Professional Documents
Culture Documents
yang diharapkan dapat lebih mudah Menurut dale dalam (Sudirman, 2006)
dimengerti dan dipahami dengan cepat, dan bahwa pengalaman belajar seseorang 75%
tepat (Suprapto, 2006). Sedangkan pada saat di peroleh dari indera pengelihatan (mata),
13% malalui indera pendengaran (telinga)
ini dunia pendidikan belum terlalu dan selebihnya melalui indera yang lain.
memanfaatkan perkembangan teknologi
yang sudah ada. Pendidikan yang berkualitas Penggunaan media pembelajaran
dalam penafaatan teknologi secara penuh video animasi dalam proses pembelajaran
dapat berpengaruh dalam kemajuan dunia mampu meningkatkan motivasi, minat dan
pendidikan. Sedangkan di era moderen hasil belajar mahasiswa. Penggunaan media
seperti saat ini teknologi dapat di pembelajaran akan sangat membantu dalam
manfaatkan lebih dari sekedar untuk proses pembelajaran serta penyampaian
menggantikan peran tenaga manusia. materi pembelajaran secara menarik mampu
meningkatkan pemahaman mahasiswa.
Secara umum penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar Pengembangan media pembelajaran
memiliki manfaat sebagai berikut: 1) video animasi memerlukan alat bantu
mampu menumbuhkan motivasi belajar berupa software untuk mendukung dalam
peserta didik dikarenakan pengajar akan proses pembuatan video animasi. Maka dari
lebih menarik perhatian: 2) Makna bahan itu alat bantu dalam pengembangan video
pengajaran akan menjadi lebih jelas animasi ini adalah menggunakan software
sehingga dapa di pahami peserta didik dan Adobe After Effect CS6 yang membantu
memungkinkan terjadinya penguasaan serta dalam pembuatan animasi yang mampu
pencapaian tujuan pengajaran; 3) Metode bergerak agar terlihat memiliki ilusi
mengajar akan lebih bervariasi: 4) Mampu pergerakan.
meningkatkan aktivitas dalam kegiatan
belajar mengajar (Nurseto, 2011). Pengembangan media pembelajaran
video animasi memerlukan alat bantu
Media merupakan sarana penyalur berupa software untuk mendukung dalam
pesan atau informasi belajar yang hendak proses pembuatan video animasi. Maka dari
disampaikan oleh sumber pesan kepada itu alat bantu dalam pengembangan video
sasaran atau penerima pesan tersebut animasi ini adalah menggunakan software
(Mahnun, 2012). Media pembelajaran Adobe After Effect CS6 yang membantu
merupakan alat bantu dalam penyampaian dalam pembuatan animasi yang mampu
informasi dan materi ajar dari pendidik ke bergerak agar terlihat memiliki ilusi
peserta didik dalam suatu proses belajar, pergerakan.
mengajar. Mengingat sulitnya materi
pelajaran dan belum di gunakannya media Menurut data hasil survey analisis
pembelajaran inovatif maka diperlukan kebutuhan yang telah dilakukan terhadap 45
adanya inovasi pembelajaran salah satunya mahasiswa, dari mulai angkatan 2013
dengan menggunakan media kreatif video sampai angkatan 2018, yang berhubungan
berbasis animasi. Simbol dalam bentuk dengan mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan.
kata-kata serta kalimat yang disertai gambar 96,6% responden menyatakan SANGAT
dan audiovisual akan membantu penerima SETUJU agar dikembangkan media
tanda dengan mudah untuk memahami apa pembelajaran video berbasis animasi, 68,9%
yang hendak dipesankan oleh pengirim. responden menyatakan RAGU-RAGU akan
media pembelajaran power point saat ini
Pembelajaran dengan menggunakan untuk menunjang pembelajaran pada mata
video atau animasi lebih berhasil karna kuliah Ilmu Bahan Bangunan. Bagaimana
mampu masuk melalu 2 sensor indera pengembangan media pembelajaran video
manusia yaitu melalui mata dan telinga. berbasis animasi mata kuliah Ilmu Bahan
Pengembangan Media Pembelajaran…− 9
Muhammad Ridwan Apriansyah
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil
dalam pembuatan video diperlukan biaya Menurut Frick Heinz (1999) bahan
yang cukup besar). bangunan yang digunakan untuk tujuan
kontruksi. Banyak bahan alami, seperti
Pengertian Animasi tanah liat, pasir, kayu, dan batu yang telah
digunakan untuk membangun bangunan.
