You are on page 1of 10

SEJ (School Education Journal)

Vol. 10 No. 4 Desember 2020

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA INOVATIF UNTUK


SMP/MTs KELAS VIII SESUAI KURIKULUM 2013 Se-KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
Bronika Septiani, Jhonas Dongoran
Surel: bronikaseptiani@yahoo.com

ABSTRACT
This research was conducted to develop an integrated science practicum guide
with the theme of inquiry-based photosynthesis for junior high school students
with student learning outcomes and activities. This research is a Research and
Development research with small-scale trials in class VIII A and large scale at
VIIIB. The results showed that the practical guide was valid and feasible to use
by obtaining an average score of> 3.2 from each expert. After calculating the n
gain formula, the classical gain n value is 0.56 (moderate), with the classical
completeness percentage is 100%. The results of the analysis of students'
understanding using practicum guides have been developed with an average of
83.84. Meanwhile, the understanding of students who did not use the practicum
guide that had been developed obtained an average of 62.20. This shows that the
understanding of students using the practicum guide that was developed is higher
than without using the practicum guide that has been developed. The results of
student activity increased after the second meeting with an average of 85.47% of
students belonging to the "active" and "very active" categories. So it can be
concluded that the integrated science practicum guide for inquiry-based
photosynthesis for junior high school students has proven valid and suitable for
use in learning.

Keywords: Research and Development (R & D), Inquiry, Practicum Guide

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penuntun praktikum IPA
terpadu dengan tema fotosintesis berbasis Inkuiri untuk siswa SMP dengan hasil
belajar dan aktivitas siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Research and
Development dengan uji coba skala kecil pada kelas VIII A dan skala besar pada
VIIIB . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuntun praktikum valid dan layak
digunakan dengan memperoleh rata-rata skor > 3,2 dari masing masing ahli.
Setelah melakukan perhitungan dengan rumus n gain didapatkan nilai n gain
klasikal sebesar 0,56 (sedang), dengan persentase ketuntasan klasikal adalah
100%. Hasil analisis pemahaman siswa menggunakan penuntun praktikum telah
dikembangkan rata-rata sebesar 83,84. Sedangkan, pemahaman siswa yang tidak
menggunakan penuntun praktikum yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata
sebesar 62,20. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa menggunakan
penuntun praktikum yang dikembangkan lebih tinggi dibandingkan tanpa
menggunakan penuntun praktikum yang telah dikembangkan. Hasil aktivitas
siswa mengalami peningkatan setelah pertemuan kedua dengan rata-rata 85,47%
siswa tergolong dalam kategori “aktif” dan “sangat aktif”. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penuntun praktikum IPA terpadu tema fotosintesis berbasis
Inkuiri untuk siswa SMP telah terbukti valid dan layak digunakan dalam
pembelajaran.

