You are on page 1of 8

JuDha_PGSD: Jurnal Dharma PGSD

Volume 1 Nomor 1 2020


ISSN: (Online)
Doi:

The article is published with Open Access at: http://ejournal.undhari.ac.id/index.php/judha

Pengembngan Media Video Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Untuk


Siswa Kelas SD Negeri 17 Pasar Masurai 1
Penulis 1, Gingga Prananda
Penulis 2, Ali Wardana
Penulis 3, Yuliadarmianti

 Aliwardana877@gmail.com

Abstract: The implementation of Thematic learning at SD Country 17 Pasar Maurai I is not yet
optimal. That is because teachers only use books in learning, so students are less enthusiastic in
following the learning process. The use of video media in Thematic learning can provide an
alternative way for students to motivate students to study harder. The formulation of the problem
in this research is how the development, feasibility, and effectiveness and practicality of learning
video media Theme 6 Subtheme 2 for Grade IV Students. The purpose of this study was to
determine the development, feasibility, effectiveness, and practicality of learning media video
theme 6 subthemes 2 for grade IV students. This research is a research and development (Research
and Development). The development model used is the ADDIE model which consists of 5 stages,
namely analysis, design, development, implementation, and evaluation,. The population in this
development is 3 students, 1 teacher of class IV to find out the practicality of instructional video
media developed, and there is also validation of video media from 2 expert lecturers. The results of
the practicality of 3 students showed a percentage of 90.62% with a very practical category, and the
results of 1 teacher showed a percentage of 92.18% with a very practical category. The results of
the media validation from 2 expert lecturers showed a percentage with a very valid category.

Keywords: practicality; instructional video media; thematic.

Abstrack: Pelaksanaan pembelajaran Tematik di SD Negeri 17 Pasar Maurai I belum optimal. Hal
itu disebabkan karena guru hanya menggunakan Buku dalam pembelajaran , sehingga siswa kurang
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan media video dalam pembelajaran
Tematik dapat memberikan jalan alternatif untuk siswa agar memotivasi siswa untuk belajar lebih
giat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan, kelayakan, dan
keefektifan dan praktisan media video pembelajaran Tema 6 Subtema 2 untuk Siswa kelas IV.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengembangan, kelayakan, kefektifan, Dan kepraktisan
media video pembelajaran tema 6 subtema 2 untuk siswa kelas IV. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan (Research and Devlopment). Model pengembangan yang digunakan yaitu
model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu analysis,design ,development , implementasi, dan

38
Ali Wardana. Pengembngan Media Video Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Untuk Siswa Kelas SD
Negeri 17 Pasar Masurai 1

evalution,.populasi dalam pengembngan ini yaitu 3 orang siswa ,1 guru wali kelas IV untuk
mengetahui kepraktisan media video pembelajaran yang dikembangkan, dan juga ada validasi
media video dari 2 dosen ahli. Hasil dari kepraktisan dari 3 siswa menunjukan hasil persentase
90.62 % dengan kategori sangat praktis,dan hasil dari 1 orang guru menunjukan persentase 92.18
% dengan kategori sangat praktis. Hasil dari validasi media dari 2 dosen ahli menunjukan
persentase dengan kategori sangat valid.

Kata kunci: kepraktisan; media video pembelajaran;tematik.

PENDAHULUAN Pembelajaran tematik menuntut


Berdasarkan Undang-Undang para siswa untuk aktif mencari, menggali,
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun dan menemukan konsep serta prinsip-
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional prinsip secara holistic dan autentic.
pasal 1 mengatur bahwa pendidikan Implementasi pembelajaran tematik
merupakan usaha sadar dan terencana membutuhkan sarana dan prasarana yang
untuk mewujudkan suasana belajar dan memadai serta harus menggunakan
proses pembelajaran agar peserta didik berbagai sumber belajar, baik yang
secara aktif mengembangkan potensi didesain secara khusus untuk kebutuhan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual pembelajaran (by design) maupun
keagamaan, pengendalian diri, sumber belajar yang tersedia di
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by
serta keterampilan yang diperlukan utilization) dan bisa dikunjungi oleh
dirinya, masyarakat,bangsa dan negara. siswa. Belajar merupakan proses yang
Setiap orang berhak mendapatkan berhubungan antara guru dan siswa,
pendidikan yang layak. Pendidikan dapat pembelajaran terjadi apabila siswa secara
ditempuh melalui dua cara, yaitu aktif berinteraksi dengan lingkungan
pendidikan fomal dan pendidikan belajar yang diatur guru (Prananda,
nonformal. Melalui pendidikan seseorang 2019).
diharapkan dapat mengembangkan Berdasarkan wawancara yang
seluruh potensi di dalam dirinya agar dilakukan peneliti dengan siswa di SDN
menjadi seorang individu yang memiliki 17 Pasar Masurai 1 di peroleh hasil
kecerdasan, keterampilan, dan bahwa pembelajaran tematik yang
kepribadian yang luhur. dilakukan SDN 17 Pasar Masurai 1 belum
dapat menarik minat belajar siswa. Siswa

