mengarahkan meningkatkan pendidikan sangat banyak.
diri sendiri. Peningkatan mutu pendidikan Tingkat abstraksi adalah tingkat
berbasis sekolah di era global kemampuan guru dalam mengelola tugas
mempersyaratkan adanya guru yang pembelajaran, mengklarifikasi masalah-
memiliki pengetahuan luas, kematangan, masalah dalam tugas pembelajaran,
keimanan dan ketaqwaan, dan mampu menentukan alternatif pemecahannya, dan
menggerakkan dirinya sendiri dalam rangka berupaya untuk mengikuti perkembangan
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah sesuai dengan tuntutan jaman.
dengan selalu mengikuti perkembangan Menurut UU No. 14 Tahun 2005
ilmu dan teknologi khususnya teknologi Tentang Guru dan Dosen, guru di
informasi yang ada. Lebih lanjut, Indonesia adalah guru yang profesional
dikemukakan guru akan bekerja secara melakukan pekerjaan khusus yang
profesional bilamana guru tersebut memiliki dilaksanakan berdasarkan tujuh hal, yaitu
kemampuan (ability) dan motivasi (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa,
(motivation) yang tidak terpisahkan. dan idealisme, (2) memiliki komitmen untuk
Maksudnya adalah seorang guru akan meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
bekerja secara profesional bila mana ketaqwaan, dan akhlak mulia, (3) memiliki
memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan kualifikasi akademik, profesi, dan latar
kesungguhan hati untuk mengerjakan tugas- belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugasnya dengan sebaik-baiknya. tugas, (4) memiliki kompetensi yang
Sebaliknya, seorang guru tidak akan bekerja diperlukan sesuai dengan bidang tugas, (5)
secara profesional bila hanya memenuhi memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
salah satu dari dua persyaratan di atas. Jadi, tugas keprofesionalan, (6) memperoleh
betapapun tingginya kemampuan seseorang penghasilan yang ditentukan sesuai dengan
ia tidak akan bekerja secara profesional bila prestasi kerja sehingga guru menjadi bangga
tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi. akan profesi yang digelutinya, dan (7)
Sebaliknya, betapapun tingginya motivasi memiliki kesempatan untuk
seseorang ia tidak akan sempurna dalam mengembangkan keprofesionalan secara
menyelesaikan tugas-tugas bilamana tidak berkelanjutan dengan belajar sepanjang
didukung oleh kemampuan. hayat (long life learning).
Sesuai dengan pemikiran di atas, Terkait dengan kompetensi, guru
seorang guru dapat dikatakan profesional diharapkan memiliki 4 kompetensi yaitu:
bila memiliki kemampuan tinggi (high level of kompetensi pedagogik, keperibadian,
abstract) dan motivasi kerja tinggi (high level profesional, dan sosial (UU No. 20/2003; PP
of commitment). Komitmen lebih luas No. 19/2005).
daripada concern sebab komitmen itu
mencakup waktu dan usaha. Tingkat
komitmen guru terbentang dari yang paling Kompetensi Pedagogik
rendah menuju yang paling tinggi. Guru
yang memiliki komitmen rendah biasanya Guru memiliki kemampuan
kurang perhatian pada siswa, demikian pula memahami karakteristik peserta didik yang
waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk diwujudkan dalam kemampuan
meningkatkan mutu pembelajaran pun mengidentifikasi perkembangan peserta
sangat sedikit. Sebaliknya, seorang guru didik (kognitif, humanistik, dan spiritual),
yang memiliki komitmen tinggi biasanya potensi khusus anak, ciri-ciri kepribadian
perhatiannya pada siswa tinggi, demikian anak, dan gaya belajar anak. Pemahaman
4
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
akan berbagai dimensi perkembangan siswa menjalankan ajaran agamanya dengan baik
sebagai manusia yang utuh menjadikan dan tidak melakukan tindakan-tindakan
guru dapat menerapkan berbagai strategi yang bertentangan dengan ajaran agama
pembelajaran dengan tidak semata-mata merupakan kepribadian yang perlu dimiliki
mengembangkan aspek intelektual, namun oleh guru. Ini penting dalam era global
juga memperhatikan dimensi lain untuk karena pada era ini nilai materialisme,
membantu siswa menjadi manusia yang konsumerisme, hedonisme, penggunaan
berkembang utuh dan bernilai sesuai kekerasan, narkoba yang merangsang
dengan potensinya. seseorang untuk berbuat jahat dan ini hanya
Guru yang prefesional adalah guru dapat diredam dengan peningkatan
yang mampu merancang dan menerapkan ketaqwaan dan penghayatan serta
pembelajaran sesuai dengan perkembangan pelaksanaan ajaran agama yang baik.
