You are on page 1of 6

ISSN : 2302 - 1590

E-ISSN: 2460 – 190X

ECONOMICA
Journal of Economic and EconomicEducationVol.2 No.1 (22- 27)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIFTIPETPS


TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

Radia Savitri
MahasiswaProgram StudiPendidikanEkonomi STKIP- PGRI Sumbar
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: radias@yahoo.com

Sri Wahyuni
DosenProgramStudi PendidikanEkonomi STKIP- PGRI Sumbar
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: sriwahyuni.ajeng@ymail.com

Submited: 2013.08.27 Reviewed:2013.09.09Accepted: 2013.10.13


http://dx.doi.org/10.22202/economica.2013.v2.i1.213

Abstract
This research is motivated by the results of the economic study mid second semester exams of class X students of
SMAN 7 Padang Academic Year 2012/2013 is still low under minimum completeness criteria . This study aims to
determine whether the results of the economic study of students who apply cooperative learning model TPS is
higher than the results of the economic study of students who apply conventional teaching class X SMAN 7
Padang . This type of research is experimental . The study population was a tenth grade students of SMAN 7
Padang Academic Year 2012/2013 . Based on economic achievement test scores of students , the average values
obtained experimental class and control class 68.13 76.15 . Z - test analysis results , obtained Zhitung ( 47.18 )
>Ztabel ( 1.645 ) which means that the hypothesis is accepted . From this study it can be concluded that the
results of the economic study of students who use cooperative learning model TPS higher than the students who
apply conventional teaching class X student of SMAN 7 Padang . To the researchers suggested that teachers
especially teachers of SMAN 7 Padang economic and high school teachers in general to implement cooperative
learning model TPS as an alternative learning model that can be used to improve student learning outcomes .
And to researchers who are interested are advised to conduct advanced research in different materials .

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar ekonomi ujian mid semester II siswa kelas X SMAN 7 Padang
Tahun Pelajaran 2012/2013 masih rendah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah hasil belajar ekonomi siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS lebih tinggi dari pada hasil belajar ekonomi siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional kelas X
SMAN 7 Padang. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 7
Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan skor tes hasil belajar ekonomi siswa, diperoleh nilai rata-
rata kelas eksperimen 76,15 dan kelas kontrol 68,13. Hasil analisis uji-Z, diperoleh Zhitung (47,18) > Ztabel (1,645)
yang berarti hipotesis diterima. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPSlebih tinggi dari pada siswa yang menerapkan
pembelajaran konvensional siswa kelas X SMAN 7 Padang. Untuk itu peneliti menyarankan agar guru-guru
bidang studi ekonomi khususnya SMAN 7 Padang dan guru SMA pada umumnya dapat menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan kepada peneliti yang berminat disarankan untuk melakukan
penelitian lanjutan pada materi yang berbeda.

