You are on page 1of 7

PENERAPAN MEDIA VIRTUAL - LAB BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMK KELAS X PADA MATERI


LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI SMKN 04 KOTA BENGKULU

Avischa Esty Wandani


Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Bengkulu
Email :avischawandani1999@gmail.com

ABSTRACT

Chemistry is one of the most feared subjects in school. This is because chemistry is a science that
requires experimentation, reasoning and analysis to understand matter. Therefore, a strategy is
needed to be able to increase students' understanding of the concept of chemical materials. One
of the strategies that can be done is by applying virtual media - technology-based lab and so that
to achieve the objectives of this study, a qualitative descriptive research is used. Data collection
techniques through observation, documentation, questionnaires and written tests. Data were
analyzed by describing the data and drawing conclusions. The results of this study indicate that
the activities of students and teachers during the learning process using Virtual-Lab learning
media on electrolyte and non-electrolyte solution material are very good and have increased by
20% from 75% in cycle I to 95 %% in cycle II, while for teacher activity has increased by 10%
from 85% in cycle I to 95% in cycle II. The learning outcomes of class X PKPI 3 and X APHPI
students at SMKN 04 Kota Bengkulu on Virtual-Lab learning media on electrolyte and non-
electrolyte solution material have increased, which is based on the acquisition of an average
value of student learning outcomes in cycle I of 75.4 with classical student learning
completeness by 65.4% increased to 89.2 with classical student learning completeness of 88.5%
in cycle 2. Student responses to the use of animated videos on the material reaction rate applied
by the teacher in class X PKPI 3 and X APHPI at SMKN 04 Kota Bengkulu were very positive,
because the majority of students really liked the learning process.

Keywords: Electrolyte Solution, Virtual-Lab, Learning Media, RPP, Chemistry Learning

ABSRAK

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang paling ditakuti di sekolah. Sebab, kimia
merupakan ilmu yang membutuhkan eksperimen, penalaran, dan analisis untuk memahami
materi. Oleh karena itu di perlukan suatu strategi untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap konsep materi kimia. Salah satu strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapakn
media virtual - lab berbasis teknologi dan.Sehingga untuk mencapai tujuan pada penelitian ini
digunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi
,dokumentasi, angket dan tes tertulis. Data dianalisis dengan cara memaparkan data dan menarik
kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru selama
berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Virtual-Lab
pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit sangat baik dan mengalami peningkatan sebesar
20% dari 75% pada siklus I menjadi 95%% pada siklus II, sedangkan untuk aktivitas guru
mengalami peningkatan sebesar 10% dari 85% pada siklus I menjadi 95% pada siklus II. Hasil
belajar siswa kelas X PKPI 3 dan X APHPI di SMKN 04 Kota Bengkulu terhadap media
pembelajaran Virtual-Lab pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit mengalami
peningkatan, yang berdasarkan pada perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I
sebesar 75,4 dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 65,4% meningkat menjadi
89,2 dengan ketuntasan belajar siswa secara klasik sebesar 88,5% pada siklus 2. Respon siswa
terhadap penggunaan video animasi pada materi laju reaksi yang diterapkan oleh guru pada
siswa kelas X PKPI 3 dan X APHPI di SMKN 04 Kota Bengkulu sangat positif, karena
mayoritas siswa sangat menyukai proses pembelajaran tersebut.

