You are on page 1of 7

KEMAMPUAN MERANCANG DAN MELAKSANAKAN

PEMBELAJARAN SESUAI KURIKULUM 2013


MELALUI KAJI TINDAK PEMBELAJARAN

Made Putra
Ni Wayan Suniasih

Universitas Pendidikan Ganesha, Jl Udayana 11 Singaraja


e-mail :putramd3112@yahoo.co.id

Abstract: The Ability of Designing and Implementing Learning Process Based on Curriculum
2013 through Lesson Study. This study was aimed to describe the ability enhancement to design
and implement appropriate learning process based on Curriculum 2013 in Microteaching course
through lesson study of the VI (Sixth) semester students of PGSD Denpasar. The subject of this
study was VI (Sixth) semester student of PGSD Denpasar as many as 43 students consist of 5 males
and 38 females. This study is a classroom action research (PTK) which is designed in two action
cycles. The data collection methods used in this study was the observation and recording documents
method. The instrument was an assessment rubric form used to collect data of the ability to design
the learning process and observation sheet used to collect the data of learning implementation
ability. Data were analyzed descriptively. The results show that there is the average score
enhancement of students' ability to design learning process, 68 cycles I became 78.51 cycles II and
the average score of learning implementation 69.04 cycles I became 78.1 cycles II. Thus we can
conclude that the implementation of lesson study can improves students' ability in designing and
implementing the learning process in Microteaching course of the VI (Sixth) semester students of
PGSD Denpasar.

Keywords: designing, implementing the teaching learning process, lesson study

Abstrak: Kemampuan Merancang dan Melaksanakan Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013


Melalui Kaji Tindak Pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan
kemampuan merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 dalam mata kuliah
Microteaching melalui kaji tindak pembelajaran (lesson study) mahasiswa semester VI PGSD Den-
pasar. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester VIPGSD Denpasar sebanyak 43 orang yang ter-
diri dari 5 orang laki-laki dan 38 orang perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan ke-
las (PTK) yang dirancang dalam dua siklus tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode observasi dan pencatatan dokumen. Instrumen penelitian berupa rubrik penilaian
yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan merancang pembelajaran, dan lem-
bar observasi digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan melaksanakan pembelajaran. Data
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata
kemampuan mahasiswa merancang pembelajaran adalah 68 pada siklus I menjadi 78,51 pada siklus
II), dan skor rata-rata melaksanakan pembelajaran adalah 69,04 pada siklus I menjadi 78,1 pada
siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan penerapan kaji tindak pembelajaran (lesson study)
dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
pada mata kuliah Microteaching mahasiswa semester VI PGSD Denpasar.

Kata-kata Kunci: lesson study, merancang, melaksanakan pembelajaran

Penyiapan dan pembinaan calon guru yang pro- guru, peningkatan kualifikasi pendidikan guru,
fesional telah ditempuh dengan berbagai upaya sampai dengan penyempurnaan kurikulum Pen-
mulai dari proses rekrutmen mahasiswa calon didikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Mengacu

