You are on page 1of 9

PENGARUH KEWIBAWAAN GURU TERHADAP

SIKAP DISIPLIN SISWA DIKELAS XI SMKN 1


PONTIANAK

Heryanto, Khosmas, Thomy Sastra Atmaja


Program Studi Pendidkan Ekonomi FKIP Untan Pontianak
Email: nawawihery@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of the authority of teachers to discipline students
in class XI Otp 2 SMK 1 Pontianak City. The method used in this research was descriptive
and quantitative research form. Samples in this study were students of class XI Otp 2
totaling 35 people with data collection techniques used were questionnaires and direct
observation. The results showed that the level of authority of the teacher in SMK 1
Pontianak City is high with the average value of percentage of 88.8%, with a percentage
breakdown of which can be from each indicator is the teacher gives examples of good
behavior to students with value 94%. disciplined teacher in carrying out the task with value
85%. Teachers have a strong character and a good intelligence with value 85.7%. As for
the level of discipline of students in class XI Otp 2 was quite high with the average
percentage with value 79,%, with the percentage obtained details of each indicator is
87.7% adhere to the school rules. Diligent and regularly learn with value 77.4%. Complete
the task in accordance with the time with value 82,1%. Set the time to learn with value
70.7%. The results of subsequent studies showed that in this study were obtained from the
value of r_ (count) 2,139> 1,690 r_tabel. with the conclusion that there was a significant
influence of the authority of teachers to discipline a student.

Keywords: Attitude Authority Of A Teacher, Student Discipline

PENDAHULUAN inspirasi untuk terus semangat dalam


Pendidikan secara umum dapat belajar, menghasilkan karya dan terus
diartikan sebagai suatu proses kehidupan berprestasi. Dalam hal ini guru dapat
dalam mengembangkan diri ataupun diartikan sebagai tenaga
kemampuan setiap individu untuk dapat pendidik yang memiliki tugas utama
bersaing dalam melangsungkan yaitu mengajar peserta didik yang tidak
kehidupan. Didalam dunia pendidikan hanya berorientasi pada kecakapan –
tentunya ada unsur unsur yang kecakapan yang berdimensi ranah cipta
terkandung didalamnya, salah satunya saja, tetapi juga berdimensi ranah rasa
adalah guru. guru memiliki peran yang dan karsa.
sangat besar dalam terlaksanakannya Hal ini sejalan dengan bunyi dari
proses belajar mengajar didalam dunia Undang-undang Republik Indonesia
pendidikan, karena guru merupakan Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
salah satu orang yang langsung Dosen menyatakan bahwa, “Guru adalah
berinteraksi dengan peserta didik. pendidik profesional dengan tugas utama
Didalam pendidikan guru memiliki tugas mendidik, mengajar, membimbing,
utama yaitu memberikan contoh mengarahkan, melatih, menilai, dan
keteladanan, memberikan motivasi dan mengevaluasi peserta didik pada

