You are on page 1of 6

Jurnal Kebajikan

Jurnal Pengabdian Masyarakat


Vol: xx, No: xx, Bulan Tahun
Doi : xxxxxxxxxxxxxxxxx

EFEKTIVITAS PSIKOEDUKASI MINAT BELAJAR TERHADAP


SISWA DI SMP NEGERI 1 BAJENG
Asmaya Farisyah . S1) | Nurul Islamiyah2) | Putri Khaerunnisa3)
1,2,3)
Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar
asmayafarisyah553@gmail.com | islamiyahdaudnurul@gmail.com | Putrikhaerunnisa545@gmail.com

Abstract : Education is a human effort in developing and growing various innate potentials that
include both physical and spiritual based on various values available to the public and culture.
Education can be said as a stage of knowledge transfer, value transformation, and personality
formation with all forms of aspects covered. Learning is a fundamental process of knowledge and
human development. Through learning, one can make changes and make achievements that are
beneficial to human life. The emergence of a person's interest is due to a number of influential
factors, namely external as well as internal factors. Interest in learning is attention by focusing on
specific lessons accompanied by a desire to understand, learn, and test from active participation in
teaching and learning activities. Interest in learning is important in learning. Because without self-
interest, learning cannot be well received by students and will cause learning difficulties. Ways that
can be done by students in increasing interest in learning are looking for information about subjects,
looking for study partners, maximizing learning media, and adjusting to their level of ability. This
study aims to see how the general picture is related to interest in learning in students and the benefits
of this research are expected to obtain and clarify related to interest in learning in students, and can
add insight to create learning to increase interest in learning in students.

Abstrak: Pendidikan merupakan usaha manusia dalam melakukan pengembangan maupun


pertumbuhan berbagai potensi bawaan yang mencakup jasmani sekaligus rohani berdasarkan berbagai
nilai yang tersedia pada publik serta kebudayaan. Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah tahapan
transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala bentuk aspek yang
dicakup. Belajar adalah proses mendasar dari pengetahuan dan perkembangan manusia. Melalui
belajar, seseorang dapat melakukan perubahan dan membuat prestasi yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Munculnya minat suatu insan tersebut dikarenakan atas sejumlah faktor berpengaruh yakni
faktor ekstern juga intern. Minat belajar ialah perhatian dengan memfokuskan terhadap pelajaran
secara khusus juga disertai bersama keinginan guna memahami, belajar, beserta menguji dari
partisipasi aktif pada kegiatan belajar mengajar. Minat belajar merupakan hal yang penting dalam
pembelajaran. Karena tanpa adanya minat dari diri sendiri, maka pembelajaran tidak dapat diterima
dengan baik oleh peserta didik dan akan menimbulkan kesulitan belajar. Cara yang dapat dilakukan
oleh peserta didik dalam meningkatkan minat belajar yaitu mencari informasi mengenai mata
pelajaran, mencari teman belajar, memaksimalkan media pembelajaran, serta menyesuaikan dengan
tingkat kemampuan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran secara
umum terkait minat belajar pada siswa serta manfaat dari penelitian ini yaitu diharapkan memperoleh
dan memperjelas terkait minat belajar pada siswa, serta dapat menambah wawasan untuk menciptakan
pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar pada siswa.

