Professional Documents
Culture Documents
1
Ondi Suganda
1. Dosen FKIP Uniku
Abstract
mengamati dari dekat bagaimana hanya akan menjadi slogan muluk karena
berlangsungnya pendidikan untukputera - segala bentuk kebijakan dan program pada
puteri mereka. Guru sebagai pihak yang akhirnya akan ditentukan oleh kinerja pihak
berada di tingkat instruksional berhadapan yang berada pada ujung tombak yaituGuru.
langsung dengan peserta didik dalam proses Di Tanah Air iniGuru harusterus berjuang
pembelajaran, harus memperoleh otonomi untuk mendapat posisi yang seharusnya
pedagogis dan professional untuk dalam kebijakan dan sistem pendidikan.
melaksanakan berbagai tugas sebagai Mulai ada hembusan angin segar dari
pendidik. beberapa kebijakan pemerintah yang
Karena Guru sebagai perancang dan bercirikan paradigma baru yaitu membangun
pengarah pembelajaran, pembimbing peserta pendidikan dengan memulainya dari subyek
didik, serta penilai proses dan atau hasil Guru. Tanpa itu semua dikhawatirkan mutu
belajar, maka Gurulah yang sesungguhnya pendidikan tidak sampai pada cita-cita
paling mengetahui perkembangan peserta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
didik sejak awal sampai akhir proses pengembangan Sumber Daya Manusia.
pendidikan. Gurulah yang sesungguhnya
mempunyai otonomi dalam memberikan Sejahtera dan Terlindungi.
informasi hasil belajar. Dalam kenyataan Dalam konstelasi tantangan global
hingga saat ini Guru kurang mendapat untuk meningkatkan mutu pendidikan
tempat yang proporsional dan profesional, nasional, diperlukan kualitas Guru yang
karena Gurulebih banyak diperlakukan mampu mewujudkan kinerja profesional,
sebagai komponen obyek dan bukan sebagai modern, dalam nuansa pendidikan dengan
subyek insan pendidikan. Oleh karena itu, dukungan kesejahteraan yang memadai dan
seharusnya Guru memperoleh prioritas berada dalam lindungan kepastian hukum.
sentral dalam pemberdayaan otonomi Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan,
pedagogisnya dalam mewujudkan kinerja posisi, dan profesi bagi seseorang yang
pendidikan. Mengingat besarnya peran Guru mengabdikan dirinya dalam bidang
pada tingkat institusional dan instruksional, pendidikan memalui interaksi edukatif secara
maka Guru harus dijadikan sebagai sumber terpola, formal, dan sistematis. Setelah lahir
informasi proses dan hasil pendidikan dari UUNomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan
peserta didik yang menjadi tanggung Dosen sebagai landasan konstitusional yang
jawabnya. Guru harus diberi kesempatan sekaligus sebagai payung hukum yang
memberdayakan diri melalui memberikan jaminan bagi para Guru dan
keikut-sertaannya dalam proses dan evaluasi Dosen secara profesional, sejahtera, dan
pembelajaran. Hal ini sudah dijamin dalam tertindungi. Undang-undang Guru sangat
UUNomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem diperlukan dengan tujuan: 1. Mengangkat
Pendidikan Nasional, dan UUNomor 14 harkat citra dan martabat Guru, 2.
Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen. Meningkatkan tanggung jawab profesi Guru
Guru merupakan komponen utama sebagai pengajar, pendidik, pelatih,
dalam keseluruhan proses pendidikan, pembimbing, dan manajer pembelajaran, 3.
khususnya padalevel institusional dan Memberdayakan dan mendayagunakan
instruksional. Tanpa Guru, pendidikan profesi Guru secara optimal, 4.
Ondi Suganda, FKIP UNIKU 130
yang matang. Guru dalam tahapan ini keyakinan spiritual yang kuat terhadap
mampu memahami, menghayati, kuasa Alloh SWT. Semua pikiran, sikap,
danmengamalkan nilai-nilai moral secara dan tindakan mencerminkan kondisi
utuh dalam keseluruhan perilakunya kepribadian yang sehat, sehingga
sehingga mencerminkan kepribadian yang memberikan makna yang sangat luas bagi
tergolong baik. Dalam menghadapi berbagai dirinya dan orang lain.
situasi masalah (termasuk situasi krisis) Dengan memperhatikan uraian di
Guru yang berkarakter tahap kedua mampu atas, pada dasarnya makna Karakteryang
membuat tindakan atas dasar timbangan Mumpuni akan tercermin apabila telah
moral secara utuh sehingga tidak hanya mencapai pada tahap keempat secara
menghasilkan kondisi sehat bagi dirinya kumulatif. Karaktertahap keempat itu akan
akan tetapi juga bagi kepentingan orang lain mencerminkan suatu keluhuran budi pekerti
dan lingkungan. Guru mampu bertindak yang bersumber dari keutuhan moral pribadi,
secara cermat, tenang, berkepala dingin, sosial, dan spiritual. Bagi kita - bangsa
penuh keyakinan, dan optimisme.Yang pada Indonesia - pada hakekatnya nilai -nilai
akhirnya menghasilkan sesuatu yang moral Pancasila merupakan rujukan
bermakna bagi dirinya dan orang lain. fundamental bagi pembentukan karakter
Karakter tahap keempat,adalah bangsa yang utuh. Tujuan Pendidikan
karakter yang ditandai dengan kemampuan Nasional sesungguhnya telah
melakukan hubungan timbal balik secara menggariskan arahannya untuk mencapai
sehat dengan lingkungan. Maha besar di luar karakterbangsa yang utuh.Untuk dapat
dirinya yaitu "Tuhan Yang Maha Kuasa", mewujudkan peran pedagogisnya secara
disamping kemampuannya berhubungan efektif, diharapkan Guru memiliki
timbal balik secara sehat dengan dirinya kualitas karakter tahap keempat sebagai
sendiri, dengan orang lain,serta Karakter Mumpuni yang dilandasi dengan
lingkungan. Landasan utama dari nilai-nilai kecerdasan: Intelektual,
karaktertahap ini adalah kualitaskeimanan emosional, moral,dan spiritual. Semua
dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha kualitas karakter tersebut harus tercermin
Esa. Oleh karena itu karakter tahap ini dalam wujud kinerja profesional Guru sehari
disebut sebagai karakter Kecerdasan - hari.
Spiritual, yaitu karakter yang muncul dari
keseluruhan perilaku yang terwujud atas DAFTARA PUSTAKA
dasar berbagai pertimbangan spiritual yang
Agustian, Ari Ginanjar. 2007. Rahasia
berakar pada nilai-nilai keimanan dan
Sukses Membangun Kecerdasan
ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Emosidan Spiritual Jakarta: Arga.
Pada tahap ini akan tercermin keseluruhan
kepribadian yang mumpuni dan sehat sejalan Ali Imran, 1995. Pembinaan Guru di
dengan keseluruhan nilai-nilai moralitas Indonesia. Jakarta : Pustaka Jaya.
normatif-religius. Dalam menghadapi Ali.1984. Guru dalam Proses Belajar
berbagai situasi (terutama situasi kritis) Guru Mengajar.Bandung: Sinar Baru.
berkarakter tahap tiga ini, akan mampu
mengendalikan dirinya dan menjaga Anwar Yasin. 1998. Standar Kemampuan
keseimbangan dengan lingkungan atas dasar Profesional Guru SD. IKIP Malang.
135 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 128-135