You are on page 1of 13

Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.

4661896
Vol. 22 No. 1 (April 2021)
e-ISSN : 2613-9308 p-ISSN : 1907-3232
Hlm. 382 - 394

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM DALAM UPAYA


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI MIPA 4 SMA
NEGERI 7 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Kd Manik Suriti
Guru Kimia SMA Negeri 7 Denpasar
Email : suritimanik@yahoo.co.id

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine whether the application of STEM-based learning models
can improve learning outcomes and how students respond to dynamic equilibrium material. This
research is a classroom action research designed through action research in classroom learning
activities. This research was conducted at SMA Negeri 7 Denpasar in October 2019 in the odd
semester. The subjects of this study were students of class XI MIPA 4 SMA Negeri 7 Denpasar, and
the object of this study was the application of STEM-based learning models and student responses
to chemistry learning outcomes. In this study, four stages of the activity process were used which
included (1) planning, (2) action, (3) observation, and (4) evaluation and reflection. Data collection
techniques using test and observation methods. Data collection in cycle I and cycle II was carried
out by using the technique of assessing student test results as numerical data, while data collection
used observational techniques for qualitative data. The research results obtained from the average
value of the comparison of pre-cycle, cycle I, and cycle II there is an increase. So the application of
STEM-based learning models can improve student learning outcomes, and there is student response
in the application of STEM-based learning models to improve student learning outcomes on
equilibrium material in class XI MIPA 4 SMA Negeri 7 Denpasar for the 2019/2020 academic year.
Keywords: Learning model, STEM, Learning Outcomes

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran berbasis
STEM dapat meningkatkan hasil belajar dan bagaimanan respon siswa pada materi kesetimbangan
dinamis. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang dirancang melalui penelitian tindakan
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Denpasar pada
bulan Oktober 2019 pada semester ganjil. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 4 SMA
Negeri 7 Denpasar, dan objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran berbasis STEM
dan respon siswa terhadap hasil belajar kimia. Dalam penelitian ini digunakan empat tahapan proses
kegiatan yang meliputi (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) evaluasi dan refleksi.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan observasi. Pengumpulan data pada siklus I
dan siklus II dilakukan dengan teknik penilaian hasil tes siswa sebagai data angka sedangkan
pengambilan data dengan menggunakan teknik observasi untuk data kualitatif. Hasil Penelitian
diperoleh dari nilai rata-rata perbandingan prasiklus, siklus I, dan siklus II ada peningkatan. Jadi
penerapan model pembelajaran berbasis STEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta ada
respon siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis STEM untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi kesetimbangan pada siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 7 Denpasar
tahun pelajaran 2019/2020.
Kata Kunci: Model pembelajaran, STEM, Hasil Belajar

382
Widyadari DOI: 10.5281/zenodo.4661896
Vol. 22 No. 1 (April 2021)
e-ISSN : 2613-9308 p-ISSN : 1907-3232
Hlm. 382 - 394

PENDAHULUAN berlangsung efektif jika kemampuan dan

Pendidikan merupakan salah satu respon siswa belum tercapai secara

aspek yang sangat penting dalam maksimal. Kegiatan belajar yang tidak

kehidupan setiap individu, kualitas tinggi efektif tentu memerlukan alternatif dalam

pendidikan juga menjadi faktor penting proses pembelajaran. Keberasilan proses

dalam kemajuan suatu negara. Undang- pembelajaran tidak terlepas dari

Undang Republik Indonesia No. 20 kemampuan guru dalam mengembangkan

Tahun 2001, pendidikan merupakan suatu model-model pembelajaran yang

usaha yang dilakukan secara sadar dan berorientasi pada peningkatan intensitas

terencana untuk menciptakan suatu proses keterlibatan siswa secara efektif di dalam

pembelajaran yang aktif demi proses pembelajaran. Namun harapan

mengembangkan potensi yang dimiliki guru tidak sesuai dengan apa yang terjadi

siswa untuk memiliki kekuatan spiritual di lapangan msih banyak siswa yang

keagamaan, pengendalian diri, mendapatkan nilai di bawah kriteria

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia ketuntasan minimum (KKM). Proses

serta ketrampilan yang diperlukan pembelajaran selama ini masih

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. didominasi oleh guru sehingga belum

