You are on page 1of 21

Artikel PAI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN


STRATEGI STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT
DEVISION) PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI
PEKERTI SISWA SMA AL HIKMAH MUNCAR
Siti Fadilatul Mukharomah1), Handoko, M.Pd2)
1
Pendidikan Agama Islam, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ma'had Aly Al-Hikam
Malang
Fhadyila22@gmail.com
2
Pendidikan Agama Islam, Dosen Sekolah Tinggi Ma'had Aly Al-Hikam Malang
hokohan@yahoo.co.id

Abstrak
The number of problems experienced by teacher of ongoing learning affect the
understanding that is explained to students, including choosing the right teaching method so
that they can reach their goals well so that students can learn efficiently and effectively. One
of the efforts to increase student activity and achievement is to improve teaching procedures.
This research is a descriptive qualitative type. Sources of research data are PAI teachers and
Budi Pekerti, student and documentation of SMA AL HIKMAH Muncar.This study has the aim
of describing the application of cooperative learning with the STAD (Student Team
Achievement Devision) strategy in PAI and Budi Pekerti subject, obstacles and solutions to
overcome these obstacles so that learning can take place optimaly.
The findings are: 1) There are 3 stages in the process of impelemnting cooperative
education with the STAD (Student Team Achievement Devision) strategy in PAI and Budi
Pekerti for Al Hikmah Muncar High School Students. It is a preparation session where the
teacher prepares a set of education such as syllabus, lesson plans, prepares educational
media, prepares models and application modules. Implementation session where the teacher
conducts learning using the STAD strategy. Assessment session where the teacher assesses
and evaluates student learning outcomes. 2) There are some obstacles in the implementation
of cooperative learning with the STAD strategy, but over time, solutions are found to
overcome these obstacles. 3) The learning outcomes of students in class X SMA Al Hikmah
Muncar using cooperative learning with the STAD strategy in PAI and Budi Pekerti subjects
have increased from the previous learning. The previous average was 73,2 to 82,5.
Researchers suggest, teachers should be achieved efficiently and effectively.
Keywords : Cooperative Learning, Learning Strategies, STAD.

Pendahuluan
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ialah mata pelajaran
yang didalamnya menerangkan tentang menghayati, menguasai dan
mengamalkan aspek-aspek yang diajarkan dalah kehidupan sehari-hari. Dalam
perihal ini, realitas yang terjadi dikala ini menunjukkan jika mata pelajaran
PAI dan Budi Pekerti yang terjadi di SMA AL Hikmah Muncar kualitasnya
masih rendah sebab belum memenuhi tujuan yang diharapkan. Salah satu
penyebabnya siswa kesusahan dalam menguasai materi yang disampaikan.
Perihal ini terjadi sebab guru masih cenderung memakai metode lama, ialah

1
Artikel PAI

hanya menerangkan materi setelah itu siswa Cuma duduk serta mencermati
uraian guru. Dengan kata lain, masih banyak guru yang mendominasi aktivitas
pendidikan dimana guru hanya membagikan penyampaian terhadap siswa,
kebalikannya siswa masih pasif sehingga mereka tidak dapat mempraktikkan
serta menguasai uraian yang mereka dapat. Upaya tingkatkan prestasi belajar
serta kegiatan siswa maka diperlukannya memperbaiki metode pengajaran.
Pembelajaran Kooperatif dengan strategi STAD (Student Team
Achievement Division) telah digunakan di SMA Al Hikmah Muncar pada mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Pembelajaran kooperatif dengan strategi
STAD dilakukan dengan pembentukan kelompok yang berisi 4-5 siswa.
Pembuatan kelompok bertujuan agar siswa saling menguasai topik, dan
memperoleh hasil belajar yang optimal. Berdasarkan observasi dan wawancara
langsung bersama guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Al
Hikmah Muncar, Ubaidillah Fuad seperti diketahui, proses mata pelajaran PAI
dan Budi Pekerti cenderung masih pasif, misalnya minimnya siswa untuk
mengajukan pertanyaan, kurang percaya dirinya siswa dalam mengungkapkan
pendapat serta minimnya komunikasi terhadap guru maupun teman, serta
prestasi belajar siswa masih terkategori rendah. Salah satu strategi pendidikan
yang dapat diterapkan ialah Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD
(Student Team Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi
Pekerti1.

A. Pembelajaran Kooperatif
a. Pembelajaran Kooperatif
Slavin berpendapat bahwa Pembelajaran Kooperatif ialah model
pembelajaran yang sudah berlangsung sejak dahulu, saat dimana guru
menuntut siswa untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu, misalnya
penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh teman saat berdiskusi.
Peran guru saat pembelajaran kooperatif tidak dominan seperti dalam
pembelajaran tradisional, guru lebih berperan sebagai fasilitator. 2
Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Peran penting yang dimiliki setiap siswa.
2. Terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik.
3. Mempunyai tanggung jawab terhadap kelomppok dan belajarnya.
4. Guru mendampingi peserta didik dalam mengembangkan bakat
seriap kelompok.
5. Interaksi guru dengan kelompok berlangsung ketika dibutuhkan
saja.
b. Konsep Pembelajaran Kooperatif

1
Ubaidillah Fuad, Wawancara (16 Juli 2021)
2
Isjon, Cooperatif Learning, (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm.17