ilmu kependidikan. Oleh karena itu guru Guru menunjukkan rasa bangga
harus mengasai berbagai teori belajar, sebagai pendidik yang ditunjukkan oleh
pendekatan pembelajaran model maupun guru yang otonom dan profesional. Untuk
strategi-strategi pembelajaran, berbagai menjadi guru yang otonom dan profesional
metode pembelajaran, dan mampu diperlukan insentif yang memadai. Ini telah
merancang dan menerapkan authenthic diadaptasi melalui Undang-Undang Guru
assessmet (Arnyana, 2006: 67). dan Dosen (UU No. 14 Tahun 2005).
Penguasaan strategi pembelajaran
menjadi bagian penting bagi guru terutama
strategi pembelajaran yang menekankan Kompetensi Profesional
siswa aktif mencari pengetahuan secara
mandiri dengan mempertimbangkan Guru menguasai bahan ajar secara
kekhasan siswa dengan mempertimbangkan luas dan cukup mendalam tentang materi
pengetahuan awal. Oleh karena itu, guru yang menjadi bidangnya. Penguasaan bahan
juga memiliki bekal kemampuan untuk ajar bagi guru sangat penting dan tidak bisa
mengaktifkan orang lain. ditawar. Untuk dapat menguasai bahan
dengan baik, guru harus memiliki kebiasaan
menelusuri pustaka dan sumber belajar lain
Kompetensi Kepribadian (internet) secara mandiri.
5
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
6
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
7
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
8
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
9
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
oleh kehidupan social guru diluar kegiatan karena tuntutannya tidak bisa relasi guru
belajar mengajar. Sehingga pemaknaan yang mengajar dan murid diajar, guru
dilakukan oleh guru mengenai profesinya memberikan nilai dan murid diberi nilai dan
cenderung beragam. seterusnya.
Adapun pemaknaan tersebut Hubungan guru dan murid bukan
munurut Berger dan Luckmann merupakan pola hubungan patron-client. Relasi antara
hasil dari proses internaslisasi dalam diri guru danmurid lebih jauh dari itu semua,
atas pengalaman sendiri sebagai seorang seorang guru dengan naluri pendidiknya
guru. Pengalaman kerja yang cukup panjang perlu mengenal semua muridnya secara
akan menjadikan guru mengalami proses personal. Mengapa Fulan selalu berbuat
dialektika antar diri dengan socio cultural- keonaran, mendapat nilai tidak baik dalam
nya dalam proses ekternalisasi dengan pelajaran matematika dan seterusnya
kenyataan profesi guru sebagaimana yang termasuk memahami dan memotivasi siswa
dinyatakan oleh Berger dan Luckman dalam yang selalu menjadi murid manis
teori Konstruksi social atas kenyataan. danmemiliki perstasi akademik yang baik di
Sehingga pemaknaan profesi guru sekolah.
cukup beragam yakni: Maka dari itu benar bahwa guru perlu
1. Guru sebagai the inspiring man. diberi pemahaman psikologi positif yaitu
2. guru sebagai profesi social (pengabdian) mazhab dalam ilmu kejiwaan yang selama
dan cadangan. ini terabaikan. Seperti psikoanalisa,
3. guru sebagai media tranformasi behaviorisme, kognitif dan humanistic.
peradaban. Psikologi positif berkembang menjadi
4. Menjadi manusia yang berarti sorotan dalam sepuluh tahun terakhir ini
Guru sebagai inspiring man memiliki yang menberikan ruang lapang bagi potensi
pemahaman yang luas dan mendalam, baik setiap individu untuk berkembang
ucapan guru adalah sumber pengayaan secara leluasa (Rahmat, 2000: 167).
