You are on page 1of 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

UNGGUL TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA MELALUI


METODE KOOPERATIF MODEL PORTOPOLIO PADA SMA NEGERI
1 IDI RAYEUK

Nuraini
Email :nurainiainun179@gmail.com

ABSTRACT. The purpose of this study was to determine whether the learning outcomes of class XI
students superior high school SMA Negeri I Idi Rayeuk, about the human resoiratory system can be
improved through the cooperative model fortofolio method, because the initial learning dominated by
lectures has an impact on the low students learning out comes, action research this class goes through
the planning procedure, action, observing procedure, and repflecting in each cycle. There are two
cycles done with 26 research subjects, qualitative data is collected through observation sheets,
documention and field notes. Quantitative data is obtained from students answers in answering rest
questions. Quantitative data is descriptive, while qualitative data is analized statistically. Simple this
research is considered succesfull if the number of students who get (>70) is 75% the initial condusion
of the number of students completed is only 26,67% by learning the cooperative method of the fortofolio
model in cycle the number of student completing. Reaches 50% there are various are plection of cycle
2 the total number of student reaches 86.67% this is indicated that the learning outcomes of biologi
class XI student in SMA Negeri I Idi Rayeuk. About bacteria through the cooperative model method of
portofolio can be improved in the event semester of the 2018/2019 school years.
Keyword: human resoiratory system learning out comes cooperative model portofolio

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas X1. Unggul SMA
Negeri 1 Idi Rayeuk tentang sistim pernapasan manusia dapat ditingkatkan melalui metode koperatif
model portofolio, karena dengan pembelajaran awal yang didominiasi oleh ceramah berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas ini melalui prosedur perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi dalam tiap siklus. Ada dua siklus yang dilakukan, dengan subjek penelitian
berjumlah 26 orang orang. Data kualitatif dikumpulkan melalui lembaran observasi, dokumentasi dan
catatan lapangan. Data kuantitatif diperoleh dari jawaban siswa dalam menjawab soal tes. Data
kualitatif dianalisis secara dekspritif, sedangkan data kualitatif dianalisis secara statistik sederhana.
Penelitian ini dianggap berhasil apabila jumlah siswa yang mendapat nilai tuntas (nilai ≥ 70) adalah ≥
75%. Kondisi awal jumlah siswa tuntas hanya 26,67%, dengan pembelajaran metode koperatif model
portofolio pada siklus I, jumlah siswa tuntas mencapai 50%. Adanya berbagai refleksi pada pelaksanaan
siklus II, jumlah siswa tuntas mencapai 86,67%. Ini menandakan bahwa hasil belajar pelajaran biologi
siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Idi tentang bakteri melalui metode koperatif model portofolio dapat
ditingkatkan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019.
Kata kunci: Hasil belajar, sistim pernapasan manusia, metode koperatif model
portofolio.

PENDAHULUAN maka perlu adanya fasilitator yaitu guru,


Perkembangan ilmu pengetahuan yang memiliki kemampuan untuk
alam (IPA) terutama ilmu biologi telah menciptakan situasi belajar yang
melaju dengan pesatnya karena selalu melibatkan siswa secara aktif sekaligus
berkaitan erat dengan perkembangan membangun motivasi siswa. Fajar
teknologi yang memberikan wahana yang (2004:31) mengemukakan bahwa guru
memungkinkan perkembangan tersebut. dituntut untuk lebih kreatif dalam
Untuk mencapai kondisi yang demikian menyiapkan dan merancang model
892 Jurnal Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

