You are on page 1of 8

Bedelau: Journal of Education and Learning, 1 (1) (2020), 19-26

Bedelau: Journal of Education and Learning


Website: https://ejournal.anotero.org/index.php/bedelau/index

Research paper, Short communication, Review

Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Materi Sistem


Pencernaan Makanan Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI IPA1 SMAN Binaan Khusus
Kota Dumai Tahun Pelajaran 2016/2017
Miftahul Jannah
SMAN Binaan Khusus Kota Dumai, Indonesia
*Email: jannahmiftahulbinsus@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to improve the learning process and learning outcomes of biology students in grade
XI Science Public High School Special Assistance Dumai City through Demonstration Methods in the
Material of the Human Food Digestion System. This research is a classroom action research (CAR)
consisting of two cycles. The subjects in this study were students of class XI MIPA1 of the Special
Assistance High School in Dumai City in the first semester of 2016/2017 Academic Year with 33
students with 15 male students and 18 female students. Data collection instruments in this study were
observation sheets of teacher and student activities and learning outcomes sheets. Data collection
techniques in this study are observation techniques and test techniques. Observations were analyzed
descriptively qualitatively, while student learning outcomes were analyzed by quantitative data
analysis with KKM achievement analysis of each indicator and an analysis of average learning
outcomes. The increase in student biology learning outcomes can be seen from the number of
students who completed the initial study of 13 people or 39.39% increasing in cycle 1 to 23 people or
69.6 %%. And increased in cycle 2 to 29 people who completed or 87.88%. Based on observers' field
notes in assessing student activities, it turns out that most students have actively participated in
learning so that students who are less active, who do not understand, who are only focused on the
teacher's information decreases and decreases. From the results of the study, it was concluded that
the use of demonstration methods in the food digestive system material could increase the activities
and learning outcomes of biology students of Class XI IPA1 of the Special Assistance High School of
Dumai City.
Keyword: Use of Demonstration Methods, Learning Activities and Student Biology Learning Outcomes

Copyright © 2020, BEDELAU.


All rights reserved.

PENDAHULUAN Dalam pembelajaran tugas guru yang


Pembelajaran pada hakekatnya paling utama adalah mengkondisikan
adalah proses interaksi antar siswa lingkungan agar menunjang terjadinya
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah laku bagi siswa.
perubahan perilaku kearah yang lebih Proses pembelajaran perlu dilakukan
baik. Dalam interaksi tersebut banyak dengan tenang dan menyenangkan.
sekali faktor yang mempengaruhinya, Hal tersebut tentu saja menuntut
baik faktor internal maupun faktor aktifitas dan kreatifitas guru dalam
eksternal yang datang dari lingkungan. menciptakan lingkungan pengajaran

