You are on page 1of 12

1

Hubungan Lingkungan Keluarga dan Motivasi


dengan Hasil Belajar Kelas IV SD

Vivi Novita Sari1, A. Sudirman2, Darsono3


1
FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
2
FHUniversitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
3
FKIP Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung
*email:vivinovita107@gmail.com, Telp. +6282197637995

Received: Accepted: Online Published:

Abstract: Relationship Family Environment and Motivation with IVth Grade


Elementary School Learning Outcomes
This study aims to determine the positive and significant relationship of family
environment with learning outcomes, learning motivation with learning
outcomes, family environment with learning motivation, and family environment
and learning motivation together with learning outcomes of fourth grade students
of SD Negeri 4 Metro West. This type of research is ex-postfacto correlation.
Data collection techniques were carried out namely observation, interviews,
questionnaires (questionnaires), and study documentation. The instrument of data
collection is a questionnaire with a Likert scale, which was previously tested for
validity and reliability. Data analysis using product moment correlation and
multiple correlation. The results showed that there was a positive and significant
relationship between the family environment and learning outcomes, learning
motivation with learning outcomes, family environment with learning motivation,
and the family environment and motivation to learn together with learning
outcomes.

Keywords: family environment, learning motivation, learning outcomes

Abstrak: Hubungan Lingkungan Keluarga dan Motivasi dengan Hasil


Belajar Kelas IV SD
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan
lingkungan keluarga dengan hasil belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar,
lingkungan keluarga dengan motivasi belajar, dan lingkungan keluarga dan
motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar peserta didik kelas IV
SD Negeri 4 Metro Barat. Jenis penelitian yaitu ex-postfacto korelasi. Populasi
berjumlah 42 peserta didik dan sampel penelitian berjumlah 42 peserta didik.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, kuesioner
(angket), dan studi dokumentasi.Instrumen pengumpul data berupa angket dengan
skala Likert, yang sebelumnya diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data
menggunakan korelasi product moment dan multiple correlation. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan lingkungan keluarga
dengan hasil belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar, lingkungan keluarga
dengan motivasi belajar, dan lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara
bersama-sama dengan hasil belajar.

Kata kunci: lingkungan keluarga, motivasi belajar, hasil belajar.


2

PENDAHULUAN terlepas dari pencapaian keberhasilan


pendidikan itu sendiri. Bentuk
Pendidikan merupakan sesuatu keberhasilan pendidikan juga dapat
yang tidak terlepas dan bersifat dilihat dari ketercapaian hasil belajar
sangat penting dalam kehidupan peserta didik, karena belajar
merupakan suatu indikator dari
manusia, karena pendidikan
perkembangan dan kemajuan peserta
menjadikan seseorang lebih bertaqwa didik atas penguasaan dari pelajaran-
kepada Tuhan Yang Maha Esa, pelajaran yang telah diberikan
memiliki keterampilan, pengetahuan, pendidik kepada peserta didik.
dan kepribadian yang akan Slameto (2013:54) hasil belajar
mengembangkan potensi diri yang yang optimal dipengaruhi oleh
banyak faktor, secara garis besar hal
dimiliki serta ikut berperan terhadap
tersebut dipengaruhi oleh dua faktor
kemajuan bangsa. Saat ini yaitu: Faktor internal yaitu faktor
pendidikan menjadi salah satu yang berasal dari dalam peserta
tuntutan wajib yang diterapkan di didik, misalnya disiplin belajar,
setiap negara. kondisi fisiologis (keadaan fisik dari
Sisdiknas (2003: 2) tujuan peserta didik), kondisi psikologis
pendidikan nasional yang terdapat (kecerdasan, bakat, minat, motivasi).
Sedangkan faktor eksternal adalah
dalam Undang-undang No. 20 Tahun faktor yang berasal dari luar diri
2003 Bab 2 Pasal 3 Ayat 3 tentang peserta didik, misalnya faktor
Sistem Pendidikan Nasional yang lingkungan (keluarga, sekolah dan
menyatakan bahwa: pendidikan masyarakat) alat instrument
nasional berfungsi mengembangkan (kurikulum, metode pembelajaran,
kemampuan dan membentuk watak sarana dan prasarana belajar serta
pendidik). Faktor yang berasal dari
serta peradaban bangsa yang
luar diri peserta didik, salah satunya
bermatabat dalam rangka adalah lingkungan keluarga.
mencerdaskan kehidupan bangsa, Lingkungan keluarga merupakan
bertujuan untuk berkembangnya faktor yang sangat dekat dengan
potensi peserta didik agar menjadi kehidupan sehari-hari peserta didik
manusia beriman dan bertaqwa yang sangat berpengaruh terhadap
belajarnya. Hasbullah (dalam
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Harianti dan Amin 2016: 22)
berakhak mulia, sehat, berilmu, keluarga merupakan lembaga
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi pendidikan tertua, bersifat informal,
warga Negara yang demokratis serta yang pertama dan utama dialami oleh
bertanggung jawab. anak serta lembaga pendidikan yang
Keberhasilan pembangunan bersifat kodrati. Ahmadi (dalam
suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Mulyaningsih 2014: 443) keluarga
pendidikan bangsa tersebut.Usaha adalah kelompok sosial kecil yang
yang dilakukan pemerintah untuk umunya terdiri atas ayah, ibu dan
mewujudkan hal tersebut adalah anak yang mempunyai hubungan
dengan meningkatkan kualitas sosial relatif tetap dan didasarkan
pendidikan. Membahas masalah atas ikatan darah, perkawinan dan
tentang kualitas pendidikan tidak atau adopsi. Orang tua bertanggung
jawab memelihara, merawat,
3