pembelajaran yang akan dilakukannya pasif kepada siswa aktif. Berdasarkan


seiring dengan perkembangan masyarakat arahan dari rekan sejawat dan juga kawan-
dan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan kawan sesama guru, untuk pelajaran biologi
untuk mewujudkan tujuan nasional secara lebih baik digunakan pembelajaran
umum dan tujuan pokok bahasan yang koperatif (kerjasama) dalam bentuk
diajarkan pada khususnya, yang pada kelompok-kelompok.
prinsipnya bertujuan mendidik dan Untuk itu, peneliti mencoba
membimbing siswa menjadi warga negara menerapkan salah satu model pembelajaran
yang baik, yang bertanggung jawab baik yang dapat mewujudkan tujuan siswa aktif
secara pribadi, sosial / masyarakat, bangsa dengan menggunakan model pembelajaran
dan negara bahkan sebagai warga dunia. berbasis portofolio. Dalam model
Untuk perwujudan tersebut, peneliti pembelajaran ini siswa dituntut untuk
yang juga guru mata pelajaran biologi di berpikir cerdas, kreatif, partisipatif,
kelas X1. Unggul SMA Negeri 1 Idi prospektif dan bertanggung jawab. Sujiono
Rayeuk, pada semester genap tahun ajaran (2010:7) menyebutkan: “Portofolio
2019 mengajarkan materi sistim merupakan suatu kumpulan pekerjaan
pernapasan manusia dengan memaparkan peserta didik dengan maksud tertentu dan
secara lugas, memberikan contoh, serta terpadu yang di seleksi menurut panduan-
melakukan tanya jawab dengan siswa panduan yang ditentukan. Panduan-
secara individual. Tujuan yang diharapkan panduan itu beragam tergantung pada mata
setelah siswa mempelajari materi ini pelajaran dan tujuan penilaian portofolio”.
adalah, (1) dapat menjelaskan fungsi sistem Model pembelajaran berbasis portofolio
pernapasan pada manusia dan (2) dapat merupakan suatu bentuk dari praktik
memerinci organ-organ penjusun sistem belajar, yaitu suatu inovasi pembelajaran
pernapasan. Karena menurut peneliti materi yang dirancang untuk membantu peserta
ini sangat penting dikuasai oleh siswa, didik memahami teori secara mendalam
mengingat sistim pernapasan manusia melalui pengalaman belajar praktik-
merupakan salah satu sistim organ di dalam empirik.
tubuh manusia yang mempuyai peranan Atas dasar latar belakang masalah
yang sangat penting. di atas, maka rumusan masalah adalah:
Tetapi kenyataan yang terjadi ketika “Apakah hasil belajar pelajaran biologi
pembelajaran berlangsung, siswa kurang siswa kelas X1.Unggul SMA Negeri 1 Idi
berperan aktif dalam proses pembelajaran, tentang sistim pernapasan manusia dapat
sehingga siswa hanya manghafalkan fakta- ditingkatkan melalui metode koperatif
fakta dari buku dan bukan dari hasil model portofolio pada semester genap
menemukan serta membangun sendiri tahun ajaran 2019?”. Dengan demikian,
pengetahuannya. Melihat rendahnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktifitas siswa dan nilai tes yang diperoleh apakah hasil belajar pelajaran biologi siswa
bahwa siswa yang mendapat nilai  70 kelas X1. Unggul SMA Negeri 1 Idi tentang
(nilai tuntas) hanya 8 orang atau 26,67%, sistim pernapasan manusia dapat
peneliti berkeinginan untuk mengadakan ditingkatkan melalui metode koperatif
reformasi metode pembelajaran dari siswa
Nuraini , Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Siswa…….. 893