Journal Homepage: https://ejournal.anotero.org/index.php/bedelau/index


02 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 1 (2020)
yang kondusif dengan memanfaatkan gizi yang tinggi. Selama ini dalam
semua potensi kelas yang ada. Untuk pembelajaran materi sistem pencernaan
memenuhi tuntutan tersebut guru harus makanan khususnya materi zat makanan
melakukan metode dan strategi belajar guru menyampaikan materi tersebut
mengajar, diharapkan siswa dapat secara teoritis yang hanya berpedoman
menguasai bahan pelajaran yang pada beberapa literatur. Hal ini
diberikan guru. menyebabkan motivasi belajar
siswamenjadi rendah. Karena banyak
Dalam kegiatan belajar mengajar
siswayang kurang tertarik dengan
akan melibatkan semua komponen
strategi belajar seperti di atas. Hal ini
pengajaran yang akan menentukan
menyebabkan hasil belajar siswamenjadi
sejauh mana tujuan yang telah
rendah. Karena siswakurang memahami
ditetapkan dapat dicapai. Dalam
materi tersebut. Berdasarkan hasil
interaksi anak didik harus aktif dan
analisis ulangan sebelumnya siswa kelas
kreatif, sedangkan guru hanya berperan
XI IPA 1 untuk materi sistem pencernaan
sebagai motivator, mediator dan
nilai yang didapat rata-rata mencapai
fasilitator.
60%. Dan siswa di sini kurang aktif,
Masing-masing anak didik sehingga dibutuhkan proses
mempunyai karakteristik yang berbeda pembelajaran yang membuat siswa lebih
dari satu anak didik dengan anak didik aktif dan mendapatkan hasil yang lebih
yang lainnya. Perbedaan anak didik baik.
tersebut memberikan wawasan kepada
Berdasarkan pengalaman di atas.
guru bahwa strategi pengajaran harus
Guru perlu merubah strategi
memperhatikan perbedaan anak didik.
pembelajaran sehingga dapat
Metode demonstrasi merupakan meningkatkan nilai siswa pada materi
metode mengajar yang menyajikan sistem pencernaan manusia khususnya
bahan pelajaran dengan menunjukkan pada materi zat makanan. Metode
secara langsung obyek atau cara Demonstrasi merupakan metoda yang
melakukan sesuatu sehingga dapat cocok untuk digunakan dalam
mempelajarinya secara proses (Emmi menyampaikan materi sistem
Susiyanti, 2017). Dalam pelaksanaan pencernaan makanan. Menurut temuan
metode demonstrasi, guru harus Susilawati at al. (2013) metode
menyesuaikan alat peraga atau media demonstrasi merupakan metode yang
yang digunakan dengan materi yang akan memperagakan suatu proses untuk
sampaikan kepada siswa, ini bertujuan memperoleh pengetahuan. Dengan
agar tidak menimbulkan persepsi yang memperlihatkan atau memperagakan
berbeda dengan apa yang diharapkan suatu proses atau peristiwa secara
untuk dalam tujuan pembelajaran. sistematis dapat memberikan
Sistem pencernaan manusia adalah pengalaman belajar yang menyenangkan
suatu materi yang diajarkan pada mata untuk siswa. Hal tersebut sesuai dengan
pelajaran biologi yaitu dikelas XI pendapat Imas Kurniasih (2015) bahwa
semester genap. Dimana didalam sistem metode demonstrasi adalah metode
pencernaan tersebut ada materi zat-zat pembelajaran dengan menggunakan
makanan yang harus dipelajari oleh peragaan untuk memperjelas suatu
SISWA. Dimana siswa harus mengenal pengertian atau untuk memperlihatkan
zat-zat apa saja yang terkandung dalam bagaimana berjalannya suatu proses pada
suatu makanan sehingga memiliki nilai siswa sehingga memperjelas pengertian

DOI: xx.xxxx/xx.xxx. xxxx e-ISSN: xxxx-xxxx | p-ISSN: xxxx-xxxx


Bedelau: Journal of Education and Learning 21
Vol. 1, No. 1 (2020)
tersebut yang dalam praktiknya dapat proses pembelajaran di kelas. Sanjaya
dilakukan oleh guru atau siswa itu (2011) mengatakan PTK dilaksanakan
sendiri. Pendapat senada dikemukakan dengan menerapkan berbagai inovasi
oleh Sunartadi, S at al. (2014), bahwa untuk meningkatkan kualitas dan
dibanding dengan media lain kelebihan produktivitas proses pembelajaran.
media demonstrasi adalah membuat Dapat disimpulkan dalam proses
pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih pembelajaran penelitian tindakan kelas
kongkrit serta menghindari verbalisme, dapat dilakukan oleh guru untuk
memudahkan siswa memahami bahan memperbaiki proses pembelajaran di
pelajaran, merangsang siswa untuk lebih kelasnya.
aktif mengamati, dapat disajikan bahan Penelitian tindakan kelas merupakan
pelajaran yang tidak dapat dilakukan suatu penelitian yang dilakukan dikelas
dengan menggunakan metode lain. dengan tujuan untuk memecahkan
Dengan menggunakan metode persoalan praktis dalam pembelajaran
demonstrasi siswa lebih aktif dan Biologi di kelas.Penulis akan melakukan
langsung mengetahui bagaimana cara penelitian terhadap kegiatan
menguji zat makanan apa yang pembelajaran yang berupa sebuah
terkandung dalam suatu makanan. Hal tindakan yang disengaja didalam satu
ini menyebabkan siswa menjadi tertarik kelas yang berkaitan dengan
sehingga dapat meningkatkan hasil permasalahan konkrit penulis dalam
belajar siswa tersebut. Berdasarkan hal- pembelajaran sehari-hari yang menjadi
hal di atas, maka perlu dilakukan upaya tanggung jawab untuk memperbaiki
untuk meningkatkan hasil belajar proses pembelajaran.
kognitif dan aktivitas belajar siswa Subjek Penelitian adalah siswa
melalui pembelajaran penggunaan kelas XI IPA 1 SMAN Binaan Khusus Kota
metode demonstrasi pada sistem Dumai Tahun Pelajaran 2016/2017.
pencernaan manusia.
Jumlah siswa 33 orang yang terdiri dari 15
METODE orang laki-laki dan 18 orang perempuan.
Alasan memilih kelas ini karena aktivitas
Metode penelitian adalah metode
belajar siswa rendah. Penelitian ini
deskriptif. Menurut Whitney, metode
dilaksanakan pada semester genap tahun
deskriptif adalah suatu metode pencarian
pelajaran 2016/2017 yaitu mulai dari
fakta melalui kegiatan serta proses-
bulan Januari sampai Maret
proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh dari suatu fenomena. Jenis Prosedur penelitian yang
Penelitian ini adalah penelitian tindakan digunakan adalah model siklus yang
kelas (PTK). Arikunto, dkk (2009). terdiri dari empat tahap: Perencanaan,
Penelitian Tindakan Kelas adalah Tindakan, Observasi dan Refleksi. Berapa
penelitian tindakan yang dilakukan banyak siklus yang dilaksanakan
dengan tujuan memperbaiki mutu tergantung implementasi yang terjadi
praktik pembelajaran di kelasnya. dilapangan dan ketercapaian indikator
Penelitian Tindakan Kelas merupakan kompetensi siswa yang diinginkan.
bagian dari penelitian tindakan yang Data aktivitas siswa dan guru
dilakukan oleh guru dan dosen di kelas didalam penelitian ini dianalisi secara
(sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia kualitatif dan kuantitatif dengan
mengajar yang bertujuan memperbaiki instrumen adalah lembar observasi,
dan meningkatkan kualitas dan kuantitas catatan lapangan yang dibantu oleh 2

