You are on page 1of 6

SP-003-006

Proceeding Biology Education Conference p-ISSN: 2528-5742


Volume 15, Nomor 1
Halaman 159 - 164 Oktober 2018

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Biologi

Application of Cooperative Script Learning to Improve student Learning


Outcomes in Science Biology Subjects

Evita Nur Khotimah*, Dede Nuraida


StudiPendidikan Biologi UNIROW Tuban,Jl. Manunggal 61 Tuban,Jatim,Indonesia
*Corresponding author: evita_nurma@yahoo.com

Abstract: This research is motivated by the problem of biology learning in SMP Negeri 3 Semanding such as teacher
still using lecture method, consequently less interesting students follow the learning process and result in low
learning result. One to overcome these problems is to use cooperative script learning. The purpose of this
research is to describe student learning outcomes through coopertive script learning, teacher activity and
student activity during application of cooperative script. The type of this research is Classroom Action
Research (PTK) with research subjects class VII-B SMP Negeri 3 Semanding Tuban. Data analysis used is
quantitative and qualitative data. Instrument in this research use observation sheet, and post test problem of
cycle I and cycle II is used to know masip student mastery of learning material to applying cooperative script
learning. Based on the analysis of data obtained during the implementation of Cooperative script learning
model, then the results of research can be described that the results of student learning during cooperative
script learning progress, in cycle I with an average of 70 percentage 62.5% said classical mastery has not
been achieved, cycle II obtained an average of 80.2 with the percentage of classical completeness 83.3% and
can be said that the classical completeness of student learning outcomes achieved. Activity of teacher with
cycle I obtained 67,5% in cycle II is obtained 86,25%, while at activity of student in cycle I obtained 63,75%
and in cycle II 85%, can be said student activity and activity of teacher also experience penenance. Based on
the analysis result that cooperative script learning model is effectively applied in class VII-B SMP Negeri 3
Semanding Tuban Lesson Year 20017/2018.

Keywords: Cooperative script learning, learning outcomes, student activities and teacher activities.

1. PENDAHULUAN Sesuai dengan kurikulum 2013 adalah


pembelajaran aktif yang diharapkan ada interaksi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang antara siswa dengan guru. Merubah pembelajaran
pesat menuntut adanya peningkatan kualitas sumber yang inovatif, kreatif dan berpusat pada siswa dan
daya manusia. Terwujudnya peningkatan kualitas guru harus sering mendengarkan siswa dengan
sumber daya manusia merupakan tanda kesuksesan membuat suatu kegiatan diskusi yang bisa membuat
dalam tercapainya tujuan pendidikan nasional. siswa berargumen, berinteraksi, berdebat sesama
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia teman, berkolaborasi sehingga membuat suatu proses
akan pendidikan, pendidikan pun ikut berkembang pembelajaran lebih aktif. Selain itu pembelajaran
mengikuti perubahan yang ada di lingkungan sekitar, biologi yang sering dikatakan sebagai materi hafalan
seperti perkembangan ilmu dan teknologi yang teori saja, maka dalam pengajaran biologi harus
sangat cepat sehingga menuntut adanya disertai dengan model, strategi ataupun media yang
pengembangan dan pembaharuan kurikulum. memang dapat membuat siswa lebih meningkatkan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
agar suatu tujuan bisa tercapai.
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum bagian dari Sains. Menurut Trianto (2011), hakikat
sebagai rancangan pendidikan memiliki peran yang IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Guru gejala-gejala atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya
merupakan kunci utama dalam pelaksanaan terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas
kurikulum, oleh karena itu guru harus menguasai tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan
seluk-beluk kurikulum. teori.
160 Proceeding Biology Education Conference Vol. 15 (1): 159-164, Oktober 2018

