You are on page 1of 11

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil (Jpensil)

Volume 9, No. 1 Januari 2020 (8-18)


Tersedia Online: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpensil

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO BERBASIS ANIMASI


MATA KULIAH ILMU BAHAN BANGUNAN DI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA

Muhammad Ridwan Apriansyah1, Kusno Adi Sambowo2, Arris Maulana3


1,2,3
Universitas Negeri Jakarta
1
ridwanriyan@gmail.com, 2kusnoadisambowo@unj.ac.id, 3arrismaulana@unj.ac.id
Diterima : 10 September 2019
Direvisi : 4 November 2019
Diterbitkan : 30 Januari 2020
DOI : 10.21009/jpensil.v9i1.12905
Abstract
This research is research Research and Development (R & D) and research development model
Hannafin & Peck. This research is basically done 3 phases,Need to implement Phase, Design Phase, and the
Development and Implementation Phases.
This research use the question form as a tool for testing the feasibility of media through a media expert
and expert validation materials as well as the assessment of students.Learning media product development
results in the form of nine video animation. The assessment by media expert get the value of the 83.01%
categorized strongly agree is used as a tool in the learning process as well as the variations of the media learning
courses on the science of building materials.
Assessment by expert material get value of 82.03% categorized strongly agree is used for learning the
science of building materials to make it easier to understand. Learning media assessment of video-based
animation on a test class by students get value of 89.00% categorized for easy use strongly agree the students
understand the material and effectively reduce the saturation on the process learning courses science of building
materials.
Keywords: Learning Media, Video based animation, the science of building.

Pendahuluan konvensional. Paradigma teacher centered


cenderung kurang efektif saat di gunakan
Pemanfaatan teknologi pada untuk mengkaji pengetahuan yang
hakikatnya adalah bertujuan untuk membutuhkan interaksi peserta didik, perlu
mempermudah pekerjaan manusia dalam adanya inovasi pengajar dalam memilih
kehidupan sehari-hari. Teknologi digital media yang digunakan agar menarik
adalah salah satu contoh konkret betapa kita perhatian peserta didik (Suryani, 2018).
sebagai umat manusia saat ini tidak Media pembelajaran yang sesuai dengan
mungkin bisa terlepas dari teknologi yang kebutuhan kegiatan pembelajaran akan
berkembang pesat. (APJII, 2018). menciptakan suatu kegiatan pembelajaran
yang efektif dan efisien sehingga materi
Perkembangan dunia digital dalam yang disampaikan oleh pengajar kepada
dunia pendidikan juga memiliki pengaruh peserta didik bisa diserap secara optimal.
yang sangat signifikan pada pola interakasi
pengajar dan peserta didik. Peserta didik Pendidikan berkualitas diwujudkan
yang rata-rata memiliki literasi teknologi dengan melakukan perubahan-perubahan
yang baik cenderung lebih cepat bosan pada media-media yang masih bersifat
ketika pembelajaran berjalan secara konvensional menuju media pembelajaran

