Professional Documents
Culture Documents
2086-9681
Oleh :
Abstract
This study directly apply learning model as an effort to increase the activity of playing basketball and
middle distance running class X-1 SMA Negeri 12 North Sumatera. The application of the model of
action research carried out in two cycles with two meetings (KBM) in each cycle. So the data in this
study is the result of student learning and the learning activity after applying the direct instructional
model. With the research subjects were all students of class X-1 SMA Negeri 12 Medan, Academic
Year 2012/2013, amounting to 46 students.
Data obtained from tests of learning outcomes of each end of the cycle and the data obtained from
observations of student activity for each cycle. The results showed; 1). (A). Student activity data
observed in Cycle I such as observers demonstrated (29%), asking fellow friends (27%), ask the
teacher (18%), and are not relevant to teaching (27%). (B). Student activity data observed in Cycle II
such as demonstrated (51%), asking fellow friends (32%), ask the teacher (13%), and are not relevant
to teaching (5%). Can be concluded that increasing student activity in each cycle. Can be concluded
that increasing student activity in each cycle; 2). Learning with direct instructional model has a
positive impact in improving student achievement is marked by an increase in mastery learning
students in each cycle, i.e. the first cycle (54%) experienced an increase until thoroughly classical in
Cycle II (89%).
1
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.02-Juni 2014 ISSN No. 206-9681
2
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.02-Juni 2014 ISSN No. 2086-9681
3
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.02-Juni 2014 ISSN No. 206-9681
dipresentasikan dalam langkah-langkah kecil dan sowasono (2003) dalam Wena (2009:179)
selangkah demi selangkah. menyatakan:
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan Dalam kegiatan praktikum siswa dapat
dalam penyampaian informasi atau presentasi berlatih lebih banyak tentang keterampilan
menurut Joyce, dkk (2009:428) yaitu: laboratorium, berlatih semua komponen proses
Jika materi yang ada merupakan konsep sains yaitu mulai dari mengamati (observasi),
baru, maka guru harus mendiskusikan mengukur, mengendalikan variable,
karakteristik-karakteristik dari konsep tersebut, menggolongkan, membuat grafik,
aturan pendefinisian dan beberapa contoh. Jika menyimpulkan, memprediksi, dan
materinya merupakan kecakapan baru, maka mengomunikasikan.
hal yang harus disampaikan guru adalah Pada tahap ini perangkat penuntun
langkah-langkah untuk memiliki kecakapan pembelajaran praktikum seperti LKS mulai
tersebut dengan menyajikan contoh disetiap digunakan, namun penjelasan tentang langkah-
langkahnya. langkah kegiatan praktikum masih diberikan
Pada banyak kasus, akan sangat oleh guru dimana siswa tetap mengamati
memebantu jika guru dalam menyampaikan contoh praktik yang diberikan guru dan
materi maupun kecakapan baru menggunakan merespon dengan melakukan apa yang
visualisasi dari konsep maupun kecakapan dilakukan guru. Pada tahap ini adalah penting
yang dimaksud selain hanya melakukan bahwa instruksi langkah kerja diberikan oleh
penyampaian secara lisan. Penyampaian visual guru mengingat siswa baru mulai menapaki
yang dimaksud adalah berupa demonstrasi kegiatan praktikum sehingga tindakan
tentang konsep maupun kecakapan yang preventif untuk menjamin praktikum berjalan
diharapkan akan dicapai siswa. Selain itu, aman dan lancar. Ini akan mengurangi resiko
demonstrasi juga akan memberikan kecelakaan praktikum baik manusia maupun
pengetahuan awal representasi visual sebagai peralatan.
referensi dalam awal pembelajaran. Pengujian penguasaan siswa terhadap
Pengajaran langsung sendiri berpegang kecakapan baru dari praktikum dapat
teguh pada asumsi bahwa sebagian besar dilakukan oleh guru dengan melihat respon
pengetahuan yang dipelajari berasal dari siswa. Selanjutnya guru dapat melakukan
pengamatan terhadap orang lain. Tingkah laku respon balik dan memberikan pengutan atau
orang lain yang baik maupun yang buruk pembenahan pada performa yang diberikan
merupakan acuan siswa, sehingga perlu diingat siswa. Joyce, dkk (2009:428) menyatakan
bahwa belajar melalui pemodelan dapat bahwa peran guru dalam tahap ini adalah
mengakibatkan terbentuknya tingkah laku yang member respon balik terhadap respon siswa,
kurang sesuai atau tidak benar. Oleh karena baik untuk menguatkan respon yang sudah
itu, agar dapat mendemonstrasikan suatu tepat maupun untuk memperbaiki kesalahan
keterampilan atau konsep dengan berhasil, dan mengarahkan siswa pada performa praktik
guru perlu sepenuhnya menguasai konsep atau yang tepat.
keterampilan yang akan didemonstrasikan, dan d. Tahap-4 : Praktik di bawah bimbingan guru
berlatih melakukan demonstrasi untuk Salah satu tahap penting dalam pengajaran
menguasai komponen-komponennya. langsung adalah cara guru mempersiapkan dan
Untuk memastikan siswa dapat menapaki melaksanakan praktikum terbimbing.