Kata Kunci: Minat Belajar; Siswa; Psikoedukasi

Submitted : xxxxx Accepted : xxxxx Published : xxxxx


A. PENDAHULUAN
Pendidikan dan pengajaran merupakan peristiwa yang cukup kompleks yag dipengaruhi
oleh banyak faktor. Salah satu faktor yaitu guru. Guru merupakan bagian utama dari
pelatihan peranan penting dan utama, karena keberhasilan belajar mengajar sangat ditentukan
oleh guru. Keberhasilan seorang guru dalam menambah informasi sangat tergantung terhadap
kelancaran interaksi serta komunikasi yang dilakukan antara guru dan siswa. Ketidaklancaran
komunikasi yang dilakukan dapat berakibat pesan yang disampaikan oleh guru tidak diterima
dengan baik.
Pendidikan merupakan usaha manusia dalam melakukan pengembangan maupun
pertumbuhan berbagai potensi bawaan yang mencakup jasmani sekaligus rohani berdasarkan
berbagai nilai yang tersedia pada publik serta kebudayaan. Pendidikan dapat dikatakan
sebagai sebuah tahapan transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian
dengan segala bentuk aspek yang dicakup. Pendidikan tak bisa dipisahkan bersama tahap
pembelajaran, sebagai murid, tanggung jawab maupun tugasnya memanglah menempuh
pembelajaran beserta mengajarkan dan melakukan penyelesaian sejumlah tugas akademik
mereka.
Berdasarkan pernyataan UNESCO “Eduxcation as organized and sustained
communication designed to bring about learning” (pendidikan ialah komunikasi yang
terorganisir juga secara terus menerus dengan dilakukan perancangan guna tumbuhnya rasa
ingin belajar) (Puji Astuti et al., 2018). Pendidikan ialah sebuah tahapan yang dibutuhkan
guna memperoleh kesempurnaan juga keseimbangan pada perkembangan masyarakat juga
individu. Penekanan pendidikan dibanding beserta pengajaran berada di pembentukan
kepribadian maupun kesadaran masyarakat maupun individu selain keahlian juga transfer
ilmu. Maka, pengajaran bisa lebihlah memiliki orientasi pada pembentukan spesialis maupun
sejumlah bidang secara khusus, maka minat maupun perhatian belajar murid bisa lebihlah
memiliki sifat teknis (Nurkholis, 2013).
Belajar adalah proses mendasar dari pengetahuan dan perkembangan manusia. Melalui
belajar, seseorang dapat melakukan perubahan dan membuat prestasi yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Menurut Uno (2011) belajar merupakan proses usaha yang dilakukan
oleh individu yang bertujuan untuk membawa perubahan tingkah kalu umum yang dihasilkan
dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Munculnya minat suatu insan tersebut dikarenakan atas sejumlah faktor berpengaruh yakni faktor
ekstern juga intern. Kemudian faktor intern meliputi atas aktifitas, tertarik, juga perhatian kemudian
faketor ekstern meliputi atas lingkungan, sekolah, juga keluarga. Berdasarkan pernyataan (gie
2012 :10) perhatian beserta minat pada pembelajaran berhubungan dengan sangat erat yang menaruh
minat terhadap mata pelajaran secara khusus cenderung memberikan perhatian mata pelajarannya itu
sebaiknya jika suatu insan memberikan perhatian dengan cara berkelanjutan baik memberikan
perhatian dengan cara sadar ataupun tak sadar terhadap pada objek secara khusus umumnya bisa
memunculkan minat objeknya (Arisanti & Subhan, 2018).
Slameto (2010) minat ialah ketertarikan maupun kesukaan terhadap suatu kegiatan
dengan tidak butuh ada yang membuat permintaan. Minat belajar ialah perhatian dengan
memfokuskan terhadap pelajaran secara khusus juga disertai bersama keinginan guna
memahami, belajar, beserta menguji dari partisipasi aktif pada kegiatan belajar mengajar.
Maka bisa disebutkan bahwasanya belajar bersama perasaan menyenangkan juga sepanjang
tahapan tersebut siswa memberi perhatian lebih sehingga mempermudah pembelajaran
disebut minat belajar (Kartika, 2014 dalam Wulansari & Manoy, 2021).