wawasan dan pengetahuan bagi murid- Adapun tiga poin dari psikologi
muridnya. Sikap dan prilaku guru positif menurut Martin E.P. adalah:
merupakan teladan , bagi yang bertahan dan 1. Memusatkan perhatian pada kelebihan
berkembanya peradaban manusia hari ini dan kekuatan manusia
dan esok. Seorang guru dengan ketelatennya 2. Berusaha memperbaiki apa yang rusak
memberikan keluasan ilmu dan dalam diri manusia
pengetahuan yang bisa dijangkau siswa 3. Mencoba untuk membangun hidup
dimasa yang akan dating. Ia pun membuka manusia diatas apa yang terbaik dalam
cakrawala kehidupan secara adil dirinya.
berdasarkan fakta dan keyakinanya. Pemahaman inilah yang perlu diingat
Sehingga seorang guru tentulah perlu guru dalam mendorong siswa untuk meraih
memiliki bekal yang cukup berupa masa depan yang lebih baik. Karena tidak
pengetahuan, ilmu, pemahaman mengenai jarang realitas guru yang hanya sekedar
hidup dan kehidupan serta nilai-nilai memenuhi daftar kehadirannya sendiri
spiritual yang memadai agar mampu tanpa memahami tugas pokoknya sebagai
berperan sebagai inspiring man. Bahkan guru. Misalnya berbagai persoalan pribadi
ketika guru menjadi the inspiring man, maka yang dihadapi guru terkadang membawa
akan muncul banyak siswa yang tergerak perubahan psikologis pada prilaku guru itu
hatinya untuk melanjutkan perjuangan guru sendiri sehingga kehidupan social guru
menjadi jembatan kesinambungan next menjadi perbincangan ketika tidak sesuai
gerneration.teraksi dengan para siswa yang dengan statusnya sebagai pendidik bangsa.
10
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
Peran dan Identitas Guru Profesional & Kincaid, 1981: 55) yang dikutip oleh
Sebagai Komunikator Pendidikan Warsita (2008: 96).
Tindakan komunikasi dapat
dilakukan secara verbal yaitu dengan
Apa itu Komunikasi menggunakan kata-kata baik lisan dan atau
dan Komunikasi Pendidikan tulisan maupun secara nonverbal dalam
bentuk isyarat (gesture), sikap, tingkah laku,
Komunikasi adalah berbagi pesan gambar-gambar dan sebagainya.Tindakan
atau sikap yang menghasilkan kesepahaman komunikasi juga dapat dilakukan secara
antara pengirim dan penerima (Turney, langsung seperti berbicara tatap muka,
1992). Komunikasi juga merupakan proses berbicara melalui telepon dan lain-lain.
penyampaian pesan dari komunikator Komunikasi juga dapat dilakukan secara
terhadap komunikan. Adapun unsure-unsur tidak langsung dengan menggunakan media
dalam komunikasi terdiri dari komunikator, atau peralatan tertentu, seperti penyampaian
pesan, komunikan, media dan efek. Dengan informasi melalui surat, surat kabar,
tujuan komunikasi yang beranekaragam majalah, radio, TV, internet dan lain-lain.
yakni tujuan edukasi, hiburan, informative Salah satu tujuan komunikasi adalah
dan merubah sikap. mengubah sikap dan perilaku seseorang
Kata komunikasi berasal dari bahasa ataupun sekelompok orang sebagaimana
latin yaitu communicare yang berarti sama, yang dikehendaki komunikator, agar isi
Warsita (2008: 96). Sama disini maksudnya pesan yang disampaikan dapat dimengerti,
adalah sama dalam hal pengertian dan diyakini serta pada tahap selanjutnya.
pendapat antara komunikator dan Terdapat beberapa pendapat para ahli
komunikan. Jadi, ketika berkomunikasi tentang komunikasi, diantaranya adalah:
dengan orang lain, sebaiknya terlebih Menurut Carl I Hovland (Effendy, 1995:10)
dahulu menentukan suatu sasaran sebagai “Komunikasi adalah proses dimana seorang
dasar untuk memperoleh pengertian yang komunikator menyampaikan peransang
sama. Jika persamaan pengertian dan untuk merubah tingkah laku orang lain”.
pendapat telah dapat dicapai maka Menurut Edward Depari (Widjaja, 2000:13)
komunikasi akan berlangsung dengan lancer menyatakan bahwa, “Komunikasi adalah
dan baik. proses penyampaian gagasan, harapan, dan
Menurut Gurnitowati dan Maliki pesan yang disampaikan melalui lambang-
(2003) yang dikutip oleh Warsita (2008: 96) lambang tertentu, mengandung arti,
menyatakan: “Seseorang berkomunikasi dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan
dengan menggunakan kata-kata, dengan kepada penerima pesan dengan maksud
kualitas suaranya, dengan badannya, isyarat mencapai kebersamaan (commons”).