1
pendidikan anak usia dini jalur didik akan memiliki rasa patuh terhadap
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan guru tersebut, karna pembawaan guru
pendidikan menengah”. Dalam yang tegas dll.
pendidikan, kewibawaan merupakan hal Penting bagi semua guru untuk
harus dimiliki guru. Mendidik memiliki sosok yang berwibawa, dengan
merupakan salah satu contoh memiliki karakter yang berwibawa dapat
membimbing anak dalam membuat para peserta didik menjadi
perkembangannya guna dalam mencapai patuh dan segan terhadap seoarang guru.
tujuan pendidikan. Dalam hal ini Menjadi sosok yang berwibawa juga
kewibawaan sangat diperlukan oleh guru dapat memudahkan guru dalam
guna memperoleh kepatuhan dari pada menjalani tugas – tugasnya sebagai
peserta didik. Sejalan dengan hal ini pengajar, guru yang berwibawa akan
Nasution berpendapat (dalam masitoh, sangat disegani oleh murid – muridnya,
2015 : 2) bahwa, “Kewibawaan dan sehingga kehadiran guru dengan penuh
kepatuhan merupakan dua hal yang kewibawaan dapat menyulap suasana
melengkapi untuk menjamin adanya yang tidak kondusif menjadi suasana
disiplin”, sedangkan Usman berpendapat yang penuh ketaatan dan kepatuhan.
“Orang yang berwibawa berarti orang Berdasarkan pengalaman yang
yang punya wibawa sehingga ia dapat penulis temukan semasa menjalani
disegani dan dipatuhi orang lain”. program kegiatan praktek mengajar
Adapaun pendapat lain yang lapangan di SMKN 1 Pontianak Kota,
dikemukakan oleh Mohammad Surya penulis mengamati bahwa hampir setiap
yang menjelaskan (2015:48) bahwa, , guru mampu menunjukan sikap
“kewibawaan merupakan prasyarat bagi kewibawaannya baik didalam maupun
terjadinya interaksi antara pendidik diluar kelas mulai dari berpakaian rapi
dengan peserta didik yang bersifat dan sopan, disiplin waktu dan lain – lain.
pedagogis dalam proses pendidikan”. Hal tersebut menarik minat penulis untuk
Didalam porses belajar mengajar mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
kesuksesan dalam mencapai tujuan dari sosok kewibawaan guru terhadap
pembelajaran tidak hanya bergantung sikap disiplin siswa itu sendiri.
pada kecakapan guru dalam Dikarnakan sikap disiplin sangat penting
menyampaikan materi, ataupun untuk dimiliki oleh setiap peserta didik
tingginya tingkat keratifitas guru dalam terutama dalam proses belajar dan
menyusun rencana pembelajaran. mengajar. Sikap disiplin yang dimaksud
Hal lain yang dapat menunjang tercapai yaitu dapat menciptakan suasana yang
atau tidaknya tujuan pembelajaran adalah kondusif, memperhatikan penjelasan
guru harus memiliki kewibawaan materi pembelajaran dan menjalankan
dihadapan peserta didiknya. Guru proses pembelajaran sesuai dengan
menerima jabatannya sebagai pendidik aturan yang telah ditetapkan oleh seorang
dari pemerintah. Guru ditunjuk, guru. Menurut Sudarwan Danim
ditetapkan, dan diberi kekuasaan sebagai (2011:137) menyatakan bahwa, “disiplin
pendidik oleh Negara atau masyarakat. adalah kompanyon energi diri untuk
Karakter yang berwibawa sangat mewujudkan kehendak”.
penting untuk dimiliki oleh setiap Rendahnya tingkat kedisiplinan
pemimpin termasuk seorang guru. siswa saat proses belajar mengajar
Dengan karakter yang berwibawa guru tentunya dapat mempengaruhi aktifitas
akan dapat disegani oleh peserta belajar siswa. Jika aktifitas belajar siswa
didiknya. Dengan kata lain ketika terganggu tentunya hasil belajar siswa
seorang guru telah dipandang sebagai juga tidak akan maksimal. Maka dari itu
orang yang berwibawa maka peserta penting bagi seorang guru untuk dapat

