This document summarizes a study that analyzed the implementation and problems of laboratory work on the life organization subject for 7th grade students in Labuhan Ratu, Indonesia. The study found that the implementation of the laboratory work was generally good, with most phases and worksheets meeting good criteria. However, some problems were identified, including limited microscopes, preserved cell specimens, and worksheets that only met adequate criteria. Therefore, while the implementation was good overall, some improvements could still be made.
This document summarizes a study that analyzed the implementation and problems of laboratory work on the life organization subject for 7th grade students in Labuhan Ratu, Indonesia. The study found that the implementation of the laboratory work was generally good, with most phases and worksheets meeting good criteria. However, some problems were identified, including limited microscopes, preserved cell specimens, and worksheets that only met adequate criteria. Therefore, while the implementation was good overall, some improvements could still be made.
This document summarizes a study that analyzed the implementation and problems of laboratory work on the life organization subject for 7th grade students in Labuhan Ratu, Indonesia. The study found that the implementation of the laboratory work was generally good, with most phases and worksheets meeting good criteria. However, some problems were identified, including limited microscopes, preserved cell specimens, and worksheets that only met adequate criteria. Therefore, while the implementation was good overall, some improvements could still be made.
Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Permasalahannya pada
Materi Organisasi Kehidupan di Kelas VII
Galuh Ayu Mungkashi*, Berti Yolida, Arwin Achmad Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung *e-mail: galuhayumungkashi@gmail.com, Telp: +6282279506773
Received: May 22, 2017 Accepted: May 31, 2017 Online Published: June 02, 2017
Abstract: The Analysis of Laboratory Work Implementation and Its Problems
on Life Organization Subject in the Grade VII. This study aimed to analyze the implementation and problems on the life organization subject practicum of junior high schools’ grade VII students in Labuhan Ratu. The sample selection used purposive sampling technique. The design used is exploratory research design. Research data were obtained from questionnaires, interviews, and observations, then the data were analyzed descriptively using Miles and Huberman model. The research’s result showed that the implementation of life organization subject practicum has good criteria, with percentage average of practicum phases which have good criteria, and average of worksheet practicum which has good enough criteria. The problems encountered during the practicum exercise are the limited number of light microscopes, preserved animal and plant cells specimens, and student’s practicum worksheets prepared by the teacher only have good enough criteria. Thus, it can be concluded that the implementation of life organization subject practicum in Labuhan Ratu has good criteria, although there are some problems in the implementation.
Keywords: laboratory work, life organization, practicum problems
Abstrak: Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Permasalahannya pada
Materi Organisasi Kehidupan di Kelas VII. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan dan permasalahan praktikum materi organisasi kehidupan di SMP kelas VII se-Kecamatan Labuhan Ratu. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Desain yang digunakan adalah desain riset eksploratori. Data penelitian diperoleh dari angket, wawancara, dan observasi, kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan berkriteria baik, dengan rata-rata persentase tahapan pelaksanaan praktikum berkriteria baik, serta rata-rata penyusunan LKS praktikum berkriteria cukup baik. Permasalahan yang ditemui saat pelaksanaan praktikum adalah keterbatasan jumlah mikroskop cahaya, keterbatasan jumlah preparat awetan sel hewan dan tumbuhan, serta LKS praktikum yang disusun oleh guru hanya bekriteria cukup baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan se-Kecamatan Labuhan Ratu memiliki kriteria baik, walaupun terdapat beberapa permasalahan di dalam pelaksanaannya.
Kata kunci: organisasi kehidupan, pelaksanaan praktikum, permasalahan
praktikum PENDAHULUAN praktikum yang dilakukan dapat terlaksana dengan optimal. Sesuai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Permendikbud No. 23 Tahun merupakan salah satu cabang pengeta- 2013 tentang Standar Pelayanan huan yang ada sampai saat ini. IPA Minimal (SPM) di setiap SMP harus tidak terlepas dari metode ilmiah tersedia ruang laboratorium IPA yang dalam penerapan pembelajaran ber- dilengkapi dengan meja dan kursi basis praktikum. Hal ini karena, IPA yang cukup untuk siswa dan minimal diperoleh melalui suatu metode il- satu set peralatan praktek IPA untuk miah, dimana metode ilmiah diawali mendemonstrasikan dan eksperimen. dengan pertanyaan-pertanyaan “me- Peran guru IPA juga sangat ngapa dan bagaimana”. Pertanyaan- diperlukan dalam pelaksanaan prak- pertanyaan tersebut mengawali ke- tikum