Kata Kunci : Larutan Elektrolit, Virtual-Lab, Media Pembelajaran, RPP, Pembelajaran Kimia
PENDAHULUAN tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk praktikum, sehingga siswa tidak
Perkembangan ilmu pengetahuan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
dan teknologi dapat menciptakan inovasi- diharapkan (Hikmah, Nur, dkk:2017:187)
inovasi baru. Perkembangan serta kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini Kimia merupakan salah satu mata
tidak luput agar tercapainya tujuan pelajaran yang paling ditakuti di sekolah.
pendidikan nasional. Faktor utama Sebab, kimia merupakan ilmu yang
keberhasilan pendidikan berasal dari membutuhkan eksperimen, penalaran, dan
kurikulum, guru, dan proses belajar analisis untuk memahami materi. Salah satu
mengajar. masalah yang dihadapi dalam dunia
pendidikan saat ini adalah lemahnya proses
Pendidikan merupakan unsur utama pembelajaran. Proses pembelajaran
dalam pengembangan manusia Indonesia dikatakan berhasil berhasil selama kegiatan
seutuhnya. Oleh karena itu pengolahaan belajar mengajar peserta didik menunjukkan
pendidkan harus berorientasi pada aktivitas belajar yang tinggi dan terlihat aktif
perubahan yang lebih baik. Kurikulum baik secara fisik maupun mental.
merupakan perangkat pendidikan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang Pada mata pelajaran kimia di di
telah ditetapkan. Kurikulum disusun dengan sekolah menengah kejuruan, proses
memperhatikan potensi, tingkat pembelajaran larutan elektrolit dan non
perkembangan, minat, kecerdasaan elektrolit merupakan salah satu materi
intelektual, emosional, sosial, spiritual dan pokok yang dipelajari di kelas X
kinestika peserta didik (Mendikbud,2013). semester ganjil di SMK. Karakteristik materi
larutan elektrolit ini mencakup beberapa
Setiap pembelajaran diperlukan aspek pengetahuan diantaranya
suatu strategi, metode, serta media pengetahuan faktual, konseptual dan
pembelajaran yang dapat memberikan kesan procedural. Materi larutan elektrolit ini
positif kepada siswa terhadap kegiatan memuat banyak konsep yang harus
pembelajaran. Hal tersebut agar prestasi dipahami oleh peserta didik . Oleh karena
siswa mengalami kemajuan dan tercapainya itu, dalam proses pembelajaran peserta
tujuan pendidikan nasional yang diharapkan. didik dituntut untuk lebih banyak
Seperti dalam hal pembelajaran sains, membaca, memahami konsep-konsep serta
hampir semua materi mengharuskan adanya aktif mengerjakan soal-soal latihan guna
kegiatan eksperimen untuk mendukung meningkatkan pemahaman dan pemantapan
tercapainya tujuan pembelajaran. Setiadi dan konsep peserta didik terhadap materi yang
Muflika (2012) menemukan bahwa tidak dipelajari.
semua sekolah pada pembelajaran kimia
melakukan praktikum, sekolah yang tidak Dalam mempelajari materi larutan
melakukan praktikum disebabkan karena elektrolit, membaca dan memahami konsep
kurangnya kesadaran guru mengenai saja tidak cukup. Oleh karena itu diperlukan
pentingnya melakukan praktikum, kurang suatu media pengaplikasian agar peserta
didik dapat lebih memahami materi tersebut. meningkatkan pemahaman peserta didik
Media pembelajaran adalah media yang dalam proses pembelajaran. Sehingga,
digunakan dalam pembelajaran, yaitu kedepannya kegiatan pembelajaran tidak
meliputi alat bantu guru dalam mengajar lagi terbatas pada penjelasan konsep semata.
serta sarana pembawa pesan dari sumber
belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Berdasarkan latar belakang di atas maka
Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili berjudul” PENERAPAN MEDIA
guru menyajikan informasi belajar kepada VIRTUAL - LAB BERBASIS
siswa . Jika media itu didesain dan TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNTUK
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu MENINGKATKAN PEMAHAMAN
akan dapat mengoptimalkan hasil belajar SISWA SMK KELAS X PADA MATERI
siswa. Penggunaan media dapat membantu LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
proses penyampaian materi, menyajikan ELEKTROLIT DI SMKN 04 KOTA
materi lebih jelas dan menarik, BENGKULU”
memunculkan interaksi, efisiensi waktu dan
tenaga, menumbuhkan sikap positif terhadap
proses dan materi belajar. METODE PENELITIAN