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil


p-ISSN: 2301-8437
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

yang diharapkan dapat lebih mudah Menurut dale dalam (Sudirman, 2006)
dimengerti dan dipahami dengan cepat, dan bahwa pengalaman belajar seseorang 75%
tepat (Suprapto, 2006). Sedangkan pada saat di peroleh dari indera pengelihatan (mata),
13% malalui indera pendengaran (telinga)
ini dunia pendidikan belum terlalu dan selebihnya melalui indera yang lain.
memanfaatkan perkembangan teknologi
yang sudah ada. Pendidikan yang berkualitas Penggunaan media pembelajaran
dalam penafaatan teknologi secara penuh video animasi dalam proses pembelajaran
dapat berpengaruh dalam kemajuan dunia mampu meningkatkan motivasi, minat dan
pendidikan. Sedangkan di era moderen hasil belajar mahasiswa. Penggunaan media
seperti saat ini teknologi dapat di pembelajaran akan sangat membantu dalam
manfaatkan lebih dari sekedar untuk proses pembelajaran serta penyampaian
menggantikan peran tenaga manusia. materi pembelajaran secara menarik mampu
meningkatkan pemahaman mahasiswa.
Secara umum penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar Pengembangan media pembelajaran
memiliki manfaat sebagai berikut: 1) video animasi memerlukan alat bantu
mampu menumbuhkan motivasi belajar berupa software untuk mendukung dalam
peserta didik dikarenakan pengajar akan proses pembuatan video animasi. Maka dari
lebih menarik perhatian: 2) Makna bahan itu alat bantu dalam pengembangan video
pengajaran akan menjadi lebih jelas animasi ini adalah menggunakan software
sehingga dapa di pahami peserta didik dan Adobe After Effect CS6 yang membantu
memungkinkan terjadinya penguasaan serta dalam pembuatan animasi yang mampu
pencapaian tujuan pengajaran; 3) Metode bergerak agar terlihat memiliki ilusi
mengajar akan lebih bervariasi: 4) Mampu pergerakan.
meningkatkan aktivitas dalam kegiatan
belajar mengajar (Nurseto, 2011). Pengembangan media pembelajaran
video animasi memerlukan alat bantu
Media merupakan sarana penyalur berupa software untuk mendukung dalam
pesan atau informasi belajar yang hendak proses pembuatan video animasi. Maka dari
disampaikan oleh sumber pesan kepada itu alat bantu dalam pengembangan video
sasaran atau penerima pesan tersebut animasi ini adalah menggunakan software
(Mahnun, 2012). Media pembelajaran Adobe After Effect CS6 yang membantu
merupakan alat bantu dalam penyampaian dalam pembuatan animasi yang mampu
informasi dan materi ajar dari pendidik ke bergerak agar terlihat memiliki ilusi
peserta didik dalam suatu proses belajar, pergerakan.
mengajar. Mengingat sulitnya materi
pelajaran dan belum di gunakannya media Menurut data hasil survey analisis
pembelajaran inovatif maka diperlukan kebutuhan yang telah dilakukan terhadap 45
adanya inovasi pembelajaran salah satunya mahasiswa, dari mulai angkatan 2013
dengan menggunakan media kreatif video sampai angkatan 2018, yang berhubungan
berbasis animasi. Simbol dalam bentuk dengan mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan.
kata-kata serta kalimat yang disertai gambar 96,6% responden menyatakan SANGAT
dan audiovisual akan membantu penerima SETUJU agar dikembangkan media
tanda dengan mudah untuk memahami apa pembelajaran video berbasis animasi, 68,9%
yang hendak dipesankan oleh pengirim. responden menyatakan RAGU-RAGU akan
media pembelajaran power point saat ini
Pembelajaran dengan menggunakan untuk menunjang pembelajaran pada mata
video atau animasi lebih berhasil karna kuliah Ilmu Bahan Bangunan. Bagaimana
mampu masuk melalu 2 sensor indera pengembangan media pembelajaran video
manusia yaitu melalui mata dan telinga. berbasis animasi mata kuliah Ilmu Bahan
Pengembangan Media Pembelajaran…− 9
Muhammad Ridwan Apriansyah
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

Bangunan di program studi pendididkan Manfaat Media Pembelaran


teknik bangunan Universitas Negeri Jakarta?
Menurut (Daryanto, 2010) Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah untuk media pembelajaran adalah sebagai berikut :
mengembangkan media pembelajaran video (1) dapat menjelaskan materi pembelajaran
berbasis animasi untuk mata kuliah ilmu menjadi lebih sederhana;(2) meningkatkan
bahan bangunan di program studi keterkaitan peserta didik dalam proses
Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas pembelajaran; (3) memaksimalkan seluruh
Teknik Universitas Negeri Jakarta yang indera; (4) membimbing peserta didik
dapat digunakan dalam proses menjadi lebih mandiri dalam meningkatkan
pembelajaran. wawasan; dan (5) memberikan informasi
yang sama terhadap seluruh peserta didik.
KAJIAN LITERATUR
Prinsip-prinsip media pembelajaran
Model-Model Pengembangan Produk
Prinsip-prinsip penggunaan media
Penelitian ini termasuk kedalam pembelajaran menurut (Nana Sudjana &
model penelitian dan pengembangan atau Ahmad Rivai, 2005) menentukan jenis
Research and Development (R&D), media pembelajaran yang tepat; 2)
Research and Development merupakan menetapkan dan memperhitungkan tingkat
salah satu model penelitian yang digunakan kemampuan atau kemampuan anak; 3)
untuk menghasilkan produk tertentu daru menyajikan media yang tepat; 4)
sebuah permasalahan dan menguji menempatkan atau memperlihatkan media
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, pada waktu yang tepat. Adapun prinsip
2008). Jenisjenis model pengembangan yang penggunaan media di bagi menjadi 5, yaitu:
di kemukakan para ahli diantaranya: 1) 1) Media yang akan digunakan oleh guru
Model ADDIE mempunyai 5 fase (Hadi & harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai
Agustina, 2016). 2) Model 4-D memiliki 4 tujuan pembelajaran; 2) Media yang akan
fase (Rochmad, 2013) 3) Model Hannafin & digunakan harus sesuai dengan materi
Peck memiliki 3 fase (Parmit, 2016) pembelajaran dan sesuai dengan
kompleksitas materi pembelajaran; 3) Media
Pengertian Media Pembelajaran yang akan digunakan harus sesuai dengan
minat, kebutuhan, dan kondisi siswa; 4)
Media pembelajaran merupakan Media yang akan digunakan harus
suatu alat perantara guna menyampaikan memperhatikan efektifitas dan efisien; 5)
materi ajar sehingga mencapai tujuan Media yang akan digunakan harus sesuai
pembelajaran dan menciptakan proses dengan kemampuan guru dalam
pembelajaran yang efektif dengan media menggunakannya (Sanjaya, 2009). pendapat
yang menarik perhatian dan menyenangkan beberapa ahli diatas, maka dapat
(Arsyad A., 2014). Pemilihan media disimpulkan mengenai prinsip-prinsip
pembelajaran yang baik dalam pembelajaran penggunaan media pembelajaran adalah: 1)
adalah harus kreatif, komunikatif, dan Menentukan jenis media yang tepat sesuai
inovatif dan dapat mendukung dalam tujuan pembelajaran; 2) Menetapkan materi
meningkatkan hasil belajar dan pada yang tepat sesuai kompetensi dasar; 3)
penelitian Fikriyaturrohmah & Nurhakiki Menyajikan media dengan tepat sesuai
(2017) media pembelajaran merupakan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan
teknologi pembawa pesan yang dapat sarana yang ada; 4) Menempatkan media
dimanfaatkan untuk keperluan pada waktu yang tepat dan dalam situasi
pembelajaran. yang tepat.