melindungi dan mendidik anak agar yang akan mendorong peserta didik
tumbuh dan berkembang dengan untuk melakukan kegiatan belajar.
baik.Slameto (2013: 60) faktor Peneliti menyimpulkan bahwa
keluarga yang mempengaruhi belajar motivasi belajar adalah daya
antara lain: cara orang tua mendidik, penggerak atau dorongan internal
hubungan antara anggota keluarga, maupuneksternal pada diri peserta
suasana rumah, keadaan ekonomi didik untuk melakukan suatu
keluarga dan perhatian orang tua. perubahan dalam belajar baik
Ihsan (dalam Mawarsih 2013: 3) kognitif, afektif dan psikomotor guna
keluarga merupakan lingkungan mencapai hasil belajar yang optimal.
pertama bagi anak, di lingkungan Melalui observasi dan
keluarga pertama-tama anak wawancara yang dilakukan peneliti
mendapatkan pengaruh sadar. di SD Negeri 4 Metro Barat kelas IV
Karena itu keluarga merupakan tahun pelajaran 2018/2019 dijumpai
lembaga pendidikan tertua, bersifat beberapa permasalahan yang
informal dan kodrati. menyebabkan kurang optimalnya
Peneliti menyimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar peserta
lingkungan keluarga adalah sebuah didik, diantaranya adalah: perhatian
kelompok sosial kecil yang terdiri orang tua menjadi alasan utama
atas ayah, ibu dan anak yang karena kurangnya pengawasan orang
mempunyai hubungan sosial karena tua mutlak menimbulkan rasa malas
adanya ikatan darah, perkawinan kepada peserta didik untuk belajar,
atau adopsi dan merupakan lembaga hubungan atau komunikasi antara
perndidikan tertua, bersifat informal, orang tua dan anak yang kurang
yang pertama dan utama dialami terbuka, suasana rumah yang kurang
oleh anak. nyaman untuk belajar, peran
Faktor lain yang juga keluarga kurang mendukung dalam
mempengaruhi hasil belajar yang meningkatkan hasil belajar peserta
berasal dari dalam diri peserta didik, didik, dan kurang maksimalnya
salah satunya adalah motivasi. Uno peserta didik dalam belajar yang
(dalam Indriani 2014: 137) motivasi disebabkan oleh rendahnya motivasi
belajar adalah dorongan internal dan belajar yang dimiliki peserta didik.
eksternal pada peserta didik yang Selain pemaparan di atas,
sedang belajar untuk mengadakan terdapat indikasi lain dari hasil studi
perubahan tingkah laku, pada dokumentasi dengan wali kelas IV
umumnya dengan beberapa indikator SD Negeri 4 Metro Barat
atau unsur yang mendukung. menunjukkan hasil belajar yang
Koeswara (dalam Febriany dan Yusri kurang maksimal. Hasil belajar ini
2013: 12) motivasi belajar sebagai adalah data nilai mid semester ganjil
kekuatan mental yang mendorong menunjukkan jumlah seluruh peserta
terjadinya belajar. Kekuatan mental didik kelas IV yang tuntas hanya
tersebut berupa keinginan, perhatian, sebanyak 16 orang dari 42 peserta
kemauan atau cita-cita. Sardiman didik. Hal ini kemungkinan dapat
(2016:75) peran yang khas dari terjadi karena peran keluarga kurang
motivasi adalah menumbuhkan mendukung dalam meningkatkan
gairah, merasa senang, dan semangat hasil belajar peserta didik dan
untuk belajar. Sehingga dapat rendahnya motivasi belajar yang
dikatakan bahwa motivasi inilah dimiliki oleh peserta didik. Kondisi
4