proses berikutnya yakni praktikum, maka guru Keterlibatan siswa secara aktif dalam
harus menguji apakah siswa telah memahami praktikum dapat meningkatkan retensi,
konsep atau menguasai kecakapan yang membuat belajar berlangsung dengan lancar,
diberikan dalam pembelajaran sebelumnya. dan memungkinkan siswa menerapkan konsep/
c. Tahap-3 : Praktik yang terstruktur keterampilan pada situasi yang baru atau yang
Mulai pada tahap ini dan berikutnya, penuh tekanan. Beberapa prinsip yang dapat
kegiatan utama siswa adalah melakukan digunakan sebagai acuan bagi guru dalam
kegiatan praktikum secara berkelompok yang menerapkan dan melakukan pelatihan adalah
tentu saja dirancang menggunakan perangkat seperti berikut menurut Kardi dan Nur
sedemikianrupa sehingga terbentuk kecakapan (2000:34) dalam Kholil (2009). Tugas siswa
kognitif dan terutama psikomotorik. Sutarman melakukan latihan singkat dan bermakna.
4
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.02-Juni 2014 ISSN No. 2086-9681
5
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.02-Juni 2014 ISSN No. 206-9681
6
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.02-Juni 2014 ISSN No. 2086-9681
langsung dalam setiap kegiatan yang akan b. Tahap Refleksi dan Revisi II
dilakukan. Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah
2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara terlaksana dengan baik maupun yang masih
baik dengan menambahkan informasi- kurang baik dalam proses belajar mengajar
informasi yang dirasa perlu dan memberi dengan penerapan pembelajaran langsung.
catatan. Dari data-data yang telah diperoleh dapat
3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat diuraikan sebagai berikut:
dalam memotivasi siswa sehingga siswa 1. Selama proses belajar mengajar guru telah
lebih antusias. melaksanakan semua pembelajaran dengan
4. Guru harus memberikan metode baik. Meskipun ada beberapa aspek yang
pembelajaran praktek yang simpel, praktis belum sempurna, tetapi persentase
dan bertahan. pelaksanaannya untuk masing-masing
aspek cukup besar.
C. Data Siklus II 2. Berdasarkan data hasil pengamatan
diketahui bahwa siswa aktif selama proses
a. Tahap Kegiatan dan pelaksanaan
belajar berlangsung.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya
untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 14
sudah mengalami perbaikan dan peningkatan
dan 21Maret 2013 di kelas X-1 dengan jumlah
sehingga menjadi lebih baik.
siswa 46 siswa. Dalam hal ini peneliti
Hasil belajar siswa mengalami
bertindak sebagai pengajar. Adapun proses
peningkatan tiap siklusnya hingga pada siklus
belajar mengajar mengacu pada rencana
II mencapai ketuntasan yakni di atas 85%
pembelajaran dengan memperhatikan revisi
siswa tuntas secara klasikal.
pada siklus I, sehingga kesalahan atau
Pada siklus II guru telah menerapkan
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi
model pembelajaran langsung dengan baik dan
pada siklus II. Pengamatan (observasi)
dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
siswa pelaksanaan proses belajar mengajar
belajar mengajar. Sebagai pengamat peneliti
sudah berjalan dengan baik. Maka tidak
dibantu oleh dua orang guru.
diperlukan tindakan perbaikan terlalu banyak,
Adapun data yang diperoleh pada siklus II
tetapi yang perlu diperhatikan adalah
yakni data aktivitas belajar, hasil belajar dan
memaksimalkan dan mempertahankan apa
minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
yang telah ada dengan tujuan agar pada
Penjaskes. Data aktivitas, hasil dan minat
pelaksanaan proses belajar mengajar
belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3,dan 4
selanjutnya penerapan pembelajaran
berikut ini:
keterampilan dapat meningkatkan proses
belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran
Tabel 3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
dapat tercapai.
No Aktivitas Skor Persentase
1 Memperagakan 28 51%
IV. Pembahasan
2 Bertanya pada teman 17,5 32%
3 Bertanya pada guru 7 13% Merujuk pada data-data yang dipaparkan
4 Yang tidak relevan 2,5 5% sebelumnya dapat diulas tiga data diantaranya:
Jumlah 55 100% 1. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh
Tabel 4. Deskripsi Data Hasil Tes Siklus II aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Nilai Frekuensi Rata-rata dengan model pembelajaran langsung paling
100 41 dominan adalah aktivitas memperagakan yaitu
29% pada siklus I naik menjadi 51% pada
67 5 96 siklus II. Aktivitas lain yang persentasenya
Jumlah 46 cukup besar adalah bertanya pada teman yaitu
27 % pada siklus I naik menjadi 32% pada
siklus II dan bertanya pada guru yaitu 18%
pada siklus I turun menjadi 13% pada siklus II
7
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.02-Juni 2014 ISSN No. 206-9681
8
Jurnal Saintech Vol. 06 - No.02-Juni 2014 ISSN No. 2086-9681