Animasi adalah sebuah proses Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan
merekam dan memainkan kembali bahwa ilmu bahan bangunan adalah ilmu
serangkaian gambar statis untuk mendasar untuk membangun kontruksi.
mendapatkan sebuah ilusi pergerakan yang
mampu menghidupkan suatu gambar Metode Penelitian
(Buchari, Sentinowo, 2015).
Metode yang digunakan dalam
Secara umum, media animasi penelitian ini adalah penelitian dan
merupakan pergerakan tampilan sebuah pengembangan (Research and
objek atau gambar sehingga dapat berubah Development). Research and Development
posisi pada tenggang waktu (timeline) merupakan salah satu model penelitian yang
tertentu sehingga mampu menciptakan ilusi digunakan untuk menghasilkan produk
gambar gerak. Pada dasarnya animasi tertentu dari sebuah permasalahan dan
merupukan objek agar lebih tampak menguji keefektifan produk tersebut
dinamis. (Sugiyono, 2008:). Hannafin & Peck
merupakan sebuah model penelitian
Pengertian Video Animasi pengembangan yang sudah mulai
berkembang pada tahun 1988. Dalam
Penggunaan video animasi dapat model Hannafin & Peck terdapat tiga fase
meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu analisis kebutuhan (Need
(Wardoyo Tunggul CIpto, 2015). Selain itu Asseestment), Fase Perancangan (Design
video animasi sangat berpengaruh dalam Phase), dan Fase Pengembangan dan
suatu pembelajaran karena terbukti menarik Implementasi. Berikut ini merupakan
perhatian, meningkatkan retensi, dan penjelasan tahapan Hannafin & Peck:
memungkinkan visualisasi dari konsep 1. Need Asseestment
imajinasi, objek, dan hubungan- Need Asseestment atau Analisis
hubungannya (Puspita, 2017).Dapat kebutuhan, Merupakan fase pertama dalam
disimpulkan video animasi merupakan proses suatu penelitian dimana penelitian
media yang menggabungkan media audio melakukan studi literatur dan studi
dan media visual untuk menarik perhatian lapangan. Proses ini dibutuhkan untuk
peserta didik, mampu menyajikan objek mengidentifikasi kebutuhan dalam
secara detail dan dapat membantu mengembangkan suatu media pembelajaran.
memahami pelajaran yang sifatnya sulit. Tahapan pertama yang dilakukan dalam
analisis kebutuhan adalah identifikasi
Definisi Ilmu Bahan Bangunan terhadap (1) Tujuan, untuk mengetahui apa
yang akan dicapai peserta didik setelah
Ilmu Bahan Bangunan berisi
belajar, (2) Dana, apakah cukup dana untuk
pengetahuan tentang bahan dan teknologi
mengadakan program tersebut, (3) Keahlian
material bangunan yang meliputi sifat-sifat
Teknis, apakah telah memiliki keahlian
dan jenis bahan bangunan, penggunanya,
teknis untuk mengembangkan media
kekuatan dan pengawetan bahan bangunan,
pembelajaran yang dihasilkan, (4) Fasilitas
cara pemeliharaanya, pengetahuan rekayasa
dan Peralatan, ketersediaan fasilitas dan
bahan bangunan dan bahan bangunan
peralatan untuk menghasilkan serta
dalam perdagangan (Mulyana, 2015).
menggunakan media pembelajaran tersebut,
dan (5) Karakteristik peserta didik. Lalu
tahapan kedua yaitu merencanakan materi menggunakan skor rata-rata dengan skala 1-
peserta didik yang akan dibuat. 5. Rata-rata skor yang diperoleh dari validasi
2. Design Phase ini diubah menjadi nilai dengan kriteria
Design Phase atau Fase sebagai berikut:
Perancangan, di dalam fase ini informasi Tabel 1 Analisis Validasi Ahli
dari fase analisis dipindahkan ke dalam Rerata skor Kategori
bentuk dokumen atau rancangan media 81% - 100% Sangat Setuju (SS)
pembelajaran.