(gesture), dan raut muka (expression). Selain Kegiatan pembelajaran merupakan
itu, seseorang tidak pernah tidak proses transformasi pesan edukatif berupa
berkomunikasi. Dengan demikian, materi belajar dari sumber belajar kepada
komunikasi merupakan proses pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi
menyampaikan pesan dari seseorang kepada proses komunikasi untuk menyampaikan
orang lain sehingga diperoleh pengertian pesan dari pendidik kepada peserta didik
yang sama.” Oleh karena itu, komunikasi dengan tujuan agar pesan dapat diterima
adalah pertukaran informasi dari beberapa dengan baik dan berpengaruh terhadap
pihak yang menghasilkan pengertian, pemahaman serta perubahan tingkah laku.
kesepakatan, dan tindakan bersama (Rogers Hal ini diwujudkan sebagai upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang
11
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
tidak dapat terlepas dari peningkatan dan surat kabar, yang memungkinkan
kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan pesan-pesan tersebut sampai kepada
yang dipengaruhi proses belajar dimana khalayak. Di lain pihak, saluran
sangat bergantung pada efektifitas proses antarmanusia lebih efektif dalam
komunikasi yang terjadi dalam mempengaruhi seorang individu untuk
pembelajaran tersebut. mengadopsi gagasan baru, terutama jika
Kualitas pembelajaran dipengaruhi saluran antarmanusia tersebut
oleh efektif tidaknya komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih individu
terjadi di dalamnya.Komunikasi dikatakan yang berada pada tingkatan yang hamper
efektif apabila komunikasi yang terjadi sama. Saluran antarmanusia melibatkan
menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu pertukaran secara tatap muka antara dua
dengan munculnya feedback dari pihak atau lebih individu.
penerima pesan. Komunikasi efektif dalam Prinsip dasar dari komunikasi
pembelajaran merupakan proses manusia adalah bahwa transfer ide-ide
transformasi pesan berupa ilmu antara individu mempunyai sifat sama
pengetahuan dan teknologi dari pendidik (homophilous). Homophili adalah tingkat
kepada peserta didik, dimana peserta didik dimana individu-individu yang berinteraksi
mampu memahami maksud pesan sesuai mempunyai ciri-ciri yang sama, seperti
dengan tujuan yang telah ditentukan, kepercayaan, pendidikan, status sosial, dan
sehingga menambah wawasan ilmu kesenangan lainnya. Sebaliknya heteropili
pengetahuan dan teknologi serta adalah derajat sampai di mana pasangan
menimbulkan perubahan tingkah laku yang berinteraksi itu memiliki sifat yang
menjadi lebih baik. tidak sama. Meskipun demikian, terdapat
Dalam mewujudkan komunikasi kecenderungan yang kuat untuk memilih
pendidikan yang efektif dalam seseorang yang paling mirip dengan dirinya
pembelajaran, guru dituntut untuk berperan atau disebut homopili. Misalnya, sifat
dan bertanggungjawab sehingga pengajar individu yang sama, tinggal atau bekerja
dituntut memiliki kemampuan berdekatan, dan tertarik oleh kesenangan
berkomunikasi yang baik agar menghasilkan yang sama. Keadaan fisik dan sosial yang
proses pembelajaran yang efektif. Pendidik dekat ini membuat komunikasi homopili
perlu menyadari akan hal ini, yaitu bahwa di lebih memungkinkan terjadinya difusi.
dalam melaksanakan kegiatan belajar dan Komunikasi akan lebih efektif jika individu
pembelajaran, sebenarnya dia sedang mempunyai homopili (Arifin, 2011:304).
