You are on page 1of 7

ATTHULAB:

Islamic Religion Teaching & Learning Journal


Volume - Nomor - Tahun 2024
http://journal.uinsgd.ac.id./index.php/atthulab/

Karakteristik Belajar yang Beragam: Manifestasi Perubahan


Tingkah Laku dalam Proses Pembelajaran

Alfian Muhammad Firdaus1), Alifa Fatihah Azzahra2) dan Azzharrini


Hikmatul Syifa3)
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. Cimencrang, Panyileukan, Cimencrang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat
(40294)

Email:1) alpfirdaus16@gmail.com ,2) Alifa.fatihah12@gmail.com ,3)


aazhrsyfh@gmail.com

Abstract: This article discusses the characteristics, types of learning, and manifestations of changes in
learning behavior in the teaching and learning process. In the educational context, each individual has
unique learning characteristics, influenced by genetic factors, environment, motivation, learning style and
cognitive abilities. These differences in learning characteristics require diverse learning approaches tailored
to individual needs. The importance of understanding the diversity of learning and learning and its
manifestation in the teaching and learning process is to create an inclusive learning environment and
support the optimal development of each individual. Using the literature method, this article illustrates the
importance of education as a conscious effort to develop the potential of human resources and realize
learning goals in order to maintain survival. By understanding the different learning characteristics of each
individual, a holistic and diverse learning approach can help increase the effectiveness of learning and
ensure that each individual has the same opportunity to reach his or her potential in the educational process.

Keywords:
Characteristics, Variety, and Learning

Abstrak:

Artikel ini membahas karakteristik, ragam belajar, dan manifestasi perubahan tingkah laku
belajar dalam proses belajar mengajar. Dalam konteks pendidikan, setiap individu memiliki
karakteristik belajar yang unik, dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, motivasi, gaya
belajar, dan kemampuan kognitif. Perbedaan karakteristik belajar ini menuntut pendekatan
pembelajaran yang beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan individu.Pentingnya
pemahaman akan keragaman belajar dan pembelajaran serta manifestasinya dalam proses belajar
mengajar untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan
optimal setiap individu. Melalui metode kepustakaan, artikel ini menggambarkan pentingnya
pendidikan sebagai upaya sadar untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia dan
mewujudkan tujuan pembelajaran guna mempertahankan kelangsungan hidup. Dengan
memahami karakteristik belajar yang berbeda-beda pada setiap individu, pendekatan
pembelajaran yang holistik dan beragam dapat membantu meningkatkan efektivitas
pembelajaran dan memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk
meraih potensinya dalam proses pendidikan.

Kata Kunci:
Karakteristik, Ragam, dan Belajar

1
Karakteristik Belajar yang Beragam: Manifestasi Perubahan Tingkah Laku dalam Proses
Pembelajaran

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia
yang bertujuan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia. Setiap
individu memiliki karakteristik belajar yang unik, dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti genetika, lingkungan, motivasi, gaya belajar, dan kemampuan
kognitif. Perbedaan karakteristik belajar ini menunjukkan bahwa pendekatan
pembelajaran yang beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan individu
sangatlah penting.

Menurut Landgen (1980), perbedaan karakteristik individu semakin nyata


seiring dengan pertumbuhan pribadi seseorang, baik dari segi fisik maupun
psikologis. Faktor genetika dan pengaruh lingkungan, seperti keluarga, sekolah,
dan masyarakat, turut memainkan peran dalam membentuk karakteristik belajar
seseorang. Lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi juga dapat
mempengaruhi bagaimana individu menyerap dan memproses informasi.

Selain itu, gaya belajar yang berbeda-beda, seperti visual, auditori, atau
kinestetik, juga memengaruhi cara individu memahami dan mengingat
informasi. Motivasi yang tinggi dapat menjadi pendorong untuk belajar dengan
lebih giat dan efektif, sementara kemampuan kognitif individu memengaruhi
cara mereka menyelesaikan masalah dan memahami konsep-konsep yang
diajarkan.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik belajar yang beragam


