You are on page 1of 11

Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran Tematik

untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD. 185

JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Departemen
Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan
Indonesia

Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Kota Bandung 40154. e-mail: jpgsd@upi.edu
website:http://ejournal.upi.edu/index.php/jpgsd/index

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF POWERPOINT


DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA SD

Sellina Aprilia1, Arie Rakhmat Riyadi2, Ira Rengganis3


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail: selseldim@gmail.com; arie.riyadi@upi.edu; rengganisira@gmail.com.

Abstract: This research motivated by interest learning of student in IVB class was low.
This happened because of the lessons not attract students' attention and student didn’t
interest in learning.The purpose of this research is to determine the impact of the
implementation of interactive multimedia using powerpoint on thematic learning to
improve student interest learning. The method used Classroom Action Research (CAR),
Kemmis and Taggart model with two cycles consisting of planning, implementation,
observation and reflection. This research was conducted in one of SDN Bandung class
IVB. The students' interest in learning is measured through an observation sheet and a
questionnaire with learning interest components including: (1) Attention, (2) Relevance,
(3) Self Confidence, and (4) Satisfaction. Based on this research, it can be seen that there
is an increase of learning interest which is measured using observation sheet in cycle 1 of
62.33% to 86,91% in cycle II, and improvement of student learning interest which is
measured using questionnaire in cycle I equal to 74,41% to 78, 50% in cycle II. Based on
the data of the research results can be concluded that the application of interactive
multimedia using powerpoint on thematic learning can increase students' interest in
grade 4 of elementary school.

Keywords:interactive multimedia, learning media, powerpoint, student learning interest

PENDAHULUAN mencapai suatu tujuan menggunakan


Pembelajaran adalah suatu berbagai macam perangkat pembelajaran.
kombinasi yang tersusun meliputi unsur- Pembelajaran juga mempunyai
unsur manusiawi, material, fasilitas, komponen-komponen penting yang harus
perlengkapan dan prosedur yang saling ada di dalamnya. Menurut Hernawan
mempengaruhi untuk mencapai tujuan (2010, hlm. 9), komponen-komponen
pembelajaran (Hernawan, 2010, hlm. 9). pembelajaran meliputi tujuan, bahan,
Unsur manusiawi yang dimaksud dalam metoda, media dan evaluasi. Komponen-
pembelajaran tersebut adalah guru dan komponen inilah yang juga terdapat pada
juga siswanya. Pendidik dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan
tersebut melakukan suatu kegiatan untuk

JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195


186 Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran
Tematik untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD.