39
Ali Wardana. Pengembngan Media Video Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Untuk Siswa Kelas SD
Negeri 17 Pasar Masurai 1

cenderung kurang berminat dan tidak menuju penerima (Daryanto, 2013:4).


memperhatikan pelajaran yang diajarkan Media merupakan salah satu komunikasi,
oleh guru karena media pembelajaran yaitu sebagai pembawa pesan dari
yang di gunakan kurang menarik. komunikator menuju komunikan. Media
Penggunaan media pembelajaran yang juga dapat dikatakan bahwa proses
menoton dapat membuat siswa kurang pembelajaran merupakan proses
berminat untuk belajar dan motivasi komunikasi.
siswa untuk belajarpun berkurang, siswa Video merupakan tayangan yang di
menjadi kesulitan dan tidak fokus ketika dalamnya memuat kombinasi antara
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan gambar yang bergerak beserta suara.
wawancara dengan Ibu Rosmida, S.Pd, Video dapat dimanfaatkan di dalam
guru tematik kelas IV di SDN 17 Pasar proses pembelajaran agar dapat menarik
Masurai 1. Menurut beliau dalam perhatian siswa. Menurut (Daryanto,
pembelajaran tematik yang dilakukan 2013:88) video adalah segala seuatu yang
masih menggunakan media memungkinkan sinyal audio dapat
pemebelajaran konvensional yakni dikombinasikan dengan gambar bergerak
dengan penggunaan buku paket sebagai secara sekuensual. Video dapat
pegangan dalam pembelajaran, dimanfaatkan dalam program
penjelasan dengan tulisan di papan tulis, pembelajaran, karena dapat memberikan
dan ceramah, belum menggunakan media pengalaman yang tidak terduga kepada
pembelajaran. siswa. Selain itu, video dapat
Media merupakan segala sesuatu dikombinasikan dengan animasi dan
yang digunakan sebagai perantara untuk pengaturan kecepatan untuk
menyampaikan materi pembelajaran di mendemonstrasikan perubahan dari
dalam sebuah proses belajar. Kata media waktu ke waktu.
merupakan bentuk jamak dari kata Berdasarkan permasalahan di atas,
medium. Medium dapat didefinisikan maka peneliti tertarik melakukan
sebagai perantara atau pengatur penelitian R&D dengan judul
terjadinya komunikasi dari pengirim “Pengembangan Media Video

40
Ali Wardana. Pengembngan Media Video Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Untuk Siswa Kelas SD
Negeri 17 Pasar Masurai 1

Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Kelas menghasilkan, menguji keefektifan


IV Di SDN 17 Pasar Masurai 1”. produk, model, metode/strategi/cara,
jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul,
METODE baru, efektif, efisien, produktif, dan
Jenis penelitian yang dilakukan oleh bermakna (Putra, 2015:67).
peneliti ini termasuk jenis penelitian Berdasarkan pengertian tersebut
pengembangan. Metode penelitian dan peneliti menyimpulkan bahwa metode
pengembangan atau dalam bahasa penelitian R dan D adalah metode yang
inggrisnya disebut Research and digunakan untuk menghasilkan suatu
Development adalah metode penelitian produk tertentu dengan melihat masalah
yang digunakan untuk menghasilkan dengan analisis kebutuhan. Sehingga
produk tertentu, dan menguji keefektifan peneliti ini dapat memberikan
produk tersebut (Sugiyono, 2012:407). pemecahan masalah. Produk yang
R&D dalam dunia pendidikan dan dihasilkan ini akan diuji cobakan untuk
pembelajaran mengkhususkan pada kemudian divalidasi agar mendapat
pengembangan bidang desain atau kelayakan dan keefektifannya selanjutnya
rancangan, apakah itu berupa model produk yang sudah divalid tersebut dapat
desain atau desain bahan ajar produk. diproduksikan lebih banyak lagidan
Penelitian pengembangan adalah diguakan untuk mengembangkan kualitas
suatu proses atau langkah-langkah untuk agar sesuai dengan tujuan yang
mengembangkan suatu produk baru atau diharapkan.
menyempurnakan produk yang telah ada Dalam model pengembangan ini
dan dapat dipertanggung jawabkan penulis proposal memilih model
(Sukmadinata, 2012:164). Secara pengembangan ADDIE karna didasari atas
sederhana R&D didefinisikan sebagai pertimbangan bahwa model ini akan
metode penelitian yang secara sengaja, mampu menghasilkan produk yang
sistematis, bertujuan/diarahkan untuk efektif dan efesien, hal ini disebabkan
mencari temukan, merumuska bahwa pada setiap model pengembangan
memperbaiki, mengembangkan, tentu memiliki karakteristik tertentu. Hal

