You are on page 1of 10

JPE (Jurnal Pendidikan Edutama) Vol. 7 No.

1 Januari 2020
P-ISSN : 2339-2258 (Print) E-ISSN: 2548-821X (Online)
http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/JPE

PROFIL KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA DAN ANALISIS


FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA: KOMUNIKASI ORANG TUA
DAN KEPERCAYAAN DIRI

Nursaptini1, Muhammad Syazali2, Muhammad Sobri3, Deni Sutisna4, Arif Widodo5


1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
email: nursaptini@unram.ac.id
2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram
email: m.syazali@unram.ac.id
3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
Email: muhammad.sobri@unram.ac.id
4
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
Email: denisutisna@unram.ac.id
4
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram
Email: arifwidodo@unram.ac.id

Abstract: The purpose of this study is to analyze (1) the profile of learning independence,
and (2) the effect of parental communication and confidence in student learning
independence. This study uses quantitative expost-facto. The study was conducted on
students of Elementary School Teacher Education (PGSD), FKIP Universitas Mataram.
The sample consisted of 66 students from 2 different classes and determined by purposive
sampling. Data collection uses a closed questionnaire. Analysis of learning independence
profiles using descriptive statistics, namely percentages. The influence of parental
communication and self-confidence were analyzed using correlation and regression. The
results showed that students' learning independence can be grouped into 5 categories:
very good (68.18%), better (27.27%), good (1.51%), more than adequate (1.51%), and
less (1.51%). The results of the correlation analysis of linear regression showed that the
effect of self-confidence was higher (R = 0.553) compared to the effect of parental
communication on student self-reliant learning (R = 0.451). This means that self-
confidence gives an effect of 55.30%, and parental communication of 45.10% on the
formation of student learning independence.

Keywords: Parental Communication, Self Confidence and Learning Independence

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis (1) profil kemandirian belajar,
dan (2) pengaruh komunikasi orang tua dan kepercayaan diri terhadap kemandirian
belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan kuantitatif expost-facto. Penelitian
dilakukan pada mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
FKIP Universitas Mataram. Sampel berjumlah 66 mahasiswa dari 2 kelas berbeda dan
ditentukan secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan angket tertutup.
Analisis profil kemandirian belajar menggunakan statistik deskriptif yaitu persentase.
Pengaruh komunikasi orang tua dan kepercayaan diri dianalisis menggunakan korelasi
dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar mahasiswa dapat
dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu sangat baik (68.18%), lebih baik (27.27%), baik
(1.51%), lebih dari cukup (1.51%), dan kurang (1.51%). Hasil analisis korelasi dari
regresi linear menunjukkan bahwa pengaruh kepercayaan diri lebih tinggi (R = 0.553)
dibandingkan dengan pengaruh komunikasi orang tua terhadap kamandirian belajar
mahasiswa (R = 0.451). Artinya bahwa kepercayaan diri memberikan pengaruh sebesar
55.30%, dan komunikasi orang tua sebesar 45.10% terhadap pembentukan kemandirian
belajar mahasiswa.

Kata kunci: Komunikasi Orangtua, Kepercayaan diri dan Kemandirian Belajar

85
86 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 7, No. 1, Januari 2020

hubungan antarsesama manusia 2)


