You are on page 1of 7

ISSN : 2337-3253

EFEKTIVITAS THINK PAIR SHARE


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATERI SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISWA KELAS VIII G SMPN 3 SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(Kamisun, S.Pd.)

Abstrak

The development of such materials is focused on improvement of student learning


at the core of the school activities must be supported by: (1) the process of teaching
quality with competent teachers, (2) the school can facilitate organizational
keterlaksanaan learning and teaching everywhere, e.g., classroom, school or community,
(3) in respect of the provision of sources of encouragement, the public can help students
and educators create teaching-learning environment. (Mone, 2002: iv)
Cooperative learning approach is one step of innovation and skills which can be
done by the teacher in classroom management to be able to deliver students achieve the
desired goal in a more effective and fun.Among the models of learning in the cooperative
learning approach is learning a Share, Thank the Pair demanded cooperation from
students in improving his knowledge of the material system of Government Indonesia.
The outline of the issues that I raise in this research is "whether the cooperative learning
model using Thank Pair Share can increase understanding of the material system of
Government Indonesia grade VIII SMP Negeri Surabaya G 3 Years Lessons 2011
2012".
Whereas the aim of this research is to know the effectiveness of model learning
Thank Pair Share in improving the understanding of students of the material system of
Government Indonesia grade VIII SMP Negeri 3 G.
Analysis of the results shows the improvement in Learning Motivation, activity,
and the cooperation of students, from (72%) increased to (100%). For an understanding
of the material from the I-cycle average value of students (7.4). Cycle II average value
increased student reach (8.6), whereas aspects of student response to learning Thank Pair
Share can be more active in the class of a (80%) (100%). For cooperation between pupils
(89%) increased to (100%). Thus it can be concluded the application Model Learning
Thank Pair Share can increase understanding of material about the system of
Government Indonesia
Keyword : Study Of Think Pair Share

Pendahuluan penggunaan metode mengajar, strategi


Guru memiliki peranan yang sangat belajar mengajar, maupun sikap dan
penting dalam menentukan kualitas dan karakteristik guru dalam mengelola proses
kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. belajar mengajar. Guru berperan sebagai
Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan pengelola proses belajar mengajar,
membuat perencanaan secara seksama bertindak sebagai fasilitas yang berusaha
dalam meningkatkan kesempatan belajar menciptakan kondisi belajar mengajar yang
bagi siswanya dan memperbaiki kualitas efektif, sehingga memungkinkan proses
mengajarnya. belajar, mengembangkan bahan pelajaran
Hal ini menuntut perubahan dengan baik, dan meningkatkan
perubahan dalam mengorganisasikan kelas, kemampuan siswa untuk menyimak

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5 Hal. 1


pelajaran dan menguasai tujuan tujuan Dengan demikian dapat diduga
pendidikan yang harus mereka capai. bahwa:
Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru (1) Pembelajaran kooperatif THINK
dituntun mampu mengelola proses belajar PAIR SHARE dapat meningkatkan
mengajar yang memberikan rangsangan hasil belajar materi Sistem
kepada siswa, sehingga ia mau belajar Pemerintahan Indonesia siswa kelas
karena siswalah subyek utama dalam VIII G SMP Negeri 3 Surabaya
belajar. Tahun Pelajaran 2011 - 2012.
Untuk mengembangkan hal ini perlu (2) Pendekatan Pembelajaran
adanya suatu tindakan khusus yaitu kooperatif THINK PAIR SHARE
melakukan tindakan penelitian kelas dapat meningkatkan kemampuan
sebagai upaya untuk meningkatkan siswa dalam pembelajaran aktif,
pembelajaran pada siswa. Di dalam efektif, kreatif, dan menyenangkan.
penerapan model pembelajaran tersebut,
diatas, khususnya pada pelajaran Tujuan Penelitian
Pendidikan Kewarganegaraan, diperlukan Berdasarkan rumusan masalah
metode yang tepat dan efektif. Penulis tersebut, tujuan Penelitian Tindakan
memilih model pembelajaran Cooperative Kelas (PTK) ini adalah :
Learning THINK PAIR SHARE dengan (1) Mengetahui dan mengidentifikasi
alasan karena dalam strategi think pair hasil belajar siswa tentang Sistem
share atau berpikir berpasangan berbagi Pemerintahan Indonesia.
adalah merupakan jenis pembelajaran (2) Mengetahui kemampuan siswa
kooperatif yang dirancang untuk dalam belajar tentang materi Sistem
mempengaruhi pola interaksi siswa. Pemerintahan Indonesia.
Strategi think pair share ini berkembang (3) Mengetahui efektivitas
dari penelitian belajar kooperatif dan waktu Pembelajaran kooperatif THINK
tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh PAIR SHARE sebagai alternatif
Frang Lyman dan koleganya di Universitas model pembelajaran.
Maryland sesuai dikutip Arends (1997),
menyatakan bahwa think pair share Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
merupakan suatu cara yang efektif untuk Penelitian Tindakan Kelas ini
membuat variasi suasana pola diskusi diharapkan dapat memberikan manfaat
kelas. Dapat memberi siswa lebih banyak bagi siswa, dan guru, yaitu :
waktu berpikir, untuk merespon dan saling
membantu. 1. Untuk Siswa
a. Mampu meningkatkan hasil
Rumusan Masalah belajar siswa materi Sistem
Berdasarkan uraian dalam Pemerintahan Indonesia
pendahuluan maka dapat dirumuskan b. Melatih siswa bekerjasama
permasalahan dalam penelitian ini, yaitu berpasangan berbagi untuk
Dengan menggunakan Pembelajaran memecahkan tugas tentang
kooperatif THINK PAIR SHARE apakah Sistem Pemerintahan Indonesia
dapat meningkatkan hasil belajar materi c. Terciptanya suasana yang
Sistem Pemerintahan Indonesia siswa kelas menyenangkan dalam proses
VIII G SMP Negeri 3 Surabaya Tahun pembelajaran dengan
Pelajaran 2011 - 2012. menggunakan model
pembelajaran THINK PAIR
Hipotesis Tindakan SHARE