2
Artikel PAI

1) Penghargaan kelompok, yang diserahkan kepada kelompok yang


memnuhi standar yang telah ditentukan
2) Tanggung jawab pribadi, artinya keberhasilan kelompok
bergantung kepada kekompakan seluruh anggota kelompok.
Tanggung jawab ini bertuju pada upaya membantu dan
menetapkan bahwa setiap tim harus siap menghadapi penilaian
tanpa campur tangan orang lain.
3) Peluang untuk kesuksesan bersama. Ini berarti proses pembelajaran
kelompok oleh setiap individu harus ditingkatkan. Hal ini
menetapkan bahwa setiap siswa yang mempunyai kemampuan
diatas rata-rata, sedang dan rendah yang mempunyai tantangan
agar menjadi yang terbaik dilihat dari kekompakan kelompok yang
sangat berharga.3
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1995), pembelajaran kooperatif memiliki tujuan
untuk menumbuhkan situasia dimana keberhasilan individu
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Ibrahim merangkum tiga
poin penting supaya dapat mewujudkan serta ditingkatkannya
pembelajaran kooperatif:
1) Menambah nilai hasil belajar siswa
2) Menerima perbedaan individu
3) Berdasarkan ras, budaya, kelas, masyarakat, kemampuan,
menerima dan memberi kesempatan kerjasama bagi siswa dengan
latar belakang dan kondisi yang berbeda.
4) Siswa mengajarkan keterampilan kolaborasi. Penting bagi siswa
untuk memiliki keterampilan sosial karena banyak dari mereka
yang kurang memiliki keterampilan sosial.4
c. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
1) Peserta didik yang belajar dalam struktur kolaboratif akan
mencapai hasil belajar yang maksimal.
2) Peserta didik yang mengikuti pembelajaran kooperatif mempunyai
harga diri dan motivasi belajar yang lebih besar dan tinggi.5
d. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
1) Bagi peserta didik yang memiliki kelebihan, misalnya siswa yang
dianggap kurang bisa terlambat. Oleh karena itu, situasi ini dapat
merusak suasana kerjasama kelompok.

3
Abdul Aziz Albone, Pendidikan Agama Islam dalam Prespektif Multikulturalisme,
(Jakarta Selatan: PT Saadah Cipta Mandiri, 2006), hlm 30
4
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung:CV Pustaka Setia, 2011), hlm 32-33
5
Robert E. Slavin, Cooperatif Learning (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm.52

3
Artikel PAI

2) Keberhasilan pembelajaran kooperatif membutuhkan wktu lama


untuk mengembangkan rasa kelompok. Tidak mungkin mencapai
pembelajaran ini hanya dengan satu-satu aplikasi.6
e. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
1) Tanggung jawab yang harus dimiliki oleh setiap kelompok selain
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan materi pembelajaran.
2) Peserta didik wajib merasa jika mereka akan mempunyai tujuan
yang sama.
3) Tugas dan tanggung jawab bagi setiap anggota kelompok.
4) Evaluasi atau penghargaan yang diterima siswa juga
mempengaruhi penilaian kelompok.
5) Siswa berbagi kepemimpinan serta mendapatkan keahlian
keterampilan guna bekerja sama dikala mereka belajar.
6) Peserta didik dituntut untuk menjelaskan materi yang tengah
dikerjakan dalam kelompok pembelajaran kooperatif.7
B. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran ialah metode yang terpilih serta digunakan oleh
pendidik guna mencapai modul pembelajaran dengan tujuan supaya siswa
lebih mudah menguasai dan menangkap materi pembelajaran,
kesimpulannya tercapainya tujuan pendidikan di akhir aktivitas
pembelajaran. Dapat dikuasainya pembelajaran ditandai dengan
berkahirnya kegiatan belajar. Menurut Gerlach dan Ely (1980) dalam buku
strategi pendidikan ekonomi, strategi pembelajaran merupakan metode
dimana bahan pendidikan diseleksi dalam area belajar tertentu, termasuk
sifat, ruang lingkup, serta urutan aktivitas yang bisa memberikan siswa
pengalaman belajar.8
Semua komponen materi pembelajaran serta prosedur ataupun tahapan
aktivitas pembelajaran, yang merupakan campuran dari urutan kegiatan,
metode mengendalikan topik siswa, perlengkapan serta bahan, dan waktu
yang dihabiskan saat proses pembelajaran wajib dituntaskan oleh guru
serta peserta didik supaya tujuan pembelajaran dapat efektif serta efisien
terwujud.
C. STAD (Student Team Achievement Devision)
a. Pengertian STAD
Menurut Slavin (1995) STAD ialah pembelajaran yang melibatkan
persaingan sesama kelompok. Siswa dikumpulkan berdasarkan
kemampuan, jenis kelamin, ras, dan suku. Strategi ini juga dapat
diterapkan pada berbagai topik.9 Pembelajaran Kooperatif dengan
6
Istarani, 58 Model Pembelajaran Inovatif…, hlm.35
7
Hamdani, Strategi Belajar mengajar ..., hlm 30-31
8
Sri Anitah, Strategi Pembelajaran Ekonomi dan Koperasi, PKOP4301, Modul 1, hlm 3.
9
Andi Setiawan, Muhtar Arifin Sholeh, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Dalam Pelajaran PAI, Universitas Sultan Agung, Semarang, hlm 1210.