2
menunjukan sikap kewibawaannya angka statistik yang diperoleh dari
dengan menerapkan sikap disiplin bagi variebal dependen dengan objek yang
dirinya sendiri, dapat bertanggung jawab diteliti adalah guru dan variabel
terhadap tugas yang sedang dijalani dan independen dengan objek yang diteliti
mampu menjadikan kehadiran dirinya adalah siswa kelas XI Otomatisasi
sebagai symbol dari peraturan khususnya Tatakelola Perkantoran 2 SMKN 1
bagi siswa dalam menerapkan sikap Pontianak Kota. Penelitian ini
kedisiplinan. Berdasarkan kondisi yang dilaksanakan di SMKN 1 Pontianak Kota
telah dijelaskan maka peneliti merasa dengan target populasi sebanyak 35
tertarik untuk melakukan penelitian siswa yang secara kesuluruhan juga
dengan judul “Pengaruh Kewibawaan menjadi sampel dalam penelitian ini.
Guru Terhadap Sikap Disiplin Siswa di Mohammad nazir (2013 : 271)
SMKN 1 Pontianak Kota”. menyatakan bahwa, “populasi merupkan
kumpulan dari individu dengan kualitas
METODE PENELITIAN serta ciri – ciri yang telah
Menurut Sugiyono (2016:3), secara ditetapkan.adapun kualitas dan ciri
umum metode penelitian diartikan tersebut dinamakan variabel”. Didalam
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan penelitian ini peneliti menggunakan
data dengan tujuan dan kegunaan teknik sampel jenuh, menurut Wiratna
tertentu. Penelitian ini menggunakan (2015:72) menyatakan, “sampel jenuh
pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu merupakan teknik penentuan sampel bila
penelitian yang menekankan analisisnya semua anggota populasi digunakan
pada data - data berupa angka yang sebagai sampel.
diolah menggunakan metode statistika. Pada penelitian ini penulis
Pada dasarnya penelitian kuantitatif menggunakan 2 alat pengumpul data
digunakan pada penelitian inferencial yaitu a) angket atau kuisioner ,
(dalam rangka pengujian hipotesis) dan merupakan alat pengumpul data berupa
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada lembaran kertas yang berisi pernyataan
probabilitas kesalahan penolakan atau pertanyaan yang mengandung nilai
hipotesis. Dengan metode kuantitatif positif maupun nilai negatif. b) observasi
akan diperoleh signifikan perbedaan langsung, merupakan teknik ataupun alat
kelompok atau signifikansi hubungan pengumpulan data dimana peneliti terjun
antar variabel yang diteliti. secara langsung kedalam lokasi
Pada umumnya penelitian kuantitatif penelitian untuk mengamati secara
merupakan penelitian sampel besar. Jenis langsung kegiatan yang dilakukan oleh
penelitian yang dipakai adalah penelitian sampel penelitian dengan tujuan untuk
komparasi atau perbandingan. mendapatkan data ataupun informasi
Dalam penelitian ini metode yang yang dibutuhkan.
digunakan oleh peneliti yakni metode
deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2013 : Uji Instrumen
54) menyatakan bahwa “Metode Pada dasarnya uji instrument
deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan ialah untuk memperoleh
meneliti status sekolompok manusia, validitas dan reabilitas alat ukur atau
suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem instrument penelitian yang digunakan
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa untuk memperoleh dua data didalam
pada masa sekarang”. penelitian.
Digunakannya metode penelitian Uji validitas, menurut Arikunto
deskriptif adalah untuk (2014:211) menyatakan bahwa “dalam
menggambarkan dan menjelaskan setiap dunia penelitian validitas dapat diartikan
perolehan data yang berupa angka – sebagai suatu ukuran yang menunjukan