Dalam proses pembelajaran, keterlibatan memberikan kesempatan bagi siswa

siswa dalam pembelajaran harus selalu untuk berkembang secara mandiri melalui

diciptakan dan berjalan terus dengan penemuan dan proses berpikir. Cara guru

menggunakan model atau metode mengajar yang hanya satu arah (teacher

mengajar yang tepat. Guru menciptakan centered) menyebabkan penumpukan

suasana yang menyenangkan dan informasi atau konsep saja yang kurang

mendorong siswa untuk aktif dalam bermanfaat bagi siswa. Guru selalu

proses pembelajaran (Triatno, 2009). menuntut siswa untuk belajar, tetapi tidak

Pembelajaran di sekolah saat ini mengajarkan bagaimana siswa seharusnya

telah menggunakan Kurikulum 2013 yang belajar dan menyelesaikan masalah.

berbasis literasi. Secara umum, proses Berlakunya Kurikulum 2013,

belajar mengajar di kelas tidak menuntut perubahan paradigma

383
pembelajaran, salah satunya adalah dimulai dengan mengangkat
pembelajaran yang berpusat pada guru permasalahan dari kehidupan sehari-hari.
beralih pada siswa (student centered). Hal yang menyebabkan rendahnya
Dalam proses pembelajaran kimia di kemampuan pemecahan masalah siswa
sekolah, pemahaman belajar merupakan adalah model pembelajaran yang kurang
bagian yang sangat penting, dengan cocok yang digunakan oleh guru untuk
memberikan pengertian bahwa materi- dapat menggali kemampuan penalaran
materi yang diajarkan kepada siswa pada diri siswa.
bukan hanya sebagai hafalan, namun Berdasarkan pengamatan penulis
lebih dari itu sehingga pemahaman siswa ketika mengajar di kelas XI MIPA 4
dapat lebih mengerti akan konsep materi SMA Negeri 7 Denpasar terlihat ada
pelajaran yang disampaikan (Nurkencana, permasalahan dalam proses pembelajaran
1992). Kenyataan yang ada menunjukkan kimia yang terjadi di kelas siswa
hasil belajar siswa pada bidang studi mengalami kesulitan untuk memahami
Kimia kurang menggembirakan. materi Kesetimbangan dinamis, baik dari
Pemerintah, khususnya Departemen segi menghapal maupun menggunakan
Pendidikan Nasional telah berupaya rumus reaksi kimia. Kesulitan ini terjadi
untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena kemampuan siswa yang terbatas.
salah satunya pendidikan kimia, baik Pengetahuan atau langkah awal untuk
melalui peningkatan kualitas guru kimia memahami rumus reaksi belum dikuasai
melalui penataran-penataran, maupun sehingga hasil belajar yang diperoleh
peningkatan prestasi belajar siswa melalui masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan standar minimal nilai Ujian nilai KKM siswa yang telah ditentukan
Nasional untuk kelulusan pada mata oleh sekolah yakni 70, namun sesuai
pelajaran kimia. Pentingnya pemilikan dengan data yang ada nilai rata-rata
kemampuan pemecahan masalah dalam kemampuan siswa masih berada setara
menyelesaikan reaksi kimia pada siswa bahkan di bawah angka KKM. Penyebab
adalah bahwa kemampuan pemecahan utama dari akar permasalahan tersebut
masalah merupakan tujuan pengajaran. adalah kurangnya respon siswa dalam
Pembelajaran kimia yang ideal sebaiknya menerima pelajaran, khususnya pada

