You are on page 1of 6

110

Tahun 4, Nomor 2 November 2017

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN


UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA
DI SEKOLAH DASAR

(The Use of Environment Based Model Learning to Improve Creativity and Learning
Outcome in Primary School)
Islamia
SDN Benoa.UPTD Kec. Pabuaran Kab. Serang
amka.islamia10@gmail.com
Sholeh Hidayat, Syadeli Hanafi
Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstract
The purpose of Classroom action research was to improve creativity and the result of student learning
using of environment based model learning with teaching lab on science (IPA) learning. The subjects of
the research were students at fifth grade of SDN Benoa Serang consist of 67 students. The objects of
research are creativity, the result of science learning, student activities and teacher, so students’ response
to the use of the environment based model learning with teaching lab. The data obtained from this action
research are :(a) Quantitative data about creativity, the result of learning, student activities and teacher,
so students’ response to the use of the environment based model learning, and ( b ) the results of the real
work of students in the form of products. The data collection was conducted using creativity observation
and learning process, the result of the test and questionnaire. Questionnaire used to reveal the students’
response to the use of the environment based model learning. Creativity, the result of learning, and
students’ responses were descriptive analyzed through observation. The results of the research showed
that , the environment based model learning can improve the creativity average of students in the first
cycle of 2,42 so for the second cycle of 2,92 and the third cycle of 3,45. The result of students learning
achieve over the minimum completeness criteria ( KKM ) and also improve the result of learning by 73,60
%, as much as 85 % of students gave positive response to the use of the environment based model
learning.

Keywords: environment based model learning, creativity, the result of science.

Abstrak
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa melalui
penggunaan model pembelajaran berbasis lingkungan berbantuan praktikum pada mata pelajaran IPA.
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Benoa Kabupaten Serang yang berjumlah 67 orang. Objek
penelitian adalah kreativitas, hasil belajar IPA, aktivitas siswa dan guru, serta respon siswa terhadap
penggunaan model pembelajaran berbasis lingkungan dengan bantuan praktikum. Data yang diperoleh
dari penelitian tindakan ini adalah : (a) data kuantitatif tentang kreativitas,hasil belajar,aktivitas siswa dan
guru serta respon siswa terhadap model pembelajaran berbasis lingkungan ; dan (b) hasil karya nyata
siswa berupa produk. pengumpulan data dilakukan menggunakan pedoman observasi kreativitas dan
proses pembelajaran, tes hasil belajar, dan angket. Angket digunakan untuk mengungkap respon siswa
terhadap penggunaan pembelajaran berbasis lingkungan. Kreativitas, hasil belajar, dan respon siswa
dianalisis secara deskriptif melalui observasi. hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran berbasis lingkungan dapat meningkatkan kreativitas siswa pada siklus I rata-rata sebesar
2,42 lalu pada siklus kedua sebesar 2,92 serta pada siklus ketiga sebesar 3,45.Hasil belajar siswa
mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) juga mengalami peningkatan hasil belajar
sebesar 73,60% , sebanyak 85% siswa memberikan respon yang positif terhadap penggunaan model
pembelajaran berbasis lingkungan.