4
Artikel PAI

strategi STAD (Student Team Achievement Devision) ini,


mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari
4-5 orang besumber pada kinerja, gender, dan etnis mereka. Guru
kemudian menyajikan materi yang akan diajarkan, dan siswa bekerja
sama dalam kelompok untuk membenarkan kalau seluruh anggota
sudah menguasai materi, kemudian menguji materi tersebut dalam
bentuk tes dan kuis. Harap dicatat bahwa peserta didik dilarang untuk
bekerjasama selama tes berlangsung.
b. Komponen-Komponen Pembelajaran Kooperatif
STAD (Student Team Achievement Devision) terdiri atas 5
komponen utama yaitu:10
1) Presentasi Kelas
2) Penugasan peserta didik pada tiap kelompok (team)
3) Tes dan Kuis
4) Peningkatan nilai individu
5) Pengenalan kelompok

c. Langkah-Langkah Pembelajaran STAD


Terdapat langkah-langkah utama pada pembelajaran STAD
(Student Team Achievement Devision) dapat digambarkan di tabel
sebagai berikut:11
Tabel 2.1
Langkah-Langkah Pembelajaran STAD
Fase Tingkah Laku Guru

Fase-1 Guru menginformasikan maksud modul yang


Menginformasikan maksud hendak tercapai pada pelajaran tersebut serta
serta motivasi peserta didik. menginspirasi peserta didik untuk belajar

Fase-2 Guru menyiapkan informasi kepada peserta


Menyiapkan Informasi didik melalui presentasi atau buku bacaan

Fase-3 Guru menerangkan terhadap peserta didik


Membagi peserta didik kedalam tentang mengelompokkan dan membantu
kelompok kooperatif setiap transisi kelompok secara efektif

10
A. Astalini, D. Darmaji, W. Kurniawan, K. Anwar, and D. A. Kurniawan, "Effectivenes
of Using E-Module and EAssessment," International Journal of Interactive Mobile Technologies
(iJIM), vol. 13, no. 9, pp. 21-39, 2019
11
Al-Tabani, Trianto Ibnu Badar. Mendesain Model Pembelajaran Inivatif, Progrsif, dan
Konstekstual, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014) h. 117

5
Artikel PAI

Fase-4 Guru mendampingi setiap kelompok saat


Bimbingan kelompok saat mereka mengerjakan tugas mereka.
belajar

Fase-5 Guru menilai keberhasilan belajar dan


presentasi dari modul yang sudah dipelajari
Evaluasi dari setiap kelompok melalui diskusi

Fase-6 Cara guru untuk menghargai usaha individu


Pemberian penghargaan dan kelompok dari hasil belajar

d. Karakteristik Pembelajaran STAD


1) Pembelajaran secara berkelompok. Kelompok adalah tempat tujuan
tercapainya pembelajaran. Maka, setiap kelompok harus mampu
membikin peserta didik merasa nyaman saat proses belajar
berlangsung.
2) Setiap kelompok memiliki tugas untuk diselesaikan secara
bersama.
3) Penugasan diberi secara adil setiap anggota kelompok, misalnya 8
soal berarti masing-masing 2 soal.
4) Seluruh anggota diharuskan mengontrol sesama angggota
kelompok.
5) Jika benar-benar membutuhkan, saling membantu.12
e. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
1) Memberikan kesempatan terhadap siswa untuk mengemukakan
pendapat saat diskusi.
2) Memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk melakukan
penyelidikan mendalam terhadap kesulitan yang dialami.
3) Mampu mengolaborasi keterampilan kepemimpinan serta
mengajarkan keterampilan diskusi.
4) Mampu membuat guru lebih fokus memusatkan perhatikan
terhadap peserta didik.
5) Peserta didik berpartisipasi lebih aktif di kelas dan diskusi.
6) Memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk
mengembangkan rasa toleransi mengenai pendapat orang lain.
D. PAI dan Budi Pekerti
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Zakiyah Daradjat mengemukakan, pendidikan islam diartikan
sebagai wadah untuk mengembangkan supaya peserta didik mampu
mengetahui ajaran islam sebagai agama yang utuh. Serta menghayati
tujuan, yang nantinya akan diamalkan serta menjadikan islam sebagai

12
Rusman, Model-model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, hlm 214

6
Artikel PAI

way of life.13 Pendidikan Agama Islam ialah jalan membimbing anak


supaya mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
islam melalui ajaran Rasulullah Nabi Muhammad Saw, pada
kehidupan sehari-hari untuk mencapai kebahagiaan dunia serta masa
depan dengan menjadikan Islam sebagai pegangan hidup.
b. Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1) Al-Qur'anul kariim
2) As-Sunnah
3) Ijtihad
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tujuan Pendidikan Agama Islam menurut UU No.20 tahun 2003
adalah pendidikan nasional yang bertujuan agar berkembangnya
kemampuan peserta didik supaya mampu menjadi manusia yang taat
serta bertakwa kepada Allah swt, berakhlak mulia, berilmu, sehat,
cakap, kreatif, mandiri serta menjadi demokratis serta bertanggung
jawab.14 Disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam itu sebab
sekedar mau mencari ridho serta beribadah kepada Allah swt, dengan
melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya.
d. Fungsi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1) Pembinaan, merupakan penambahan keimanan serta ketakwaan
siswa terhadap allah swt yang sudah tertanam didalam linkungan
keluarga.
2) Menanamkan nilai agama sebagai pegangan hidup untuk menjalani
kehidupan yang bahagia di dunia maupun akhirat.
3) Adaptasi psikologis, merupakan adaptasi terhadap lingkungan,
tidak hanya membiasakan diri dengan area materil, namun dengan
lingkungan social dan menggganti lingkungan sesuai dengan ajaran
agama islam.
4) Improvement, merupakan mengoreksi kesalahan, pengetahuan dan
kemahiran mengajar dari kehidupan sehari-hari.
5) Penangkalan ialah menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
melalui lingkungan atau budaya lain yang mampu merugikan diri
serta menghalangi perkembangan mendekati manusia indonesia
seutuhnya.
6) Pendidikan mengenai ilmu agama secara luas, dan system
fungsional.
7) Penyebaran, merupakan proses pembagian anak-anak yang
mempunyai bakat lebih pada bidang agama islam supaya bakat

