You are on page 1of 10

Jurnal Basicedu Volume 4 Nomor 1 Tahun 2020 Halaman 158-167

JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN COOPERATIVE


LEARNING TIPE TURNAMEN PADA SISWA DI KELAS IV SD

Widia Yati1, Risda Amini2


Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Email : widiayati@gmail.com1, risdamini@yahoo.com2 ,
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pengembangan bahan ajar pendekatan Cooperative
Learning Tipe Turnamen siswa pada kelas IV SD Negeri 14 Belanti Barat. Jenis Penelitian ini adalah
penelitian pengembangan (Research and Developement). Subjek uji coba adalah peserta didik kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 14 Belanti Barat dan Penyebaran di SDN 13 Lolong sebanyak 25 siswa. Berdasarkan
hasil uji coba Kevalitan dapat dilhat dari validasi isi, bahasa, penyajian, kegrafikaan dan RPP, keseluruhan
4.24 dengan kategori sangat valid. Pratikalitas bahan ajar dilihat dari respon pendidik, 84 % respon peserta
didik 80 % sedangkan efektifitas bahan ajar 96%. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar valid, praktis dan
efektif pada kelas IV SD.
Kata kunci: Bahan Ajar, Cooperative Learning Tipe Turnamen, Pembelajaran Tematik

Abstract

This study aims to explain the process of developing teaching materials for the Cooperative Learning Type
Tournament approach for students in class IV SD 14 Belanti Barat. This type of research is research and
development. The subjects of the trial were grade IV students of 14 Belanti Barat Elementary Schools and 25
Lolong Elementary School Spreads in 25 students. Based on the results of the Validity test, it can be seen from
the validation of the content, language, presentation, graphic and lesson plans, overall 4.24 with a very valid
category. The practicality of teaching materials can be seen from the responses of educators, 84% of students
80% response while the effectiveness of teaching materials 96%. It can be concluded that teaching materials
are valid, practical and effective in grade IV elementary school.

Keyword: Teaching Materials, Cooperative Learning, Tournament Type, Thematic Learning

@Jurnal Basicedu Prodi PGSD FIP UPTT 2019

 Corresponding author :
Address : Air Tawar Padang ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : hildamarta@gmail.com ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone : 089531307164