80
Putra, dkk., Kemampuan Merancang dan Melaksanakan Pem … 81

pada kurikulum jurusan PGSD secara tegas ter- wa sebagai calon guru adalah pembimbingan me-
sirat bahwa seorang guru dipersiapkan untuk me- lalui pendampingan berbasis kaji tindak pembe-
miliki dan menguasai empat kompetensi, yakni lajaran (lesson study). Seperti diungkapkan oleh
kompetensi paedagogis, professional, sosial, dan Joharmawan (2006), lesson study adalah kegia-
personal (Uno, 2010:18-20). Secara khusus, pe- tan merancang pembelajaran untuk meningkat-
nguasaan kompetensi pedagogis dan profesional kan mutu belajar siswa yang dilaksanakan oleh
tersebut ditempuh melalui penguasaan mata ku- seorang guru berdasarkan perencanaan pembela-
liah, baik teori maupun praktek keguruan. jaran yang dirancang bersama, kemudian diob-
Praktek keguruan diimplementasikan me- servasi oleh guru lain dan direfleksi bersama ber-
lalui mata kuliah microteaching dan PPL riil. dasarkan hasil pengamatan. Tujuan dilakukan re-
Mahasiswa selama mengikuti PPL dibekali ber- fleksi adalah untuk menyempurnakan proses
bagai teori dan praktek untuk melatih mahasiwa pembelajaran yang menitikberatkan pada pemba-
dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran hasan bagaimana siswa belajar, kapan siswa mu-
serta mempraktekannya dalam kegiatan pembela- lai bosan, bagaimana memperoleh pengetahuan-
jaran riil di sekolah dasar. Selama mengikuti PPL nya, bagaimana kerjasama siswa dalam kelom-
mahasiswa perlu dibina dan dibimbing secara pok, dan lain-lain.
profesional oleh dosen pembimbing dan guru Dengan demikian, lesson study merupakan
pamong. cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas
Berdasarkan hasil refleksi awal selama ke- mengajar guru dan kualitas belajar siswa. Selain
giatan microteaching dan pengalaman PPL ma- itu, lesson study yang didesain dengan baik akan
hasiswa tahun sebelumnya, kegiatan penyusunan menghasilkan guru yang profesional dan inova-
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilaku- tif. Pembinaan guru dan calon guru melalui les-
kan secara individual tanpa mengikutsertakan son study akan memberikan dampak positif bagi
mahasiswa lain dalam kelompoknya untuk ber- guru, yakniguru dapat: (1) menentukan tujuan
diskusi menyusun RPP yang akan dipraktikkan. pembelajaran dengan baik, (2) meningkatkan
Demikian pula, proses pembimbingan dilakukan pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa, (3)