yang ideal. Adanya peran guru mampuan berpikir siswa, kemudian IPA yang mampu merencanakan pro- dilakukan praktikum untuk mem- ses pembelajaran dapat meningkatkan buktikan dan menjawab pertanyaan motivasi siswa untuk terlibat di da- yang dimilikinya, akhirnya siswa lamnya. Menurut Wisudawati dan mampu menemukan konsep IPA yang Sulistyowati (2015: 11-13) seorang sedang dipelajari (Wisudawati dan guru IPA harus mampu menata Sulistyowati, 2015: 155). lingkungan belajar yang sesuai untuk Praktikum merupakan salah satu siswa. Guru IPA dalam pembelajaran kegiatan yang mampu melatih ke- juga memiliki peran sebagai pem- cakapan akademik siswa. Kecakapan bimbing, motivator, evaluator, dan akademik harus dimiliki siswa agar katalisator dalam pembelajaran, serta dapat mengembangkan pola pikirnya pengontrol konsep yang dipahami oleh dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa. siswa mampu memecahkan masalah Observasi awal terhadap kegiatan secara mandiri (Depdiknas, 2007: 5- praktikum IPA di beberapa SMP se- 7). Didukung oleh hasil penelitian dari Kecamatan Labuhan Ratu dilakukan Aldilla, Marianingsih, dan Nulhakim dengan wawancara pada guru dan (2016: 6) siswa mampu mencapai siswa. Sebagian besar sekolah yang kecakapan akademik kategori baik ada di Kecamatan Labuhan Ratu dalam pembelajaran IPA melalui menggunakan Kurikulum Tingkat praktikum, dengan nilai rata-rata 77,7 Satuan Pendidikan (KTSP) dan hanya yang terdiri dari empat aspek yaitu: beberapa sekolah saja yang melakukan (1) mengidentifikasikan variabel dan praktikum IPA. Praktikum yang menghubungkan antar variabel; (2) dilakukan belum mencakup keselu- merumuskan hipotesis; (3) merancang ruhan materi Biologi yang seharusnya penelitian; dan (4) melaksanakan pe- dilaksanakan. nelitian. Hal ini membuktikan pem- Kelas VII di SMP pada semester belajaran berbasis praktikum dapat genap memiliki sepuluh KD yang melatih dan mengembangkan keca- merupakan materi Biologi, dari se- kapan akademik siswa. puluh KD tersebut materi yang paling Praktikum yang ideal harus di- sering dilakukan praktikum adalah dukung dengan adanya sarana dan materi organisasi kehidupan. Menurut prasarana yang memadai, seperti ada- guru materi tersebut paling mudah nya ruang laboratorium beserta alat untuk dilaksanakan praktikum karena dan bahan yang dibutuhkan, agar guru tidak perlu menyiapkan bahan yang diperlukan, melainkan siswa penelitian ini bertujuan untuk meng- yang menyiapkan secara mandiri analisis pelaksanaan praktikum dan untuk melaksanakan praktikum. permasalahannnya pada materi orga- Walaupun, praktikum materi organi- nisasi kehidupan di SMP kelas VII se- sasi kehidupan paling sering dilakukan Kecamatan Labuhan Ratu Kotamadya di beberapa SMP yang ada di Bandar Lampung. Kecamata Labuhan Ratu tetapi masih banyak kendala yang ditemui saat METODE melaksanakannya. Siswa berpendapat bahwa prak- Penelitian ini menggunakan tikum materi organisasi kehidupan sa- pendekatan kualitatif. Waktu pelak- ngatlah menyenangkan karena mereka sanaan penelitian yaitu pada semester dapat mencoba hal baru yang belum genap bulan Februari tahun pelajaran diketahui sebelumnya, seperti penga- 2016/2017. Tempat penelitian adalah matan menggunakan mikroskop dan di SMP se-Kecamatan Labuhan Ratu mengamati berbagai bentuk sel yang Kotamadya Bandar Lampung. belum pernah mereka ketahui se- Populasi penelitian yaitu seluruh belumnya. Pengalaman-pengalaman guru IPA kelas VII di SMP se- menyenangkan saat melakukan prak- Kecamatan Labuhan Ratu Kotamadya tikum materi organisasi kehidupan Bandar Lampung yang melaksanakan menyebabkan siswa termotivasi dalam praktikum IPA. Pengambilan sampel melakukan pembelajaran Biologi di menggunakan purposive sampling, se- sekolah. hingga sampel yang digunakan yaitu Penelitian yang terkait dengan guru IPA kelas VII di SMP yang me- pelaksanaan praktikum antara lain: (1) laksanakan praktikum materi organi- Hasruddin dan Rezeqi (2012: 31) sasi kehidupan di SMP Negeri 8 bahwa frekuensi pelaksanaan prak- Bandar Lampung, SMP Muham- tikum Biologi selama semester ganjil madiyah 3 Bandar Lampung, dan kelas XI di SMA Negeri se-Kabupaten SMP IT Permata Bunda berjumlah 5 Karo masih sangat rendah dengan guru. Kemudian menentukan jumlah kategori tidak baik; (2) Paramita perwakilan siswa kelas VII dari (2016: 8) bahwa pelaksanaan prak- masing-masing sekolah dengan teknik tikum Biologi di SMA Negeri 1 two stage cluster random sampling Kartasura dengan persentase 66,8% yaitu 30 % siswa akan mengisi angket dengan kriteria baik.; dan (3) Litasari, dan 10% dari siswa untuk wawancara Setiati, dan Herlina (2014: 178) bahwa (Nazir, 2005: 315). Perwakilan siswa guru dari sebelas SMA Negeri di sebanyak 10% untuk wawancara di- Kabupaten Semarang telah mengada- sampling dari jumlah perwakilan kan praktikum Biologi kelas XI siswa yang mengisi angket, maka selama semester genap tahun pelajaran perwakilan siswa untuk mengisi 2012/2013, serta guru dan siswa angket yaitu 200 siswa, sedangkan memberikan tanggapan yang positif siswa untuk wawancara yaitu 20 mengenai penerapan pembelajaran siswa. Biologi berbasis praktikum. Penelitian ini merupakan peneli- Terdapat kesenjangan antara tian deskriptif yang menggunakan pelaksanaan praktikum materi organi- desain riset