keluarga yang baik, rukun dan uji coba instrumen kuesioner


kondisisosial yang baik pun dapat (angket) yaitu 21 peserta didik yang
memengaruhi peserta didik untuk merupakan bagian dari subjek
dapat termotivasi dalam belajar, akan penelitian namun tidak termasuk
memicu motivasi peserta didik untuk dalam sampel penelitian, (2)
meningkatkan minat dan belajar. menyusun kisi-kisi dan instrumen
Berdasarkan pemaparan di atas, pengumpul data berupa angket, (3)
penelitian perlu dilakukan bertujuan menguji coba instrumen pengumpul
mengetahui: (1) hubungan yang data pada subjek uji coba instrumen,
positif dan signifikan antara (4) menaganalisis data dari hasil uji
lingkungan keluarga dengan hasil coba instrumen untuk mengetahui
belajar, (2) hubungan antara motivasi apakah instrumen yang telah dibuat
belajar dengan hasil belajar, (3) valid dan reliable, (5) melaksanakan
hubungan antara lingkungan penelitian dengan membagikan
keluarga dengan motivasi belajar, instrumen angket kepada sampel
dan (4) hubungan antara lingkungan penelitian. Selanjutnya untuk
keluarga dan motivasi belajar dengan mengetahui hasil belajar peserta
hasil belajar peserta didik kelas IV didik peneliti menggunakan
SD Negeri 4 Metro Barat. dokumen hasil ulangan mid semester
ganjil melalui studi dokumentasi dari
METODE wali kelas IV SD Negeri 4 Metro
Barat, (6) menghitung ketiga data
Jenis Penelitian untuk mengetahui hubungan dan
Jenis penelitian yang digunakan tingkat keterkaitan lingkungan
dalam penelitian ini adalah penelitian keluarga dan motivasi belajar dengan
kuantitatif. Metode penelitian yang hasil belajar peserta didik kelas IV
digunakan adalah ex-postfacto kore- SD Negeri 4 Metro Barat, dan (7)
lasi. Sugiyono (dalam Listyanto interpretasi hasil perhitungan data
2013: 298) penelitian ex-postfacto yang telah dilakukan.
kolerasi adalah suatu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti peristiwa Populasi dan Sampel
yang telah terjadi dan kemudian Populasi dalam penelitian ini adalah
melihat kebelakang untuk seluruh peserta didik kelas IV SD
mengetahui faktor-faktor yang dapat Negeri 4 Metro Barat yang
menimbulkan kejadian tersebut. berjumlah 42 peserta didik. Teknik
Penelitian ini bermaksud pengambilan sampel yang digunakan
menemukan ada tidaknya hubungan dalam penelitian ini adalah sampling
lingkungan keluarga dan motivasi jenuh. Riduwan (dalam Ismanto
belajar dengan hasil belajar peserta 2013: 5) sampling jenuh adalah
didik kelas IV SD Negeri 4 Metro teknik pengambilan sampel apabila
Barat. semua populasi digunakan sebagai
sampel. Jadi sampel yang digunakan
Prosedur pada penelitian ini adalah42 peserta
Tahap penelitian ex-postfacto didik kelas IV SD Negeri 4 Metro
korelasi yang telah dilaksanakan oleh Barat.
peneliti adalah (1) memilih subjek
penelitian yaitu peserta didik kelas
IV SD Negeri 4 Metro Barat. Subjek
5