3
tingkat kesahihan atau keaslian suatu 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
tes”. Berdasarkan pengertian diatas dapat Y = nilai yang diprediksikan, a =
disimpulkan bahwa validitas merupakan konstanta atau bila X = 0, b = koefiensi
suatu alat yang dijadikan rujukan ataupun regresi dan X nilai vairiabel independen.
tolak ukur dalam menentukan tingkat Perhitungan analisis regresi linear
keakuratan ataupun kaslian suatu data. sederhana didalam penelitian ini
Proses validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS dengan
menggunakan analisis butir untuk versi 16, hal ini dikarenakan untuk
menguji dan melihat kelayakkan setiap mempermudah peneliti dalam mengolah
butir - butir pertanyaan atau pernyataan data dan sudah teruji keakuratan dalam
pada suatu angket dengan perhitungannya.
mengkorelasikan setiap skor yang ada Uji Normalitas, Sebelum melakukan
pada setiap butir dengan skor total. Uji uji hipotesis, peneliti perlu melakukan uji
validitas dilakukan dengan normalitas terlebih dahulu. Untuk
menggunakan program SPSS 16 dengan pengujian normalitaas data peneliti
corellation analisis yang terletak pada menggunakan teknik Shapiro Wilk
pilihan bivariate pearson untuk mencari dalam bentuk program SPSS versi 16.
validitas dari angket penelitian. Uji Hipotesis, Dalam penelitian ini,
Uji Reabilitas, Menurut Arikunto hitung < dari r tabel , maka Ho diterima
(2014:221) mendeskripsikan “reabilitas dan Ha ditolak, sedangkan bila r hitung >
menunjuk pada satu pengertian bahwa dari r tabel , maka Ha diterima dan Ho
sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya ditolak. untuk melihat seberapa besar
untuk digunakan sebagai alat pengumpul pengaruh yang dihasilkan oleh variabel
data karena instrumen tersebut sudah X terhadap variabel Y yakni
baik”. Secara umum reabilitas dapat menggunakan perhitungan yang ada pada
diartikan sebagai suatu instrument cukup regresi linear sederhana.
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data apabila instrument HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut dapat dinilai baik. Dalam hal ini Hasil
diperlukan pengujian reabilitas dalam a) Hasil kuisioner variabel X, peneliti
melakukan penelitian agar data yang dapat mengolah data serta menganalisis
dihasilkan dapat dipercaya sebagai alat data tersebut untuk menjawab
pengumpul data. permasalahan yang terdapat dalam
Adapun alat ataupun software yang penelitian.
digunakan untuk melakukan uji reabilitas Pada penelitian ini digunakan analisis
dalam hal menguji instrument penelitian deskriptif yang akan dilakukan pada
yaitu menggunakan sebuah program setiap variabel penelitian, dimana
yang bernama SPSS versi 16. analisis menggunakan teknik distribusi
frekuensi. perhitungan data dengan
Analisis Data Penelitian distribusi frekuensi ini dapat dilakukan
uji regresi linear sederhana, Data dengan menghitung frekuensi data
dalam penelitian ini berupa susunan tersebut kemudian dipersentasekan.
angka yang terdiri atas variabel bebas dan Untuk menghitung dapat dengan
satu variabel terikat, sehingga dalam ini menggunakan rumus:
peneliti memutuskan untuk 𝒇𝒙
menggunakan analisis regresi linier 𝑵= × 𝟏𝟎𝟎%
𝑵
sederhana. Menurut Sugiyono Adapun keterangan dari rumus diatas
(2016:261-262) secara umum persamaan yaitu N = jumlah kejadian dan FX =
regresi sederhana (dalam satu prediktor) frekuensi individu. Selanjutnya peneliti
dapat dirumuskan sebagai berikut. akan menyajikan hasil

4
pengolahan data dan analisis data yang Kota dapat di kategorikan tinggi.
dijabarkan kedalam indikator b) Pada hasil kuisioner variabel Y,
diantaranya adalah sebagai berikut : terdapat 48 pernyataan yang masing -
a) Indikator guru memberika contoh masing memperoleh data sebagai berikut.
teladan yang baik memiliki jumlah a) indikator mematuhi aturan sekolah
pernyataan pada angket sebanyak 2 memiliki 9 jumlah pernyataan dengan
pernyataan dengan total skor yang total skor yang didapat sebesar 1.105 dan
didapat 264 dan mendapat tingkat tingkat persentase sebesar 87,7%. b) rajin
persentase sebesar 94%. b) indikator guru dan teratur belajar memiliki 22 jumlah
disiplin dalam menjalankan tugas pernyataan dengan total skor yang
memiliki 16 pernyataan pada angket didapat adalah sebesar 2.385 dan dan
dengan total skor yang diperoleh sebesar mendapatkan tingkat persentase sebesar
1914 dan mendapatkantingkat 77,4%. c) indikator menyelesaikan tugas
persentase sebesar 85%. c) indikator guru sesuai waktu yang telah ditetapkan
memiliki karakter yang tegas dan tingkat memiliki 7 jumlah pernyataan dengan
intelejensi yang baik memiliki 12 total skor yang didapat 805 dan
pernyataan pada angket dengan total skor mendapatkan tingkat persentase sebesar
yang didapat 1439 dan mendapatkan 82,1%. d) indikator mengatur waktu
tingkat persentase sebesar 85,7%. belajar memiliki 10 jumlah pernyataan
Berdasarkan penjelasan diatas yang dengan total skor yang didapat sebesar
merupakan rekapitulasi data dari hasil 990 dan mendapatkan tingkat persentase
penyebaran angket dapat disimpulkan sebesar 70,7%.
bahwa terdapat 30 pertanyaan yang berisi Penjelasan diatas merupakan data dari
pernyataan positif dan negatif. penyebaran angket pada variabel Y
Berdasarkan perolehan data pada (sikap disiplin siswa) yang kemudian
penjelasan tersebut dapat disimpulkan digolongkan kedalam indikatornya
bahwa indikator pertama mendapatkan masing – masing. Berdasarkan tabel
persentase sebesar 94%, indikator kedua diatas dapat diketahui bahwa tiap
mendapatkan persentase 85% dan indikator memiliki nilai persentase yang
indikator ketiga mendapatkan persentase berbeda – beda. Adapun penjelasannya
sebesar 85,7%. Berdasarkan hasil adalah sebagai berikut : a) Pada indikator
tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai mematuhi aturan sekolah didapat total
persentase rata - rata yang diperoleh dari skor (rill) 1.105 dari total skor
ketiga indikator pada penjelasan diatas keseluran sebesar 1.260 dengan nilai
adalah 88,2%, dengan demikian dapat persentase sebesar 87,7%. Maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat kewibawaan disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan
guru d SMKN1 Pontianak Kota pada indikator mematuhi aturan sekolah
dikategorikan Tinggi. tergolong tinggi. b) Pada indikator kedua
Berdasarkan uraian data diatas yaitu rajin dan teratur belajar didapat
seputar hasil angket atau kuisioner dari total skor 2.385 dari total skor
variabel X (Kewibawaan Guru) peneliti keseluruhan 3.080 dengan nilai
menarik kesimpulan dengan persentase sebesar 77,4%. Maka dapat
menjumlahkan data dari ke 3 indikator disimpulkan bahwa tingkat kedisiplinan
yang ada pada variabel X lalu di rata – pada indikator rajin dan teratur belajar
ratakan dengan menggunakan rumus tergolong cukup tinggi. c) Pada indikator
Persentase(%) = (bagian/seluruh)x100. ketiga yaitu rajin menyelesaikan tugas
kemudian penjumlahan tersebut sesuai waktu yang telah ditetapkan
menghasilkan nilai persentase sebesar didapat total skor 805 dari total skor
88,2%. Dengan kata lain tingkat keseluruhan 980 dengan nilai persentase
kewibawaan guru di SMKN 1 Pontianak sebesar 82,1%. Maka dapat disimpulkan