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


159 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

PENDAHULUAN didik. Hal ini didukung dengan rendahnya hasil


Peran satuan pendidikan sangat dominan belajar siswa disekolah tersebut. Bahan ajar yang
dalam penentuan kualitas pendidikan. Kualitas digunakan guru kurang menarik perhatian siswa,
pendidikan tentunya dapat ditingkatkan melalui namun bahan ajar kurang menarik perhatian siswa.
proses pembelajaran yang efektif (Permendikbud, Hal ini didukung dengan hasil studi yang
2013). Oleh sebab itu, setiap sekolah hendaknya dilakukan oleh Rochio Chao pada tahun 2017
mampu merancang dan mempersiapkan proses bahwa bahan ajar hendaknya dapat menarik minat
pembelajaran dengan matang serta selalu siswa (Chao-Fernandez et al., 2017).
memperhatikan kebutuhan setiap siswa di sekolah Dari wawancara yang di lakukan peneliti
yang bersangkutan. Pelaksanaan proses yang telah ditulis ulang oleh guru kedalam teks
pembelajaran yang diterapkan tidak terlepas dari yang terdapat pada lampiran. Permasalahan yang
bahan ajar yang digunakan dalam setiap proses ditemukan pada proses pembelajaran guru sudah
pembelajaran. menggunakan Pendekatan pembelajaran yang baik
Bahan ajar yang digunakan sangat namun belum mencapai hasil yang diharapkan.
menentukan pencapaian setiap kompetensi dasar Dari kegiatan yang dilakukan sebagian siswa
yang ditetapkan. Bahan ajar yang memenuhi kurang memahami bahan ajar yang mereka
kriteria baik akan melahirkan sebuah proses gunakan. Telah diketahui bahwa dalam melakukan
pembelajaran yang efektif (Irawati & Elmubarok, proses pembelajaran guru kurang mengajak siswa
2015). Namun sebaliknya, apabila bahan ajar bekerja sama.
kurang sesuai dengan kriteria maka yang akan Pendekatan Cooperative Learning tipe
lahir adalah berbagai permasalahan dalam Turnamen dalam pembelajaran masih belum
pembelajaran. Selanjutnya bahan ajar merupakan familiar dan banyak digunakan. Penyebabnya
segala bentuk bahan yang digunakan untuk dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan
membantu guru dalam melaksanakan proses guru dalam mengembangkan bahan ajar dengan
pembelajaran (Lestariningsih & Suardiman, 2017). pendekatan Turnamen. Hal ini diketahui
Akan tetapi, bahan ajar yang digunakan hendaknya berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
tidak hanya sekedar membantu proses guru di SD kota padang dengan kriteria: 1) sekolah
pembelajaran namun melihat secara utuh terakreditasi A dan 2) Guru mengalami kesulitan
ketercapaian kompetensi dasar yang dalam mengembangkan materi pelajaran
dikembangkan. Mencapai kompetensi tersebut dikarenakan buku kurikulum 2013 yang digunakan
maka dirancanglah bahan ajar yang mengajak dinilai terlalu sedikit memuat materi pelajaran.
anak untuk aktif. Metari pelajaran yang dipaparkan masih secara
Berdasarkan analisis kebutuhan dengan guru umum, sehingga guru harus mengembangkan
kelas IV di SDN 14 Belanti Barat melalui bahan ajar sementara guru memiliki keterbatasan
pengamatan dan wawancara penulis selama dua dalam mengembangkan bahan ajar, baik dari segi
minggu, ditemukan beberapa kebutuhan dan waktu maupun kemampuan untuk
permasalahan utama. Guru dalam mengembangkan mengembangkannya.
bahan ajar hendaknya memperhatikan Berdasarkan permasalahan di lapangan
perkembangan peserta didik, namun guru belum sesuai wawancara guru, wawancara siswa dan
memamahami bagaimana mengembangkan bahan angket kebutuhan siswa, maka perlu
ajar yang sesuai dengan perkembangan peserta dikembangkan bahan ajar yang sesuai dengan

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


160 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

karakteristik siswa, menarik, dan interaktif, Salah penelitian yaitu pengembangan bahan ajar
satu solusi untuk permasalahan ini ialah dengan tematik berbasis Turnamen. Terdapat tiga
mengembangkan bahan ajar dengan pendekatan langkah yang dilakukan dalam tahap
Cooperative Learning tipe Turnamen. Buku ini pendefinisian, yaitu:
dikembangkan dengan mengutamakan konten a. Analisis Kurikulum
materi dan latihan soal yang memfasilitasi siswa Analisis kurikulum merupakan
untuk aktif dalam pembelajaran. langkah awal untuk menetapkan tujuan dan
syarat-syarat pembelajaran. Pada tahap ini
METODE
dilakukan telaah terhadap kurikulum
Pendekatan pengembangan yang digunakan
2013/tematik di kelas IV SD. Analisis
mengacu pada Pendekatan 4-D, Pendekatan ini
kurikulum diperlukan untuk mempelajari
dikembangkan oleh Sugiyono (Sugiyono, 2013).
cakupan meteri, tujuan pembelajaran,
Sugiyono (2009: 404) menjelaskan tahap-tahap
pemilihan pendekatan yang sesuai dengan
Pendekatan 4-D antara lain: pendefinisian (define),
landasan yang dikembangkan yang
perancangan (design), pengembangan (develop),
diharapkan berbasis Cooperative Learning
dan penyebaran (disseminate). Akan tetapi, karena
Tipe Turnamen.
keterbatasan tenaga, biaya, dan waktu penulis,
Analisis kurikulum yang peneliti
tahap penyebaran (disseminate) hanya dilakukan
lakukan difokuskan pada analisis Tema pada
pada skala terbatas yaitu kelas IV SDN 14 Belanti
KD dan Indikator di kelas IV SD sesuai
Barat kota Padang yang sesuai dengan kebutuhan
dengan kurikulum yang berlaku. Bahan ajar
penulis.
yang dikembangkan adalah Tema 4,
Pendekatan pengembangan yang dipilih
Subtema 3.
dalam setiap penelitian memiliki kelebihan yang
b. Analisis Kebutuhan
dapat dijadikan sebagai dasar dan acuan dalam
Analisis kebutuhan disini merupakan
pemilihan Pendekatan yang dilakukan. Kelebihan
analisis kebutuhan bahan ajar. Analisis
yang dimiliki oleh Pendekatan 4-D antara lain: (1)
bertujuan untuk mengetahui masalah dasar
lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk
yang dibutuhkan dalam pengembangan
pengembangan bahan ajar, (2) uraiannya terlihat
bahan ajar. Analisis yang dilakukan pada
lebih lengkap dan sistematis, dan (3) dalam
bahan ajar melihat dua aspek utama, yaitu
pengembangannya melibatkan penilaian para ahli,
isi teks (content) dan desain (tampilan dan
sehingga sebelum dilakukan uji coba di lapangan
redaksi). Isi teks merupakan ketepatan dan
bahan ajar telah dilakukan revisi berdasarkan
keakuran informasi yang disajikan dalam
penilaian, saran, dan masukan dari para ahli.
teks. Sedangkan desain merupakan cara
1. Tahap Pendefinisian ( Define)
mengungkapkan dan menampilkan bahan
Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan
sehingga mempunyai tingkat keterbacaan
mendefinisikan syarat-syarat yang dibutuhkan
yang menarik dan memotivasi siswa.
dalam pengembangan bahan ajar. Tahap ini
2. Tahap Perancangan (Desaign)
dilakukan dengan menganalisis tujuan dalam
Tahap perancangan adalah merancang
batasan materi pembelajaran yang
bahan ajar tematik berbasis pendekatan
dikembangkan. Tahap pendefinisian bertujuan
Cooperative Learning Turnamen di kelas IV
untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-
SD semester satu.
syarat pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