Keywords: Think Pair Share Cooperative Methode, EconomicStudyResults

©2013 Prodi PendidikanEkonomi STKIP PGRI, Padang


Radia Savitri

PENDAHULUAN Berdasarkan masalah yang


Pendidikan merupakan usaha sadar ditemukan, maka diperlukan model
untuk menumbuh kembangkan potensi pembelajaran yang dapat melatih
peserta didik agar menjadi manusia yang kemampuan berpikir siswa, membuat
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang siswa mudah memahami materi pelajaran,
Maha Esa, berilmu, kreatif, berakhlak baik secara individu maupun melalui
mulia, dan menjadi warga negara yang bantuan orang lain dan juga mampu
bertanggung jawab, serta mampu mengaktifkan siswa pada saat
menghadapi tuntutan masyarakat di era pembelajaran berlangsung. Salah satu
global dan perkembangan IPTEK yang model pembelajaran yang dapat diterapkan
telah membawa perubahan pada aspek adalah model pembelajaran kooperatif tipe
kehidupan manusia termasuk aspek Think Pair Share (TPS).
ekonomi. Mengingat pentingnya peranan Model pembelajaran kooperatif
pendidikan berbagai usaha telah dilakukan dapat memberikan keuntungan baik pada
pemerintah untuk meningkatkan siswa kelompok bawah maupun kelompok
kemampuan peserta didik dalam atas yang bekerja bersama menyelesaikan
memahami pelajaran, salah satunya mata tugas-tugas akademik. Hal ini sejalan
pelajaran ekonomi. Peningkatan tersebut dengan dijelaskan Trianto (2009:59)
dapat dilihat dari hasil belajar siswa setelah bahwa pembelajaran kooperatif dapat
mengikuti proses belajar. meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-
Hasil belajar merupakan salah satu tugas akademik, unggul dalam membantu
indikator untuk melihat sejauh mana siswa memahami konsep-konsep yang
pencapaian standar kompetensi yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan
ditetapkan dalam proses pembelajaran. kemampuan berpikir kritis.Hamdani
Untuk meningkatkan hasil belajar, siswa (2011:33) juga menyatakan bahwa model
dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam pembelajaran kooperatif dapat
proses pembelajaran. Pada kenyataannya memperbaiki prestasi siswa.
menumbuh kembangkan sikap aktif, Menurut Trianto (2012:81) model
kreatif dan inovatif pada siswa tidaklah pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
mudah, kenyataan yang terjadi guru Share(TPS) ini merupakan salah satu
dianggap sebagai satu-satunya sumber model pembelajaran yang terdiri dari 3
belajar, siswa menunggu sajian materi tahapan, yaitu thinking(berfikir), pairing
pelajaran dari guru tanpa berusaha untuk (berpasangan), dan sharing (berbagi) yang
memahami sendiri, hal inimenunjukkan digunakan untuk mempengaruhi pola
bahwa siswa tidak terbiasa untuk melatih interaksi siswa. Model pembelajaran
kemampuan berfikirnya, akibatnya materi kooperatiftipeThink Pair
yang diajarkan guru tidak melekat di Share(TPS)pertama kali dikembangkan
pikiran siswa. oleh Frang Lyman dan kolegannya di
Menurut Slameto (2003:54) proses Universitas Maryland. Arend dalam
pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor Trianto (2009:81) menyatakan bahwaThink
yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor Pair Share (TPS) merupakan suatu cara
intern adalah faktor yang ada dalam diri yang efektif untuk membuat variasi susana
individu yang sedang belajar seperti minat, pada pola diskusi kelas. Dengan asumsi
bakat, perhatian, kesiapan dan kesehatan. bahwa semua resitasi membutuhkan
Sedangkan faktor ekstern adalah faktor pengaturan untuk mengendalikan kelas
yang ada di luar individu seperti secara keseluruhan, dan prosedur yang
lingkungan keluarga, waktu sekolah, digunakan dalam Think Pair Share (TPS)
keadaan gedung dan model pembejaran dapat memberi siswa lebih banyak waktu
yang di gunakan guru di dalam kelas. berpikir, untuk merespons dan saling
membantu.Sedangkan menurut Lie
23
Radia Savitri

(2002:57) teknik Think Pair Share (TPS) siswa kelas X SMAN 7 Padang Tahun
memberi siswa kesempatan untuk bekerja Pelajaran 2012/2013 yang bersumber
sendiri serta bekerja sama dengan orang dariguru mata pelajaran ekonomi kelas X
lain. SMAN 7 Padang.
Hasil belajar adalah sesuatu yang Prosedur Penelitian Think Pair Share
diperoleh siswa setelah melakukan (TPS)
kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan 1. Tahap Persiapan
patokan yang dapat digunakan untuk a. Mengurussuratizinpenelitian
menentukan tingkat keberhasilan siswa b. Menentukan jadwal penelitian
dalam menguasai materi pelajaran. c. Menentukan materi pelajaran yang
Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar akan diteliti
apabila telah terjadi perubahan tingkah d. Mempersiapkan silabus, Rencana
laku dalam dirinya baik dalam bentuk Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pengetahuan sikap dan keterampilan, e. Membentuk kelompok secara
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, heterogen pada kelas eksperimen
sikap kurang sopan menjadi sopan, dan f. Membuat kisi-kisi soal tes akhir
sebagainya (Hamalik, 2008:155). Sudjana sebagai evaluasi dalam penelitian.
(2009:22) menyatakan bahwa “hasil g. Membuat soal tes akhir
belajar adalah kemampuan-kemampuan h. Membuat kunci jawaban tes akhir
yang dimiliki siswa setelah ia menerima i. Menguji cobakan soal-soal tes akhir
pengalaman belajarnya. j. Menganalisis soal yang diuji
Tujuan dari penelitian ini adalah cobakan dengan mencari validitas,
untuk mengetahui apakah hasil belajar reabilitas, indeks kesukaran dan
ekonomi siswadengan model pembelajaran daya pembeda.
kooperatif tipe Think Pair Share(TPS)lebih k. Memilih soal yang sesuai untuk tes
tinggi daripada hasil belajar ekonomi siswa akhir pada ke dua kelas.
yang menerapkan pembelajaran 2. Tahap Pelaksanaan
konvensional di kelas X SMAN 7 Padang. a. KelasEksperimen
menggunakanmodel pembelajaran
METODE PENELITIAN kooperatif tipe Think-Pair-Share
Jenis penelitian ini adalah penelitian (TPS).
eksperimen dengan rancangan yang b. KelasKontrol
digunakan random terhadap subjek. menggunakanpembelajarankonvens
Penelitian ini dilaksanakan semseter 2 ional.
siswa kelas X SMAN 7 Padang. Populasi 3. Tahap penyelesaian
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa a. Memberikan tes pada kedua kelas
kelas X SMAN 7 Padang. Tahun Pelajaran sampel setelah pembelajaran
2012/2013 yang terdiri dari 10 terakhir, guna melihat hasil
kelas.Sampel ditentukan dengan teknik perlakuan yang diberikan.
Purposive Sampling yaitu penarikan b. Melakukan analisis data, baik kelas
sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. kontrol maupun kelas eksperimen.
Data dalam penelitian ini terdiri dari data Analisis ini bertujuan untuk
primer dan data sekunder. Data primer menguji hipotesis yang diajukan,
adalah hasil belajar ekonomi siswa kelas apakah diterima atau
eksperimen dan kelas kontrol yang ditolak.Sebelummelakukanujihipot
bersumber dari siswa kelas X SMAN 7 esisterlebihdahuludilakukanuji
Padang Tahun pelajaran 2012/2013. Data normalitas dan
sekunder dalam penelitian ini adalah data ujihomogenitasterhadapkelassampe
tentang jumlah siswa dan hasil nilai ujian l.
mid semester II mata pelajaran ekonomi
24
Radia Savitri