melaksanakan kegiatan komunikasi. Oleh Komunikasi berlaku dalam
karena itu, guru perlu selalu memilih dan kehidupan sehari-hari yang mencakup
menggunakan kata-kata yang sesuai dengan segala bidang.Salah satunya adalah
pengalaman murid-muridnya, agar dapat pendidikan. Komunikasi pendidikan atau
dimengerti dengan baik oleh mereka, yang disebut humas pendidikan yaitu suatu
sehingga pesan pembelajaran yang proses yang lebih menekankan kepada
disampaikan dapat diterima dengan baik. hubungan sedangkan komunikasi lebih
Saluran komunikasi adalah alat untuk menekankan kepada bentuk hubungan
menyampaikan pesan dari individu kepada penyampaian informasi. Dalam hal ini dapat
individu yang lain, baik langsung, maupun diartikan sama sekedar untuk memudahkan
tidak langsung. Saluran media massa adalah pembatasan permasalahan.
semua alat yang digunakan untuk Komunikasi pendidikan merupakan
menyalurkan pesan-pesan yang melibatkan sebuah proses dan kegiatan komunikasi
suatu media massa, seperti radio, televisi, yang dirancang secara khusus untuk tujuan
12
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
meningkatkan nilai tambah bagi pihak dalam proses komunikasi dalam proses
sasaran, yang sebenarnya dalam banyak hal pembelajaran sebagai berikut:
adalah untuk meningkatkan literasi pada 1. Pesan, dalam proses pembelajaran
banyak bidang yang bernuansa teknologi, adalah guru
komunikasi, dan informasi. Komunikasi 2. Sumber pesan, dalam proses
pendidikan yang dimaksud adalah pembelajaran berupa materi
komunikasi yang sudah merambah atau pembelajaran
menyentuh dunia pendidikan dengan segala 3. Saluran atau media, alat bantu
aspeknya. pembelajaran
Komunikasi pendidikan akan 4. Penerima pesan, siswa (pembelajar)
menunjukan arah proses komunikasi sosial Dalam proses pembelajaran, pengajar
atas realitas pendidikan. Sebagaimana perlu mengetahui dasar komunikasi dan
dikatakan teoretis sosiologi pengetahuan keterampilan dasar mengajar. Ada delapan
Peter L. Berger dan Thomas Luckman dalam keterampilan dasar mengajar, yaitu :
Social Construction Of Reality. Realitas itu 1. keterampilan bertanya,
dikonstruksi oleh makna-makna yang 2. memberi penguatan,
dipertukarkan dalam tindakan dan interaksi 3. mengadakan variasi,
individu-induvidu. Secara sederhana 4. menjelaskan,
komunikasi dapat diartikan sebagai 5. membuka dan menutup pelajaran,
komunikasi yang terjadi dalam suasana 6. membimbing diskusi kelompok kecil,
pendidikan. Dengan demikian komunikasi 7. mengelola kelas,
pendidikan adalah proses perjalanan pesan 8. mengajar kelompok kecil dan individual.
atau informasi yang merambah bidang atau Dalam proses mengajar, perlu
peristiwa-peristiwa pendidikan. Di sini dilakukan pemberian tugas kepada siswa.