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5 Hal. 2


2. Untuk Guru . perubahan perilaku yang bersifat
a. Memberikan sumbangan untuk permanen sebagai hasil dari
meningkatkan kualitas pengalaman).
pembelajaran yang lebih inovatif
dan menyenangkan di SMP 2. Prinsip Belajar
Negeri 3 Surabaya. Prinsip Belajar, Gagne
b. Menjadi bahan masukan atau mengemukakan, bahwa prinsip
tambahan pengalaman guru belajar ada empat pilar pendidikan
dalam menerapkan model-model universal, yaitu: Belajar mengetahui
pembelajaran. ( learning to know ), belajar
melakukan ( learning to do ), belajar
Kajian Pustaka menjadi diri sendiri ( learning to be )
Berdasarkan suatu teori belajar, dan belajar hidup dalam kebersamaan
diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih ( learning to live together ).
meningkatkan pemahaman siswa sebagai
hasil belajar. Gagne ( 1985 ) menyatakan 3. Tujuan Belajar
untuk terjadi belajar pada diri siswa Tujuan belajar sebenarnya sangat
diperlukan kondisi belajar, baik kondisi banyak dan bervariasi.Tujuan belajar
internal maupun eksternal. yang eksplisit diusahakan untuk
Gagne menekankan pentingnya dicapai dengan tindakan
kondisi imternal dan kondisi eksternal instruksional, lazim dinamakan
dalam suatu pembelajaran, agar siswa instructional effects, yang biasa
memperoleh hasil belajar yang berbentuk pengetahuan dan
diharapkan.Dengan demikian sebaiknya ketrampilan.Sementara, tujuan belajar
memperhatikan atau menata pembelajaran sebagai hasil yang menyertai tujuan
yang memungkinkan mengaktifkan memori belajar instruksional lazim disebut
siswa yang sesuai agar informasi yang baru nurturant effects, bentuknya berupa
dapat dipahami. kemampuan berpikir kritis dan
1. Pengertian Belajar kreatif, sikap terbuka dan demokratis,
Beberapa pakar pendidikan menerima orang lain, dan sebagainya.
mendefinisikan belajar sebagai berikut : Tujuan ini merupakan konsekuensi
a. Gagne logis dari peserta didik menghidupi
Belajar adalah perubahan diposisi ( Live in ) suatu sistem lingkungan
atau kemampuan yang dicapai belajar tertentu.
seseorang melalui aktivitas
perubahan diposisi tersebut bukan 4. Hasil Belajar
diperoleh secara alamiah Hasil belajar adalah pola-pola
b. Travers perbuatan, nilai- nilai, pengertian
Belajar adalah proses menghasilkan pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
penyesuaian tingkah laku ketrampilan. Merujuk pemikiran
c. Cronbach Gagne, hasil belajar berupa :
Learning is shown by a change in (1)Informasi Verbal yaitu kapabilitas
behavior as a result of experience ( mengungkapkan pengetahuan
Belajar adalah perubahan perilaku dalam bentuk bahasa, baik lisan
sebagai hasil dari pengalaman ) maupun tertulis. Kemampuan
d. Morgan merespon secara spesifik terhadap
Learning is any relatively permanent rangsangan spesifik. Kemampuan
change in behavior that is a result of tersebut tidak memerlukan
past experience ( Belajar adalah manipulasi simbol, pemecahan