384
materi kesetimbangan dinamis. Metode siswa. Proses pembelajaran yang
dan model pembelajaran yang digunakan berpusat pada guru serta menggunakan
oleh guru juga monoton. Dalam hal ini, metode ceramah menyebabkan siswa
guru hanya menggunakan metode kurang aktif dan antusiasme siswa dalam
pembelajaran konvensioanal saat mengikuti pembelajaran cenderung
mengajar di kelas. Siswa hanya rendah. Beberapa siswa ramai sendiri
mendengarkan ceramah dari guru dan bahkan melakukan kegiatan yang tidak
mencatat materi yang diberikan dalam mendukung selama pembelajaran. Selama
bentuk powerpoint sehingga pemahaman proses pembelajaran siswa cenderung
siswa mengenai langkah-langkah pasif, hal ini dilihat dari kebanyakan
menggunakan rumus kimia pada materi siswa bersikap diam ketika diberi
asam dan basa kurang maksimal dan jika kesempatan bertanya atau menjawab
dilakukan secara terus menerus maka pertanyaan. Sedangkan ketika siswa
siswa mengalami kejenuhan dalam ditunjuk untuk menjawab pertanyaan
belajar. hanya sebagian siswa dapat menjawab
Berdasarkan hasil observasi selama pertanyaan dengan sempurna. Hasil
bulan Oktober - Nopember tahun belajar yang dilihat dari hasil nilai
pelajaran 2019/2020 di SMA Negeri 7 ulangan tengah semester,
Denpasar pada mata pelajaran kimia, menggambarkan banyak siswa yang
Peneliti memperoleh gambaran dimana masih belum tuntas sesuai dengan kriteria
kondisi siswa ketika proses belajar ketuntasan minimum yaitu 70. Jumlah
mengajar menunjukkan aktivitas siswa siswa yang tuntas sesuai dengan KKM 70
yang masih rendah dan pasif dalam berjumlah 15 siswa yang tuntas dari 35
proses belajar mengajar. Masih ada guru siswa. Jika dipresentasikan sebanyak 48%
belum menerapkan model pembelajaran siswa belum mencapai nilai KKM yaitu
inovatif. Proses pembelajaran di dalam 70.
kelas masih berpusat pada guru yang Untuk meningkatkan aktivitas dan
menggunakan model konvensional keefektifan belajar kimia siswa,
dengan dibantu papan tulis untuk diperlukan alternatif-alternatif tertentu.
menyampaikan materi pelajaran kepada Dalam penelitian ini, Penulis memiliki

385
alternatif untuk meningkatkan matematika secara pendekatan
kemampuan memahami rumus kimia interdisipliner, menyajikan paradigma
pada Kesetimbangan dinamis dengan pembelajaran yang kohesif dengan basis
menggunakan model pembelajaran aplikasi pada dunia nyata/alam. Salah
berbasis STEM (Science, Technology, satu upaya untuk mengembangkan
Engineering, dan Mathematics). Model kreativitas dalam pembelajaran kimia
pembelajaran merupakan seluruh dengan cara mengintegrasikan suatu
rangkaian penyajian materi ajar yang model pengembangan kreativitas itu
meliputi segala aspek sebelum sedang dan dalam proses belajar mengajar kimia.
sesudah pembelajaran yang dilakukan Model pembelajaran merupakan variabel
guru serta segala fasilitas yang terkait manipulatif, yang mana setiap guru
yang digunakan secara langsung atau memiliki kebebasan untuk memilih dan
tidak langsung dalam proses belajar menggunakan berbagai model
mengajar. pembelajaran sesuai dengan karakteristik
Dengan model pembelajaran materi pelajarannya. Model pembelajaran
berbasis STEM diharapkan dapat memiliki fungsi sebagai instrumen yang
meningkatkan hasil belajar kimia siswa. membantu atau memudahkan siswa,
Hal yang menyebabkan rendahnya dalam memperoleh sejumlah pengalaman
kemampuan pemecahan masalah siswa belajar. Pengembangan model
yang disebabkan karena model pembelajaran dalam konteks peningkatan
pembelajaran yang digunakan kurang mutu perolehan hasil belajar siswa perlu
tepat oleh guru untuk dapat menggali diupayakan secara terus menerus dan
kemampuan penalaran pada diri siswa. bersifat komprehensif. Dengan demikian
Salah satu model pembelajaran yang model pembelajaran yang dilakukan di
dapat meningkatkan kemampuan kelas harus diatur berdasarkan kebutuhan
pemecahan masalah adalah model dan karakteristik siswa yang belajar serta
pembelajaran berbasis STEM. STEM karakteristik materi yang akan diajarkan.
adalah suatu basis kurikulum yang idenya Efektivitas dalam suatu pembelajaran
adalah mendidik siswa dalam 4 disiplin adalah satu bentuk kegiatan siswa dalam
ilmu: sains, teknologi, engineering, dan proses untuk meningkatkan kemampuan