Teknik Pengumpulan Data keluarga dan motivasi belajar layak


Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian dan dapat
digunakan berupa observasi, mengumpulkan data yang sesuai
wawancara, studi dokumentasi, dan dengan apa yang diteliti.
kuesioner (angket). Observasi dalam
penelitian ini dilakukan untuk Teknik Analisis Data
memperoleh data tentang kondisi Teknik analisis data untuk me-
sekolah atau deskripsi lokasi nguji hipotesis menggunakan rumus
penelitian yang dilaksanakan di SD Korelasi Product Moment dan
Negeri 4 Metro Barat. Wawancara Multiple Correlation yang diung-
yang dilakukan oleh peneliti adalah kapkan Pearson (dalam Muncarno,
untuk mendapatkan informasi 2016: 51), dengan data yang
tentang data-data peserta didik SD diperoleh dari angket dan studi
Negeri 4 Metro Barat. dokumentasi berupa nilai nilai mid
Studi dokumentasi untuk semester ganjil kelas IV SD Negeri 4
memperoleh data tentang hasil Metro Barat. Sebelum dilaksanakan
belajar peserta didik yaitu nilai mid analisis data terlebih dahulu, peneliti
semester ganjil kelas IV SD Negeri 4 harus melakukan pungujian prasyarat
Metro Barat. Alat pengumpul data analisis dengan menguji normalitas
berupa angket dengan menggunakan dan linearitas data.
skala Likert tanpa pilihan jawaban Uji hipotesis menggunakan ru-
netral untuk memperoleh data mus korelasi Product Moment, Mul-
tentang lingkungan keluargadan tiple Correlation dan uji-F, sedang-
motivasi belajar. kan menentukan besar kecilnya kon-
tribusi variabel X1 (lingkungan
Instrumen Penelitian keluarga) dan variabel X2 (motivasi
Instrumen penelitian ini berupa belajar) terhadap Y (hasil belajar)
angket lingkungan keluarga dan dengan rumus koefisien determinan.
motivasi belajar. Indikator angket Adapun signifikansi hubungan
lingkungan keluargaadalah(1) cara dilihat dari hasil perhitungan uji-F
orang tua mendidik, (2) hubungan dengan kaidah: jika Fhitung> Ftabel,
antara anggota keluarga, (3) suasana artinya terdapat hubungan yang sig-
rumah, (4) keadaan ekonomi nifikan atau hipotesis penelitian di-
keluarga, dan (5) perhatian orang tua. terima. Sedangkan jika thitung< ttabel,
Adapun indikator angket motivasi artinya tidak terdapat hubungan yang
belajar adalah(1) ketekunan dalam signifikan atau hipotesis penelitian
belajar, (2) ulet dalam menghadapi ditolak.
kesulitan belajar, (3) minat dan
ketajaman perhatian dalam belajar HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap pelajaran, (4) mandiri
dalam belajar, dan (5) keinginan Hasil Penelitian
berprestasi dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian
Instrumen penelitian diuji coba dan studi dokumentasi yang dilaksa-
sebelum digunakan sebagai alat nakan pada peserta didik kelas IV
pengumpul data. Tujuan uji coba SD Negeri 4 Metro Barat tanggal 23
instrumen ini untuk menentukan Januari 2019 diperoleh data sebagai
validitas dan reliabilitas angket yang berikut.
dibuat sehingga angket lingkungan
6

Tabel 1. Data Variabel X dan Y katagori sangat tinggi hanya


Variabel sebanyak 9,52%, ini berarti hasil
Data
X1 X2 Y
N 42 42 42 belajar peserta didik masih perlu
Skor Terbesar 88 90 82 ditingkatkan lagi. Lebih jelasnya
Skor Terkecil 59 61 53
Median 74,13 77,38 68,6 dapat dilihat pada gambar berikut.
Modus 75,5 78 69,38
∑ 3076 3209 2798 14
53-57
Rerata 73,26 76,10 67,86 12

FREKUENSI
S (simpangan 10 58-62
7,42 7,24 7,17
baku) 8 63-67
Sumber: Data angket dan studi 6
68-72
dokumentasi 4
2 73-77
0
Tabel 1. di atas dapat diketahui KELAS INTERVAL
78-82
bahwa data variabel X1 lebih baik
atau dominan dibandingkan dengan Gambar 1.Histogram Distribusi
variabel X2. Melihat dari S Frekuensi Variabel Y
(simpangan baku) dari kedua
Distribusi frekuensi variabel X1
variabel tersebut, variabel X1 >
dapat dilihat pada tabel berikut.
variabel X2 dan rerata variabel X1
hanya selisih 14,74 dari 88 total nilai
Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel
instrumen variabel X1, sedangkan
X1
rerata variabel X2 selisih 15,9 dari 92 Kelas
No Frekuensi Persentase(%) Katagori
total nilai instrumen variabel X2. 1
Interval
59 – 63 5 11,90 Sangat rendah
Variabel Y dari data tabel 11 di atas, 2 64 – 68 7 16,67 Rendah
3 69 – 73 8 19,05 Sedang
masih perlu ditingkatkan karena dari 4 74 – 78 12 28,57 Cukup tinggi
KKM 70, rerata yang di dapatkan 5 79 – 83 6 14,29 Tinggi
6 84 – 88 4 9,52 Sangat tinggi
hanya 67,86 dan S (simpangan baku) Jumlah 42 100
hanya 7,17. Sumber: Data angket lingkungan
keluarga
Berikut deskripsi frekuensi data
variabel Y. Tabel 3. di atas, dapat diketahui
bahwa lingkungan keluarga peserta
Tabel 2. Distribusi Frekuensi didik kurang baik karena terdapat
Variabel Y (Hasil Belajar) 28,57% peserta didik yang masuk
Kelas
No
Interval
Frekuensi Persentase(%) Katagori katagori sangat rendah dan rendah.
1 53 – 57 4 9,52 Sangat rendah Ini berarti bahwa lingkungan
2 58 – 62 6 14,29 Rendah
3 63 – 67 9 21,43 Sedang keluarga peserta didik kurang baik
4 68 – 72 12 28,57 Cukup tinggi
5 73 – 77 7 16,67 Tinggi
dan perlu diperhatikan lagi. Lebih
6 78 – 82 4 9,52 Sangat tinggi jelasnya dapat dilihat pada gambar
Jumlah 42 100
berikut.
Sumber: Dokumentasi wali kelas IV
SD Negeri 4 Metro Barat
Tabel 2. di atas, terlihat bahwa
sebanyak 45,24% peserta didik
masih berada di bawah KKM yang
ditetapkan dan berada pada katagori
sangat rendah, rendah dan sedang.
Sedangkan yang berada pada
7