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5 Hal. 3


masalah maupun penerapan responding (memberikan respon),
aturan. valuing (nilai), organization
(2)Ketrampilan intelektual yaitu (organisasi), characterization
kemampuan mempresentasikan (karakterisasi). Domain
konsep dan lambing. Ketrampilan psikomotor meliputi initiatory,
intelektual terdiri dari kemampuan pre-routine, dan routinized.
mengategorisasikan, kemampuan Psikomotor juga mencakup
analitis-sintesis fakta konsep dan ketrampilan produktif, teknik,
mengembangkan prinsip-prinsip fisik, social, manajerial dan
keilmuan. Ketrampilan intelek intelektual. Sementara, menurut
merupakan kemampuan Lindgren hasil hasil pembelajaran
melakukan aktivitas kognitif meliputi kecakapan, informasi,
bersifat khas. pengertian, dan sikap.
(3)Strategi kognitif yaitu percakapan
menyalurkan dan mengarahkan Yang harus diingat, hasil
aktivitas kognitifnya sendiri. belajar adalah perubahan perilaku
Kemampuan ini meliputi secara keseluruhan bukan hanya
penggunaan konsep dan kaidah salah satu aspek potensi
dalam memecahkan masalah. kemanusiaan saja.Artinya, hasil
(4)Ketrampilan Motorik yaitu pembelajaran yang dikategorisasi
kemampuan melakukan oleh para pakar pendidikan
serangkaian gerak jasmani dalam sebagaimana tersebut diatas dilihat
urusan dan koordinasi, sehingga secara fragmentaris atau terpisah,
terwujud otomatisme gerak melainkan komprehensif.
jasmani
(5)Sikap adalah kemampuan Think Pair And Share
menerima dan menolak obyek Model Pembelajaran Think Pair
berdasarkan penilaian terhadap Share dilaksanakan sebagai berikut :
obyek tersebut. Sikap berupa Langkah-langkah :
kemampuan menginternalisasi dan (1) Guru menyampaikan inti materi dan
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap kompetensi yang ingin dicapai
merupakan kemampuan (2) Siswa diminta untuk berfikir tentang
menjadikan nilai-nilai sebagai materi/permasalahan yang
standar perilaku. Menurut Bloom, disampaikan guru
hasil belajar mencakup (3) Siswa diminta berpasangan dengan
kemampuan kognitif, afektif, dan teman sebelahnya (kelompok 2
psikomotorik. Domain kognitif orang) dan mengutarakan hasil
adalah knowledge (Pengetahuan pemikiran masing-masing
ingatan), comprehension (4) Guru memimpin pleno kecil diskusi,
(pemahaman, menjelaskan, tiap kelompok mengemukakan hasil
meringkas, contoh), application diskusinya
(menerapkan), analysis (5) Berawal dari kegiatan tersebut
(menguraikan, menentukan mengarahkan pembicaraan pada
hubungan), synthesis pokok permasalahan dan menambah
(mengorganisasikan, materi yang belum diuangkapkan
merencanakan, membentuk para siswa
bangunan baru), dan evaluation (6) Guru memberi kesimpulan dan
(menilai). Domain afektif adalah refleksi
receiving (sikap menerima), (7) Penutup