386
belajar siswa tersebut, sehingga Penerapan model pembelajaran
efektivitas sangat berpengaruh dalam berbasis STEM. Salah satu proses dalam
hasil belajar. pembelajaran berbasis STEM yaitu
Dalam hal ini sebelum siswa merencanakan dan melakukan
menyelesaikan sebuah soal, siswa harus investigasi/penyelidikan (Bybee, 2013).
memahami soal tersebut secara Pada tahap tersebut siswa melakukan
menyeluruh. Ia harus tahu apa yang penyelidikan ilmiah dan penyelidikan
diketahui, apa yang dicari, rumus atau engineering. Selama proses penyelidikan
teorema yang harus digunakan dan cara ilmiah dan penyelidikan engineering
penyelesaiannya. Untuk itu dalam siswa akan melibatkan banyak variabel
mengerjakan soal soal kimia diperlukan dan kemudian siswa harus mampu
siasat atau strategi dalam penyelesaiannya mengotrol variabel untuk mengidentifikas
(Siahaam dan Surya , 2017). Model variabel. Hal tersebut menunjukkan
pembelajaran berbasis STEM bahwa dengan model pembelajaran
menggambarkan lingkungan belajar di berbasis STEM dapat meningkatkan hasil
mana masalah mendorong pembelajaran. belajar siswa. Pada penelitian ini, materi
Secara umum tujuan dan manfaat dari yang diambil yaitu keseimbangan dinamis
model pembelajaran STEM yang yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
diharapkan, antara lain : (1) Mengasah belajar kimia siswa kelas XI.
keterampilan berpikir kritis dan kreatif, Kesetimbangan dinamis bekerja saat
logis, inovatif dan produktif, (2) kecepatan reaksi pembentukan produk
Menanamkan semangat gotong royong sama dengan pembentukan kecepatan
dalam memecahkan masalah, (3) reaktan. Ingat, dalam kesetimbangan
Mengenalkan perspektif dunia kerja dan dinamis akan ada selalu perubahan
mempersiapkannya, (4) Memanfaatkan menuju produk dan perubahan kembali
teknologi untuk menciptakan dan menjadi reaktan. Jika suhu tetap gas A
mengomunikasikan solusi yang inovatif, berada dalam kondisi setimbang dengan
(4) Media untuk menumbuhkembangkan gas B, maka persamaan reaksinya dapat
kemampuan menemukan dan ditulis sebagai berikut: aA(g) ⇄ bB(g).
menyelesaikan masalah. Apabila gas A dalam keadaan setimbang