Salah satu media yang digunakan Jenis Penelitian ini ialah Penetlitian
yaitu virtual lab yang mana berbasis Tindakan Kelas atau Classroom Action
tekmologi dan informasi yang dapat Research (CAR). Metode yang digunakan
digunakan sebagai alat bantu guna pada penelitian ini adalah deskriptif
meningkatkan pemahaman siswa terhadap kualitatif. Sebagaimana menurut Sugiyono
materi larutan elektrolit dan non elektrolit. (2014), bahwa metode deskriptif yaitu
metode penelitian yang memusatkan
Laboratorium virtual memiliki perhatian pada masalah atau fenomena yang
beberapa keunggulan. Keunggulan- ada pada saat penelitian dilakukan atau
keunggulan itu antara lain adalah bisa masalah yang bersifat aktual, kemudian
menjelaskan konsep abstrak yang tidak bisa menggambarkan fakta-fakta tentang masalah
dijelaskan melalui penyampaian secara yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi
verbal. Laboratorium virtual bisa menjadi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.
tempat melakukan eksperimen yang tidak Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26
bisa dilakukan di dalam laboratorium Oktober 2019 s/d 20 November 2019 di
konvensional (Eko dan Leny:2018:120) SMKN 04 Kota Bengkulu, dimana populasi
Karena permasalahan ini maka perlu dalam penelitian ini adalah seluruh siswa /
dilakukan penerapan perangkat siswi X PKPI 3 dan APHI di SMKN 04
pembelajaran berbasis media Lab-Vir pada Kota Bengkulu. Sedangkan subjek
materi larutan elektrolit dan non elektrolit, penelitian ini adalah guru peneliti dan
yang meliputi konsep dan objek yang seluruh siswa kelas X PKPI 3 dan APHPI
abstrak. Hal ini dilakukan untuk dapat tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 26
orang, yang terdiri dari 22 orang laki-laki b. Aktivitas Guru
dan 4 orang perempuan.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas
TEKNIK PENGUMPULAN DATA guru pada siklus I di atas didapatkan % hasil
pengamat I sebesar 70% dan dari pengamat
Data yang akan dikumpulkan pada II sebesar 85% sehingga dihitung rata-rata
penelitian ini adalah aktivitas guru, aktivitas dari kedua pengamat dengan cara
siswa dan hasil belajar siswa selama proses menjumlahkan hasil dari kedua pengamat,
penerapan Media pembelajaran Virtual-Lab. maka diperoleh rata-rata hasil persentasi
Teknik yang digunakan untuk aktivitas guru pada siklus I sebesar 85%.
mengumpulkan data aktivitas guru dan Dari hasil persentase diatas didapatkan hasil
aktivitas siswa adalah observasi, observasi aktivitas guru pada siklus I pada
dokumentasi, dan angket sedangkan teknik saat proses belajar mengajar dengan
yang digunakan untuk mengukur hasil penggunaan media pembelajaran Virtual-
belajar siswa dengan tes tertulis. Lab menunjukkan bahwa aktivitas guru
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan persentase 85% yaitu tergolong ke
dalam kategori baik sekali, hal ini
a. Aktivitas Siswa menunjukkan bahwa guru guru sudah
mampu mengajar dan menguasai kelas
Aktivitas penggunaan media
dengan baik.
pembelajaran Virtual-Lab pada materi
larutan elektrolit dan non elektrolit c. Hasil Belajar Siswa
dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober
sampai tanggal 20 November 2020 .Penulis Pada Hasil belajar siswa didapatkan
memperoleh data tentang aktivitas siswa dengan menggunakan rumus
dari dua orang pengamat. Hasil pengamatan persentase.Data diperoleh dari hasil tes yang
aktivitas siswa di SMKN 04 Kota Bengkulu diberikan pada setiap siklus yang terdiri dari
terhadap penggunaan media pembelajaran siklus I dan siklus II dengan dua RPP. Hasil
Virtual-Lab pada materi Larutan Elektrolit tes yang dicapai pada tiap-tiap tes dilakukan
dan non elektrolit dinyatakan dalam bentuk analisis ketuntasan baik secara individual
persentase. maupun klasikal.Nilai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) di SMKN 04 Kota
Dari hasil pengamatan diperoleh Bengkulu untuk pelajaran kimia yang sudah
hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II ditentukan yaitu 75 . Apabila nilai atau skor
pada saat proses belajar mengajar dengan yang diperoleh telah memenuhi KKM maka
penggunaan media pembelajaran Virtual- pelajaran tersebut dikategorikan telah tuntas.
Lab menunjukkan bahwa aktivitas siswa
dengan persentase 95% yaitu tergolong ke Rata-rata yang dicapai dari tes pada
dalam kategori baik sekali, hal ini siklus I adalah 75,4 dan pada siklus II adalah
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas 89,2. Hal ini menunjukkan adanya
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. peningkatan pemahaman konsep setelah
mengikuti proses pembelajaran dengan
