You are on page 1of 14

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


PADA MATA PELAJARAN IPAS DI KELAS 5 SDN No.100710
HAPESONG BARU

1Rosiva
Harahap, Asy’ari2, Hindun Kholifah3
1SDN NO.100710 Hapesong Baru, 2Universitas Muhammadiyah Surabaya,
1rosivahrpguru.sd.belajar.id,

Abstract: The purpose of this study was to improve the learning outcomes of grade 5 students at 100710
Hapesong Baru Elementary School by implementing the Project Based Learning (PjBL) model with the
theme what is the shape of indonesia. The type of research used was a quasi-experimental research. The
research design was a post-test only control group design. The subjects of the study were 25 grade 5V
students 100710 HAPESONG BARU Elementary School in the 2023-2024 academic year. Data collection
techniques weredone through observation and tests. The research instruments used were attitude
observation checklist sheets, rubrics for assessing presentations and LKPD information per group,
rubrics for assessing individual essays, and observation sheets for the implementation of learning. Data
analysis was carried out using descriptive and qualitative statistics. The results of this study showed that
all stages of PjBL were carried out well. The results of the attitude assessment observation showed that
88% of students had developed as expected. The observation results on the aspects of mind mapping
drawing skills and presentations showed that 100% of students reached the KKTP. The learning
outcomes in the formative aspect showed that 88% of students reached the KKTP. The results of student
reflection showed that all students felt happy and wereable to understand the material that was taught.
The conclusion of this study is that the implementation of the PjBL model is effective in improving
student learning outcomes.

Keywords: Project Based Learning, drawing map indonesia, learning outcomes

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 5 SDNNo.
100710 Hapesong Baru melaui penerapan model Project Based Learning berbantuan video
pembelajaran pada mata pelajaran IPAS dengan materi bagaimana bentuk indonesia .Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Desain penelitian adalahpost-test only control group
design. Subjek dari penelitian yang dilakukan adalah peserta didik kelas 5 yang berjumlah 25 orang
pada tahun pelajaran 2023-2024. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan tes.
Instrumen penelitian menggunakan lembar ceklis observasi sikap, rubrik penilaian presentasi dan
LKPD per kelompok, rubrik penilaian mengarang individu, dan lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan keseluruhan tahapan Project Based Learning terlaksana dengan baik. Hasil observasi
penilaian sikap menunjukkan bahwa 88% peserta didik telah berkembang sesuai harapan. Hasil
observasi pada aspek keterampilan mewarnai peta indonesia dan presentasi menunjukkan 100%
peserta didik mencapai KKTP. Hasil belajar dalam aspek formatif menunjukkan 88% peserta didik
mencapai KKTP. Hasil refleksi peserta didik diketahui semua peserta didik merasa senang dan dapat
memahami materi yang diajarkan. Kesimpulan dari penelitian ini, penerapan model Project Based
Learning efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Kata kunci: Model Project Based Learning, Mewarnai Peta indonesia, hasil belajar
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu hal yang harus dipenuhi untuk meningkatkan taraf
hidup bangsa Indonesia agar tidak tertinggal dari bangsa lain seiring perkembangan
zaman. Sehingga untuk mewujudkan pendidikan tersebut perlu adanya peningkatan
kualitas pendidikan yang diharapkan dapat mencapai atau mewujudkan Sistem
Pendidikan Nasional. Di dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha
sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan pengendalian diri keterampilan yang diperlukan bagi dirinya
Masyarakat bangsa dan negara.
Untuk mewujudkan kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta hal tersebut
salah satu usaha yang telah dilakukan pemerintah adalah meningkatkan kinerja guru
sebagai garda terdepan untuk mewujudkan tujuan dari sistem pendidikan nasional.
Karena salah satu faktor utama dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran adalah
kinerja guru dalam mengelolah proses pembelajaran di sekolah. Apabila guru berhasil
mengelolah pembelajaran dengan baik maka dapat memicu minat belajar siswa
sehinggah hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal ini sependapat dengan Siregar
(2015) tinggi rendahnya hasil belajar siswa akan sangat di tentukan oleh kualitas
kinerja guru dalam mengelolah proses pembelajaran dan memotivasi belajar siswa. Hal
ini dapat dipahami bahwa, menjadi seorang guru bertanggung jawab tidak hanya
menjadikan siswa pandai dibidang ilmu pengetahuan namun berasal dari dalam
kehidupannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 4, ibu Juniva, diketahui bahwa
hasil belajar peserta didik kelas 3 belum merata. Salah satu penyebab rendahnya hasil
belajar
Rendahnya motivasi peserta didik dalam belajar juga dipengaruhi oleh peran
guru yang belum optimal dalam menggunakan media atau metode yang inovatif dalam
pembelajaran. Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan
kurang melibatkan peserta didik sehingga pembelajaran masih berpusat pada guru.
Menurut Sri Ramadhani dan Yessy T. Ajeng (2023), penerapan model Project Based
Learning dapat memusatkan suatu proyek yang melibatkan peserta didik merefleksikan
ide dan pendapat dengan pemikiran kritis, meningkatkan kemampuan peserta didik
menulis karangan narasi di sekolahdasar sehingga peserta didik memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna. Guru memposisikan diri sebagai motivator dan fasilitator dalam
proses pembelajaran.
Praktik baik ini penting dibagikan karena adanya peningkatan hasil belajar
peserta didik dalam memahami letak geografis indonesia dalam pelajaran IPAS dengan
model Project Based Learning ini. Selain itu, motivasi peserta didik selama proses
pembelajaran nampak untuk terlibat aktif saat kerja kelompok, diskusi kelompok,
mewarnai peta indonesia, dan presentasi di depan kelas. Hal ini memotivasi saya pribadi
sebagai guru untuk menerapkan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan untuk
setiap proses pembelajaran agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang
bermakna bagi dirinya. Pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik akan
memotivasi diri peserta didik untuk mencari tahu tujuan dan manfaat pembelajaran
sebuah materi untuk kehidupannya.
Praktik baik ini juga perlu saya bagikan untuk teman sejawat yang mengalami
permasalahan yang sama agar mereka berani mencoba mengaplikasikan pembelajaran
inovatif di kelas mereka sehingga para guru dapat menggali potensi dirinya untuk
menyajikan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna bagi peserta didik. Peran dan
tanggung jawab saya dalam praktik baik ini adalah menyusun modul ajar yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran, melaksanakan setiap langkah pembelajaran berdasarkan
model Project Based Learning yang bermakna bagi peserta didik, mengolah penilaian yang
diperoleh selama proses pembelajaran, serta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Proses pembelajaran yang melibatkan keaktifan
peserta didik dan menyenangkan akan meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar
peserta didik. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 5 SDN No. 100710 HAPESONG BARU melaui
penerapan model Project Based Learning pada mata pelajaran IPAS dengan materi
bagaimana bentuk indonesia

METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Desain
penelitian adalah post-test only control group design. Subjek dari penelitian yang
dilakukan adalah peserta didik kelas 5 SDN No.100710 Hapesong Baru yang berjumlah
25 orang tahun pelajaran 2023-2024. Variabel bebas penelitian yang digunakan adalah
model Project Based Learning dengan sintaks sebagai berikut: (a) menentukan
pertanyaan mendasar; (b) mendesain perencanaan proyek; (c) menyusun jadwal; (d)
monitoring dan evaluasi peserta didik dan perkembangan proyek yang dijalankan; (e)
pengujian hasil; (f) evaluasi. Variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik yang
diukur menggunakan instrumen tes dan observasi.
Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan tes. Instrumen penelitian
menggunakan lembar ceklis observasi sikap, rubrik penilaian presentasi dan informasi
LKPD per kelompok, rubrik keterampilan mewarnai peta indonesia, dan lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran.
Prosedur pengumpulan data dengan cara observasi, pembuatan modul ajar,
pembuatan LKPD, pembuatan rubrik penilaian, pelaksanaan penelitian dan penilaian,
dan analisis hasil penilaian. Teknik analisis penilaian aspek sikap, keterampilan, dan
formatif menggunakan rubrik dengan skala Likert. Rubrik penilaian sikap meliputi 3
dimensi profil pelajar Pancasila, yaitu (a) berkebhinekaan global, (b) bergotong royong,
dan (c) berpikir kritis. Rubrik penilaian keterampilan meliputi (a) mewarnai peta
indonesia, (b) penyampaian presentasi dan penulisan, serta (c) partisipasi setiap
peserta didik sebagai anggota kelompok. Selanjutnya, rubrik penilaian formatif terdiri
dari: (a) isi paragraf – minimum 5 kalimat dan kesesuaian dengan tema, (b) penulisan
dengan kata baku dan kalimat efektif, (c) penggunaan huruf kapital dan tanda baca,
dan (d) kerapian tulisan dan terbaca.