10 − Volume 9, Nomor 1, Januari 2020


Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

Pengertian Audio Visual masih relevan dengan materi yang ada;


video merupakan media pembelajaran yang
Media Audio Visual adalah media menyenangkan; video mampu membantu
penyampaian informasi yang memiliki peserta didik dalam memahami materi
karakteristik audio (suara) dan visual pembelajaran dan membantu guru dalam
(gambar) media ini mempunyai kemampuan proses pembelajaran; video pembelajaran
lebih baik untuk penyampai informasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas
dikarenakan meliputi kedua karakteristik dan mudah diakses); b) kekurangan video (
tersebut (Haryoko, 2009). Media Memerlukan waktu yang panjang dalam
pembelajaran audio visual adalah media proses pembuatannya; Video hanya dapat
yang menggunakan indera penglihatan dan dipergunakan dengan bantuan komputer
pendengaran sekaligus dalam suatu proses dan memerlukan bantuan proyektor dan
pembelajaran (Rayandra, 2012). Media speaker saat digunakan pada proses
audio visual merupakan media kombinasi pembelajaran; dalam pembuatan video
antara audio dan visual yang memiliki unsur memerlukan biaya yang cukup besar)
gambar dan unsur suara (Wingkel, 2009). (Johari, 2014).
Pekerjaan penting yang diperlukan dalam
media audio visual adalah pembuatan Adapun kelebihan dan kekurangan
storyboard yang memerlukan persiapan video anatara lain adalah a) Kelebihan video
yang banyak rancangan dan penelitian ( Menjelaskan suatu keadaan nyata dari
(Arsyad A., 2014). suatu proses, fenomena atau kejadian;
sebagai bagian terintegrasi dengan media
Pengertian Video lain seperti teks gambar; cocok untuk
mengerjakan materi dalam rana perilaku
Video berasal dari bahasa latin yaitu atau psikomotorik; kombinasi audio video
dari kata vidi atau visum yang artinya lebih efektif dan cepat dalam
melihat atau mempunyai penglihatan. menyampaikan pesan dibanding media teks;
Menurut Agnew & Kallerman dalam Munir menunjukan dengan jelas suatu langkah
(2014) mendefinisikan video sebagai media prosedural); b) Kekurangan video (Video
digital yang menunjukkan susunan atau tidak detail dalam penjelasan materi
urutan gambar-gambar dan memberikan dikarenakan peserta didik harus mampu
ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar mengingat dari setiap scane ke scane; belajar
bergerak. Sedangkan menurut (Purwati, dengan video dianggap lebih mudah
2015) mengungkapkan video merupakan dibandingkan dengan teks sehingga peserta
media penyampai pesan yang bersifat fakta didik kurang untuk lebih aktif dakan
maupun fiktif, inforamatife, edukatif berinteraksi dengan materi) (Munir, 2014).
maupun instruksional. Adapun seorang ahli
mengatakan bahwa video merupakan Berdasarkan pendapat ahli maka
rekaman gambar dan suara dalam kaset pita dapat disimpulkan kelebihan dan
video ke dalam pita magnetik yang dapat kekurangan video suatu keadaan nyata dari
memberikan gambaran nyata, dan mampu proses, fenomena atau kejadian; video
memanipulasi waktu dan tempat (Rayandra, merupakan media pembelajaran yang
2012). menyenangkan; menunjukan suatu langkah
prosedural; video pembelajaran dapat
Kelebihan dan Kekurangan Video dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan
mudah diakses); b) Kekurangan video (
Video mempunyai kelebihan Peserta didik harus mampu mengingat dari
maupun kekurangan, diantaranya adalah a) setiap scane per scane; memerlukan waktu
kelebihan video (video dapat dipakai dalam yang panjang dalam pembuatan video;
jangka waktu yang panjang dan kapan pun
jika materi yang terdapat dalam video ini
Pengembangan Media Pembelajaran…− 11
Muhammad Ridwan Apriansyah
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