PENDAHULUAN melalui pertukaran informasi 3) untuk
Pendidikan sering dimaknai menguatkan sikap dan tingkah laku
sebagai transmisi nilai atau budaya dari orang lain serta 4) berusaha mengubah
pendidik kepada siswa atau dari sikap dan tingkah laku (Cangara, 2011:
orangtua kepada anak. Proses transmisi 19). Komunikasi orangtua dengan anak
ini terjadi melalui komunikasi antara memegang peranan penting dalam
guru dan siswa atau antara orangtua dan membina hubungan keduanya.
anak. Komunikasi yang terjadi dalam Komunikasi dalam keluarga tidak
rangka transmisi nilai inilah yang selamanya berjalan sesuai dengan yang
sesungguhnya merupakan bentuk diharapkan. Karena adanya hambatan
komunikasi edukatif (Azzet, 2013: 41). dalam terjalinnya komunikasi intensif
Dalam kehidupan masyarakat sehari- dalam keluarga (Naim, 2011: 212-214).
hari, hubungan antarpribadi memainkan Komunikasi dalam keluarga
peran penting dalam membentuk memiliki dua fungsi yaitu fungsi sosial
kehidupan masyarakat, terutama ketika dan fungsi kultural. Fungsi sosial
hubungan antarpribadi itu mampu mengisyaratkan bahwa komunikasi itu
memberikan dorongan kepada orang penting untuk membangun konsep diri,
tertentu yang berhubungan dengan aktualisasi diri, untuk memperoleh
perasaan, pemahaman informasi, kebahagiaan, untuk menghindarkan dari
dukungan dan berbagai bentuk tekanan dan ketegangan. Sedangkan
komunikasi yang mempengaruhi citra fungsi komunikasi kultural, mempunyai
diri orang serta membantu orang untuk hubungan timbal balik. Artinya peranan
memahami harapan-harapan orang lain komunikasi disini adalah turut
(Bungin, 2008: 262). menentukan, memelihara,
Kualitas hubungan dan mengembangkan atau mewariskan
komunikasi yang diberikan orangtua budaya (Gunawan, 2013:219).
pada anak akan menentukan kualitas Orang tua yang kurang bisa
kepribadian dan moral mereka. Proses berkomunikasi dengan anak akan
komunikasi antara orangtua dan anak menimbulkan kerenggangan atau
dalam menanamkan perilaku positif konflik hubungan, sebaliknya orangtua
berlangsung secara tatap muka dan yang dapat menerima anaknya
berjalan dua arah artinya ketika sebagaimana adanya akan menyebabkan
orangtua mengkomunikasikan pesan- anak cenderung dapat tumbuh,
pesan yang berisi nilai-nilai positif yang berkembang, membuat perubahan yang
akan mempengaruhi perilaku anak ke membangun, belajar memecahkan
arah yang positif pula, komunikasi masalah-masalah, dan secara psikologis
berjalan dengan adanya interaksi di semakin produktif, kreatif dan mampu
antara orangtua dan anak (Ramadhani, mengaktualisasikan potensi
2013:114). sepenuhnya. Dalam menanamkan
Komunikasi merupakan suatu perilaku positif ada faktor yang
transaksi, proses simbolik yang mendukung seperti intensitas
menghendaki orang-orang mengatur komunikasi yang tergolong sering
lingkungannya dengan 1) membangun dilakukan. Hal ini berdasarkan hasil
Nursaptini, dkk, Profil Kemandirian Belajar....87