eksploratori (Jonathan, sasi kehidupan yang ideal dengan 2006: 81). Desain tersebut dapat yang ada di sekolah. Sehingga, digunakan untuk mendapatkan analisis pelaksanaan praktikum materi organi- Tabel 1. Tanggapan Guru Terhadap sasi kehidupan serta permasalahannya Pelaksanaan Praktikum di SMP yang ada di Kecamatan Labuhan Ratu Kotamadya Bandar Persentase (%) AK NS PP Kr PN Kr Lampung. SMP A 71,43 B 47,62 CB Jenis data pada penelitian ini yaitu SMP B 78,57 B 66,67 B data deskriptif yang terdiri atas data A SMP C 84,52 SB 69,05 B 78,17 61,11 primer dan sekunder. Data primer di- ± Sd ± 4,63 B ± 8,10 B peroleh dari instrumen yaitu: (1) SMP A 83,33 SB 83,33 SB SMP B 100 SB 83,33 SB angket; dan (2) wawancara. Data B SMP C 91,67 SB 91,67 SB sekunder diperoleh dari: (1) lembar 91,67 86,11 ± Sd SB SB observasi tahapan pelaksanaan prakti- ± 5,89 ± 3,41 SMP A 82,00 SB 52,00 CB kum materi organisasi kehidupan; (2) SMP B 86,00 SB 67,00 B lembar observasi permasalahan prak- C SMP C 100 SB 87,00 SB tikum materi organisasi kehidupan; (3) ± Sd 89,33 SB 68,67 B ± 6,68 ± 12,42 Lembar Kerja Siswa praktikum (LKS 86,39 71,96 ± Sd SB B praktikum) materi organisasi kehidu- ± 5,10 ± 9,07 Keterangan: AK = Aspek; A = Pelaksanaan praktikum pan; dan (4) biodata guru IPA. materi organisasi kehidupan oleh guru; B = Kemudian data yang diperoleh Motivasi praktikum materi organisasi kehidupan oleh guru; C = Evaluasi laporan dari instrumen yang digunakan praktikum materi organisasi kehidupan oleh dianalisis secara deskriptif meng- guru; = Rata-rata; Sd = Standar deviasi; PP = Pernyataan positif; PN = Pernyataan gunakan model Miles dan Huberman. negatif; Kr = Kriteria; NS = Nama sekolah; Dalam model tersebut tahapan yang SB = Sangat baik; B = Baik; CB = Cukup baik. dilakukan dalam teknik analisis datanya yaitu reduksi data, model data, dan penarikan/verifikasi ke- Hasil yang ada pada Tabel 1 simpulan. Teknik ini digunakan untuk menunjukkan bahwa aspek pelak- menganalisis data secara interaktif dan sanaan praktikum materi organisasi berlangsung secara terus menerus kehidupan oleh guru memiliki persen- hingga tuntas, sehingga datanya jenuh tase tertinggi untuk pernyataan positif (Emzir, 2011: 129-135). dan negatif pada SMP C dan persen- tase terendah pada SMP A. Kemudian aspek motivasi pelaksanaan praktikum HASIL PENELITIAN materi organisasi kehidupan oleh guru memiliki persentase tertinggi Hasil penelitian berupa persentase untuk pernyataan positif dan negatif dan kriteria dari angket tanggapan pada SMP B dan persentase terendah guru SMP yang ada di Kecamatan di SMP A. Sedangkan pada aspek Labuhan Ratu Kotamadya Bandar evaluasi laporan hasil praktikum Lampung. Presentase dan kriteria dari materi organisasi kehidupan oleh hasil angket tanggapan guru bertujuan guru memiliki persentase tertinggi untuk memberikan gambaran analisis untuk pernyataan positif dan negatif pelaksanaan praktikum oleh guru IPA. pada SMP C dan persentase terendah Hasil tersebut ditabulasikan dalam pada SMP A. Tabel 1: Aspek motivasi pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidu- pan oleh guru memiliki rata-rata persentase tertinggi. Sedangkan aspek pelaksanaan praktikum materi organi- sasi kehidupan oleh guru memiliki aspek pembuatan laporan hasil rata-rata persentase terendah. praktikum materi organisasi kehi- Hasil penelitian berupa persentase dupan oleh siswa memiliki persentase dan kriteria dari angket tanggapan tertinggi untuk pernyataan positif dan siswa SMP yang ada di Kecamatan negatif pada SMP B dan persentase Labuhan Ratu Kotamadya Bandar terendah pada SMP A. Lampung. Angket tanggapan siswa Aspek motivasi pelaksanaan bertujuan untuk memberikan gam- praktikum materi organisasi kehidu- baran analisis pelaksanaan praktikum pan oleh siswa memiliki rata-rata oleh siswa. Hasil tersebut ditabula- persentase tertinggi. Sedangkan aspek sikan dalam Tabel 2: pelaksanaan praktikum materi organi- sasi kehidupan oleh siswa memiliki Tabel 2. Tanggapan Siswa Terhadap rata-rata persentase terendah. Pelaksanaan Praktikum Hasil penelitian berupa persentase dan kriteria dari penilaian terhadap Persentase (%) tahapan pelaksanaan praktikum oleh AK NS PP Kr PN Kr SMP A 62,34 B 64,76 B guru IPA dan siswa SMP yang ada di SMP B 84,31 SB 84,67 SB Kecamatan Labuhan Ratu Kotamadya A SMP C 64,55 B 63,01 B 70,40 70,81 Bandar Lampung. Hasil tersebut dita- ± Sd B B ± 1,12 ± 1,21 bulasikan dalam Tabel 3: SMP A 81,80 SB 72,59 B SMP B 93,61 SB 79,89 B B SMP C 84,80 SB 74,51 B Tabel 3. Tahapan Pelaksanaan Prakti- ± Sd 86,74 SB 75,66 B kum oleh Guru dan Siswa ± 0,62 ± 0,38 SMP A 71,15 B 65,49 B SMP B 86,35 SB 82,79 SB C SMP C 72,76 B 72,00 B No Aspek ± Sd Kr 76,75 73,43 ± Sd B B ± 0,84 ± 0,87 77,96 73,30 1 Pendahuluan 66,67 ± 11,11 B ± Sd B B ± 0,83 ± 0,24 Keterangan: AK = Aspek; A = Pelaksanaan praktikum 2 Pelaksanaan 82,50 ± 6,85 SB materi organisasi kehidupan oleh siswa; B = Motivasi praktikum materi organisasi 3 Penutup 66,66 ± 11,78 B kehidupan oleh siswa; C = Pembuatan laporan praktikum materi organisasi ± Sd 71,90 ± 6,46 B kehidupan oleh siswa; = Rata-rata; Sd = Standar Deviasi; PP = Pernyataan Positif; Keterangan: = Rata-rata; Sd = Standar deviasi; Kr = Kriteria; PN = Pernyataan Negatif; Kr = Kriteria; NS SB = Sangat Baik; B = Baik; CB = Cukup Baik. = Nama Sekolah; SB = Sangat Baik; B = Baik; CB = Cukup Baik. Hasil pada Tabel 3 menunjukkan bahwa tahapan pelaksanaan praktikum Tabel 2 menunjukkan bahwa materi organisasi kehidupan yang dila- aspek pelaksanaan praktikum materi kukan oleh guru dan siswa di organisasi kehidupan oleh siswa Kecamatan Labuhan Ratu Kotamadya memiliki persentase tertinggi untuk Bandar Lampung memiliki kriteria pernyataan positif dan negatif pada baik. Aspek tahapan pelaksanaan SMP B dan persentase terendah pada memiliki rata-rata persentase tertinggi. SMP A. Kemudian aspek motivasi Sedangkan, aspek tahapan penutup pelaksanaan praktikum materi organi- memiliki rata-rata persentase terendah. sasi kehidupan oleh siswa memiliki Hasil penelitian berupa persentase persentase tertinggi untuk pernyataan dan kriteria dari penilaian penyusunan positif dan negatif pada SMP B dan LKS praktikum yang dibuat oleh guru terendah pada SMP A. Sedangkan IPA SMP di Kecamatan Labuhan Ratu tikum siswa melakukan kegiatan Kotamadya Bandar Lampung. Hasil pembelajaran yang lebih bermakna, tersebut ditabulasikan dalam Tabel 4: siswa secara langsung mengamati sel hewan dan tumbuhan menggunakan Tabel 4. Penyusunan LKS Praktikum mikroskop yang telah disediakan. oleh Guru Kemudian siswa lebih bersemangat mempelajari materi organisasi kehidu- No Aspek ±Sd Kr pan ketika dilaksanakan praktikum 73,33 dan akan memperoleh pengalaman 1 Format Penyusunan B ± 6,09 serta pengetahuan baru mengenai sel 40,00 2 Keterbacaan ± 0,00 KB hewan dan tumbuhan dari hasil 3 Kemenarikan 93,33 SB pengamatannya. ± 14,91 30,00 SMP C memiliki motivasi terting- 4 Isi LKS-Praktikum KB ± 27,39 gi karena semua guru IPA yang ada Kegiatan dalam LKS memiliki keinginan dari dalam diri 40,00 5 praktikum mengako- KB ± 13,69 yang tinggi untuk melaksanakan modasi KPS 55,33 praktikum, kemudian keinginan dari ±Sd CB ± 26,83 Keterangan: = Rata-rata; Sd = Standar deviasi; Kr = Kriteria; dalam siswa yang tinggi juga mem- SB = Sangat Baik; B = Baik; CB = Cukup Baik; KB = Kurang Baik. pengaruhi motivasi guru, faktor lain yang mendukung yaitu faktor ling- Tabel 4 menunjukkan bahwa kungan di SMP C sudah memiliki penyusunan LKS praktikum materi ruang khusus laboratorium IPA organisasi kehidupan oleh guru se- dengan alat praktikum yang men- Kecamatan Labuhan Ratu Kotamadya dukung pelaksanaan praktikum materi Bandar Lampung memiliki kriteria organisasi kehidupan seperti mikros- cukup baik. Aspek kemenarikan kop cahaya yang memadai jumlahnya. memiliki rata-rata persentase tertinggi. SMP A memiliki motivasi teren- Sedangkan, aspek isi LKS praktikum dah, guru IPA yang ada terhambat memiliki persentase te-rendah. dalam pelaksanaan praktikum karena tidak memiliki ruang laboratorium IPA, kemudian jumlah mikroskop PEMBAHASAN cahaya di sekolah hanya satu buah dan tidak memiliki preparat awetan sel Pelaksanaan praktikum materi hewan dan tumbuhan. Walaupun organisasi kehidupan oleh guru yang motivasi dalam diri guru IPA tinggi ada di SMP se-Kecamatan Labuhan tetapi faktor lingkungan yang ada di Ratu Kotamadya Bandar Lampung SMP C tidak mendukung dalam secara umum memiliki kriteria baik pelaksanaan praktikum organisasi (Tabel 1). Pada aspek motivasi guru kehidupan. Sejalan dengan hasil dalam pelaksanaan praktikum materi pene-litian yang dilakukan oleh organisasi kehidupan memiliki rata- Hasruddin dan Rezeqi (2012: 29) rata paling tinggi dengan kriteria bahwa motivasi guru dalam pelak- sangat baik. Hasil tersebut sejalan sanaan praktikum mempengaruhi dengan hasil wawancara kepada guru terlaksana atau tidaknya prak-tikum terhadap aspek motivasi pelaksanaan walaupun alat dan bahan yang tersedia pratikum materi organisasi kehidu- kurang lengkap. Praktikum tetap bisa pan, bahwa seluruh guru termotivasi terlaksana asalkan ada kemauan dan melaksanakan praktikum materi orga- nisasi kehidupan karena dengan prak- inisiatif dari guru untuk mengelola dilakukan guru. Guru IPA menyatakan pelaksanaan praktikum. bahwa memberikan keterangan kesala- Aspek evaluasi laporan hasil han yang dilakukan siswa terhadap praktikum materi organisasi kehidu- pembahasan laporan hasil praktikum pan oleh guru menunjukkan bahwa materi organisasi kehidupan yang guru melakukan evaluasi terhadap dibuat siswa, tetapi sebagian siswa laporan hasil praktikum yang dibuat menyatakan bahwa guru IPA tidak oleh siswa. Kegiatan evaluasi laporan melakukan hal tersebut. Hal ini hasil praktikum benar dilakukan oleh menunjukkan bahwa evaluasi terhadap guru semua guru IPA dapat dilihat laporan hasil praktikum yang di- dari persentase rata-rata peryataan lakukan guru belum dapat membuat positif dan negatif pada aspek evaluasi siswa paham terhadap praktikum laporan hasil praktikum materi orga- materi organisasi kehidupan yang nisasi kehidupan, pada aspek ini di- sudah dilaksanakan. Menurut Wisuda- peroleh rata-rata persentase tertinggi wati dan Sulistyowati (2015: 11-13), kedua dengan kriteria baik. Hasil ini seorang guru IPA harus mampu sesuai dengan hasil wawancara kepada mendesain pembelajaran khususnya guru, bahwa semua guru IPA meminta kegiatan praktikum mulai dari pem- siswa untuk membuat laporan hasil buatan instrumen hingga penilaian praktikum materi organisasi kehidu- yang akan dilaksanakan. pan. Saat