dalam pembuatan video diperlukan biaya Menurut Frick Heinz (1999) bahan
yang cukup besar). bangunan yang digunakan untuk tujuan
kontruksi. Banyak bahan alami, seperti
Pengertian Animasi tanah liat, pasir, kayu, dan batu yang telah
digunakan untuk membangun bangunan.
Animasi adalah sebuah proses Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan
merekam dan memainkan kembali bahwa ilmu bahan bangunan adalah ilmu
serangkaian gambar statis untuk mendasar untuk membangun kontruksi.
mendapatkan sebuah ilusi pergerakan yang
mampu menghidupkan suatu gambar Metode Penelitian
(Buchari, Sentinowo, 2015).
Metode yang digunakan dalam
Secara umum, media animasi penelitian ini adalah penelitian dan
merupakan pergerakan tampilan sebuah pengembangan (Research and
objek atau gambar sehingga dapat berubah Development). Research and Development
posisi pada tenggang waktu (timeline) merupakan salah satu model penelitian yang
tertentu sehingga mampu menciptakan ilusi digunakan untuk menghasilkan produk
gambar gerak. Pada dasarnya animasi tertentu dari sebuah permasalahan dan
merupukan objek agar lebih tampak menguji keefektifan produk tersebut
dinamis. (Sugiyono, 2008:). Hannafin & Peck
merupakan sebuah model penelitian
Pengertian Video Animasi pengembangan yang sudah mulai
berkembang pada tahun 1988. Dalam
Penggunaan video animasi dapat model Hannafin & Peck terdapat tiga fase
meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu analisis kebutuhan (Need
(Wardoyo Tunggul CIpto, 2015). Selain itu Asseestment), Fase Perancangan (Design
video animasi sangat berpengaruh dalam Phase), dan Fase Pengembangan dan
suatu pembelajaran karena terbukti menarik Implementasi. Berikut ini merupakan
perhatian, meningkatkan retensi, dan penjelasan tahapan Hannafin & Peck:
memungkinkan visualisasi dari konsep 1. Need Asseestment
imajinasi, objek, dan hubungan- Need Asseestment atau Analisis
hubungannya (Puspita, 2017).Dapat kebutuhan, Merupakan fase pertama dalam
disimpulkan video animasi merupakan proses suatu penelitian dimana penelitian
media yang menggabungkan media audio melakukan studi literatur dan studi
dan media visual untuk menarik perhatian lapangan. Proses ini dibutuhkan untuk
peserta didik, mampu menyajikan objek mengidentifikasi kebutuhan dalam
secara detail dan dapat membantu mengembangkan suatu media pembelajaran.
memahami pelajaran yang sifatnya sulit. Tahapan pertama yang dilakukan dalam
analisis kebutuhan adalah identifikasi
Definisi Ilmu Bahan Bangunan terhadap (1) Tujuan, untuk mengetahui apa
yang akan dicapai peserta didik setelah
Ilmu Bahan Bangunan berisi
belajar, (2) Dana, apakah cukup dana untuk
pengetahuan tentang bahan dan teknologi
mengadakan program tersebut, (3) Keahlian
material bangunan yang meliputi sifat-sifat
Teknis, apakah telah memiliki keahlian
dan jenis bahan bangunan, penggunanya,
teknis untuk mengembangkan media
kekuatan dan pengawetan bahan bangunan,
pembelajaran yang dihasilkan, (4) Fasilitas
cara pemeliharaanya, pengetahuan rekayasa
dan Peralatan, ketersediaan fasilitas dan
bahan bangunan dan bahan bangunan
peralatan untuk menghasilkan serta
dalam perdagangan (Mulyana, 2015).
menggunakan media pembelajaran tersebut,
dan (5) Karakteristik peserta didik. Lalu

12 − Volume 9, Nomor 1, Januari 2020


Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

tahapan kedua yaitu merencanakan materi menggunakan skor rata-rata dengan skala 1-
peserta didik yang akan dibuat. 5. Rata-rata skor yang diperoleh dari validasi
2. Design Phase ini diubah menjadi nilai dengan kriteria
Design Phase atau Fase sebagai berikut:
Perancangan, di dalam fase ini informasi Tabel 1 Analisis Validasi Ahli
dari fase analisis dipindahkan ke dalam Rerata skor Kategori
bentuk dokumen atau rancangan media 81% - 100% Sangat Setuju (SS)
pembelajaran.
3. Pengembangan dan Implementasi 61% - 80% Setuju (S)
Fase Pengembangan ini bertujuan 41% - 60% Cukup Setuju (CS)
untuk mendapatkan draft media 21% - 40% Kurang Setuju (KS)
pembelajaran yang telah direvisi
0% - 20% Tidak Setuju ( TS)
berdasarkan masukan beberapa ahli dan
data yang diperoleh dari uji coba terbatas.
Secara umum prosedur pengembangan Cara menghitung sebagai berikut:
Hannafin & Peck terlihat seperti berikut:
Rerata Skor (%) =
Keterangan: Y = Skor maksimum 2).