Kata Kunci : pembelajaran berbasis lingkungan, kreativitas, hasil belajar IPA

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


111
Tahun 4, Nomor 2 November 2017

A. PENDAHULUAN sekolah. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPA


1. Latar Belakang Masalah Penelitian adalah 65,70. Seringkali strategi yang di
Pendidikan merupakan kunci untuk gunakan guru setiap hari hanya itu-itu saja,
semua kemajuan dan perkembangan yang seperti menulis dari buku sumber dan
berkualitas sebab pendidikan dapat mewujudkan menerangkan materi tersebut hanya dengan
semua potensi manusia baik sebagai pribadi berceramah serta hanya menunjukkan gambar-
maupun sebagai warga masyarakat. gambar saja. Sehingga hal ini membuat siswa
Perkembangan zaman sekarang ini, menuntut menjadi bosan dan mengantuk pada saat
peningkatan kualitas individu. Sehingga di pembelajaran berlangsung, suasana belajar ini
mana pun dia berada dapat digunakan ( siap menyebabkan siswa pasif.
pakai ) setiap saat. Hal ini tentunya tidak lepas Berangkat dari permasalahan yang ada
dari peran pendidikan terus diperhatikan dan dengan didukung oleh kajian-kajian teori di
ditingkatkan dengan berbagai cara, di antaranya atas, dan mengingat pentingnya kreativitas dan
mengeluarkan undang-undang sistem peningkatan hasil belajar siswa maka penulis
pendidikan nasional. tertarik untuk melakukan penelitian tentang:
Namun dalam kenyataannya, terobosan “Penggunaan model pembelajaran berbasis
pemerintah tersebut belum sepenuhnya berhasil, lingkungan untuk meningkatkan kreativitas dan
bahkan cenderung terkesan hanya teori saja. hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Benoa
Padahal kalau ditelaah, usaha yang dilakukan Kabupaten Serang”.
oleh pemerintah lebih dari cukup karena terarah
proses dan mekanismenya. Munculnya suatu 1. Rumusan Masalah
masalah dalam sebuah aturan yang telah Berdasarkan dari latar belakang masalah
tersusun rapi, mungkin tidak dapat dihindari. maka penulis merumuskan masalah
Jika dianalisis, usaha tersebut ternyata belum sebagai berikut:
menekankan pada penyelenggaraan dan a. Bagaimanakah penggunaan model
pelaksanaannya. Hal ini terlihat dari sebagian pembelajaran berbasis lingkungan untuk
besar peserta didik kelas V SDN Benoa dalam meningkatkan kreativitas siswa kelas V
proses pembelajaran belum memiliki motivasi SDN Benoa Kabupaten Serang?
belajar yang optimal. Kreativitas siswa dalam b. Bagaimanakah penggunaan model
melakukan interaksi pembelajaran sangat pembelajaran berbasis lingkungan untuk
diperlukan. Apalagi media yang dipergunakan meningkatkan hasil belajar IPA ?
dalam pembelajaran adalah media lingkungan c. Bagaimanakah model pembelajaran
yang menuntut siswa untuk aktif berbuat dan berbasis lingkungan dalam
kreatif dalam menanggapi semua proses meningkatkan aktivitas siswa pada mata
pembelajaran yang berlangsung, seperti pelajaran IPA siswa kelas V SDN Benoa
pendapat Munadi ( 2008 : 157 ) “ Saat ini Kabupaten Serang?
kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan
karena kreativitas memberikan peluang bagi 2. Tujuan Penelitian
individu untuk mengaktualisasikan diri, Setelah penelitian dilaksanakan, hasil
memungkinkan orang dapat menemukan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik
berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, praktis maupun tertulis.
memberikan kepuasan hidup, meningkatkan a. Kegunaan Praktis
kualitas hidupnya “. 1) Bagi sekolah sebagai petunjuk
Kondisi saat ini, masih banyak guru yang dalam penyediaan fasilitas media
menggunakan model pembelajaran sederhana pembelajaran yang memadai,
yang kurang menarik kreativitas siswa dalam yang sangat dibutuhkan.
mengikuti pembelajaran , sehingga 2) Bagi guru, sebagai panduan
mengakibatkan prestasi belajar rendah. Mata dalam upaya mengoptimalkan
pelajaran IPA menurut sebagian siswa sangat pemanfaatan model pembelajaran
sulit di pahami dan membosankan. Begitu pula dalam rangka peningkatan
siswa di SDN Benoa Kabupaten Serang, mereka prestasi belajar siswa.
kurang tertarik mengikuti materi pelajaran IPA 3) Bagi siswa, agar lebih mudah
yang di sampaikan guru, dan hal ini mempelajari materi pelajaran
mengakibatkan hasil belajar IPA masih berada khususnya IPA dan
di bawah KKM yang telah di tetapkan oleh menumbuhkan kreativitasnya,