DOI: xx.xxxx/xx.xxx. xxxx e-ISSN: xxxx-xxxx | p-ISSN: xxxx-xxxx


00 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 1 (2020)
orang guru/observer dengan 2 Siklus I 21 63,63%
menggunakan format yang sudah
Dari tabel di atas dapat diketahui
disiapkan sehingga observer memberi
peningkatan kerja sama sebesar 21,21%.
tanda ceklist pada lembar tersebut.
Tabel 3. Rekapitulasi Keaktifan Siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam Belajar Pada Siklus I
Setelah melaksanakan perbaikan Jumlah
No Pembelajaran %
pembelajaran pada mata pelajaran Siswa
Biologi. Kompetensi Dasar sistem 1 Studi Awal 11 33,33%
pencernaan makanan pada materi uji zat 2 Siklus I 17 51,51%
makanan dengan menggunakan metode
Dari tabel di atas dapat diketahui
demonstrasi, ternyata hasil yang
peningkatan keaktifan belajar sebesar
diperoleh cukup memuaskan. Hal ini
18,18%.
dapat dilihat dari hasil tes formatif siswa
yang tiap siklusnya mengalami Data hasil refleksi. Berdasarkan hasil
peningkatan. penelitian, ternyata belum mencapai
standar yang telah ditetapkan sehingga
Siklus I. Pada siklus pertama sudah
dilakukan beberapa refleksi antara lain:
terjadi peningkatan, tetapi peningkatan
1) terjadi gaduh pada saat pembagian
hasil belajar siswa belum mencapai batas
kelompok dan pembagian tugas; 2)
kriteria yang telah ditetapkan.
dalam kegiatan demonstrasi masih ada
Perencanaan. Data yang diperoleh pada siswa yang tidak memperhatikan; 3)
tahap perencanaan berupa rencana ketika demonstrasi berlangsung,
perbaikan pembelajaran, instrumen beberapa siswa yang duduk di belakang
pengumpul data dan data pendukung terhalang penglihatannya oleh teman
pembelajaran. yang duduk di depannya; 4) siswa yang
Pelaksanaan. Data yang diperoleh pada telah menampakkan kesungguhan
tahap pelaksanaan tindakan berupa belajar baru sekitar 69,69%; 5) siswa
rekapitulasi nilai tes formatif yang telah menunjukkan kerja sama yang
pembelajaran dari 33 siswa. Pada tahapan baik dalam belajar baru sekitar 63,63%;
ini, diperoleh data dari 33 siswa sebagai dan 6) siswa yang telah menunjukkan
berikut. keaktifan dalam mencari informasi dan
menunjukkan rasa ingin tahu dalam
Tabel 1. Rekapitulasi Kesungguhan belajar baru sekitar 51,51%.
Siswa Dalam Belajar Pada Siklus I
Jumlah Siklus II
No Pembelajaran %
Siswa Setelah memperhatikan data hasil
1 Studi Awal 13 39,39% tindakan pada siklus pertama,
2 Siklus I 23 69,69% penyempurnaan tindakan terus
Dari tabel di atas dapat diketahui diupayakan. Pelaksanaan perbaikan
peningkatan kesungguhan belajar pembelajaran pada siklus yang kedua
sebesar 30,30%. ternyata memperoleh hasil yang
Tabel 2. Rekapitulasi Kerja Sama memuaskan.
Siswa Dalam Belajar Pada Siklus I Perencanaan. Data yang diperoleh pada
Jumlah tahap perencanaan berupa rencana
No Pembelajaran %
Siswa perbaikan pembelajaran, instrumen
1 Studi Awal 14 42,42%