13
Abdul Majid, S. Ag. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep Dan
Implementasi Kurikulum 2004. (Bandung: PT. Rosda Karya. 2005), hal 130.
14
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran, hlm.16

7
Artikel PAI

tersebut mampu diberkembangkan secara maksimal dan


bermanfaat bagi diri sendiri.15
e. Aspek-Aspek Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1) Mengarahkan peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara
dewasa melalui tujuan Pendidikan Agam Islam.
2) Berkembang serta tumbuh dalam kehidupan yang seimbang antara
kehidupan duniawi dan ukhrawi, jasmani dan rohani, atau antara
kehidupan materil dan spiritual.
3) Kemampuan fundamental dapat dikembangkan pada setiap
individu sebagai anugerah dari Tuhan.
4) Mananamkan serta mendorong nilai-nilai Pendidikan Agama Islam
dan nilai-nilai pengetahuan secara mendalam.16
E. Asmaul Husna
Al-Asma'u al-Husna yang tersusun dadi kata asma yang memiliki arti
nama-nama, dan husna yang berarti bagus atau indah. Al-Asma'u al-Husna
bisa dimaknai sebagai nama-nama yang bagus dan indah yang semata-
mata dimiliki oleh Allah Swt. Bukti keagungan-Nya al-Asma'u al-Husna
dapat dilihat dari ayat Al-Qur'an Q.S. Taha/20:8 yang artinya, "Allah
Swt.tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki al-Asma'u al-Husna
(nama-nama baik)." 17 Firman Allah Swt.dalam Q.S. al-A'raf/7:180 juga
menjelaskan mengenai makna al-Asma'u al-Husna:
ۖ ‫َوهّٰلِل ِ ااْل َسْ َم ۤا ُء ْالحُسْ ٰنى َف ْادع ُْوهُ ِب َه ۖا َو َذرُواالَّ ِذي َْن ي ُْل ِح ُد ْو َن ف ِْٓي اَسْ َم ۤا ِٕى ۗ ٖه َسيُجْ َز ْو َن َما َكا ُن ْوا َيعْ َملُ ْو َن‬

Artinya: "Dan Allah Swt.memiliki asma'ul husna, maka bermohonlah


kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang baik dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-
nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang
mereka kerjakan." (Q.S. Al-A'raf/7:180)
Metode
Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Dikatakan penelitian bersifat
deskriptif kualitatif bilamana orang yang menelusuri data penelitian melalui
proses penyajian keadaan yang terjadi di lokasi dengan sebenarnya penelitian
mengenai metode pembelajaran kooperatif dengan strategi STAD (Student
Team Achievement Division), sesudah data tergabung kemudian di olah
menjadi suatu bentuk kalimat yang tidak termasuk angka-angka. Dalam factor
ini peneliti berupaya mencermati, memaparkan dan mendeskripsikan seluruh
kondisi yang berhubungan dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif

15
Abdul Majid. ,,, hlm 17
16
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm.11-12
17
Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen, dkk, Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti, (Jakarta:Pusat Kurikukum dan Perbukuan, 2017), hlm 5

8
Artikel PAI

dengan Strategi STAD (Student Team Achievement Division) pada mata


pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar.
Instrumen penelitian adalah suatu media yang mempunyai berfungsi guna
menguji fenomena alam maupun fenomena sosial.18 Ada beberapa jenis
instrumen penelitian diantaranya, peneliti, alat perekam (audio, vidio dan
gambar), pedoman wawancara, pedoman observasi serta pedoman
dokumentasi. Pengkaji berperan selaku human instrumen yang menetapkan
fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, analisis data,
menganalisis data dan menyimpulkan terhadap temuannya. 19 Subyek
penelitian merupakan orang yang ikut andil saat menyampaikan informasi
mengenai kondisi dan situasi atau objek penelitian. Adapun subyek penelitian
ini adalah 1) Guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, 2) Siswa kelas X
SMA Al Hikmah Muncar.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini memakai beberapa metode,
yaitu: Observasi, dokumentasi, wawancara. Sedangkan teknik analisis data
memakai kondensasi data. Data kondensasi merupakan menyeleksi data,
fokus, mempermudah dan melangsungkan peralihan data yang ada di tinjauan
lapangan, transkip wawancara, dokumen dan data empiris yang sudah
diperoleh. Data kualitatif yang tercantum mampu di ubah melalui pemilihan,
ringkasan, atau penguraian dengan rangkaian kata sendiri dan lain-lain,
sedangkan data yang dianggap tidak penting bisa dibuang.
Adapun pengecekan keabsahan data bertujuan untuk memperoleh
keabsahan hasil dari sumber data yang dianalisis, sehingga kepastian data
dapat dicatat secara jelas dan sistematis. 20 Adapun uji keabsahan data yang
digunakan oleh peneliti merupakan triangulasi. Dalam penelitian ini, peneliti
memakai triangulasi teknik dimana peneliti menyamakan hasil wawancara
melalui hasil observasi dan beberapa dokumen-dokumen. Adapun data hasil
wawancara dicek ulang dengan menggunakan rekaman hasil wawancara.

Hasil dan Pembahasan


A. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD (Student
Team Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi
Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar
Slavin mengemukakan bahwa Pembelajaran Kooperatif ialah model
pembelajaran yang sudah berlangsung dari dahulu, pada saat itu guru
menuntut peserta didik untuk melakukan aktivitas tertentu, misalnya
berdiskusi dan penerapan yang dilakukan oleh teman. Peran guru dalam

18
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
hlm 306
19
Ibid., hlm 306
20
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm 124.