161 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

Adapun hal-hal yang dirancang dalam selesai, Apabila validator menyatakan valid
pengembangan bahan ajar ini adalah : terhadap bahan ajar, sehingga sudah siap
a. Bahan ajar dirancang sesuai tuntutan SK untuk dilakukan uji coba. Masukan dari
dan KD, kesesuaian materi dan tuntutan validator digunakan untuk memperbaiki atau
kurikulum yang berlaku. merevisi bahan ajar yang dikembangkan.
b. Pemilihan sumber belajar (teks sesuai Kegiatan validasi dilakukan dengan mengisi
dengan kondisi siswa di lingkungan lembar validasi bahan ajar dan diskusi
sekitar). sampai diperoleh suatu bahan ajar yang
c. Rancangan RPP dikembangkan valid menurut para ahli. Ada dua macam
berdasarkan langkah-langkah dan prinsip validitas yang digunakan dalam
pengembangan RPP sesuai Permendiknas pengembangan bahan ajar, yaitu:
No.22 Tahun 2016. 1) Validitas isi (content validity), yaitu
d. Rancangan materi pembelajaran menulis apakah bahan ajar yang dirancang
yang sesuai dengan tahapan proses sesuai dengan pembelajaran tematik.
menulis. 2) Validitas konstruk (construct validity),
e. Cara penyajian materi yang berpengaruh yaitu kesesuaian komponen-komponen
dalam pengembangan bahan ajar berbasis bahan ajar dengan unsur-unsur
Cooperative Learning Tipe Turnamen. pengembangan yang sudah ditetapkan.
3. Tahap Pengembangan (develop) b. Praktikalitas Bahan Ajar
Tahap pengembangan (develop) meliputi Praktikalitas merupakan tingkat
uji validitas, praktikalitas, dan efektivitas keterlaksanaan bahan ajar oleh guru dan
seperti yang dijabarkan berikut ini. siswa. Praktikalitas bahan ajar diuji dalam
a. Validitas Bahan Ajar proses pembelajaran melalui penggunaan
Validitas dilakukan oleh ahli di bidang bahan ajar oleh guru dan siswa. Bahan ajar
pembelajaran tematik yang bertujuan untuk yang digunakan merupakan bahan ajar yang
mendapatkan masukan terhadap keseluruhan telah divalidasi oleh validator. Uji
isi materi yang terdapat dalam rancangan praktikalitas bahan ajar dilakukan
bahan ajar tematik yang sudah dirancang. menggunakan angket dan lembar observasi.
Selanjutnya divalidasi oleh ahli di bidang Observasi dilakukan oleh dua orang
desain pembelajaran yang bertujuan untuk pengamat, yaitu guru dan peneliti sendiri.
mendapatkan masukan mengenai kesesuaian Observer mengamati keterpakaian bahan
Cooperative Learning tipe Turnamen yang ajar dalam proses pembelajaran dan mengisi
digunakan dengan bentuk rancangan bahan instrumen observasi yang telah disiapkan.
ajar yang dikembangkan untuk Selanjutnya, observer mengisi angket
pembelajaran tematik di kelas IV. keterpakaian bahan ajar pembelajaran
Tujuan validitas bahan ajar adalah tematik berbasis Turnamen. Hasil angket ini
untuk menentukan berfungsi tidaknya suatu dijadikan sebagai dasar untuk melakukan
produk berdasarkan isi, kebahasaan, perbaikan terhadap bahan ajar yang
penyajian dan kegrafikaan. Bagian utama dikembangkan. Aspek keterlaksanaan
yang divalidasi adalah kesesuaian pembelajaran dilihat dari hasil pengisian
pembelajaran tematik. Validasi dikatakan lembar keterlaksanaan RPP oleh dua orang