bersifat perseorangan dan memberikan balikan menentukan tujuan jangka panjang yang akan di-
langsung kepada mahasiswa tentang hasil penga- capai siswa, (4) merencanakan pembelajaran
matan pembelajaran yang dilaksanakannya. Pe- yang kolaboratif, (5) mengkaji dengan teliti peri-
ngamatan proses pembelajaran hanya dilakukan laku belajar siswa, dan (6) melakukan refleksi
oleh dosen pembimbing dan guru pamong secara terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru
sendiri-sendiri tanpa melibatkan dosen, guru pa- berdasarkan pandangan siswa (Lewis, 2002).
mong, dan mahasiswa lain sebagai pengamat se- Berdasarkan latar belakang yang telah di-
cara bersama-sama. paparkan dapat diidentifikasi masalah, yaitu: (1)
Proses pembimbingan seperti ini akan ber- proses penyusunan RPP oleh mahasiswa kurang
dampak positif pada kemampuan dan keterampi- berkolaborasi dengan teman sekelompoknya, (2)
lan mahasiswa, baik dalam mendisain maupun proses pembimbingan penyusunan RPP masih
melaksanakan pembelajaran. Masukan yang di- bersifat perorangan dan kurang melibatkan saran
berikan oleh dosen pembimbing terfokus pada atau pendapat mahasiswa lain, (3) kemampuan
kegiatan mahasiswa dalam mengajar, tidak ber- mahasiswa dalam menyusun rencana pembelaja-
dasarkan pada aktivitas atau perilaku mahasiswa ran masih kurang, serta (4) kemampuan mahasis-
selama mengikuti pembelajaran. Mahasiswa me- wa dalam melaksanakan pembelajaran kurang
rasa puas apabila pembelajarannya dikatakan ba- inovatif.
ik dan akan merasa kecewa bila pembelajarannya Berdasarkan, identifikasi masalah dan re-
dikatakan kurang baik, tanpa berdasarkan pada fleksi awal yang dilakukan peneliti, maka diru-
kegiatan mahasiswa selama proses pembelajaran muskan masalah penelitian yaitu: (1) Apakah ka-
berlangsung. ji tindak pembelajaran dapat meningkatkan ke-
Proses pembimbingan dan pembinaan yang mampuan mahasiswa dalam merancang pembe-
berkualitas akan dapat membantu mahasiswa le- lajaran sesuai kurikulum 2013 pada mahasiswa
bih percaya diri dalam mengelola pembelajaran PPL PGSD Denpasar?, dan (2) Apakah kaji tin-
dan dapat memberikan pengalaman belajar yang dak pembelajaran dapat meningkatkan kemam-
lebih bermakna bagi siswa. Salah satu model puan mahasiswa dalam melaksanakan pembela-
pembimbingan yang dapat diterapkan sebagai pi- jaran sesuai kurikulum 2013 pada mahasiswa
lihan dalam membina profesionalisme mahasis- PPL PGSD Denpasar?
82 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 48, Nomor 1-3, April 2015, hlm. 80-86