Kata Kunci: Research and Development (R & D), Inkuiri, Penuntun Praktikum

STKIP Riama Medan Accepted : 27 Nov 2020


323 Published : 28 Des 2020
Bronika Septiani, Jhonas Dongoran : Pengembangan Penuntun ...

PENDAHULUAN SMP/MTs harus dilaksanakan secara


IPA atau sains bermula dari terpadu.
gejala yang terjadi di alam sehingga Berdasarkan pengamatan yang
dengan keinginan dan rasa ingin tahu dilakukan di SMP Sibabangun
manusia mencoba dan mencari Tapanuli Tengah bahwa SMP tersebut
penjelasan atas gejala alam tersebut masih memisahkan masing-masing
melalui proses penyelidikan. Menurut mata pelajaran IPA. Hal ini mungkin
Patta Bundu (2006: 9), definisi IPA dilakukan dalam memenuhi tuntutan
atau sains sebagai ilmu pengetahuan kurikulum. Sedangkan pelajaran IPA
berasal dari kata “natural science”, masih meliputi Standar Kompetensi
natural memiliki arti ilmiah dan dan Kompetensi Dasar Biologi, Fisika,
berhubungan dengan alam, sedangkan Kimia dan tidak ada keterpaduan di
science artinya ilmu pengetahuan. dalamnya sehingga membuat
Artinya sains dipandang sebagai ilmu pembelajaran dilaksanakan secara
pengetahuan yang mempelajari terpisah-pisah antara Biologi, Fisika
tentang alam atau mempelajari dan Kimia. Salah satu permasalahan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di yang ada dilapangan disebabkan
alam. Pandangan ahli yang lain karena belum adanya contoh konkrit
tentang pengertian IPA atau sains tentang perangkat pembelajaran IPA
cukup beranekaragam. Salah satunya Terpadu yang diterapkan oleh guru
yaitu menurut Sujana (2013) IPA atau sebagai pendidik saat proses
sains adalah suatu ilmu pengetahuan pembelajaran. Salah satu perangkat
yang mempelajari tentang alam pembelajaran yang digunakan oleh
semesta dan isinya, serta peristiwa- guru dan siswa saat melakukan proses
peristiwa yang terjadi didalamnya pembelajaran yaitu penuntun
yang telah dikembangkan oleh para praktikum.
ahli berdasarkan proses Ilmiah. Dalam melaksanakan
Pembelajaran IPA Terpadu penelitian untuk pembelajaran IPA
adalah suatu pembelajaran IPA yang dilakukan melalui kegiatan praktikum.
mencakup pelajaran Fisika, Kimia, Kegiatan praktikum ini dapat menarik
dan Biologi dalam satu tema maupun minat dan motivasi belajar para
pokok bahasan. Tema yang diambil peserta didik dan juga dapat
yaitu tema yang dapat mencakup membantu meningkatkan pemahaman
cabang-cabang IPA yang lainnya. pada materi yang di praktikumkan.
Secara garis besar Ilmu Pengetahuan Dalam pembelajaran IPA di tingkat
Alam di SMP/MTs mencakup bidang SMP terdapat kompetensi dasar
kajian energi dan perubahannya, bumi dimana terdiri dari beberapa KD yang
antariksa, makhluk hidup dan proses mengharuskan pelaksanaan kegiatan
kehidupan, serta materi dan sifatnya. praktikum dalam pembelajaran. Guru
Kurikulum 2013 menetapkan IPA dituntut agar mampu
pelaksanaan pembelajaran IPA di membimbing dan merencanakan
pelaksanaan kegiatan praktikum yang

p-ISSN: 2355-1720
e-ISSN: 2407-4926 324
SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 4 DESEMBER 2020

dilaksanakan sehingga praktikum (Oemar Hamalik, 2012:63). Vlasi


dapat berjalan dengan lancar. (2013) menjelaskan bahwa Strategi
Menurut Trisnawati (2011) pembelajaran inkuiri mengajak siswa
agar pelaksanaan kegiatan praktikum lebih aktif dalam proses pembelajaran
dapat berjalan sesuai dengan tujuan melalui penyelidikan ilmiah lebih
yang diharapkan maka dibutuhkan mungkin untuk meningkatkan
sarana laboratoriun yang memadai dan pemahaman konseptual dibandingkan
juga bahan ajar yang relevan dalam dengan strategi pembelajaran pasif
bentuk penuntun praktikum. Penuntun seperti yang dilakukan guru saat ini.
praktikum dibutuhkan supaya Shidarta Arief (2008) pada jurnalnya
pelaksanaan kegiatan praktikum dapat menyimpulkan bahwa penggunaan
berjalan dengan lancar, tujuan model pembelajaran inkuiri dapat
pembelajaran dapat tercapai, dan juga meningkatkan pemahaman konsep
harus berisi keselamatan kerja agar siswa. Sejalan dengan hasil penelitian
memperkecil resiko kecelakaan yang Rosilawati Ila (2008) menyimpulkan
mungkin terjadi. bahwa terdapat peningkatan aktivitas
Dalam proses pembelajaran, belajar dari siklus I ke siklus ke II dan
guru IPA dapat menggunakan model siklus III dari 46,53% menjadi 58,46%
pembelajaran yang sesuai. dan menjadi 65,38%. Oleh sebab itu,
Penggunaan model pembelajaran model pembelajaran Inkuiri dapat
salah satunya agar siswa dapat diterapkan dalam kegiatan praktikum
berperan aktif dalam proses IPA sehingga dapat membantu
pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan meningkatkan hasil belajar dan
praktikum dapat membantu siswa aktivitas siswa.
berperan aktif dalam kegiatan Dari hasil pengamatan di
pembelajaran dikarenakan siswa dapat sekolah SMP Negeri 1, SMP Negeri 2
terlibat secara langsung dalam dan SMP Negeri 3 Sibabangun, belum
pelaksanaan kegiatan praktikum. memiliki penuntun praktikum. Untuk
Selain praktikum, banyak model penuntun praktikum, guru IPA hanya
pembelajaran yang dianggap mampu mengambil dari beberapa buku seperti
membantu siswa ikut berperan aktif BSE, LKS dan buku biologi. Sekolah
dalam pembelajaran, salah satunya masih belum memiliki buku penuntun
ialah metode Inkuiri. praktikum khusus yang merangkum
Pengajaran berdasarkan kegiatan praktikum apa saja yang akan
metode pendekatan inkuiri adalah dilaksanakan dalam pembelajaran IPA
suatu strategi yang berpusat pada di SMP tersebut. Hal ini membuat
siswa dimana kelompok-kelompok kesulitan guru dalam mencari-cari
siswa dihadapkan pada suatu terlebih dahulu kegiatan praktikum
persoalan atau mencari jawaban yang tepat diterapkan di sekolah.
terhadap pertanyaan-pertanyaan di Kesulitan juga dihadapi siswa, karena
dalam suatu prosedur dan struktur siswa tidak mengetahui kegiatan
kelompok yang digariskan secara jelas praktikum apa yang akan dilaksanakan