2
Minat masing-masing murid dalam belajar tak semuanya memiliki kesamaan, murid
dengan minat belajar tinggi bisa lebih mudah menerima pelajaran yang dibagikan atas
gurunya dikarenakan motivasi karena ingin tahu secara besar juga memiliki semangat secara
kuat supaya semua keinginannya bisa diwujudkan. Kemudian murid dengan minat belajar
rendah memiliki kesulitan ketika menerima pelajaran dikarenakan lebih tak ingin mengetahui
juga tak memberikan perhatian materi yang dibagikan atas guru kemudian belajar murid yang
kuranglah optimal (Maryono et al., 2022).
Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi
yang kurang menyenangkan. Dapat dijelaskan bahwa dengan terpenuhinya minat seorang
peserta didik akan mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri yang dapat
menimbulkan motivasi dalam diri peserta didik. Prestasi peserta didik yang didapatkan selalu
dipengaruhi oleh intensitas minatnya (Mufidah & Asmawi, 2017).
Sesuai dengan penelitian yang sudah dilaksanakan atas marti’in dengan judul rendahnya
minat belajar peserta didik kelas xi sma negeri 5 pontianak bahwasanya rendahnya minat
belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak berada pada kategori “Tinggi” yang
memiliki arti bahwasanya minat belajarnya peserta didik diperlukan lebih giat kembali.
Perihal tersebut dapat dilihat ketika jam pelajaran berjalan serta saat guru memberikan
penjelasan materi pada depan kelas peserta didik masih memiliki kesibukan secara tersendiri
juga keasikan sendiri, selayaknya mengobrol bersama temannya, melakukan permainan HP
saat guru memberikan penjelasan pelajaran, tidak fokus ketika belajar, tidak menyelesaikan
tugas yang diberikan guru, hingga ada yang tidur dalam kelas.
Perihal ini telah berdasarkan pernyataan (Larlen, 2012) bahwasanya murid dengan minat
belajar secara rendah dapat ditemui melalui perilaku yakni seperti: sibuk bersama HP nya,
tidur dalam kelas, seringkali mengobrol bersama teman mereka, berupaya melewati sejumlah
aktifitas pembelajaran, bermalas-malasan ketika belajar, cepat bosa ketika belajar, tak
bersungguh-sungguh dalam belajar, beserta tak fokus ketika belajar.
Minat belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Karena tanpa adanya
minat dari diri sendiri, maka pembelajaran tidak dapat diterima dengan baik oleh peserta
didik dan akan menimbulkan kesulitan belajar. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran
dapat dilihat dari cara banyak anak yang mengganggu temannya dalam belajar, tidak
mencatat penjelasan guru serta peserta didik yang berbicara ketika guru menjelaskan.
Minat belajar pada hakekatnya adalah menerima hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu yang bersifat eksternal. Semakin dekat hubungan antara diri sendiri sesuatu yang ada
di luar diri semakin besar minat yang akan timbul bagi peserta didik. Cara yang dapat
dilakukan oleh peserta didik dalam meningkatkan minat belajar yaitu mencari informasi
mengenai mata pelajaran, mencari teman belajar, memaksimalkan media pembelajaran, serta
menyesuaikan dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.
Dengan dilakukan psikoedukasi terhadap minat belajar siswa di SMP Negeri 1 Bajeng
maka penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran secara umum terkait minat
belajar pada siswa serta manfaat dari penelitian ini yaitu diharapkan memperoleh dan
memperjelas terkait minat belajar pada siswa, serta dapat menambah wawasan untuk
menciptakan pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar pada siswa.

B. METODE YANG DIGUNAKAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah intervensi psikoedukasi.


Psikoedukasi merupakan suatu intervensi yang dilakukan pada individu, yang fokus dalam

3
mendidik partisipannya. Dalam penelitian ini psikoedukasi yang diberikan mengenai
minat belajar pada siswa yaitu pengertian minat belajar, cara mengecek minat belajar,
faktor yang mempengaruhi minat belajar, cara meningkatkan minat belajar dan pentingnya
minat belajar. Desain penelitian ini menggunakan pre test dan post test. Jumlah partisipan
dalam penelitian ini adalah 15 siswa Smp Negeri 1 Bajeng. Langkah-langkah penelitian ini
pertama, pemberian pre test selama 10 menit, kemudian pemberian media psikoedukasi
mengenai minat belajar dalam bentuk poster selama 10 menit, setelah itu pemberian post
test selama 10 menit. Setelah melakukan pre test dan post test, selanjutnya dilakukan
scoring, dimana pemberian nilai tertinggi 5 poin dan terendah 1 poin.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Psikoedukasi dilakukan di salah satu sekolah SMP yaitu SMP Negeri 1 Bajeng,
psikoedukasi dilakukan pada tanggal 12 November 2022. Psikoedukasi dilakukan di
salah satu kelas dengan jumlah peserta didik yang mengikuti psikoedukasi adalah 15
orang. Proses pertama yang dilakukan adalah dengan menyebarkan pre test pada
peserta didik. Setelah peserta didik mengisi pres test, maka kelompok peneliti
membagikan poster yang berisi tentang minat belajar siswa. Setelah itu siswa akan
diberikan kembali lembaran post tes.
Tabel 1. Tabel rincian kegiatan
No Waktu Kegiatan
1. 10.10 Pemberian Pre tes
2. 10. 20 Pemberian media psikoedukasi
3. 10.30 Pemberian post tes