14 Uji Prasyaratan Analisis Data


12 59-63 Terdapat tiga data yang perlu
10 diuji normalitas, yaitu data variabel
FREKUENSI
64-68
8 69-73 X1 (lingkungan keluarga), X2
6
74-78
(motivasi belajar), dan Y (hasil
4 belajar). Interpretasi hasil
79-83
2 perhitungan dilakukan dengan
83-87
0 membandingkan χ² hitung dengan
KELAS INTERVAL
χ²tabel untuk α = 0,05 dengan dk = k –
Gambar 2. Histogram Distribusi 1.
Frekuensi Variabel X1 Hasil perhitungan uji norma-
litas variabel X1 didapati χ² hitung =
Distribusi frekuensi variabel X2 2,489≤ χ²tabel = 11,070 berarti data
dapat dilihat pada tabel berikut. variabel X1 berdistribusi normal.
Pada hasil perhitungan uji normalitas
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data variabel X2 didapati χ² hitung = 2,225≤
Variabel X2 χ²tabel = 11,070 berarti data variabel
Kelas
No Frekuensi Persentase(%) Katagori
Interval X2 berdistribusi normal. Sedangkan
1 61 – 65 4 9,52 Sangat rendah
2 66 – 70 6 14,29 Rendah uji normalitas pada variabel Y
3 71 – 75 8 19,05 Sedang
4 76 – 80 12 28,57 Cukup tinggi
didapati bahwa Y²hitung = 2,293≤
5 81 – 85 8 19,05 Tinggi Y²tabel = 11,070 berarti data variabel Y
6 86 – 90 4 9,52 Sangat tinggi
Jumlah 42 100 juga berdistribusi normal.
Sumber: Data angket motivasi belajar Berdasarkan uji normalitas
yang menyatakan bahwa data va-
Tabel 4. di atas dapat diketahui riabel X1, X2 dan Y berdistribusi nor-
bahwa motivasi belajar peserta didik mal maka selanjutnya dilakukan uji
masih rendah karena sebanyak linearitas. Hasil dari uji linieritas X1
23,81% peserta didik yang masuk dengan Y didapati bahwa Fhitung =
katagori sangat rendah dan rendah. 0,70 ≤ Ftabel 2,10 hal ini berarti data
Frekuensi terbanyak pada katagori berpola linier. Pada perhitungan uji
cukup tinggi pada kelas interval 76- linieritas X2 dengan Y didapati
80, ini berarti walaupun motivasi bahwa Fhitung = 0,27 ≤ Ftabel 2,35 ini
belajar peserta didik cukup baik akan berarti data juga berpola linier.
tetapi masih perlu ditingkatkan lagi.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Uji Hipotesis
gambar berikut. Berdasarkan hasil perhitungan
uji hipotesis, koefisien korelasi
14 antara variabel X1 dan variabel Y
61-65
12
sebesar 0,497 bertanda positif
66-70
FREKUENSI

10
8
dengan kriteria cukup kuat.
71-75
6
Koefisien korelasi antara variabel X2
76-80 dan variabel Y sebesar
4
2 81-85 bertanda positif dengan kriteria kuat.
0 86-90 Koefisien korelasi antara variabel X1
KELAS INTERVAL
dengan variabel X2 sebesar 0,485
Gambar 3. Histogram Distribusi bertanda positif dengan kriteria
Frekuensi Variabel X2 cukup kuat. Koefisien korelasi antara
va-riabel X1 dan X2 bersama-sama
8