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


162 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

observer. Respon siswa didapatkan dari Tabel 1. Validasi Bahan Ajar


hasil pengisian angket respon siswa
No Aspek yang Rata- Kategori
terhadap bahan ajar pembelajaran tematik Dinilai Rata
dengan Turnamen. Kemudian, uji coba 1. Aspek isi 4,18 Valid

terbatas dilakukan pada peserta siswa kelas 2. Aspek bahasa 4,16 Valid
IV kelas IV SDN 14 Belanti Barat kota dan keterbacaan
3. aspek tampilan 4,40 Valid
Padang .
c. Efektivitas Bahan Ajar Pembelajaran Rata-Rata 4,24 Valid
Efektivitas bahan ajar dilakukan Pada tabel di atas terlihat bahwa rata-rata
evaluasi hasil belajara siswa. Hal ini validasi aspek isi dengan rata-rata validasi
dilakukan dengan mengamati aktivitas adalah 4,18. Aspek rata-rata validasi bahasa
dan peningkatan hasil belajar siswa dan keterbacaan mencapai rata-rata yaitu 4,16.

dalam proses pembelajaran. Aspek sedangkan aspek tampilan rata-rata validasinya


yaitu 4,40. Jika dirata-ratakan indeks kevalidan
aktivitas yang diamati adalah hasil
secara keseluruhan aspek yang dinilai
belajar siswa menggunakan Turnamen.
mencapai 4,24. Jadi, dapat disimpulkan secara
4. Tahap Penyebaran (disseminate)
keseluruhan validasi bahan ajar dengan
Tahap ini merupakan tahap penggunaan
Pendekatan Cooperative Learning Tipe
bahan ajar yang telah dikembangkan pada
Turnamen memenuhi kategori valid.
subjek lain, misalnya di kelas lain, atau sekolah
2. Hasil Validasi
lain. Tujuannya adalah untuk menguji
Validasi RPP yang dirancang kemudian
efektivitas penggunaan bahan ajar tersebut pada
divalidasikan berdasarkan komponen
subjek yang berbeda. Bahan ajar yang
penyusunan RPP oleh tiga orang validator ahli
dikatakan efektif jika dapat memberikan hasil
dari perguruan tinggi. Kegiatan yang dilakukan
yang baik terahadap hasil belajar siswa. Peneliti
memberikan saran terhadap RPP yang
melakukan penyebaran bahan ajar tematik
dirancang. Beberapa saran validator terhadap
berbasis Turnamen dalam skala terbatas yaitu
RPP secara garis besar adalah:
di kelas IV SDN 13 Lolong kota Padang.
RPP yang telah divalidasi sebelum diberi
penilaian oleh validator, diperbaiki sesuai
HASIL
dengan saran-saran yang diberikan oleh
1. Validasi Bahan Ajar
Bahan ajar yang telah divalidasi sebelum validator. Setelah dilakukan perbaikan
diberi penilaian oleh validator, diperbaiki berdasarkan saran-saran validator, kemudian
sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh validator diminta memberikan penilaian pada
validator. Setelah dilakukakan perbaikan bahan RPP yang telah direvisi.
ajar berdasarkan saran-saran validator,
Tabel 2.Hasil Validasi RPP
kemudian validator diminta memberi penilaian
No Aspek yang Dinilai Rata- Kategori
pada bahan ajar yang telah direvisi. rata
1. Identitas RPP 4,65 Sangat
Berdasarkan hasil validasi bahan ajar dari Valid
2. Perumusan Indikator dan 4,40 Sangat
validator ahli dan validator praktisi dapat Tujuan Pembelajaran Valid
3. Pemilihan Materi 4,70 Sangat
dilihat pada rekapitulasi berikut: Pembelajaran Valid
4. Metode dan 4,10 Sangat
Langkah−Langkah Valid

