Professional Documents
Culture Documents
1 Januari 2020
P-ISSN : 2339-2258 (Print) E-ISSN: 2548-821X (Online)
http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/JPE
Abstract: The purpose of this study is to analyze (1) the profile of learning independence,
and (2) the effect of parental communication and confidence in student learning
independence. This study uses quantitative expost-facto. The study was conducted on
students of Elementary School Teacher Education (PGSD), FKIP Universitas Mataram.
The sample consisted of 66 students from 2 different classes and determined by purposive
sampling. Data collection uses a closed questionnaire. Analysis of learning independence
profiles using descriptive statistics, namely percentages. The influence of parental
communication and self-confidence were analyzed using correlation and regression. The
results showed that students' learning independence can be grouped into 5 categories:
very good (68.18%), better (27.27%), good (1.51%), more than adequate (1.51%), and
less (1.51%). The results of the correlation analysis of linear regression showed that the
effect of self-confidence was higher (R = 0.553) compared to the effect of parental
communication on student self-reliant learning (R = 0.451). This means that self-
confidence gives an effect of 55.30%, and parental communication of 45.10% on the
formation of student learning independence.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis (1) profil kemandirian belajar,
dan (2) pengaruh komunikasi orang tua dan kepercayaan diri terhadap kemandirian
belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan kuantitatif expost-facto. Penelitian
dilakukan pada mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
FKIP Universitas Mataram. Sampel berjumlah 66 mahasiswa dari 2 kelas berbeda dan
ditentukan secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan angket tertutup.
Analisis profil kemandirian belajar menggunakan statistik deskriptif yaitu persentase.
Pengaruh komunikasi orang tua dan kepercayaan diri dianalisis menggunakan korelasi
dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar mahasiswa dapat
dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu sangat baik (68.18%), lebih baik (27.27%), baik
(1.51%), lebih dari cukup (1.51%), dan kurang (1.51%). Hasil analisis korelasi dari
regresi linear menunjukkan bahwa pengaruh kepercayaan diri lebih tinggi (R = 0.553)
dibandingkan dengan pengaruh komunikasi orang tua terhadap kamandirian belajar
mahasiswa (R = 0.451). Artinya bahwa kepercayaan diri memberikan pengaruh sebesar
55.30%, dan komunikasi orang tua sebesar 45.10% terhadap pembentukan kemandirian
belajar mahasiswa.
85
86 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 7, No. 1, Januari 2020
kemandirian belajar. Data dari angket regresi. Pengaruh komunikasi orang tua
dikonversi menjadi nilai rentang 10 – (X1), dan kepercayaan diri (X2) terhadap
100, dan diklasifikasikan berdasarkan 5 kemandirian belajar mahasiswa (Y)
kategori. Adapun analisis inferensial mengacu pada Gambar 1 berikut ini.
yang digunakan adalah korelasi dan
Gambar 2. Grafik Pengaruh Komunikasi Tua (a) dan Kepercayaan diri (b) terhadap
Kemandirian Belajar Mahasiswa
Hasil analisis di atas juga
Jika diinteraksikan antara menjelaskan bahwa komunikasi orang
komunikasi orang tua dan kepercayaan tua dan kepercayaan diri berpengaruh
diri, kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kemandirian belajar. Peran
terhadap kemandirian belajar komunikasi orang tua sangat penting
mahasiswa, korelasinya adalah 0.553 untuk dilibatkan dalam proses
(55.30%). Persamaan regresi linear pendidikan.
bergandanya adalah Y = 0.170X1 + Orang tua juga harus bisa
0.457X2 + 22.521. berkomunikasi secara baik dengan
Paparan hasil analisis di atas guru/dosen, untuk berkolaborasi dalam
memberikan penjelasan bahwa menangani dan mengontrol kegiatan
kemandirian belajar mahasiswa Prodi belajar anak atau peserta didik. Hasil
PGSD Universitas Mataram sudah Megawati dan Kahar (2017:34)
terbentuk dengan baik. Kemandirian menegaskan bahwa kolaborasi
belajar sangatlah penting bagi komunikasi orang tua dengan guru/
mahasiswa untuk menghadapi persoalan dosen dapat meningkatkan kualitas
kehidupan yang lebih kompleks terlebih pembelajaran sehingga kemandirian
pada zaman dengan perubahan yang belajar peserta didik dalam terbentuk
begitu cepat. Selain itu, kemandirian dengan baik.