9
Artikel PAI

pembelajaran kooperatif tidak dominan seperti dalam pembelajaran


tradisional, guru lebih berperan sebagai fasilitator.21
Sedangkan strategi STAD (Student Team Achievement Devision)
didefinisikan sebagai proses pembelajaran dimana pengelompokan siswa
menjadi beberapa kelompok yang berisi 4-5 siswa. Tiap kelompok harus
heterogen, yang terdiri dari berbagai suku, gender, memiliki kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah.22 Berikut ialah beberapa tahapan yang
dilaksanakan oleh guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas X SMA
Al Hikmah Muncar agar Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD
(Student Team Achievement Devision) mampu berjalan sesuai dengan
tujuan pembelajaran, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Beberapa hal yang perlu dipersiapakan oleh guru mata pelajaran
PAI dan Budi Pekerti sebelum melakukan pembelajaran kooperatif
dengan strategi STAD adalah sebagai berikut:
a. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan secara tatap muka di kelas X SMA Al
Hikmah Muncar pada hari Rabu tanggal 1 Desember 2021 pukul
08.45 – 10.00 WIB
b. Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui arti Asmaul Husna (al-Karim, al-Mu'min, Al-
Wakiil, al-Jaami', al-'Adl, dan al-Akhiir)
2. Berkarakter yang mencerminkan keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil
sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul husna
(al-Kariim, al-Mu'min, al-Wakiil, al-Jaami', al-'Adl, dan al-
Akhiir)
d. Materi Pembelajaran
1) Pengertian Asmaul husna
2) Memahami makna 7 sifat Allah (al-Karim, al-Mu'min, al-
Wakil, al-Matiin, al-Jami', al-'Adl, al-Akhiir).
3) Berperilaku yang mencontohkan keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal, dan perilaku adil
sebagai implementasi dari pemahaman makna Asmaul Husna
(al-Karim, al-Mu'min, al-Wakil, al-Matiin, al-Jami', al-'Adl, al-
Akhiir).
e. Model Pembelajaran

21
Isjon, Cooperatif Learning, (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm 17
22
Ismail Sukardi, Model-Model PEMBELAJARAN Modern: Bekal Untuk Guru
Profesional, (Jakarta: Tunas Gemilang Press, 2013), hlm 139

10
Artikel PAI

Model pembelajaran merupakan cara terhadap guru, siswa dan


materi pembelajaran yang melingkupi strategi, pendekatan, metode
tehnik beserta taktik.
Guru mata pelajaran PAI di kelas X SMA Al Hikmah Muncar
pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti bab Asmaul Husna
merupakan Pembelajaran Kooperatif menggunakan Strategi STAD
(Student Team Achievement Devision). Yaitu dimana ada kompetisi
antar kelompok yang bekerja sama mengenai masalah yang sudah
diberikan oleh guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti mengenai
materi asmaul husna. Kemudian di diskusikan bersama
kelompoknya masing-masing dan mempresentasikan hasilnya di
depan. Lalu guru memberi pertanyaan atau kuis baik individu
maupun kelompok. Bagi nilai yang tinggi akan mendapatkan
reward dari guru mata pelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan Pembuka
Adapun kegiatan pembuka pada Pembelajaran Kooperatif
dengan Strategi STAD (Student Team Achievemnt Devision) Pada
Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar
yaitu:
1) Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam
2) Siswa membaca doa dilanjut dengan tadarus bersama, yang
dikomando oleh ketua kelas
3) Kehadiran siswa dicek oleh guru
4) Guru mengulang kembali pelajaran minggu lalu
5) Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompoknya berisi 5-6 siswa.
6) Guru mendeskripsikan materi pelajaran yang akan dipelajari
beserta model pembelajaran yang dipakai beserta langkah-
langkahnya.
7) Guru memotivasi siwa dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran pai bab asmaul husna.
Kegiatan pembuka pada pembelajaran Kooperatif dengan
Strategi STAD (Student Team Achievement Devision) Pada
Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar
sudah sesuai dengan tahapan pertama Pembelajaran Kooperatif
menurut Agus Supridjono.
a. Kegiatan Inti
Adapun kegiatan inti pada Pembelajaran Kooperatif dengan
Strategi STAD (Student Team Achievement Devision) Pada
Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah
Muncar bab asmaul husna sebagai berikut:

11
Artikel PAI

1) Guru memberikan arahan di awal materi asmaul husna


2) Guru mengelompokkan siswa jadi beberapa kelompok
secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
3) Peserta didik diminta untuk bekerja sama memahami materi
asmaul husna terutama meneladani dan menerapkan sifat
asmaul husna Al-Karim dan Al-Mu'min pada kegiatan
sehari-hari.
4) Siswa belajar bersama kelompoknya dan mencoba untuk
memecahkan masalah yang telah diberikan oleh guru.
5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya
yang disampaikan oleh perwakilan setiap kelompok.
6) Guru menilai hasil belajar mengenai materi yang sudah
dipelajari.
7) Pemberian kuis oleh guru baik pertanyaan ataupun soal
rebutan bagi setiap kelompok atau individu. Bagi yang bisa
menjawab dengan benar mendapat nilai 100. Bagi kuis atau
soal yang diperuntukkan individu, poin akan tetap masuk
pada poin kelompok. Bagi kelompok yang memenuhi
riteria dengan keaktifan dan nilai yang tinggi maka akan
mendapatkan penghargaan baik hasil belajar individu
ataupun kelompok.
Pada kegiatan ini Pembelajaran Kooperatif dengan
Strategi STAD (Student Team Achievement Devision) Pada
Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al
Hikmah Muncar materi asmaul husna sudah sesuai dengan
langkah-langkah menurut Agus Supridjono.
b. Kegiatan Penutup
Adapun kegiatan penutup pada Pembelajaran Kooperatif
dengan Strategi STAD (Student Team Achievement Devision)
Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al
Hikmah Muncar adalah sebagai berikut:
1) Siswa mengerjakan tes tulis
2) Siswa menyimpulkan hasil belajar pada hari itu
3) Pemberian reward atau hadiah oleh guru terhadap
kelompok yang berhasil mendapatkan nilai/poin tertinggi.
4) Siswa membaca doa penutup dipimpin oleh ketua kelas.
5) Guru mengucapkan salam kemudian meninggalkan kelas.
3. Tahap Penilaian
Dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD (Student
Team Achievement Devision) Pada Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
Siswa SMA Al Hikmah Muncar, guru menilai siswa dengan tiga
aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.