penelitian Ramadhani (2013:119) membantu seseorang untuk memandang


bahwa komunikasi yang senantiasa dirinya dengan positif dan realistis
dilakukan orangtua baik itu verbal dan sehingga ia mampu bersosialisasi secara
nonverbal dapat membuat anak untuk baik dengan orang lain. Kepercayaan
berperilaku positif terutama perilaku diri suatu bagian dari kehidupan yang
mandiri, dan keterbukaan. unik dan berharga karena dengan
Perilaku mandiri sangat penting kepercayaan diri seseorang akan lebih
dalam proses belajar mahasiswa, berani dalam menyampaikan pendapat
dengan kemandirian belajar, siswa didepan orang banyak dan lebih percaya
mampu menganalisis permasalahan dengan kemampuan yang dimilikinya
yang kompleks, mampu bekerja secara (Indriawati, 2018:2).
individual maupun bekerja sama dengan Kepercayaan diri sangat perlu
kelompok dan berani mengemukakan ditumbuhkan dalam diri mahasiswa,
gagasan. Kemandirian belajar yang seseorang yang memiliki kepercayaan
dimiliki mahasiswa berpengaruh diri akan lebih yakin untuk melakukan
terhadap pemahaman materi sesuatu melalui sikap yang tenang dan
pembelajaran (Syahputra, 2017: 369- seimbang dalam situasi sosial
385). (Simorangkir, Menanti & Aziz,
Kemandirian belajar merupakan 2014:69). Semakin tinggi tingkat rasa
salah satu aspek yang dapat percaya diri yang dialami, maka
mempengaruhi kualitas pembelajaran. semakin tinggi pula motivasi berprestasi
Karena kemandirian belajar membuat siswa dan sebaliknyan (Asiyah, Walid,
siswa dapat mengerjakan segala sesuatu Kusumah, 223:2019). Selain itu,
sesuai dengan kemampuan yang berdasarkan hasil penelitian Pratiwi &
dimilikinya secara optimal dan tidak Laksmiwati (2016:43) bahwa semakin
menggantungkan diri kepada orang lain. tinggi kepercayaan diri yang dimiliki,
Siswa yang memiliki kemandirian maka semakin tinggi kemandirian
belajar yang tinggi akan berusaha belajarnya dan sebaliknya. Menurut
menyelesaikan segala latihan atau tugas Rahmayani (2019:88) bahwa mandiri
yang diberikan oleh guru dengan dalam belajar itu sendiri merupakan
kemampuan yang dimilikinya sendiri. suatu hal yang sangat penting dalam
Sehingga secara tidak langsung akan proses pembelajaran dikarenakan
mempengaruhi kualitas pembelajaran mandiri dalam belajar berpengaruh
(Silvia Yanti & Edy Surya, 2017:10) terhadap hasil prestasi belajar.
Selain yang sudah dipaparkan di Berdasarkan hasil penelitian Fauzi
atas, kemandirian belajar seorang (2018:1) belajar mandiri adalah
mahasiswa dapat dipengaruhi oleh kemampuan yang sangat penting dalam
faktor dalam dirinya yaitu kepercayaan proses belajar.
diri. Dengan rasa percaya diri yang Kemandirian meliputi perilaku
dimiliki, mahasiswa akan sangat mudah mengatur diri sendiri dan tidak
berinteraksi di dalam lingkungan bergantung pada orang lain dalam
belajarnya. Rasa percaya diri adalah menyelesaikan semua tugas dalam
sikap percaya dan yakin akan kehidupannya, termasuk dalam belajar
kemampuan yang dimiliki, yang dapat (Sobri dan Moerdiyanto, 2014: 53).
88 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 7, No. 1, Januari 2020

Menurut Siswoyo (2013: 294) faktor- METODE PENELITIAN


faktor yang mempengaruhi Penelitian ini menggunakan
kemandirian, antara lain : 1) pola asuh pendekatan kuantitatif. Sedangkan jenis
orang tua, orang tua berperan dalam penelitian yang digunakan adalah
mengasuh membimbing, dan membantu penelitian expost-facto. Penelitian ini
mengarahkan anak menjadi mandiri. dilaksanakan pada mahasiswa semester
Keluarga merupakan pilar utama dan 5 Program Studi Pendidikan Guru
pertama dalam membentuk anak Sekolah Dasar Universitas Mataram.
menjadi pribadi yang mandiri. 2) umur, Adapun waktu penelitian dilaksanakan
semakin bertambah umur seseorang, pada semester ganjil. Sampel berjumlah
perilaku mandiri akan terus berkembang 66 mahasiswa dari 2 kelas berbeda dan
dan perilaku tergantung akan berkurang. ditentukan secara purposive sampling.
3) Pendidikan, sekolah berperan Teknik pengumpulan data dalam
memberikan kesempatan anak untuk penelitian ini adalah dengan non tes
bersikap mandiri melalui upaya yang menggunakan angket atau
mendidik, membimbing, dan melatih. kuesioner, untuk mendapatkan data
Perbedaan tingkat rasa percaya tentang komunikasi orang tua,
diri yang dimiliki mahasiswa tentu akan kepercayaan diri siswa dan kemandirian
mempengaruhi tingkat kemandirian belajr.
belajar dan mempengaruhi dalam Angket yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Kurangnya penelitian ini termasuk angket tertutup
kemandirian belajar mahasiswa dapat yang di mana opsi jawabannya sudah di
dilihat dari: 1) sulitnya mahasiswa maju sediakan dalam checklist. Sedangkan
kedepan kelas untuk menjawab soal model skala yang digunakan dalam
ataupun menyampaikan ide/tanggapan penelitian ini adalah skala likert.
yang berbeda dari teman yang lainnya. Dengan 4 alternatif jawaban yaitu:
2) Masih banyak terdapat siswa tidak selalu, sering, jarang dan tidak pernah.
betah dalam belajar, belajar hanya Skor masing-masing 4,3,2 dan 1 untuk
menjelang ujian. 3) mahasiswa belum pernyataan yang bersifat positif dan
memanfaatkan sarana dan sumber skor 1,2,3 dan 4 untuk pernyataan
belajar dengan baik dan lain-lain. negatif. Opsi jawaban ini untuk
Peranan komunikasi orangtua dan mengetahui komunikasi orangtua dan
kepercayaan diri amatlah besar dalam kepercayaan diri siswa. Sedangkan
membangun kemandirian belajar. Akan untuk angket kemandirian belajar
tetapi kenyataan yang terjadi menggunakan opsi jawaban: sangat
dilapangan. Komunikasi dalam keluarga setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat
menjadi “barang mahal dan barang tidak setuju. Skor masing-masing 4,3,2
langka” karena masing-masing sibuk dan 1 untuk pernyataan yang bersifat
dengan urusan, pikiran dan perasaannya positif dan skor 1,2,3 dan 4 untuk
masing-masing. Oleh karena itu perlu pernyataan negatif.
dikaji lebih dalam tentang pengaruh Teknik Analisis Data yang
komunikasi orangtua dan kepercayaan digunakan yaitu analisis deskriptif dan
diri terhadap kemandirian belajar inferensial. Analisis deskriptif
mahasiswa. digunakan untuk mendapatkan profil
Nursaptini, dkk, Profil Kemandirian Belajar....89