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


112
Tahun 4, Nomor 2 November 2017

sehingga prestasinya meningkat. 2011 : 22 ) adalah kemampuan yang dimiliki


4) Mampu memberikan solusi yang siswa setelah ia menerima pengalaman
tepat dalam meningkatkan belajarnya. Menurut Bloom dalam Purwanto (
prestasi belajar IPA sebagai 2008:45 ) bahwa hasil belajar dibedakan
tujuan dari pendidikan dapat menjadi tiga aspek yaitu : kognitif, afektif, dan
tercapai dengan baik psikomotor. Penguasaan dalam aspek kognitif
b. Kegunaan Teoretis meliputi : kemampuan mengetahui, memahami,
1) Hasil penelitian ini diharapkan menerapkan, menganalisis, menyintesis, dan
dapat memberikan sumbangan mengevaluasi. Aspek afektif meliputi :
dalam pengembangan model kemampuan menerima, menanggapi, menyakini
pembelajaran dan kreativitas dan menyatukan. Aspek psikomotor meliputi :
siswa. kemampuan melakukan perbuatan yang cermat,
2) Untuk menambah dan akurat, teliti, benar dan baik.
mengembangkan wawasan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam hal 2. Kreativitas
model pembelajaran berbasis Setiap orang pada dasarnya memiliki
lingkungan. bakat kreatif dan kemampuan untuk
3) Sebagai dasar untuk mengadakan mengungkapkan dirinya secara kreatif,
penelitian-penelitian lebih lanjut meskipun masing-masing dalam bidang dan
bagi peneliti lain. kadar yang berbeda-beda, yang terutama
penting bagi dunia pendidikan ialah bahwa
B. KAJIAN TEORETIK bakat tersebut dapat dan perlu dikembangkan
1. Belajar dan Pembelajaran dan ditingkatkan.
Bruner dalam Hamzah Uno ( 2008 : 154 Kreativitas siswa dalam melakukan
) menjelaskan bahwa “ proses belajar akan interaksi pembelajaran sangat diperlukan.
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru Apalagi media yang dipergunakan dalam
memberikan kesempatan kepada siswa untuk pembelajaran IPA adalah media lingkungan
menemukan sendiri aturannya”. Belajar adalah sekitar sekolah yang menuntut siswa untuk aktif
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, berbuat dan kreatif dalam menanggapi semua
sehingga menyebabkan munculnya perubahan proses pembelajaran yang berlangsung.
perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena Dari uraian tersebut maka dapat
adanya interaksi individu dengan lingkungannya disimpulkan bahwa kreativitas adalah
( Sanjaya, 2011 : 112 ). Simpulan dari kemampuan untuk membuat atau menciptakan
pernyataan di atas pengertian belajar adalah hal-hal baru atau kombinasi baru berdasarkan
perubahan tingkah laku seseorang melalui suatu data, informasi dan unsur-unsur yang ada.
proses yang disengaja, untuk menguasai Memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi
kecakapan tertentu berdasarkan pengalaman dan menghasilkan karya cipta yang diperoleh
yang telah lalu melalui latihan. Pembelajaran melalui pengetahuan atau pengalaman hidup
merupakan proses yang melibatkan berbagai serta mampu memunculkan ide-ide kreatif . Di
unsur agar tujuan yang telah direncanakan dapat sinilah esensi pembelajaran yang kreatif perlu di
tercapai dengan baik. Dalam pembelajaran kembangkan dalam proses pembelajaran ( Uno
melibatkan dua peristiwa penting yaitu pihak dan Nurdin, 2014:13).
yang belajar dan pihak yang membelajarkan,
selain perangkat-perangkat lain dalam 3. Model Pembelajaran Berbasis
pendidikan. Lingkungan
Hasil belajar di definisikan sebagai suatu Model pembelajaran yang menggunakan
hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang lingkungan adalah salah satu strategi yang
telah ditetapkan dalam rumusan perilaku mendorong siswa agar belajar tidak tergantung
tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya. dari apa yang ada dalam buku yang merupakan
Istilah belajar dari bahasa Belanda “ Prestatie “ pegangan guru. Konsep pembelajaran ini
dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berangkat dari belajar kontekstual dengan lebih
berarti hasil usaha. Sejauh mana proses mengedepankan bahwa hal yang perlu dipelajari
Pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran terlebih dahulu oleh siswa adalah apa yang ada
yang di harapkan , maka perlu diadakan tes pada lingkungannya.di dalam penelitian ini
hasil belajar. Hasil belajar menurut Sudjana ( siswa SDN Benoa berada di perkampungan