komunikasi tidak lagi bebas atau netra, Hal ini dilakukan sebab tugas dapat
tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk membuat proses belajar menjadi
tujuan-tujuan pendidikan, proses menyenangkan, efektif, dan efisien. Tugas
pembelajaran pada hakekatnya adalah dapat pula memberi kesempatan kepada
proses komunikasi, penyampaian pesan dari siswa untuk menerima informasi baru,
pengantar ke penerima. Komponen mengaplikasikan, menganalisis, bahkan
pendidikan adalah semua hal yang berkaitan mengevaluasi informasi tersebut. Manfaat
dengan jalanya proses pendidikan jika salah lain dari pemberian tugas adalah
satu komponen pendidikan tidak ada, maka menciptakan proses pembelajaran yang
proses pendidikan tidak akan bisah berpusat pada pembelajar. Ada tiga peran
dilaksanakan. yang dapat dilakukan pengajar dalam
Dalam pembelajaran, pesan atau rangka pemberian tugas:
informasi yang disampaikan dapat berupa 1. Pengajar sebagai perencana
pengetahuan, keahlian, ide, pengalaman, 2. Pengajar sebagai fasilitator
dan sebagainya. Melalui proses komunikasi, 3. Pengajar sebagai evaluator
agar tidak terjadi kesalahan dalam proses
penyampaian pesan, perlu digunakan sarana
yang dapat membantu proses komunikasi. Proses komunikasi yang dilakukan guru
Dalam pembelajaran di kelas, sarana/fasilitas sebagai komunikator pendidikan
yang digunakan untuk memperlancar proses
pembelajaran disebut dengan media Komunikasi tidak pernah terlepas
pembelajaran. Komponen yang terdapat dari sebuah proses, oleh karena itu apakah
pesan dapat tersampaikan atau tidak
13
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
14
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
tujuannya, maksudnya guru lebih banyak dasar, indikator, media, dan dalam alokasi
berurusan dengan strategi daripada waktu yang sesuai dengan beban dan
memberi informasi. Tugas guru mengelola muatan materi. Guru sebagai komunikator
kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama dituntut mempunyai keterampilan
untuk menemukan sesuatu yang baru bagi berkomunikasi yang baik agar proses
anggota kelas (siswa). pembelajaran berjalan dengan maksimal dan
Kegiatan belajar mengajar yang memberikan kesan yang baik kepada siswa.
melahirkan interaksi unsur-unsur Komunikasi materi pelajaran tidak
manusiawi adalah sebagai suatu proses terbatas di dalam kelas semata tetapi
dalam rangka mencapai tujuan dirancang untuk luar kelas, berupa tugas
pembelajaran. Guru dengan sadar berusaha yang terkontrol dan terukur, baik materi
mengatur lingkungan belajar agar bergairah teoritis dan praktis, sehingga materi
bagi anak didik. Dengan seperangkat teori pelajaran yang disajikan lebih komunikatif.
dan pengalaman yang dimiliki, guru Di dalam kelas guru menjelaskan, siswa
gunakan untuk bagaimana mempersiapkan bertanya, menyimak, sebaliknya guru
program pembelajaran dengan baik dan mendapatkan informasi dari para siswanya,
sistematis. Salah satu usaha yang tidak dan menjawab pertanyaan siswa serta
pernah guru tinggalkan adalah, bagaimana mencari solusi bersama-sama, kedua belah
memahami kedudukan metode sebagai pihak (komunikator-komunikan) aktif, dan
salah satu komponen yang ikut ambil bagian peran yang lebih dominan terletak pada
bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. siswa atau siswa yang lebih aktif. Pada akhir
Kerangka berpikir yang demikian bukanlah dari penyajian materi, guru melakukan
suatu hal yang aneh, tapi nyata, dan evaluasi untuk mengukur kemampuan
memang betul-betul dipikirkan oleh seorang siswa terhadap materi yang telah
guru (Jamarah, 2006: 72). dikomunikasikan.
Judy C. Pearson dan Paul E. Guru merupakan sumber utama
Nelson mengemukakan bahwa dalam menentukan kesuksesan belajar
komunikasi mempunyai dua fungsi umum. siswa. Paham atau tidaknya siswa
Pertama, untuk kelangsungan hidup diri tergantung bagaimana guru menjelaskan.
sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, Menarik atau tidaknya pembelajaran juga
meningkatkan kesadaran pribadi. Kedua, tergantung guru dalam mendesain
untuk kelangsungan hidup masyarakat, pembelajaran dan mengkondisikan suasana.
tepatnya untuk memperbaiki hubungan Di dalam komunikasi pembelajaran, tatap
sosial dan mengembangkan keberadaan muka seorang guru mempunyai peran yang
suatu masyarakat (Mulyana, 2002: 41-42). sangat penting di dalam kelas yaitu peran
mengoptimalkan kegiatan belajar.
