You are on page 1of 8

Pillar of Physics Education, Vol. 9.

April 2017, 97-104

PEMBUATAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MULTIMEDIA


INTERAKTIF MENGGUNAKAN COURSE LAB BERBASIS PENDEKATAN
SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMA/MA

Lara Cesilia Elwi1), Prof. Dr.Festiyed,M.S2), Dr.Hj.Djusmaini Djamas,M.Si2)


1)
Mahasiswa Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
laracesilelwi@gmail.com

ABSTRACT
Media learning used by educator on now could not make learners motivated and active in learning
physics. In addition, still a lot of her school who has not use worksheets learners (LKPD) appropriate for the
curriculum 2013 by stressing the rendering approach. LKS used at the school limited of print and not yet
interactive can make students encounter of a lab work. The completion of this problem made interactive LKPD
multimedia used as a guide lab work. LKPD multimedia use lab interactive course with approach based
rendering used in learning physics class x with matter a circular irregular. Research conducted including
research development (research and development). In the study is done just got two stages, test validity and the
praktikalitas. To feasibility study in LKPD this undergone a validity by the energy and expert who is lecturers
physics teachers undergone a try limited. Objects on this research LKPD multimedia interactive. The subject of
study is 3 people validator, 2 practitioner by teachers, and 14 practitioner by students. Based on the research
was done on interactive LKPD multimedia there are two results. The first validation are the very valid with
average 91,6%. Both results of praktikalitas by teachers are the very practical average value of 91,1%. While
the praktikalitas by students are in the practical having value of 82,3%.

Keywords : LKPD, Interactive multimedia, Scientific approach

PENDAHULUAN berpusat pada peserta didik, pembelajaran dilakukan


Salah satu ilmu yang penting dalam dengan menerapkan pola aktif, interaktif, dan kritis.
menunjang perkembangan teknologi informasi Proses mendapatkan ilmu pengetahuan bisa didapat
adalah ilmu fisika. Fisika dan tekonologi merupakan dari mana saja, dan siapa aja. Serta pembelajaran
dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Fisika memiliki dengan berbasis media. Pembelajaran fisika pada
kontribusi dominan dalam kemajuan teknologi saat kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap,
ini, sebab fisika dapat menjelaskan fenomena dan pengetahuan, dan ketrampilan. Untuk mewujudkan
gejala alam secara empiris, sistematis, dan logis. hal tersebut maka pembelajaran fisika dilaksanakan
Peran fisika sangatlah penting dalam dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik ini
mengembangkan teknologi sebab dapat dikatakan dapat menumbuhkan sikap analisis dan kritis pada
IPTEK tidak akan berkembang tanpa adanya fisika peserta didik. Sehingga peserta didik dapat bertindak
dan mampu mempersiapkan sumber daya manusia secara efektif dan kreatif dalam kehidupan sehari-
yang berkualitas. hari.
Fisika merupakan bagian dari IPA atau sains. Fisika dapat menjelaskan berbagai peristiwa
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari alamiah yang bisa langsung diamati dan dilihat di
benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya
di alam serta interaksi dari benda di alam-alam pembelajaran fisika dapat menjadi mata pelajaran
tersebut. Gejala-gejala ini mulanya apa yang dialami yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik,
oleh indera kita, misalnya penglihatan, menemukan sehingga memungkinkan peserta didik untuk
optika atau cahaya, pendengaran menemukan menggunakan ilmu yang diperolehnya dalam
penjelasan mengenai bunyi. Dapat disimpulkan permasalahan nyata yang mereka alami dalam
bahwa fisika adalah ilmu pengetahuan yang kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika di sekolah
tujuannya mempelajari bagian-bagian dari alam dan hendaknya dapat membuat peserta didik tertarik
interaksi antara bagian tersebut. Fisika sangat terkait untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, salah
dengan IPTEK dan penting dipelajari oleh peserta satunya dengan menggunakan bahan ajar yang
didik agar bisa mengikuti perkembangan IPTEK menarik dan memungkinkan peserta didik utuk lebih
yang sedang mendunia. bersemangat dalam proses pembelajaran.
Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang Upaya untuk menunjang hal tersebut adalah
diberikan pada jenjang pendidikan menengah, baik dibuatnya media pembelajaran berupa multimedia
SMP/MTSN maupun SMA/MA. Pembelajaran fisika interaktif yang menekankan aspek pengalaman
dalam kurikulum 2013 yaitu pembelajaran yang belajar sehingga peserta didik dapat membangun