variabel Y sebesar 0,652 bertanda (dalam Mawarsih 2013: 3) keluarga


positif dengan kriteria kuat. merupakan lingkungan pertama bagi
Selanjutnya kontribusi variabel anak, di lingkungan keluarga
X1 dan X2 terhadap variabel Y se- pertama-tama anak mendapatkan
besar 42,51%. Hal itu berarti pengaruh sadar. Karena itu keluarga
lingkungan keluarga dan motivasi merupakan lembaga pendidikan
belajar memberi pengaruh sebesar tertua, bersifat informal dan kodrati.
42,51%terhadap hasil belajar kelas Keterlibatan orang tua terhadap
IV. Adapun sisanya sebesar pendidikan anak-anak di rumah,
57,49%dipengaruhi oleh faktor- belum cukup, karena apabila sekolah
faktor lain seperti yang tidak diteliti memiliki program yang baik dan
dalam penelitian ini. keluarga ikut membantu maka hasil
Nilai kebermaknaan (sig- belajar dan keterampilan anak akan
nifikansi) sebesar = 14,42 > F meningkat.
tabel = 3,25 berarti signifikan. Hal ini Hal tersebut relevan dengan
berarti hipotesis diterima,terdapat penelitian yang dilakukan oleh
hubungan yang positif dan signifikan Safitri (2017) yang menunjukkan
antara lingkungan keluarga dan adanya hubungan yang positif dan
motivasi belajar secara bersama- signifikan antara lingkungan
sama dengan hasil belajar kelas keluarga dengan hasil belajar IPS
IVSD Negeri 4 Metro Barat. peserta didik kelas V SD Negeri 1
Way Kandis Kota Bandar Lampung,
Pembahasan dan sesuai dengan hipotesis yang
Berdasarkan perhitungan diajukan yaitu ada hubungan yang
diperoleh koefisien korelasi antara positif dan signifikan antara
variabel X1 dan variabel Y sebesar lingkungan keluarga dengan hasil
0,497 itu berarti korelasi tersebut belajar peserta didik kelas IV SD
bertanda positif dengan kriteria Negeri 4 Metro Barat.Berdasarkan
cukup kuat. Selanjutnya kontribusi perhitungan diperoleh koefisien
varibel X1 terhadap variabel Y korelasi antara variabel X2 dan
sebesar 24,70%. Hal itu berarti variabel Y sebesar 0,610 itu berarti
lingkungan keluarga memiliki korelasi tersebut bertanda positif
hubungan sebesar 24,70% terhadap dengan kriteria kuat. Selanjutnya
hasil belajar peserta didik kelas IV kontribusi varibel X2 terhadap
SD Negeri 4 Metro Barat. Terdapat variabel Y sebesar 37,21%. Hal itu
hubungan positif dan signifikan berarti motivasi belajar memiliki
antara lingkungan keluarga dengan hubungan sebesar 37,21% terhadap
hasil belajar peserta didik kelas IV hasil belajar peserta didik kelas IV
SD Negeri 4 Metro Barat. SD Negeri 4 Metro Barat. Terdapat
Lingkungan keluarga merupakan hubungan positif dan signifikan
faktor lingkungan yang sangat antara motivasi belajar dengan hasil
berpengaruh terhadap pencapaian belajar peserta didik kelas IV SD
hasil belajar peserta didik. Apabila Negeri 4 Metro Barat.
peran orang tua atau keluarga selalu Motivasi belajar dalam diri
peduli terhadap pendidikan anak di peserta didik sangat diperlukan dan
sekolah, umumnya pengaruhnya dibutuhkan, agar tujuan
selalu positif terhadap perkembangan pembelajaran yang diinginkan dapat
dan hasil belajar peserta didik. Ihsan tercapai dengan maksimal serta hasil
9

belajar yang baik dapat tercapai. motivasi belajar peserta didik kelas
Jika peserta didik memiliki motivasi IV SD Negeri 4 Metro Barat.
belajar yang buruk, maka akan Terdapat hubungan positif dan
berpengaruh pada hasil belajarnya di signifikan antara lingkungan
sekolah. Hasil belajar peserta didik keluarga dengan motivasi belajar
akan buruk, karena motivasi belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 4
yang tidak baik bahkan jika peserta Metro Barat.
didik tidak memiliki motivasi belajar Hasbullah (dalam Harianti dan
pada dirinya. Sardiman (2012: 75) Amin 2016: 22) keluarga merupakan
motivasi belajar adalah keseluruhan lembaga pendidikan tertua, bersifat
daya penggerak dari dalam diri informal, yang pertama dan utama
peserta didik yang menimbulkan dialami oleh anak serta lembaga
keinginan belajar, yang menjamin pendidikan yang bersifat kodrati.
kelangsungan kegiatan belajar dan Orang tua bertanggung jawab
memberi arah pada kegitan belajar memelihara, merawat, melindungi
sehingga tujuan yang dikehendaki dan mendidik anak agar tumbuh dan
oleh subjek belajar itu dapat tercapai. berkembang dengan baik. Kondisi
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah keluarga yang baik, rukun dan
tentunya harus mendorong motivasi kondisi sosial yang baik pun dapat
belajar peserta didik. Motivasi memengaruhi peserta didik untuk
belajar peserta didik yang baik tentu dapat termotivasi dalam belajar, akan
akan melahirkan hasil belajar yang memicu motivasi peserta didik untuk
baik terutama pada pembelajaran meningkatkan minat dan belajar.
Tematik. Sebaliknya, jika kondisi keluarga dan
Hal tersebut relevan dengan kondisi sosial kurang baik maka
penelitian yang dilakukan oleh dapat menyebabkan peserta didik
Wijayani (2017) yang menunjukkan kurang termotivasi untuk belajar.
bahwa terdapat hubungan yang Hal tersebut relevan dengan
positif dan signifikan antara motivasi penelitian yang dilakukan oleh
belajar dengan prestasi belajar Zulaeva (2018) yang menunjukkan
peserta didik kelas V SD Negeri 1 bahwa terdapat hubungan yang
Waringinsari Barat Kabupaten positif dan signifikan antara
Pringsewu, dan sesuai dengan lingkungan keluarga dengan motivasi
hipotesis yang diajukan yaitu ada belajar peserta didik sekolah dasar
hubungan yangpositif dan signifikan kelas IV peserta didik kelas VI MI
antara motivasi belajar dengan hasil Walisongo Jerakah Tugu Semarang
belajar peserta didik kelas IV SD Tahun Pelajaran 2017/2018”. dan
Negeri 4 Metro Barat. sesuai dengan hipotesis yang
Berdasarkan perhitungan diajukan yaitu ada hubungan yang
diperoleh koefisien korelasi antara positif dan signifikan antara
variabel X1 dan variabel X2 sebesar lingkungan keluarga dengan motivasi
0,485 itu berarti korelasi tersebut belajar peserta didik kelas IV SD
bertanda positif dengan kriteria Negeri 4 Metro Barat.
cukup kuat. Selanjutnya kontribusi Berdasarkan hasil yang
varibel X1 terhadap variabel X2 diperoleh dalam uji signifikansi atau
sebesar 23,52%. Hal itu berarti uji-F yang telah dilakukan, maka
lingkungan keluarga memiliki Fhitung = 14,41 ≥ Ftabel = 3,25.
hubungan sebesar 23,52% terhadap Berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
10