Analisis Mahasiswa

Analisis ini merupakan tanggapan


Gambar 1 Alur Pengembangan dari mahasiswa terhadap media yang akan
Hannafin & Peck diberikan berupa kuesioner atau instumen
Sumber: (Wirawan, Indrawati, 2017). mengenai media pembelajaran video
animasi. Setelah peserta ditunjukan media
Teknik Analisa Data pembelajaran berupa video animasi
mahasiswa diberikan kuesioner yang
Pada penelitian pengembangan ini berisikan pertanyaan terkait media
terdapat beberapa analisis data. Analisis data pembelajaran video animasi yang
adalah proses mencari dan menyususn ditampilkan. Dalam hal ini mahasiswa
secara sistematis data yang diperoleh dari cukup memberikan tanggapan yang
hasil observasi, wawancara, catatan nantinya akan dideskripsikan berupa hasil
lapangan, dan dokumentasi (Sugiyono, akhir dari pengembangan media
2015), Teknik analisis data disini adalah pembelajaran video animasi.
dengan memproses angka-angka hasil
pengukuran dari data angket yang Hasil dan Pembahasan Desain Produk
digunakan sebagai penilaian ahli materi,
media, tanggapan mahasiswa pekerja Produk yang dikembangkan dalam
terampil. Teknik analisis data yang penelitian ini adalah pengembangan media
digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran video animasi yang berisikan
sebagai berikut: materi pembelajaran pada mata kuliah K3.
1) Analisis Validasi Ahli Materi yang disajikan disesuaikan dengan
Teknik analisis ini adalah untuk Rancangan Pembelajaran Semester (RPS)
mengnalisis kelayakan dan penilaian pada mata kuliah K3. Media pembelajaran
terhadap media pembelajaran dengan video animasi ini dibuat dengan bantuan
memproses hasil pengukuran dari data software Adobe After Effect CS6 yang
angket. Angket penilaian yang telah dinilai mampu mendesain video animasi untuk
dari dosen ahli media dan ahli materi. mata kuliah K3.
Penilaian pada analisis validasi ini
Pengembangan Media Pembelajaran…− 13
Muhammad Ridwan Apriansyah
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

digunakan. Adapun saran dan masukan dari


para ahli media yang diberikan adalah
Validasi Desain sebagai berikut :
1. Perkecil ukuran file video agar mudah
Untuk mencapai hasil produk yang disimpan.Tambahkan alat bantu seperti
baik. Maka akan dilakukan validasi produk speaker pada proses pembelajaran.
pengembangan media pembelajaran video 2. Rubah background scene table agar lebih
animasi pada mata kuliah K3. Proses jelas
validasi pengembangan media pembelajaran 3. Perbesar sedikit ukuran tulisan dalam
dilakukan oleh ahli, yaitu ahli dalam bidang video.
media dan ahli dalam bidang materi serta Secara umum ahli media
untuk memperkuat validasi maka diperkuat memberikan saran di atas guna untuk
dengan tanggapan mahasiswa dan memperbaiki media pembelajaran agar
tanggapan pekerja terampil terhadap dapat digunakan secara maksimal. Setelah
rencana pembelajaran video animasi mata mempertimbangkan beberapa indikator-
kuliah K3 yang telah dibuat. indikator di atas ahli materi menyimpulkan
bahwa media pembelajaran video animasi
Hasil Validasi Ahli Media mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan “Layak
Digunakan dengan Revisi”.
Ahli media yang menjadi validator
pada media pembelajaran video animasi ini Hasil Validasi Ahli Materi
adalah dosen Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ yang Validasi ahli materi dilakukan dosen
memiliki keahlian pada bidang media Pendidikan Teknik Bangunan. Dalam hal ini
pembelajaran. ahli materi melakukan validasi video animasi
mata kuliah K3.
Tabel 2 Data Hasil Validasi Ahli Tabel 3 Data Hasil Validasi Ahli
Media Materi.
Indikator % % Total Indikator Validato Validato Total
Validator Validato Persentas r1 r2 Presentas
1 r2 e e

Tujuan 86% 80% 83%


Tulisan 80% 90% 85%
Pembelajar
Kombinasi 80% 80% 80% an
warna
Penyampai 86% 77% 81%
Animasi 80% 88% 84% an Materi
Format 80% 80% 80%
pemiliha 80% 85% 82%
Sajian
n Materi
Penggunaan 90% 80% 85%
Media Total 82,3%
Persentase
Implementa 90% 80% 85%
si Media Berdasarkan tabel di atas persentase
validasi yang dilakukan oleh tiga ahli materi
Total Persentase 83,1% menunjukan total persentasi nilai sebesar
82,3% menunjukan kategori “Sangat
Berdasarkan tabel di atas persentase
Setuju digunakan. Adapun saran dan
validasi yang dilakukan oleh dua ahli media
masukan dari para ahli media yang diberikan
menunjukan total persentasi nilai sebesar
adalah sebagai berikut :
83,1% menunjukan kategori “Sangat Setuju