model portofolio pada semester genap


tahun ajaran 2019. Metode Koperatif
Penelitian ini diharapkan Model pembelajaran kooperatif
bermanfaat bagi: (1) siswa, dengan adalah model pembelajaran bersama-sama
penerapan model pembelajaran berbasis dalam suatu kelompok dengan jumlah
portofolio hasil belajar siswa dalam mata anggota antara tiga sampai lima orang
pelajaran biologi dapat meningkat, (2) siswa. Para anggota bekerjasama dan saling
guru, model pembelajaran berbasis membantu dalam menyelesaikan tugas
portofolio dapat dijadikan salah satu yang telah diberikan guru.
alternatif mengajar oleh guru dalam proses Cooperative learning mencakup
pembelajaran biologi serta dapat digunakan suatu kelompok kecil siswa yang bekerja
sebagai bahan pertimbangan dalam sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan
meningkatkan prestasi atau hasil belajar sebuah masalah ,menyelesaikan suatu
siswa, dan (3) sekolah, memberikan tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk
sumbangan informasi yang selanjutnya mencapai tujuan bersama (Suherman,
dapat memberi motivasi penelitian tentang 2004:260). Pembelajaran kooperatif adalah
masalah sejenis guna penyempurnaan pendekatan pembelajaran yang berfokus
penelitian ini. pada penggunaan kelompok kecil siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan
KAJIAN TEORI belajar. Tahapan kegiatan pembelajaran
Hasil Belajar dengan pendekatan kooperatif adalah
Hasil Belajar menurut Natawidjaja sebagai berikut:
(2003:7) adalah “suatu proses perubahan Tahap – 1 : Menyampaikan tujuan dan
tingkah laku yang terjadi pada diri memotivasi siswa.
seseorang”. Hamalik (2003:52) Tahap – 2 : Menyajikan informasi
mengatakan belajar adalah modifikasi tentang materi pembelajaran
untuk memperkuat tingkah laku melalui trapesium.
pengalaman dan latihan serta suatu proses Tahap – 3 : Mengorganisasikan siswa
perubahan tingkah laku individu melalui ke dalam kelompok belajar.
interaksi dengan lingkungannya. Siswa dibentuk dalam 6
Hasil belajar adalah hasil yang kelompok. Setiap kelompok
dicapai seorang siswa setelah mengikuti membahas materi
pelajaran di sekolah sehingga terjadi Tahap – 4 : Membimbing kelompok
perubahan dalam dirinya dengan melihat bekerja dan belajar.
hasil penguasaan pengetahuan dan Tahap – 5 : Evaluasi
keterampilan yang dikembangkan oleh Tahap – 6 : Memberikan penghargaan
guru setelah mengikuti asessment atau
penilaian dan evaluasi. Penilaian dan Pembelajaran Portofolio
evaluasi ini digunakan untuk mengukur Portofolio berasal dari bahasa
prestasi belajar siswa yang merupakan Inggris “portfolio” yang artinya dokumen
tujuan dari pembelajaran. atau surat-surat. Dapat diartikan juga
894 Jurnal Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