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5 Hal. 4


Penelitian yang telah dilakukan
Metode Penelitian penulis sebagai peneliti hingga siklus
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian kedua pada bulan April 2012, yang
Pendidikan yang digunakan dibantu oleh seorang guru rekan sejawat
dalam penelitian ini adalah pendidikan yang bertindak sebagai observer dan
kualitatif yaitu pendidikan yang berfungsi sebagai teman diskusi dalam
datangnya dianalisa tanpa setiap refleksi.
menggunakan statistik, sedangkan Ternyata pemahaman siswa pada
jenis penelitian ini merupakan akhir pelajaran mengalami peningkatan
penelitian tindakan kelas ( PTK ). yang cukup tinggi dibanding pada saat
Variabel bebasnya adalah sebelum pelaksanaan pembelajaran. Hal
pembelajaran dengan menggunakan tersebut didasarkan pada perolehan nilai
model pembelajaran kooperatif pada saat observasi diperoleh hasil
THINK PAIR SHARE dan variabel seperti termuat di bawah ini.
terikatnya adalah meningkatkan hasil
belajar siswa.
Tabel 4.1
2. Seting Penelitian Hasil Penelitian Tindak Belajar Siswa dalam mengikuti pembelajaran Materi Sistem Pemerintahan Indonesia
Subyek Penelitian adalah siswa Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 3 Surabaya Tahun Pelajaran 2011 - 2012 pada Siklus I.
kelas VIII G SMP Negeri 3 Surabaya.
ASPEK
Lokasi penelitian di SMP Negeri 3 Nomor
N a ma L / P Motivasi Belajar Aktifitas Kerjasama
Surabaya dengan alamat Jl. Praban No.
Urt NIS B C K B C K B C K
3 Kota Surabaya. Waktu penelitian (1) (4) (5) (6)
(2) (3)
dilaksanakan pada bulan Maret 2012 1 19335 ELLA PUTRI NIGA PANGESTU P
sampai dengan bulan April 2012. 2 19336 FANDI PUTRA SETIAWAN L
3 19345 OLIVIA KELLY LESMANA P
3. Prosedur Penelitian 4 19350 RISKA WULANDARI P
Penelitian berupa Penelitian 5 19352 RIZKA MAULIA AGUSTIAWATY P
Tindakan Kelas (PTK) direncanakan 6 19363 WIDYATNA WIRYAWAN L
sejak bulan Maret 2012 April 2012, 7 19375 FIRDHA GITA AMALIA P
Siklus ke-1 pelaksanaan tindakan 8 19392 PANDU BAGUS PRAMUDITA L
dilakukan pada bulan Maret 2012 9 19395 REVIN GILANG ANUGRAH L
siklus ke-2 dilaksanakan pada bulan 10 19403 VENNA NOVIANA P
April 2012. 11 19413 ANDHIKA PATRIA TAMTAMA PUTRA L
12 19415 AUFA ANASTASIA P
Prosedur atau langkah-langkah
13 19420 DESSY FADILLAH ISWAHYUDI. P P
penelitian yang dilakukan terbagi
14 19424 ELLA YURIKA L
dalam bentuk siklus kegiatan mengacu 15 19426 FENNY RAHAYU P
pada model yang diadopsi dari 16 19444 ACHMAD BAGUS ADITYA CHANDRA L
Arend,(1997), dimana setiap siklus 17 19448 ANGGITA SUTRA PRATIWI P
terdiri atas empat kegiatan pokok 18 19469 NIKEN AYU PALUPI P
adalah kegiatan : Perencanaan 19 19499 GALANG GREZANTO L
Tindakan, Pelaksanaan, Observasi, dan 20 19491 DAMANG GALUH WAHYUDIANTO L
Refleksi. Empat kegiatan ini 21 19493 DINA PURNAVITASARI P
berlangsung secara simulator yang 22 19506 MOCHAMAD ILHAM L
urutannya dapat dimodifikasi. 23 19515 RYAN ILHAM FIBRIANSYAH P
24 19521 VENA SAFIRA ADELITA P
Pembahasan 25 19527 CECILIA VIENNA ERNESTINE P
26 19528 CICILIA INDRAWATI MARTONO P
1. Hasil Penelitian
Keterangan : B = Baik
C = Cukup
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5 Hal. 5
K = Kurang Tabel 4.3
Hasil Penelitian Tindak Belajar Siswa dalam mengikuti pembelajaran Materi Sistem Pemerintahan Indonesia
Berdasarkan pada Tabel 4.1 di atas, Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 3 Surabaya Tahun Pelajaran 2011 - 2012 pada Siklus II.
tampak bahwa 20 orang siswa memiliki
motivasi belajar baik, 15 orang cukup dan 3 Nomor ASPEK
orang tergolong kurang. Dari aspek Nama L / P Motivasi Belajar Aktifitas Kerjasama
Aktivitas dalam belajar, tampak bahwa 23 Urt NIS B C K B C K B C K
orang tergolong baik, 14 orang tergolong (1) (2) (3) (4) (5) (6)
cukup, dan 1 orang tergolong kurang. Pada 1 19335 ELLA PUTRI NIGA PANGESTU P
aspek Kerjasama dalam pembelajaran, 2 19336 FANDI PUTRA SETIAWAN L
tampak bahwa 16 orang tergolong baik, 19 3 19345 OLIVIA KELLY LESMANA P
orang tergolong cukup, dan 3 orang 4 19350 RISKA WULANDARI P
tergolong kurang. Berdasarkan ini 5 19352 RIZKA MAULIA AGUSTIAWATY P
tampaknya tindakan yang dilakukan pada 6 19363 WIDYATNA WIRYAWAN L
siklus pertama belum optimal karena masih 7 19375 FIRDHA GITA AMALIA P
ada tindak belajar siswa tergolong cukup. 8 19392 PANDU BAGUS PRAMUDITA L
Oleh karena itu perlu adanya 9 19395 REVIN GILANG ANUGRAH L
penyempurnaan-penyempurnaan sehingga 10 19403 VENNA NOVIANA P
tidak ada siswa tergolong cukup dan 11 19413 ANDHIKA PATRIA TAMTAMA PUTRA L
kurang dalam tindak belajar pada setiap 12 19415 AUFA ANASTASIA P
aspek. 13 19420 DESSY FADILLAH ISWAHYUDI. P P
14 19424 ELLA YURIKA L
15 19426 FENNY RAHAYU P
16 19444 ACHMAD BAGUS ADITYA CHANDRA L
17 19448 ANGGITA SUTRA PRATIWI P
18 19469 NIKEN AYU PALUPI P
19 19499 GALANG GREZANTO L
20 19491 DAMANG GALUH WAHYUDIANTO L
21 19493 DINA PURNAVITASARI * P
22 19506 MOCHAMAD ILHAM L
23 19515 RYAN ILHAM FIBRIANSYAH P
24 19521 VENA SAFIRA ADELITA P
25 19527 CECILIA VIENNA ERNESTINE P
26 19528 CICILIA INDRAWATI MARTONO P
27 19533 EVITA DHANY P
28 19537 GHEAVANY GRABIELLA MULYONO. M P
29 19539 HENOKH VIDHI SURYANDARU L
30 19540 INIGO PUTERA BAGUS YUWONO L
31 19544 KOMANG AGUS PUTRA SARASWATI L
32 19546 MAYSHEL YOLANDA SITORUS P
33 19549 NATALIA PERMATA SARI P
34 19550 NATANAEL ANDRE HERMAWAN L
35 19552 OKTAFIAN YUSUF PRASETYA * L
36 19553 RACHEL TUSA DIANIRA P
37 19559 TRISHA MEDIA PANGESTIKA P
38 19560 YOHANES DAVID SANJAYA L
Keterangan : B = Baik
C = Cukup
K = Kurang