p-ISSN: 2355-1720
325 e-ISSN: 2407-4926
Bronika Septiani, Jhonas Dongoran : Pengembangan Penuntun ...

dan menyebabkan kurangnya SMP Negeri 1 Sibabangun, SMP


persiapan siswa dalam melakukan Negeri 2 Sibabangun, SMP Negeri 3
praktikum. Oleh sebab itu perlu Sibabangun. Sampel penelitian ini
dikembangkan suatu penuntun adalah 10 siswa kelas VIII-A untuk uji
praktikum yang berisi materi IPA coba skala kecil dan kelas VIII-B
terpadu dan dapat meningkatkan untuk uji coba skala besar.
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
kegiatan praktikum. Berdasarkan pada bulan Mei tahun ajaran
pertimbangan tersebut maka perlu 2019/2020.
dilakukan Pengembangan Penuntun Populasi dalam penelitian ini
Praktikum IPA Inovatif Untuk adalah seluruh guru IPA kelas VII,
SMP/MTs Kelas VIII Sesuai VIII, dan IX di Kabupaten Tapanuli
Kurikulum 2013 Se-Kabupaten Tengah serta semua siswa SMP/MTs
Tapanuli Tengah. Adapun tujuan kelas VIII di Kabupaten Tapanuli
dalam penelitian ini adalah untuk: Tengah. Subjek Penelitian adalah
Mengembangkan penuntun praktikum buku penuntun praktikum IPA
IPA Terpadu tema Fotosintesis Terpadu yang telah dikembangkan.
berbasis Inkuiri untuk siswa SMP Sampel dalam penelitian
yang valid berdasarkan hasil validasi adalah 5 orang guru IPA kelas VIII
ahli dan Menguji kelayakan penuntun yang telah mendapat pelatihan
praktikum IPA Terpadu tema kurikulum 2013, memiliki kelayakan
Fotosintesis dengan indikator hasil akademis S1 pendidikan kimia,
belajar dan aktivitas siswa. pendidikan biologi ataupun
pendidikan fisika dan juga 20 orang
METODE PENELITIAN siswa kelas VIII. Pemilihan sampel
Penelitian ini dilaksanakan di 3 dalam penelitian menggunakan teknik
SMP Negeri di Sibabangun yang purposive sampling (sampel dengan
terletak di Kecamatan Sibabangun maksud).
Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu

Gambar 1. Modifikasi Langkah-Langkah Metode Research and Development

Penelitian ini dirancang dengan Development (R&D). Research and


desain penelitian Research and Development adalah metode penelitian

p-ISSN: 2355-1720
e-ISSN: 2407-4926 326
SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 4 DESEMBER 2020

yang menghasilkan suatu produk penuntun praktikum. Tes digunakan


tertentu dan menguji keefektifan untuk mengumpulkan nilai siswa. Tes
produk tersebut (Sugiyono, 2010). yang digunakan yaitu pretes dan
Dalam penelitian ini pelaksanaannya postes. Observasi digunakan dalam
terbatas dimana hanya sampai kepada mengambil data aktivitas siswa seperti
tahap menghasilkan penuntun dokumentasi.
praktikum IPA terpadu dengan tema
fotosintesis berbasis inkuiri yang HASIL PENELITIAN DAN
layak serta valid. PEMBAHASAN
Metode yang digunakan dalam Hasil penelitian dari ahli untuk
penelitian ini sebagai berikut: pengembangan penuntun praktikum
Wawancara digunakan untuk dapat digunakan dalam penentu untuk
mengambil data awal. Angket memenuhi standar penilaian
digunakan untuk mengambil data kelayakan penuntun praktikum
tentang kelayakan penuntun menurut BSNP. Hasil validasi oleh
praktikum, tanggapan guru, tanggapan ahli disajikan pada Tabel 1
siswa dan minat siswa terhadap

Tabel 1. Hasil Validasi Ahli Materi terhadap Penuntun Praktikum IPA


Terpadu Tema Fotosintesis Berbasis Inkuiri

No Aspek Skor
1 Kebenaran konsep 25
2 Tingkat keterlaksanaan kegiatan 23
praktikum
Jumlah 48
Rata-rata skor 3,69
Kriteria BSNP Layak digunakan tanpa revisi

Dari hasil penilaian ahli untuk telah dibuat oleh peneliti. Dari hasil
materi IPA terpadu pada tema penelitian, diperoleh data bahwa guru
fotosintesis menunjukkan rata-rata banyak menjawab “ya” dalam setiap
skor 3,69 Sesuai dengan kriteria BSNP aspek yang ditanyakan. Hanya pada
maka dapat dikategorikan layak aspek 5 terdapat seorang guru yang
digunakan tanpa revisi. memberi tanggapan tidak. Persentase
Dalam penelitian ini guru yang rata-rata tanggapan guru sebesar
terlibat yaitu guru IPA yang mengajar 98,56% dimana ini menunjukkan
di SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 bahwa penuntun praktikum termasuk
Sibabangun. Guru diberikan penuntun kategori “sangat memenuhi kriteria".
praktikum IPA terpadu dengan tema Nilai hasil belajar siswa
fotosintesis berbasis inkuiri yang telah didapat dari gabungan nilai postes dan
dikembangkan. Guru memberikan laporan hasil dari praktikum siswa.
pendapat dan mengisi angket yang Nilai KKM individual hasil belajar

p-ISSN: 2355-1720
327 e-ISSN: 2407-4926
Bronika Septiani, Jhonas Dongoran : Pengembangan Penuntun ...

ditetapkan yaitu 75. Hasil belajar


siswa disajikan dalam tabel 2.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B


Jumlah siswa 28
Rata-rata nilai akhir 83,84
Nilai akhir tertinggi 92,58
Nilai akhir terendah 75,10
Persen siswa tuntas 100 %
Persen siswa tidak tuntas 0%

Hasil belajar siswa pada tabel 2 Untuk nilai pretes dan postes
menunjuakkan bahwa penggunaan siswa diperoleh nilai N gain individual
penuntun praktikum IPA Terpadu dan nilai N gain klasikal. Hasil nilai N
pada tema fotosintesis berbasis inkuiri gain klasikal dihitung dengan merata-
cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari ratakan nilai pretes postes siswa dan
hasil 28 orang siswa tuntas individual dihitung dengan rumus gain
dan tidak ada siswa yang tidak tuntas, ternormalisasi Hake (2002). Dari hasil
dengan nilai tertinggi 92,58 dan nilai perhitungan nilai N gain siswa
terendah 75,10. Ketuntasan siswa disajikan pada Tabel 3.
adalah 100% Hal ini menunjukkan
kelas VIII A dikategorikan “tuntas”.