melakukan kegiatan evaluasi Aspek pelaksanaan praktikum laporan hasil praktikum materi orga- materi organisasi kehidupan oleh nisasi kehidupan semua guru IPA guru memiliki rata-rata persentase mengalami beberapa kendala karena paling rendah dengan kriteria baik. tidak menggunakan instrumen pe- Sejalan dengan hasil wawancara nilaian saat mengevaluasi laporan kepada guru terhadap aspek pe- hasil praktikum, sehingga guru IPA laksanaan praktikum materi organisasi merasa kesulitan dalam memberikan kehidupan, bahwa guru mengalami nilai untuk setiap laporan. kendala saat pelaksanaan praktikum SMP C memiliki rata-rata ter- karena jumlah mikroskop cahaya dan tinggi pada aspek ini karena guru IPA preparat awetan kering yang dimiliki telah meminta semua siswa untuk tidak mencukupi kebutuhan siswa, membuat laporan hasil praktikum dan maka siswa harus bergantian untuk memberikan tata cara dalam penulisan mengamati sel hewan dan tumbuhan laporannya, kemudian memberikan saat praktikum dilaksanakan. Kendala penilaian terhadap laporan yang telah ini khususnya dialami oleh SMP A dibuat oleh siswa. Sedangkan, SMP A dan B yang memiliki keterbatasan memiliki rata-rata terendah karena jumlah mikroskop dan preparat guru IPA tidak memberikan tata cara awetan kering sel hewan dan penulisan laporan hail praktikum, tumbuhan, kemudian pelaksanaan tidak memberikan keterangan tentang praktikum materi organisasi kehidu- kesalahan terhadap laporan hasil pan pada SMP A dan B dilaksanakan praktikum yang dibuat oleh siswa, di kelas menyebabkan praktikum yang serta guru tidak mendiskusikan hasil dilakukan tidak berjalan secara praktikum yang telah dilaksanakan. optimal, walaupun waktu pelaksanaan Pendapat guru IPA dan siswa praktikum dilakukan tepat waktu yang ada di SMP B dan C bertolak sesuai jadwal, LKS praktikum sudah belakang terhadap hasil evaluasi yang tersedia, dan tata cara praktikum termotivasi melaksanakan praktikum sudah dijelaskan oleh guru. karena lebih tertarik mengikuti pem- Semua guru IPA menyatakan saat belajaran materi organisasi kehidupan praktikum perlu dilakukan penilaian ketika dilaksanakan praktikum. terhadap kompetensi psikomotorik Semua siswa merasa tertarik yang dimiliki siswa. Penilaian perlu melaksanakan praktikum materi dilakukan untuk memberikan peng- organisasi kehidupan karena mem- hargaan kepada siswa yang aktif peroleh pengalaman baru dan pe- mencoba membuat preparat awetan ngetahuan baru dengan mengamati sel basah sel tumbuhan, serta siswa yang hewan dan tumbuhan secara langsung mengamati preparat awetan kering sel menggunakan mikroskop. Mempero- hewan dan tumbuhan saat pelaksanaan leh pemahaman lebih mengenai materi praktikum materi organisasi kehidu- organisasi kehidupan ketika dilakukan pan. Tetapi pada kenyataannya tidak praktikum karena mengamati sel ada guru IPA di SMP se-Kecamatan hewan dan tumbuhan secara langsung. Labuhan Ratu Kotamadya Bandar Serta, tidak membosankan jika di- Lampung yang melaksanakan pe- laksanakan praktikum. Sesuai dengan nilaian saat praktikum materi orga- penelitian yang dilakukan oleh Miller nisasi kehidupan dilaksanakan. Se- dkk (2013: 760) mengenai penerapan harusnya, guru dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis praktikum, praktikum materi organisasi kehi- hasilnya menunjukkan bahwa pem- dupan mampu merencanakan kegiatan belajaran berbasis praktikum akan praktikum sebaik mungkin, karena meningkatkan pemahaman siswa kegiatan praktikum yang optimal tentang sifat ilmu pengetahuan dan mampu memberikan banyak manfaat mencapai wawasan yang lebih luas. bagi siswa yang terlibat di dalamnya. Aspek motivasi siswa terhadap Depdiknas (2007: 19) menyatakan, pelaksanaan praktikum materi organi- guru IPA harus menguasai standar sasi kehidupan memiliki rata-rata pengajaran IPA yang baik. Standar tertinggi terlihat dari faktor tersebut terdiri dari meren-canakan, pendukung lainnya, yaitu menurut membimbing, dan memfasilitasi beberapa siswa yang ada di SMP A pembelajaran siswa, kemudian mampu dan C mempersiapkan diri sebelum membuat penilaian, serta menciptakan praktikum dimulai dengan mendengar- komunitas belajar IPA. kan penjelasan dari guru, membaca Pelaksanaan praktikum materi materi organisasi kehidupan di buku organisasi kehidupan oleh siswa yang yang ia miliki, dan memahami LKS ada di SMP se-Kecamatan Labuhan praktikum yang diberikan guru Ratu Kotamadya Bandar Lampung sebelum memulai praktikum. Sejalan secara umum memiliki kriteria baik dengan hasil penelitian yang di- (Tabel 2). Terlihat dari aspek motivasi lakukan oleh Abdurahman (2015: 20) siswa dalam pelaksanaan praktikum mengenai hasil observasi terhadap tiga materi organisasi kehidupan memiliki guru yang mengajar Biologi bahwa rata-rata persentase paling tinggi siswa akan lebih tertarik dengan dengan kriteria sangat baik. Hasil ini pembelajaran yang relevan dengan sesuai dengan hasil wawancara kepada fakta, melibatkan siswa secara aktif, siswa terhadap aspek motivasi serta melaksanakan kegiatan evaluasi pelaksanaan pratikum materi organi- secara rutin dan sistematis, dalam hal sasi kehidupan, bahwa semua siswa ini pembelajaran materi organisasi kehidupan yang dilaksanakan dengan tikum materi organisasi kehidupan kegiatan praktikum. yang dibuatnya. Aspek