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


163 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

Pembelajaran telah membantu meningkatkan aktivitas dan


5. Pemilihan Sumber/ Media 4,25 Valid
Belajar hasil belajar peserta didik.
6. Penilaian 4,20 Sangat
Valid
7. Bahasa dan Penulisan 4,25 Sangat Tabel 4. Hasil Efektivitas Bahan Ajar
Valid
Skor Sangat
30,1 Valid
Rata-Rata
4,30

3. Praktilikas Bahan Ajar


Berdasarkan tabel di atas, hasil uji
praktikalitas dengan menggunakan angket
peserta didik diperoleh persentase sebesar
87,5%. Berdasarkan kriteria yang telah dibuat, PEMBAHASAN
maka praktikalitas terhadap bahan ajar Dengan 1. Validitas
Pendekatan Cooperative Learning Tipe Pengembangan Bahan Ajar dengan
Turnamen dinyatakan sangat praktis. Terlihat Pendekatan Cooperative Learning Tipe
dari angket yang diisi oleh peserta didik, bahwa Turnamen dilakukan dalam meningkatkan
bahan ajar dengan Coperative Learning tipe proses pembelajaran. bahan ajar dinyatakan
Turnamen mudah digunakan, mudah dipahami, valid apabila telah memenuhi syarat-syarat
menarik, dan dapat memotivasi peserta didik yang telah ditentukan. menurut sukardi (2008)
untuk belajar. validasi adalah derajat yang menunjukkan di
Secara keseluruhan persentase praktikalitas mana suatu perangkat mengukur apa yang
dapat dilihat pada tabel berikut sebagai berikut: hendak diukur. hasil validasi dari ahli dan
praktisi dikumpulkan kemudian dianalisis
Tabel 3. Hasil Persentase Keseluruhan untuk mencari rata-rata dari masing-masing
Praktikalitas
Observasi Respon Respon Persent Katego
indikator dan masing-masing aspek. adapun
Pembelajaran Guru Peserta ase(%) ri
(%) (%) Didik
validasi bahan ajar dilakukan berdasarkan
(%)
89,5 80,3 84,6 83,5 Sangat
beberapa aspek yaitu aspek didaktik, aspek isi,
Praktis
aspek kebahasaan, dan aspek tampilan.
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji Hasil validasi ditinjau dari aspek didaktik
praktikalitas secara keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 4,20 dengan
(keterlaksanaan pembelajaran, angket respon kategori valid. bahan ajar yang dikembangkan
guru dan siswa terhadap bahan ajar) diperoleh sudah dapat menambah wawasan dan
persentase kepraktisan sebesar 83,5 dengan mendorong siswa belajar lebih aktif dan
kategori sangat praktis. Demikian, bahan ajar mandiri dalam menyelesaikan soal di bahan
yang dikembangkan oleh peneliti telah ajar. validasi isi memperoleh nilai rata-rata 4,03
membantu proses pembelajaran. dengan kategori valid. disimpulkan bahwa isi
4. Efektivitas Bahan Ajar bahan ajar yang dikembangkan telah sesuai
Hasil uji efektifitas secara keseluruhan dengan kurikulum dan tingkat perkembangan
(aktivitas dan hasil belajar peserta didik) peserta didik, sehingga peserta didik sudah
diperoleh persentase efektifitas sebesar 84,3 dapat memahami materi.
dengan kategori sangat efektif. Demikian, Selanjutnya validasi pada aspek
bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti kebahasaan diperoleh rata-rata 4,08 yang