Tabel 3. Hasil Analisis Nilai N Gain Pada Hasil Pretes Postes Siswa

No Kriteria N Gain Jumlah Siswa Persen (%)


1 Tinggi N gain < 0,3 15 49,18
2 Sedang 0,3 ≤ Ngain ≤ 0,7 12 40,62
3 Rendah N gain > 0,3 3 8,56
Jumlah 30 100
N gain klasikal 0,56 (sedang)

Dari hasil perhitungan uji thitung sekolah di Kabupaten Tapanuli


yaitu 10,65. Dimana thitung lebih Tengah yaitu SMP N 1 Sibabangun,
besar dari nilai ttabel (3,25). Hal ini SMP N 2 Sibabangun, SMP N 3
menunjukkan penuntun praktikum Sibabangun. Setelah melaksanakan
IPA terpadu tema fotosintesis pembelajaran menggunakan
berbasis inkuiri sudah layak penuntun praktikum IPA terpadu
digunakan. tema fotosintesis berbasis inkuiri
Angket tanggapan terhadap maka siswa diberikan angket dan
penuntun praktikum yang telah diminta untuk mengisi angket
dikembangkan dilakukan di tiga tersebut sesuai pilihan jawaban untuk

p-ISSN: 2355-1720
e-ISSN: 2407-4926 328
SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 4 DESEMBER 2020

setiap perrnyataan. Dari hasil Dari hasil wawancara yang dilakukan


penelitian yang dilakukan diketahui peneliti dengan beberapa siswa
bahwa sebesar 94,50% memberi diperoleh informasi bahwa siswa
tanggapan positif pada aspek lebih tertarik melaksanakan kegiatan
perhatian, 95,30% memberi praktikumdaripada pembelajaran
tanggapan positif pada aspek didalam kelas.. Dalam melaksanakan
pertambahan konsep, 97,85% praktikum ada kendala yaitu guru
memberi tanggapan positif pada maupun siswa belum memiliki
aspek sumber belajar, 95,36% penuntun praktikum sehingga
memberi tanggapan positif pada membuat siswa dan guru kurang
aspek ajakan berpikir, 98,56% memiliki persiapan yang baik dalam
memberi tanggapan positif pada melaksanakan praktikum. Penuntun
aspek keterlibatan siswa dan 96,37% praktikum yang digunakan guru
memberi tanggapan positif pada selama ini yaitu mengambil dari buku
aspek cara bertanya. yang dipakai di sekolah seperti LKS,
Terdapat 4 aspek pada angket buku biologi, dan juga internet.
minat siswa yaitu 94,32% siswa Pada tahap kedua yaitu
memberi respon positif pada aspek pengumpulan data untuk
minat terhadap pembelajaran IPA mendapatkan informasi yang dipakai
terpadu, 95,45% siswa memberi untuk bahan perencanaan produk.
respon positif pada aspek minat Peneliti mengumpulkan data tentang
terhadap penuntun praktikum, penuntun praktikum apa yang
96,50% memberi respon positif pada digunakan dalam kegiatan praktikum
aspek minat terhadap penerapan disekolah. Dari hasil observasi
inkuiri dalam petunjuk praktikum dan menunjukkan bahwa tidak ada buku
94,45% siswa memberi tanggapan penuntun praktikum IPA di sekolah.
positif pada aspek minat terhadap Pada tahap ketiga yaitu membuat
kegiatan praktikum. desain produk penuntun praktikum
IPA Terpadu dengan tema
Pembahasan fotosintesis berbasis inkuiri.
Tahap pertama observasi yang Pembuatan penuntun praktikum ini
dilakukan menunjukkan bahwa yaitu menentukan tema, menyusun
sarana dan prasarana IPA di sekolah materi tema fotosintesis, memilih
SMP Negeri 1 sibabangun, SMP praktikum serta langkah kerja yang
Negeri 2 Sibabangun dan SMP Negeri sesuai, membuat soal evaluasi beserta
3 Sibabangun sama-sama memiliki penilaian.
satu laboratorium yaitu laboratorium Pada tahap keempat yaitu
IPA. Terdapat alat-alat dan bahan di memvalidasi desain penuntun
dalam laboratorium tetapi kurang praktikum IPA Terpadu dengan tema
lengkap. Walaupun kurang lengkap fotosintesis berbasis inkuiri.
masih dapat digunakan untuk Instrumen yang digunakan dalam
menunjang pelaksanaan praktikum. validasi yaitu berdasarkan pedoman

p-ISSN: 2355-1720
329 e-ISSN: 2407-4926
Bronika Septiani, Jhonas Dongoran : Pengembangan Penuntun ...