387
dengan gas B, maka kecepatan analisis secara matematis yang
pembentukan gas B pasti sama dengan dihubungkan dengan kehidupan sehari-
kecepatan pembentukan kembali gas A, hari. Peneliti menerapkan model
Squad. Kesetimbangan kimia merujuk pembelajaran berbasis STEM dengan
kepada keadaan ketika konsentrasi harapan hasil belajar dan keaktifan siswa
reaktan dan produk tidak berubah seiring dapat meningkat. Peneliti melakukan
waktu. Keadaan ini bersifat reversibel, penelitian tindakan dengan topik:
yaitu dapat bereaksi balik membentuk “Penerapan model pembelajaran berbasis
reaktan. Ini dapat terjadi ketika laju reaksi STEM dalam upaya meningkatkan hasil
maju sama dengan laju reaksi balik. belajar kimia siswa pada pada materi
Hasil belajar dapat diketahui melalui keseimbangan dinamis pada siswa kelas
evaluasi untuk mengukur dan menilai XI IPA 4 SMA Negeri 7 Denpasar tahun
apakah siswa sudah menguasai ilmu yang pelajaran 2019/2020”.
dipelajari. Dalam penggunaan sehari-hari,
istilah evaluasi sering dipadankan dengan METODE PENELITIAN
istilah assessment (pengukuran), tes, Penelitian ini berupa penelitian
ujian, dan ulangan (Arikunto, 2016). Jadi tindakan kelas (PTK) yang dirancang
hasil belajar merupakan perubahan melalui penelitian tindakan dalam
perilaku, tingkah laku, sifat, maupun kegiatan pembelajaran di kelas. Penelitian
sikap yang terjadi setelah mengikuti ini mulai dilaksanakan di kelas XI MIPA
proses belajar mengajar. Hasil belajar 4 SMA Negeri 7 Denpasar pada Rabu, 9
bertujuan untuk melihat kemajuan siswa Oktober 2019 selama dua bulan pada
dalam hal penguasaan materi yang telah semester ganjil tahun pelajaran
dipelajari. 2019/2020. Subjek dalam penelitian siswa
Berdasarkan uraian yang telah kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 7
disampaikan penulis terdorong Denpasar pada semester ganjil tahun
melakukan penelitian dengan menerapkan pelajaran 2019/2020. Sedangkan yang
model pembelajaran berbasis STEM menjadi objek penelitian ini adalah kajian
pelajaran kimia pada materi memahami materi kesetimbangan dinamis
keseimbangan dinamis menggunakan dengan model pembelajaran berbasis

388
STEM dan respon siswa terhadap hasil pengamatan, dan (4) evaluasi dan refleksi.
belajar kimia siswa. Siswa kelas XI Apabila permasalahan kegiatan dalam
MIPA 4 terdiri atas 35 orang dengan satu siklus belum berhasil maka
komposisi 17 laki-laki dan 18 perempuan. dilanjutkan pada siklus kedua hingga
Dalam meningkatkan kemampuan penelitian yang dilakukan dinyatakan
memahami materi kesetimbangan dinamis berhasil. Adapun empat tahapan proses
dengan penerapan model pembelajaran kegiatan menurut Arikunto, Suhardjono,
berbasis STEM melalui empat tahapan dan Supardi (2016: 144) yaitu terlihat
proses kegiatan yang meliputi (1) pada gambar sebagai berikut.
perencanaan, (2) tindakan, (3)

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan
Tindakan ke-I Tindakan ke-I

Siklus ke-I Refleksi ke-I Pengamatan/Pengum


pulan data ke-I
Permasalahan
baru hasil Perencanaan Pelaksanaan
refleksi Tindakan ke-II Tindakan ke-II
Siklus ke-II
Refleksi ke-II
Pengamatan/Pengum
Bila pulan data ke-II
permasalahan Lanjutkan ke
belum selesai siklus berikutnya
... ...
Gambar 3.1 Siklus PTK

Teknik pengumpulan data dalam data angka sedangkan pengambilan data


penelitian ini yaitu menggunakan metode dengan menggunakan teknik observasi
tes dan observasi. Pengumpulan data pada untuk data kualitatif.
siklus I dan siklus II dilakukan dengan
teknik penilaian hasil tes siswa sebagai

