Professional Documents
Culture Documents
melindungi dan mendidik anak agar yang akan mendorong peserta didik
tumbuh dan berkembang dengan untuk melakukan kegiatan belajar.
baik.Slameto (2013: 60) faktor Peneliti menyimpulkan bahwa
keluarga yang mempengaruhi belajar motivasi belajar adalah daya
antara lain: cara orang tua mendidik, penggerak atau dorongan internal
hubungan antara anggota keluarga, maupuneksternal pada diri peserta
suasana rumah, keadaan ekonomi didik untuk melakukan suatu
keluarga dan perhatian orang tua. perubahan dalam belajar baik
Ihsan (dalam Mawarsih 2013: 3) kognitif, afektif dan psikomotor guna
keluarga merupakan lingkungan mencapai hasil belajar yang optimal.
pertama bagi anak, di lingkungan Melalui observasi dan
keluarga pertama-tama anak wawancara yang dilakukan peneliti
mendapatkan pengaruh sadar. di SD Negeri 4 Metro Barat kelas IV
Karena itu keluarga merupakan tahun pelajaran 2018/2019 dijumpai
lembaga pendidikan tertua, bersifat beberapa permasalahan yang
informal dan kodrati. menyebabkan kurang optimalnya
Peneliti menyimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar peserta
lingkungan keluarga adalah sebuah didik, diantaranya adalah: perhatian
kelompok sosial kecil yang terdiri orang tua menjadi alasan utama
atas ayah, ibu dan anak yang karena kurangnya pengawasan orang
mempunyai hubungan sosial karena tua mutlak menimbulkan rasa malas
adanya ikatan darah, perkawinan kepada peserta didik untuk belajar,
atau adopsi dan merupakan lembaga hubungan atau komunikasi antara
perndidikan tertua, bersifat informal, orang tua dan anak yang kurang
yang pertama dan utama dialami terbuka, suasana rumah yang kurang
oleh anak. nyaman untuk belajar, peran
Faktor lain yang juga keluarga kurang mendukung dalam
mempengaruhi hasil belajar yang meningkatkan hasil belajar peserta
berasal dari dalam diri peserta didik, didik, dan kurang maksimalnya
salah satunya adalah motivasi. Uno peserta didik dalam belajar yang
(dalam Indriani 2014: 137) motivasi disebabkan oleh rendahnya motivasi
belajar adalah dorongan internal dan belajar yang dimiliki peserta didik.
eksternal pada peserta didik yang Selain pemaparan di atas,
sedang belajar untuk mengadakan terdapat indikasi lain dari hasil studi
perubahan tingkah laku, pada dokumentasi dengan wali kelas IV
umumnya dengan beberapa indikator SD Negeri 4 Metro Barat
atau unsur yang mendukung. menunjukkan hasil belajar yang
Koeswara (dalam Febriany dan Yusri kurang maksimal. Hasil belajar ini
2013: 12) motivasi belajar sebagai adalah data nilai mid semester ganjil
kekuatan mental yang mendorong menunjukkan jumlah seluruh peserta
terjadinya belajar. Kekuatan mental didik kelas IV yang tuntas hanya
tersebut berupa keinginan, perhatian, sebanyak 16 orang dari 42 peserta
kemauan atau cita-cita. Sardiman didik. Hal ini kemungkinan dapat
(2016:75) peran yang khas dari terjadi karena peran keluarga kurang
motivasi adalah menumbuhkan mendukung dalam meningkatkan
gairah, merasa senang, dan semangat hasil belajar peserta didik dan
untuk belajar. Sehingga dapat rendahnya motivasi belajar yang
dikatakan bahwa motivasi inilah dimiliki oleh peserta didik. Kondisi
4
FREKUENSI
S (simpangan 10 58-62
7,42 7,24 7,17
baku) 8 63-67
Sumber: Data angket dan studi 6
68-72
dokumentasi 4
2 73-77
0
Tabel 1. di atas dapat diketahui KELAS INTERVAL
78-82
bahwa data variabel X1 lebih baik
atau dominan dibandingkan dengan Gambar 1.Histogram Distribusi
variabel X2. Melihat dari S Frekuensi Variabel Y
(simpangan baku) dari kedua
Distribusi frekuensi variabel X1
variabel tersebut, variabel X1 >
dapat dilihat pada tabel berikut.