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari psikoedukasi yang kelompok kami


lakukan adalah, hasil dari pre test dari 15 peserta psikoedukasi hanya ada 1 yang
mengetahui apa itu minat belajar, namun tidak ada yang mengetahui faktor yang
mempengaruhi minat belajar,cara meningkatkan minat belajar. Setelah dilakukan
pemberian media psikoedukasi yaitu poster yang berisi tentang minat belajar. Lalu
diberikan post test dengan soal yang sama, hasilnya dari 15 peserta psikoedukasi ada
13 peserta yang berhasil menjawab dengan benar soal post test
Tabel 2. Hasil psikoedukasi
No Kegiatan Hasil
1. Pre tes Tidak ada siswa yang berhasil
2. Pemberian media -
psikoedukasi
3. Post test Dari 15 peserta psikoedukasi
ada 13 peserta yang berhasil

4
Gambar 1. Proses psikoedukasi

D. KESIMPULAN

(Times New Roman 12 Pt, spasi 1) Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat
menggambarkan jawaban dari tujuan program atau temuan yang diperoleh. Kesimpulan dari kegiatan
pengabdian masyarakat dapat dimulai dari penjabaran tentang tujuan kegiatan pengabdian, manfaat
kegiatan pengabdian serta hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Arisanti, D., & Subhan, M. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Internet Terhadap Minat
Belajar Siswa Muslim di SMP Kota Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-
Thariqah, 3(2), 61–73. https://doi.org/10.25299/althariqah.2018.vol3(2).2322

Larlen. (2012). Upaya Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Indonesia Melalui Pemanfaatan
Teknologi pada Pembelajaran Kelas X SMA Pelita Raya Jambi. Pena, 2(2), 49–70.

Marti’in. (2019). Analisis Tentang Rendahnya Minat Belajar Peserta Didik Kelas Xi Sma
Negeri 5 Pontianak. Universitas Tanjungpura , 1–8.

Maryono, M., Nurdalila, N., Ardian Nst, W., Hasibuan, T. W., & Ningsih, W. (2022). Peran
Media Sosial terhadap Rendahnya Minat Belajar Siswa Atau Kelas. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 6(3), 13748–13765. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i3.4501

5
Mufidah, I., & Asmawi, H. (2017). Komunikasi Interpersonal dan Keterampilan Memberi
Penguatan : Sebuah Analisa Korelasional terhadap Minat Belajar Siswa. Palapa, 5(2),
1–19. https://doi.org/10.36088/palapa.v5i2.43

Nurkholis. (2013). PENDIDIKAN DALAM UPAYA MEMAJUKAN TEKNOLOGI Oleh:


Nurkholis Doktor Ilmu Pendidikan, Alumnus Universitas Negeri Jakarta Dosen Luar
Biasa Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto. 1(1), 24–44.

Puji Astuti, A., Aziz, A., Anggani Linggar Bharati, D., & Susilogati Sumarni, S. (2018).
Seminar Nasional Edusainstek Desain Aplikasi Web Magang Untuk Menunjang
Learning Management System Kegiatan Praktik Mengajar di abad Revolusi Industri 4.0.
16–23. http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-statistik-pengguna-internet-indonesia-
2016/

Ratnasari, I. W. (2017). Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika.


Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(2), 289–293.
https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v5i2.4377

Simbolon, N. (2020). Minat Belajar Siswa Dimasa Pandmi. Educare, 14–19.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Uno, Hamzah. 2010.Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Wulansari, N. H., & Manoy, J. T. (2021). Pengaruh Motivasi dan Minat Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Selama Study at Home. Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika Dan Sains, 4(2), 72. https://doi.org/10.26740/jppms.v4n2.p72-
81

You might also like