389
HASIL PENELITIAN orang dan hanya 6 orang siswa yang
Sebelum menggunakan model dinyatakan tuntas sedangkan 29 orang
pembelajaran berbasis STEM, diketahui dinyatakan belum tuntas dalam
bahwa hasil belajar kimia siswa pada menganalisis teks eksposisi. Hal ini dapat
materi kesetimbangan dinamis masih dilihat dari data sebagai berikut.
tergolong rendah. Hal ini terbukti dari 1. 17,14% atau 6 orang siswa
hasil skor nilai pada prasiklus yakni memperoleh predikat baik
hanya beberapa orang siswa yang 2. 42,86% atau 15 orang siswa
memperoleh nilai baik dan sisanya memperoleh predikat cukup
memperoleh nilai cukup. Dari hasil 3. 40,0% atau 14 orang siswa
refleksi awal siswa yang berjumlah 35 memperoleh predikat kurang

Tabel 1 Kriteria Predikat Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II


terhadap Penerapan Model Pembelajaran Berbasis STEM untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia pada Materi Kesetimbangan Dinamis pada
Siswa Kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 7 Denpasar Tahun Pelajaran 2019/2020

Persentase Jumlah Siswa


Skor
No Pra Siklus Siklus Pra Siklus Siklus Predikat Keterangan
Standar
siklus I II siklus I II
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 85-100 - - 11,34% - - 3 Orang Sangat Baik Tuntas
2 70-84 17,14% 48,57% 82,86% 6 Orang 17 Orang 27 Orang Baik Tuntas
3 60-69 42,86% 51,43% 5,71% 15 Orang 18 Orang 5 Orang Cukup Belum Tuntas
4 50-59 40,0% - - 14 Orang - - Kurang Belum Tuntas
5 0-49 - - - - - - Sangat Kurang -

Berdasarkan data kriteria predikat hasil menjadi 69,0 pada siklus I, dan
belajar kimia siswa pada materi meningkat kembali menjadi 75,71 pada
kesetimbangan dinamis pada prasiklus, siklus II. Hasil penelitian yang diperoleh
siklus I, dan siklus II dapat diketahui telah memenuhi indikator keberhasilan
jumlah nilai rata-rata yang diperoleh yang ditentukan, yaitu hasil belajar kimia
pada prasiklus yakni 59,0 meningkat siswa pada siklus II telah berada di atas

390
75% sehingga penelitian ini diakhiri pada setiap siklusnya. Adapun data
dengan dua siklus. Selain mengetahui perbandingan hasil observasi respon
perbandingan hasil belajar kimia pada siswa siklus I dan siklus II terlihat pada
materi kesetimbangan dinamis, perlu tabel berikut ini.
juga untuk diketahui tingkat respon siswa
Tabel 2 Kriteria Predikat Perbandingan Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I dan
Siklus II terhadap Penerapan Model Pembelajaran Berbasis STEM untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia pada Materi Kesetimbangan Dinamis
pada Siswa Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 7 Denpasar Tahun Pelajaran
2019/2020

Skor Persentase Jumlah Siswa


No Predikat Keterangan
Standar Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 85-100 - 857 % - 3 Orang Sangat Baik Tuntas
2 70-84 40,0 % 77,14 % 14 Orang 27 Orang Baik Tuntas
3 60-69 54,29 % 14,29 % 19 Orang 5 Orang Cukup Belum Tuntas
4 50-59 5,71 % - 2 Orang - Kurang Belum Tuntas
5 0-49 - - - - Sangat Kurang -

Berdasarkan data kriteria predikat PEMBAHASAN


perbandingan hasil observasi respon Hasil refleksi siklus I menunjukkan
siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 7 bahwa hasil belajar kimia yang telah
Denpasar dapat diketahui jumlah nilai dilaksanakan tergolong cukup dengan
rata-rata yang diperoleh pada siklus I skor rata-rata yang diperoleh mencapai
adalah 68,91 meningkat menjadi 75,51 6,90 dengan jumlah klasikal 48,57% dan
pada siklus II. Hasil penelitian yang hasil observasi respon siswa memperoleh
diperoleh telah memenuhi indikator rata-rata 68,91 dengan jumlah klasikal
keberhasilan yang ditentukan, yaitu hasil mencapai 40,0%. Berdasarkan hasil tes
observasi siswa pada siklus II telah siklus I yang kemudian beralih pada
berada di atas 75% sehingga penelitian ini siklus II menunjukkan adanya
diakhiri dengan dua siklus. peningkatan nilai setelah proses
pembelajaran siklus II dilaksanakan.

