You are on page 1of 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

VIDEOSCRIBE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK


DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH
SITI BADARIAH
NIM F2211181025

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
VIDEOSCRIBE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
DI SEKOLAH DASAR
Siti Badariah, Hairida, Tahmid
Program Studi Magister Pendidikan Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak
Email: badariahtanjung7@gmail.com
Email: hairida_fkipuntan@yahoo.co.id
Email: tahmid.sabri@fkip.untan.ac.id

ABSTRACT
This study aims to develop videoscribe learning media product in thematic learning at
Al-Azhar 21 Islamic Elementary School Pontianak. This research using research and
development (R&D) refers to the development phases according to Borg & Gall. The
subject of this research was fourth grade students of Al-Azhar 21 Islamic Elementary
School Pontianak devided into 3 students in the initial trial, 15 students in the main
trial and 21 students in the extended trial. The results of this research concluded that
(1) the phases of development according to Borg & Gall were simplified into 9 phases,
the results of the product were packed into DVD-R and practical manuals, (2) the
videoscribe learning media was very feasible to use with mean score of media expert
3.75 percentage 93.75% and the mean score of material expert 3.65 percentage
83.65%, (3) teacher and student responses were very interesting, obtained a score of
92.5% teacher response and a score of 100% student response, ( 4) The videoscribe
learning media effective to be use with the score of the T-test Sig. (2-tailed) was 0.000
≤ 0.05. There was a significant difference between the pretest and posttest scores with
the score of effect size 1.40> 1.00 categorized as strong effect.

Keywords: Learning Media, Thematic Learning, Videoscribe.

PENDAHULUAN Pelaksanaan pendidikan dibutuhkan


Undang-undang Nomor 20 Tahun komponen-komponen agar pendidikan itu
2003 tentang sistem pendidikan nasional berjalan dengan lancar. Peserta didik sebagai
pasal 5 ayat 1, setiap warga negara manusia ingin belajar akan mendapatkan
mempunyai hak yang sama untuk pelajaran yang memuaskan manakala
memperoleh pendidikan yang bermutu. Pasal terpenuhi komponen-komponen yang
1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan dipersyaratkan. Guru merupakan komponen
terancam untuk mewujudkan suasana belajar yang sangat penting, guru harus menciptakan
dan proses pembelajaran agar peserta didik suasana belajar yang nyaman untuk peserta
secara aktif mengembangkan potensi dirinya didik beraktivitas yaitu belajar dalam proses
untuk memiliki kekuatan spiritual pembelajaran (Neoloka dan Grace, 2017,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, h.18). Efektivitas pembelajaran tidak terlepas
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dari aktivitas dan berkualitas dalam
yang diperlukan dirinya dan masyarakat, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang
bangsa dan negara. Pasal 1 ayat 2, guru lakukan. Selain itu pembelajaran yang
pendidikan nasional adalah pendidikan yang efektif tidak terlepas dari peranan guru yang
berdasarkan pancasila dan Undang-Undang efektif dan suasana belajar yang mendukung
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (Sani, 2019, h. 43).
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai Hakikatnya pembelajaran adalah
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan proses interaksi antara pendidik dan peserta
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. didik. Pembelajaran merupakan kegiatan