pembuatan laporan hasil Semua siswa merasa pembahasan praktikum materi organisasi kehidu- laporan materi organisasi kehidupan pan oleh siswa menunjukkan bahwa sudah sesuai dengan tata cara pe- siswa setelah melaksanakan praktikum nulisan laporan yang benar, padahal diharuskan membuat laporan. Ke- menurut semua guru IPA masih harusan siswa membuat laporan hasil banyak kesalahan yang dilakukan setelah praktikum dapat dilihat dari siswa dalam membahas hasil persentase rata-rata peryataan posisitif praktikum materi organisasi kehi- dan negatif pada aspek pembuatan dupan. Menurut Shepard (dalam laporan hasil praktikum materi Parkes, 2010: 98), penilaian yang baik organisasi kehidupan mendapat rata- tentunya membantu siswa dalam rata persentase tertinggi kedua dengan menilai diri mereka sendiri dan satu kriteria baik. Hasil tersebut sesuai sama lain. Kemudian penilaian diri dengan hasil wawancara kepada siswa, sendiri berlaku untuk meningkatkan bahwa secara umum pembuatan tanggung jawab siswa dalam belajar laporan hasil praktikum hanya mandiri, serta menjadikan hubungan dilakukan siswa dengan menjawab antara guru dan siswa lebih ko- pertanyaan yang berada di bawah tabel laboratif. hasil pengamatan. Pertanyaan- Aspek pelaksanaan praktikum pertanyaan tersebut ditujukan untuk materi organisasi kehidupan oleh menjelaskan hasil dan membuat siswa memiliki rata-rata persentase kesimpulan dari praktikum yang dila- paling rendah dengan kriteria baik. kukan. Beberapa siswa menyatakan Hasil tersebut sejalan dengan hasil se-nang dalam pembuatan laporan wawancara kepada siswa terhadap hasil praktikum materi organisasi aspek pelaksanaan praktikum materi kehidupan karena laporan yang dibuat organisasi kehidupan, bahwa siswa di akan dinilai dan dikembalikan lagi SMP A dan B mengalami kendala saat kepada siswa. pelaksanaan praktikum karena jumlah Semua siswa juga diajarkan tata mikroskop cahaya dan preparat cara pembuatan laporan hasil prak- awetan kering yang dimiliki tidak tikum dan bagaimana membahas hasil mencukupi kebutuhan siswa, maka praktikum materi organisasi ke- siswa harus bergantian untuk hidupan yang telah dilakukan. Tetapi mengamati sel hewan dan tumbuhan saat membuat laporan hasil praktikum saat praktikum dilaksanakan. Karena materi organisasi kehidupan siswa harus bergantian beberapa siswa mengalami beberapa kendala, seperti merasa tidak tertarik untuk mencoba kesulitan dalam menggambar hasil mengamati sel hewan dan tumbuhan pengamatan sel hewan dan tumbuhan, menggunakan mirkroskop. serta kesulitan dalam menjelaskan Kendala lainnya, yaitu siswa di hasil pengamatan yang diperoleh SMP A dan B merasa praktikum karena masih belum paham bagian- materi organisasi kehidupan tidak bagian sel hewan dan tumbuhan yang berjalan optimal karena dilaksanakan diamati. Kemudian beberapa siswa di kelas yang kurang mendukung menyatakan guru IPA tidak mem- dalam penga-matan sel hewan dan berikan keterangan kesalahan- tumbuhan. Kegiatan praktikum kesalahan pada laporan hasil prak- seharusnya didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, yang ada di Kecamatan Labuhan Ratu seperti adanya ruang laboratorium Kotamadya Bandar Lampung. beserta alat dan bahan yang Tahapan pelaksanaan praktikum dibutuhkan, agar praktikum yang dila- yang dilakukan merupakan tahap yang kukan dapat terlaksana dengan penting, karena pada tahap ini siswa optimal. Prasarana yang harus ada, di melakukan serangkaian langkah tingkat SMP menurut Permendikbud kegiatan praktikum guna menemukan No. 23 Tahun 2013 tentang Standar konsep IPA yang sedang dipelajari Pelayanan Minimal (SPM) di setiap secara mandiri. Praktikum materi SMP harus tersedia ruang laborato- organisasi yang dilakukan merupakan rium IPA dilengkapi dengan peralatan salah satu kegiatan yang mampu praktek IPA yang cukup untuk siswa melatih kecakapan akademik siswa. untuk mendemonstrasikan dan ber- Depdiknas (2007: 16) menyatakan eksperimen. kecakapan akademik disebut juga Penilaian tahapan pelaksanaan kecakapan intelektual atau kemam- praktikum materi organisasi ke- puan berfikir ilmiah, pada dasarnya hidupan yang dilakukan oleh guru IPA merupakan pengembangan dari keca- dan siswa yang ada di Kecamatan kapan berfikir secara umum, namun Labuhan Ratu Kotamadya Bandar mengarah pada kegiatan yang bersifat Lampung secara umum memiliki keilmuan yang dapat dikembangkan kriteria baik (Tabel 3). Hal ini salah satunya dengan kegiatan menunjukkan walaupun terjadi praktikum. beberapa kendala terhadap pelaksa- Aspek penutup memiliki rata-rata naan praktikum materi organisasi persentase terendah dengan kriteria kehidupan, pelaksanaan praktikum baik. Hal ini dikarenakan pada aspek tetap berjalan dengan sebagaiamana penutup praktikum materi organisasi mestinya walaupun tidak optimal. kehidpan hanya empat dari enam Tesch dan Duit (2004: 10) menyatakan, langkah kegiatan yang terlaksana perlu dilakukan tahapan tertentu berdasarkan hasil observasi. Hampir dalam pelaksanaan praktikum agar semua guru IPA dan siswa yang ada di hasil yang diharapkan dapat dicapai Kecamatan Labuhan Ratu Kotamadya dengan baik. Ada tiga langkah utama Bandar Lampung tidak melaksanakan dalam praktikum agar hasil yang diha- dua langkah tahapan, yaitu: (1) guru rapkan dapat dicapai, yaitu tahap