sebagai kumpulan kertas berharga dari membuat kebijakan untuk mengatasi


suatu pekerjaan tertentu. Fajar (2004:47) masalah.
mengatakan portofolio di sini adalah suatu Portofolio sebagai model
kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud pembelajaran terbagi menjadi dua bagian,
tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut yaitu :
panduan-panduan yang ditentukan 1) Portofolio Tayangan
tergantung mata pelajaran dan tujuan Portofolio tayangan pada umumnya
penilaian portofolio. Biasanya portofolio berbentuk segi empat sama sisi berjajar
merupakan karya terpilih dari seorang dan dapat berdiri sendiri tanpa
siswa. Tetapi, dalam model pembelajaran penyangga. Namun tidak menutup
ini setiap portofolio berisi karya terpilih kemungkinan dapat berbentuk lain
dari satu kelas siswa secara keseluruhan seperti segitiga, lingkaran, oval, dan
yang bekerja secara kooperatif memilih, sebagainya sesuai dengan kreativitas
membahas, mencari data, mengolah, siswa. Berikut ini contoh bentuk
menganalisa, dan mencari pemecahan portofolio tayangan.
terhadap suatu masalah yang dikaji 2) Portofolio Dokumentasi
Menurut Budimansyah (2002:1) Portofolio dokumentasi berisi
portofolio sebenarnya dapat diartikan kumpulan bahan-bahan terpilih yang
sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai dapat diperoleh siswa dari
suatu proses sosial pedagogis, maupun literatur/buku, kliping dari
sebagai adjective. Sebagai wujud benda koran/majalah, hasil wawancara
fisik portofolio adalah bundel, yakni dengan berbagai sumber, radio/TV,
kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan gambar, grafik, petikan dari sejumlah
siswa yang disimpan pada suatu bundel. publikasi pemerintah/swasta, observasi
Sebagai suatu proses sosial pedagogis, lapangan, dan lain-lain. Pada dasarnya
portofolio adalah collection of learning portofolio dokumentasi adalah suatu
experience yang terdapat di dalam pikiran bukti bahwa siswa telah melakukan
siswa baik yang berwujud pengetahuan penelitian.
(kognitif), keterampilan (skill), maupun Fajar (2004:48) menyebutkan
nilai dan sikap (afektif). langkah-langkah model pembelajaran
Portofolio sebagai model portofolio sebagai berikut: 1)
pembelajaran juga dapat diartikan sebagai mengidentifikasi masalah dalam
suatu kumpulan pekerjaan peserta didik masyarakat, 2) memilih suatu masalah
dengan maksud tertentu dan terpadu yang untuk dikaji di kelas, 3) mengumpulkan
diseleksi menurut panduan-panduan yang informasi yang terkait, 4) membuat
ditentukan. Panduan-panduan ini beragam portofolio kelas, 5) menyajikan portofolio/
tergantung pada mata pelajaran dan tujuan dengar pendapat, dan 6) melakukan refleksi
penilaian portofolio itu sendiri. Portofolio pengalaman belajar.
biasanya merupakan karya terpilih dari
seorang siswa, tetapi dapat juga berupa METODE PENELITIAN
karya terpilih dari suatu kelas secara Subjek penelitian adalah siswa
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif kelas X1. Unggul SMA Negeri 1 Idi yang
Nuraini , Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Siswa…….. 895

berjumlah 26 orang siswa, di tahun ajaran menggunakan instrumen yang telah


2019 pada semester genap. Tempat tersedia. Fokus pengamatan adalah
penelitian adalah di SMA Negeri 1 Idi, kegiatan siswa dalam mengerjakan sesuatu
beralamat di jalan Medan-B.Aceh, Desa yang sesuai dengan skenario pembelajaran.
Tanoh Anou, Kecamatan Idi Rayeuk dalam 4. Refleksi
Kabupaten Aceh Timur. Pemilihan pada Hasil pengamatan dianalisis untuk
kelas dan sekolah ini, karena peneliti memperoleh gambaran bagaimana dampak
mengajar di kelas dan sekolah tersebut, dari tindakan yang dilakukan, hal apa saja
sehingga peneliti sangat mengetahui yang perlu diperbaiki dan apa saja yang
karakter siswa dan sekolah, ini akan harus menjadi perhatian pada tindakan
membantu peneliti melakukan penelitian. berikutnya.
Untuk mengukur keberhasilan tiap-
1. Menyusun Rancangan Tindakan tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas
(Planning) ini, tolak ukurnya adalah siswa tuntas
Perencanaan dalam penelitian ini belajar jika memperoleh nilai ≥ 70 (nilai
meliputi: (1) menentukan pokok bahasan KKM pelajaran biologi untuk kelas X1. di
yang akan pemecahan dijadikan materi SMA I Idi pada tahun ajaran 2019).
bahasan pada penelitian masalah, (2) Keberhasilan tindakan yang dilakukan
mengembangkan skenario pembelajaran apabila jumlah siswa yang mencapai nilai
dalam RPP, (3) menyiapkan sumber tuntas (nilai KKM) mencapai ≥ 75% dari
belajar, (4) mengembangkan format jumlah siswa yang mengikuti
evaluasi, dan (5) mengembangkan format pembelajaran.
observasi pembelajaran Teknik pengambilan data dalam
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) penelitian ini dilakukan dengan: (1) data
Tahap kedua adalah pelaksanaan hasil belajar diambil dengan memberikan
yang merupakan implementasi atau nilai portofolio yang telah dibuat oleh
penerapan isi rancangan, yaitu pelaksanaan siswa, (2) data tentang situasi belajar
yang terdapat dalam RPP. Dalam tahap ini mengajar pada saat dilaksanakannya
peneliti harus ingat dan berusaha mentaati tindakan diambil saat peneliti mengajar di
apa yang dirumuskan dalam rancangan, tapi kelas, (3) data tentang refleksi diri serta
juga harus berlaku wajar dan tidak dibuat- perubahan-perubahan yang terjadi di kelas,
buat. diambil dari jurnal harian yang dibuat oleh
3. Pengamatan guru, (4) data tentang keterkaitan antara
Kegiatan pengamatan dan perencanaan dengan pelaksanaan didapat
pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dari RPP (Rencana Pelaksanaan
waktu yang bersamaan. Sambil Pembelajaran), dan (5) hasil tes (nilai).
melaksanakan tindakan, peneliti Peneliti mengambil hasil tes pada setiap
mengamati dan mencatat sedikit demi akhir pertemuan di setiap siklus. Hasil tes
sedikit apa yang terjadi agar memperoleh ini selain untuk mengukur kemampuan
data yang akurat untuk perbaikan siklus siswa dalam menyerap materi yang
berikutnya. Observasi dilakukan diberikan pada setiap siklus, juga sebagai
bersamaan dengan tindakan, dengan
896 Jurnal Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