1
yang dirancang untuk memberikan audio, video dan, animasi keren yang
pengalaman belajar yang melibatkan proses merupakan komponen multimedia.
mental dan fisik melalui interaksi Videoscribe satu diantara inovasi media
antarpeserta didik (Sumantri, 2016, h. 3). pembelajaran multimedia. Munir, (2015, h.2)
Anak usia sekolah memiliki pola pikir berpendapat “Multimedia merupakan
operasional konkret dan holistik, sehingga perpaduan berbagai media teks, gambar,
pembelajaran harus dilakukan secara tematik video dan animasi dalam satu media digital
(Rusman, 2016, h. 1). Menurut Kadir dan untuk menyampaikan informasi yang
Asrohan (2014) bahwa “Pembelajaran disajikan lebih menarik.”
tematik adalah pembelajaran yang dikemas Videoscribe adalah software yang
dalam bentuk tema-tema. Tema merupakan dapat digunakan dalam membuat design
wadah atau wahana untuk mengenalkan animasi papan tulis dengan sangat mudah.
berbagai konsep materi pada anak didik Media ini media komunikasi yang dibuat
secara menyeluruh” (h.9). Dengan oleh pengirim kepada penerima melalui
pembelajaran tematik, peserta didik simbol-simbol seperti kata-kata, gambar,
diharapkan mendapatkan hasil belajar yang audiovisual agar mudah dipahami terkait
optimal dan maksimal agar dapat pesan yang disampaikan. Media videoscribe
menghindari kegagalan pembelajaran. juga merupakan media pembelajaran
Era abad 21 ini perkembangan teknologi yang terdapat banyak animasi
teknologi semakin pesat dan mempengaruhi keren dan unik, sehingga cocok digunakan
dunia pendidikan. Banyak inovasi-inovasi sebagai media pembelajaran agar peserta
pembelajaran terbaru yang diciptakan untuk didik lebih suka dan terhibur dengan
pendidikan masa kini. Rusman, dkk (2015) tampilan yang menarik sehingga proses
mengatakan “Satu diantara inovasi pembelajaran lebih menyenangkan. Adapun
pembelajaran yaitu munculnya media manfaat media pembelajaran videoscribe
pembelajaran berbasis teknologi” (h.1). menurut Iskandar dkk, (2020) yaitu (1)
Terkait media pembelajaran berbasis sangat membantu tenaga pengajar dalam
teknologi, perkembangan dunia digital dalam mencapai efektifitas pembelajaran, (2)
dunia pendidikan juga memiliki pengaruh memaksimalkan pencapaian tujuan
yang singnifikan pada pola interaksi saat pembelajaran dalam waktu yang singkat, (3)
pembelajaran. Peserta didik yang rata-rata dapat merangsang minat belajar peserta didik
memiliki literasi teknologi yang baik untuk lebih mandiri, (4) peserta didik dapat
cenderung lebih cepat bosan ketika menayangkannya di rumah karena materi
pembelajaran berjalan secara konvensional. sudah dalam format DVD-R, (5) memenuhi
Perlu adanya inovasi guru dalam memilih tuntutan kemajuan zaman pendidikan,
media pembelajaran yang digunakan agar khususnya dalam penggunaan bidang media
bahan atau materi pelajaran dapat dicerna teknologi.
dengan mudah dan menarik perhatian peserta Hasil wawancara dengan guru kelas IV
didik, sehingga tercapainya tujuan SD Islam Al-Azhar 21 Pontianak pada
pembelajaran yang diharapkan (Suryani dkk, tanggal 2 Maret 2020 diperoleh informasi
2018, h. 1). bahwa (1) guru telah menggunakan media
Media pembelajaran berbasis teknologi pembelajaran manual maupun berbasis
memiliki kreativitas yang tinggi sehingga teknologi seperti penayangan video dari
membuat pengguna merasa asyik terlibat Youtube. Namun guru belum pernah
dengan isi dan materi yang dipelajari. Pribadi membuat media pembelajaran berbasis
(2017) mengatakan “Penggunaan media teknologi secara mandiri, (2) sarana dan
teknologi yang dilakukan dengan benar akan prasarana di kelas lengkap bahkan setiap
membuat aktivitas belajar dan upaya kelas dilengkapi seperangkat komputer,
memperoleh informasi dan pengetahuan infocus, layar infocus dan sound system yang
menjadi lebih efektif dan efesien” (h. 25). dapat guru gunakan untuk administrasi kelas
Inovasi media pembelajaran terus dilakukan dan untuk memutar video-video. Namun
agar menarik perhatian peserta didik dengan belum pernah guru gunakan untuk membuat
perpaduan media, seperti teks, gambar, media pembelajaran video berbasis