kemandirian belajar. Data dari angket regresi. Pengaruh komunikasi orang tua
dikonversi menjadi nilai rentang 10 – (X1), dan kepercayaan diri (X2) terhadap
100, dan diklasifikasikan berdasarkan 5 kemandirian belajar mahasiswa (Y)
kategori. Adapun analisis inferensial mengacu pada Gambar 1 berikut ini.
yang digunakan adalah korelasi dan

Gambar 1. Analisis Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

Korelasi dan regresi untuk pengaruh X1, Secara umum, kemandirian


dan X2 terhadap Y menggunakan belajar mahasiswa dipengaruhi oleh 2
analisis linear dan kuadratik. Pengaruh faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
interaksi X1 dan X2 terhadap Y faktor internal dan faktor eksternal.
menggunakan korelasi dan regresi Profil kemandirian belajar yang
linear. terkespresi/teramati adalah resultan dari
kedua faktor tersebut. Faktor internal
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah faktor yang bersifat genetis dan
1. Profil Kemandirian Belajar herediter. Genetis artinya ada gen (sifat
Hasil analisis deskriptif genotip) yang berpotensi untuk
menunjukkan bahwa 68.18% terekspresi melalui transkripsi dan
mahasiswa memiliki kemandirian translasi. Hereditas, artinya dapat
belajar dengan kategori sangat baik (A), diturunkan dari parental ke filialnya.
27.27% lebih baik (B+), dan kategori Faktor eksternal, faktor dari
baik (B), lebih dari cukup (C+) dan lingkungan, mencakup semua elemen
kurang sebesar (D) 1.51 (Gambar 1). dari luar yang berinteraksi dengan diri
Dominansi kategori sangat baik mahasiswa. Elemen-elemen tersebut
menyiratkan bahwa sistem perkuliahan adalah keluarga, teman bermain, guru,
yang diimplementasikan di program dosen dan lain sebagainya. Faktor
studi PGSD FKIP Universitas Mataram eksternal juga dapat mencakup
berdampak positif bagi mahasiswa. fenomena sosial yaitu sikap dan
Faktor lain yang berperan adalah perilaku.
lingkungan keluarga dan masyarakat
sekitar tempat tinggal.
90 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 7, No. 1, Januari 2020