DOI: xx.xxxx/xx.xxx. xxxx e-ISSN: xxxx-xxxx | p-ISSN: xxxx-xxxx


Bedelau: Journal of Education and Learning 23
Vol. 1, No. 1 (2020)
pengumpul data dan data pendukung mengalami kejenuhan selama proses
pembelajaran. kegiatan perbaikan pembelajaran
berlangsung; 2) tingkat keaktifan dan
Pelaksanaan. Data yang diperoleh pada
kesungguhan belajar dari siklus ke siklus
tahap pelaksanaan tindakan berupa
terus mengalami peningkatan; 3) setelah
rekapitulasi nilai tes formatif
dilakukan analisis terhadap data yang
pembelajaran. Pada tahapan ini,
diperoleh, diketahui tingkat pemahaman
diperoleh data dari 33 siswa sebagai
siswa menunjukkan angka kenaikan di
berikut:
berbagai sektor. Hal ini menunjukkan
Tabel 4 Rekapitulasi Kesungguhan bahwa penggunaan metode demonstrasi
Siswa Dalam Belajar Pada Siklus II dalam perbaikan pembelajaran telah
Jumlah berhasil.
No Pembelajaran %
Siswa
1 Studi Awal 13 39,39% Dari tabel di atas dapat diketahui
adanya peningkatan ketuntasan belajar
2 Siklus I 23 69,69%
pada tiap siklusnya. Sebelum
3 Siklus II 29 87,88% pelaksanaan perbaikan (studi awal) siswa
Dari tabel di atas dapat diketahui yang tuntas baru mencapai 39,39%. Dari
peningkatan kesungguhan belajar studi awal ke siklus pertama mencapai
sebesar 18.19% dari siklus II, dan sebesar 69,69%. Dari siklus pertama ke siklus
48,49% dari studi awal. kedua menjadi 87,87%. Hal ini
menunjukkan bahwa metode simulasi
Tabel 5. Rekapitulasi Kerja Sama dapat mencapai sasaran dan harapan. Di
Siswa Dalam Belajar Pada Siklus II bawah ini peneliti menampilkan data
Jumlah
No Pembelajaran % siswa yang tuntas dan belum tuntas
Siswa
dalam bentuk diagram batang.
1 Studi Awal 12 36,36%
2 Siklus I 23 69,69% 10
8
3 Siklus II 28 84,84% 6 Tuntas
Dari tabel di atas dapat diketahui 4 Belum Tuntas
peningkatan kerja sama sebesar 15,15% 2
Rata-rata Kelas
dari siklus I, dan sebesar 48,48 dari studi 0
awal. Studi Siklus I Siklus II
Awal
Tabel 6. Rekapitulasi Keaktifan Siswa
Dalam Belajar Pada Siklus II Gambar 1. Diagram Perbandingan
Jumlah Angka Ketuntasan Siswa
No Pembelajaran % Selain data kuantitatif dan hasil tes
Siswa
1 Studi Awal 14 42,42% formatif pada siklus I dan II juga terjadi
adanya peningkatan kesungguhan dan
2 Siklus I 25 75,75%
minat belajar siswa dari siklus ke siklus.
3 Siklus II 29 87,87% Peningkatan kesungguhan belajar siswa
Dari tabel di atas dapat diketahui pada tiap siklus kegiatan perbaikan
peningkatan keaktifan belajar sebesar pembelajaran dapat dilihat pada tabel di
12,12% dari siklus I, dan sebesar 45,45%. bawah ini. Dari tabel di atas dapat
diketahui adanya peningkatan
Data hasil refleksi: 1) pembelajaran
kesungguhan belajar siswa pada tiap
berlangsung sangat interaktif dan
siklusnya. Pada siklus pertama anak yang
menyenangkan sehingga siswa tidak