2
teknologi, yaitu videoscribe, (3) videoscribe METODE PENELITIAN
tergolong media baru bagi guru. Penelitian ini menggunakan metode
Perolehan data yang lebih lengkap penelitian dan pengembangan atau dikenal
dalam proses prapenelitian dilakukan dengan research and development (R&D)
wawancara pada siswa kelas IV diperoleh yaitu metode penelitian yang digunakan
informasi bahwa para siswa kelas IV sering untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menonton video-video yang ditonton dari menguji keefektivan produk tersebut (Nusa
Youtube atau plafon belajar seperti ruang Putra, 2012, h. 67). Model penelitian dan
guru, rumah belajar online, guru.com untuk pengembangan dalam penelitian ini
membantu pemahaman terkait materi yang menggunakan model menurut Borg and Gall
sulit. Kecenderungan Youtube dan aplikasi yang menerapkan 10 langkah dalam R&D
belajar online dalam mengemas materi ajar yang dikembangkan oleh staf Teacher
didukung kreativitas teknologi membuat para Education Program at Far West Laboratory
siswa lebih antusias dan tidak membuat for Educational Recearch and Developmen
jenuh. yaitu, (1) research and information collecting
Hasil penelitian terdahulu (penelitian dan pengumpulan informasi), (2)
menunjukkan bahwa media pembelajaran planning (perencanaan), (3) develop
videoscribe lebih efektif dan menarik pleliminary form a product (mengembangkan
digunakan karena memberikan hasil yang produk awal), (4) preliminary field testing
baik dalam implementasinya dan dapat (pengujian lapangan awal), (5) product
meningkatkan hasil belajar siswa. Rahmatika revision (revisi produk), (6) preliminary field
& Ratnasari (2018) dalam penelitianya testing (uji lapangan Utama), (7) operational
disimpulkan bahwa media pembelajaran product revision, (8) operational field
matematika bilingual berbasis sparkol testing, (9) final product revision, (10) main
videoscribe, menarik dan efektif digunakan field testing.
dalam pembelajaran matematika. Selanjutnya Sampel dalam penelitian ini yaitu: (1)
Istanti, Nur Widya (2017) dalam Sampel Uji Coba Lapangan Awal menurut
penelitiannya disimpulkan bahwa Borg and Gall (dalam Setyosari, 2015), uji
pengembangan media pembelajaran sparkol coba awal dilakukan pada 1-3 sekolah, yang
videoscribe berbasis CTL pada mata melibatkan 6-12 subjek. Pada penelitian ini
pelajaran IPA SDN Tambangan, dapat sampel yang digunakan sebanyak 1 sekolah
meningkatkan hasil belajar dan praktis untuk yang melibatkan 3 siswa. (2) Sampel Uji
pembelajaran IPA. Coba Lapangan Utama menurut Borg and
Berdasarkan latar belakang di atas, Gall (dalam Sugiyono, 2017), uji coba
maka penelitian ini dilakukan untuk lapangan utama dilakukan pada 3-5 sekolah,
mengembangkan media pembelajaran yang melibatkan 30-80 subjek. Pada
videoscribe dalam pembelajaran tematik di penelitian ini sampel yang digunakan
Sekolah Dasar. Media pembelajaran sebanyak 1 sekolah yang melibatkan 6 siswa
videoscribe dipilih dalam penelitian ini untuk kelompok kecil, 9 siswa dan 4 guru
karena memiliki keunggulan-keunggulan untuk kelompok besar. (3) Sampel Uji Coba
sebagai berikut (1) terdapat animasi keren Lapangan Secara Meluas digunakan
sehingga membuat peserta didik lebih sebanyak 1 sekolah yang melibatkan 21
tertarik, (2) dapat digunakan sebagai media siswa.
belajar jarak jauh, (3) proses pembuatan dan Teknik pengumpulan data dalam
penayangan media ini mudah, (4) dapat penelitian ini menggunakan kuesioner dan
dishare didunia sosial. Apa lagi apabila tes. Koesioner merupakan teknik
materi yang disampaikan dalam pengumpulan data yang dilakukan dengan
pembelejaran tematik terkait dengan budaya cara memberi seperangkat pertanyaan atau
rakyat sekitar akan menjadikan pembelajaran pernyataan tertulis tertutup atau terbuka
itu semakin menarik dan menyenangkan kepada responden untuk dijawabnya.
(Sabri,T., 2020).