14 − Volume 9, Nomor 1, Januari 2020


Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

1. Tambahkan tujuan pembelajaran di awal Berdasarkan tabel di atas


video sesuai RKPS. menunjukan bahwa semua indikator sudah
2. Tambahkan materi untuk pengaplikasian masuk kedalam kategori Sangat setuju.
bahan dikonstruksi. Adapun tanggapan dan saran dari
3. Perbaiki urutan materi pembuatan bahan mahasiswa untuk perbaikan produk media
bangunan. pembelajaran yang dibuat, yaitu sebagai
Secara umum ahli materi berikut:
memberikan saran di atas guna untuk 1. Size file media pembelajaran video
memperbaiki media pembelajaran agar berbasis animasi supaya tidak besar agar
dapat digunakan secara maksimal. mudah di download ataupun disimpan.
Setelah mempertimbangkan 2. Pada proses pembelajaran durasi yang
beberapa indikator-indikator di atas ahli berada di video terlalu lama, agar lebih
materi menyimpulkan bahwa media dipersingkat lagi durasi videonya.
pembelajaran video animasi mata kuliah 3. Pada proses pembelajaran menggunakan
Ilmu Bahan Bangunan “Layak Digunakan vide o berbasis animasi untuk dapat
dengan Revisi”. membawa alat tambahan yaitu speaker agar
suara dapat dimaksimalkan dengan baik.
Hasil Tanggapan Mahasiswa Tanggapan mahasiswa memberikan
saran di atas guna untuk memperbaiki
Penilaian dan tanggapan mahasiswa media pembelajaran agar dapat digunakan
terhadap media pembelajaran video animasi secara maksimal. Setelah
ini dilakukan dengan uji coba produk mempertimbangkan beberapa indikator-
kepada mahasiswa yang mengikuti mata indikator mahasiswa memilih bahwa media
kuliah Ilmu Bahan Bangunan semester pembelajaran video animasi mata kuliah
genap. Uji coba produk ini dilakukan pada Ilmu Bahan Bangunan “Layak digunakan
saat perkuliahan Ilmu Bahan Bangunan tanpa revisi”.
yang membahas
Tabel 4 Data Hasil Tanggapan Pembahasan
Mahasiswa.
Indikator Skor Skor Total Mak Pengembangan media pembelajaran
Diperol sima video berbasis animasi pada mata kuliah
eh l Ilmu Bahan Bangunan ini dikembangkan
Pers
menjadi sebuah produk berupa media
enta
se
pembelajaran video berbasis animasi untuk
Materi 520 570 88% mempermudah mahasiswa dalam
memahami materi mata kuliah Ilmu Bahan
Tulisan 498 570 87% Bangunan dan produk ini dibuat juga untuk
Desain 499 570 88% merancang usaha membentuk pembelajaran
Animasi 698 855 94% yang lebih baik.
Format 468 570 82% Faktor pendukung dalam penelitian
Sajian ini adalah sisi media pembelajaran yang
Penggun 513 570 90% memiliki banyak kemudahan dalam
aan membuatnya. Dengan kemudahannya
Media tersebut, media pembelajaran video berbasis
Impleme 517 570 91% animasi ini dapat didesain sesuai dengan
ntasi keinginan. Selain itu video berbasis animasi
Media memiliki banyak ilustrasi animasi yang
Total Persentase 85,86% mudah dipahami sehingga media
pembelajaran Ilmu Bahan Bangunan tidak
membosankan.
Pengembangan Media Pembelajaran…− 15
Muhammad Ridwan Apriansyah
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