5
bahwa tingkat kedisiplinan pada od) Kesimpulan, Setelah melakukan
indikator menyelesaikan tugas sesuai pengujian maka dapat disimpulkan
waktu yang telah ditetapkan tergolong bahwa Ha diterima dan Ho ditolak atau
cukup tinggi. d) Pada indikator keempat dengan maksud menolak hipotesis nol
yaitu mengatur waktu belajar didapat (Ho) dan menerima hipotesis alternatif
total skor 990 dari total skor keseluruhan (Ha) sebagai pengujian kedua variabel.
1.400 dengan nilai persentase sebesar Artinya terdapat pengaruh yang
70,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa signifikan antara kewibawaan guru
tingkat kedisiplinan pada indikator tehadap sikap disiplin siswa.
mengatur waktu belajar tergolong cukup
tinggi. Pembahasan
Berdasarkan uraian data diatas Kewibawaan guru secara keluruhan
seputar hasil angket atau kuisioner dari berdasarkan hasil yang didapat dari
variabel Y (Sikap Disiplin Siswa) penyebaran angket atau kuesioner bahwa
peneliti menarik kesimpulan dengan tingkat kewibawaan guru di SMKN 1
menjumlahkan data dari ke 4 indikator Pontianak Kota tergolong tinggi. Hal
yang ada pada variabel Y, lalu di rata – tersebut dapat dilihat dari rincian
ratakan dengan menggunakan rumus persentase yang ada pada masing –
Persentase(%) = (bagian/seluruh)x100. masing indikator pada Variabel X
kemudian penjumlahan tersebut (Kewibawaan Guru). Berdasarkan tabel
menghasilkan nilai persentase sebesar rekapitulasi jawaban responden adapun
79.6%. Dengan kata lain tingkat rincian persentase yang didapat dari 3
kedisiplinan siswa di kelas XI OTP 2 indikator yaitu guru memberikan contoh
SMKN 1 Pontianak Kota dapat di teladan yang baik kepada siswa
kategorikan cukup tinggi. mendapatkan nilai persentase 94%.
Pada tahap selanjutnya pengolahan Indikator guru disiplin dala m
data masuk ke tahap hasil uji t. Adapun menjalankan tugas mendapatkan nilai
penjelasan dari hasil olah data yang ada persentase 85%. Dan indikator guru
pada tahap hasil uji t adalah sebagai memiliki karakter yang tegas dan tingkat
berikut. a) Penetapan kriteria, penetapan intelejensi yang baik mendapat nilai
pada pengujian hipotesis dengan persentase 85,7%.
menggunakan tingkat signikansi 5% atau Dari ketiga indikator tersebut secara
0,05 dengan db = 35 (db= n-2) (35-2) keseluruhan jika dirata – ratakan maka
yaitu n = 33 adalah 1,692. b) Hasil uji t, tingkat kewibawaan guru memiliki nilai
Berdasarkan penjelasan sebelumnya persentase sebesar 88,8% dengan
terkait hasil uji t Mendapatkan hasil dari kategori tinggi. Berdasarkan nilai
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 menggunakan SPSS versi 16 persentase yang diperoleh bahwa para
yaitu sebesar 2.139. c) Pengambilan guru di SMKN 1 Pontianak Kota sudah
keputusan Apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar mampu menunjukan sikap
dari pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑟ℎ > 𝑟𝑡), maka Ha kewibawaannya dan tergolong memiliki
diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan tingkat kewibawaan tinggi.
hasil perhitungan yaitu 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar Sikap disiplin siswa Secara
2.139 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (n = 33) sebesar 1,692 keseluruhan berdasarkan hasil yang
dibulatkan menjadi 1,670, maka 𝑟 didapat dari penyebaran angket bahwa
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau (𝑟ℎ > 𝑟𝑡). jadi, siswa di kelas XI Otp 2 (otomatisasi
dengan kata lain Ha diterima dan Ho tatakelola perkantoran) sudah mampu
ditolak. Dengan maksud menolak menunjukan sikap disiplinnya. Hal
hipotesis nol (Ho) dan menerima tersebut dapat dilihat dari nilai persentase
hipotesis alternatif (Ha) sebagai yang didapat pada tabel 4.35, adapun
pengujian kedua variabel. rincian nilai persentase yang didapat dari