belajar yang sudah terbentuk dapat Perkembangan pendidikan dan
dijadikan sebagai modal untuk masyarakat memberi dampak yang
memaksimalkan dan meningkatkan signifikan terhadap hasil proses
hasil belajar. Penelitian Sobri dan pendidikan. Awal mula pendidikan di
Moerdiyanto (2014: 43) menegaskan mulai dari keluarga sebelum masuk
bahwa kemandirian belajar dapat jalur pendidikan formal. Ketika anak
membengaruhi hasil belajar, dengan didik telah masuk jalur pendidikan
kata lain semakin baik kemandirian formal tidak berarti tanggung jawab
belajar maka baik pula hasil belajar. pendidikan sepenuhnya berpindah ke
tangan guru/pendidik (Akib, Guntur, &
92 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 7, No. 1, Januari 2020
Salam, 2016; Akib & Salam, 2016; analisis korelasi dari regresi linear
Amanda, Salam, & Saggaf, 2017). menunjukkan bahwa pengaruh
Peranan orang tua juga sangat kepercayaan diri lebih tinggi (R =
menentukan tingkat perkembangan anak 0.553) dibandingkan dengan pengaruh
dalam menempuh pendidikan. komunikasi orang tua terhadap
Selain komunikasi orang tua, kamndirian belajar mahasiswa (R =
percaya diri juga turut menentukan 0.451). Artinya bahwa kepercayaan diri
tingkat kemandirian belajar. Menurut memberikan pengaruh sebesar 55.30%,
Fitri, Zola, Ifdil (2018:4) bahwa dan komunikasi orang tua sebesar
kepercayaan diri merupakan aspek yang 45.10% terhadap pembentukan
berkontribusi membangun aspek kemandirian belajar mahasiswa.
optimis. Dijelaskan juga oleh Suhardita Adapun jika diinteraksikan pengaruh
(2011:134) bahwa seseorang yang antara komunikasi orang tua dan
memiliki keyakinan diri yang tinggi, kepercayaan diri secara bersamaan
memiliki sikap penerimaan ketika terhadap kemandirian belajar
mendapatkan penilaian dari teman dan mahasiswa, korelasinya adalah 0.553
memiliki sikap selalu berusaha lebih atau 55.30%.
baik. Percaya diri termasuk salah satu
aspek kepribadian yang sangat penting DAFTAR RUJUKAN
dalam kehidupan manusia. Orang yang Akib, H., & Salam, R. (2016). Analisis
percaya diri, yakin atas kemampuan Kualitas Pelayanan Publik
mereka sendiri serta memiliki Berbasis Importance Performance
pengharapan yang realistis, bahkan Analysis (IPA) pada Kecamatan
ketika harapan mereka tidak terwujud, Kota Makassar. Jurnal Ilmiah
mereka tetap berpikiran positif dan Scientific Pinisi, 2(April 2016),
dapat menerimanya (Kemdiknas.go.id, 16–20.
2012). Akib, H., Guntur, M., & Salam, R.
Rasa percaya diri berkaitan dengan (2016). Civitas Academic
sikap mental yang membuat seseorang Perception of “Blissful Services”
yakin pada dirinya bahwa ia mampu for Recipient Postgraduate
melakukan atau berbuat sesuatu. Orang Program State University of
yang percaya diri memiliki konsep diri Makassar, Indonesia. In
positif, memiliki keyakinan yang kuat International Conference on
pada dirinya, dan memiliki pengetahuan Public Organization VI (ICONPO
akurat terhadap kemampuan yang VI) (pp. 340–350). Thammsat
dimilikinya. University, Tha Prachan Campus.
Amanda, M. O., Salam, R., & Saggaf,
SIMPULAN S. (2017). Pengaruh Supervisi
Berdasarkan hasil analisis data Kepala Sekoalh terhadap Kinerja
maka dapat disimpulkan bahwa Guru di SMK Negeri 1 Bungoro
kemandirian belajar mahasiswa prodi Kabupaten Pangkep. In Prosiding
PGSD universitas mataram sebesar Seminar Nasional Himpunan
68.18% memiliki kemandirian belajar Sarjana Ilmu-ilmu Sosial (Vol. 2,
dengan kategori sangat baik. Hasil pp. 149–154).
Nursaptini, dkk, Profil Kemandirian Belajar....93