variabel X2 dan rerata variabel X1
hanya selisih 14,74 dari 88 total nilai
Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel
instrumen variabel X1, sedangkan
X1
rerata variabel X2 selisih 15,9 dari 92 Kelas
No Frekuensi Persentase(%) Katagori
total nilai instrumen variabel X2. 1
Interval
59 – 63 5 11,90 Sangat rendah
Variabel Y dari data tabel 11 di atas, 2 64 – 68 7 16,67 Rendah
3 69 – 73 8 19,05 Sedang
masih perlu ditingkatkan karena dari 4 74 – 78 12 28,57 Cukup tinggi
KKM 70, rerata yang di dapatkan 5 79 – 83 6 14,29 Tinggi
6 84 – 88 4 9,52 Sangat tinggi
hanya 67,86 dan S (simpangan baku) Jumlah 42 100
hanya 7,17. Sumber: Data angket lingkungan
keluarga
Berikut deskripsi frekuensi data
variabel Y. Tabel 3. di atas, dapat diketahui
bahwa lingkungan keluarga peserta
Tabel 2. Distribusi Frekuensi didik kurang baik karena terdapat
Variabel Y (Hasil Belajar) 28,57% peserta didik yang masuk
Kelas
No
Interval
Frekuensi Persentase(%) Katagori katagori sangat rendah dan rendah.
1 53 – 57 4 9,52 Sangat rendah Ini berarti bahwa lingkungan
2 58 – 62 6 14,29 Rendah
3 63 – 67 9 21,43 Sedang keluarga peserta didik kurang baik
4 68 – 72 12 28,57 Cukup tinggi
5 73 – 77 7 16,67 Tinggi
dan perlu diperhatikan lagi. Lebih
6 78 – 82 4 9,52 Sangat tinggi jelasnya dapat dilihat pada gambar
Jumlah 42 100
berikut.
Sumber: Dokumentasi wali kelas IV
SD Negeri 4 Metro Barat
Tabel 2. di atas, terlihat bahwa
sebanyak 45,24% peserta didik
masih berada di bawah KKM yang
ditetapkan dan berada pada katagori
sangat rendah, rendah dan sedang.
Sedangkan yang berada pada
7
10
8
dengan kriteria cukup kuat.
71-75
6
Koefisien korelasi antara variabel X2
76-80 dan variabel Y sebesar
4
2 81-85 bertanda positif dengan kriteria kuat.
0 86-90 Koefisien korelasi antara variabel X1
KELAS INTERVAL
dengan variabel X2 sebesar 0,485
Gambar 3. Histogram Distribusi bertanda positif dengan kriteria
Frekuensi Variabel X2 cukup kuat. Koefisien korelasi antara
va-riabel X1 dan X2 bersama-sama
8
belajar yang baik dapat tercapai. motivasi belajar peserta didik kelas
Jika peserta didik memiliki motivasi IV SD Negeri 4 Metro Barat.
belajar yang buruk, maka akan Terdapat hubungan positif dan
berpengaruh pada hasil belajarnya di signifikan antara lingkungan
sekolah. Hasil belajar peserta didik keluarga dengan motivasi belajar
akan buruk, karena motivasi belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 4
yang tidak baik bahkan jika peserta Metro Barat.