3
Koesioner cocok digunakan bila jumlah Berdasarkan Tabel 4.9 hasil validasi dari dua
responden cukup besar berupa. (Sugiyono, ahli materi, pada aspek media produk media
2014, h. 199). Tes sebagai alat ukur terhadap pembelajaran videoscribe mendapatkan skor
peserta didik yang objektif dan standar yang rata-rata ahli 3,61 dengan persentase 79,17%
berupa pertanyaan atau latihan yang harus kategori layak. Pada aspek kesesuaian materi
dijawab oleh peserta didik, untuk mendapatkan skor rata-rata ahli 3,75 dengan
menghasilkan suatu nilai yang mencerminkan persentase 93,75% kriteria sangat layak. (4)
prestasi. Tes berfungsi mengukur tingkat tahap uji coba lapangan awal, Pada tahap ini
perkembangan atau kemajuan yang telah dilakukan uji coba produk berupa media
dicapai oleh peserta didik setelah mereka pembelajaran videoscribe dalam
menempuh proses belajar mengajar dalam pembelajaran tematik dikelas IV semester 1
waktu tertentu. (satu), tema 3 (tiga) peduli terhadap makhluk
hidup subtema 1 (satu)
HASIL PENGEMBANGAN DAN hewan dan tumbuhan di lingkungan
PEMBAHASAN rumahku, pembelajaran 1(satu), dilaksanakan
Penelitian ini mengacu pada tahap-tahap pada tanggal 21 September 2020 melibatkan
pengembangan Borg & Gall, meliputi, (1) tiga siswa kelas IV yang memiliki tingkatan
tahap melakukan penelitian dan kemampuan berbeda, yaitu kemampuan
pengumpulan informasi, tahap penelitian dan tinggi, sedang dan rendah. Proses
pengumpulan informasi bertujuan untuk pelaksanaan penelitian ini pada masa
melakukan penelitian awal dengan pendemi covid 19, dilakukan secara virtual
mengidentifikasi kebutuhan atau pengukuran menggunakan aplikasi google meet. Alat
kebutuhan pengembangan produk melalui pengumpulan data dalam uji coba ini
studi literatur dan studi lapangan yang menggunakan angket respons siswa melalui
berkaitan dengan permasalahan yang google from terhadapat tiga aspek yaitu aspek
dijumpai. (2) tahap perencanaan, Pada tahap motivasi, aspek hasil program, aspek
ini dilakukan perencanaan media efektivitas. Berdasarkan Tabel 4.10 hasil
pembelajaran videoscribe dalam penelitian media pembelajaran videoscribe
pembelajaran tematik di kelas IV Sekolah pada pembelajaran tematik kelas IV semester
Dasar dengan membuat desain produk, kisi- 1 (satu), tema 3 (tiga) peduli terhadap
kisi angket validasi produk, kisi-kisi angket makhluk hidup, subtema 1 (satu) hewan dan
respons produk, dan kisi-kisi soal. (3) tahap tumbuhan di lingkungan rumahku,
pengembangan produk awal, Tahap ini pembelajaran 1 (satu). Skor uji coba
dilakukan pengembangan produk awal media lapangan awal memperoleh persentase
pembelajaran videoscribe dalam sebesar 100% dengan kriteria sangat
pembelajaran tematik di kelas IV semester 1 menarik. (5) tahap revisi produk, Setelah
(satu), tema 3 (tiga) peduli terhadap mahluk melakukan uji coba lapangan awal dilakukan
hidup subtema 1 (satu) hewan dan tumbuhan revisi sesuai komentar yang diberikan
di lingkungan rumahku, pembelajaran 1(satu) responden yaitu mengurai volume backsound
yang disajikan dalam bentuk storboard music dan menambahkan timing jeda pada
kemudian validasi produk oleh ahli. video. (6) tahap uji coba lapangan utama, Uji
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil validasi dari dua coba lapangan utama dilakukan uji coba dua
ahli media, untuk aspek mutu teknis media kelompok yaitu uji coba kelompok kecil dan
pembelajaran videoscribe mendapatkan skor uji coba kelompok besar. Berdasarkan Tabel
rata-rata ahli 3,5 dengan persentase 87,5% 4.11 hasil penilaian media pembelajaran
katagori layak. Pada aspek media videoscribe dalam pembelajaran tematik
mendapatkan skor rata-rata ahli 3,84 dengan kelas IV semester 1 (satu), tema 3 (tiga)
persentase 96,15% kategori sangat layak. peduli terhadap mahluk hidup, subtema 1
Total hasil validasi kedua ahli media produk (satu) hewan dan tumbuhan di lingkungan
media pembelajaran videoscribe skor rata- rumahku, pembelajaran 1(satu). Skor uji coba
rata keseluruhan 3,75 dengan persentase kelompok kecil memperoleh persentase
93,75% kriteria sangat layak. sebesar 100%