tertuangkan di dalam rencana diperhatikan terus menerus dan disertai


pelaksanaan pembelajaran. oleh rasa senang. Selain itu, menurut
Kurikulum di sekolah dasar kini Hilgrad (dalam Slameto, 2010, hlm. 57)
menggunakan pendekatan pembelajaran siswa yang memiliki minat dalam belajar
tematik terpadu. Hal ini sesuai dengan akan ditandai dengan kecenderungan
yang tertuang di dalam Peraturan Menteri yang tetap untuk memperhatikan dan
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor mengenang beberapa kegiatan. Gie (dalam
22Tahun 2016 tentang Standar Proses Pardosi dan Sihuea, 2015, hlm. 4) juga
Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengatakan bahwa minatbelajar ada
mengatakan bahwa prinsip pembelajaran kaitannya dengan proses pelaksanaanbelajar
pada kurikulum sekarang berubah dari mengajar yang antara lain: 1) Minat belajar
diiringi oleh perhatiansiswa, 2) Adanya minat
parsial menuju pembelajaran tematik
belajar memudahkan siswa untuk
terpadu. Pembelajaran tematik adalah berkonsentrasi, 3) Minat belajar dapat
pembelajaran yang berangkat dari sebuah mencegahgangguan dari luar, 4) Minat
tema dengan menyatukan berbagai belajar dapat melekatkan ingatan siswa
macam disiplin ilmu di dalamnya. Sesuai mengenai pembelajaran, dan5) Minat belajar
dengan yang dikatakan oleh Majid (2014, meminimalisir kebosanan dalam belajar.
hlm 80) bahwa pembelajaran tematik Minat belajar juga akan
adalah pembelajaran terpadu yang mempengaruhi prestasi siswa. Siswa
menggunakan tema untuk mengaitkan yang memiliki minat belajar yang besar
beberapa mata pelajaran sehingga dapat akan cenderung menghasilkan prestasi
memberikan pengalaman bermakna yang tinggi, sebaliknya minat belajar
kepada murid. yang kurang akan menghasilkan prestasi
Salah satu kelebihan pendekatan yang rendah. (Dalyono, 2009, hlm. 57).
pembelajaran tematik terpadu menurut Namun pada kenyataannya
Majid (2014) adalah kegiatan yang berdasarkan observasi yang telah
dilakukan dapat disesuaikan dengan dilakukan oleh peneliti tanggal 12 sampai
minat dan kebutuhan siswa. Seorang 24 Februari 2018 dan juga wawancara
pendidik harus mampu membuat kegiatan guru pada tanggal 13 & 22 Februari 2018
pembelajaran menjadi pembelajaran yang di sekolah dasar yang menjadi lokasi
menarik bagi siswanya. Hal ini juga penelitian, peneliti menemukan beberapa
berkaitan dengan salah satu prinsip pokok permasalahan yang terjadi di
pembelajaran tematik yakni dalam proses pembelajaran di dalam
menggunakan prinsip belajar sambil kelas yang menjadi subyek penelitian.
bermain dan menyenangkan. Kegiatan Pertama, banyak siswa yang tidak
pembelajaran yang menyenangkan akan memperhatikan ketika guru sedang
menumbuhkan minat belajar siswa. Minat menjelaskan materi. Terlihat beberapa
belajar adalah keinginan atau kebutuhan siswa yang hanya diam saja seperti
yang timbul dari partisipasi dan melamun dan juga terdapat siswa yang
pengalaman belajar seseorang yang lebih asyik dengan aktivitasnya sendiri
diciptakan oleh rasa aman dalam proses walaupun guru sudah mengajak mereka
belajar mengajar sehingga hasil belajar berinteraksi. Mereka terlihat tidak
dikuasai sepenuhnya oleh siswa, dan guru bersungguh-sungguh memperhatikan
harus bisa menciptakan kondisi agar guru saat pembelajaran berlangsung. Hal
siswa selalu butuh dan ingin terus belajar ini terbukti ketika ditanya dan
(Firmansyah, 2015, hlm. 35). mengerjakan soal, siswa tidak dapat
Sesuai dengan yang dikatakan oleh menjawabnya.
Slameto (2010, hlm. 82) bahwa kegiatan Kemudian kurang menariknya cara
yang diminati oleh siswa maka akan guru menjelaskan pembelajaran dan
JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195
Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran Tematik
untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD. 187

terkesan membosankan sehingga perkembangan zaman adalah multimedia


membuat siswa kurang tertarik interaktif.
memperhatikannya. Guru juga Multimedia interaktif menurut
mengatakan bahwa ia jarang Kustandi dan Sutjipto (2011, hlm. 68)
menggunakan media pembelajaran adalah alat bantu penyampai pesan yang
karena keterbatasan waktu membuatnya. menggabungkan dua elemen atau lebih
Selain itu, siswa kurang berpartisipasi media, meliputi teks, grafik, foto, suara,
aktif dalam proses pembelajaran baik itu film, dan animasi secara terintegrasi.
dalam mengemukakan pendapat, bertanya Sedangkan menurut Mayer (2009, hlm. 5)
maupun dalam kelompok. Hanya ada multimedia instruction (or multimedia
beberapa orang saja yang terlihat instructional message or
mendominasi kelas dan aktif. Siswa tidak multimediainstructional presentation) –
banyak ikut terlibat langsung dalam presentations involving words
kegiatan belajar di dalam kelas, terlihat andpictures that are intended to foster
ketika guru melakukan tanya jawab learning.Dari beberapa pengertian
hanya ada beberapa siswa yang terus mengenai multimedia interaktif yang
menjawab dan berani untuk maju ke dikemukakan di atas dapat diketahui
depan kelas tanpa diminta terlebih bahwa multimedia interaktif adalah
dahulu. Ketika ulangan harian, hanya ada gabungan dari berbagai jenis media mulai
7 orang yang mendapat nilai diatas KKM dari teks, gambar, animasi, video dan
sekolah, 3 orang yang mendapat nilai pas juga audio yang dibuat dalam bentuk
KKM, dan 15 orang yang mendapatkan persentasi untuk mengomunikasikan
nilai dibawah KKM. Hal ini informasi kepada seseorang yang
membuktikan bahwa hasil belajar siswa menggunakannya. Banyak sekali aplikasi
juga rendah. atau software pendukung dalam
Berdasarkan hasil observasi dan pembuatan multimedia interaktif ini, akan
wawancara yang dilakukan peneliti di tetapi tidak semua guru mampu untuk
atas, terlihat bahwa minat belajar siswa membuat ataupun menguasai aplikasi
kelas IV di sekolah dasar yang menjadi tersebut sehingga hal ini menjadi suatu
subyek penelitian masih kurang. Hal ini masalah yang muncul pada kreatifitas
terlihat dari masalah-masalah tersebut di guru tersebut. Namun tidak semua
atas yang sesuai dengan indikator dari aplikasi ataupun software yang dapat
minat belajar dan rendahnya hasil belajar digunakan sebagai alat pembuat
siswa. multimedia interaktif ini sulit untuk
Salah satu cara untuk meningkatkan digunakan oleh guru-guru, salah satunya
minat dan hasil belajar siswa ialah adalah Microsoft Powerpoint. Guru dapat
membuat pembelajaran menyenangkan membuat sendiri multimedia interaktif
dan memberikan kesan bahwa dengan aplikasi persentasi yang
pembelajaran adalah suatu hal yang dikeluarkan oleh Microsoft dengan sangat
penting bagi dirinya. Untuk membuat mudah karena aplikasi ini sudah sangat
pembelajaran menjadi menyenangkan sering digunakan sebagai alat bantu
dan dapat menarik perhatian siswa salah persentasi.
satunya adalah dengan penggunaan media Berdasarkan pemaparan diatas,
pembelajaran. Selain itu, media peneliti bermaksud untuk meneliti minat
pembelajaran juga termasuk ke dalam belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar
komponen pembelajaran yang seharusnya melalui penerapan multimedia interaktif
ada di setiap proses pembelajaran pada pembelajaran tematik. Peneliti
berlangsung. Salah satu jenis media berharap bahwa penerapan multimedia
pembelajaran yang sesuai dengan

JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195


188 Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran
Tematik untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD.

interaktif pada pembelajaran tematik ini tindakan yang telah dilakukan peneliti.
dapat meningkatkan minat belajar siswa. Pada tahap ini, data direfleksi oleh
Tujuan penelitian ini untuk peneliti bersama dengan observer untuk
mengetahui dampak penerapan menentukan rancangan perbaikan dalam
multimedia interaktif pembelajaran atau siklus selanjutnya.
menggunakanpowerpoint pada Hasil refleksi yang telah dilakukan
pembelajaran tematik untuk peneliti bersamaan dengan observer
meningkatkan minat belajar siswa kelas menjadi dasar perencanaan tindakan pada
IV sekolah dasar. siklus selanjutnya.
Subjek yang akan diteliti adalah
METODE siswa kelas 4B di salah satu Sekolah
Metode penelitian yang dilakukan Dasar Negeri Bandung tahun pelajaran
dalam penelitian ini adalah penelitian 2017/2018.Penelitian tindakan kelas ini
tindakan kelas (PTK) dengan model akan dilaksanakan pada semester II tahun
Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, ajaran 2017/2018 di bulan Maret-Mei
2008) sebanyak dua siklus yang terdiri tahun 2018.
dari empat tahapan: Teknik pengumpulan data untuk
1. Perencanaan mengukur minat belajar siswa dalam
Hal yang disiapkan dalam tahap ini penelitian ini menggunakan lembar
adalah menyusun RPP, membuat observasi aktivitas guru dan siswa,
multimedia interaktif, membuat LKS, lembar observasi minat belajar siswa, dan
menyusun instrumen pengumpulan data angket minat belajar. Angket minat
berupa angket dan lembar observasi, belajar yang digunakan dalam penelitian
menyiapkan peralatan pendukung ini di adaptasi dari Keller (2006) yaitu
kegiatan pembelajaran. angket Course Interest Survey (CIS) yang
2. Pelaksanaan tindakan terdiri dari 34 pernyataan dari 4
Pelaksanaan tindakan adalah tahap komponen minat belajar siswa.
dimana peneliti melaksanakan tindakan Teknik analisis data yang
berdasarkan perencanaan yang telah digunakan yaitu analisis data kualitatif
direncanakan. Langkah-langkah dan kuantitatif. Teknik analisis data
pembelajaran disesuaikan denga rencana kualitatif menurut Miles dan Hubberman
pelaksanaan pembelajaran yang telah (dalam Kunandar, 2008, hlm. 101) yang
disusun pada tahap perencanaan tindakan. terdiri dari tiga tahapan analisis yakni
3. Pengamatan reduksi data, beberan (display) data dan
Observasi tindakan adalah tahap penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk
mengamati dan mencatat semua hal teknik analisis data kuantitatif, rumus
terjadi selama proses pelaksanaan yang digunakan untuk menghitung hasil
tindakan. Hal ini bertujuan untuk angket dan lembar observasi adalah
mengetahui bagaimana proses menggunakan rumus sebagai berikut:
pelaksanaan pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif berlangsung. Pada 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
tahap ini peneliti dibantu oleh observer 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
untuk mengamati dan mendeskripsikan × 100%

aktivitas siswa selama pembelajaran Setelah dihitung, hasil


menggunakan multimedia interaktif pada perhitungan dimasukkan ke dalam tabel-
lembar observasi yang telah disediakan. tabel kategori minat belajar di bawah ini:
4. Refleksi
Refleksi terhadap tindakan adalah Tabel 1. Kategori Minat Belajar Siswa
tahap mengkaji secara menyeluruh No Skor Kategori
JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195
Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran Tematik
untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD. 189