97
sendiri pengetahuannya dengan dibantu melaksanakan kegiatan, bahkan dapat dilengkapi
pendidik sebagai fasilitator. Lembar kerja perserta dengan tabel untuk menulis kegiatan yang diamati.
didik (LKPD) dibuat menggunakan software Course LKPD dapat dipakai untuk mempercepat waktu
Lab 2.4 yang akan dikembangkan sehingga pembelajaran dan melengkapi materi pelajaran pada
menghasilkan pembelajaran yang interaktif. Course buku paket.
Lab merupakan aplikasi penyusun bahan ajar Pada penelitian ini LKPD yang dibuat sebagai
sehingga pembelajaran lebih interaktif yang mudah petunjuk praktikum. Melalui LKPD akan tercipta
diunduh secara gratis. Aplikasi Course Lab ini suatu interaksi antara guru dan peserta didik,
memiliki banyak keunggulan seperti, dapat sehingga peserta didik dapat memahami sendiri tugas
digunakan untuk soal evaluasi interaktif, dapat yang akan dikerjakan dalam proses pembelajaran.
dipublikasikan ke dalam LMS (Learning LKPD sebagai bentuk bahan ajar berisi petunjuk-
Management System) tanpa harus mengubah file petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan
ekstensi, karena file sudah berbentuk dalam ekstensi praktikum. Penggunaan LKPD dalam pembelajaran
.html yang kompatibel dengan internet system, dan akan mempermudah peserta didik untuk memahami
dapat dipublikasikan ke dalam auto run- play CD, materi atau konsep dengan baik melalui praktikum.
dalam arti lain file media dapat dipublikasikan Peran guru sebagai fasilitator dapat terlaksana dan
melalui compact disk atau CD-ROOM. proses pembelajaran yang berpusat pada guru dapat
Keberhasilan guru dalam menerapkan diminimalisir. LKPD yang dibuat dapat membuat
kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan peserta didik tertarik dalam proses pembelajaran
saintifik tidak lepas dari bahan ajar yang digunakan. menggunakan multimedia interaktif.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang Multimedia interaktif adalah suatu media
digunakan untuk membantu guru dalam yang dilengkapi oleh alat pengontrol yang dapat
melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu di operasikan oleh pengguna multimedia. Sehingga
bentuk bahan ajar yang biasa digunakan oleh guru pengguna dapat memilih dan mengatur multimedia
yaitu lembar kerja peserta didik (LKPD). sesuai dengan apa yang dikehendaki untuk proses
Implementasi kurikulum 2013 yang menggunakan selanjutnya. Multimedia interaktif merupakan proses
pembelajaran berpusat pada peserta didik berbasis umpan balik (feedback) antara pengguna dengan
pendekatan saintifik akan jauh lebih efektif jika media atau aplikasi yang digunakannya. Saat
menggunakan bahan ajar yang salah satunya pengguna melakukan tindakan maka aplikasi tersebut
merupakan lembar kerja peserta didik (LKPD). merespon tindakan dari penggunanya. Pada
Pentingnya penggunaan bahan ajar dalam penelitian ini peneliti membuat lembar kerja peserta
pembelajaran disebabkan karena melalui bahan ajar didik (LKPD) multimedia interaktif agar terjadinya
akan membantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran yang interaktif. Sehingga
memahami materi pembelajaran. Bahan ajar ini dapat peneliti membuat lembar kerja peserta didik (LKPD)
berupa handout, buku, buku ajar, LKS/ LKPD, menggunakan aplikasi course lab dengan berbasis
brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar. Bahan ajar pendekatan saintifik.
sebagai materi perlu diseleksi guru dengan kriteria Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan
signifikan, sesuai kebutuhan, kegunaan, LKPD multimedia interaktif dengan menggunakan
perkembangan manusia, dan strukur disiplin ilmu. course lab berbasis pendekatan saintifik yang valid
Artinya guru dalam memilih bahan ajar disesuaikan dan praktis. Secara khusus penelitian ini bertujuan
dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik untuk: menghasilkan LKPD multimedia interaktif
yang disusun secara sistematis oleh guru. menggunakan course lab berbasis pendekatan
Kegunaannya untuk mencapai rencana pembelajaran saintifik untuk materi gerak melingkar beraturan
yang sudah ditetapkan guru. Guru juga harus pada pembelajaran fisika kelas X SMA/MA yang
memperhatikan perkembangan kemajuan ilmu valid dan praktis.
pengetahuan yang diperoleh manusia termasuk cara
mencapainya seperti mengunakan Course Lab, dan METODE PENELITIAN
yang tidak kalah pentingnya yaitu memperhatikan Jenis penelitian ini berorientasi pada
struktur disiplin ilmu Fisika. penelitian dan pengembangan (Research and
LKPD (lembar kerja peserta didik) merupakan Development/ R&D). Metode penelitian dan
salah satu bentuk dari bahan ajar. LKPD adalah pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya
lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus Research and Development adalah metode penelitian
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja peserta yang digunakan untuk menghasilkan produk
didik merupakan salah satu sumber belajar yang tertentu[1]. Produk tersebut bisa berbentuk buku,
dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator lembar kerja peserta didik, modul dan alat bantu
dalam kegiatan pembelajaran. (Widjajanti (2008: 41). pembelajaran di kelas maupun di laboratorium. Pada
LKPD dapat digunakan untuk mata pelajaran apa penelitian ini produk yang dihasilkan adalah bahan
saja. Pada LKPD telah disusun cara kerja, buku ajar dalam bentuk LKPD multimedia interaktif
penunjang, waktu yang diperlukan untuk dengan menggunakan aplikasi Course Lab berbasis