4
dengan kriteria sangat menarik. Berdasarkan diberikan pada saat melakukan uji coba
Tabel 4.12 hasil penilaian media lapangan meluas.
pembelajaran videoscribe dalam
pembelajaran tematik kelas IV semester 1 Pembahasan
(satu), tema 3 (tiga) peduli terhadap makhluk Pengembangan Produk Media
hidup, subtema 1 (satu) hewan dan tumbuhan Pembelajaran Videoscribe dalam
di lingkungan rumahku, pembelajaran Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
1(satu). Skor uji coba kelompok besar pada Islam Al-Azhar 21 Pontianak
sembilan siswa memperoleh persentase 100% Pengembangan produk media
dengan kriteria sangat menarik. Berdasarkan pembelajaran videoscribe dalam
Tabel 4.13 hasil penilaian media pembelajaran tematik ini mengacu pada 10
pembelajaran videoscribe dalam tahap pengembangan Borg & Gall yang
pembelajaran tematik kelas IV semester 1 disederhanakan menjadi Sembilan meliputi,
(satu), tema 3 (tiga) peduli terhadap makhluk (1) tahap melakukan penelitian dan
hidup, subtema 1 (satu) hewan dan tumbuhan pengumpulan informasi, tahap ini bertujuan
di lingkungan rumahku, pembelajaran untuk melakukan penelitian awal dengan
1(satu). Skor uji coba kelompok besar pada mengidentifikasi kebutuhan atau pengukuran
guru memperoleh persentase sebesar 92,5% kebutuhan pengembangan produk melalui
dengan kriteria sangat menarik. (7) tahap studi literatur dan studi lapangan yang
revisi produk, Tahap ini dilakukan perbaikan berkaitan dengan permasalahan yang
produk media pembelajaran videoscribe dijumpai, (2) tahap perencanaan; pada tahap
dalam pembelajaran tematik dikelas IV ini peneliti membuat desain produk berupa
berdasarkan komentar guru melalui angket alur cerita (storline) videoscribe berdasarkan
respons yang diberikan pada saat melakukan hasil analisis studi literatur dan studi
uji coba lapangan utama. (8) tahap uji coba lapangan. Desain produk berisi materi kelas
lapangan meluas, Berdasarkan Tabel 4.14 IV semester 1 (satu), tema 3 (tiga) peduli
dari 21 siswa, dilihat dari kriteria terhadap makhluk hidup subtema 1 (satu)
keberhasilan proses pembelajaran terdapat hewan dan tumbuhan di lingkungan
tiga siswa memperoleh nilai kategori rendah, rumahku, pembelajaran 1(satu). Kemudian
sembilan siswa memperoleh nilai kategori dilanjutkan membuat kisi-kisi angket untuk
sedang, dua siswa memperoleh nilai kategori validasi produk, kisi-kisi angket respons, dan
tinggi, dan tujuh siswa memperoleh kategori membuat kis-kisi soal untuk menentukan
sangat tinggi. Dengan rata-rata nilai pada efektivitas produk yang dikembangkan, (3)
pretest sebesar 74.76 dengan persentase 75% tahap pengembangan produk awal, pada
kategori tinggi. Berdasarkan nilai pretest tahap ini peneliti membuat media
memperoleh rata-rata 74,76 dengan pembelajaran videoscribe materi kelas IV
persentase 75% kategori tinggi. Nilai posttest semester 1 (satu), tema 3 (tiga) peduli
memperoleh rata-rata 99,05 dengan terhadap makhluk hidup subtema 1 (satu)
persentase 99% kategori sangat tinggi. hewan dan tumbuhan di lingkungan
Berdasarkan Tabel 4.18 diperoleh nilai rumahku, pembelajaran 1(satu) disajikan
Sig.(2-tailed) 0,000. Jika nilai Sig.(2-tailed) dalam bentuk storyboard. kemudian
kurang dari 0,05, maka terdapat perbedaan melakukan validitasi produk dilakukan oleh
yang signifikan antara nilai pretest dan dua orang validator ahli media dan dua orang
posttest. Hasil perhitungan di atas diperoleh validator ahli materi, (4) tahap uji coba
nilai 1,40 >1,00 maka dengan demikian lapangan awal, pada tahap ini dilakukan uji
besarnya efektifitas terhadap hasil belajar coba awal produk videoscribe untuk
masuk kategori (efek yang kuat. (Strong memperoleh informasi awal mengenai
effect). (9) tahap revisi akhir. Tahap ini respons dari produk hasil pengembangan
dilakukan perbaikan produk media siswa IV SD Islam Al-Azhar 21 Pontianak
pembelajaran videoscribe dalam melibatkan sebanyak 3 (tiga) siswa. Proses
pembelajaran tematik dikelas IV berdasarkan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan
saran dari siswa melalui angket respons yang secara virtual melalui aplikasi google meet.