1 0% - 20% Tidak Berminat dari model ADDIE yaitu analysis, design,


2 21% - 40% Kurang Berminat development, implementation, dan
3 41% - 60% Cukup Berminat evaluation (Mulyanta dan Leong, 2009,
4 61% - 80% Berminat hlm. 5). Tahap analysis, peneliti
5 81% - 100% Sangat Berminat menentukan sasaran pengguna media dan
materi pembelajaran.Tema yang akan
HASIL DAN PEMBAHASAN disampaikan melalui multimedia
Berdasarkan hasil observasi pada interaktif pada penelitian ini adalah tema
pra penelitian, ditemukan beberapa 9 mengenai “Kayanya Negeriku”, pada
masalah berikut: (1) Sebanyak 80% siswa siklus I muatan terpadu yang diterapkan
tidak memperhatikan ketika guru sedang dalam multimedia interaktif adalah
menjelaskan materi, (2) Siswa kurang Bahasa Indonesia dan IPA sedangkan
berpartisipasi aktif dalam proses pada siklus II muatan terpadu yang
pembelajaran baik itu dalam diterapkan adalah IPA dan PPKn.
mengemukakan pendapat, bertanya Kemudian pada tahap design,
maupun dalam kelompok, (3)Siswa tidak peneliti menyiapkan desain multimedia
banyak ikut terlibat langsung dalam interaktif yang akan digunakan dan
kegiatan belajar di dalam kelas, (4) mencari gambar-gambar dan video yang
Hanya 41,67% siswa yang tuntas dalam mendukung serta sesuai dengan materi
belajar dan 58,73% siswa yang tidak pembelajaran. Selanjutnya pada tahap
tuntas dalam belajar, (5) Kurang development, peneliti membuat
menariknya cara guru menjelaskan multimedia interaktif yang sudah didesain
pembelajaran dan terkesan sebelumnya. Kemudian multimedia
membosankan. Dari hasil temuan interaktif di implementasikan pada proses
observasi di atas, peneliti beranggapan pelaksanaan penelitian dan di evaluasi
bahwa permasalahan yang terjadi tersebut saat refleksi.
dikarenakan minat belajar siswa yang Pelaksanaan tindakan dan
rendah sehingga diperlukan tindak lanjut observasi siklus I yaitu pada tanggal 12
untuk menumbuhkan minat belajar siswa. April 2018. Saat menampilkan
Setelah pra penelitian, peneliti multimedia interaktif, guru mengenalkan
melakuka penelitian dalam dua siklus menu-menu yang ada pada multimedia
yang terdiri dari empat tahapan yaitu interaktif sembari menjelaskan kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan apa yang akan dilakukan oleh siswa. Pada
refleksi. Perencanaan pada siklus I dan II, kegiatan pendahuluan ini, guru mengecek
peneliti menyiapkan instrumen pemahaman siswa terhadap materi yang
pembelajaran yang terdiri dari RPP, telah dipelajari yaitu mengenai “Sumber
Multimedia Interaktif, LKS dan evaluasi Energi” dengan bertanya jawab
mandiri serta instrumen pengumpulan menggunakan multimedia interaktif. Saat
data berupa angket dan lembar observasi. melakukan tanya jawab mengenai materi
Multimedia interaktif yang dibuat pada yang sudah dipelajari, siswa NRW dan
setiap siklusnya berbeda, yakni EN yang aktif dan mau maju ke depan
menyesuaikan dengan pembelajaran yang kelas untuk menuliskan sumber-sumber
akan dipelajari. Multimedia interaktif energi yang mereka ketahui. Setelah
dibuat dengan menggunakan model mengonfirmasi jawaban siswa, guru baru
multimedia interaktif tutorial, drill dan menyampaikan materi yang akan
instructional games.Tahapan pembuatan dipelajari, tujuan dan manfaat
multimedia interaktif menggunakan pembelajaran yang akan didapatkan oleh
powerpoint yang dilakukan dalam siswa.
penelitian adalah menggunakan tahapan

JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195


190 Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran
Tematik untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD.