dan siswa tidak mendiskusikan pendahuluan, tahap kerja, dan tahap mengenai masalah-masalah yang penutup. terjadi selama kegiatan praktikum; dan Aspek tahapan pelaksanaan (2) guru dan siswa tidak membuat memiliki rata-rata persentase tertinggi, kesimpulan dari kegiatan praktikum jika dibandingkan dengan dua aspek yang telah dilaksanakan. Setelah lainnya dengan kriteria sangat baik. pelaksanaan praktikum tidak berarti Aspek tahapan pelaksanaan praktikum bahwa kegiatan praktikum telah usai, materi organisasi kehidupan memiliki menurut Tesch dan Duit (2004: 10), presentase tertinggi dikarenakan tujuh seharusnya dilaksanakan tahap pe- dari delapan tahapan praktikum yang nutup yaitu hasil pengamatan di- ada dilaksanakan oleh siswa dan guru komunikasikan, didiskusikan, dan IPA. Hanya pada langkah kegiatan ditarik kesimpulan oleh guru dan penilaian pelaksanaan praktikum yang siswa yang melaksanakan praktikum. tidak dilakukan oleh seluruh guru IPA Penilaian penyusunan LKS prak- terlibat di dalam pembelajaran IPA tikum materi organisasi kehidupan yang dilakakukan oleh guru. oleh guru IPA se-Kecamatan Labuhan Aspek isi LKS praktikum memiliki Ratu secara umum memiliki kriteria rata-rata persentase terendah dengan cukup baik (Tabel 4). Hal ini kriteria kurang baik. LKS praktikum menunjukkan bahwa LKS praktikum materi organisasi kehidupan yang yang disusun oleh guru IPA kurang disusun oleh empat guru IPA di dapat dipahami oleh siswa. LKS Kecamatan Labuhan Ratu tidak praktikum materi organisasi kehidu- mencantumkan materi sesuai dengan pan yang digunakan tidak memiliki KD, kegiatan dalam LKS tidak sesuai tahap-tahap pelaksanaan praktikum dengan kompetensi yang harus dicapai yang lengkap. Bertentangan dengan pada KD, dan gambar/ tabel/ grafik pendapat Munandar (2016: 4), bahwa yang dicantumkan tidak mendukung seharusnya praktikum yang dilakukan fungsi dari LKS praktikum. Hal merupakan strategi pembelajaran yang tersebut menunjukkan bahwa isi LKS memiliki tahapan kegiatan yang me- praktikum materi organisasi kehidu- mungkinkan siswa mempraktikkan pan yang disusun oleh guru IPA di secara empiris konsep IPA yang ada, SMP se-Kecamatan Labuhan Ratu mengintegrasikan kemampuan kog- Kotamadya Bandar Lampung tidak nitif, afektif, dan psikomotorik mampu mendukung terciptanya empat menggunakan sarana laboratorium unsur utama pembelajaran IPA. Sesuai atau sekolah. dengan pernyataan Carin dan Sund Aspek kemenarikan memiliki (dalam Wisudawati dan Sulistyowati, rata-rata persentase tertinggi dengan 2015: 24) IPA memiliki empat unsur kriteria sangat baik. Ditinjau dari hasil utama yaitu: (1) sikap: IPA me- penilaian terhadap penyusunan LKS munculkan rasa ingin tahu tentang praktikum materi organisasi kehidu- fenomena alam serta hubungan sebab pan oleh guru IPA se-Kecamatan akibat; (2) proses: memungkinkan Labuhan Ratu Kotamadya Bandar adanya prosedur yang runtut dan Lampung rata-rata persentase tertinggi sistematis melalui metode ilmiah; (3) diperoleh pada aspek kemenarikan produk: berupa fakta, prinsip, teori, dikarenakan dua dari tiga aspek yang dan hukum, dan (4) aplikasi: ada memenuhi kriteria penilaian. LKS penerapan metode ilmiah dan konsep praktikum materi organisasi kehidu- IPA dalam kehidupan sehari-hari. pan yang disusun oleh guru IPA Kendala yang ditemui guru IPA menggunakan variasi jenis dan ukuran se-Kecamatan Labuhan Ratu dalam font yag tidak serasi. Ketika LKS penyusunan LKS praktikum materi praktikum praktikum materi organisasi organisasi kehidupan dapat disebab- kehidupan memiliki aspek kemenari- kan karena latar belakang pendidikan kan sesuai yang dibutuhkan, maka tiga guru IPA yang ada bukan me- diharapkan praktikum yang dilaksana- rupakan lulusan pendidikan Biologi, kan meng-gunakan LKS praktikum akibatnya guru IPA kesulitan dalam tersebut dapat meningkatkan motivasi memahami materi organisasi ke- siswa untuk belajar IPA. Hasil hidupan dan mengintegrasikannya penelitian yang dilakukan oleh Ural dengan kegiatan praktikum. Kemudian (2016: 221) bahwa penggunaan akibat selanjutnya yaitu guru IPA metode pembelajaran yang tepat dapat kesulitan dalam penyusunan LKS meningkatkan motivasi siswa untuk praktikum materi organisasi kehidu- pan khususnya dalam aspek isi LKS Aldilla, S. B., P. Marianingsih, dan L. praktikum, keterbacaan, dan kegiatan aaaaaaNulhakim. 2016. Profil Kecaka- dalam LKS praktikum dalam meng- pan Akademik Siswa Melalui akomodasi KPS. Kemudian, kendala Praktikum Berbasis Inkuiri lainnya adalah kurangnya pelatihan Terbimbing Pada Konsep yang pernah diikuti oleh guru IPA Sistem Pernapasan. Jurnal dalam penyusunan perangkat pem- Penelitian dan Pembelajaran belajaran khususnya penyusunan LKS IPA 2(1): 1-17. (Online), praktikum. Hal ini terbukti dari (https://jurnal.untirta.ac.id/inde biodata guru IPA yang diperoleh, x.php/JPPI/article/download/4 hanya tiga dari lima guru IPA se- 44/pdf, diakses tanggal 28 Kecamatan Labuhan Ratu yang pernah Oktober 2016). mengikuti pelatihan praktikum, tetapi tema dari pelatihan yang pernah Depdiknas. 2007. Konsep Pengem- diikuti merupakan pelatihan mengenai bangan Model Integrasi Kuri- penggunaan alat praktikum, bukan kulum Pendidikan Kecakapan mengenai penyusunan LKS prakti- Hidup. Jakarta: Departemen kum. Pendidikan Nasional.