5
Pengumpulan data dalam uji coba lapangan menghasilkan dan menguji keefektivitas
awal ini menggunakan angket respons produk.
melalui google form untuk mengetahui Kelayakan Media Pembelajaran
respons terhadap produk yang Videoscribe dalam Pembelajaran Tematik
dikembangkan, (5) tahap revisi produk, yaitu di Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 21
melakukan perbaikan terhadap media Pontianak
pembelajaran videoscribe berdasarkan Kelayakan media pembelajaran
komentar dan saran dari hasil uji coba awal, videoscribe dalam pembelajaran tematik di
(6) tahap uji coba lapangan utama, pada Sekolah Dasar pada penelitian ini dilakukan
tahap ini dilakukan uji coba lapangan validasi oleh dua orang ahli media dan dua
kelompok kecil melibatkan sebanyak 6 orang ahli materi sesuai bidang keahlianya
(enam) siswa dan kelompok besar melibatkan dengan mengisi angket kelayakan media dan
sebanyak 9 (sembilan) siswa kelas IV dan 4 angket kelayakan materi. Berdasarkan hasil
(empat) guru kelas IV untuk mengetahui validasi dari dua ahli media, pada aspek mutu
respons siswa terhadap produk media teknis media pembelajaran videoscribe
pembelajaran videoscribe dengan mendapatkan skor rata-rata ahli 3,5 dengan
memberikan angket respons melalui google persentase 87,5 %, sedangkan dari aspek
form, (7) tahap revisi produk, tahap ini media mendapatkan skor rata-rata ahli 3,75
dilakukan perbaikan terhadap media dengan persentase 96,15 %. Demikian dari
pembelajaran videoscribe yang telah hasil validasi ahli media produk media
diujicobakan pada lapangan utama yang pembelajaran videoscribe dengan skor rata-
terdapat pada angket respons, (8) tahap uji rata 3,75 dengan persentase 93,75%.
coba lapangan utama, pada tahap ini Hasil validasi dari dua ahli materi,
melakukan uji coba lapangan secara meluas untuk aspek media produk media
pada siswa kelas IV sebanyak 21 siswa untuk pembelajaran videoscribe mendapatkan skor
melihat efektivitas media pembelajaran rata-rata ahli 3,61 dengan persentase 79,17
videoscribe terhadap peningkatan hasil %, sedangkan dari aspek kesesuaian materi
belajar siswa dengan menganalisis hasil mendapatkan skor rata-rata ahli 3,75 dengan
pretest dan posttest siswa, (9) tahap revisi persentase 93,75%. Dengan demikian hasil
akhir, yaitu melakukan revisi terhadap media validasi ahli materi produk media
pembelajaran videoscribe yang telah uji coba pembelajaran videoscribe memperoleh skor
lapangan secara meluas. Produk yang rata-rata 3,65 dengan persentase 83,65%.
dihasilkan dalam penelitian ini berupa media Dengan demikian berdasarkan Tabel 3.1
pembelajaran videoscribe yang dikemas kriteria interpretasi untuk menentukan
dalam bentuk file dan DVD-R dilengkapi kelayakan produk menurut Darmadi dalam
buku panduan praktis menggunakan Fardiah (2013:47) jika hasil persentase skor
videoscribe versi 2.3.0. kelayakan memperoleh angka 80,01%-100%
Penelitian ini membatasi menjadi maka kriteria sangat layak. Pada penelitian
sembilan tahap dari 10 tahap menurt Borg ini diperoleh hasil validasi dari dua ahli
and Gall sejalan dengan pendapat Borg and media sebesar 93,75% kriteria sangat layak
Gall dalam Enzim (2015) menyarankan dan hasil validasi dua ahli materi sebesar
untuk membatasi dalam skala kecil penelitian 83,65% kriteria sangat layak. Kelayakan
termasuk membatasi langkah penelitian. media pembelajaran menjadi aspek penting
Karena pengembangan produk media dari tujuan penggunaan media pembelajaran.
pembelajaran videoscribe dalam Media pembelajaran videoscribe pada
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar untuk penelitian ini berbentuk video menyajikan
mengetahui kelayakan, respons siswa dan materi pembelajaran tematik tama tiga
guru, dan efektivitas media pembelajaran subtema satu pembelajaran satu dibuat
tidak untuk diseminasikan. Hal ini didukung dengan animasi menarik dan durasi video
oleh Sugiyono (2017: 28) mengatakan bahwa tidak terlalu panjang, hal ini menjadi aspek
penelitian dan pengembangan merupakan penting dalam penggunaan media
penelitian yang digunakan untuk pembelajaran.