6
masing – masing indikator yang ada pada mengalami kenaikan satu – satuan, akan
variabel Y (sikap disiplin siswa) adalah menyebabkan kenaikan disiplin belajar
indikator mematuhi aturan sekolah siswa sebesar 0,827”.
mendapatkan persentase sebesar 87,7%.
Indikator rajin dan teratur belajar KESIMPULAN DAN SARAN
mendapat persentase sebesar 77,4%. Kesimpulan
Indikator menyelesaikan tugas Berdasarkan hasil dari pembahasan
sesuai dengan waktu yang telah yang telah dipaparkan diatas maka dapat
ditetapkan mendapatkan persentase ditarik kesimpulan sebagai berikut.
sebesar 82,1%. Dan indikator mengatur dari uraian data yang telah
waktu belajar mendapatkan persentase dipaparkan sebelumnya mengenai sikap
sebesar 70,7%. kewibawaan guru peneliti
Dari keempat indikator tersebut berkesimpulan bahwa tingkat
secara keseluruhan jika dirata – ratakan kewibawaan guru di SMKN 1 Pontianak
maka tingkat kedisiplinan siswa di kelas kota masuk kedalam kategori tinggi
XI Otp 2 (otomatisasi tatakelola dengan rata - rata nilai persentase yang
perkantoran) mendapat nilai persentase didapat dari ketiga indikator sebesar
sebesar 79,5% dengan kategori cukup 88,8%.
tinggi. Dengan kata lain dapat Sikap disiplin siswa dikelas XI
disimpulkan bahwa siswa dikelas XI Otp Otomatiasasi Tatakelola Perkantoran 2
2 (otomatisasi tatakelola perkantoran) SMKN 1 Pontianak Kota dikategorikan
sudah mampu menunjukan sikap cukup tinggi, dengan kata lain bahwa
disiplinnya dan tergolong memiliki siswa dikelas XI Otomatisasi Tatakelola
tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi. Perkantoran 2 sudah mampu menunjukan
Pengaruh kewibawaan guru terhadap sikap kedisiplinannya terutama disaat
sikap disiplin siswa di SMKN 1 proses pembelajaran sendang
Pontianak Kota, Berdasarkan hasil uji t berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari
yang didapat pada penjelasan hasil rata – rata dari nilai persentase yang
sebelumnya diketahui bahwa hasil yang didapat dari keempat indikator dengan
didapat dari 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah sebesar memperoleh nilai sebesar 79,5%.
2.139 dengan perbandingan nilai 𝑟 Berdasarkan hasil uji t yang didapat
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (n=33) sebesar 1.692 dibulatkan pada tabel 4.38 diketahui bahwa hasil
menjadi 1.690. diketahui apabila 𝑟 yang didapat dari 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ha diterima dan sebesar 2.139 dengan perbandingan nilai
Ho ditolak. Maka berdasarkan hasil yang 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (n=33) sebesar 1.692 dibulatkan
diperoleh diatas dapat disimpulkan menjadi 1.690. diketahui apabila
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ha diterima
antara variabel kewibawaan guru dan Ho ditolak. Maka berdasarkan hasil
terhadap variabel sikap disiplin siswa. yang diperoleh diatas dapat disimpulkan
Hasil diatas diperkuat dengan teori bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
yang dikemukakan oleh Andi Ridhayani antara variabel kewibawaan guru
Barlian melalui penelitiannya yang terhadap variabel sikap disiplin siswa.
berjudul Pengaruh Kewibawaan Guru
Terhadap Disiplin Belajar Siswa Kelas Saran
VII IPS Pada SMA Negeri 3 Polewali. Diharapkan guru untuk dapat tetap
Pada penelitiannya, Andi Ridhayani mempertahankan dan selalu menunjukan
Barlian (2019:14) menyatakan bahwa, karakter yang berwibawa pada
“variabel kewibawaan guru berpengaruh lingkungan SMKN 1 Pontianak Kota dan
positif terhadap hasil belajar siswa. hal dapat menjadikan hasil penelitian ini
ini menunjukan bahwa jika variabel guru