Artinya terdapat hubungan positif peserta didik untuk meningkatkan


dan signifikan antara lingkungan minat dan belajar. Sebaliknya, jika
keluarga dan motivasi belajar kondisi keluarga dan kondisi sosial
dengan hasil belajar, dengan kurang baik maka dapat
koefisien korelasi antara variabel X1 menyebabkan peserta didik kurang
dan X2 terhadap Y sebesar 0,652 termotivasi untuk belajar. Sehingga
bertanda positif dengan kriteria memberikan dampak terhadap hasil
kuat.Selanjutnya kontribusi varibel belajar peserta didik yang rendah.
X1 dan X2 terhadap Y sebesar Berdasarkan hal di atas, dapat
42,51%. Hal itu berarti lingkungan diketahui bahwa terdapat hubungan
keluarga dan motivasi belajar secara positif dan signifikan antara
bersama-sama memberi pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi
sebesar 42,51% terhadap hasil belajar secara bersama-sama dengan
belajar peserta didik kelas IV SD hasil belajar peserta didik kelas IV
Negeri 4 Metro Barat. Sedangkan SD Negeri 4 Metro Barat. Hal
57,49% dipengaruhi oleh faktor lain tersebut relevan dengan penelitian
yang tidak diteliti dalam penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2015)
ini. yang menunjukkan bahwa terdapat
Hasil belajar merupakan suatu hubungan yang positif dan
perolehan yang didapat peserta signifikan antara lingkungan
didik setelah mengikuti keluarga dan motivasi belajar
pembelajaran, yang ditunjukkan dengan prestasi belajar matematika
melalui perubahan dari peserta didik peserta didik sekolah dasar kelas IV
tersebut baik perubahan sikap, se-Kecamatan Turi Sleman
pengetahuan, maupun keterampilan. Yogyakarta tahun pelajaran
Hasil belajar juga digunakan 2014/2015. Selanjutnya dapat
sebagai tolak ukur peserta didik disimpulkan bahwa hipotesis yang
setelah melakukan pembelajaran. diajukan oleh peneliti dapat
Berhasilnya suatu pembelajaran diterima.
dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Slameto (2013: 54) beberapa Kesimpulan
faktor yang memengaruhi hasil Berdasarkan hasil penelitian dan
belajar sebagai berikut: (1) Faktor pembahasan tentang hubungan
internal, merupakan faktor yang lingkungan keluargadan motivasi
berasal dari diri peserta didik belajar dengan hasil belajar kelas IV
(kecerdasan, minat, perhatian, SD Negeri 4 Metro Barat
motivasi belajar, ketekunan sikap, disimpulkan: (1) terdapat hubungan
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik yang positif dan signifikan antara
dan kesehatan; (2) Faktor eksternal, lingkungan keluarga dengan hasil
yaitu faktor yang berasal dari luar belajar dengan koefisien korelasi
diri peserta didik yang sebesar 0,497 dan kontribusi sebesar
memengaruhi hasil belajar yaitu, 24,70% berada padakriteria cukup
keluarga, sekolah, dan masyarakat. kuat, (2) terdapat hubungan yang
Kondisi keluarga yang baik, positif dan signifikan antara motivasi
rukun dan kondi sisosial yang baik belajar dengan hasil belajar
pun dapat memengaruhi peserta ditunjukkan dengan koefisien
didik untuk dapat termotivasi dalam korelasi sebesar 0,610 dan kontribusi
belajar, akan memicu motivasi sebesar 37,21% berada pada kriteria
11