6
Sejalan dengan pendapat Kim J, dkk (2014) 99%. Berdasarkan Tabel 3.4 kriteria
bahwa aspek penting dalam semua media keberhasilan proses pembelajaran menurut
pembelajaran berbasis video diantaranya Agip,dkk (2009:41) jika perolehan angkat
menyajikan materi yang benar, teknik 71-85% kriteria tinggi dan perolehan angka
penyampaian yang tepat, durasi dan kualitas 86-100% kriteria sangat tinggi. Maka hasi
optimal. pretest kriteria tinggi dan hasil posttest
Respons Guru dan Respons Peserta Didik kriteria sangat tinggi. Untuk melihat
Terhadap Media Pembelajaran perbedaan yang signifikan pada nilai pretest
Videoscribe dalam Pembelajaran Tematik dan nilai posttest dilakukan uji T-tes.
di Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 21 Berdasarkan Tabel 4.17 uji t-tes diperoleh
Pontianak nilai Sig.(2-tailed) 0,000. Menurut Halima T,
Dari hasil respons siswa penggunaan dkk (2009:96) Jika nilai Sig.(2-tailed) kurang
media pembelajaran videoscribe pada uji dari 0,05, maka terdapat perbedaan yang
coba lapangan awal melibatkan 3 siswa, signifikan antara nilai pretest dan posttest.
memperoleh persentase sebesar 100%. Hasil Untuk mengetahui besarnya efektivitas hasil
respons media pembelajaran videoscribe belajar dihitung menggunakan Effect Size
pada uji coba lapangan utama pada kelompok diperoleh nilai 1,40. Berdasarkan interpretasi
kecil memperoleh persentase sebesar 100%. effect Size menurut Cohen (2007) jika >1,00
Dari enam responden menyatakan senang maka dengan demikian besarnya efektifitas
mempelajari materi menggunakan media terhadap hasil belajar masuk kategori efek
pembelajaran videoscribe. Hasil respons yang kuat. (Strong effect). ini dapat
media pembelajaran videoscribe pada uji ditafsirkan bahwa media pembelajaran
coba lapangan utama kelompok besar pada videoscribe berpengaruh kuat terhadap
sembilan siswa memperoleh persentase efektivitas pembelajaran tematik di Sekolah
sebesar 100%. Dasar. Kuat yang dimaksud tidah hanya
Hasil respons media pembelajaran ditekankan pada aspek kognitif saja
videoscribe pada uji coba kelompok besar melainkan justeru pada aspek pengembangan
pada guru memperoleh persentase sebesar sikap sangat diperlukan disamping
92,5%. Dari empat responden menyatakan pengembangan keterampilan saat
media pembelajaran videoscribe menarik berlangsungnya pembelajaran tematik di
digunakan dalam proses pembelajaran kelas dengan mengintegrasikan antara sikap,
mempelajari materi menggunakan media keterampilan dan pengetahuan yang
pembelajaran videoscribe. disampaikan secara holistic dan terpadu
Dengan demikian berdasarkan Tabel 3.3 (Sabri, T. 2017).
kriteria penilaian menurut Patrick W. Miller
(2008:111) jika perolehan angka 80,01%- KESIMPULAN DAN SARAN
100% maka kriteria sangat menarik. Pada Kesimpulan
penelitian ini perolehan hasil respon siswa Pengembangan produk media
pada uji coba lapangan utama sebesar 100% pembelajaran videoscribe dalam
kriteria sangat menarik, perolehan uji coba pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Islam
lapangan utama kelompok kecil sebesar Al-Azhar 21 Pontianak mengacu pada 10
100% kriteria sangat menarik dan kelompok tahap pengembangan menurut Borg & Gall
besar 100% kriteria sangat menarik dan hasil yang disederhanakan menjadi sembilan
respons guru diperoleh 92,5% kriteria sangat tahap, meliputi, (1) tahap melakukan
menarik. penelitian dan pengumpulan informasi, (2)
Efektivitas Media Pembelajaran tahap perencanaan, (3) tahap pengembangan
Videoscribe dalam Pembelajaran Tematik produk awal, (4) tahap uji coba lapangan
Terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah awal, (5) tahap revisi produk, (6) tahap uji
Dasar Islam Al-Azhar 21 Pontianak coba lapangan utama, (7) tahap revisi produk,
Berdasarkan Tabel 4.14 perolehan rata- (8) tahap uji coba lapangan meluas, (9) tahap
rata pretest sebesar 74.76 dari 21 siswa revisi akhir. Produk yang dihasilkan dalam
dengan persentase 75%. Nilai prosttest penelitian ini berupa media pembelajaran
diperoleh rata-rata 99.05 dengan persentase videoscribe yang dikemas dalam bentuk