98
pendekatan saintifik pada pembelajaran fisika wawancara kepada pendidik dan penyebaran angket
kelas X SMA. kepada peserta didik. Mengumpulkan informasi yang
Subjek dalam penelitian ini adalah dosen dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan
Jurusan Fisika FMIPA UNP, pendidik, dan peserta produk yang akan dibuat, diharapkan dapat
didik pada salah satu kelas di SMAN 15 Padang. mengatasi masalah dalam pembelajaran. Bedasarkan
Dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah pengamatan dan observasi yang dilakukan di SMAN
LKPD multimedia interaktif dengan menggunakan 5 Padang, SMAN 9 Padang, dan SMAN 15 Padang
aplikasi course lab berbasis pendekatan saintifik pada dengan cara mewawancarai guru fisika pada masing-
pembelajaran fisika kelas X SMA. LKPD interaktif masing sekolah. Peneliti melihat belum adanya
dengan pendekatan saintifik yang digunakan dalam lembar kerja peserta didik (LKPD) multimedia
penelitian ini dirancang sedemikian rupa, yang akan interaktif. Kebanyakan peserta didik hanya
dibuat dengan menggunakan software Coure Lab 2.4. menggunakan LKPD cetak atau konvensional.
LKPD interaktif dengan pendekatan saintifik ini 3. Mendesain Produk
dipandang sebagai suatu objek penelitian karena Dalam penelitian ini menghasilkan produk
dirancang, divalidasi oleh dosen fisika sebagai tenaga berupa lembar kerja peserta didik (LKPD)
ahli. Lembar kerja peserta didik yang telah direvisi multimedia yang interaktif dengan menggunakan
akan diuji cobakan dalam bentuk uji coba terbatas. pendekatan saintifik yang merupakan komponenan
Prosedur penelitian ini mengacu kepada dari kurikulum 2013. Produk yang dihasilkan melalui
langkah-langkah penelitian dan pengembangan penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan
(Research and Depelopment). Langkah-langkah kualitas pembelajaran Fisika dan relevan dengan
dalam penelitian ini meliputi mengenal potensi dan kebutuhan peserta didik di SMA. LKPD ini
masalah, mengumpulkan informasi, mendesain dimanfaatkan untuk pembelajaran di kelas maupun di
produk, memvalidasi desain, merevisi desain, luar kelas sehingga pembelajaran lebih optimal.
menguji coba produk, dan merevisi produk. Prosedur 4. Validasi Desain
penelitian tersebut menjadi acuan dalam memperoleh Validasi desain merupakan suatu proses untuk
temuan penelitian dan kesimpulan penelitian. menguji kesahihan LKPD melalui pemberian
Prosedur penelitian terlihat pada gambar 1. penialaian oleh beberapa orang tenaga ahli. Validasi
1. Mengenal Potensi dan Masalah disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran
Penelitian berangkat dari adanya potensi atau rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk
masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
didayagunakan akan memiliki nilai tambah, tenaga ahli dan praktisi yang sudah berpengalaman
sedangkan masalah adalah penyimpangan antara untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.
yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi di Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut,
SMAN 5 Padang, SMAN 9 Padang, SMAN 15 sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan
Padang. Umumnya sudah memiliki sarana dan kekuatannya. Penilaian dari rancangan produk
prasarana yang memadai dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kelompok tenaga ahli yaitu: dosen
fisika kemudian para pendidik pun sudah Fisika FMIPA UNP.
mengembangkan bahan ajar berupa LKS. Dari segi 5. Revisi Desain
laboratorium juga memfasilitasi pelaksanaan Setelah divalidasi oleh validator yaitu dosen
percobaan yang membutuhkan kegiatan di Universitas Negeri Padang sebagai tenaga ahli, maka
laboratorium. Disisi lain masalah yang dihadapi akan diketahui deskripsi hasil validasi dan kelemahan
adalah belum adanya bahan ajar yang sesuai dengan yang terdapat pada produk sehingga. Peneliti
kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan melakukan perbaikan dari desain berdasarkan
saintifik. Selain itu masih ada permasalahan yang kelemahan-kelemahan yang dikemukakan oleh
timbul dalam pembelajaran fisika diantaranya LKPD tenaga ahli. Perbaikan tersebut dilakukan dalam
yang dibuat oleh guru belum bisa membuat peserta tahap revisi desain.
didik tertarik dan aktif dalam pembelajaran. Manfaat 6. Uji Coba Produk
dari LKPD ini peserta didik bisa belajar dimana saja Uji coba produk dimaksudkan untuk
tanpa harus membawa buku. Karena kebanyakan dari mengetahui kepraktisan produk.. Perangkat tersebut
peserta didik membawa laptop ke sekolah. LKPD ini diuji coba disalah satu kelas X di SMA Negeri 15.
juga bisa di publikasikan ke LMS agar bisa Dalam proses uji coba, peneliti bertindak sebagai
dimanfaatkan dengan semestinya. guru dengan menggunakan produk yang sudah di
2. Mengumpulkan informasi validasi oleh tenaga ahli.
Mengumpulkan informasi yang dapat 7. Revisi Produk
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk Pengujian produk pada uji coba kelas terbatas
yang akan dibuat, diharapkan dapat mengatasi menunjukkan kepraktisan penggunaan LKPD
masalah dalam pembelajaran. Pengumpulan data Interaktif dengan pendekatan saintifik. Setelah
dilakukan dengan observasi. Tahap pengumpulan produk diuji coba, maka akan diperoleh hasil belajar
data untuk observasi dilakukan dengan metode peserta didik serta kelemahan-kelemahan produk