Fungsi mata pelajaran IPA menurut Depdiknas dipelajari. Adapun kelebihan dari model
(2006), salah satunya ada yang menyatakan bahwa pembelajaran cooperative script menurut Miftahul
fungsi pembelajaran IPA yaitu Mengembangkan (2011) adalah 1) Melatih pendengaran,
ketrampilan-ketrampilan dalam memperoleh, ketelitian/kecermatan. 2) Setiap siswa mendapatkan
mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep peran. 3) Melatih mengungkapkan kesalahan orang
IPA.Kurikulum IPA lebih menekankan agar siswa lain dengan lisan.
menjadi pebelajar aktif dan luwes (Depdiknas,
2006)..Namun, fakta yang terjadi bahwasannya Penelitian ini bertujuan dari penelitian ini yaitu:
dalam pembelajaran biologi terkait hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar, aktivitas guru dan
siswa kurang dikembangkan, dimana ditemukan aktivitas siswa pada penerapan model pembelajaran
adanya sedikit kesenjangan antara tuntutan dengan cooperative script pada mata pelajaran IPA Biologi di
kenyataan yang ada dilapangan. SMPN 3 Semanding Tahun Pelajaran 2017/2018
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara pada materi pencemaran lingkungan.
kepada guru IPA SMPN 3 Semanding, diperoleh
informasi bahwa hasil belajar siswa masih kurang 2. METODE PENELITIAN
diberdayakan pada siswa di kelas VII. Pada dasarnya
pembelajaran IPA dapat membuat siswa Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
memahami/menguasai konsep IPA dan saling Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua siklus,
keterkaitannya, serta mampu menggunakan metode dimana tiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu:
ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (action), 3)
dihadapinya.Tetapi informasi yang saya peroleh dari pengamatan (observation), 4) refleksi (reflection).
salah satu guru IPA, bahwa selama pembelajaran Prosedur penelitian ini menggunakan model
siswa cenderung duduk diam mendengarkan dan penelitian tidakan kelas yang langkah-langkahnya
bahkan ada yang berbicara sendiri dengan temannya diadaptasi dari rancangan penelitian tindakan kelas
yang akibatnya suasana kelas menjadi pasif. oleh Arikunto (2011).
Proses pembelajaran di SMPN 3 Semanding ini Penilitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3
siswa masih cenderung pasif, kurang bertanya dalam Semanding Tuban waktu pelaksanaan penelitian pada
proses pembelajaran, hal ini karena guru masih tanggal 28 april 2018 siklus I dan 02 mei 2018 siklus
menggunakan metode ceramah dalam proses II pada Tahun pelajaran 2017/2018.. Subjek dalam
pembelajaran tanpa melibatkan siswa sebagai penelitian ini adalah siswa siswi kelas VII-B SMPN
pelakunya, serta rendahnya motivasi siswa sehingga 3 Semanding Tuban semester genap tahun pelajaran
siwa menjadi enggan dalam mengikuti proses 2017/2018 yang jumlah 24 siswa, yang terdiri 12
pembelajaran. Pada proses pembelajaran di SMPN 3 siswa putra dan 12 siswa putri. Kelas yang diambil
Semanding ini juga masih banyak mengarahkan merupakan kelas heterogen, artinya kemampuan
siswa pada pola belajar kompetitif dan individualis. kognitif siswa sangat bervariasi. Aspek yang diukur
Pembelajaran dikatakan mengarah pada pola belajar dalam penelitian ini adalah aspek hasil belajar serta
kompetitif karena proses pembelajaran cenderung aktivitas guru dan aktivitas siswa.
menempatkan siswa pada posisi persaingan dengan Instrument yang digunakan dalam penelitian ini
siswa lainnya. Sedangkan pembelajaran dikatakan adalah: 1) Tes yang dilakukan dalam penelitian ini
masih mengarah pada pola belajar individualis adalah tes evaluasi hasil belajar. Tes hasil belajar
karena proses pembelajaran sering kali berlangsung siswa yang diberikan berupa soal pilihan ganda yang
tanpa ketergantungan atau komunikasi antar siswa. diberikan diakhir pembelajaran. Tes diujikan pada
Hal ini terbukti dari observasi pada saat proses kelas VII-B SMP Negeri 3 Semanding pata tahun
pembelajaran didominasi antara siswa yang pandai pelajaran 2017/2018. 2) Pedoman observasi
saja, tanpa adanya komunikasi dan saling dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
ketergantungan antara siswa yang satu dengan yang pedoman observasi dilakukan untuk mengamati
lain. aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan 10 item
Cooperative script adalah salah satu model yang pernyataan, namun pedoman observasi juga untuk
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mengamati dan mencatat aktivitas dikelas, dalam
khususnya pada pelajaran biologi. Model proses pembelajaran berlangsung dengan model
pembelajaran cooperative script adalah suatu model pembelajaran cooperative script.
belajar di mana siswa bekerja secara kelompok dan Teknik analisis data yang digunakan pada
bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian- penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan
bagian dari materi yang dipelajari. Aktivitas ini kuantitatif. Teknik analisis data meliputi:
mendorong kerja kelompok semakin efisien dan 1. Analisis Hasil Belajar
semakin cepat kemajuannya. Huda (2013) Teknik analisis data hasil belajar dianalisis
menyatakan bahwa cooperative Script adalah suatu dengan rumus sebagai berikut:
strategi pembelajaran dimana siswa bekerja
berpasangan dan ber-gantian secara lisan dalam 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐾. individu = 𝑥 100%
meng-ikhtisarkan bagian-bagian materi yang 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Khotimah, E. N., Nuraida, D. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script 161