Kegiatan pembinaan untuk meningkatkan mengoptimalkan peran guru dalam proses pem-
kualitas guru dalam satu kelompok mata pelaja- belajaran.
ran maupun kelompok guru kelas ditempuh mo- Mengajar bukan hanya menyampaikan ma-
del pelaksanaan melalui kaji tindak (lesson stu- teri pembelajaran, akan tetapi suatu proses meng-
dy). Cara ini dilakukan karena guru dalam satu ubah sikap siswa sesuai dengan tujuan yang diha-
kelompok dapat saling belajar tentang metode rapkan. Oleh sebab itu, dalam proses mengajar
pembelajaran dalam tahap perencanaan pembe- terdapat kegiatan membimbing siswa agar ber-
lajaran, tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas, kembang sesuai dengan tugas-tugas perkemba-
dan juga mendiskusikan proses pembelajaran ngannya, melatih keterampilan baik keterampilan
yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan intelektual maupun keterampilan motorik sehing-
bersama saat salah seorang guru memperaktek- ga siswa dapat hidup di masyarakat yang cepat
kan rancangan pembelajaran yang disusun ber- berubah dan penuh persaingan, memotivasi siswa
sama, dan yang lebih penting guru dapat mema- agar mereka dapat memecahkan berbagai persoa-
hami bagaimana siswa belajar. lan hidupdalam masyarakat yang penuh tanta-
Perubahan sikap yang diperlukan oleh se- ngan, membentuk siswa yang memiliki kemam-
orang guru dalam melaksanakan lesson study puan inovatif dan kreatif (Sanjaya, 2008). Oleh
meliputi: 1. Semangat introspeksi terhadap apa karena itu, seorang guru perlu memiliki kemam-
yang sudah dilakukan selama melakukan proses puan merancang dan mengimplementasikan ber-
pembelajaran, 2. Keberanian untuk membuka di- bagai setrategi pembelajaran yang dianggap co-
ri untuk dapat menerima saran dari orang lain cok dengan minat dan bakat sesuai dengan taraf
guna peningkatan kualitas diri, 3. Keberanian perkembangan siswa termasuk memanfaatkan
untuk mengakui kesalahan diri sendiri, 4. Kebe- berbagai sumber dan media pembelajaran untuk
ranian untuk mengakui dan memakai ide orang menjaga dan meningkatkan kualitas pembelaja-
lain yang baik, 5. Keberanian untuk memberi- ran.
kan masukan yang jujur kepada orang lain. Kegiatan pembelajaran melibatkan berba-
Lesson study merupakan siklus kegiatan gai setrategi/metode/model pembelajaran. Hal ini
kelompok guru yang bekerja sama dalam menen- dimaksudkan bahwa suatu pembelajaran tentu di-
tukan tujuan pembelajaran, melakukan research perlukan kecermatanatau kemampuan guru da-
lesson, dan secara berkolaborasi mangamati, lam memilih dan menetapkan siasat, cara, dan
mendiskusikan dan memperbaiki pembelajajaran langkah-langkah yang digunakan guru dalam
tersebut ( Lewis, 2002 ). rangka mengakomodasi kebutuhan siswa untuk
Langkah-langkah pelaksanaan lesson study memperoleh pengalaman belajar. Jika pengala-
mencakup tujuh kegiatan, yakni: 1. Pembentukan man belajar diutamakan melakukan penemuan,
kelompok lesson study, 2. Penentuan focus les- maka teori yang seyogyanya digunakan guru
son study, 3. Perencanaan lesson study, 4. Persia- adalah model pembelajaran inkuiri. Langkah-
pan observasi, 5. pelaksanaan dan observasi langkah operasionalnya hendaknya disertakan se-
pembelajaran, 6. Tanya jawab (diskusi) tentang hingga tampak jelas menunjukkan pengalaman
pembelajaran yang dilaksanakan, dan 7. Refleksi belajar siswa dalam rangka membangun kompe-
dan perencanaan langkah berikutnya ( Richarson, tensi isi, kompetensi dasar, dan indicator. Lang-
2004). Berdasarkan tujuh tahapan lesson study kahlangkah operasional tersebut juga menyerta-
yang dipaparkan di atas,secara sederhana kegia- kan pijakan-pijakan yang diperkirakan dapat
tan lesson study dapat dsingkat menjadi kegiatan: mempermudah pengkonstruksian pengetahuan
plan, do, see, dan reflection. secara bermakna. Oleh sebab itu, dianjurkan agar
Proses pembelajaran merupakan suatu sis- penilaian dilakukan tidak hanya dilakukan pada
tem,dengan demikian, pencapaian standar proses akhir pembelajaran untuk menilai hasil pembela-
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat jaran saja, tetapi yang lebih penting adalah peni-
dimulai dari menganalisis setiap komponen yang laian dilakukan secara terintegrasi dengan pem-
dapat membentuk dan mempengaruhi proses belajaran.
pembelajaran. Salah satu komponen yang selama Santyasa (2009) mengemukakan bahwa
ini dianggap sangat mempengaruhi proses pem- yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
belajaran adalah guru dan calon guru. Strategi kegiatan pembelajaran, adalah: (1) Kegiatan
pencapaian proses pendidikan dapat dilakukan pembelajaran dirancang untuk memberikan pe-
melalui peningkatan profesional guru serta ngalaman belajaran yang melibatkan proses men-
tal dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,
Putra, dkk., Kemampuan Merancang dan Melaksanakan Pem … 83