Gambar 1. Profil Kemandirian Belajar Mahasiswa

2. Pengaruh Komunikasi Orang Tua Walaupun selisihnya terbilang kecil,


dan Kepercayaan Diri namun hasil analisis tersebut
Komunikasi orang tua adalah faktor menunjukkan bahwa prediktor regresi
eksternal, dan kepercayaan diri kuadratik lebih baik dibandingkan
merupakan faktor internal. Analisis dengan regresi linear.
korelasi dari regresi linear menunjukkan Secara matematik, persamaan
bahwa pengaruh kepercayaan diri lebih regresi linear untuk pengaruh
tinggi (R = 0.553) dibandingkan dengan kepercayaan diri (X2) terhadap
pengaruh komunikasi orang tua kemandirian belajar (Y) adalah Y =
terhadap kamndirian belajar mahasiswa 0.578X2 + 24.380. Persamaan regresi
(R = 0.451). Artinya bahwa kuadratiknya adalah Y = 2.7(X2)2 –
kepercayaan diri memberikan pengaruh 44.430. Persamaan regresi linear untuk
sebesar 55.30%, dan komunikasi orang pengaruh komunikasi orang tua (X1)
tua sebesar 45.10% terhadap terhadap kemandirian belajar (Y) adalah
pembentukan kemandirian belajar Y = 0.316X1 + 44.227. Persamaan
mahasiswa. regresi kuadratiknya adalah Y =
Berdasarkan analisis korelasi dari 0.988(X1)2 + 25.178. Grafik regresi
regresi kuadratik, pengaruh kepercayaan linear dan kuadratik untuk pengaruh
diri dan komunikasi orang tua secara kedua variabel bebas terhadap variabel
berturut-turut adalah 56.04% dan terikat dapat diamati pada Gambar 2.
55.32% terhadap kemandirian belajar Jika diinteraksikan, pengaruh
mahasiswa. Terdapat selisih 0.74% komunikasi orang tua dan kepercayaan
pada pengaruh kepercayaan diri, dan diri sekaligus berdasarkan hasil analsisi
1.22% pada komunikasi orang tua. regresi linear adalah
Nursaptini, dkk, Profil Kemandirian Belajar....91

Gambar 2. Grafik Pengaruh Komunikasi Tua (a) dan Kepercayaan diri (b) terhadap
Kemandirian Belajar Mahasiswa
Hasil analisis di atas juga
Jika diinteraksikan antara menjelaskan bahwa komunikasi orang
komunikasi orang tua dan kepercayaan tua dan kepercayaan diri berpengaruh
diri, kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kemandirian belajar. Peran
terhadap kemandirian belajar komunikasi orang tua sangat penting
mahasiswa, korelasinya adalah 0.553 untuk dilibatkan dalam proses
(55.30%). Persamaan regresi linear pendidikan.
bergandanya adalah Y = 0.170X1 + Orang tua juga harus bisa
0.457X2 + 22.521. berkomunikasi secara baik dengan
Paparan hasil analisis di atas guru/dosen, untuk berkolaborasi dalam
memberikan penjelasan bahwa menangani dan mengontrol kegiatan
kemandirian belajar mahasiswa Prodi belajar anak atau peserta didik. Hasil
PGSD Universitas Mataram sudah Megawati dan Kahar (2017:34)
terbentuk dengan baik. Kemandirian menegaskan bahwa kolaborasi
belajar sangatlah penting bagi komunikasi orang tua dengan guru/
mahasiswa untuk menghadapi persoalan dosen dapat meningkatkan kualitas
kehidupan yang lebih kompleks terlebih pembelajaran sehingga kemandirian
pada zaman dengan perubahan yang belajar peserta didik dalam terbentuk
begitu cepat. Selain itu, kemandirian dengan baik.
belajar yang sudah terbentuk dapat Perkembangan pendidikan dan
dijadikan sebagai modal untuk masyarakat memberi dampak yang
memaksimalkan dan meningkatkan signifikan terhadap hasil proses
hasil belajar. Penelitian Sobri dan pendidikan. Awal mula pendidikan di
Moerdiyanto (2014: 43) menegaskan mulai dari keluarga sebelum masuk
bahwa kemandirian belajar dapat jalur pendidikan formal. Ketika anak
membengaruhi hasil belajar, dengan didik telah masuk jalur pendidikan
kata lain semakin baik kemandirian formal tidak berarti tanggung jawab
belajar maka baik pula hasil belajar. pendidikan sepenuhnya berpindah ke
tangan guru/pendidik (Akib, Guntur, &
92 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 7, No. 1, Januari 2020