99
yang telah diuji coba. Kelemahan-kelemahan tersebut 1. Analisis Validitas Produk
selanjutnya diperbaiki, sehingga diperoleh produk Validitas LKPD interaktif yang telah dibuat
dengan kriteria baik. dilihat dari angket-angket yang diisi oleh dosen
Instrumen yang digunakan untuk FMIPA Universitas Negeri Padang. Analisis validitas
mengumpulkan data pada penelitian ini terdiri dari 2 produk dilakukan menggunakan statistik deskriptif
bagian yaitu: instrumen validitas LKPD oleh tenaga yang digambarkan melalui grafik. Pembobotan
ahli menggunakan lembar validasi tenaga ahli, dilakukan bedasarkan skala Likert. Menurut
instrumen uji kepraktisan oleh guru. sugiyono (2012), “Skala Likert digunakan untuk
1. Instrumen Validitas mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
Desain LKPD interaktif dengan menggunakan tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian,
saintifik divalidasi terlebih dahulu oleh tenaga ahli fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
untuk mengetahui ketepatan komponen-komponen oleh peneliti, yang selanjutnya disebut dengan
penyusunnya. Instrumen yang digunakan untuk variabel penelitian.
mengetahui validitas desain produk adalah lembar Dengan menggunakan skala Likert, variabel
validasi tenaga ahli. Lembar validasi tenaga ahli yang akan diukur dijabarkan lagi menjadi indikator-
disusun bedasarkan indikator-indikator yang indikator yang dapat diukur. Kemudian dibuat
ditentukan untuk bahan ajar. Indikator-indikator pertanyaan yang perlu dijawab responden. Setiap
tersebut dijabarkan menjadi beberapa pernyataan jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau
untuk memudahkan dalam menganalisis keunggulan dukungan sikap yang diungkapkan. Berikut
dan kelemahan desain LKPD interaktif dengan instrument praktikalitas disusun menurut skala Likert
pendekatan saintifik. Kelemahan-kelemahan inilah yang dimodifikasi dari Riduwan dengan 4 alternatif
yang akan dijadikan pedoman dalam memperbaiki jawaban sebagai berikut:
desain LKPD interaktif dengan pendekatan saintifik. SS = sangat setuju dengan bobot 4
2. Instrumen Kepraktisan S = setuju dengan bobot 3
Instrumen kepraktisan digunakan untuk TS = tidak setuju dengan bobot 2
mengumpulkan data uji kepraktisan proses STS= sangat tidak setuju dengan bobot 1
pembelajaran dengan kemudahan menggunakan Responden yang telah merespon tersebut
LKPD interaktif dengan menggunakan course lab diberi nilai[2]. Secara matematis dapat dituliskan
berbasis pendekatan saintifik. Data untuk instrumen seperti persamaan berikut.
praktikalitas ditentukan dengan angket hasil 𝒃𝒐𝒃𝒐𝒕 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
tanggapan guru fisika kelas X SMA. 𝒃𝒐𝒃𝒐𝒕 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
Kriteria untuk nilai yang diperoleh setelah
Lembar uji kepraktisan berisi aspek-aspek
dilakukan pengolahan dapat ditentukan
yang akan dinilai keterlaksanaannya dalam
menggunakan Tabel 2.
pembelajaran Fisika. Aspek-aspek tersebut disusun
Tabel 2. Kriteria Validitas
berdasarkan ketertarikan dan kemampuan LKPD
91 % - 100 % = sangat valid
interaktif dengan menggunakan course lab berbasis
pendekatan saintifik. Pengamatan terhadap aspek- 71 % - 90 % = valid
aspek tersebut akan dilakukan oleh observer pada 51 % - 70 % = cukup valid
setiap proses pembelajaran. Kriteria yang digunakan
untuk uji kepraktisan terdapat pada Tabel 1. < 51 % = kurang valid
Tabel 1. Kriteria Kepraktisan
90%- 100% = sangat praktis Berikut ini yang dilakukan untuk menentukan
80%- 89% = praktis analisis validitas suatu produk:
a. Skor berupa angka dalam skala ordinal yang
60% - 79% = cukup praktis diberikan pada setiap indikator. Skor diberikan
dalam skala 1–.4.
0 %- 59% = tidak praktis b. Nilai ditentukan dengan cara membagi skor yang
didapat dengan skor maksimum dikali 100.
Berdasarkan pada Tabel 1, produk yang c. Menentukan jumlah skor dari masing-masing
berada pada rentangan 90%- 100% dinyatakan sangat validator dengan menjumlahkan semua skor
praktis, jika persentase berada pada rentangan 80%- yang diperoleh dari masing-masing indikator.
89% dianggap praktis, pada rentangan 60% - 79% d. Penentuan nilai validitas dengan cara.
dikatakan cukup praktis, 0% - 59% dinyatakan tidak 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
praktis. Teknik analisis data berkenaan dengan 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒗𝒂𝒍𝒊𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
perhitungan untuk menjawab perumusan masalah dan
pengujian hipotesis yang diajukan. 2. Analisis Kepraktisan Produk
Kepraktisan LKPD interaktif menggunakan
course lab berbasis pendekatan saintifik dilihat dari
lembar hasil tanggapan guru Fisika SMA.