41
Ali Wardana. Pengembngan Media Video Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Untuk Siswa Kelas SD
Negeri 17 Pasar Masurai 1

utama yang dilakukan pada model ADDIE video yang di kembangkan valid atau
ini yaitu memberikan suatu peluang tidak valid untuk di gunakan dan di uji
untuk melakukan setiap evaluasi cobakan kesiswa. Yang memvalidasi
terhadap aktivitas pengembangan yang media video ini yaitu 2 validator ahli dari
dilakukan pada setiap tahapan (Tegeh, dosen FKIP UNDHARI yaitu ,Antik Estika
2014:41-45). Hader, M.Pd, dan Agus Saputra, M,Pd.
Produk yang akan dikembangkan Berdasar dari hasil dari validator Antik
dalam pengembangan ini adalah media Estika Hader,M,Si, Dengan persentase
video pembelajaran Pada Tema 6 cita- 82,10 % dengan kategori sangat
citaku Subtema 2 aku dan cita-citaku valid.dan dari validator Agus Saputra,
dengan menggunakan model ADDIE yang M.Pd, dengan persentase 84,21% dengan
dikembangkan oleh Dick dan Carry pada kategori sangat valid. Dari keseluruhan
tahun 1996 untuk merancang sistem validator diproleh hasil dengan
pembelajaran. pada model ADDIE ini persentase 83,15% dengan kategori
terdiri dari lima tahapan yaitu: sangat valid, jadi dapat disimpulkan

Analize media video yang dikembangkan oleh


peneliti layak dan valid untuk di uji
cobakan.
Impleme Evaluate Design 2. Praktikalitas Dari Siswa
nt Praktis nya video pembelajaran
yang diperoleh dari hasil angket yang
diberikan oleh siswa terhadap video
Development
tersebut. Praktikalitas ini dilakukan
secara terbatas yaitu hanya 3 orang siswa
Gambar 1.1 Bagan Model ADDIE
yang dipilih berdasarkan kemampuan
HASIL DAN PEMBAHASAN yang berbeda, proses praktikalitas ini
1. Validasi Media Video Pembelajaran dilaksanakan secara dering kepada setiap
Sebelum di uji coba produk harus di individu siswa yang terpilih.
validasi dulu untuk menentukan media

42
Ali Wardana. Pengembngan Media Video Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Untuk Siswa Kelas SD
Negeri 17 Pasar Masurai 1