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


113
Tahun 4, Nomor 2 November 2017

yang di kelilingi dengan berbagai banyak berlangsung. Dalam penelitian instrumen yang
tumbuhan dan sekitarnya itu sebagai sumber di gunakan untuk mengumpulkan data tersebut
belajar siswa ( Uno 2014,11-12). adalah sebagai berikut :
Model pembelajaran berbasis lingkungan a. Lembar tes
ini mampu melibatkan siswa secara langsung b. Pedoman observasi
dengan berbagai pengenalan terhadap c. Pedoman wawancara
lingkungan. dengan demikian selama dalam d. Angket / Kuesioner
proses pembelajaran akan mengajak siswa Setelah data diperoleh dari hasil
untuk lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan pengumpulan data maka data perlu segera
menyenangkan. Pada prosesnya, model diolah. Adapun langkah-langkah analisis data
pembelajaran ini mengutamakan kreativitas yaitu sebagai berikut:
siswa ( Amri, 2010 : 20 ). a. Langkah persiapan
Berdasarkan uraian di atas dapat Kegiatan yang dilakukan pada langkah
disimpulkan bahwa lingkungan tempat belajar persiapan antara lain:
adalah segala situasi yang ada disekitar siswa 1) Mengecek kelengkapan data yaitu
saat proses pembelajaran. Jadi lingkungan fisik memeriksa instrument penelitian
tempat belajar adalah segala sesuatu dalam 2) Mengecek isian data
bentuk fisik yang ada disekitar siswa saat proses b. Pengelompokkan data
pembelajaran. Lingkungan yang ditata dengan 1) Penilaian pada hasil wawancara,
baik akan menciptakan kesan positif dalam diri observasi dan hasil belajar siswa
siswa, sehingga siswa menjadi lebih senang 2) Pemberian skor terhadap soal-soal
untuk belajar dan lebih nyaman dalam belajar tes
3) Menyusun target keberhasilan,
C. METODOLOGI PENELITIAN 4) Pemberian skor ( skala nilai )
1. Tempat dan Waktu Penelitian pada setiap aspek observasi
Tindakan kegiatan siswa pada setiap siklus
Lokasi penelitian adalah di SDN Benoa 5) Menjumlah daftar hasil observasi
Kabupaten Serang. Waktu untuk pengajuan , hasil studi dokumentasi, dan
judul hingga penyusunan laporan penelitian hasil belajar siswa untuk dibuat
akan dilaksanakan dari bulan Oktober sampai rata-rata
dengan bulan Desember tahun 2015. 6) Menganalisis hasil observasi dan
hasil tes kemampuan siswa setiap
2. Subjek Penelitian Tindakan siklus
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas c. Tahap penafsiran data
V SDN Benoa Kabupaten Serang yang 1) Menyesuaikan data
berjumlah 67 siswa . Penelitian ini dilakukan 2) Mendeskripsikan hasil penemuan
pada tahun pelajaran 2015-2016. berdasarkan hasil analisis dan
membahasnya untuk menarik
3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data kesimpulan.
Untuk mengumpulkan data dalam d. Evaluasi
penelitian ini menggunakan instrument sebagai e. Refleksi
berikut :
a. Observasi D. HASIL PENELITIAN DAN
b. Wawancara ( Interview ) PEMBAHASAN
c. Tes Berdasarkan hasil penelitian tindakan ini
d. Angket / Kuesioner mulai dari siklus 1 sampai siklus 3, tentang
Teknik pengumpulan data yang di meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
lakukan pada penelitian ini terdiri dari dengan pendekatan berbasis lingkungan pada
observasi, pengisian angket oleh siswa, konsep tumbuhan hijau di kelas V SD Negeri
wawancara terhadap guru dan dokumentasi Benoa Kabupaten serang dapat diuraikan
dengan cara mencatat data faktual penting yang pembahasannya sebagai berikut:
tidak terungkap. Adapun tahap perkembangan dari setiap
Teknik analisis data dalam penelitian ini siklus peneliti sajikan pada grafik berikut ini:
dilakukan pada saat pengumpulan data