3. Pengembangan dan Implementasi 61% - 80% Setuju (S)
Fase Pengembangan ini bertujuan 41% - 60% Cukup Setuju (CS)
untuk mendapatkan draft media 21% - 40% Kurang Setuju (KS)
pembelajaran yang telah direvisi
0% - 20% Tidak Setuju ( TS)
berdasarkan masukan beberapa ahli dan
data yang diperoleh dari uji coba terbatas.
Secara umum prosedur pengembangan Cara menghitung sebagai berikut:
Hannafin & Peck terlihat seperti berikut:
Rerata Skor (%) =
Keterangan: Y = Skor maksimum 2).
Analisis Mahasiswa
variasi, efektif dan juga mudah dipahami. ditambahkan evaluasi, latihan dan tes dapat
media pembelajaran. Hasil validasi yang dilakukan secara langsung agar lebih
dilakukan oleh ahli materi menunjukan interaktif antara pengajar dan peserta didik.
bahwa media pembelajaran video berbasis 3. Media pembelajaran video berbasis
animasi mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan animasi dapat dikembangkan lebih lanjut
menunjukan media ini sangat setuju untuk dengan alternatif lain selain infocus salah
digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu satunya masukan adalah media
Bahan Bangunan agar lebih mudah untuk pembelajaran video berbasis animasi ke
dipahami. dalam e-learning program studi Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Negeri
Hasil uji coba produk media Jakarta, Hal ini sebagai alternatif metode
pembelajaran video berbasis animasi mata pembelajaran di dalam kelas.
kuliah Ilmu Bahan Bangunan di 4. Media pembelajaran video berbasis
Pendidikana Teknik Bangungan yang di animasi akan lebih maksimal manfaatnya
lakukan pada mahasiswa sebanyak 57 orang apabila dilakukan dengan sekenario
dapat disimpulkan bahwa tanggapan pembelajran yang tepat, seperti
mahasiswa mengenai media pembelajaran Colaborative Learning, diskusi dan
video berbasis animasi ini menunjukan ceramah.
bahwa media pembelajaran ini
memudahkan mahasiswa memahami materi
dan efektif mengurangi kebosanan hal ini Daftar Pustaka
sesuai dari hasil uji coba mahasiswa
mengkategorikan media pembelajaran video Arsyad A. (2014). Manfaat Media Pembelajaran.
berbasis animasi Sangat Setuju digunakan Media Pembelajaran. Retrieved from jakarta:
dalam proses pembelajaran. Rajawali Press
Buchari, Sentinowo, & L. (2015). Rancang
Secara keseluruhan setelah melalui Bangun Video Animasi 3 Dimensi Untuk
beberapa validasi dan uji coba produk dapat Mekanisme Pengujian Kendaraan. E-
disimpulkan bahwa media pembelajaran Journal Teknik Informatika. Retrieved from
video berbasis animasi mata kuliah Ilmu https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/i
Bahan Bangunan di Pendidikan Teknik nformatika/article/view/9964/9550
Bangunan Universitas Negeri Jakarta layak
Frick Heinz. (1999). Ilmu Konstruksi Bangunan 1.
untuk digunakan sebagai salah satu variasi
media pembelajaran pada mata kuliah Ilmu Hadi & Agustina. (2016). Pengembangan Buku
Bahan Bangunan. Ajar Geografi Desa-Kota Menggunakan
Model Addie. Educatio, 90–105.