pada setiap individu, pendekatan pembelajaran yang inklusif dan beragam
dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
perkembangan optimal setiap individu. Melalui penelitian dan implementasi
praktik-praktik pendidikan yang sesuai, kita dapat memastikan bahwa setiap
individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih potensinya dalam
proses pembelajaran.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah library research atau metode
kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai literature dari sejumlah
bukubuku, jurnal, artikel yang berkenaan dengan informasi mengenai
Karakteristik dan Ragam Belajar. Pengumpulan data dengan hasil penelitian
terdahulu yang menjadi pendukung data pada tema penelitian terkait
karakteristik belajar dan ragam belajar dengan proses penelitian dimulai dengan
tahapan mengidentifikasi, menemukan informasi yang relevan, menganalisis
hasil temuan, dan kemudian mengembangkan dan mengekspresikannya
menjadi temuan baru berkaitan dengan pengertian, jenis jenis. Setelah
mengumpulkan berbagai literatur tentang karakteristik dan ragam belajardari

2 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal 2024.


Alfian Muhammad Firdaus, Alifa Fatihah Azzahra dan Azzharini Hikmatul Syifa

berbagai sumber dan rujukan yang ada, selanjutnya dilakukan analisis dan
disampaikan suatu konsep kesimpulan yang telah disusun.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Karakteristik Belajar
Karakteristik adalah Karakteristik adalah ciri tertentu dari individu untuk
dibedakan satu dengan lainnya, baik dalam hal sikap maupun perilaku. Gagne
(1970) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terns menerus, bukan
hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.
Meskipun secara teoretis belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku,
namun tidak semua perubahan tingkah laku dapat dianggap sebagai belajar.
Perubahan yang timbul karena proses belajar sudah tentu memiliki ciri-ciri
perwujudan yang khas. Selanjutnya, dalam bab ini persoalan tentang
karakteristik, manifestasi dan pendekatan belajar, jenis-jenis belajar, dan hal hal
yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa (Nurjan :2015)
Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar
adalah perubahan intensional, perubahan positif dan aktif, perubahan efektif
dan fungsional.
a) Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam proses belajar
berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari,
dengan kata lain bukanlah kebetulan. Karakteristik ini mengandung konotasi
pembelajar menyadari adanya perubahan dalam dirinya, seperti bertambahnya
pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pendangan tertentu.
b) Perubahan positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal
ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasamerupakan
penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik daripada
apa yang telah ada sebelumnya. Perubahan aktif artinya perubahan tidak terjadi
dengan sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi lebih karena usaha
aktif pembelajar.Perubahan efektif yakni berhasil guna, yaitu perbahan tersebut
membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi pembelajar. Sedangkan
perubahan funsional bermakna perubahan bersifat tetap. Sewaktu-sewaktu
dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.
c) Perubahan efektif – fungsional biasanya juga bersifat dinamis dan mendorong
timbulnya perubahan positif lainnya. Misalnya, seorang belajar menulis, maka
disamping ia akan mampu merangkai kata dan kalimat dalam bentuk tulisan, ia
juga akan mendapatkan kecakapan lainnya seperti membuat catatan, menulis
surat, bahkan menyusun karya sastra dan karya ilmiah. (Supardi : 2019)

2. Ragam Belajar
Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki
corak yang berbeda antara satu dan lainnya, baik dalam aspek materi dan
metodenya, maupun dalam aspek tujuan dan tingkah laku yang diharapkan.
Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal 2024. 3


Karakteristik Belajar yang Beragam: Manifestasi Perubahan Tingkah Laku dalam Proses
Pembelajaran

dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga beraneka macam (Nurjan,


2015) Berikut adalah beberapa ragam belajar.
a) Ragam Abstrak
Pembelajaran abstrak adalah pembelajaran melalui cara berpikir abstrak.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman dan memecahkan masalah
yang tidak realistis. Dalam mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak, selain
menguasai prinsip, konsep dan generalisasi juga diperlukan peran pikiran yang
kuat, termasuk dalam jenis ini misalnya. mempelajari matematika, kimia,
kosmologi, astronomi, dan beberapa materi keagamaan.
b) Ragam Keterampilan
Keterampilan belajar diajarkan melalui gerakan motorik, yaitu. gerakan yang
melibatkan saraf dan otot. Tujuannya adalah untuk memperoleh dan menguasai
keterampilan fisik tertentu. Dalam mempelajari keterampilan, latihan yang
intensif dan teratur sangat diperlukan. Keserbagunaan dalam mempelajari
keterampilan meliputi olah raga, reparasi elektronik, mekanik, belajar
mengemudi.
c) Ragam Pemecahan Masalah
Keberagaman dalam pemecahan masalah adalah belajar menggunakan metode
ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, metodis dan kritis. Tujuannya
adalah memperoleh keterampilan kognitif dan kemampuan memecahkan
masalah secara bijaksana, langsung dan tuntas. Hal ini membutuhkan
kemampuan untuk memperoleh konsep, prinsip dan generalisasi. Dalam hal ini,
hampir semua mata pelajaran IPA dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran
untuk memecahkan masalah.
d) Ragam Rasional
Maksud ragam rasional adalah belajar menggunakan kemampuan berpikir logis
dan sistematis. Jadi, tujuannya adalah untuk memperoleh berbagai keterampilan
dengan bantuan prinsip dan konsep. Keberagaman rasional mengacu pada
keragaman pembelajaran untuk memecahkan masalah. Belajar secara rasional,
kita diharapkan mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan akal
sehat, pemikiran dan strategi yang logis dan sistematis..
e) Ragam kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses membentuk kebiasaan baru atau memperbaiki
kebiasaan yang sudah ada. Selain perintah, contoh dan pengalaman khusus,
ragam ini juga menggunakan hukuman dan penghargaan sebagai bentuk
pengakuan. Tujuannya adalah untuk memperoleh sikap dan cara kerja baru
yang lebih sesuai dan positif sesuai kebutuhan. “lebih pantas dan positif” juga
berarti menyesuaikan diri dengan standar dan nilai moral yang berlaku, baik
budaya maupun agama. Untuk mendukung pendidikan karakter, kita juga
dapat menerapkan kebiasaan belajar yang akhir-akhir ini sedang gencar
dikampanyekan di sekolah-sekolah.
f) Ragam Apresiasi

4 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal 2024.


Alfian Muhammad Firdaus, Alifa Fatihah Azzahra dan Azzharini Hikmatul Syifa

Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan substansi suatu obyek.


Tujuannya untuk memperoleh dan mengembangkan kecakapan perasaan dalam
hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai obyek tertentu,
misalnya sastra, musik, lukis.
g) Ragam Pengetahuan
Belajar pengetahuan artinya belajar dengan cara melakukan penyelidikan
mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Studi ini juga dapat dikatakan
sebagai program belajar terencana untuk menguasai materi pelajaran dengan
melibatkan kegiatan investigasi dan eksperimen. Tujuan belajar pengetahuan
adalah untuk memperoleh atau menambah informasi dan pemehaman trhadap
pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan cara khusus
dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunkan alat-alat laboratorium.

3. Manifestasi perubahan tingkah laku


Timbulnya sikap dan kesanggupan yang konstruktif juga berpikir kritis dan
kreatif adalah beberapa sikap sebagai manifestasi perilaku belajar (Supardi :
2019) Disamping itu manifestasi atau perwujudan perilaku belajar biasanya lebih
sering tampak dalam perubahan-perubahan sebagai berikut.
a) Manifestasi Kebiasaan
Stiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan- kebiasaannya akan
tampak berubah. kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan
respons dengan dengan menggunakan stimulasi berulang-ulang. Dalam proses
belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan.
Karena proses penyusutan/ pengurangan inilah, muncul suatu pola bertingkah
laku baru yang relatif menetap dan otomatis.
b) Manifestasi Keterampilan
keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat- urat syaraf dan
otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah
seperti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya
motorik, namun keteram- pilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan
kesadaran yang tinggi.
c) Manifestasi Pengamatan
Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti
rangsangan yang masuk melalui indera seperti mata dan telinga. Berkat
pengalaman belajar, seorang siswa-siswi akan mampu mencapai pengamatan
yang benar objektif sebelum mencapai pengertian. Pengamatan yang salah akan
mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula. Sebagai contoh, seorang
anak yang baru pertama kali mendengarkan radio akan mengira bahwa penyiar
benar-benar berada dalam kotak bersuara itu. Namun melalui proses belajar,
lambat-laun akan diketahuinya bahwa yang ada dalam radio tersebut hanya
suaranya, sedangkan penyiarnya berada jauh di studio pemancar.
d) Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat
Secara sederhana, berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara
mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan
proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respons. Dalam hal