pembanding dengan aktifitas siswa pada Kondisi awal


setiap siklus.
Analisis data yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif berupa analisis persentase
ketuntasan murid dalam belajar dengan
menggunakan statistik sederhana untuk
mendapatkan persentase jumlah siswa
tuntas. Data persentase yang peneliti
peroleh, akan peneliti analisis secara Gambar 2. Grafik hasil belajar
deskriptif dengan uraian kata-kata siswa pada kondisi awal
mengenai berbagai kegiatan selama proses
Dari gambar 2, hasil belajar siswa
pembelajaran dengan metode koperatif
masih rendah, jumlah persentase siswa
model portofolio.
yang mendapat nilai  70 (nilai tuntas)
hanya 8 orang atau 26,67%. Hasil ini
HASIL PENELITIAN DAN
menunjukkan bahwa metode yang
PEMBAHASAN
didominasi oleh belajar secara individu
Pembelajaran yang peneliti lakukan
kurang cocok jika diterapkan dalam
jika lebih banyak menerangkan, kemudian
pembelajaran biologi.
siswa mencatat, terlihat siswa terlihat
Pelaksanaan siklus I dengan metode
kurang antusias dalam pembelajaran,
kooperatif model portofolio, dari hasil
semangat mereka terlihat kurang dalam
observasi rekan sejawat diperoleh
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal
keterangan pada tahap penyajian portofolio
itu dapat diketahui dari adanya siswa yang
yang aktif masih beberapa siswa, yang
mengerjakan tugas dari mata pelajaran lain,
mengerjakan juga masih belum
mengganggu temannya, bersenda gurau,
menyeluruh, dan kerjasamanya belum
melamun, keluar masuk kelas, berpindah-
bagus, masih terkesan individu.
pindah tempat duduk dan kurang
Pengamatan terhadap siswa (a) kesiapan
memperhatikan penjelasan guru pada saat
siswa untuk menerima pelajaran masih
pelajaran berlangsung. Hal itu
kurang, (b) suasana pembelajaran kurang
mengakibatkan siswa tidak dapat
kondusif, (c) keantusiasan siswa dalam
menjawab soal-soal yang diberikan guru
mengikuti pelajaran belum tercermin, (d)
pada 15 menit terakhir pelajaran dengan
keberanian siswa dalam mengemukakan
maksimal. Dari hasil evaluasi diperoleh
pendapat belum terlihat, (e) kemampuan
nilai sebagai berikut.
siswa dalam bertanya masih kurang, (f)
siswa belum terbiasa dengan pembelajaran
yang dilaksanakan, sehingga kelas gaduh,
dan (g) masih banyak siswa yang terlihat
tegang sehingga siswa takut menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Pengamatan terhadap peneliti dalam
Nuraini , Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Siswa…….. 897