Salam, 2016; Akib & Salam, 2016; analisis korelasi dari regresi linear
Amanda, Salam, & Saggaf, 2017). menunjukkan bahwa pengaruh
Peranan orang tua juga sangat kepercayaan diri lebih tinggi (R =
menentukan tingkat perkembangan anak 0.553) dibandingkan dengan pengaruh
dalam menempuh pendidikan. komunikasi orang tua terhadap
Selain komunikasi orang tua, kamndirian belajar mahasiswa (R =
percaya diri juga turut menentukan 0.451). Artinya bahwa kepercayaan diri
tingkat kemandirian belajar. Menurut memberikan pengaruh sebesar 55.30%,
Fitri, Zola, Ifdil (2018:4) bahwa dan komunikasi orang tua sebesar
kepercayaan diri merupakan aspek yang 45.10% terhadap pembentukan
berkontribusi membangun aspek kemandirian belajar mahasiswa.
optimis. Dijelaskan juga oleh Suhardita Adapun jika diinteraksikan pengaruh
(2011:134) bahwa seseorang yang antara komunikasi orang tua dan
memiliki keyakinan diri yang tinggi, kepercayaan diri secara bersamaan
memiliki sikap penerimaan ketika terhadap kemandirian belajar
mendapatkan penilaian dari teman dan mahasiswa, korelasinya adalah 0.553
memiliki sikap selalu berusaha lebih atau 55.30%.
baik. Percaya diri termasuk salah satu
aspek kepribadian yang sangat penting DAFTAR RUJUKAN
dalam kehidupan manusia. Orang yang Akib, H., & Salam, R. (2016). Analisis
percaya diri, yakin atas kemampuan Kualitas Pelayanan Publik
mereka sendiri serta memiliki Berbasis Importance Performance
pengharapan yang realistis, bahkan Analysis (IPA) pada Kecamatan
ketika harapan mereka tidak terwujud, Kota Makassar. Jurnal Ilmiah
mereka tetap berpikiran positif dan Scientific Pinisi, 2(April 2016),
dapat menerimanya (Kemdiknas.go.id, 16–20.
2012). Akib, H., Guntur, M., & Salam, R.
Rasa percaya diri berkaitan dengan (2016). Civitas Academic
sikap mental yang membuat seseorang Perception of “Blissful Services”
yakin pada dirinya bahwa ia mampu for Recipient Postgraduate
melakukan atau berbuat sesuatu. Orang Program State University of
yang percaya diri memiliki konsep diri Makassar, Indonesia. In
positif, memiliki keyakinan yang kuat International Conference on
pada dirinya, dan memiliki pengetahuan Public Organization VI (ICONPO
akurat terhadap kemampuan yang VI) (pp. 340–350). Thammsat
dimilikinya. University, Tha Prachan Campus.
Amanda, M. O., Salam, R., & Saggaf,
SIMPULAN S. (2017). Pengaruh Supervisi
Berdasarkan hasil analisis data Kepala Sekoalh terhadap Kinerja
maka dapat disimpulkan bahwa Guru di SMK Negeri 1 Bungoro
kemandirian belajar mahasiswa prodi Kabupaten Pangkep. In Prosiding
PGSD universitas mataram sebesar Seminar Nasional Himpunan
68.18% memiliki kemandirian belajar Sarjana Ilmu-ilmu Sosial (Vol. 2,
dengan kategori sangat baik. Hasil pp. 149–154).
Nursaptini, dkk, Profil Kemandirian Belajar....93