12
Artikel PAI

Penilaian ini bermaksud untuk melihat sejauh mana berubahnya


tingkah laku pada diri siswa selepas mengikuti aktivitas pembelajaran.
Selain itu, penilaian ini bermaksud untuk melihat keefektifan
Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD (Student Team
Achievement Devision) yang diterapkan pada pelajaran PAI dan Budi
Pekerti materi Asmaul Husna yang kemudian dapat dikembangkan
serta diterapkan pada pelajaran lainnya.
B. Kendala Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD
(Student Team Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan
Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar
Adapun kendala-kendala yang terjadi di SMA Al Hikmah Muncar yakni:
a. Kurang optimalnya penerapan strategi STAD (Student Team
Achievement Devision). Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami
tata cara model pembelajaran kooperatif dengan strategi STAD,
sehingga berpengaruh terhadap pengelolaan kelas.
b. Terdapat sejumlah siswa yang kurang aktif. Beberapa siswa hanya
diam saat berdiskusi kelompok, mereka tampak tidak antusias dalam
bekerja kelompok.
c. Siswa merasa kesulitan ketika memadukan pendapat saat berdiskusi
sehingga belum dapat menyelesaikan tugas sesuai waktu yang
ditetapkan.
d. Waktu diskusi siswa masih kurang yakin serta takut untuk
mengemukakan pendapat.
e. Waktu yang kurang maksimal, apalagi saat pandemi seperti ini. Karena
Penerapan Pembelajaran Koperatif dengan Strategi STAD (Student
Team Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi
Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar membutuhkan waktu yang
lumayan lama.
f. Efek dari pandemi yang menganjurkan siswa untuk belajar dari rumah
membuat daya tangkap atau pemahaman siswa saat proses
pembelajaran berlangsung secara offline menurun.
g. Terdapat beberapa peserta didik yang kurang menyukai pembelajaran
kooperatif dengan strategi STAD (Student Team Achievement
Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Dikarenakan
sebagian peserta didik lebih menyukai belajar individu yang dirasa
lebih mudah pemahaman materi pelajaran
C. Solusi Untuk Mengatasi Kendala Pembelajaran Kooperatif dengan
Strategi STAD (Student Team Achievement Devision) Pada Mata
Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar
Adapun solusi-solusi tersebut yakni:
1. Guru PAI dan Budi Pekerti SMA Al Hikmah Muncar memberikan
ulangan secara berkala pada setiap individu supaya mengerti sampai

13
Artikel PAI

tahap mana peserta didik yang belum mengerti pembelajaran PAI dan
Budi Pekerti materi asmaul husna yang menggunakan strategi STAD
(Student Team Achievement Devison).
2. Bagi siswa terutama anak pesantren yang tidak mengikuti
pembelajaran secara offline dikarenakan pandemi dan jam
pembelajaran yang terbagi (shift). Maka untuk tugasnya diserahkan
lewat pengurus pondok pesantren. Jika tugas sudah selesai diharapkan
pengurus pesantren untuk segera mengumpulkan kepada guru
pengampu.
3. Suasana belajar yang menyenangkan dengan memberikan dorongan
terhadap peserta didik supaya lebih aktif saat belajar. Kemudian
menghidupkan seluruh anggota kelompok untuk menyatakan pendapat
dengan memberikan penghargaan atau reward dengan nilai tambahan
ataupun hadiah.
4. Guru PAI melakukan bimbingan secara intensif bagi peserta didik
secara kelompok ataupun individu yang masih mengalami kesulitan
dalam hal pemahaman.
D. Hasil Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD (Student Team
Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
Siswa SMA Al Hikmah Muncar
Peneliti mengamati pada saat penguasaan pelajaran yang telah
dijelaskan dengan pembelajaran kooperatif dengan strategi STAD (Student
Team Achievement Devision) melalui diskusi dan tes lisan yang disertai
dengan metode tanya jawab. Dalam penerapannya guru menerangkan
pelajaran yang sudah dipelajari saat pertemuan tersebut, selanjutnya guru
peserta didik diminta untuk berkelompok 4-5 orang yang telah ditetapkan
oleh guru. Saat diskusi, siswa diperbolehkan untuk berkolaborasi bersama
kelompok masing-masing untuk menuntaskan tugas yang sudah ditetapkan
oleh guru. Anggota yang sudah faham mengenai isi materi menerangkan
kepada teman yang belum faham hingga seluruh anggota kelompok faham.
Selanjutnya, guru meminta perwakilan dari tiap-tiap kelompok
menerangkan hasil diskusinya dengan presentasi. Berikutya guru
membagikan kuis berbentuk beberapa pertanyaan yang akan diberikan
secara individu maupun kelompok serta nilai dapat disumbangkan kepada
kelompok yang mendapatkan nilai paling tinggi dan akan diberi reward.
Hasil wawancara bersama guru Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti bapak Ubaidillah Fuad, S.Pd.I penilaian dicoba dengan memakai
strategi STAD (Student Team Achievement Devision) diperoleh nilai hasil
uji yang digabungkan peserta didik oleh setiap kelompoknya. Serta lewat
ketekunan peserta didik dalam proses pembelajaran memakai strategi
STAD (Student Team Achievement Devision) ialah kala menanggapi
persoalan dari kuis serta kejelasan jawaban yang di informasikan. Terkait