391
Peningkatan ini dilihat dari hasil rata-rata perbandingan prasiklus, siklus I,
pembelajaran siklus II yang diperoleh dan siklus II. Skor yang diperoleh siswa
mencapai rata-rata 75,71 dengan jumlah pada kegiatan prasiklus adalah 59,0;
klasikal 94,29% dan hasil observasi kemudian meningkat pada siklus I
respon siswa diperoleh rata-rata hingga menjadi 69,0; dan kembali meningkat
75,51 dengan jumlah klasikal 85,71%. pada siklus II menjadi 57,71. Apabila
Keberhasilan ini tentu didukung oleh dibandingkan, skor rata-rata mengalami
model pembelajaran berbasis STEM dan peningkatan dari prasiklus ke siklus I
proses pembelajaran kimia di kelas sebesar 10,0, dan dari siklus I ke siklus II
dilaksanakan dengan tepat. Dengan mengalami peningkatan sebesar 6,71.
demikian melalui penerapan model Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus
pembelajaran berbasis STEM II dinyatakan berhasil karena dari 35
kemampuan hasil belajar kimia pada orang siswa yang mengikuti tes, 30 orang
materi kesetimbangan dinamis pada siswa atau 94,29% siswa meraih nilai tuntas.
kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 7 Dengan demikian penelitian ini telah
Denpasar dapat meningkat dan memenuhi indikator keberhasilan yang
dinyatakan tuntas. Dengan adanya ditentukan. Penerapan model
peningkatan hasil belajar kimia pada pembelajaran berbasis STEM dapat
materi kesetimbangan dinamis pada meningkatkan respon siswa kelas XI
siklus II maka secara tidak langsung hal MIPA 4 SMA Negeri 7 Denpasar tahun
ini menunjukkan respon yang positif pelajaran 2019/2020 dalam meningkatkan
terhadap model pembelajaran berbasis hasil belajar kimia pada materi
STEM. kesetimbangan dinamis. Hal ini dapat
Dari hasil penelitian dengan diketahui dari perolehan hasil nilai rata-
penerapan model pembelajaran berbasis rata skor hasil observasi respon siswa
STEM dinyatakan berhasil dalam yang mencapai 68,91 dengan kategori
meningkatkan kemampuan hasil belajar cukup pada siklus I dan kemudian
kimia siswa kelas XI MIPA 4 SMA meningkat pada siklus II menjadi 75,51
Negeri 7 Denpasar tahun pelajaran dengan kategori baik.
2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari nilai