HASIL
A. Penilaian Sikap
Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan penerapan
model Project Based Learning (PjBL), aspek penilaian sikap dinilai dari 3 dimensi Profil
Pelajar Pancasila (berkebhinekaan global, bergotong royong, dan berpikir kritis)
sebagai berikut:

1. Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan penerapan


model pembelajaran project based learning (PjBL) diperoleh hasil nilai sikap
profil pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia sebagai berikut :

1.1 Tabel hasil nilai sikap profil pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia
Jenis
NO Nama Siswa KKTP Nilai Keterangan
Kelamin
1 DILA P 70 80 Tercapai
2 PUTRI P 70 75 Tercapai
3 VICKY L 70 76 Tercapai
4 ANDRE L 70 78 Tercapai
5 RENDI L 70 78 Tercapai
6 TASYA P 70 80 Tercapai
7 TSANIA P 70 80 Tercapai
8 RARA P 70 80 Tercapai
9 KASIH P 70 79 Tercapai
10 AVIKA P 70 76 Tercapai
11 MAYSA P 70 76 Tercapai
12 GIO L 70 78 Tercapai
13 RAFA L 70 78 Tercapai
14 RAFKI L 70 80 Tercapai
15 SYIFA P 70 80 Tercapai
16 PUTRA L 70 80 Tercapai
17 MAYA P 70 80 Tercapai
18 FAIZ L 70 80 Tercapai
19 NAYLA P 70 79 Tercapai
20 RIDHO L 70 76 Tercapai
21 AZLAN L 70 76 Tercapai
22 ISNA P 70 78 Tercapai
23 SARI P 70 78 Tercapai
24 DEWI P 70 80 Tercapai
25 SARAH P 70 80 Tercapai
Rata – Rata 78,38
Jumlah Siswa yang tercapai 25
Jumlah Siswa yang tidak tercapai -
Presentase KKTP 100%
Diagram hasil nilai sikap profil pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia

82

80

78

76

74

72

70

68

66 KTTP

64
NILAI KKTP

Dari hasil observer nilai sikap profil pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, didapatkan 100% diatas KKTP.

2. Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan penerapan


model pembelajaran project based learning (PjBL) diperoleh hasil nilai sikap
profil pancasila Bergotong royong sebagai berikut :

2. 1Tabel hasil nilai sikap profil pancasila Bergotong royong


Jenis
NO Nama Siswa KKTP Nilai Keterangan
Kelamin
1 DILA P 70 80 Tercapai
2 PUTRI P 70 82 Tercapai
3 VICKY L 70 82 Tercapai
4 ANDRE L 70 80 Tercapai
5 RENDI L 70 80 Tercapai
6 TASYA P 70 78 Tercapai
7 TSANIA P 70 78 Tercapai
8 RARA P 70 80 Tercapai
9 KASIH P 70 80 Tercapai
10 AVIKA P 70 85 Tercapai
11 MAYSA P 70 78 Tercapai
12 GIO L 70 80 Tercapai
13 RAFA L 70 82 Tercapai
14 RAFKI L 70 80 Tercapai
15 SYIFA P 70 76 Tercapai
16 PUTRA L 70 76 Tercapai
17 MAYA P 70 80 Tercapai
18 FAIZ L 70 85 Tercapai
19 NAYLA P 70 85 Tercapai
20 RIDHO L 70 78 Tercapai
21 AZLAN L 70 80 Tercapai
22 ISNA P 70 82 Tercapai
23 SARI P 70 80 Tercapai
24 DEWI P 70 76 Tercapai
25 SARAH P 70 76 Tercapai
Rata – Rata 79,38
Jumlah Siswa yang tercapai 25
Jumlah Siswa yang tidak tercapai -
Presentase KKTP 100%

Diagram hasil nilai sikap profil pancasila Bergotong royong


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

NILAI KKTP
KTTP

Dari hasil observer nilai sikap profil pancasila Bergotong royong, didapatkan
100% diatas KKTP.

3. Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan


penerapan model pembelajaran project based learning (PjBL) diperoleh
hasil nilai sikap profil pancasila Bernalar kritis sebagai berikut :
3.1 Tabel hasil nilai sikap profil pancasila Bergotong royong
Jenis
NO Nama Siswa KKTP Nilai Keterangan
Kelamin
1 DILA P 75 80 Tercapai
2 PUTRI P 75 75 Tercapai
3 VICKY L 75 76 Tercapai
4 ANDRE L 75 78 Tercapai
5 RENDI L 75 78 Tercapai
6 TASYA P 75 80 Tercapai
7 TSANIA P 75 80 Tercapai
8 RARA P 75 80 Tercapai
9 KASIH P 75 79 Tercapai
10 AVIKA P 75 76 Tercapai
11 MAYSA P 75 71 Tidak Tercapai
12 GIO L 75 78 Tercapai
13 RAFA L 75 78 Tercapai
14 RAFKI L 75 80 Tercapai
15 SYIFA P 75 80 Tercapai
16 PUTRA L 75 80 Tercapai
17 MAYA P 75 72 Tidak Tercapai
18 FAIZ L 75 80 Tercapai
19 NAYLA P 75 79 Tercapai
20 RIDHO L 75 76 Tercapai
21 AZLAN L 75 73 Tidak Tercapai
22 ISNA P 75 78 Tercapai
23 SARI P 75 78 Tercapai
24 DEWI P 75 80 Tercapai
25 SARAH P 75 80 Tercapai
Rata – Rata 77,41
Jumlah Siswa yang tercapai 22
Jumlah Siswa yang tidak tercapai 3
Presentase KKTP 88%
Diagram hasil nilai sikap profil pancasila Bernalar kritis
81

80

79

78

77

76

75

74

73

72

NILAI KKTP
KTTP

Dari hasil observer nilai sikap profil pancasila Bernalar kritis, menunjukkan
88% peserta didik ( 22 dari 25 peserta didik) diatas KKTP, hanya 12 % peserta
didik (3 dari 22 peserta didik ) dibawah KKTP.

4. Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan penerapan


model pembelajaran project based learning (PjBL) diperoleh hasil nilai sikap profil
pancasila Kreatif sebagai berikut :
4.1 Tabel hasil nilai sikap profil pancasila Kreatif
Jenis
NO Nama Siswa KKTP Nilai Keterangan
Kelamin
1 DILA P 75 82 Tercapai
2 PUTRI P 75 80 Tercapai
3 VICKY L 75 82 Tercapai
4 ANDRE L 75 80 Tercapai
5 RENDI L 75 82 Tercapai
6 TASYA P 75 84 Tercapai
7 TSANIA P 75 82 Tercapai
8 RARA P 75 80 Tercapai
9 KASIH P 75 86 Tercapai
10 AVIKA P 75 80 Tercapai
11 MAYSA P 75 85 Tercapai
12 GIO L 75 80 Tercapai
13 RAFA L 75 82 Tercapai
14 RAFKI L 75 80 Tercapai
15 SYIFA P 75 80 Tercapai
16 PUTRA L 75 85 Tercapai
17 MAYA P 75 82 Tercapai
18 FAIZ L 75 80 Tercapai
19 NAYLA P 75 82 Tercapai
20 RIDHO L 75 80 Tercapai
21 AZLAN L 75 82 Tercapai
22 ISNA P 75 84 Tercapai
23 SARI P 75 82 Tercapai
24 DEWI P 75 80 Tercapai
25 SARAH P 75 86 Tercapai
Rata – Rata 78,38
Jumlah Siswa yang tercapai 25
Jumlah Siswa yang tidak tercapai -
Presentase KKTP 100%

Diagram hasil nilai sikap profil pancasila Kreatif


81

80

79

78

77

76

75

74

73

72

NILAI KKTP
KTTP

Dari hasil observer nilai sikap profil pancasila Kreatif, didapatkan 100% diatas
KKTP.
A. Penilaian Presentasi peserta didik secara berkelompok
1. Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan penerapan
model pembelajaran project based learning (PjBL) diperoleh hasil nilai
presentasi peserta didik berkelompok sebagai berikut :

1.2Tabel hasil nilai presentasi berkelompok


NO Nama Kelompok KKTP Nilai Keterangan
1 Kelompok 1 75 80 Tercapai
2 Kelompok 2 75 80 Tercapai
3 Kelompok 3 75 85 Tercapai
4 Kelompok 4 75 80 Tercapai
Jumlah 25
3
Rata – Rata 81,5
8