Saran
Haryoko. (2009). Efektivitas Pemanfaatan
Berdasarkan hasil penelitian Media Audio-Visual Sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran, 1–10.
pengembangan media pembelajaran video
Retrieved from
berbasis animasi, maka penulis memberikan https://ejournal.unnes.ac.id
saran sebagai berikut:
1. Seharusnya pengembangan media Indonesia, A. P. J. I. (2018). Data Penggunaan
pembelajaran video berbasis animasi dapat Teknologi.
menjadi variasi dalam media pembelajaran
Johari. (2014). 8 penerapan media video dan
di mata kuliah lain, seperti Konstruksi animasi pada materi memvakum dan
Bangunan dan Gambar Teknik di mengisi refrigeran terhadap hasil belajar
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas siswa. Journal of Mechanical Engineering
Negeri Jakarta. Education, 8–15. Retrieved from
2. Media pembelajaran video berbasis https://ejournal.upi.edu/index.php/articl
animasi dapat dikembangkan lagi dengan e/view/3731
Pengembangan Media Pembelajaran…− 17
Muhammad Ridwan Apriansyah
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil
Lee & Owens. (2004). Fungsi Media Rochmad. (2013). Desain model pengembangan
Pembelajarn. Multimedia Based Instructional perangkat pembelajaran matematika. Jurnal
Design, (Sans Francisco: Pfeiffer). Kreano, 1–18.
Mahnun. (2012). Media Pembelajaran (Kajian Sanjaya. (2009). Prinsip-prinsip media
terhadap Langkah-langkah Pemilihan pembelajaran. Strategi Pembelajaran
Media dan Implementasinya dalam Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Pembelajaran). Jurnal Pemikiran Islam, 27–
35. Sudirman. (2006). Media Pembelajaran berbasis
Video dan animasi.
Mulyana, D. R. (2015). No Title. Deskripsi Ilmu
Bahan Bangunan D3 Teknik Sipil. Suprapto. (2006). PENINGKATAN
KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI
Munir. (2014). Pengertian Media Pembelajaran. MEDIA PEMBELAJARAN
Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam MENGGUKAN TEKNOLOGI
Pendidikan, 58. Retrieved from INFORMASI DI SEKOLAH, 3(April),
https://doi.org/10.1128/AAC.03728-14 34–41.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2005). Media Suryani, N. (2018). Media Pembelajaran Inovatif
Pengajaran (Penggunaan dan dan Pengembangannya.
pembuatannya). Universitas Negeri Malang.
Retrieved from Tri Noviyanto. (2015). Pengemabangan Media
http://kin.perpusnas.go.id/DisplayData.a pembelajaran Interaktif.
spx?pId=21198&pRegionCode=JIUNMA
Wardoyo Tunggul CIpto. (2015).
L&pClientId=111
Pengembangan Media Pembelajaran
Nurseto. (2011). Media Pembelajaran. Ekonomi Berbasis Video Animasi Pada Mata
& Pendidikan, 19–35. Pelajaran Mekanika Teknik. Jurnal
Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Indonesia.
Parmit, et al. (2016). Pengembangan Retrieved from
Multimedia Ular Tangga Model Hannafin https://journal.uny.ac.id/index.php/iartic
Dan Peck Untuk Meningkatkan Hasil le/view/2297
Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Siswa
Kelas VII Semester Genap Di Smp Wingkel. (2009). Audio Visual. Psikologi
Negeri 6 Singaraja. E-Journal Edutech Pengajaran.
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Wirawan, Indrawati, & R. (2017).
Teknologi Pendidikan, 5 (2).
Pengembangan media pembelajaran
Purwati. (2015). Pengembangan Media Video kearsipan digital untuk meningkatkan hasil
Pembelajaran Matematika dengan Model belajar siswa SMK Negeri 3 Surakarta.
Assure. Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Jurnal Pendidikan Vokasi, 78.
Pendidikan, 42–47. Retrieved from
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jm
kpp/article/view/2194
Puspita. (2017). Efktivitas Penggunaan Media
Video Animasi Dalam Proses
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di
SMP Negeri 9 Tangerang Selatan. Jurnal
UIN Jakarta.
Rayandra. (2012a). Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran.
https://doi.org/Jakarta Referensi
Rayandra. (2012b). Pengertian Media Sosial.
Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.