kuat, (3) terdapat hubungan yang E-journal Keperawatan. Vol 1,


positif dan signifikan antara No 1, PP 1-8.
lingkungan keluarga dengan motivasi Lestari, Eni. 2015. Pengaruh
belajar ditunjukkan dengan koefisien Lingkungan Keluarga dan
korelasi sebesar 0,485 dan kontribusi Motivasi Belajar terhadap
sebesar 23,52% berada pada taraf Prestasi Belajar Matematika
cukup kuat, dan (4) terdapat Siswa Sekolah Dasar Kelas IV
hubungan yang positif dan signifikan se-Kecamatan Turi Sleman
antara lingkungan keluarga dan Yogyakarta Tahun Pelajaran
motivasi belajar dengan hasil belajar 2014/2015.http://eprints.uny.ac
kelas IVSD Negeri 4 Metro Barat .id/18297/. Diakses pada
ditunjukkan dengan koefisien tanggal 26 Oktober.
korelasi sebesar 0,652 dengan Listyanto, Anggoro Dwi. (2013).
kontribusi variabel sebesar 42,51% Hubungan Lingkungan dan
berada pada kriteria kuat. Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal
DAFTAR RUJUKAN Pendidikan Vokasi. Vol 3, No
3, PP 293-306.
Febriany, Rani dan Yusri. (2013). Mawarsih, Siska Eko. (2013).
Hubungan Perhatian Orang Hubungan Perhatian Orang
Tua dengan Motivasi Belajar Tua dan Motivasi Belajar
Siswa dalam Mengerjakan terhadap Prestasi Belajar.
Tugas-tugas Sekolah. Jurnal Jurnal Pendidikan. Vol 1, No
Ilmiah Konseling. Vol 2, No 1, 3, PP 1-13.
PP 8-16. Mulyaningsih, Indrati Endang.
Harianti, Rini dan Amin, Suci. (2014). Hubungan Interaksi
(2016). Hubungan Pola Asuh Sosial Keluarga, Motivasi
Orang Tua dan Lingkungan Belajar, dan Kemadirian
Pembelajaran terhadap Belajar dengan Prestasi
Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Belajar. Jurnal Pendidikan dan
Curricula. Vol 1, No 2, PP 20- Kebudayaan. Vol 20, No 4, PP
29. 441-451.
Indriani, Ari. (2014). Pengaruh Muncarno, 2016. Statistik
Motivasi Belajar Siswa Kelas Pendidikan. Metro,
V terhadap Prestasi Belajar Arthawarna. 96 hlm.
Matematika di SD Negeri Sisdiknas. 2003. Undang-Undang
Bejirejo Kecamatan Kunduran Republik Indonesia Nomor 20
Kabupaten Blora. Jurnal Tahun 2003 tentangSistem
Ilmiah Pendidikan Pendidikan Indonesia. Jakarta,
Matematika. Vol 4 No 2, PP Sistem Pendidikan Nasional
134-139. Republik Indonesia.
Ismanto, Amatus Yudi. (2013). Safitri, Rahayu. 2017. Hubungan
Hubungan antara Dukungan Lingkungan Keluarga dengan
Orang Tua dengan Motivasi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas
Belajar pada Anak Usia V SD Negeri 1 Way Kandis
Sekolah Kelas IV dan V di SD Kota Bandar Lampung.
Negeri Kawangkoan Kalawat. Universitas Lampung,
12

Digilib.unila.ac.id.Diakses
pada tanggal 26 Oktober 2018.
Sardiman. 2016. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta, Rajawali Pers. 246
hlm.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-
Faktor yang mempengaruhi.
Jakarta, Rineka Cipta. 195 hlm.
Wijayani, Isnaini. 2017. Hubungan
Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas V
SD Negeri 1 Waringinsari
Barat Kabupaten Pringsewu.
Universitas Lampung,
Digilib.unila.ac.id. Diakses
pada tanggal 26 Oktober 2018.
Zulaeva, Dewi. 2018. Hubungan
antara Lingkungan Keluarga
dengan Motivasi Belajar
Peserta Didik Kelas VI MI
Walisongo Jerakah Tugu
Semarang Tahun
2017/2018.http//eprints.waliso
ngo.ac.id/8275/. Diakses pada
tanggal 25 Februari 2019.

You might also like