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


164 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

termasuk ke dalam kategori valid. disimpulkan coba memperoleh persentase 93,3% dalam
berdasarkan hasil penelitian, keterbacaan yang kategori sangat praktis. Sesuai dengan
dirasakan peserta didik pada materi bahan ajar pendapat Purwanto (2004) bahwa pelaksanaan
jelas, bahasa yang digunakan pada bahan ajar pembelajaran dikatakan sangat Praktis apabila
mudah dimengerti, serta sesuai dengan memperoleh rentang nilai 85−100.
perkembangan bahasa peserta didik. ditinjau Hasil observasi keterlaksanaan
dari aspek tampilan diperoleh rata-rata 4,15 pembelajaran dengan menggunakan Bahan
yang termasuk ke dalam kategori valid. Ajar dengan Pendekatan Cooperative
Jika dirata-ratakan indeks kevalidan secara Learning Tipe Turnamen ini sudah berjalan
keseluruhan aspek yang dinilai mencapai 4,11 dengan baik. Meskipun pada awal kegiatan
dikategorikan valid sehingga saat uji coba dan pembelajaran ada sedikit hambatan dalam
tahap penyebaran, bahan ajar berpengaruh kegiatan pembelajaran yaitu kurang kondusif
terhadap peningkatan hasil belajar anak dari dalam pembelajaran dikarenakan sebagian
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. siswa kurang lancar membaca dan menulis.
sesuai dengan penelitian sasmito& mustadi Namun untuk pertemuan berikutnya guru
(2015) yang memperoleh validasi bahan ajar memberikan solusi dari hambatan tersebut
dengan skor 4 berkategori “baik” sehingga hasil dan memperbaiki kekurangan-kekurangan
uji coba bahan ajar berpengaruh signifikan yang terjadi dan mengarahkan peserta didik
terhadap peningkatan karakter kerja keraspada dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
peserta didik. sedangkan menurut pendapat baik secara mandiri maupun berkelompok
muliyardi (2006:82) bahwa “ bahan ajar secara tepat waktu.
dikatakan valid apabila memperoleh rata-rata Senada juga dengan hasil penelitian
tingkat pencapaian 3,40<rerata 4,20. Amini (2019) dan Luncana, Mustadi (2015),
Kesimpulannya bahwa bahan ajar yang bahwa pembelajaran dengan Pendekatan
dikembangkan telah disajikan secara sistematis. terintegrasi memberikan motivasi tinggi
selain itu bahan ajar juga dapat memberikan peserta didik dalam belajar. Disimpulkan
motivasi, dan daya tarik bagi peserta didik bahwa bahan ajar yang dikembangkan
dalam pembelajaran. kevalidan terhadap bahan memudahkan pelaksanaan pembelajaran dan
ajar dengan Pendekatan Cooperative Learning praktis dalam penggunaannya.
Tipe Turnamen yang dikembangkan
b. Respon Guru dan Peserta Didik terhadap
menandakan bahwa bahan ajar dapat digunakan
Praktikalitas Bahan Ajar
sebagai sumber belajar bagi kelas IV SD.
2. Praktikalitas Bahan Ajar yang dikembangkan dapat

a. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan membantu dalam proses pembelajaran. Dilihat


Pendekatan Cooperative Learning Tipe dari hasil analisis terhadap angket respon guru
Turnamen
bahwa Bahan Ajar dengan Pendekatan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Cooperative Learning Tipe Turnamen
keterlaksanaan pembelajaran dengan dikembangkan memperoleh persentase
menggunakan Bahan Ajar dengan Pendekatan keseluruhan 86,1% dengan kategori sangat
Cooperative Learning Tipe Turnamen di kelas praktis. Guru berpendapat bahwa bahan ajar
IV SDN 13 Lolong yang digunakan dalam uji yang dikembangkan mudah digunakan dalam