pelaksanaan pembelajaran di kelas, (a) efisien, dan tidak terjadi kegaduhan di


bahan ajar berupa LKS yang dibagikan dalam kelas. Sesudah tugas itu dibagi
pada siswa kurang, sehingga mengganggu dalam kelompok kecil, selanjutnya
proses belajar, (b) pengaturan waktu kurang kelompok-kelompok tersebut bergabung
efisien, dan (c) kemampuan menjadi empat kelompok besar untuk
pemberian bimbingan secara keseluruhan mengerjakan portofolio tayangan dan
belum seimbang. dokumentasi, (4) guru memberikan
Dampak dari suasana pembelajaran bimbingan secara individual bagi siswa
diatas, secara signifikan berakibat berakibat yang belum memahami tugasnya, dan (5)
kepada belum berhasilnya ketuntasan sedikit mengubah variasi belajar dengan
jumlah siswa dalam menjawab soal-soal tes lebih banyak melibatkan siswa agar mereka
yang diberikan oleh guru. lebih terfokus pada penjelasan materi.
Secara individual, pada siklus II
siswa sudah aktif dan tidak malu-malu lagi
Kondisi untuk mengemukakan pendapat dalam
awal mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan metode berbasis portofolio
Siklus I
dan rasa tanggung jawab semakin
meningkat, tiap-tiap kelompok sudah aktif
dan rasa antusias, rasa ingin tahu
meningkat, kerjasamanya sudah bagus,
Gambar 3. Perbandingan hasil belajar sudah tidak takut lagi untuk
siswa pada kondisi awal dan siklus I mengemukakan pendapat dan tidak tegang
seperti pada siklus I.
Berdasarkan pegamatan rekan
sejawat, pada pelaksanaan siklus I masih
banyak kekurangan yang terjadi baik
aktifitas peneliti maupun siswa. Oleh
Kondisi
karena itu, untuk pelaksanaan siklus II,
awal
perlu diadakan refleksi berbagai
Siklus I
kekurangan pada sikus I, diantaranya
sebagai berikut, (1) mengatur waktu
sebelum mulai pelajaran, agar waktu dapat
digunakan secara efektif dan efisien, (2)
membuat suasana yang lebih enak agar
siswa berani mengemukakan pendapat, Gambar 5. Perbandingan hasil belajar
berani bertanya, serta dapat berpikir kritis, siswa pada siklus I dan siklus II
(3) sebelum membuat empat kelompok
Dari gambar 4, nilai yang diperoleh
besar dalam tugas pembuatan portofolio
pada pos tes ini sangat menggembirakan
kelas, sebaiknya guru membuat beberapa
karena siswa yang tuntas mencapai 86,67%
kelompok kecil dulu agar mereka dapat
dan hasil ini sudah melebihi dari nilai
menjalankan tugas secara efektif dan
indikator yang ditetapkan. Kesan umum
898 Jurnal Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

pengamatan terhadap pembelajaran pada meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil


siklus II ini sudah baik, sehingga penelitian pelaksanaan pada siklus I masih ada siswa
dapat dihentikan sampai pada siklus II. yang tidak aktif dan acuh dalam belajar.
Perencanaan pada siklus I, Mengatasi hal tersebut, maka pada
mencakup kegiatan awal, kegiatan inti dan siklus II peneliti yang dibantu oleh rekan
kegiatan penutup yang telah direncanakan sejawat melakukan perbaikan-perbaikan,
bahwa setiap siklus I dilaksanakan dalam 3 misalnya memberikan motivasi pada siswa
kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk bertanya jawab dalam diskusi
pengenalan metode yang akan digunakan, kelompok dan juga terlibat aktif dalam
dan guru melaksanakan tanya jawab kepada belajar kelompok. Selain itu, peneliti juga
siswa. Memberi penjelasan tentang metode berupaya membuat beberapa kelompok
portofolio karena metode ini tidak sama kecil dulu agar mereka dapat menjalankan
dengan metode yang digunakan tugas secara efektif dan efisien, dan tidak
sebelumnya, supaya siswa tidak bingung terjadi kegaduhan di dalam kelas. Sesudah
maka dari itu guru menjelaskan cara kerja tugas itu dibagi dalam kelompok kecil,
dari metode portofolio dan apa saja yang selanjutnya kelompok-kelompok tersebut
harus dilakukan siswa dalam tahap bergabung menjadi empat kelompok besar
mengidentifikasi masalah sampai penyajian untuk mengerjakan portofolio tayangan dan
portofolio. dokumentasi. Guru juga memberikan
Pertemuan kedua penerapan model bimbingan secara individual bagi siswa
pembelajaran berbasis portofolio tahap yang belum memahami tugasnya.
mengidentifikasi masalah yang akan dikaji Kurangnya aktifitas siswa dalam
sesuai dengan kesepakatan bersama melalui proses pembelajaran akan berdampak pada
voting, setelah melakukan pembelajaran hasil belajarnya, baik kognitif, afektif,
pada pertemuan kedua, siswa diminta maupun psikomotorik. Hal ini sesuai
mengerjakan tugas portofolio sacara dengan pendapat Rusoni (2001:4) salah
berkelompok dirumah, tugasnya berupa satu hal yang berpengaruh pada kegiatan
mencari kliping atau artikel yang belajar adalah pengalaman. Karena siswa
berhubungan dengan masalah yang akan belum pernah mempunyai pengalaman
dikaji. melakukan kegiatan yang ada dalam model
Pertemuan ketiga adalah penerapan pembelajaran berbasis portofolio, maka
model pembelajaran berbasis portofolio mereka merasa kesulitan dalam melakukan
tahap penyajian portofolio. Selanjutnya kegiatan tersebut. Selain itu, menurut
terkait dengan pelaksanaan tindakan yang Dewey dalam Sardiman (2005:97), bahwa
dilaksanakan yaitu menyiapkan media aktifitas sangat diperlukan dalam belajar.
pembelajaran yang akan dilaksanakan Tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak
sesuai dengan rencana pelaksanaan mungkin berlangsung dengan baik. Hal
pembelajaran. Dilanjutkan dengan inilah yang menyebabkan hasil belajar pada
perencanaan pengamatan yang akan siklus I belum memenuhi indikator
dilaksanakan yaitu dengan lembar ketuntasan belajar klasikal.
observasi perilaku siswa yang sesuai Berdasarkan hal tersebut, maka
dengan tujuan penelitian yaitu diadakan perbaikan-perbaikan dalam
Nuraini , Upaya Menigkatkan Hasil Belajar Siswa…….. 899