7
DVD-R dilengkapi buku panduan praktis DAFTAR PUSTAKA
menggunakan vidoscribe versi 2.3.0.
Media pembelajaran videoscribe dalam Iskandar, A. Dkk. (2020). Aplikasi
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Islam Pembelajara Berbasis Tik. Yayasan
Al-Azhar 21 Pontianak berdasarkan hasil Kita Menulis.
validasi adalah sangat layak digunakan Kadir, A. & Asrohah. (2014). Pembelajaran
sebagai media pembelajaran dengan Tematik. Jakarta: Rajawali Pers.
perolehan rata-rata ahli media 3,75 Neolaka, N. & Neolaka, A,G. (2017).
persentase 93,75% kriteria sangat layak dan Landasan Pendidikan: Dasar
diperoleh rata-rata ahli materi 3,65 persentase Pengenalan Diri Sendiri Menuju
83,65% kriteria sangat layak. Perubahan Hidup. Depok: PT Kharisma
Respons guru terhadap media Putra Utama.
pembelajaran videoscribe dalam Munir. (2015). Multimedia. Bandung: CV
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Islam Alfabeta.
Al-Azhar 21 Pontianak adalah sangat Putra, N. (2012). Research and
menarik dengan perolehan skor 92,5% dan Development Penelitian dan
respons siswa terhadap media pembelajaran Pengembangan: Suatu Pengantar.
videoscribe dalam pembelajaran tematik di Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 21 Pontianak Pribadi, B. (2017). Media dan Teknologi
adalah sangat menarik dengan perolehan dalam Pembelajaran. Jakarta:
sebesar 100%. Kencana.
Media pembelajaran videoscribe dalam Rusman. (2016). Pembelajaran Tematik
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar Islam Terpadu. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Al-Azhar 21 Pontianak efektif digunakan Persada.
sebagai media pembelajaran dengan Rusman, dkk. (2015). Pembelajaran
perolehan hasil uji T-tes nilai Sig.(2-tailed) Berbasis Teknologi Infomatika dan
0,000 ≤ 0,05 terdapat perbedaan yang Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pres.
signifikan antara nilai pretest dan posttest Sabri, Tahmid. "Practical Ways
dengan besarnya effect size 1,40 >1,00 Internalization Thematics by
kategori efek yang kuat (Strong effect. Hal ini Students in Learning Through
dapat ditafsirkan bahwa media pembelajaran
videoscribe berpengaruh kuat terhadap Peer Teaching in PGSD FKIP at
efektivitas pembelajaran tematik di Sekolah Tanjungpura University." Journal
Dasar. of Education, Teaching and
Saran Learning 2, no. 1 (2017): 79-83.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat saran
untuk pengembangan lebih lanjut media Sabri, T., Soeharto, S., & Afrizan, A.
pembelajaran videosecribe ini dapat (2020). The Influence of Video
ditingkatkan lagi kualitasnya dari segi: (1) Direct Instruction Model to
media pembelajaran, sebaiknya guru Folklore Listening Skills in
membuat media pembelajaran lebih menarik
agar peserta didik lebih antusias dalam Elementary School. Lingua
menyimak materi dalam proses Cultura, 14(1), 51-55.
pembelajaran. (2) tampilan media Sani, A, R. (2019). Inovasi
pembelajaran, lebih baik memperhatikan forn Pembelajaran.Jakarta: PT
huruf yang digunakan, mengisi suara BumiAksara.
menggunakan alat yang bagus, Setyosari, P. (2015). Metode Penelitian
menambahkan backsound musik agar peserta Pendidikan dan Pengembangan.
didik lebih terhibur, pemilihan gambar yang Jakarta: Prenadamedia Group.
menarik, memilih warna yang kontras Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian
sehingga peserta didik lebih mudah Kuantitatif. Bandung: ALFABET.
membacanya.

8
Sumantri, S, M. (2016). Strategi
Pembelajaran: Teori dan Praktek di
Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Suryani, N. Dkk. (2018). Media
Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangan. Bandung: PT Remaja
ROSDAKARYA.

Istanti, Nur Widya. (2017). Pengembangan


Media Pembelajaran Sparkol
Videoscribe berbasis CTL pada Mata
Pelajaran IPA SDN Tambangan 01
Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu
Pendidikan.Universitas Negeri
Semarang.
Rahmatika D, F & Ratnasari N.(2018)
media Pembelajaran Matematika
Bilingual Berbasis Sparkol
Videoscribe. Available online
at:http://ejournal.radenintan.ac.id/index
.php/desimal/index. Diakses pada
tanggal 8 September 2020.

You might also like