100
Pembobotan yang dilakukan berdasarkan Dari hasil wawancara yang telah dilakukan,
skala Likert sama dengan analisa data untuk validitas diperoleh informasi bahwa SMAN 5 Padang
produk. Nilai bobot dihitung dengam cara didalam proses pembelajaran pendidik menggunakan
mengalikan jumlah poin yang diberikan responden bahan ajar berupa handout dan LKPD dalam bentuk
dengan nilai untuk respon tersebut. Kemudian cetak. Namun, pada bahan ajar tersebut belum
dijumlahkan untuk mengetahui skornya. Lalu, untuk berbasis pendekatan saintifik dan belum interaktif.
mengetahui nilai yang diperoleh untuk setiap Sedangkan, untuk SMA Negeri 9 Padang dan SMA
pertanyaan pada setiap kategori angket, skor dibagi Negeri 15 Padang didalam proses pembelajaran
dengan jumlah bobot tertinggi, kemudian dikalikan pendidik menggunakan bahan ajar berupa LKPD saja
dengan 100. Harga 100 diambil karena rentangan dalam bentuk cetak, dan belum ada mengembangkan
nilai yang digunakan adalah 1-100[2]. Secara LKPD sebagai petunjuk praktikum agar siswa
matematis dapat dituliskan seperti persamaan berikut. menemukan konsep sendiri dalam suatu praktikum.
𝒃𝒐𝒃𝒐𝒕 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 C. Mendesain Produk
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝒃𝒐𝒃𝒐𝒕 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan
berupa lembar kerja peserta didik (LKPD)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN multimedia yang interaktif dengan menggunakan
1. Hasil Penelitian pendekatan saintifik yang merupakan komponenan
Pada hasil penelitian ini membahas tahapan- dari kurikulum 2013. LKPD multimedia interaktif ini
tahapan dari hasil penelitian yang telah dilakukan petunjuk praktikum yang dilengkapi dengan animasi,
oleh peneliti, meliputi: mengenal potensi dan gambar, teks, audio dan video yang sesuai dengan
masalah, mengumpulkan informasi, mendesain kompetensi dasar dan indikator yang telah dirancang.
produk, validasi desain, revisi desain, uji coba LKPD multimedia interaktif ini dibuat menggunakan
produk, dan revisi produk. course lab 2.4. Course lab 2.4 merupakan salah satu
A. Potensi dan Masalah aplikasi yang digunakan dalam kegiatan
Penelitian berangkat dari adanya potensi atau pembelajaran dan aplikasi ini mudah di unduh serta
masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila di instal di notebook, laptop ataupun personal
didayagunakan akan memiliki nilai tambah, computer (pc). Adapun struktur penyusunan LKPD
sedangkan masalah adalah penyimpangan antara multimedia interaktif meliputi: tampilan utama,
yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi di identitas, kompetensi dasar dan indikator, tujuan
SMA Negeri kota Padang umumnya sudah memiliki percobaan, petunjuk penggunaan, mengamati,
sarana dan prasarana yang memadai dalam proses menanya, mencoba, menalar, dan
pembelajaran fisika kemudian para pendidik pun mengkomunikasikandan evaluasi. Pada LKPD
sudah mengembangkan bahan ajar berupa LKS. Dari multimedia interaktif berbasis pendekatan saintifik
segi laboratorium juga memfasilitasi pelaksanaan (scientific approach) artinya, pada LKPD multimedia
percobaan yang membutuhkan kegiatan di interaktif ini terdapat langkah-langkah saintifik pada
laboratorium. Disisi lain masalah yang dihadapi setiap isinya. Sehingga peserta didik dituntut aktif
adalah belum adanya bahan ajar yang sesuai dengan pada setiap langkah-langkah tersebut agar dapat
kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan tercipta nya suasana belajar yang aktif,
saintifik. Selain itu masih ada permasalahan yang menyenangkan, interaktif serta peserta didik
timbul dalam pembelajaran fisika diantaranya LKPD termotivasi untuk belajar.
yang dibuat oleh guru belum bisa membuat peserta Pada bagian evaluasi yang berisikan soal-soal
didik tertarik dan aktif dalam pembelajaran. Manfaat interaktif terkait materi gerak melingkar. Terdapat
dari LKPD ini peserta didik bisa belajar dimana saja limit waktu pada soal tiap-tiap soal interaktif saat
tanpa harus membawa buku. Karena kebanyakan dari peserta didik mengerjakan soal. Jika jawaban peserta
peserta didik membawa laptop ke sekolah. LKPD ini didik benar, maka feedback yang dihasilkan berupa
juga bisa di publikasikan ke LMS agar bisa pernyataan “benar” disertai dengan animasi yang
dimanfaatkan dengan semestinya. menarik. Sedangkan saat jawaban peserta didik salah
B. Mengumpulkan Informasi maka pernyataannya “ananda salah” dan disertai
Mengumpulkan informasi yang dapat dengan animasi yang relevan.
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk D. Validasi Desain
yang akan dibuat, diharapkan dapat mengatasi Validasi LKPD ini dilakukan oleh tenaga ahli
masalah dalam pembelajaran. Pengumpulan data dosen yang berjumlah tiga orang dosen Fisika
dilakukan dengan observasi. Tahap pengumpulan FMIPA UNP. Hasil validasi yang dilakukan oleh
data untuk observasi dilakukan dengan metode tenaga ahli digunakan untuk menentukan kelayakan
wawancara kepada pendidik dan penyebaran angket LKPD multimedia interaktif menggunakan course lab
kepada peserta didik. Observasi yang dilakukan di berbasis pendekatan saintifik untuk pembelajaran
SMAN 5 Padang, SMAN 9 Padang, dan SMAN 15 fisika di SMA/MA. Bedasarkan instrumen penilaian
Padang. pada LKPD multimedia interaktif menggunakan
course lab berbasis pendekatan saintifik terdapat