didik tidak memiliki motivasi belajar Hasbullah (dalam Harianti dan
pada dirinya. Sardiman (2012: 75) Amin 2016: 22) keluarga merupakan
motivasi belajar adalah keseluruhan lembaga pendidikan tertua, bersifat
daya penggerak dari dalam diri informal, yang pertama dan utama
peserta didik yang menimbulkan dialami oleh anak serta lembaga
keinginan belajar, yang menjamin pendidikan yang bersifat kodrati.
kelangsungan kegiatan belajar dan Orang tua bertanggung jawab
memberi arah pada kegitan belajar memelihara, merawat, melindungi
sehingga tujuan yang dikehendaki dan mendidik anak agar tumbuh dan
oleh subjek belajar itu dapat tercapai. berkembang dengan baik. Kondisi
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah keluarga yang baik, rukun dan
tentunya harus mendorong motivasi kondisi sosial yang baik pun dapat
belajar peserta didik. Motivasi memengaruhi peserta didik untuk
belajar peserta didik yang baik tentu dapat termotivasi dalam belajar, akan
akan melahirkan hasil belajar yang memicu motivasi peserta didik untuk
baik terutama pada pembelajaran meningkatkan minat dan belajar.
Tematik. Sebaliknya, jika kondisi keluarga dan
Hal tersebut relevan dengan kondisi sosial kurang baik maka
penelitian yang dilakukan oleh dapat menyebabkan peserta didik
Wijayani (2017) yang menunjukkan kurang termotivasi untuk belajar.
bahwa terdapat hubungan yang Hal tersebut relevan dengan
positif dan signifikan antara motivasi penelitian yang dilakukan oleh
belajar dengan prestasi belajar Zulaeva (2018) yang menunjukkan
peserta didik kelas V SD Negeri 1 bahwa terdapat hubungan yang
Waringinsari Barat Kabupaten positif dan signifikan antara
Pringsewu, dan sesuai dengan lingkungan keluarga dengan motivasi
hipotesis yang diajukan yaitu ada belajar peserta didik sekolah dasar
hubungan yangpositif dan signifikan kelas IV peserta didik kelas VI MI
antara motivasi belajar dengan hasil Walisongo Jerakah Tugu Semarang
belajar peserta didik kelas IV SD Tahun Pelajaran 2017/2018”. dan
Negeri 4 Metro Barat. sesuai dengan hipotesis yang
Berdasarkan perhitungan diajukan yaitu ada hubungan yang
diperoleh koefisien korelasi antara positif dan signifikan antara
variabel X1 dan variabel X2 sebesar lingkungan keluarga dengan motivasi
0,485 itu berarti korelasi tersebut belajar peserta didik kelas IV SD
bertanda positif dengan kriteria Negeri 4 Metro Barat.
cukup kuat. Selanjutnya kontribusi Berdasarkan hasil yang
varibel X1 terhadap variabel X2 diperoleh dalam uji signifikansi atau
sebesar 23,52%. Hal itu berarti uji-F yang telah dilakukan, maka
lingkungan keluarga memiliki Fhitung = 14,41 ≥ Ftabel = 3,25.
hubungan sebesar 23,52% terhadap Berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
10
Digilib.unila.ac.id.Diakses
pada tanggal 26 Oktober 2018.
Sardiman. 2016. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta, Rajawali Pers. 246
hlm.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-
Faktor yang mempengaruhi.
Jakarta, Rineka Cipta. 195 hlm.
Wijayani, Isnaini. 2017. Hubungan
Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas V
SD Negeri 1 Waringinsari
Barat Kabupaten Pringsewu.
Universitas Lampung,
Digilib.unila.ac.id. Diakses
pada tanggal 26 Oktober 2018.
Zulaeva, Dewi. 2018. Hubungan
antara Lingkungan Keluarga
dengan Motivasi Belajar
Peserta Didik Kelas VI MI
Walisongo Jerakah Tugu
Semarang Tahun
2017/2018.http//eprints.waliso
ngo.ac.id/8275/. Diakses pada
tanggal 25 Februari 2019.