Ada tiga kredibilitas komunikator
Peran Guru Sebagai Komunikator Pendidikan yang harus dimiliki guru agar kegiatan
belajar dapat terlaksana dengan baik yaitu:
Dilihat dari peran guru di dalam 1. Kemampuan merencanakan kegiatan.
kelas, mereka berperan sebagai seorang 2. Kemampuan melaksanakan kegiatan.
komunikator, mengkomunikasikan materi 3. Kemampuan mengadakan komunikasi
pelajaran dalam bentuk verbal dan non- Ketiga kemampuan ini sama
verbal. Pesan dalam bentuk verbal tersebut pentingnya, karena setiap guru tidak hanya
dirancang untuk disajikan dalam beberapa mampu merencanakan sesuai rancangan,
kali pertemuan, dan diterapkan sesuai tetapi harus terampil melaksanakan kegiatan
dengan standar kompetensi, kompetensi
15
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
belajar dan terampil menciptakan iklim yang interaksi multi arah yaitu dari guru ke siswa,
komunikatif dalam kegiatan pembelajaran. dari siswa ke guru dan dari siswa ke siswa.
Adapun usaha guru dalam membantu Jadi semua kemampuan guru di atas
mengembangkan sikap positif pada siswa mengarah pada penciptaan iklim
misalnya dengan menekankan kelebihan- komunikatif yang merupakan wahana atau
kelebihan siswa bukan kelemahannya, sarana bagi tercapainya tujuan pembelajaran
menghindari kecenderungan untuk yang optimal.
membandingkan siswa dengan siswa lain Proses belajar mengajar yang
dan pemberian insentif yang tepat atas dilakukan oleh guru merupakan proses
keberhasilan yang diraih siswa. Kemampuan komunikasi dan interaksi antara siswa
guru untuk bersikap luwes dan terbuka sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai
dalam kegiatan pembelajaran bisa dengan pihak yang mengajar. Proses itu sendiri
menunjukkan sikap terbuka terhadap merupakan mata rantai yang
pendapat siswa dan orang lain, sikap menghubungkan antara guru dan siswa
responsif, simpatik, menunjukkan sikap sehingga terbina komunikasi yang memiliki
ramah, penuh pengertian dan sabar. Dengan tujuan yaitu tujuan pembelajaran. Tujuan
terjalinnya keterbukaan, masing-masing pembelajaran sendiri telah termaktub dalam
pihak merasa bebas bertindak, saling kurikulum.
menjaga kejujuran dan saling berguna bagi Guru wajib menciptakan suasana
pihak lain sehingga merasakan adanya kelas yang interaktif dimana siswa dapat
wahana tempat bertemunya kebutuhan secara aktif berpartisipasi dalam proses
mereka untuk dipenuhi secara bersama- belajar mengajar. Dengan tidak lagi menjadi
sama. satu-satunya sumber informasi, guru harus
Kemampuan guru untuk tampil mampu menjadi media dalam memfasilitasi
secara bergairah dan bersungguh-sungguh siswa untuk mampu secara aktif
berkaitan dengan penyampaian materi di berkomunikasi dalam upaya memperoleh
kelas yang menampilkan kesan tentang informasi. Sementara sebelumnya hampir
penguasaan materi yang menyenangkan. sebagian besar guru menjalankan proses
Karena sesuatu yang energik, antusias, dan komunikasi satu arah di dalam kelas.
bersemangat memiliki relevansi dengan Pada dasarnya komunikasi dilakukan
hasil belajar. Perilaku guru yang seperti itu oleh seluruh manusia di dunia dengan
dalam proses belajar mengajar akan menjadi berbagai profesi yang ada. Hanya saja model
dinamis, mempertinggi komunikasi antar komunikasi yang dilakukan akan berbeda
guru dengan siswa, menarik perhatian siswa antara satu manusia dengan manusia yang
dan menolong penerimaan materi pelajaran. lain dan dari profesi yang satu ke profesi
Kemampuan guru untuk mengelola yang lain. Semuanya tergantung pada tujuan
interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan mekanisme serta prosedur dari profesi
berhubungan dengan komunikasi antara yang ada. Profesi guru adalah satu dari
siswa, usaha guru dalam menangani kategori profesi yang menjadikan
kesulitan siswa dan siswa yang mengganggu komunikasi sebagai cara utama dalam
serta mempertahankan tingkah laku siswa mencapai target keberhasilannya.