pelaksanaan pembelajaran pada siklus II,


antara lain dengan menambah variasi
kegiatan dalam mengatasi suatu masalah Kondisi
yang telah diambil kelas dan membagi awal
kelas menjadi kelompok kecil terlebih Siklus I
dahulu sebelum mereka dibagi menjadi
empat kelompok besar dalam satu kelas Siklus II
agar siswa lebih mempunyai tanggung
jawab terhadap tugas-tugasnya dan tidak
menggantungkan diri kepada anggota
kelompok yang lain.
Gambar 5. Perbandingan hasil belajar siswa
Pada siklus II mengalami
dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
peningkatan bila dibandingkan dengan
siklus I.. Hal ini menunjukkan telah terjadi Dari grafik menunjukkan bahwa
perubahan pada siswa ke arah yang lebih pada siklus I, siswa yang tuntas 50%,
baik, karena siswa telah mengalami suatu sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas
proses belajar sehingga prestasi belajar meningkat menjadi 86,67%. Karena
mereka menjadi meningkat. Hal ini prestasi belajar siswa pada siklus I yang
menunjukkan bahwa melalui model relatif kecil ini disebabkan karena
pembelajaran berbasis portofolio, siswa pembelajaran dengan model pembelajaran
akan mengalami proses belajar yang efisien berbasis portofolio merupakan hal baru
dalam arti siswa tidak akan memperoleh bagi siswa, yang sebelumnya pembelajaran
ilmu pengetahuan yang statis dan otoriter, didominasi oleh metode ceramah.
melainkan siswa diharapkan akan
memperoleh kesempatan untuk SIMPULAN DAN SARAN
mengembangkan berbagai keterampilan Berdasarkan hasil penelitian dan
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik, pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil
sesuai dengan apa yang dikatakan belajar pelajaran biologi siswa kelas
Budimansyah (2002:1) Sebagai suatu X1.Unggul SMA Negeri 1 Idi tentang
proses sosial pedagogis, portofolio adalah sistem pernapasan manusia dapat
collection of learning experience yang ditingkatkan melalui metode koperatif
terdapat di dalam pikiran siswa baik yang model portofolio pada semester genap
berwujud pengetahuan (kognitif), tahun ajaran 2018/2019. Peningkatan ini
keterampilan (skill), maupun nilai dan terjadi karena dengan model pembelajaran
sikap (afektif). berbasis portofolio siswa akan mengalami
proses belajar yang efisien dalam arti siswa
tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan
yang statis dan otoriter, melainkan siswa
diharapkan akan memperoleh kesempatan
untuk mengembangkan berbagai
keterampilan yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik
900 Jurnal Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Setelah melaksanakan penelitian, http://www.depdiknas.go.id. (13


saran yang dapat penulis ajukan adalah Februari 2007)
sebagai berikut, (1) Variasi model Sardiman. 2005. Interaksi dan motivasi
belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja
pembelajaran diperlukan oleh guru untuk Grafindo Persada.
menghindari kejenuhan siswa. Salah Suherman, Erman. (2004). Strategi
satunya mencoba model pembelajaran Pembelajaran Matematika
portofolio, (2) Model pembelajaran Kontemporer. Bandung: IMESTEP
berbasis portofolio perlu dikembangkan JICA
Surapranata, Sumarna dan Muhammad
dan diterapkan pada pokok bahasan yang Hatta. (2004). Penilaian Portofolio
lain, dan (3) Berdasarkan penelitian ini, Implementasi Kurikulum 2004.
kiranya perlu diadakannya sosialisasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya
model pembelajaran portofolio yang Sujiono. Nurani. Yuliani. 2010. Mengajar
tergolong baru agar para tenaga pengajar dengan Portofolio. Jakarta: Indeks.
Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setyawati.
bisa memahami dan dapat menerapkan (2005). Upaya Optimalisasi Kegiatan
secara baik di lapangan. Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, Suhardjono, dan


Supardi. (2006). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Budimansyah, Dasim. (2002). Model
Pembelajaran dan Penilaian
Berbasis Portofolio. Bandung: PT.
Genesindo
Depdiknas. (2003). Pedoman Khusus
Pengembangan Sistem Penilaian
Berbasis Kompetensi SD. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen
Fajar, Arnie. (2004). Portofolio dalam
Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, Muslimin dan Muhamad Nur.
(2000). Pembelajaran Berdasarkan
Masalah, Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Natawidjaja, Rochman dan L.J Moleong.
(2003). Psikologi Pendidikan untuk
SPG. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Nurhadi (2002. Pembelajaran Kontekstual
dalam Kelas. Jakarta: Gramedia.
Rusoni Elin. (2001). Portofolio dan
Paradigma Baru dalam Penilaian
Matematika.

You might also like