Diagram hasil nilai presentasi berkelompok

90
85
80 KKTP

75 Nilai

70
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4

5. Hasil yang di peroleh dari Formatif soal pilihan ganda pada pembelajaran di
kelas, hasil penilaian formatif soal pilihan ganda menunjukkan 3 peserta didik
mendapat nilai 60, 5 peserta didik mendapat nilai 80, dan 17 peserta mendapat
nilai 100 dalam formatif soal pilihan ganda.
5.1Tabel hasil nilai formatif pilihan ganda
No Jumlah peserta didik Nilai
1 3 Orang siswa 60
2 5 Orang Siswa 80
3 17 Orang Siswa 100

Diagram hasil nilai formatif pilihan ganda

100
50 Jumlah Peserta didik
0
Nilai
Jumlah Jumlah Jumlah
Peserta Peserta Peserta
didik didik didik
6. Penilaian keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran guru yang dinilai
oleh ke tiga ( 3 ) observer menjadi panduan guru mengajar dikelas.

6. 1 Tabel Keterlaksanaan Pembelajaran


Tahapan Kegiatan Rata – Rata
Rata - rata Kriteria
Pembelajaran Observer 1 observer 2 observer 3
Kegiatan
5 5 5 5 Baik
Pendahuluan
Kegiatan Inti 5 5 5 5 Baik
Kegiatan Penutup 5 5 5 5 Baik

PEMBAHASAN
Strategi yang digunakan dalam aksi pembelajaran untuk menyelesaikan
tantangan tersebut dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu model Project
Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran IPAS bagaimana bentuk indonesia. Guru
menggunakan model Project Based Learning untuk menstimulasi peserta didik berkolaborasi
dan berpikir kritis memecahkan masalah dan menyelesaikan proyeknya.
Melalui kegiatan presentasi dan diskusi, siswa dapat tampil percaya diri,
bertanggung jawab dan disiplin akan tugas diberikan dengan baik. Dengan
menerapkan Metode Problem Project Based Learning (PjBL), pendidik dapat
menyampaikan informasi secara maksimal kepada peserta didik. Selain itu, PjBL juga
mendukung pengembangan kemampuan berpikir, keterampilan pemecahan masalah,
dan keterampilan intelektual peserta didik. Metode ini memungkinkan peserta didik
belajar mengenai berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam
pengalaman nyata atau simulasi
Berdasarkan Tabel dan diagram Hasil Penilaian Sikap Peserta Didik Kelas 5 SDN
No. 100710 HAPESONG BARU, diketahui sebanyak 25 peserta didik (100%) sudah
tercapai pada Profil Pelajar Pancasila, yaitu berkebhinekaan global, dan bergotong
royong, namun pada tabel berpikir kritis terdapat 3 peserta didik (12%) belum tercapai
sesuai KKTP. Hal ini selaras dengan Sri Ramadhani dan Yessy T. Ajeng (2023), penerapan
model Project Based Learning dapat memusatkan suatu proyek yang melibatkan peserta
didik merefleksikan ide dan pendapat dengan pemikiran kritis, meningkatkan
kemampuan peserta didik menulis karangan narasi di sekolah dasar sehingga peserta didik
memperoleh pengalaman belajar yang bermakna.
Berdasarkan Tabel dan diagram Hasil Penilaian Keterampilan Peserta Didik Kelas
5 SDN No. 100710 HAPESONG BARU, menunjukkan 25 peserta didik (100%) telah tercapai
nilai diatas KKTP. Dalam aspek keterampilan ini menunjukkan bahwa peserta didik mampu
menemukan informasi dari teks informasi dan mewarnai peta Indonesia yang terdapat
pada LKPD, serta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan baik. Hal ini sejalan
dengan penelitian Bayu Pambudi (2023), bahwa model Project Based learning berpusat pada
peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna sehingga suasana
pembelajaran lebih menyenangkan, merangsang otak peserta didik untuk mengingat
informasi dengan baik. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam
pembelajaran.
Berdasarkan Tabel dan diagram Hasil Penilaian Formatif Peserta Didik Kelas 5 SDN
No. 100710 HAPESONG BARU, diketahui nilai rata-rata peserta didik pada kegiatan
pembelajaran ini adalah 91,20. Jumlah peserta didik yang sudah memperoleh nilai
mencapai KKTP, 22 orang (sebesar 88%). Hanya ada 3 peserta didik (sebesar 12%) yang
belum mencapai KKTP. Nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 100 dan nilai
terendahnya adalah 60. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta
didik dalam pembelajaran IPAS materi bagaimana bentuk Indonesia. Seperti penelitian
terdahulu (Reza, 2020), menunjukkan bahwa model Project Based Learning sangatlah
efektif dalam pembelajaran menulis narasi. Hal ini mendukung peserta didik
mampumembantu penulisan cerita, menumbuhkan ide-ide kreatif, memahami materi
cerita lebih mudah, meningkatkan minat peserta didik menulis cerita karena situasi
belajar yang menyenangkan dalam Project Based Learning.
Berdasarkan hasil refleksi peserta didik di akhir pembelajaran, seluruhpeserta didik
merasa senang mengikuti proses pembelajaran dengan modelProject Based Learning ini.
Peserta didik merasakan pembelajaran lebih bermakna dengan adanya proses diskusi,
kerja sama kelompok mewarnai peta indonesia, presentasi,. Menurut Jalaludin dan Kun
(2023), penerapan model Project Based Learningberpotensi meningkatkan motivasi belajar
peserta didik karena peserta didik lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan
melibatkan masalah yang kontekstual untuk peserta didik. Hal ini meningkatkan rasa
tanggung jawabatas hasil belajar mereka.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model
Project Based Learning efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 5 SDN No.
100710 HAPESONG BARU dalam memahami materi bagaimana bentuk Indonesia.
Menerapkan Model Problem Project Based Learning (PjBL) dapat membawa manfaat
signifikan dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
siswa, namun juga dapat menimbulkan tantangan, terutama dalam hal penilaian.
Adapun memecahkan masalah dalam penilaian dengan cara rubrik penilaian yang jelas
dan terstruktur untuk memberikan panduan kepada siswa tentang kriteria penilaian.
Rubrik ini dapat mencakup aspek-aspek seperti kerja kelompok, pemecahan masalah,
dan presentasi. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap standar
penilaian. Gunakan penilaian formatif selama proses pembelajaran. Berikan umpan
balik terus-menerus kepada siswa untuk membantu mereka memahami kemajuan
mereka dan membuat perbaikan selama proses pembelajaran