Pada tahap validasi media samapai 15 menit. Produk media


pembelajaran yang dilakukan oleh ahli pembelajaran video animasi mata kuliah
media dan ahli materi yang sesuai dengan dikemas dengan menggunakan DVD yang
bidangnya. Tahapan validasi ahli media di dalamnya terdapat petujuk menggunakan
memperoleh total presentase nilai yang media pembelajaran video berbasis animasi.
didapatkan sebesar 83,01% yang artinya Materi mata kuliah Ilmu Bahan
media pembelajaran video berbasis animasi Bangunan, sebagai berikut: 1).Kayu sebagai
Sangat Setuju digunakan sebagai media bahan bangunan; 2) Produk-produk
pembelajaran mata kuliah Ilmu Bahan turunan kayu; 3) Batu buatan; 4) Bahan
Bangunan dikarenakan penggunaan media Pengikat; 5) Baja sebagai bahan bangunan;
pembelajaran menggunakan video berbasis 6). Bahan-bahan finishing; 7) Bahan-bahan
animasi lebih bermakna dan menarik, lebih bangunan modern.
mudah di terima dan di pahami hal tersebut Adapun media pembelajaran ini
sama dengan yang diungkapkan oleh (Lee & membrikan beberapa hal yang menjadi
Owens, 2004). Tahap validasi ahli materi kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
memperoleh total presentase nilai yang produk media pembelajaran video berbasis
didapatkan sebersar 82,03 yang animasi ini yaitu: media pembelajaran video
dikategorikan Sangat Setuju dengan materi animasi ini meningkatkan minat belajar,
yang terdapat dalam media pembelajaran mampu memberikan rasa senang saat
video berbasis animasi mata kuliah Ilmu proses belajar mengajar berlangsung,
Bahan Bangunan dikarenakan penggunaan meningkatkan pemahan dalam proses
video berbasis animasi mampu menyajikan pembelajaran. Setelah penjelasan kelebihan
materi yang sulit dijelaskan secara konkret produk media pembelajaran adapun
dan dapat menyajikan materi pembelajaran kekurangan produk media pembelajaran
secara detail hal tersebut sama dengan yang video berbasis animasi ini yaitu: Dalam
diungkapkan oleh (Tri Noviyanto, 2015) penggunaanya dosen perlu membawa
dalam penelitiannya. speaker, media pembelajaran memerlukan
Setelah tahapan validasi oleh bantuan laptop atau proyektor.
para ahli produk media pembelajaran Penjelasan kelebihan dan
dilakukan juga dengan uji coba produk kekurangan di atas sejatinya menjadi
media pembelajaran video berbasis animasi pertimbangan dalam mengembangkan
Ilmu Bahan Bangunan kepada mahasiswa produk ke depannya. Kelebihan produk
yang mendapatkan presentase penilaian dapat dikembangkan lagi kedepannya, dan
sebesar 89,00% yang artinya Sangat Setuju kekurangan produk harus dapat diatasi
untuk digunakan sebagai variasi media dengan menyediakan berbagai alternatif
pembelajaran. agar kekurangan produk tidak menghambat
Produk media pembelajaran video proses pada saat pembelajaran.
berbasis animasi mata kuliah Ilmu Bahan
Bangunan merupakan media pembelajaran Kesimpulan
animasi 2D berguna untuk variasi dalam
penggunaan media pembelajaran pada saat Berdasarkan hasil penelitian dan
proses belajar, serta media pembelajaran pembahasan pada Pengembangan Media
video berbasis animasi untuk Pembelajaran Video berbasis Animasi Mata
mempermudah memahami materi mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan di Program
kuliah Ilmu Bahan Bangunan. Tampilan Studi Pendidikan Teknik Bangunan
materi pada media video animasi ini Universita Negeri Jakarta dapat disimpulkan
merupakan materi satu semester mata bahwa hasil validasi yang dilakukan oleh ahli
kuliah Ilmu Bahan Bangunan. Media media pembelajaran video berbasis animasi
pembelajaran video berbasis animasi ini menunjukan bahwa media pembelajaran
berjumbah 9 video dengan durasi video 10 sangat setuju digunakan sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran serta sebagai
16 − Volume 9, Nomor 1, Januari 2020
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

variasi, efektif dan juga mudah dipahami. ditambahkan evaluasi, latihan dan tes dapat
media pembelajaran. Hasil validasi yang dilakukan secara langsung agar lebih
dilakukan oleh ahli materi menunjukan interaktif antara pengajar dan peserta didik.
bahwa media pembelajaran video berbasis 3. Media pembelajaran video berbasis
animasi mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan animasi dapat dikembangkan lebih lanjut
menunjukan media ini sangat setuju untuk dengan alternatif lain selain infocus salah
digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu satunya masukan adalah media
Bahan Bangunan agar lebih mudah untuk pembelajaran video berbasis animasi ke
dipahami. dalam e-learning program studi Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Negeri
Hasil uji coba produk media Jakarta, Hal ini sebagai alternatif metode
pembelajaran video berbasis animasi mata pembelajaran di dalam kelas.
kuliah Ilmu Bahan Bangunan di 4. Media pembelajaran video berbasis
Pendidikana Teknik Bangungan yang di animasi akan lebih maksimal manfaatnya
lakukan pada mahasiswa sebanyak 57 orang apabila dilakukan dengan sekenario
dapat disimpulkan bahwa tanggapan pembelajran yang tepat, seperti
mahasiswa mengenai media pembelajaran Colaborative Learning, diskusi dan
video berbasis animasi ini menunjukan ceramah.
bahwa media pembelajaran ini
memudahkan mahasiswa memahami materi
dan efektif mengurangi kebosanan hal ini Daftar Pustaka
sesuai dari hasil uji coba mahasiswa
mengkategorikan media pembelajaran video Arsyad A. (2014). Manfaat Media Pembelajaran.
berbasis animasi Sangat Setuju digunakan Media Pembelajaran. Retrieved from jakarta:
dalam proses pembelajaran. Rajawali Press
Buchari, Sentinowo, & L. (2015). Rancang
Secara keseluruhan setelah melalui Bangun Video Animasi 3 Dimensi Untuk
beberapa validasi dan uji coba produk dapat Mekanisme Pengujian Kendaraan. E-
disimpulkan bahwa media pembelajaran Journal Teknik Informatika. Retrieved from
video berbasis animasi mata kuliah Ilmu https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/i
Bahan Bangunan di Pendidikan Teknik nformatika/article/view/9964/9550
Bangunan Universitas Negeri Jakarta layak
Frick Heinz. (1999). Ilmu Konstruksi Bangunan 1.
untuk digunakan sebagai salah satu variasi
media pembelajaran pada mata kuliah Ilmu Hadi & Agustina. (2016). Pengembangan Buku
Bahan Bangunan. Ajar Geografi Desa-Kota Menggunakan
Model Addie. Educatio, 90–105.
Saran
Haryoko. (2009). Efektivitas Pemanfaatan
Berdasarkan hasil penelitian Media Audio-Visual Sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran, 1–10.
pengembangan media pembelajaran video
Retrieved from
berbasis animasi, maka penulis memberikan https://ejournal.unnes.ac.id
saran sebagai berikut:
1. Seharusnya pengembangan media Indonesia, A. P. J. I. (2018). Data Penggunaan
pembelajaran video berbasis animasi dapat Teknologi.
menjadi variasi dalam media pembelajaran
Johari. (2014). 8 penerapan media video dan
di mata kuliah lain, seperti Konstruksi animasi pada materi memvakum dan
Bangunan dan Gambar Teknik di mengisi refrigeran terhadap hasil belajar
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas siswa. Journal of Mechanical Engineering
Negeri Jakarta. Education, 8–15. Retrieved from
2. Media pembelajaran video berbasis https://ejournal.upi.edu/index.php/articl
animasi dapat dikembangkan lagi dengan e/view/3731
Pengembangan Media Pembelajaran…− 17
Muhammad Ridwan Apriansyah
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