Siswa kebanyakan Ranking I, guru terkadang membaca


memperhatikan multimedia interaktif dan kembali soal yang terpampang pada
mencatat hal-hal yang menurut mereka multimedia interaktif dan terkadang
penting bagi mereka. Saat belajar membiarkan siswa untuk membaca
menggunakan multimedia interaktif, sendiri pertanyaannya.
siswa terlihat antusias dan Sedangkan persentase
memperhatikan. Sesuai dengan kelebihan keterlaksanaan aktivitas siswa adalah
multimedia interaktif yang dikatakan oleh sebesar 86.67%. Hal ini disebabkan
Munir (2012, hlm. 7) bahwa multimedia karena masih terdapat siswa yang tidak
interaktif dapat menarik perhatian dan mengikuti kegiatan dengan baik. Sesuai
minat karena merupakan gabungan antara dengan minat belajar siswa yang dapat
pandangan, suara dan gerakan. Namun dilihat dari hasil observasi yang
semakin lama, terdapat beberapa siswa dilakukan pada saat proses pembelajaran
yang tidak memperhatikan dan fokus berlangsung dan juga angket yang
pada multimedia interaktif. Mereka disebarkan pada siswa setelah proses
terlihat malas untuk melihat multimedia pembelajaran selesai.
interaktif dan memperhatikan guru. Siswa Refleksi untuk siklus selanjutnya
SMQS dan FMI tidak memperhatikan agar perhatian siswa terfokus dan siap
dan terlihat asik sendiri dengan untuk belajar, guru akan melakukan
kegiatannya. permainan konsentrasi. Hal ini sesuai
Setelah selesai mempelajari dengan pendapat Keller (1987) bahwa
mengenai perubahan energi, siswa untuk mendapatkan perhatian dan minat
diminta untuk membentuk kelompok dan belajar siswa guru harus melakukan hal
melakukan wawancara disekeliling yang jarang dilakukan oleh siswa. Selain
sekolah. Kemudian setiap kelompok itu, multimedia tidak hanya ditampilkan
mempersentasikan hasil wawancaranya di di depan kelas saja. Saat kegiatan
depan kelas. berkelompok, setiap kelompok akan
Guru bertanya bagaimana diberikan multimedia interaktif di dalam
perasaan siswa saat melakukan handphone kemudian mencari tahu
wawancara, kemudian guru mengajak sendiri materi yang dipelajari. Selain itu,
siswa untuk bermain “Ranking 1”, siswa akan diadakan permainan mencari harta
kembali antusias.Permainan ini dilakukan karun yang juga dipandu oleh multimedia
karena salah satu karakteristik interaktif. Kemudian untuk penguatan
pembelajaran tematik adalah materi akan dilakukan setelah permainan
menggunakan prinsip belajar sambil mencari harta karun selesai. Guru akan
bermain dan menyenangkan (Majid, mengambil handphone yang ada pada
2014). Permainan ini dilakukan dengan setiap kelompok, kemudian
dipandu oleh guru dan multimedia memfokuskan kembali siswa pada
interaktif. Siswa membaca soal yang multimedia yang ada di depan kelas agar
terdapat pada multimedia interaktif lebih memahami materi yang mereka
dengan menunjukkan kertas berisikan pelajari.
pilihan jawaban mereka. Sedangkan refleksi untuk
Berdasarkan hasil observasi pada multimedia interaktif yaitu (1)
siklus I ini, dapat diketahui persentase Multimedia interaktif yang ditampilkan
keterlaksanaan aktivitas guru dari rencana dinilai terlalu banyak materi yang
pelaksanaan pembelajaran yang telah diberikan sehingga siswa terlihat hanya
dibuat adalah sebesar 98.81%. Kegiatan menerima materi saja. Akan lebih baik
yang belum terlaksana secara maksimal materi diberikan setelah siswa mencari
pada siklus I ini adalah ketika permainan tahu terlebih dahulu. (2) Backsound yang
JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195
Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran Tematik
untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD. 191