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


114
Tahun 4, Nomor 2 November 2017

Tabel 1. Kenaikan Kreativitas Siswa


Kategori Rata-rata Siklus
Kurang 2.42 I
Cukup 2.92 II
Baik 3.45 III

Gambar 1. Grafik Kenaikan Kreativitas Siswa

Tabel dan grafik di atas menunjukkan pada siklus ketiga rata-rata kreativitas siswa
bahwa kreativitas siswa mengalami peningkatan yaitu 3.45 dengan kategori baik. Penilaian hasil
dalam melaksanakan setiap siklus model belajar siswa, untuk menentukan siswa tuntas
pembelajaran berbasis lingkungan. Pada siklus maupun tidak tuntas, nilai ketuntasan
pertama dengan rata-rata 2.42 termasuk dalam minimumnya adalah 65.70. Berikut adalah tabel
kategori cukup, pada siklus kedua dengan rata- kenaikan hasil belajar siswa
rata 2.92 dengan kategori cukup, sedangkan
Tabel 2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Kategori Rata-rata Siklus
Tidak Tuntas 53.88 I
Tuntas 84 II
Tuntas 85 III

Gambar 2. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran


115
Tahun 4, Nomor 2 November 2017

Berdasarkan data tabel dan gambar dalam kelas. Jakarta: Prestasi Pusaka
grafik, rata-rata nilai hasil belajar siswa pada
siklus pertama yaitu 53.88, siklus kedua yaitu Anderson dan Krathwohl. 2001. Taxonomy For
84, dan siklus ketiga sebesar 85. Learning and Assesing : A Revision of
Bloom’s Taxonomy of Educational
E. KESIMPULAN DAN SARAN Objectives. New York. AddisonWesley
Berdasarkan hasil penelitian tindakan Longman Inc
kelas yang dilakukan di SDN Benoa Kabupaten
serang dapat diambil kesimpulan bahwa Anita, Sri .dkk.2011. Strategi Pembelajaran di
pembelajaran dengan menggunakan model SD. Cetakan kesebelas. Jakarta :
pembelajaran berbasis lingkungan dalam Universitas Terbuka
pembelajaran IPA pada konsep tumbuhan hijau
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal itu Arikunto, Suharsimi., Suhardjono., Supardi.
dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai yang 2005. Penelitian Tindakan Kelas.Cetakan
dilakukan pada setiap siklus selalu mengalami kesebelas. Jakarta: Bumi Aksara
peningkatan. Secara lebih rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut: Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
1. Cara penggunaan model pembelajaran Pelayanan Professional Kurikulum 2004,
berbasis lingkungan dapat meningkatkan Model dan Pengembangan Silabus. Jakarta
kreativitas siswa. Kreativitas siswa :Pusat Kurikulum, balitbang Depdiknas
mengalami peningkatan setiap siklusnya. Creative Production
2. Penerapan model pembelajaran berbasis
lingkungan dapat meningkatkan Kuswana, Wowo Sunaryo . 2012 . Taksonomi
kemampuan hasil belajar siswa. Kognitif Perkembangan Ragam Berfikir.
3. Penerapan model pembelajaran berbasis Bandung: Remaja Rosdakarya.
lingkungan dapat meningkatkan aktivitas
siswa yang sebelumnya pasif menjadi Munadi .2008 . Media Pembelajaran. Jakarta :
lebih aktif dalam mengikuti kegiatan Gaung Persana Press.
pembelajaran . Siswa juga merasa
kreativitasnya berkembang dalam Munandar, Utami .2002 . Mengembangkan
mengerjakan praktikum ( pengamatan ) Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
dan penugasan yang diberikan guru. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
Berdasarkan penelitian tindakan kelas Indonesia.
yang telah dilakukan, peneliti mengajukan
beberapa saran untuk dijadikan bahan Panggabean, Luhut P. 1996. Penelitian
pengembangan pembelajaran IPA di SD yaitu Pendidikan. Bandung : Jurusan Ilmu
Guru tidak hanya harus menguasai mata Pengetahuan Alam Univertsitas Pendidikan
pelajaran tetapi harus paham bagaimana cara Indonesia
mengajarkan, guru juga harus mampu
mempersiapkan dan menyediakan lingkungan Purwanto.2011. Evaluasi Hasil
belajar serta pengalaman belajar yang sesuai Belajar.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
dengan perkembangan usia peserta didik.
Rachmawati.2011. Pengelolaan Lingkungan
Belajar Jakarta: Kencana
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,Wina.2011. Strategi Pembelajaran
Ahmadi, Abu., Supatmo. 2008. Ilmu Alamiah Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Dasar. Edisi disempurnakan. Jakarta : Cetakan kedelapan. Jakarta: Kencana.
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses
Amri,Sofan dan Ahmadi iif Khoiru. 2010. Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif Rosdakarya.

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran

You might also like