𝐾. Klasikal
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑥 100%
3.1. Hasil Belajar Siswa
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Keterangan : Dari analisis data hasil belajar sebagai berikut:
Ketuntasan individu = jika siswa mencapai ketuntasan ≥75
Ketuntasan klasikal= jika ≥50% dari seluruh siswa Tabel 3 Data analisis hasil belajar siswa siklus I dan siklus
mencapai ≥75. II.
2. Analisis Aktivitas Guru Ʃ Keterangan Siklus I Siklus II
Teknik analisis data aktivitas guru diperoleh dengan
siswa
menggunakan rumus sebagai berikut :
ƩT 15 20
G1 = 𝑋 100%
ƩTT 9 4
24 Rata-rata 70 80,2
Keterangan : nilai
Prosentase 62,5% 83,3%
G1 = prosentase aktivitas guru tiap indikator
ketuntasan (ketuntasan (ketuntasan
Y1 = Jumlah Skor hasil pengamatan
klasikal klasikal
N = Jumlah Skor maksimum
belum tercapai)
tercapai)
Tabel 1 kriteria penilaian aktivitas guru
No. Presentase Kriteria Penilaian keterangan:
Penilaian % ƩT = jumlah siswa yang tuntas
1 0% - 25% Tidak Efektif ƩTT= Jumlah siswa yang tidak tuntas
2 26% - 50% Kurang efektif Berdasarkan tabel 3 pada siklus I diketahui
3 51% - 75% Cukup efektif bahwa melalui penerapan model pembelajaran
4 76%-100% Efektif cooperative script diperoleh data siswa yang tuntas
(Kemendikbud, 2013) dalam pembelajaran sebanyak 19 sedangkan siswa
yang belum tuntas sebanyak 9 siswa diperoleh rata-
3. Analisis Aktivitas Siswa rata 70 dengan prosentase ketuntasan sebesar 62,5%
dapat dikatakan bahwa pada siklus I ketuntasan
Teknik analisis data aktivitas guru diperoleh dengan klasikal belum tercapai, namun pada siklus II
menggunakan rumus sebagai berikut :
menalami peningkatan dengan diperoleh rata-rata
S1 = 𝑥 100% 80,2 dengan presentase ketuntasan 83,3% sehingga
Keterangan: ketuntasan klasikal telah tercapai dapat disimpulkan
S1 = prosentase aktivitas siswa tiap indikator bahwa penerapan model pembelajaran cooperative
X1 = Jumlah Skor hasil pengamatan script pada siklus I dan siklus II mengalami
N = Jumlah Skor maksimum peningkatan pada hasil belajar siswa. Rata-rata hasil
belajar siswa juga di tampilkan pada gambar 1
Tabel 2 kriteria penilaian aktivitas siswa diagram rata-rata hasil belajara siswa.
No. Presentase Kriteria
Penilaian % Penilaian
1 0% - 25% Tidak Efektif
2 26% - 50% Kurang efektif rata-rata hasil belajar
3 51% - 75% Cukup efektif
4 76%-100% Efektif 82
(Arikunto,2006) 80
78
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 76
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 74
3 Semanding siswa kelas VII-B dengan pokok bahasan rata-rata
pencemaran lingkungan. Data yang sudah dikumpulkan 72 hasil belajar
dalam penelitian ini yaitu hasil belajar, aktivitas guru dan 70
aktivitas siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
diperoleh data sebagai berikut: 68
66
64
siklus 1 siklus 2