14
Artikel PAI

hambatan yang dialami dari Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan


Strategi STAD (Student Team Achievement Devision) serta saat evaluasi,
beliau menerangkan kalau hambatan dari model pembelajaran ini
merupakan pengondisian siswa buat memusatkan saat diskusi serta
menjadi penengah saat kegaduhan sebab model pembelajaran ini yang
memiliki sifat paling aktif apalagi saat proses pemberian kuis berlangsung.
Tahap penilaian terdapat hambatan disebabkan kurang aktifnya dari
sebagian peserta didik hingga membuat nilai yang didapat cuma dari nilai
kelompok saja.
Hasil pengamatan peneliti melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif
dengan Strategi STAD (Student Team Achievement Devision) Pada Mata
Pelajaran PAI Siwa SMA Al Hikmah Muncar bahwa penerapan model
pembelajaran sudah berlangsung dengan baik. Dikatakan baik sebab saat
perencanaan mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) dan Budi
Pekerti dengan menggunakan strategi STAD (Student Team Achievement
Devision) ini, guru telah terlebih dahulu mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum aktivitas pembelajaran diawali.
Setelah itu penerapan belajar mengajar dengan strategi tersebut, seluruh
aspek yang penulis teliti sudah terlaksana semua, walaupun dalam
aktivitas belajar mengajar terdapat satu hambatan, yakni: terdapat sebagian
siswa yang dirasa kurang aktif serta kurang percaya diri dengan
keahliannya sehingga dalam pembelajarannya kurang optimal.
Tabel 3.1 Nilai ulangan harian siswa tanpa menggunakan
Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD
No Nama Nilai Keterangan
T BT
1. Aarun Arilla 80 

2. Ahmad Aurodil Zidan 70 


3. Ahmad Zidan Husnain 70 

4. Albaniatul Chasanah 80 

5. Alvin Ainurrosida 80 

6. Andri Dwi Widi 60 


Hermawan
7. Aulia Faizatul Isma 80 

8. Azizaul Isma Kamila 70 


9. Devia Nur Karomah 70 

15
Artikel PAI

10. Dinar Wahyu 80 


Wicaksono
11. Enggar Agustio Saputro 80 

12. Fadliyana Sabilla 90 

13. Feri Andriansah 60 


14. Hendra Hermawan 60 
15. Hilma Nafisatul Husna 90 

16. Muhammad Hadad 80 


Yahya
17. Naila Muhimatus 60 
Saadah
18. Nayla Wilda Khoirina 90 

19. Rini Intan Diny 70 


20. Nindia Rahmawati 70 
21. Nurul Aini Fitya Sari 70 
22. Silsa Amelia Riskia 80 
Putri
23. Khoirul Umam 60 
24. Wahyu Intan Nurdiana 70 

25. Jami'atus Syarifah 80 

26. Nanda Fahmatus Soleh 60 


27. M.Khayla Tirta 70 
28. M. Fadli 60 
Jumlah 2.050 11 17
Rata-rata 73,2
Keterangan:
T: Tuntas
BT: Belum Tuntas
Dapat disimpulkan bahwa dalam dalam proses belajar kooperatif tanpa
menggunakan strategi STAD (Student Team Achievement Devision) Pada
Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah belum
mencapai standar kriteria kelulusan minimum. Nilai KKM pada SMA Al
Hikmah Muncar adalah 75 dari jumlah 28 siswa, sebanyak 17 siswa yang
mendapatkan nilai dibawah 75.
Tabel 3.2 Nilai ulangan harian siswa dengan menggunakan
Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD
No Nama Nilai Keterangan

16
Artikel PAI

T BT
1. Aarun Arilla 80 

2. Ahmad Aurodil Zidan 80 

3. Ahmad Zidan Husnain 80 

4. Albaniatul Chasanah 90 

5. Alvin Ainurrosida 80 

6. Andri Dwi Widi 80 


Hermawan
7. Aulia Faizatul Isma 80 

8. Azizaul Isma Kamila 80 

9. Devia Nur Karomah 90 

10. Dinar Wahyu 80 


Wicaksono
11. Enggar Agustio Saputro 80 

12. Fadliyana Sabilla 90 

13. Feri Andriansah 70 


14. Hendra Hermawan 80 

15. Hilma Nafisatul Husna 90 

16. Muhammad Hadad 80 


Yahya
17. Naila Muhimatus 90 
Saadah
18. Nayla Wilda Khoirina 90 

19. Rini Intan Diny 80 

20. Nindia Rahmawati 80 

21. Nurul Aini Fitya Sari 80 

17
Artikel PAI

22. Silsa Amelia Riskia 90 


Putri
23. Khoirul Umam 70 
24. Wahyu Intan Nurdiana 80 

25. Jami'atus Syarifah 90 

26. Nanda Fahmatus Soleh 80 

27. M.Khayla Tirta 80 

28. M. Fadli 80 

Jumlah 2.310 26 2
Rata-rata 82,5
Keterangan:
T: Tuntas
BT: Belum Tuntas
Dapat disimpulkan bahwa dalam dalam proses belajar kooperatif
dengan menggunakan strategi STAD Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi
Pekerti Siswa SMA Al Hikmah mencapai kriteria kelulusan minimum.
Nilai KKM pada SMA Al Hikmah Muncar adalah 75 dari jumlah 28
siswa, sebanyak 2 siswa mendapatkan nilai dibawah 75.
Meningkatnya hasil belajar dapat dicermati melalui nilai ulangan yang
mengalami kenaikan dari setiap siswa. Pada ulangan harian minggu
sebelumnya, dari jumlah 28 siswa terdapat 17 siswa yang nilainya
dibawah 75. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran PAI
dan Budi Pekerti di SMA Al Hikmah Muncar adalah 75 dengan presentase
ketuntasan 85%. Sedangkan nilai ulangan harian siswa melalui kegiatan
Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD (Student Team
Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti, dari
jumlah 28 siswa hanya terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai dibawah
KKM. Nilai rata-rata sebelumnya 73,2 meningkat menjadi 82,5. Seperti
yang terlihat dalam table diatas.