101
komponen-komponen berupa: validitas isi, validitas Tabel 3. Hasil Uji Validitas LKPD multimedia
konstruksi (komponen penyajian, kegrafikan, dan interaktif.
kebahasaan).
Validitas isi berhubungan dengan penyusunan
produk yang sesuai dengan rancangan yang telah
ditentukan. Indikator pada komponen validitas isi
yakni: materi yang disajikan dalam LKPD sudah
sesuai dengan tuntutan KD dan indikator yang
dirumuskan, informasi singkat yang disajikan
dikaitkan dengan kehidupan nyata peserta didik dan
teknologi dengan menggunakan animasi dan video,
langkah-langkah pada LKPD mengacu pada
pendekatan saintifik, setiap pertanyaan pada LKPD
dapat membantu peserta didik memecahkan masalah
dan membuat kesimpulan, soal-soal latihan yang
dibuat pada course lab merupakan kuis interaktif, Bedasarkan tabel 3. terlihat bahwa nilai rata-
tersedia soal-soal latihan pada LKPD yang rata validitas LKPD multimedia interaktif sebesar
merupakan kuis interaktif, permasalahan yang 91,6 % dengan kriteria sangat valid. Hal ini
diberikan didalam LKPD membuat peserta didik menunjukkan bahwa LKPD multimedia interaktif
tertarik, dan terjadi proses pembelajaran yang yang dibuat sangat valid baik dari aspek validitas isi
interaktif dimana adanya umpan balik dari media dan validitas kontsruksi. Selama proses validasi para
yang digunakan terhadap tindakan yang dilakukan tenaga ahli memberikan saran-saran dan penulis telah
oleh peserta didik. memperbaikinya. Adapun hasil grafik yang diperoleh
Validitas konstruksi mengacu kepada cara dari tabel hasil uji validitas ditampilkan pada gambar
mengkonstruksi, dalam peneltian ini adalah 1.
bagaimana cara mengembangkan suatu produk. Pada
validitas konstruksii ini terdapat 3 komponen yaitu
komponen penyajian, komponen kegrafikan, dan
komponen kebahasaan. Adapun indikator dari
komponen penyajian yaitu penyajian LKPD dimulai
dari: identitas, kompetensi dasar, indikator, tujuan
yang akan dicapai, petunjuk penggunaan, informasi
singkat, mengamati, menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan, dan contoh-contoh soal, format
penyajian LKPD menarik dengan memperbanyak
image dan objek sesuai tuntutan materi, di setiap
slide terdapat multimedia baik teks, animasi, sound,
Gambar 1. Grafik hasil uji validitas
dan video, LKPD mempunyai desain tampilan
sederhana dan menarik. E. Revisi Desain
Pada komponen kegrafikan terdapat 5 Selama proses validasi, para validator
indikator, yaitu didalam LKPD terdapat animasi yang memberikan saran-saran yang ditulis didalam
menarik, fitur-fitur yang ada jika dipilih pemakai instrumen validasi, saran-saran tersebut menjadi
berisikan respon sehingga terjadinya pembelajaran dasar pertimbangan untuk merevisi LKPD
yang interaktif, LKPD menggunakan font yang jelas multimedia interaktif. LKPD multimedia interaktif
dan terbaca, di dalam LKPD terdapat gambar-gambar kemudian direvisi berdasarkan saran-saran yang
yang menarik, dan LKPD mempunyai desain diberikan oleh validator. Setelah direvisi, dilakukan
tampilan sederhana dan menarik. Sedangkan uji praktikalitas oleh pendidik dan peserta didik
indikator pada komponen kebahasaan yaitu, bahasa untuk menguji tingkat kepraktisan LKPD multimedia
yang digunakan merupakan bahasa baik dan benar interaktif ini.
menurut kaidah tata bahasa indonesia, bahasa yang F. Uji Coba Produk
digunakan untuk memotivasi peserta didik untuk Pada penelitian ini uji coba produk dilakukan
belajar, bahasa yang digunakan komunikatif, oleh guru dan peserta didik. Bedasarkan instrumen
informasi yang disampaikan jelas, konsisten dalam uji kepraktisan oleh guru yaitu berupa angket
menggunakan istilah yang menggambarkan konsep. terhadap LKPD multimedia interaktif. Terdapat 3
Bedasarkan instrumen validasi yang telah aspek yaitu kemudahan penggunaan, efisiensi waktu
dibuat dengan ketentuan skor menggunakan skala pembelajaran, dan manfaat. Pada aspek kemudahan
likert. Berikut ini hasil analisis dari validasi yang penggunaan terdapat 8 komponen yaitu langkah-
telah dilakukan disajikan dalam bentuk tabel dan langkah percobaan yang disampaikan LKPD
grafik. multimedia interaktif jelas dan sederhana, bahasa