Gambar 1. Hasil Belajar Siswa


162 Proceeding Biology Education Conference Vol. 15 (1): 159-164, Oktober 2018

Dari Gambar 1 hasil rata-rata belajar siswa yang mengelola pembelajaran menggunakan model
memperoleh nilai rata-rata paling tinggi adalah pada pembelajaran cooperative script dikatakan cukup
proses pembelajaran siklus II. Dimana hasil belajar efektif, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
siswa tersebut dapat dikatakan meningkat daripada presentase 86,25% tergolong kriteria yang efektif.
siklus sebelumnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru pada
siklus I dan II mengalami peningkatan.
3.2. Hasil Aktivitas Guru
3. 3 Hasil Aktivitas Siswa
Indikator aktivitas guru yang akan diamati selama
mengelola model pembelajaran sebagai berikut: Indikator aktivitas siswa yang akan diamati selama
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
Tabel 4 Keterangan Aktivitas Guru cooperative script sebagai berikut:

No. Indikator yang diamati Tabel 6 Keterangan Aktivitas Siswa


1 Guru melakukan kegiatan pendahuluan
2 Guru memberikan motivasi kepada siswa
No. Indikator yang diamati
3 Guru memberikan apersepsi kepada siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 Siswa mendengarkan dan memperhatikan
5 Guru membagikan script kepada siswa penjelasan dari guru
6 Guru membagi kelompok 2 Siswa menggunakan berbagai informasi
7 Guru membagi peran kepada masing-masing yang disediakan guru
siswa 3 Siswa duduk dengan pasangan yang telah
8 Guru memberikan permasalahan kepada ditentukan oleh guru
siswa secara lisan melalui gambar 4 Siswa mengerjakan Script sesuai dengan
9 Guru membimbing jalannya diskusi perintah guru
10 Guru membimbing siswa menyimpulkan 5 Siswa menyampaikan hasil rangkuman
hasil pembelajaran teman pasangannya (menjadi pembicara)
6 Siswa menyimak dan mendengarkan
Berdasarkan tabel 4 dapat diperoleh rata-rata sebagai penjelasan hasil rangkuman teman pasangan
berikut:
7 Siswa melaksanakan diskusi sesuai dengan
Tabel 5 Data analisis hasil aktivitas guru siklus I dan perintah guru
Siklus II 8 Siswa saling mengkomunikasikan
Indik Siklus I Siklus II pemahaman script dengan teman pasangan
ator Prosent kriteria Prosent Kriteria (kelompok)
ase ase 9 Siswa mempresentasikan hasil pemahaman
1 50% Cukup 87,5% Efektif script
efektif 10 Siswa menyimpulkan hasil pemahaman
2 87,5% Efektif 75% Cukup script
efektif
3 50% Cukup 87,5% Efektif Berdasarkan tabel 6 dapat diperoleh rata-rata sebagai
efektif berikut:
4 75% Cukup 87,5% Efektif
efektif Tabel 7 Data analisis hasil aktivitas siswa siklus I dan
5 62,5% Cukup 100% Efektif Siklus II
efektif Indik Siklus I Siklus II
6 62,5% Cukup 75% Cukup ator Prose kriteria Prosent Kriteria
efektif fektif ntase ase
7 62,5% Cukup 87,5% Efektif 1 75% efektif 75% Cukup
efektif efektif
8 62,5% Cukup 87,5% Efektif 2 87,5% efektif 87,5% Efektif
efektif 3 62,5% Cukup 87,5% Efektif
9 75% Cukup 87,5% Efektif efektif
efektif 4 75% efektif 87,5% Efektif
10 87,5% Efektif 87,5% Efektif 5 62,5% Cukup 75% Cukup
Rata- 67,5% 86,25% efektif efektif
rata (Cukup efektif) (efektif) 6 62,5% Cukup 75% Cukup
efektif efektif
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 5 pada 7 62,5% Cukup 87,5% Efektif
siklus I diperoleh rata–rata presentase 67,5% untuk efektif
aktivitas guru. Jumlah tersebut dilihat berdasarkan 8 75% efektif 87,5% Efektif
kriteria yang ditentukan tergolong kriteria yang 9 75% efektif 100% Efektif
10 75% efektif 87,5% Efektif
cukup efektif. Dengan demikian aktivitas guru dalam
Khotimah, E. N., Nuraida, D. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script 163