yang baik. Agar semua siswa dapat Dalam konteks guru, di dalam kelas,
berpartisipasi dan berinteraksi secara proses berbagi pesan dan sikap ini
optimal, guru mengelola interaksi tidak melibatkan adanya perpindahan informasi
hanya searah saja yaitu dari guru ke siswa secara terus menerus dimana didalamnya
atau dua arah dari guru ke siswa dan terlibat sejumlah orang yang menerima dan
sebaliknya, melainkan diupayakan adanya mengirim pesan (Marsh, 2000). Dalam
16
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
17
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
guru kurang sabar melihat proses yang pendapat, untuk mencari kesepakatan
kurang lancar lalu mengambil alih dan jalan keluarnya.
proses itu, maka hal ini sama dengan 10. Bersikap terbuka. Biasanya siswa akan
guru telah merampas kesempatan belajar lebih terbuka apabila telah tumbuh
siswa. kepercayaan kepada guru yang
3. Menghargai dan rendah hati. Guru bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga
berupaya menghargai siswa dengan jangan segan untuk berterus terang bila
menunjukan minat yang sungguh- merasa kurang mengetahui sesuatu, agar
sungguh pada pengetahuan dan siswa memahami bahwa semua orang
pengalaman mereka. selalu masih perlu belajar.
4. Mau belajar. Seorang guru tidak akan 11. Bersikap positif. Guru mengajak siswa
dapat bekerja sama dengan siswa apabila untuk mamahami keadaan dirinya
dia tidak ingin memahami atau belajar dengan menonjolkan potensi-potensi
tentang mereka. yang ada, bukan sebaliknya
5. Bersikap sederajat. Guru perlu mengeluhkan keburukan-keburukannya.
mengembangkan sikap kesederajatan Perlu diingat, potensi terbesar setiap
agar bisa diterima sebagai teman atau siswa adalah kemauan dari manusianya
mitra kerja oleh siswanya. sendiri untuk merubah keadaan
6. Bersikap akrab dan melebur. Hubungan Tingkat komunikasi guru lebih tepat
dengan siswa sebaiknya dilakukan berada pada tingkat komunikasi publik. Hal
dalam suasana akrab, santai, bersifat dari ini dapat dilihat ketika guru berada di dalam
hati ke hati (interpersonal realtionship), kelas. Tingkat ini lebih mengutamakan
sehingga siswa tidak merasa kaku dan kegiatan berkomunikasi melalui presentasi
sungkan dalam berhubungan dengan pada sekelompok orang. Bentuknya seperti
guru. ceramah, pidato atau orasi. Bentuk
7. Tidak berusaha menceramahi. Siswa komunikasi seperti ini dilakukan oleh
memiliki pengalaman, pendirian, dan hampir semua guru-guru di Indonesia.
keyakinan tersendiri. Oleh karena itu, Komunikasi satu arah dimana guru menjadi
guru tidak perlu menunjukkan diri satu-satunya sumber informasi. Teknik
sebagai orang yang serba tahu, tetapi mengajar lebih menitik beratkan pada
berusaha untuk saling berbagai ceramah di depan kelas, mendikte materi
pengalaman dengan siswanya, sehingga atau presentasi dengan menggunakan power
diperoleh pemahaman yang kaya point. Siswa akan bereaksi dengan duduk
diantara keduanya. diam, mendengarkan dan mencatat, lalu
8. Berwibawa. Meskipun pembelajaran mengerjakan latihan soal yang diberikan
harus berlangsung dalam suasana yang oleh guru. Menurut Flanders 1970,
akrab dan santai, seorang fasilitator sebagaimana dikutip oleh Colin Marsh,
sebaiknya tetap dapat menunjukan komunikasi verbal adalah bentuk
kesungguhan di dalam bekerja dengan komunikasi yang paling banyak digunakan
siswanya, sehingga siswa akan tetap oleh guru-guru. Berdasarkan beberapa
menghargainya. penelitian yang telah dilakukan
9. Tidak memihak dan mengkritik. Di menunjukkan bahwa guru paling banyak
tengah kelompok siswa seringkali terjadi berbicara di kelas. Sangat sedikit sekali
pertentangan pendapat. Dalam hal ini, waktu yang diberikan oleh guru untuk
diupayakan guru bersikap netral dan memberikan pertanyaan ke siswa atau
berusaha memfasilitasi komunikasi di menantang siswa untuk lebih terlibat dalam
antara pihak-pihak yang berbeda
18
JPII Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016
19
Nur Ainiyah – Identitas Diri dan Makna Guru
20