Lee & Owens. (2004). Fungsi Media Rochmad. (2013). Desain model pengembangan
Pembelajarn. Multimedia Based Instructional perangkat pembelajaran matematika. Jurnal
Design, (Sans Francisco: Pfeiffer). Kreano, 1–18.
Mahnun. (2012). Media Pembelajaran (Kajian Sanjaya. (2009). Prinsip-prinsip media
terhadap Langkah-langkah Pemilihan pembelajaran. Strategi Pembelajaran
Media dan Implementasinya dalam Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Pembelajaran). Jurnal Pemikiran Islam, 27–
35. Sudirman. (2006). Media Pembelajaran berbasis
Video dan animasi.
Mulyana, D. R. (2015). No Title. Deskripsi Ilmu
Bahan Bangunan D3 Teknik Sipil. Suprapto. (2006). PENINGKATAN
KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI
Munir. (2014). Pengertian Media Pembelajaran. MEDIA PEMBELAJARAN
Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam MENGGUKAN TEKNOLOGI
Pendidikan, 58. Retrieved from INFORMASI DI SEKOLAH, 3(April),
https://doi.org/10.1128/AAC.03728-14 34–41.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2005). Media Suryani, N. (2018). Media Pembelajaran Inovatif
Pengajaran (Penggunaan dan dan Pengembangannya.
pembuatannya). Universitas Negeri Malang.
Retrieved from Tri Noviyanto. (2015). Pengemabangan Media
http://kin.perpusnas.go.id/DisplayData.a pembelajaran Interaktif.
spx?pId=21198&pRegionCode=JIUNMA
Wardoyo Tunggul CIpto. (2015).
L&pClientId=111
Pengembangan Media Pembelajaran
Nurseto. (2011). Media Pembelajaran. Ekonomi Berbasis Video Animasi Pada Mata
& Pendidikan, 19–35. Pelajaran Mekanika Teknik. Jurnal
Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Indonesia.
Parmit, et al. (2016). Pengembangan Retrieved from
Multimedia Ular Tangga Model Hannafin https://journal.uny.ac.id/index.php/iartic
Dan Peck Untuk Meningkatkan Hasil le/view/2297
Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Siswa
Kelas VII Semester Genap Di Smp Wingkel. (2009). Audio Visual. Psikologi
Negeri 6 Singaraja. E-Journal Edutech Pengajaran.
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Wirawan, Indrawati, & R. (2017).
Teknologi Pendidikan, 5 (2).
Pengembangan media pembelajaran
Purwati. (2015). Pengembangan Media Video kearsipan digital untuk meningkatkan hasil
Pembelajaran Matematika dengan Model belajar siswa SMK Negeri 3 Surakarta.
Assure. Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Jurnal Pendidikan Vokasi, 78.
Pendidikan, 42–47. Retrieved from
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jm
kpp/article/view/2194
Puspita. (2017). Efktivitas Penggunaan Media
Video Animasi Dalam Proses
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di
SMP Negeri 9 Tangerang Selatan. Jurnal
UIN Jakarta.
Rayandra. (2012a). Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran.
https://doi.org/Jakarta Referensi
Rayandra. (2012b). Pengertian Media Sosial.
Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

18 − Volume 9, Nomor 1, Januari 2020

You might also like