Rata- 63,75% 85% saling mengkomunikasikan materi pembelajaran


rata (Cukup efektif) (efektif) yang dipelajari, saling memberikan pendapat satu
sama lain, dan menunjukkan ide-ide pokok yang
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 7 pada sedang dipelajari. Hal ini sesuai dengan yang
siklus I diperoleh rata–rata presentase 63,75% untuk dikemukakan (Nurdiansyah, 2008) bahwa dalam
aktivitas siswa. Jumlah tersebut dilihat berdasarkan pembelajaran cooperative script interaksi belajar
kriteria yang ditentukan tergolong kriteria yang benar-benar dominan antar siswa dengan siswa serta
cukup efektif. Dengan demikian aktivitas siswa tanggung jawab belajar pada diri siswa dan guru
dalam proses pembelajaran menggunakan model hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa
pembelajaran cooperative script dikatakan cukup untuk mencapai tujuan belajar.
efektif, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata Dari proses pembelajaran siklus II dapat
presentase 85% tergolong kriteria yang efektif. Hal disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami
ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada perkembangan pada model pembelajaran cooperative
siklus I dan II mengalami peningkatan. script. Model pembelajaran cooperative script ini
siswa dibagi berkelompok atau berpasangan, dimana
3.4 Pembahasan ada yang berperan sebagai pendengar dan pembicara,
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua dari model pembelajaran ini siswa menjadi aktif dan
siklus. Tercapainya hasil belajar siswa sesuai dengan dapat bekerjasama dengan sesama teman,
ketuntasan klasikal yang didukung oleh kemampuan memberikan pendapat, menghargai pendapat orang
yang ada dalam diri siswa dan juga peran guru dalam lain, dan membenarkan kesalahpahaman dalam
proses pembelajaran. Hal ini dilihat dari hasil post materi. Ketercapaian ketuntasan hasil belajar dari
test yang dilakukan selama pembelajaran dengan siklus II tersebut karena siswa mampu belajar
model cooperative script, tingkat ketuntasan pada kelompok secara aktif dan mengasah keterampilah
siklus I diperoleh rat-rata 70 dengan pesentase berpikir kritis melalui script yang diberikan oleh
ketuntasan klasikal sebesar 62,5% dengan kualifikasi guru. Guru terus secara aktif memberikan bimbingan
efektif, hal ini dikarenakan aktivitas guru dan serta dorongan kepada siswa sehingga dalam
aktivitas siswa yang masih kurang efektif dalam pembelajaran siswa mudah menerima dan memahami
proses pembelajaran. Aktivitas siswa pada apa yang dipelajarinya serta meningkatkan hasil
pembelajaran siklus I diperoleh rata-rata hanya belajarnya. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
63,75% dan aktivitas guru rata-rata sebesar 67,75% cooperative script dapat menstimulasi dan
Hal ini dikarenakan dalam model pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa.
baru siswa belum memahami langkah-langkah model
pembelajaran dan masih terbiasa dengan metode 4. SIMPULAN
ceramah yang monton dan akibatnya siswa menjadi
pasif dapat mempengaruhi dari hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian hasil Siklus I dan Siklus
Pada proses pembelajaran siklus II diperoleh II dengan uji validitas dan realibilitas yang telah
data presentase ketuntasan klasikal 83,3% dengan dilakukan, tentang penerapan model pembelajaran
kualifikasi sangat baik, hal ini terkait dengan cooperative script tehadap hasil belajar pada siswa
aktivitas guru dan aktivitas siswa yang mengalami kelas VII-B SMP Negeri 3 Semanding pada pokok
peningkatan aktivitas guru dengan rata-rata 86,25% bahasan pencemaran lingkungan. Maka dapat
dengan kualifikasi sangat baik. Aktivitas yang disimpulkan bahwa ada peningkatan pada hasil
dilakukan guru selama proses pembelajaran telah belajar siswa. Kelas VII-B SMP Negeri 3 Semanding
mencerminkan kegiatan belajar mengajar (KBM) bahwa Siklus II lebih baik daripada Siklus I dengan
yang menekankan model pembelajaran cooperative model pembelajaran cooperative script Hasil
script. Hal ini karena guru mampu berperan menjadi penelitian ini memberikan rekomendasi untuk
fasilitator yang baik, serta dapat menciptakan kondisi dilakukan kajian penggunaan model pembelajaran
pembelajaran yang kondusif, memotivasi siswa, cooperative script berkaitan dengan kompetensi lain
memberikan kebebasan siswa untuk belajar dan dalam pembelajaran Biologi dan dengan materi yang
saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai lebih luas, tidak terbatas.
tujuan belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran cooperative script guru berperan 5. UCAPAN TERIMAKSIH
sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk
mencapai tujuan belajar (Nurdiansyah,2008). Dengan terselesaikannya artikel ini , tidak terlepas
Aktivitas siswa sebesar diperoleh rata-rata 85% dari bantuan berbagai pihak karena itu saya
dengan kualifikasi efektif yang dapat mempengaruhi menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
dari hasil belajar. Aktivitas siswa mengalami a. Puji Syukur kehadirat Allah, karena atas rahmat
perkembangan tidak terlepas dari peranan aktivitas dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
guru dalam proses pembelajaran yang memberikan artikel ini.
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan b. Bapak Ibu yang senantiasa mendoakan saya dan
sesama, siswa dapat belajar berkelompok untuk selalu menyemangati.
164 Proceeding Biology Education Conference Vol. 15 (1): 159-164, Oktober 2018

c. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Semanding Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Tuban yang telah mengijikan peneliti untuk Yogyakarta: Pustaka Pelajar
melakukan penelitian di sekolah tersebut. Hamalik. 2011. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi
d. Guru mata pelajaran IPA Biologi yang telah Aksara. Jakarta.
membantu peneliti dalam melaksanakan Nurdiansa, D. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran
penelitian. Kooperatif Model Cooperative Script Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan Ketuntasan Hasil
e. Teman-teman yang selalu mendukung dan
Belajar Pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 21
membantu dalam penulisan artikel ini.
Malang. Skripsi tidakditerbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
6. DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung
Arikunto, Suharsimi. (2013). Manajemen Penelitian. : Alfabeta
Jakarta : PT Rineka Cipta. Suparmi, (2012). Pembelajaran Kooperatif dalam
Chotimah, Husnul & Dwitasari, Yuyun. 2007. Model- Pendidikan Multikultur. Jurnal Pengembangan
model Pembelajaran untuk PTK. Malang. Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, Vol. 1, No. 1, 107-
Huda Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan 117
Pembelajran. Yogyakarta: Pustaka Pejara Muslim, N.M. 2011. Penerapan Pembelajaran
Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Cooperative Script untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII-A SMP Smart
Jenderal Pendidikan Dasar . Jakarta School Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Malang:Universitas Negeri Malang.
Terpadu.Jakarta:Bumi Aksara

You might also like