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


165 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

proses pembelajaran dan memudahkan dalam Kegiatan yang dilakukan baik secara fisik
menyampaikan materi beserta sangat membatu dan non fisik selama kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam memahami isi bahan ajar. berlangsung dimaknai sebagai aktivitas peserta
sesuai dengan hasil penelitian ulfah, bintara, didik. Hasil aktivitas peserta didik pada tahap
dan pamelasari (2013) bahwa guru berpendapat uji coba di SD Negeri 13 Lolong pada kelas IV
bahan ajar hasil pengembangan menarik, memperoleh persentase 89,4% dengan kategori
memudahkan dalam penyampaian materi, sangat aktif. Sedangkan hasil aktivitas peserta
efektif, meningkatkan keaktifan, dan kerjasama didik pada tahap penyebaran di SD Negeri 14
antar peserta didik. Belanti Barat pada kelas IV memperoleh
Persentase angket respon peserta didik persentase 96% dengan kategori sangat aktif.
mencapai 88,7% dengan kategori sangat Peneliti dan guru mengamati bahwa motivasi
praktis. peserta didik merasakan lebih peserta didik muncul selama proses
bersemangat dalam belajar dan merasakan lebih pembelajaran yaitu peserta didik aktif dalam
memahami materi dengan baik. sesuai dengan menyelesaikan latihan pada bahan ajar,
penelitian laksana (2015) dan ulfah, dkk (2013) memperhatikan guru ketika menjelaskan
bahwa bahan ajar dapat mengaktifkan peserta materi, bertanya jika mengalami kesulitan, dan
didik dalam pembelajaran baik secara mandiri bersemangat dalam setiap pembelajaran.
ataupun secara kooperatif dan mempermudah motivasi timbul karena ketertarikan peserta
peserta didik dalam memahami materidengan didik terhadap penerapan bahan ajar yang
adanya diskusi dan penugasan. disimpulkan mengajak peserta didik belajar sesuai
bahan ajar yang dikembangkan sangat praktis kehidupan nyata peserta didik, sehingga
beserta dapat digunakan dalam proses memudahkan peserta didik memahami materi.
pembelajaran di kelas V SD.
SIMPULAN
Hasil uji praktikalitas secara keseluruhan
Penelitian ini merupakan penelitian
(keterlaksanaan pembelajaran, angket respon
pengembangan yang menghasilkan lembar kerja
guru dan siswa terhadap bahan ajar) diperoleh
peserta didik dengan Pendekatan Cooperative
persentase kepraktisan 89,4 kategori sangat
Learning Tipe Turnamen. Berdasarkan hasil
praktis. Demikian, bahan ajar yang
penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan
dikembangkan oleh peneliti telah membantu
beberapa hal sebagai berikut:
proses pembelajaran.
1. Bahan ajar dengan Pendekatan Cooperative
3. Efektivitas
Learning Tipe Turnamen yang dihasilkan
Aspek efektivitas dapat dilakukan apabila
pada penelitian pengembangan sudah valid
produk tersebut sudah valid dan praktis.
baik dari aspek isi, bahasa dan tampilan.
Efektivitas untuk penelitian ini adalah untuk
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan
melihat seberapa besar kegunaan dan manfaat
ajar dengan Pendekatan Cooperative Learning
Bahan Ajar dengan Pendekatan Cooperative
Tipe Turnamen yang dikembangkan sudah
Learning Tipe Turnamen ini dalam
memenuhi kriteria praktis baik dari aspek
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta
kemudahan penggunaan dan implementasi
didik.
oleh peserta didik.
4. Aktivitas Peserta Didik

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


166 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

3. Bahan ajar dengan Pendekatan Cooperative Jurnal Pendidikan Matematika, 4, 45–52.


Learning Tipe Turnamen telah efektif dari Nur, L. (2018). The Implementation Of The
segi aktivitas positif peserta didik dan hasil Strengthening Character Education In Sdn 09
Mataram City, Nusa Tenggara Barat. Jurnal
belajar siswa lebih dari 75 % mencapai KKM Pendidikan Karakter, 8(1), 17–28.