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sum- dengan materi yang dipelajari, menjelaskan tu-
ber belajar lainnya dalam rangka pencapaian juan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
kompetensi; (2) pengalaman belajar dimaksud akan dicapai dan menyampaikan cakupan materi
dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran serta uraian kegiatan sesuai dengan perencanaan.
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik, Pada kegiatan inti guru menggunakan mo-
dan (3) pengalaman belajar memuat kecakapan del pembelajaran, pendekatan, metode, media,
hidup yang perlu dikuasai peserta didik. dan sumber belajar yang disesuaikan dengan ka-
Perencanaan pembelajaran dirancang da- rakteristik siswa sertamuatan materi. Pemilihan
lam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan
pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar /atau saintifik/ inkuiri yang menghasilkan karya
isi. Perencanaan pembelajaran meliputi: penyu- berbasis pemecahan masalah disesuaikan dengan
sunan RPP dan penyiapan media serta sumber karakteristik dan kompetensi. Pada kegiatan pe-
belajar, perangkat penilaian dan skenario pembe- nutup, guru bersama siswa baik secara individu
lajaran. RPP merupakan rencana kegiatan pem- maupun kelompok melakukan refleksi untuk
belajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembe-
lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk me- lajaran dan hasil yang diperoleh siswa, memberi-
ngarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam kan umpan balik terhadap proses dan hasil pem-
upaya mencapai kompetensi dasar. belajaran, melakukan kegiatan tindak lanjut da-
Dalam penyusunan RPP berdasarkan kuri- lam bentuk pemberian tugas, dan mengimforma-
kulum 2013 hendaknya memperhatikan prinsip- sikan rencana kegiatan pembelajaran untuk perte-
prinsip; (1) perbedaan individual siswa seperti muan berikutnya.
kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, po- Penilaian proses pembelajaran mengguna-
tensi, motivasi belajar, gaya belajar, kebutuhan kan pendekatan penilaian otentik yang menilai
khusus dan latar belakang budaya siswa, (2) par- kesiapan siswa, proses dan hasil belajar secara
tisipasi siswa, (3) berpusat pada siswa untuk utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen
mendorong semangat belajar siswa, kreatifitas, tersebut akan menggambarkan kapasitas gaya
inspirasi, inovasi dan kemandirian, (4) pengem- dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu
bangan budaya membaca dan menulis yang di- menghasilkan dampak instruksional dan dampak
rancang untuk mengembangkan kegemaran pengiring dari pembelajaran. Hasil penilaian
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan ber- otentik dapat digunakan oleh guru untuk meren-
ekspresi dalam berbagai bentuk tulisan, (5) pem- canakan program perbaikan, pengayaan, atau pe-
berian umpan balik tindak lanjut RPP memuat layanan konseling. Selain itu, hasil penilaian
rancangan program pemberian umpan balik posi- otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk
tif, penguatan, pengayaan, dan remidi, (6) pene- memperbaiki proses pembelajaran. Instrumen
kanan pada keterkaitan dan keterpaduan kompe- yang digunakan berupa angket, observasi, catatan
tensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pem- anekdot, dan refleksi.
belajaran, indikator, penilaian, dan sumber bela-
jar dalam satu keutuhan pengalaman belajar, (7) METODE
mengakomodasi pembelajaran tematik/terpadu,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
belajar, dan keragaman budaya, (8) penerapan PGSD Denpasar semester VI yang berjumlah 43
teknologi informasi dan komunikasi secara terin- orang. Mahasiswa perempuan sebanyak 38 orang
tegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situ- dan laki-laki sebanyak 5 orang.
asi dan kondisi (Depdikbud, 2013). Penelitian ini adalah penelitian tindakan
Sebagai implementasi dari rancangan yang kelas (PTK) yang dirancang dalam dua siklus de-
telah disusun, ditindak lanjuti dalam bentuk pe- ngan mengunakan siklus model Lewis yang di-
laksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan modifikasi oleh Kemis. Prosedur dalam peneliti-
pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan an ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu tahap pe-
pendahuluan guru menyiapkan siswa secara psi- rencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi
kis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran, tindakan. Pada tahap perencanaan, peneliti bersa-
memberi motivasi belajar siswa secara konteks- ma praktisi pendidikan mendiskusikan bagaima-
tual sesuai manfaat dan aflikasi materi belajar da- na tindakan dilaksanakan dan hal-hal apa yang
lam kehidupan sehari-hari, mengajukan pertanya- perlu dipersiapkan meliputi: (a) mengidentifikasi
an yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya masalah yang ditemukan pada observasi awal,
84 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 48, Nomor 1-3, April 2015, hlm. 80-86