102
yang digunakan mudah dipahami, isi LKPD manfaat 93,75 sehingga diperoleh hasil dari rata-rata
multimedia interaktif secara keseluruhan mudah ketiga aspek 91,1 dengan kriteria sangat praktis. Hal
dipahami, masalah yang terdapat dalam LKPD ini menunjukkan bahwa LKPD multimedia interaktif
multimedia interaktif menarik untuk diselesaikan, sangat praktis dari segi kemudahan penggunaan,
huruf yang digunakan jelas dan mudah dibaca, LKPD efesiensi waktu, dan manfaat. Sehingga, LKPD
multimedia interaktif praktis dan mudah dibawa multimedia interaktif yang dibuat sangat praktis
karena dapat disimpan dalam flashdish/compact disk. digunakan oleh guru.
LKPD multimedia interaktif mudah di operasikan Dari hasil instrumen uji kepraktisan oleh
melalui komputer, langkah-langkah penggunaan peserta didik yang telah dianalisis diperoleh nilai
multimedia interaktif jelas dan mudah dipahami. 82,3 yang berarti kriterianya praktis digunakan oleh
Untuk aspek efisiensi waktu pembelajaran peserta didik. Hasil analisis tersebut ditunjukan oleh
hanya terdapat 2 komponen yaitu dengan grafik pada gambar 4.
menggunakan LKPD multimedia interaktif, waktu
pembelajaran menjadi lebih efisien, dan peserta didik
dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajarnya
masing-masing. Untuk aspek manfaat terdapat 4
komponen ialah LKPD multimedia interaktif ini
memfasilitasi peserta didik untuk dapat berlatih
memcahkan soal, LKPD multimedia interaktif ini
membantu peserta didik untuk lebih menalar lebih
tinggi, animasi, video, audio, dan gambar membantu
peserta didik memahami materi, serta LKPD
multimedia interaktif ini meningkatkan minat belajar
Gambar 3. Hasil uji kepraktisan oleh siswa
peserta didik.. Berikut ini hasil instrumen kepraktisan
Dari data yang ditunjukkan pada grafik diatas
oleh guru disajikan dalam bentuk tabel data dan
nilai untuk aspek kemudahan dalam penggunaan
grafik.
menu sebesar 87,5, aspek kemudahan panduan
Tabel 4. Hasil Uji Kepraktisan oleh Guru
pengguna 81,3, aspek penggunaan multimedia 81,1
dan aspek motivasi belajar peserta didik 79,5.
Sehingga dinyatakan dari hasil rata-rata keempat
aspek tersebut nilainya sebesar 82,3 dengan kriteria
praktis. Hal ini menunjukkan bahwa LKPD
multimedia interaktif yang dikembangkan praktis
digunakan oleh peserta didik.
g. Revisi Produk
Pada proses uji praktikalitas oleh pendidik
juga memberikan saran-saran yang ditulis didalam
Tabel data yang ditunjukkan pada gambar instrumen untuk memperbaiki kualitas dari LKPD
diatas diperoleh 91,1 yang berarti LKPD multimedia multimedia interaktif. S
interaktif sangat praktis menurut guru pemakai. Hal Dari hasil uji praktikalitas beberapa bagian
ini menunjukkan bahwa LKPD multimedia interaktif dari LKPD multimedia interaktif yang harus direvisi.
sangat praktis digunakan dalam aspek kemudahan LKPD multimedia interaktif direvisi berdasarkan
penggunaan, efisiensi pembelajaran, dan manfaat. kekurangan dan kelemahan hasil uji validitas dan
Adapun hasil penyajian dalam bentuk grafik sebagai praktikalitas serta saran dari penguji.
berikut.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil validasi oleh tenaga ahli
dapat disimpulkan bahwa produk yang dihasilkan
adalah sangat valid untuk digunakan dalam proses
pembelajaran Fisika kelas X di SMA. Hal ini sesuai
indikator tersebut mencakup substansi materi,
tampilan komunikasi visual, desain pembelajaran,
dan pemanfaatan software[3]. Dari hasil analisis
terhadap lembar validasi tenaga ahli didapatkan nilai
validitas rata-rata untu k komponen yang dinilai oleh
dosen sebagai tenaga ahli sebesar 91,6. Hal ini
mengindikasikan bahwa produk yang dihasilkan
Gambar 2. Grafik hasil uji kepraktisan oleh guru berada pada kategori sangat valid. Validitas bahan
Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa aspek ajar ditentukan untuk mengetahui kualitas bahan ajar
kemudahan pengguna nilainya sebesar 92,2, aspek dalam kaitannya dengan mengukur hal yang
efisiensi waktu pembelajaran nilainya 87,5 dan aspek seharusnya diukur[4]. Dari hasil validasi dan saran-