digunakan temponya terlalu lambat jawabannya kepada guru. Setelah selesai


sehingga lebih baik diganti dengan mengerjakan tugas, siswa dan guru
backsound yang temponya sedikit lebih bertanya jawab mengenai hak dan
cepat agar membangkitkan semangat kewajiban. Kemudian siswa secara
siswa juga dalam belajar. (3) Warna bersama-sama menjawab mengenai
tulisan pada multimedia interaktif kurang pengertian hak dan kewajiban. Guru
terlihat dengan jelas saat ditampilkan bertanya mengenai contoh hak terhadap
melalui proyektor. Akan lebih baik energi dan hak terhadap kewajiban, siswa
menggunakan warna-warna yang terlihat menjawabnya secara serentak dan guru
seperti apabila background berwarna menunjuk beberapa siswa untuk
lebih muda maka gunakan tulisan yang menjawab. Setelah bertanya jawab, siswa
gelap ataupun sebaliknya. diperintahkan untuk menulis kembali 5
Pada pelaksanaan tindakan dan contoh hak dan kewajiban terhadap
observasi siklus II dilakukan pada tanggal ketersediaan air bersih.
19 April 2018. Guru menampilkan Guru bertanya kepada siswa
multimedia interaktif mengenai Kayanya mengenai kesiapan mereka untuk
Negeriku. Setelah itu, guru meminta memulai permainan. Semua siswa
siswa untuk mengamati gambar-gambar menjawab siap dengan antusias. Guru
yang terdapat pada multimedia interaktif membacakan peraturan permainan agar
mengenai sumber-sumber energi siswa memahami apa yang harus mereka
alternatif. Siswa secara bersama-sama kerjakan selama permainan. Setelah
menyebutkan sumber energi yang siswa memahami, guru membagikan
terdapat di dalam multimedia lembar kerja pada setiap kelompok.
interaktif.Kemudian guru mengajak siswa Kemudian guru membagikan handphone
untuk bermain mencari harta karun. kepada setiap kelompok untuk membuka
Sebelum bermain, guru membagi multimedia interaktif sebagai panduan
siswa ke dalam 5 kelompok dan mereka mencari harta karun. Namun saat
menginstruksikan mereka untuk di tengah pembelajaran, siswa mulai
berkumpul dengan kelompoknya masing- terlihat kebingungan ketika menggunakan
masing. Siswa dapat melihat pembagian multimedia interaktif di handphone dan
kelompoknya pada multimedia interaktif. mencari materi melalui media karena
Setelah berkumpul dengan kelompoknya multimedia interaktif yang digunakan
masing-masing, guru membagikan tidak bekerja dengan baik. Hal ini
identitas kelompok dengan memanggil disebabkan karena spesifikasi handphone
kapten setiap kelompok. Siswa memakai yang mencukupi atau karena memori
identitas kelompoknya dan terlihat yang dimiliki hanya tinggal sedikit
antusias karena mereka akan segera sehingga membuat multimedia interaktif
bermain. Namun sebelum bermain, guru menjadi lamban. Sehingga guru
meminta siswa untuk memperhatikan mengambil langkah alternatif yaitu
video mengenai salah satu energi memperlihatkan materi melalui layar
alternatif yaitu “Air”. Setelah melihat infokus agar siswa dapat menemukan
video, guru membagikan lembar kerja jawabannya.
kepada masing-masing siswa dan Setelah selesai bermain, guru
menginstruksikan mereka untuk menampilkan kembali multimedia
menjawab pertanyaan yang berkaitan interaktif di depan kelas untuk
dengan video yang telah mereka lihat. memberikan penguatan, siswa mencatat
Saat mengerjakan tugasnya masing- hal-hal yang terdapat multimedia
masing, terdapat siswa yang masih interaktif ke dalam catatannya.
bertanya mengenai kebenaran

JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195


192 Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran
Tematik untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD.