DOI: xx.xxxx/xx.xxx. xxxx e-ISSN: xxxx-xxxx | p-ISSN: xxxx-xxxx


02 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 1 (2020)
menunjukkan kesungguhan dalam signifikan jika dibandingkan dengan
belajar baru sebesar 69,68%. Pada siklus studi sebelumnya. Hal ini seperti yang
kedua hampir seluruh dikatakan Krapp, Hidi dan Reemninger
siswa menunjukkan kesungguhan dalam (dalam Hera Linggar Mikarsa, dkk., 2007)
belajar yaitu sebesar 84,84%. Angka kerja Minat merupakan dorongan dari dalam
sama siswa juga mengalami kenaikan, diri seseorang atau faktor yang
yaitu sebesar 69,69% pada siklus I, menyebabkan dipilihnya suatu objek
sebesar 84,84% pada siklus II. Jumlah yang menguntungkan, menyenangkan
siswa yang menunjukkan keaktifan dan lama-kelamaan akan mendatangkan
dalam belajar sebesar 42,42% pada siklus kesungguhan dan kepuasan bagi dirinya.
I, sebesar 75,75% pada siklus II. Lebih lanjut Hera Lestari Mikarsa (2007)
mengatakan “Seorang anak tidak lahir
Untuk lebih jelasnya peningkatan
dengan minat tertentu. Minat
kesungguhan, kerjasama dan keaktifan
berkembang melalui minat belajar.
belajar siswa dapat dilihat pada gambar
Seorang guru harus dapat menumbuhkan
diagram batang berikut ini.
minat anak agar perkembangan
10 minatnya sejalan dengan meluasnya
8 cakrawala mental anak.”
6 kesungguhan
Di samping itu, metode demonstrasi
4
kerjasama dalam pembelajaran telah mampu
2
0 keaktifan mempermudah siswa dalam belajar. Hal
Studi Siklus I Siklus ini sependapat dengan Semiawan (1984)
awal II dalam memilih bentuk pengajaran
hendaknya memenuhi persyaratan
Gambar 2. Diagram Peningkatan
sebagai berikut (1) Adanya kesesuaian
Kesungguhan, Kerjasama dan
antara topik sajian dan metode yang
Keaktifan Belajar Siswa
digunakan (2) Metode yang digunakan
Dari hasil temuan di atas terjadi dapat membangkitkan minat ekspresi
peningkatan prestasi dan motivasi serta yang kreatif dan dinamis terhadap
kesungguhan belajar siswa. Hal ini terjadi mental anak (3) Metode yang digunakan
karena adanya perubahan dalam sistem dapat membangkitkan jiwa inovatif
pembelajaran. Dengan pembelajaran sehingga dapat mandiri (4) Metode yang
yang menggunakan metode demonstrasi digunakan dapat menimbulkan interaksi
ternyata dapat meningkatkan yang optimal antara guru dan siswa,
kesungguhan dan prestasi belajar siswa siswa dengan siswa sehingga ada
pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan keterlibatan mental dan pengajaran yang
Alam, khususnya pada Sistem dilakukan tidak verbalistik.
pencernaan makanan.
Faktor lain yang turut memberi
Alternatif pemecahan masalah untuk kontribusi terhadap peningkatan hasil
mengatasi rendahnya pemahaman adalah dengan diberikannya kesempatan
siswa terhadap konsep sistem kepada siswa untuk langsung
pencernaan makanan khususnya pada mendemonstrasikannya dalam
sub pokok bahasan uji zat makanan dan kelompok. Hal ini memberi pengalaman
rendahnya kesungguhan belajar siswa nyata yang menurut Encyclopedia of
dengan menggunakan metode Educational Research (dalam Oemar
demonstrasi memberikan kenaikan hasil Hamalik, 2004), dapat menumbuhkan
belajar dan kesungguhan belajar yang