c. Menarikkesimpulandarihasil yang Perbedaan hasil belajar kelas


didapatsesuaidenganteknikanalisis eksperimen dengan kelas kontrol
data yang digunakan. disebabkan karena siswa kelas eksperimen
didukung oleh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
PEMBAHASAN Share (TPS). Trianto (2009:81)
A. Hasil Penelitian menyatakan bahwa model pembelajaran
Berdasarkan analisis dari hasil Think Pair Share (TPS)dapat memberikan
penelitian, hasil belajar ekonomi siswa siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk
kelas eksperimen yang diberikan model merespons dan saling membantu dalam
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair pembelajaran sehingga dapat
Share (TPS) lebih tinggi dari hasil belajar meningkatkan hasil belajar siswa.
ekonomi kelas kontrol yang diberikan Menurut Trianto (2012:81) model
pembelajaran konvensional. Dengan hasil pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
belajar kelas eksperimendiperoleh nilai Share (TPS) ini merupakan salah satu
terendah sebesar 61,29, nilai tertinggi model pembelajaran yang terdiri dari 3
sebesar 83,87, rata-rata (mean) sebesar tahapan, yaitu thinking (berfikir), pairing
76,15, sebanyak 21 dari 33 orang (berpasangan), dan sharing (berbagi) yang
siswamendapatkan nilai rata-rata di atas digunakan untuk mempengaruhi pola
KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu interaksi siswa.Pada tahap awal guru
75, dan sebanyak 12 dari 33 siswa mengajukan pertanyaan atau isu-isu yang
mendapatkan nilai rata-rata di bawah dihubungkan dengan pelajaran, kemudian
KKM. Sedangkan hasil belajar kelas siswa diminta untuk memikirkan
kontrol diperoleh nilai terendah sebesar pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri
58,06, nilai tertinggi sebesar 80,65 rata- beberapa saat. Tahap ini yang disebut
rata (mean) sebesar 68,13, sebanyak 6 dari berpikir (thinking), tahap ini melatih siswa
33 orang siswamendapatkan nilai rata-rata untuk berpikir secara mandiri sehingga
di atas KKM yang ditetapkan oleh sekolah kebiasaan ini akan meningkatkan potensi
yaitu 75, dan sebanyak 27 dari 33 siswa berpikir siswa. Kemudian guru meminta
mendapatkan nilai rata-rata di bawah siswa berpasangan dengan siswa yang lain
KKM. untuk mendiskusikan apa yang telah
Model pembelajaran kooperatif dipikirkan pada tahap pertama. Tahap ini
dapat membantu siswa dalam memahami disebut dengan tahap berpasangan
materi pelajaran sehingga dapat (pairing) sehingga pengetahuan yang
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini diperoleh siswa tidak berasal dari guru saja
sejalan dengan yang diungkapkan oleh tetapi dengan pair, pengetahuan juga
Trianto (2009:59) yang menyatakan bahwa diperoleh siswa dari temannya.
“pembelajaran kooperatif dapat Setelah masing-masing kelompok
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas- selesai mengerjakan pertanyaan yang
tugas akademik, unggul dalam membantu diberikan guru, guru meminta pasangan-
siswa memahami konsep-konsep yang pasangan tersebut untuk berbagi atau
sulit, dan membantu siswa menumbuhkan bekerja sama dengan kelas secara
kemampuan berfikr kritis”. Hamdani keseluruhan. Langkah ini efektif jika guru
(2011:33) juga menyatakan bahwa model berkeliling kelas dari pasangan yang satu
pembelajaran kooperatif dapat kepasangan yang lain, sehingga
memperbaiki prestasi siswa. Salah satu seperempat atau separuh dari pasangan-
model pembelajaran kooperatif yang dapat pasangan tersebut memperoleh kesempatan
meningkatkan kemampuan berfikir siswa untuk persentasi. Tahap ini disebut tahap
adalah think pair share. berbagi (sharing). Sebelumnya siswa
malas bertanya dan tidak bersedia
25
Radia Savitri