392
SIMPULAN kesetimbangan dinamis. Sehingga
Berdasarkan hasil penelitian ada respon siswa terhadap
tindakan dari penerapan model penerapan model pembelajaran
pembelajaran berbasis STEM untuk berbasis STEM untuk
meningkatkan hasil belajar kimia pada meningkatkan hasil belajar siswa
materi kesetimbangan dinamis pada pada materi kesetimbangan pada
siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 7 siswa kelas XI MIPA 4 SMA
Denpasar tahun pelajaran 2019/2020 Negeri 7 Denpasar tahun pelajaran
maka adapun simpulan yang didapat 2019/2020.
adalah sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Penerapan model pembelajaran
berbasis STEM dinyatakan Afriana, dkk. (2016). Project Based
Learning Integrated to STEM to
berhasil dalam meningkatkan hasil
Enhance Elementary
belajar kimia pada materi School’s Students Scientific
Literacy. Jurnal Pendidikan IPA
kesetimbangan dinamis. Hal ini
Indonesia, V(2): 261-267
dapat dilihat dari nilai rata-rata Anggoro, M. Toha dkk. 2008. Metode
Penelitian. Jakarta: Universitas
perbandingan prasiklus, siklus I,
Terbuka.
dan siklus II ada peningkatan. Jadi Arikunto, Suharsimi dkk. 2016.
Penelitian Tindakan Kelas. Edisi
penerapan model pembelajaran
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
berbasis STEM dapat Buku Kimia Kelas 11 | Kesetimbangan
Kimia:
meningkatkan hasil belajar siswa
https://learn.quipper.com/course/5
pada materi kesetimbangan c2ef6f700f3b12518006ced/topic/5
c417fb9b32b393ba7
dinamis pada siswa kelas XI
00aae7/quiz/attempt/1/question/1/l
MIPA 4 SMA Negeri 7 Denpasar esson/1/chapter/1
Bybee, R. W. (2013). The case for STEM
tahun pelajaran 2019/2020.
education: Challenges and
2. Implikasi penerapan model opportunity. Arlington, VI:
National Science Teachers
pembelajaran berbasis STEM
Association (NSTA) Press.
dapat meningkatkan respon siswa Dessy Agustina, dan Ida Kaniawati,
(2017), Penerapan Pembelajaran
dalam meningkatkan hasil belajar
Berbasis STEM untuk
kimia siswa pada materi meningkatkan kemampuan

393
Control of Variabel siswa SMP Penerapan model pembelajaran
pada Hukum Pascal. Prosiding problem based learning berbasis
Seminar Nasional Fisika (E- STEM (Science, technology
Journal) SNF2017 engineering and mathematics)
https://doi.org/10.21009/03.SNF2 Untuk meningkatkan kemampuan
017 VOLUME VI, OKTOBER pemecahan masalah matematika
2017 p-ISSN: 2339- 0654 e- pada siswa. Program Studi
ISSN: 2476-9398 DOI: Pendidikan Matematika
doi.org/10.21009/03.SNF2017.01. UNIMED.
EER.06 Sanjaya Wina. 2011. Penelitian Tindakan
Hadi Suwono, 2018. Science, Kelas. Jakarta : Kencana Prenada
Technology, Engineering and Media Group.
Mathematics Project Based Taniredja, H. Tukiran dkk. 2015. Model-
Learning(STEM-PjBL) pada Model Pembelajaran Inovatif dan
Pembelajaran Sains. Universitas Negeri Efektif. Bandung: Alfabeta.
Malang. Triatno. 2009. Mendesain Model
Kunandar. 2012. Langkah Mudah Pembelajaran Inovatif –
Penelitian Tindakan Kelas: Progresif. Jakarta :
Sebagai Pengembangan Kencana Prenada Media Group
Profesi Guru. Jakarta: Wena, Made. 2011. Strategi
Rajawali Pers. Pembelajaran Inovatif
Noordiyah. 2012.Tingkat Kesukaran Tes Kontemporer: Suatu Tinjauan
dan Daya Pembeda Soal. Artikel. Konseptual Operasional.
Diambil dari pada tanggal 27 Jakarta: Bumi Aksara.
januari 2015, dari https:
//noordyah.wordpress .com/
2012/01 /07 /tes -uraian- dan-
analisis-tes-uraian
Nurkancana, Wayan dan PPN Sunartana.
1992. Evaluasi Hasil Belajar.
Surabaya: Usaha Nasional.
Pengertian Pendekatan STEM
Klik
https://zuhriindonesia.blogspot.co
m/2019/06/pengertian-
stem-dan-pendekatan- stem.html
Sa’adhah, Evawati, (2019). Penerapan
model Pembelajaran berbasis
STEM sebagai upaya
meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran
dasar listrik dan elektronika
di SMK N 1 Nanggulan. S1 thesis,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sandy William Damanik, 2017.

394

You might also like