SIMPULAN Emzir. 2011. Analisis Data: Me-
todologi Penelitian Kualitatif. Simpulan dari penelitian ini yaitu Jakarta: Ra-jawali Pers. pelaksanaan praktikum materi organi- sasi kehidupan yang dilakukan oleh Hasruddin dan S. Rezeqi. 2012. guru IPA dan siswa di SMP kelas VII Analisis aPelaksanaan Prakti- se-Kecamatan Labuhan Ratu kum Biologi dan Permasa- Kotamadya Bandar Lampung me- lahannya di SMA Negeri Se- miliki kriteria baik, serta tahapan Kabupaten Karo. Jurnal Tabu- pelaksanaan praktikum yang dilaku- larasa PPS UNIMED 9(1): 17- kan juga memiliki kriteria baik. 32. (Online), (e-journal.upp.ac. Kemudian, permasalahan yang id/index.php/fkipbiologi/article terdapat dalam pelaksanaan praktikum /view/320/325, diakses tang- materi organisasi kehidupan yang gal 21 Oktober 2016). dilakukan oleh guru dan siswa karena keterbatasan jumlah mikroskop Jonathan, S. 2006. Metode Penelitian cahaya, keterbatasan jumlah preparat Kuantitatif dan Kualitatif. awetan sel hewan dan tumbuhan, serta Yogyakarta: Graha Ilmu. LKS praktikum yang disusun oleh guru hanya memiliki kriteria cukup Litasari, K. N., N. Setiati, dan L. baik. Herlina. 2014. Profil Pembe- lajaran Biologi Berbasis Prak DAFTAR RUJUKAN tikum dan Implikasinya Ter- hadap Hasil Belajar Siswa di Abdurrahman. 2015. Guru Sains SMA Negeri se-Kabupaten Sebagai Inovator (Merancang Semarang. Unnes Journal of Pembelajaran Sain Inovatif Biology Education 3(1): 172- Berbasis Riset). Yogyakarta: 179. (Online), (https://de.scribd Media Akademi. .com/document/332598343/44 Tesch, M. dan R. Duit. 2004. 57-1-9153-2-10-20160325, di- Experimentieren im Physik- akses tanggal 27 Oktober unterricht - Ergebnisse einer 2016). Videostudie. 10:7-28. (Online), (ftp://ftp.rz.unikiel.de/pub/ipn/. Miller, C. W., J. Hamel, K. D. ../3.TeschDuit_051-070.pdf, Holmes, W. L. Helmey diakses tanggal 29 Oktober Hartman, dan D. Lopatto. 2016). 2013. Extending Your Research Team: Learning Ural, E. 2016. The Effect of Guided Benefits When a Laboratory Inquiry Laboratory Expe- Partners with A Classroom. riments on Science Education BioScience 63: 754-762. Students’ Chemistry Labora- (Online), (bioscience.oxford tory Attitudes, Anxiety, and journals.org/content/63/9/754.f Achievement. Journal of Edu- ull, diakses tanggal 26 Oktober cation and Training Studies 2016). 4(4): 217-226. (Online), (redfa me.com/journal/index.php/jets/ Munandar, K. 2016. Pengenalan article/view/1395,diakses tang- Laboratorium IPA-Biologi Se- gal 26 Oktober 2016). kolah. Bandung: PT. Refika Aditama. Wisudawati, A. W. dan E. Sulistyowa- ti. 2015. Metodologi Pembela- Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. jaran IPA. Jakarta: Bumi Ak- Bogor: Ghalia Ilmu. sara.
Paramita, A. 2016. Profil Laboratori-
um dan Pelaksanaan Prakti- kum Biologi di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Parkes, K. A. 2010. Performance
Assessment: Lessons from Performers. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education 22(1): 98-106.(Online), (www. isetl.org/ijtlhe/, diakses tanggal 27 Oktober 2016).
Permendikbud. 2013. Standar Pelaya-
nan Minimal Pendidikan Da- sar di Kabupaten/ Kota. Jakar- ta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
German Short Stories for Beginners – 5 in 1: Over 500 Dialogues & Short Stories to Learn German in your Car. Have Fun and Grow your Vocabulary with Crazy Effective Language Learning Lessons
Power Spanish Accelerated: The Fastest and Easiest Way to Speak and Understand Spanish! American Instructor and Native Spanish Speakers Teach You to Speak Authentic Spanish Quickly, Easily, and Enjoyably!
French Short Stories for Beginners – 5 in 1: Over 500 Dialogues & Short Stories to Learn French in your Car. Have Fun and Grow your Vocabulary with Crazy Effective Language Learning Lessons
Learn Mandarin Chinese with Paul Noble for Beginners – Complete Course: Mandarin Chinese Made Easy with Your 1 million-best-selling Personal Language Coach