penilaian kelayakan oleh BSNP. Dari sebelum diujicobakan dalam skala


hasil validasi yang dilakukan kepada besar.
ahli diperoleh rata-rata skor Setelah melakukan uji skala
komponen untuk kelayakan materi kecil kemudian tahap berikutnya
yaitu 3,52 dan untuk kelayakan melakukan uji dalam skala besar yaitu
tampilan diperoleh skor rata-rata pada kelas VIIIB SMP Negeri 1
sebesar 3,45. Sibabangun dengan jumlah siswa 28
Pada tahap kelima yaitu orang. Pemilihan kelas dilakukan
melakukan revisi desain penuntun dengan cara purposive sampling.
praktikum IPA terpadu pada tema Kegiatan uji coba skala besar
fotosintesis berbasis inkuiri yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan
telah divalidasi. Walaupun penuntun disesuaikan dengan jumlah kegiatan
praktikum dinyatakan sudah valid pada penuntun praktikum IPA
oleh para ahli, tetapi peneliti tetap Terpadu.
melakukan revisi dari masukan para Awal pertemua kegiatan
validator. Revisi yang dilakukan yaitu dilakukan dengan mengerjakan pretes
menambahkan sumber belajar, kemudian siswa dibagi dalam 4
memperbaikiukuran penulisan dalam kelompok yang terbagi atas 7 siswa
penuntun praktikum, memperbaiki pada tiap kelompok. Penentuan
cover penuntun praktikum, kelompok dilakukan dengan cara
memasukkan karakter yang mengundi. Setelah itu siswa
membangun didalam buku penuntun melaksanakan kegiatan proses
praktikum, menambahkan pembelajaran dan praktikum dengan
keselamatan kerja dalam penuntun, menggunakan penuntun praktikum
menegaskan tahap inkuiri dalam yang telah dikembangkan. Pada
penuntun praktikum. pertemuan selanjutnya dilakukan
Penuntun praktikum berbasis postes dan diakhir pembelajaran
inkuiri yang telah selesai direvisi diberikan angket tanggapan dan minat
kemudian diujicobakan dalam skala siswa. Setelah angket diberikan
kecil lalu diimplementasikan kepada kepada siswa, kemudian guru mata
10 orang siswa pada kelas VIIIA SMP pelajaran IPA Terpadu di sekolah
Negeri 1 Sibabangun. Siswa tersebut SMP Negeri 1 Sibabangun, SMP
diberi penuntun praktikum IPA Negeri 2 Sibabangun dan juga SMP
Terpadu berbasis inkuiri lalu diminta Negeri 3 Sibabangun mengisi angket
melaksanakan kegiatan praktikum. tanggapan guru terhadap penuntun
Setelah selesai melaksanakan praktikum IPA Terpadu dengan tema
praktikum, siswa diminta untuk fotosisntesis berbasis inkuiri. Dalam
mengisi angket tanggapan siswa tahap pertamaini diperoleh nilai dan
terhadap produk yang telah aktivitas siswa dan pada pertemuan
dikembangkan. Dari hasil tanggapan kedua diperoleh tanggapan siswa,
siswa tersebut dilakukan minat siswa, dan juga tanggapan guru.
pertimbangan perbaikan produk Pada tahap terakhir dilakukan revisi II

p-ISSN: 2355-1720
e-ISSN: 2407-4926 330
SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 4 DESEMBER 2020