18
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa peneliti ambil dari Penerapan Pembelajaran
Kooperatif dengan Strategi STAD (Student Team Achievement Devision) Pada
Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar adalah
sebagai berikut:
A. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD (Student Team
Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa
SMA Al Hikmah Muncar memiliki tiga tahapan, yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan dan tahap penilaian.
B. Kendala Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD
(Student Team Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi
Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar
1. Kurang optimalnya penerapan strategi STAD (Student Team
Achievement Devision). Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami
tata cara model pembelajaran kooperatif dengan strategi STAD,
sehingga berpengaruh terhadap pengelolaan kelas.
2. Masih adanya siswa yang kurang aktif. Beberapa peserta didik hanya
diam saat berdiskusi kelompok, mereka tampak tidak antusias dalam
bekerja kelompok.
3. Kesulitan peserta didik karena keraguan saat menyatakan komentar kala
berdiskusi menyebabkan penyelesaian tugas yang tidak tepat sesuai
waktu yang ditetapkan.
4. Efek dari pandemi yang menganjurkan siswa untuk belajar dari rumah
membuat daya tangkap atau pemahaman siswa saat proses pembelajaran
berlangsung secara offline menurun.
C. Solusi untuk mengatasi kendala Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan
Strategi STAD (Student Team Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti Siswa SMA Al Hikmah Muncar
1. Guru mengoptimalkan penerapan pembelajaran kooperatif dengan
strategi STAD (Student Team Achievement Devision) dengan menguasai
langkah-langkah penerapan strategi STAD.
2. Guru pengampu memberikan ulangan secara berkala pada setiap
individu untuk menengetahui sejauh mana peserta didik yang kurang
memahami pembelajaran PAI dan Budi Pekerti materi asmaul husna
dengan strategi STAD (Student Team Achievement Devision)
3. Bagi siswa terutama anak pesantren yang tidak mengikuti pembelajaran
secara offline dikarenakan pandemi dan jam pembelajaran yang terbagi
(shift). Maka untuk tugasnya diserahkan lewat pengurus pondok
pesantren. Jika tugas sudah selesai diharapkan pengurus pesantren untuk
segera mengumpulkan kepada guru pengampu.
4. Suasana belajar yang menyenangkan mampu memberikan motivasi
terhadap siswa agar lebih aktif saat pembelajaran. Setelah itu seluruh
anggota kelompok digerakkan untuk mengemukakan komentar serta

19
membagikan penghargaan ataupun reward berbentuk skor bonus
maupun hadiah.
5. Guru PAI dan Budi Pekerti melakukan bimbingan secara intensif bagi
peserta didik secara kel ompok ataupun individu yang masih mengalami
kesulitan dalam hal pemahaman.
D. Hasil Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi STAD (Student
Team Achievement Devision) Pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
Siswa SMA Al Hikmah Muncar.
1. Semangat dan motivasi yang tinggi dalam diri siswa membuat lebih
baiknya hasil belajar siswa dari ulangan sebelumnya. Pada ulangan
minggu sebelumnya, dari jumlah 25 siswa terdapat 28 siswa terdapat 17
siswa yang nilainya dibawah 75. Kriteria ketuntasan minimum (KKM)
pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMA Al Hikmah Muncar
adalah 75 dengan presentase ketuntasan 85%. Sedangkan nilai ulangan
harian siswa melalui kegiatan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi
STAD (Student Team Achievement Devision), dari jumlah 28 siswa
hanya terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Nilai
rata-rata siswa sebelumnya 73,2 meningkat menjadi 82,5.

Daftar Pustaka
Albone, Abdul Aziz. 2006. Pendidikan Agama Islam dalam Prespektif
Multikulturalisme, Jakarta Selatan: PT Saadah Cipta Mandiri.
E. Slavin, Robert. 2014. Cooperatif Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
H.M. Arifin. 2011. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar, Bandung:CV Pustaka Setia.
Ibnu Badar, Al-Tabani. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inivatif,
Progrsif, dan
Konstekstual, (Jakarta: Prenadamedia Group.
Isjon. 2009. Cooperatif Learning, Bandung : Alfabeta.
Kurniawan, dkk. 2019. "Effectivenes of Using E-Module and EAssessment,"
International Journal of Interactive Mobile Technologies (iJIM), vol. 13,
no. 9.
Majid, Abdul. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep
Dan
Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Rosda Karya.
Muhtar Arifin Sholeh, Andi Setiawan. Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Dalam Pelajaran PAI, Universitas Sultan Agung,
Semarang.
Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen, dkk. 2017. Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti, Jakarta:Pusat Kurikukum dan Perbukuan.
Rusman, 2013. Model-model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers
Sri Anitah, Strategi Pembelajaran Ekonomi dan Koperasi, PKOP4301, Modul
1.
20
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif
Sukardi, Ismail. 2013. Model-Model PEMBELAJARAN Modern: Bekal Untuk
Guru Profesional, Jakarta: Tunas Gemilang Press.

21

You might also like