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal 2024. 5


Karakteristik Belajar yang Beragam: Manifestasi Perubahan Tingkah Laku dalam Proses
Pembelajaran

ini perlu dicatat bahwa kemampuan siswa untuk melakukan hubungan asosiatif
yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan yang
diperoleh dari hasil belajar.
e) Berpikir Rasional dan Kritis
Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang
berkaitan dengan penyelesaian masalah. Pada umumnya seseorang yang
berpikir rasional akan menggunakan prinsip dan dasar pengertian dalam
mejawab pertanyaan “bagaimana” (how), dan “mengapa” (why). Dalam
berpikir rasional, seseorang dituntut menggunakan logika (akal sehat) untuk
menentukan sebab akibat, menganalisi, menarik kesimpulan, dan bahkan
menciptakan hukum-hukum (kaidah teoritis).
f) Manifestasi Sikap
Sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi
dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dengan
demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu kecenderungan
siswa-siswi untuk bertindak dengan cara tertentu. Dalam hal ini, perwujudan
perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan
kecenderungan baru yang telah berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu
objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.
g) Manifestasi Inhibisi
Inhibisi merupakan upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu
respon tertentu karena adanya proses respon lain yang sedang berlangsung.
Dalam hal belajar, inhibisa adalah kesanggupan untuk mengurangi dan
menghentikan tindakan yang tidak perlu, lau memilih atau melakukan tindakan
tindakan lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya.
h) Manifestasi Apresiasi
Pada dasarnya, apresiasi berarti suatu pertimbangan (judg ment) mengenai arti
penting atau nilai sesuatu). Dalam penerapannya, apresiasi sering diartikan
sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda baik abstrak maupun
konkret yang memiliki nilai luhur. Apresiasi adalah gejala ranah afektif yang
pada umumnya ditujukan pada karya-karya seni budaya seperti, seni sastra, seni
musik, seni lukis, drama dan sebagainya.
i) Manifestasi tingkah laku Afektif
Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman
perasaan, seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was,
dan sebagainya. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh
pengalaman belajar. Oleh karenanya, ia juga dapat dianggap sebagai
perwujudan perilaku belajar.

6 Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal 2024.


Alfian Muhammad Firdaus, Alifa Fatihah Azzahra dan Azzharini Hikmatul Syifa

SIMPULAN
Kesimpulan dari artikel ini menyoroti pentingnya pemahaman terhadap
keragaman karakteristik belajar setiap individu dalam konteks proses
pembelajaran. Setiap individu memiliki ciri-ciri dan keunikan dalam belajar yang
dipengaruhi oleh faktor genetika, lingkungan, dan pengalaman pribadi. Proses
belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam kemampuan individu setelah
melalui serangkaian pembelajaran, bukan hanya disebabkan oleh faktor
pertumbuhan semata. Manifestasi perubahan tingkah laku dalam pembelajaran
mencakup perubahan intensional, positif, aktif, efektif, dan fungsional.

Pentingnya memahami ragam belajar dan manifestasinya dalam proses


pembelajaran menekankan perlunya pendekatan yang inklusif dan holistik
dalam pendidikan. Dengan mengakomodasi berbagai jenis belajar seperti belajar
rasional, kebiasaan, apresiasi, dan pengetahuan, pendidik dapat menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung perkembangan optimal setiap individu.
Hal ini juga memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama
untuk meraih potensinya dalam proses pendidikan.

Dalam konteks pendidikan karakter, penting untuk memperhatikan beragam


ragam belajar dan pendekatan pembelajaran yang dapat memengaruhi
efektivitas pembelajaran. Dengan memperhatikan karakteristik belajar yang
beragam, pendidik dapat menciptakan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan potensi setiap individu. Dengan demikian, pemahaman
yang mendalam terhadap keragaman belajar dan manifestasinya menjadi kunci
dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, efektif, dan berdaya
guna bagi perkembangan peserta didik.

REFERENSI

Muhammad, Prof. Asrori. 2007. Psikologi Pembelajaran. Probolinggo : CV


Wacana Prima, 2007.
Parnawi, A. (2020). Psikologi Belajar Pendidikan. Yogyakarta : Penerbit Deepublish
Supardi. (2019). Perpustakaan dan Manifestasi Belajar. IAIN Salatiga.
Syah, muhibbin. (2017). Psikologi Belajar. Depok: Rajawali Pers.
Syarifan Nurjan, M.A. (2016). Psikologi Belajar. Ponorogo: Wade Group.

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal 2024. 7

You might also like