Daftar Pustaka
Bulkini, J., & Nurachadijat, K. (2023). Potensi Model PJBL (Project-Based Learning)
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMP Azzainiyyah Nagrog
Sukabumi. Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan
Pembelajaran (JIEPP), 3(1), 16-21.
https://journal.ainarapress.org/index.php/jiepp/article/download/24 1/235

Pambudi, B. P. B., Fauzatul, F. M. R. R., & Suryani, T. S. T. (2023). Penerapan Gerakan


Literasi Membaca Buku Dengan Model Pembelajaran PjBL Untuk Meningkatkan
Kosakata Baru Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 4 SDN 1
Ngebel: Penelitian Tindakan Kelas. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar, 8(1), 4958-4968.
https://www.journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/article/download
/8210/3380
Martha, Dkk. (2023) Analisis Model Project Based Learning Dalam Mengoptimalkan
Keterampilan Siswa Membuat Peta Pada Pembelajaran Ips Kelas V Sekolah Dasar.
Pendas: jurnal ilmiah
https://www.researchgate.net/publication/374749481_ANALISIS_MODEL_PROJECT_B
ASED_LEARNING_DALAM_MENGOPTIMALKAN_KETERAMPILAN_SISWA_MEMBUAT_P
ETA_PADA_PEMBELAJARAN_IPS_KELAS_V_SEKOLAH_DASAR

Sampurna, R. M. F. (2020, November). Pengembangan bahan ajar bebrbasis model pjbl


In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 2, pp. 470-
476).https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semnasfkip/article/download
/356/339

Siregar, M. D. (2015). Kinerja Guru Dalam Mengelolah Proses Pembelajaran Dan Motivasi
Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan, 10(2), 234
file:///C:/Users/WINDOWS10/Downloads/25908-63660-1-SM.pdf
Sri, Dewi (2021) Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal pendidikan
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ah
UKEwiBv4_0xoGEAxVibmwGHbTgAPwQFnoECCcQAQ&url=https%3A%2F%2Feju
rnal.pps.ung.ac.id%2Findex.php%2FPSNPD%2Farticle%2Fdownload%2F1072%2
F769&usg=AOvVaw0iqvAJDJ_3f4hv5E0ql2fC&opi=89978449

You might also like