DOI: xx.xxxx/xx.xxx. xxxx e-ISSN: xxxx-xxxx | p-ISSN: xxxx-xxxx


Bedelau: Journal of Education and Learning 25
Vol. 1, No. 1 (2020)
kegiatan berusaha sendiri di kalangan sebagai langkah awal membina dan
siswa. meningkatkan proses pembelajaran; 2)
diperlukan kerja sama antara guru dan
Dinamika kerja kelompok dalam
orang tua dalam memantau siswa dalam
demonstrasi berjalan dengan baik, dan
melaksanakan kebiasaan belajar yang
semua siswa memperoleh pengalaman
baik; dan 3) perlu dilakukan penelitian
nyata dari pembelajaran yang
lebih lanjut tentang peningkatan hasil
menggunakan metode demonstrasi.
belajar kognitif dan aktivitas belajar
Seperti yang dikatakan Edgar Dale bahwa
siswa dengan model pembelajaran yang
pengalaman belajar yang paling tinggi
lainnya.
nilainya adalah pengalaman belajar
melalui pengalaman belajar langsung dan Ucapan Terima Kasih
melakukan sendiri. Penulis ingin mengucapkan terima kasih
PENUTUP yang sebesar-besarnya kepada Kepala
SMAN Binaan Khusus Kota Dumai yang
Berdasarkan hasil penelitian dan
telah memberikan kesempatan untuk
pembahasan yang diperoleh pada siklus I
melaksanakan penelitian tindakan kelas,
dan II dapat ditarik temuan sebagai
berikut: 1) Penggunaan metode rekan-rekan majlis guru, siswa siswi
SMAN Binaan Khusus Kota Dumai dan
demonstrasi pada pembelajaran Biologi
keluarga tercinta yang telah memberikan
tentang “Sistem Pencernaan Makanan
doa dan semangat, serta pihak lain yang
pada topik Uji Zat makanan ” mampu
tidak bisa disebutkan satu persatu yang
meningkatkan Hasil belajar siswa; 2)
telah membantu dalam melakukan
penggunaan metode demonstrasi pada
penelitian ini.
pembelajaran Biologi tentang “Sistem
Pencernaan Makanan pada topik Uji Zat DAFTAR PUSTAKA
makanan ” mampu meningkatkan Mikarsa, Hera Lestari, dkk. 2008.
kesungguhan belajar siswa; 3)
Pendidikan Anak. Jakarta:
penggunaan metode demonstrasi pada Universitas Terbuka.
pembelajaran Biologi tentang “Sistem
Pencernaan Makanan pada topik Uji Zat Supardi, S., & Suharsimi, A. 2009.
makanan ” mampu meningkatkan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
kerjasama siswa; 4) penggunaan metode Bumi Aksara.
demonstrasi pada pembelajaran Biologi Wina Sanjaya, H. 2011. Penelitian
pada sistem pencernaan makanan Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada
manusia pada topik uji zat akanan Media Group.
mampu meningkatkan keaktifan siswa;
dan 4) dinamika kerja kelompok dalam Hamalik, Oemar. (2004). Media
demonstrasi berjalan dengan baik, dan Pendidikan. Bandung: PT Citra
semua siswa memperoleh pengalaman Aditya Bakti.
nyata dari pembelajaran yang Semiawan, R. 1984. Pendekatan
menggunakan metode demonstrasi. Keterampilan Proses. Jakarta:
Berdasarkan kesimpulan dan Gramedia.
implikasi penelitian maka beberapa saran Susiyanti, E. (2017). Penggunaan Metode
terkait yang dapat penulis sampaikan Demonstrasi dan Media Nyata Untuk
pada penelitian ini adalah: 1) guru Meningkatkan Hasil Belajar IPA
hendaknya mengetahui hasil belajar dan Tentang Struktur Akar Pada Siswa
aktivitas belajar siswa sedini mungkin, Kelas IV Sdn 11 Tebatkarai Kabupaten

DOI: xx.xxxx/xx.xxx. xxxx e-ISSN: xxxx-xxxx | p-ISSN: xxxx-xxxx


02 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 1 (2020)
Kepahiang. Jurnal PGSD: Jurnal Sunartadi, S,J. S. Sukardjo dan Nanik Dwi
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Nurhayati, 2014, Studi Komparasi
Dasar, 10(1), 18-21. Pembelajaran Number Head Together
(NHT) dengan Menggunakan Media
Susilawati, S., Fihrin, F., & Darmadi, I. W.
Demonstrasi dan Percobaan Pada
(2013). Perbandingan Hasil Belajar
Pokok Bahasan Asam, Basa dan
Fisika antara Metode Pictorial Riddle
Garam terhadap Prestasi Belajar
dan Metode Demonstrasi dalam
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sawit
Pembelajaran Inquiry Terbimbing
Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013,
pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3
Palu. JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika
No. 4: 24 – 30.
Tadulako Online), 1(3), 8-12.
Kurniasih, I & Sani,B. 2015. Ragam
Pengembangan Model Pembelajaran.
Jogjakarta: Kata Pena.

DOI: xx.xxxx/xx.xxx. xxxx e-ISSN: xxxx-xxxx | p-ISSN: xxxx-xxxx

You might also like