menjelaskan materi pelajaran di depan ekonomi di kelas kontrol rendah di


kelas, dengan share siswa dibiasakan bandingkan eksperimen.
untuk aktif. Siswa bisa menanyakan bagian Hal yang menjadi kendala pada saat
yang tidak dipahami, mengoreksi bagian pembelajaran eksperimen adalah masih ada
yang keliru, dan mengeluarkan siswa yang kurang berkonsentrasi dalam
pendapatnya terhadap jawaban pasangan kelompoknya dan saat guru memberikan
yang presentasi di depan kelas. Pasangan konsep materi pelajaran ada siswa yang
yang persentasi juga dapat ribut dan kurang memperhatikan
mempertahankan jawabannya atau penyampaian guru. Di saat guru meminta
menerima kritik dan saran dari pasangan siswa berdiskusi dengan kelompok
lain. mengerjakan soal-soal yang diberikan,
Sedangkan pada kelaskontrol, masih ada kelompok yang suka ribut
penelitimenggunakan sehingga siswa kekurangan waktu untuk
pembelajarankonvensionaldenganmetodec membahas soal yang di berikan. Kendala
eramah. pada kelas kontrol yaitu ada siswa yang
Dalamprosespembelajarankegiatanberpusat mengantuk, meribut dalam belajar dan
pada guru (teacheroriented), dimana kurang berkonsentrasi, sebagian besar
siswahanyamenerimainformasidariguru siswa tidak ada bertanya atau merespon
saja sehinggasedikitsiswa yang terhadap pertanyaan yang diberikan oleh
aktifdalampembelajaran. hal ini sejalan guru yang menyebabkan hasil belajar siswa
yang di ungkapkan oleh Djafar dalam rendah.
Kasra (2010:22) yang menyatakan bahwa
“strategi belajar konvensional merupakan PENUTUP
strategi yang beriorentasi pada guru Berdasarkan analisis data dan pembahasan
(teacher oriend), dimana hampir seluruh hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
kegiatan belajar mengajar dikendalikan terdapat pengaruh penerapanmodel
penuh oleh guru. pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Pada saat guru menjelaskan materi Share (TPS) terhadap hasil belajar
dengan pembelajaran konvensional, ada ekonomi. Hasil belajar ekonomi siswa
siswa yang mengantuk dan meribut di kelas eksperimen yang diberikan model
belakang sehingga harus dapat perhatian pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
penuh dari guru apalagi siswa yang Share (TPS) lebih tinggi dari hasil belajar
duduknya dibelakang, hanya sebagian kecil ekonomi kelas kontrol yang diberikan
yang memperhatikan yaitu siswa yang pembelajaran konvensional. Jadi
duduknya di depan, ketika guru penerapan model pembelajaran kooperatif
memberikan kesempatan untuk bertanya tipe Think Pair Share (TPS) dalam proses
tidak ada yang mau bertanya, setelah guru pembelajaran dapat meningkatkan hasil
memberikan pertanyaan siswa terdiam dan belajar.
menjawab hanya sebagian kecil saja yaitu Dari hasil penelitian yang dilakukan
anak yang selalu aktif dalam belajar yang sebaiknya guru-guru bidang studi ekonomi
bisa mengeluarkan pendapatnya, hal ini di SMA dapat menerapkan model
disebabkan karena siswa tidak berusaha pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
memahami materi pelajaran sendiri tetapi Share (TPS) sebagai salah satu alternatif
siswa hanya menunggu sajian materi dari model pembelajaran yang dapat digunakan
guru, selain itu siswa malas mencatat untuk meningkatkan hasil belajar siswa da
disaat guru menjelaskan pelajaran. melalui Penerapan model pembelajaran
Sehingga pada saat ujian banyak siswa kooperatif tipe Think Pair Share (TPS),
yang tidak dapat menjawab soal dengan guru ekonomi hendaknya dapat mengatur
benar. Oleh karena itu, hasil belajar waktu dengan baik, sehingga tujuan

26
Radia Savitri

pembelajaraan dapat tercapai secara


maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

10.22202/economica.2013.v2.i1.213

Hamalik, Oemar .2008. Perencanaan


Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta:PT Bumi
Aksara
Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: CV Pustaka Setia
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning.
Jakarta: PT Gramedia
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Sudjana, nana. 2009. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group

27

You might also like