Asiyah, Walid A, Kusumah R.G.T. Balikpapan. JPE (Jurnal


(2019).Pengaruh Rasa Percaya Pendidikan Edutama ). 5 (2). 1-8
Diri Terhadap Motivasi Kemdiknas.go.id. 2012. Membangun
Berprestasi Siswa pada Mata Rasa.
Pelajaran IPA. Scholaria: Jurnal Megawati & Fakhri Kahar. (2017).
Pendidikan dan Kebudayaan. 9 Pengaruh Komunikasi Orang Tua
(3). 217-226. Dengan Guru terhadap
Azzet, A. M. (2013). Urgensi Peningkatan Kualitas
Pendidikan Karakter diIndonesia Pembelajaran. Jurnal Office,
Revitalisasi Pendidikan Karakter Vol.3, No.1, 34-42.
Terhadap Keberhasilan Belajar Naim, N. (2011). Dasar-dasar
dan Kemajuan Bangsa. Komunikasi Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Bungin, B. (2008). Sosiologi Pratiwi, I. D & Laksmiwati, H. (2016).
Komunikasi Teori, Paradigma, Kepercayaan Diri dan
dan Diskursus Teknologi Kemandirian belajar pada Siswa
Komunikasi di Masyarakat. SMA Negeri X. Jurnal Psikologi
Jakarta: Prenada Media Group. Teori dan Terapan. 7 (1): 43-49.
Cangara, H. (2011). Pangantar Ilmu Ramadhani, R. (2013). Komunikasi
Komunikasi. Jakarta: PT Raja Interpersonal Orangtua dan Anak
Grafindo Persada. dalam Membentuk Perilaku
Fauzi, A & Widjajanti DB. (2018). Self- Positif Anak pada Murid SDIT
regulated learning: the effect on Cordova Samarinda. Ejournal
student’s mathematics Ilmu Komunikasi. 1 (3): 112-121.
achievement. IOP Conf.Series: Simorangkir N.R, Menanti & Azhar, A.
Journal of Physic: Conf.Series (2014). Kontribusi Komunikasi
1097(2018) 012-139. Persuasif Guru terhadap
Fitri, E, Zola, N. Ifdil, I. (2018). Profil Kepercayaan Diri dan Motivasi
Kepercayaan Diri Remaja serta Belajar. Analitika Jurnal Magister
Faktor-faktor yang Psikologi UMA. 6 (2) 68-76.
Mempengaruhi. JPPI (Jurnal Siswoyo. (2013). Pendidikan Untuk
Penelitian Pendidikan Indonesia). Pencerahan & Kemandirian
4 (1): 1-5 Bangsa. Yogyakarta: Fakultas
Gunawan, H. (2013). Jenis Pola ilmu pendidikan Universitas
Komunikasi Orangtua dengan Negeri Yogyakarta.
Anak Perokok Aktif di Desa Sobri, M. dan Moerdiyanto (2014).
Jembayan Kecamatan Loa Kulu Pengaruh Kedisiplinan dan
Kabupaten Kutai Kartanegara. Kemandirian Belajar terhadap
Ejournal Ilmu Komunikasi. 1 (3): Hasil Belajar Ekonomi Madrasah
218-233. Aliyah di Kecamatan Praya.
Indriawati, P. (2013). Pengaruh Harmoni Sosial Jurnal
Kepercayaan Diri dan Kecerdasan Pendidikan IPS. 1(1) 43-48.
Emosional terhadap Hasil Belajar Syahputra, D. (2017) Pengaruh
Mahasiswa Universitas Kemandirian Belajar dan
94 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 7, No. 1, Januari 2020

Bimbingan Belajar terhadap Eksperimen pada Sekolah


Kemampuan dan Memahami Menengah Atas Laboratorium
Jurnal Penyesuaian pada Siswa (Percontohan) UPI Bandung
SMA Melati Perbaungan. At- Tahun Ajaran 2010/2011). Jurnal
Tawassuh, 2(2) 368-388. UPI Edisi Khusus (1): 127-138.
Suhardita, Kadek. (2011). Efektivitas Yanti, S & Surya, E. (2017)
Penggunaan Teknik Permainan Kemandirian Belajar dalam
dalam Bimbingan Kelompok Memaksimalkan Kualitas
untuk Meningkatkan Percaya Diri Pembelajaran.https://www.researc
Siswa (Penelitian Quasi hgate.net/publication/321833928.

You might also like