Respon siswa yang diperoleh dari Praktikalitas yang dilakukan oleh


dering tersebut perlu dianalisis untuk guru mencakup tiga aspek penilaian yaitu
menentukan apakah video pembelajaran aspek ketertarikan dari video,
yang telah dibuat praktis atau tidak kemudahan dalam memahami materi
dengan memberikan tiga kategori aspek dengan menggunakan media video, dan
yang dinilai yaitu aspek ketertarikan yang terakhir yaitu kesesuaian waktu
siswa terhadap video, aspek kemudahan dalam menggunakan media video.
dalam memahami materi, dan kategori Berdasarkan hasil praktikalitas dari guru
aspek kesesuaian waktu. wali kelas IV. Dari hasil daya
Berdasarkan hasil praktikalitas dari tarik/ketertarikan di proleh hasil
3 siswa yang memiliki kemampuan yang persentase 94.44% dengan kategori
berbeda. Dari hasil daya sangat praktis, dari hasil kemudahan
tarik/ketertarikan di proleh hasil dalam memahami materi diproleh hasil
persentase 91.66% dengan kategori persentase 87,5% dengan kategori
sangat praktis, dari hasil kemudahan sangat praktis, dan dari hasil kesesuaian
dalam memahami materi diproleh hasil waktu diproleh hasil persentase 90,00%
persentase 87,5% dengan kategori dengan kategori sangat praktis, dan dari
sangat praktis, dan dari hasil kesesuaian hasil keseluruhan kepraktikalitas media
waktu diproleh hasil persentase 90,00% diproleh hasil dengan persentase 92.18%
dengan kategori sangat praktis, dan dari dengan kategori sangat praktis. Jadi
hasil keseluruhan kepraktikalitas media dapat disimpulkan bahwa hasil
diproleh hasil dengan persentase 90.62% kepraktisan media video pembelajaran
dengan kategori sangat praktis. Jadi yang di kembangkan oleh peneliti itu
dapat disimpulkan bahwa hasil dengan hasil sangat praktis.
kepraktisan media video pembelajaran
KESIMPULAN
yang di kembangkan oleh peneliti itu
Berdasarkan penelitian
dengan hasil sangat praktis.
pengembangan dan pembahasan pada
3.Praktikalitas Dari Guru pembelajaran Tema 6 subtema 2 dengan
menggunakan video pembelajaran pada

43
Ali Wardana. Pengembngan Media Video Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Untuk Siswa Kelas SD
Negeri 17 Pasar Masurai 1

siswa kelas IV SDN 17 Pasar Masurai I melatih kemampuan memecahkan


masalah pada materi larutan asam
menunjukkan bahwa.
basa. unesa journal of chemical
1. Pengembangan media video education. Vol. 1, no.1.
pembelajaran ini menngunakan model
Arikunto, s. (2010). Prosedur penelitian.
ADDIE yan terdiri dari beberapa tahap Jakarta: Rineka cipta.
yaitu, analisys, design, development, Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi
implementasi ,dan evaluation. pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2. Media video pembelajaran yang
Arsyad, A. (2014). Media pemebelajaran.
dikembangkan sudah layak untuk
Jakarta: Rajawali Pers.
digunakan. Kelayakan media video
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran.
ditunjukkan dengan hasil penilaian
Yogyakarta: Gava Media.
dari validator materi dan validator
Depdiknas. (2003). Undang- Undang
media.
Republik Indonesia Nomor 20 tahun
3. Video pembelajaran yang dibuat dari 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasisonal . Jakarta: Depdiknas.
kurikulum 2013 tema 6 cita-citaku
subtema 2 hebatnya cita-citaku. Dimyati, d. M. (2009). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
4. Validitas video pembelajaran ini, di
validasi oleh 2 dosen ahli validator
Endang, p. (2008). Asesmen Pembelajaran
(dosen UNDHARI), yaitu: ibu Antik SD. Jakarta: Direktorat Jendral
Estika Hader, M.Si dan bapak Agus Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Saputra, M.Pd.
5. Praktikalitas dilakukan untuk melihat Hamdani. (2011). Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
kepraktisan video pembelajaran Huda, N. d. (2015). Pengembangan Video
tersebut yang didapatkan dari hasil Pembelajaran IPA Terpadu
Mikrosop Untuk Siswa Madrasah
angket respon guru wali kelas dan Tsanawiyah (MTs). Unnes Education
angket respon siswa-siswi kelas IV Journal.vol.4,No.1.

SDN 17 Pasar Masurai I. Karta, I. M. (2012). Pengembangan Video


DAFTAR RUJUKAN Pemebelajaran Menulis Puisi Baru
Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Tekno-
Agustina, A. d. (2012). pengembangan Pedagogi Universitas Jambi.
media pemebelajaran video untuk Vol.2,No.1.

44
Ali Wardana. Pengembngan Media Video Pembelajaran Tema 6 Subtema 2 Untuk Siswa Kelas SD
Negeri 17 Pasar Masurai 1

Kustandi, C. d. (2013). Media


Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Prananda, G. (2019). Pengaruh Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas
V SD. Jurnal Pedagogik, 6(1), 1–107.

Slameto. (2013). Belajar Dan Faktor-


Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.

Sugiyono. (2012). Statistik untuk


Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. s. (2012). Metode


Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Tegeh. (2014). Model Penelitian


Pengembangan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

45

You might also like