penuntun praktikum IPA Terpadu Dari hasil respon guru


dengan menambahkan karakter dan terhadap penuntun praktikum IPA
mencantumkan situs internet di dalam Terpadu yang telah dikembangkan
penuntun praktikum. memperoleh persentase yang sangat
Dari nilai akhir yang baik. Menurut respon para guru,
diperoleh siswa mendapat nilai rata- penuntun praktikum IPA Terpadu
rata sebesar 75,10 dengan nilai yang dikembangkan sangat bagus dari
terendah sedangkan nilai tertinggi segi tampilan, isi dari penuntun
92,58. Untuk nilai rata-rata laporan paraktikum juga cukup lengkat
pada kegiatan 2 sebesar 88,97 lebih dengan membuat gambar alat dan
tinggi dari nilai laporan pertama. bahan praktikum serta menambhkan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter didalam penuntun.
penggunaan penuntun praktikum IPA
Terpadu dengan tema fotosisntesis SIMPULAN
berbasis inkuiri cukup baik. Dari hasil penelitian yang telah
Perhitungan uji t dengan taraf dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
signifikan 5% sebesar thitung 10,25 berikut: Penuntun praktikum IPA
sedangkan ttabel sebesar 3,25. Karena terpadu tema fotosintesis berbasis
thitung lebih besar dari ttabel maka dapat inkuiri untuk siswa SMP valid
disimpulakn bahwa penuntun berdasarkan hasil validasi ahli materi
praktikum IPA Terpadu dengan tema serta tampilan. Penuntun praktikum
fotosintesis berbasis inkuiri IPA terpadu tema fotosintesis
signifikan terhadap hasil belajar berbasis inkuiri bagi siswa SMP layak
siswa. untuk diterapkan dalam pembelajaran
Penggunanaan penuntun dengan nilai N gain klasikal 0,56
praktikum IPA Terpadu yang telah (sedang) dan 85,47% persen siswa
dikembangkan layak dipergunakan tergolong kriteria “aktif” dan “sangat
dalam proses pembelajaran untuk aktif”.
melaksanakan kegiatan praktikum.
Model pembelajaran inkuiri juga DAFTAR RUJUKAN
dapat membantu dalam memecahkan Anggraini, A. 2007. Pengembangan
masalah dalam pembelajaran. Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Angket tanggapan siswa SMA/MA Kelas XI Semester
menunjukkan tanggapan yang positif Genap Berbasis Inkuiri
berkisar antara 93,54%. Dari data Terbimbing. Malang: Skripsi,
dapat dinyatakan bahwa tanggapan Jurusan Pendidikan Kimia
siswa terhadap penuntun praktikum Universitas Negeri Malang
IPA terpadu tema fotosintesis Hake, R.R. 2002. Assesment of
berbasis inkuiri yang telah Physics Teaching Methods.
dikembangkan termasuk kategori Proceedings of the UNESCO
sangat baik. Asian Physics Education
Workshop on Active Learning in

p-ISSN: 2355-1720
331 e-ISSN: 2407-4926
Bronika Septiani, Jhonas Dongoran : Pengembangan Penuntun ...

Physics. Sri Lanka: University of Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Peradeniya. Tersedia di Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
http://www.physics.indiana.edu/ Bandung: Alfabeta.
~hake/ [diakses pada tanggal 12 Trisnawati, E. 2011. Pengembangan
Mei 2020] Petunjuk Praktikum Biologi
Kemendikbud. 2013. Kurikulum Materi Struktur Sel dan Jaringan
2013, Kompetensi Dasar Sekolah Berbasis Empat Pilar
Menengah Atas (SMA)/ Pendidikan. Semarang: Skripsi.
Madrasah Aliyah (MA), Universitas Negeri Semarang.
Kementrian Pendidikan dan Uti, Maylinda. 2013. Pengembangan
Kebudayaan. Jakarta Petunjuk Praktikum IPA Terpadu
Mulyasa, H. E. 2013. Pengembangan Tema Fotosintesis Berbasis
dan Implementasi Kurikulum Learning Cycle Untuk Siswa
2013. Bandung: Remaja SMP. Semarang: Skripsi.
Rosdakarya Universitas Negeri Semarang.
Ningrum, L. F. 2010. Mengukur
Tingkat Keaktifan Siswa Dalam
Praktikum Kimia Berbasis Inkuiri
Untuk Pembelajaran Laju Reaksi.
Malang: Skripsi, Jurusan Kimia,
Program Studi Pendidikan Kimia
FMIPA Universitas Negeri
Malang.http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/kimia/
article/view/6095
Rismawati. 2012. Pengembangan
Penuntun Praktikum Alternatif
Sederhana (PAS) Sebagai
Pendamping Penuntun Praktikum
Standar Kimia SMA Kelas XI.
Medan: Tesis, Program
Pascasarjana UNIMED Medan.
Situmorang, M. 2013.
Pengembangan Buku Ajar Kimia
SMA Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi
Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Lampung: Prosiding
Semirata FMIPA Universitas
Lampung 2013

p-ISSN: 2355-1720
e-ISSN: 2407-4926 332

You might also like