Berdasarkan hasil observasi pada sepertinya tidak terlalu bermasalah,


siklus II ini, dapat diketahui persentase namun jika media digunakan oleh siswa
keterlaksanaan aktivitas guru dari rencana maka siswa mungkin akan kesulitan
pelaksanaan pembelajaran yang telah dalam menggunakannya sehingga guru
dibuat adalah sebesar 98.55%. Kegiatan harus memberitahu terlebih dahulu
yang belum terlaksana ialah guru tidak bagaimana cara menggunakan
mencatat kelompok mana yang multimedia interaktif tersebut, dan (2)
menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu. Penggunaan kembali oleh guru yang
Namun kelompok yang sama akan memungkinkan namun untuk
mempersentasikan terlebih dahulu guru yang berbeda, guru tersebut harus
merupakan kelompok yang pertama kali mendalami pola urutan dan skenario
menyelesaikan tugasnya. materi dalam penggunaan multimedia
Sedangkan persentase keterlaksanaan interaktif.
aktivitas siswa adalah sebesar 93%. Hal Minat belajar siswa dilihat dari
ini disebabkan karena mash terdapat lembar observasi yang diamati oleh
siswa yang belum mengikuti kegiatan observer menjabarkan bahwa terdapat
dengan baik. Seperti menolak ketika peningkatan pada setiap komponen minat
diminta untuk mempersentasikan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
kerjanya di depan kelas dan Pada komponen perhatian dalam siklus I
menyerahkannya kepada teman yang mendapatkan 79% mengalami
lainnya. peningkatan pada siklus II menjadi 93%.
Refleksi untuk siklus II ini adalah (1) Dari hasil analisis komponen perhatian
Guru mencari lagi permainan konsentrasi ini mengalami peningkatan baik ketika
yang lebih menyenangkan agar siswa guru sedang menjelaskan ataupun belajar
benar-benar lebih siap sebelum belajar. menggunakan multimedia interaktif,
Guru seharusnya memiliki banyak siswa lebih kondusif, memperhatikan
alternatif kegiatan yang bisa dilakukan lebih seksama, tidak mengobrol dengan
untuk mengembalikan fokus siswa. (2) temannya serta tidak terlihat mengantuk.
Jika ingin menggunakan handphone Pada komponen relevansi dalam
kembali, usahakan untuk mencari siklus I mendapatkan 51% mengalami
handphone dengan memori yang kosong peningkatan pada siklus II menjadi 78%.
dan spesifikasi yang lebih tinggi agar saat Pada siklus II, siswa lebih aktif dan
membuka multimedia interaktif tidak mampu menjawab ataupun mengajukan
lama atau error. RAM minimal yang pertanyaan sesuai dengan materi
harus dimiliki oleh HP adalah 2 pembelajaran yang sedang dipelajari.
Gigabyte.(3)Permainan yang dilakukan Pada komponen percaya diri
dengan multimedia interaktif lebih baik dalam siklus I mendapatkan pada siklus II
di dalam kelas saja agar lebih kondusif 50% mengalami peningkatan menjadi
lagi. (4) Saat persentasi, lebih baik 78%. Siswa menjadi lebih berani untuk
arahkan siswa untuk membagi tugas maju ke depan kelas dan
dengan teman satu kelompoknya agar mempersentasikan hasil kerjanya dengan
lebih seragam dan semua dapat suara lantang.
kesempatan untuk berbicara. Sedangkan Pada komponen kepuasan dalam
untuk evaluasi pada multimedia interaktif siklus I mendapatkan 62%, kemudian
di siklus II ini menurut Ahli Media yaitu mengalami peningkatan pada siklus II
Bapak Harsa Wara P., M.Pd adalah menjadi 94%. Pada siklus II, siswa
sebagai berikut: (1) Aksesibilitas terlihat senang ketika belajar
multimedia interaktif, karena tujuan menggunakan multimedia interaktif,
media adalah didunakan oleh guru
JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195
Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran Tematik
untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD. 193

siswa juga lebih aktif dan antusias saat Selain itu berdasarkan hasil
proses pembelajaran. angket yang diisi oleh siswa, dapat dilihat
Berikut ini grafik persentase dari grafik di bawah ini:
komponen minat belajar siswa yang Siklus I Siklus II
diperoleh oleh siswa kelas IVB pada No Kategori
Jumlah % Jumlah %
siklus I dan siklus II. Sangat
1 5 20.8% 18 75%
Berminat
100% 2 Berminat 7 29.2% 6 25%
76%80% 75%79% 74% 77%81% 3
Cukup
9 37.5% 0 0%
80% 69% Berminat
Kurang
60% 4 3 12.5% 0 0%
Berminat
Tidak
40% 5 0 0% 0 0%
Berminat
20%
Gambar 1. Diagram persentase hasil
0% angket komponen minat belajar siswa
Perhatian Relevansi Percaya Diri Kepuasan
Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Selain itu, dari hasil angket siklus
Gambar 1. Diagram persentase hasil I dan siklus II juga dapat dilihat bahwa
lembar observasi komponen minat terdapat peningkatan minat belajar siswa
belajar siswa Siklus I dan Siklus II setelah menerapkan multimedia interaktif
Dari hasil lembar observasi siklus dalam pembelajaran bahwa tematik di
I dan siklus II dapat dilihat bahwa sekolah. Jumlah siswa yang mengalami
terdapat peningkatan minat belajar siswa peningkatan minat belajar pada hasil
setelah menerapkan multimedia interaktif angket dapat dilihat dalam tabel di bawah
dalam pembelajaran bahwa tematik di ini:
sekolah. Jumlah siswa yang mengalami
peningkatan minat belajar dapat dilihat Tabel 3. Perbandingan Minat Belajar
dalam tabel di bawah ini: Siswa Berdasarkan Hasil Angket
Siklus I dan Siklus II
100% 93% 94%
79% 78% 78%
80% Siklus I Siklus II
62% No Kategori
Jumlah % Jumlah %
60% 51% 50%
Sangat
1 7 29% 9 37.5%
40% Berminat
2 Berminat 17 71% 15 62.5%
20% Cukup
3 0 0% 0 0%
0%
Berminat
Perhatian Relevansi Percaya Kepuasan
Kurang
4 0 0% 0 0%
Diri Berminat
Tidak
5 0 0% 0 0%
Siklus I Siklus II Berminat

Dari kedua pengukuran minat belajar


Tabel 2. Perbandingan Minat Belajar di atas, didapatkan bahwa minat belajar
Siswa Berdasarkan Hasil Observasi siswa meningkat. Hal ini sesuai dengan
Siklus I dan Siklus II yang dikatakan oleh Munir (2012, hlm. 7)
bahwa multimedia interaktif dapat
menarik perhatian dan minat belajar
siswa.

JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195


194 Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran
Tematik untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD.

SIMPULAN pembelajaran selesai. Pada siklus 2,


Berdasarkan hasil pembahasan dalam siswa terlihat berminat pada
penelitian mengenai penerapan multimedia interaktif yang
multimedia interaktif menggunakan diterapkan dalam pembelajaran,
powerpoint pada pembelajaran tematik apalagi saat siswa juga ikut serta
untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mengontrol multimedia
kelas IV Sekolah Dasar dapat ditarik interaktif menggunakan handphone.
beberapa kesimpulan sebagai berikut: 3. Minat belajar siswa kelas IV di
1. Perencanaan penelitian mengenai sekolah dasar yang menjadi lokasi
penerapan multimedia interaktif penelitian mengalami peningkatan
menggunakan powerpoint pada dari siklus I dan siklus II. Rata-rata
pembelajaran tematik untuk minat belajar yang dilihat dari hasil
meningkatkan minat belajar siswa observasi pada siklus I yaitu 62,33%,
kelas IV Sekolah Dasar pada kemudian pada siklus II meningkat
dasarnya menyiapkan rencana menjadi 86.91%. Sedangkan minat
pelaksanaan pembelajaran dan belajar yang diukur menggunakan
multimedia interaktif. Rencana angket pada siklus I memiliki rerata
pelaksanaan pembelajaran disusun sebesar 74.41%, kemudian
sesuai aturan Permendikbud No. 22 meningkat pada siklus II menjadi
Tahun 2016. Sedangkan multimedia 78.5%. Hal ini membuktikan bahwa
interaktif menggunakan powerpoint minat belajar siswa dapat
dibuat menggunakan 5 tahapan yaitu ditingkatkan melalui penerapan
analisis, desain, pembuatan, multimedia interaktif menggunakan
implementasi, dan evaluasi. powerpoint dalam pembelajaran
Multimedia interaktif dibuat dengan tematik.
menggunakan model multimedia
interaktif drill, tutorial dan DAFTAR RUJUKAN
instructional games. RPP dan Dalyono, M. (2009). Psikologi
multimedia interaktif yang telah pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
dibuat dan disusun mengalami Firmansyah, D. (2015). Pengaruh
perbaikan pada setiap siklusnya strategi pembelajaran dan minat
sesuai dengan hasil refleksi pada belajar terhadap hasil belajar
siklus sebelumnya. matematika. Jurnal Pendidikan
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan UNSIKA Volume 3 Nomor 1,
menerapkan multimedia interaktif Maret 2015 ISSN 2338-2996.
menggunakan powerpoint pada Hernawan, A., dkk. (2010). Belajar dan
pembelajaran tematik dapat pembelajaran SD. Bandung: UPI
meningkatkan minat belajar siswa PRESS.
dalam pembelajaran. Pada pra siklus, Keller, J. (1987). Development and use of
80% siswa tidak memperhatikan the ARCS model of motivational
guru saat proses pembelajaran design. Journal of Instructional
berlangsung. Namun ketika Development, 10(3), 2-10.
multimedia interaktif diterapkan Keller, J. (2006). Development of Two
dalam pembelajaran di kelas, pada Measures of Learner Motivation.
siklus I sebagian siswa terlihat Florida State University, Version
antusias dan memerhatikan guru 060222 Page 2-9.
serta multimedia interaktif dengan Kunandar. (2008). Langkah mudah
baik. Selain itu, multimedia interaktif penelitian tindakan kelas sebagai
hanya dikontrol oleh guru sampai
JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195
Aprilia, Riyadi, Rengganis, Penerapan Multimedia Interaktif Powerpoint dalam Pembelajaran Tematik
untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD. 195

pengembangan profesi guru.


Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2011).
Media pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia
Majid, A. (2014). Pembelajaran tematik
terpadu. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Mayer, R.E. (2009). Multimedia
Learning. Cambridge, New
York:Cambridge University Press.
Mulyanta & Leong, M. (2009). Tutorial
membangun multimedia interaktif:
Media pembelajaran. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Munir. (2012). Multimedia konsep &
aplikasi dalam pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Pardosi, K.F.& Sibuea, A.M. (2015).
Penerapan multimedia
pembelajaran interaktif (mpi)
dalam upayameningkatkan hasil
belajar dan minat belajar biologi.
Jurnal Teknologi Informasi &
Komunikasi dalam Pendidikan Vol
2, No. 1 Tahun 2015.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Wiriaatmadja, R. (2008). Metode
penelitian tindakan kelas. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

JPGSD, Volume.4 No.II, Agustus 2019, hlm 185-195

You might also like