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5 Hal. 6


Berdasarkan pada Tabel 4.3 di atas,
tampak bahwa 32 orang siswa memiliki Daftar Rujukan
motivasi belajar baik, 6 orang cukup dan Arikunto, Suharsimi, 2007, Penelitian
tidak ada siswa tergolong kurang. Dari Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi
aspek Aktifitas dalam belajar, tampak Aksara
bahwa 34 orang tergolong baik, 4 orang Asmani, JM., 2010, Tips menjadi guru
tergolong cukup, dan tidak ada siswa Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif
tergolong kurang. Pada aspek Kerjasama jogjakarta, Diva Press
dalam pembelajaran, tampak bahwa 34
orang tergolong baik, 4 orang tergolong Depdiknas,2004,Materi Pelatihan
cukup, dan tidak ada siswa tergolong Terintegrasi Metode
kurang. Berdasarkan ini tampaknya Pembelajaran,Jakarta: Bagian
tindakan yang dilakukan pada siklus kedua Proyek
sudah optimal dari segi proses. Hal ini Isjoni, 2010 cooperatif Learning,Bandung :
tampak bahwa tidak ada siswa tergolong Alfabeta
kurang dalam setiap aspek. Kusnandar,S,Pd,MSi.(2010), Langkah
mudah Penelitian Tindakan
Kelas,Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada
Robert E.Slavin 1995. Cooperatif learning
second edition. Jakarta
Sumarsono, MBA et al .2006,
Pendidikan Kewarganegaraan,
Trianto, 2007, Model-model Pembelajaran
Inovatif berorientasi
Konstruktivistik,Jakarta Prestasi
Pustaka

E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5 Hal. 7

You might also like