penerapan media pembelajaran berupa Virtual-Lab pada materi larutan elektrolit
Virtual-Lab. dan non elektrolit sangat baik dan
mengalami peningkatan sebesar 20% dari
Untuk mencari nilai ketuntasan siswa 75% pada siklus I menjadi 95%% pada
secara klasikal terhadap skor yang diperoleh siklus II, sedangkan untuk aktivitas guru
siswa digunakan rumus ketuntasan klasikal. mengalami peningkatan sebesar 10% dari
Berdasarkan hasil perhitungan analisis 85% pada siklus I menjadi 95% pada siklus
ketuntasan klasikal di atas menunjukkan II. Hasil belajar siswa kelas X PKPI 3 dan X
bahwa ketuntasan siswa pada siklus II APHPI di SMKN 04 Kota Bengkulu
adanya peningkatan pemahaman siswa yakni terhadap media pembelajaran Virtual-Lab
sebesar 88,5% dibandingkan dengan nilai pada materi larutan elektrolit dan non
ketuntasan klasikal siklus I yakni 65,4%%. elektrolit mengalami peningkatan, yang
Hal ini menandakan bahwa penerapan media berdasarkan pada perolehan nilai rata-rata
pembelajaran Virtual-Lab pada materi hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 75,4
larutan elektrolit dan non elektrolit di dengan ketuntasan belajar siswa secara
SMKN 04 Kota Bengkulu dapat klasikal sebesar 65,4% meningkat menjadi
meningkatkan pemahaman siswa 89,2 dengan ketuntasan belajar siswa secara
klasik sebesar 88,5% pada siklus 2. Respon
d. Respon Siswa siswa terhadap penggunaan video animasi
pada materi laju reaksi yang diterapkan oleh
Pengamatan terhadap respon siswa
guru pada siswa kelas X PKPI 3 dan X
dilakukan pada akhir pertemuan pada siklus
APHPI di SMKN 04 Kota Bengkulu sangat
II, hal ini bertujuan untuk mengetahui
positif, karena mayoritas siswa sangat
respon siswa terhadap media pembelajaran
menyukai proses pembelajaran tersebut.
Virtual-Lab pada materi larutan elektrolit
dan non elektrolit. Hasil yang diperoleh
SARAN
adalah mayoritas responden menyukai
penerapan media pembelajaran Virtual-Lab
Penerapan media pembelajaran
dalam proses pembelajaran kimia pada
laboratorium virtual dapat digunakan
materi larutan elektrolit dan non elektrolit.
sebagai alternatif cara pengajaran materi
Hal ini dikarenakan, penggunaan media
larutan elektrolit dan non elektrolit dengan
pembelajaran Virtual-Lab dapat
hasil yang memuaskan. Penerapan media
memudahkan mereka dalam memahami
pembelajaran laboratorium virtual dapat
konsep tersebut dan dapat mengingat materi
dicobakan sebagai alternatif pengajaran
yang di diskusikan dengan baik.
materi lain. Media laboratorium virtual
KESIMPULAN bukanlah pengganti laboratorium
sesungguhnya. Siswa perlu diajak untuk
Berdasarkan hasil penelitian dapat melakukan praktikum di laboratorium
disimpulkan bahwa aktivitas siswa dan guru sesungguhnya.
selama berlangsungnya proses pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Pada Materi Laju Reaksi Dengan
Model Pengajaran Langsung.
Dwiningsih, Kusumawati, dkk. 2018. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/i
Pengembangan Media ndex.php/journal-of-chemical-
Pembelajaran Kimia Menggunakan education/article/view/7112
Media Laboratorium Virtual
Berdasarkan Paradigma Sudjana, Nana. 2016 . Penilaian Hasil
Pembelajaran Di Era Global. Proses Belajar Mengajar .Bandung :
https://jurnalkwangsan.kemdikbud. PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono.
go.id/index.php/jurnalkwangsan/art (2014). Metode Penelitian
icle/view/69 Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatf, dan R&D). Bandung:
Hikmah, Nur, dkk,2017. Penerapan Alfabeta.
Laboratorium Virtual Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Suharsimi, A. dkk. (2016). Penelitian
Siswa. Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/ Aksara Sumardi ,
EduChemia/article/view/1608
Suryabrata. 1998. Pengembangan Tes Hasil
Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar Belajar . Jakarta : Rajawali Pers
Kurikulum 2013. Jakarta :
Kemendikbud Direktorat Jenderal Suryana, Olin, dkk.2018. Desain Media
Pendidikan Dasar. Permainan Edukasi Berorientasi
Chemoedutainment Pada
Mardapi, Djemari .2012. Pengukuran Pembelajaran Kimia Sma.
Penilaian dan Evaluasi https://journal.unnes.ac.id/sju/index.
Pendidikan .Yogyakarta : Medika php/chemined/article/view/16631

Nugraheni, Fitri . 2012. Hubungan Motivasi


Belajar terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa . Jakarta: Fakultas
Ekonomi UMK

Setiawan, Bagus, dkk. 2020. Validitas


Virtual Lab Sebagai Media
Pembelajaran Pada Materi Kimia
Unsur Sub Materi Hidrogen.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/i
ndex.php/journal-of-chemical-
education/article/view/32098

Sumargo, Eko dan Leny.2014. Penerapan


Media Laboratorium Virtual (Phet)

You might also like