DAFTAR PUSTAKA Permendikbud. (2013). Sistem Pendidikan


Nasional. Permendikbud No. 20 Tahun 2013.
Amini, R., & Trisna, S. (2017). The development doi:10.16309/j.cnki.issn.1007-
of research-based learning Pendekatan with 1776.2003.03.004
science, environment, technology, and
society approaches to improve critical Prasetyo, Y. A. (2014). Ilustrasi Buku Cerita Fabel
thinking of students. Jurnal Pendidikan IPA Sebagai Media Pendidikan Karakter Anak.
Indonesia, 6(2), 318–325. Journal of Visual Art, 3(1), 5–8. Retrieved
doi:10.15294/jpii.v6i2.10680 from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/arty/
Anggraini, Y., Matsum, J., & Aminuyati. (2017). article/view/2449
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Turnamen Terhadap Qostantia, L. N. (2017). Bahan Ajar Menulis
Keampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Hasil Cerita Fabel Dengan. Jurnal Pendidikan
Belajar. Jurnal Pendidikan Dan Teori Penelitian Dan Pengembangan, 2(3),
Pembelajaran, 2(1), 302. 377–384.

Aprianti, W., Gunatama, G., Indriani, M. S., & Salihin. (2014). Peningkatan Minat Peserta Didik
Ganesha, U. P. (2015). Analisis Fakta Dan Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Sarana Cerita Dalam Teks Nilai Moral Fabel Menggunakan Pendekatan Saintifik Di SD.
Siswa Kelas Viii a1 Di Smp Negeri 1, 3(1), Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(1),
1–11. 561–565.

Caprita, P. S. (2016). Kontribusi Keterampilan Subandi. (2014). Pengembangan Kurikulum 2013.


Menyimak Teks Cerita Moral / Fabel Dengan Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar.
Keterampilan Menulis Teks Cerita Moral /
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan
Fabel, (September), 297–305.
Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D.
Dr. Rusman. (2017). Belajar & Pembelajaran: Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. PT Kuantitaif, Kualitatif, Dan R&D.
Kharisma Putra Utama. doi:JFDS354 doi:10.1007/s13398-014-0173-7.2
[pii]\r10.1111/j.1750-3841.2007.00354.x
Sukma, N., & Budiningsih, C. A. (2017).
Irawati, R. P., & Elmubarok, Z. (2015). Pengembangan E-Book Kepedulian Sosial
Pengembangan Buku Ajar Bahasa Indonesia Sebagai Media Pendidikan Karakter Di Stkip
Tematik Berkarakter Bagi Siswa Sd Melalui Widya Yuwana Madiun. Jurnal Pendidikan
Sastra Anak. Jurnal Pendidikan Karakter, Karakter, 7(2), 184–198.
7(1), 81–96.
Sururuddin, M. (2017). Jurnal Pendidikan Dasar
Kusno. (2014). Peningkatan Aktivitas Peserta PerKhasa Volume 3, Nomor 1, April 2017
Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Pengembangan Bahan Ajar Tematik
Menggunakan Pendekatan Saintifik Di Kelas Berbasis, 3(April).
IV. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran,
Taufina, & Chandra. (2017). Developing The Big
2(1), 203.
Questions And Bookmark Organizers (Bqbo)
Lestariningsih, N., & Suardiman, S. P. (2017). Strategy-Based Literacy Reading Learning
Pengembangan Bahan Ajar Tematik- Materials In The 4th Grade Of Elementary
Integratif Berbasis Kearifan Lokal Untuk School. In Social Science, Education and
Meningkatkan Karakter Peduli Dan Humanities Research (Vol. 118, pp. 857–
Tanggung Jawab. Jurnal Pendidikan 864). doi:10.2991/icset-17.2017.139
Karakter. doi:10.21831/jpk.v7i1.15503
Winarni, S. (2013). Integrasi Pendidikan Karakter
Nalurita, L., Siroj, R. A., & Putri, R. I. I. (2010). Dalam Perkuliahan. Jurnal Pendidikan
Bahan Ajar Kesebangunan Dan Simetri Karakter, 1(1), 95–107.
Berbasis Contextual Teaching and Learning (
Wulan, L. P. D., Dibia, I. K., & Suarjana, M.
Ctl ) Menggunakan Macromedia Flash.
(2016). Penerapan Pendekatan Pembelajaran

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


167 Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Pada Siswa Di
Kelas IV SD –Widia Yati, Risda Amini dan Ahmad Zikri

Kooperatif Tipe Turnamen Berbantuan Kartu


Domino untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas IV. Jurnal
Pendidikan Matematika, 12(5), 100–143.

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

You might also like