7
sebagai bahan informasi dan wawasan DAFTAR RUJUKAN
untuk melaksanakan pengawasan pada Arikunto. (2014). Prosedur
kewibawaan guru terhadap sikap disiplin Penelitian Suatu Pendekatan
siswa di kelas XI OTP 2 SMKN 1 Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Pontianak Kota. Danim, S. (2011). Pengembangan
Sikap disiplin siswa kelas XI OTP 2 Profesi Guru. Jakarta :
di SMKN 1 Pontianak Kota yang dinilai
Kencana Prenada Media
dari hasil penelitian ini bisa diakatakan
cukup baik. Dengan hasil ini diharapkan Group.
para guru untuk tetap mengawasi dan Masitoh, S. (2015). Pengaruh
membimbing para siswanya agar selalu Kewibawaan Guru Terhadap
mempertahankan sikap disiplin baik Sikap Disiplin Siswa Dalam
diruang kelas ataupun luar kelas, baik Pembelajaran Ips Kelas VII Di
dilingkungan sekolah ataupun diluar MTs Bina Cendekia
sekolah. Hal ini bertujuan untuk tetap Astanajapura Cirebon. Skripsi.
menjaga agar prilaku siswa tetap berada Cirebon.
didalam norma dan aturan yang berlaku Nazir, (2013). Metode Penelitian.
disekolah tersebut. Jakarta : Penerbit Ghalia
Diharapkan penelitian ini dapat
Indonesia.
memberi manfaat dan menjadi sumber
informasi bagi para peneliti selanjutnya Sugiyono, (2016). Metode Penelitian
agar dapat mengembangkan atau Pendidikan (Pendekatan
memperbaharui kembali hasil dari Kuantitatif, Kualitatif & RD).
penelitian ini diwaktu yang akan datang Bandung : Alfabeta.
guna untuk kepentingan didalam dunia Sujarweni, (2015). Metodologi
pendidikan. Penelitian. Yogyakarta :
Pustaka Baru.
Surya, (2015). Psikologi Guru.
Bandung : Alfabeta.

8
9

You might also like