103
saran validator pada lembaran validasi, kelas X semester 1 dan semester 2. Dengan
diketahui bahwa perlu dilakukan revisi terhadap demikian, peserta didik kelas X SMA dapat
produk yang dihasilkan. Revisi yang dilakukan mempelajari materi Fisika dengan menggunakan
terutama menyangkut video, tulisan, dan gambar. LKPD multimedia interaktif ini. Kedua, keterbatasan
Setelah direvisi dihasilkan produk yang lebih jumlah notebook atau laptop yang dimiliki peserta
sempurna dari sebelumnya. didik. Keterbatasan ini menyebabkan penggunaan
Hasil uji kepraktisan oleh praktisi guru dalam LKPD multimedia interaktif belum maksimal.
fisika SMAN 15 Padang disimpulkan bahwa produk Keterbatasan ini dapat ditindaklanjuti dengan
yang dihasilkan adalah sangat valid untuk digunakan membentuk peserta didik dalam kelompok,
dalam proses pembelajaran Fisika SMA. Aspek menggunakan proyektor dalam proses praktikum.
penilaian tersebut meliputi kemudahan pengguna,
efisiensi waktu pembelajaran, dan manfaat. Dari hasil
analisis terhadap lembar validasi praktisi guru fisika
didapatkan nilai rata-rata sebesar 91,1. Nilai yang KESIMPULAN
diperoleh mengindikasikan belum semua komponen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
penilaian mencapai kesempurnaan. Berdasarkan hasil dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai
validasi dan saran-saran dari praktisi pada lembaran berikut: validasi LKPD multimedia interaktif berada
validasi, diketahui bahwa perlu dilakukan revisi pada kategori sangat valid. Nilai rata-rata validasi
terhadap produk yang dihasilkan. Revisi yang LKPD multimedia interaktif dari tenaga ahli adalah
dilkukan antara lain durasi waktu soal dan contoh- 91,6%. LKPD multimedia interaktif yang
contoh soal. Setelah direvisi dihasilkan LKPD dikembangkan berada pada kategori sangat praktis
multimedia interaktif yang lebih sempurna dari menurut guru dari aspek kemudahan penggunaan,
sebelumnya, sehingga LKPD multimedia interaktif efisiensi waktu, serta manfaat dengan nilai rata-rata
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 91,1%. Penggunaan LKPD multimedia interaktif
Hasil yang dicapai untuk uji kepraktisan pada uji coba terbatas dalam pembelajaran peserta
LKPD multimedia interaktif didapat dari analisis didik kelas X sudah praktis, yang ditandai dengan
intrumen uji kepraktisan menurut peserta didik nilai rata-rata uji kepraktisan menurut peserta didik
sebagai pengguna LKPD multimedia interaktif. Nilai sebagai pengguna adalah 82,3%.
rata-rata hasil uji kepraktisan menurut peserta didik
yaitu 82,3 dengan berada pada kategori praktis. DAFTAR PUSTAKA
Secara keseluruhan LKPD multimedia interaktif [1] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
praktis digunakan untuk guru dan peserta didik. Hal Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
ini sesuai dengan kepraktisan berkaitan dengan Alfabeta
pengembangan materi pembelajaran, tingkat [2] Suharsimi, Arikunto. 2008. Dasar-Dasar
kepraktisan dilihat dari pakar mempertimbangkan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
bahwa materi mudah dan dapat digunakan oleh guru [3] Kemendiknas. 2010. Panduan Pengembangan
dan peserta didik[5]. Bahan Ajar Berbasis TIK. Jakarta: Direktorat
Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
LKPD multimedia interaktif masih mengalami [4] Sumarna, Supranata. 2005. Analisis Validitas,
kendala. Pertama, materi yang terdapat dalam LKPD Reabilitas, dan Implementasi Kurikulum.
multimedia interaktif terbatas untuk KD 3.5 Bandung: Remaja Rosdakarya
Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar [5] Rochmad.2012. “Desain Model Pengembangan
dengan laju konstan dan penerapannya dalam Perangkat Pembelajaran Matematika.” Jurnal
teknologi. Solusi yang dapat dilakukan untuk Kreano (Volume 3: Nomor 1).
mengatasi permasalahan ini adalah dengan [6] Widjajanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja
mengembangkan materi pembelajaran Fisika untuk Siswa. Yogyakarta: UNY

104

You might also like