(b) mengidentifikasi tujuan belajar siswa, (c) me- kukan dengan baik. Namun pada informasi ten-
rencanakan desain pembelajaran, (d) menyiapkan tang langkah kegiatan yang dilakukan siswa be-
research lesson yang akan diamati. Pada tahap lum diinfomasikan, demikian pula tujuan pembe-
pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah (a) lajaran tidak disampaikan secara jelas. Pada ke-
menugaskan salah satu mahasiswa sebagai model giatan inti terutama aspek penguasaan materi,
untuk melaksanakan pembelajaran berdasarkan penggunaan strategi pembelajaran, pendekatan
desain yang telah disusun, (b) peneliti bersama saintifik, dan penerapan pembelajaran tematik
mahasiswa lain dan guru pamong mengamati masih kurang. Sebagian besar mahasiswa kurang
proses pembelajaran yang dilaksanakan mahasis- menguasai materi terutama dalam mengintegrasi-
wa yang ditugaskan sebagai model, (c) pengamat kan beberapa konsep.
mengumpulkan data tentang proses belajar, ke- Beberapa konsep dari muatan materi pela-
mampuan berpikir, kerjasama, perilaku siswa se- jaran belum terintegrasikan secara tematik terpa-
lama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ob- du, sehingga masih terkesan mahasiswa menga-
servasi yang dilakukan adalah (a) pengamat men- jar untuk mata pelajaran tertentu. Kemampuan
diskusikan tentang pembelajaran yang telah di- mahasiswa dalam menerapkan strategi pembela-
laksanakan mahasiswadan (b) menganalisis data jaran masih kurang terutama dalam memuncul-
yang dikumpulkan pada saat pembelajaran ber- kan kegiatan yang berorientasi pendekatan sain-
langsung. Pada tahap refleksi yang dilakukan pe- tifik, sehingga belum memberikan pengalaman
ngamat adalahmenyusun catatan sebagai masu- yang bermakna bagi siswa. Tugas kegiatan untuk
kan yang mencakup perencanaan pembelajaran, mengamati hanya terbatas pada media berupa
catatan tentang perilaku siswa sebagai hasil pe- gambar dan peta saja, tidak menyiapkan media
ngamatan, dan melakukan refleksi terhadap pem- yang lebih konkrit sesuai dengan tema yang
belajaran yang dilaksanakan oleh mahasiswa, diajarkan. Demikian pula, kegiatan menanya dan
dan (c) menggunakan hasil refleksi untuk mem- mengasosiasi masih sangat kurang, begitu pula
perbaiki perencanaan berikutnya. tugas kepada siswa untuk menginformasikan
Data tentang kemampuan mahasiswa me- hasil pekerjaannya masih sangat minim hanya
rancang pembelajaran dikumpulkan mengguna- sifatnya perwakilan sehingga tidak semua siswa
kan metode pencatatan dokumen dilengkapi ins- memperoleh pengalaman mengomunikasikan.
trumen berupa rubrik penilaian. Data kemam- Pelibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
puan melaksanakan pembelajaran dikumpulkan belum maksimal. Demikian pula penggunaan
dengan menggunakan metode observasi. Data bahasa bagi mahasiswa masih terlalu cepat dan
yang telah terkumpul dianalisis dengan teknik penggunaan kosa kata yang tidak efektif. Pada
deskriptif kuantitatif yakni dengan mengkonver- kegiatan penutup untuk semua aspek seperti
sikan skor yang diperoleh mahasiswa ke dalam kegiatan refleksi, penilaian, dan tindak lanjut
pedoman konversi Penilaian Acuan Patokan sudah cukup baik.
(PAP) skala lima. Pada siklus II setelah dilakukan kegiatan
diskusi melalui kaji tindak pembelajaran ternyata
HASIL DAN PEMBAHASAN mengalami peningkatan untuk masing-masing
aspek kegiatan. Pada kegiatan pendahuluan su-
Hasil dah semua aspek meningkat mencapai kategori
baik. Demikian pula, pada kegiatan inti terutama
Kemampuan Mahasiswa Melaksanakan Pem-
penguasaan materi pembelajaran, penggunaan
belajaran
strategi pembelajaran, pemanfaatan sumber be-
Berdasarkan hasil observasi dan analisis lajar, dan pelibatan siswa dalam kegiatan sudah
secara kualitatif pada siklus I kemampuan maha- maksimum dan berada pada kategori baik. Ke-
siswa melaksanakan pembelajaran sesuai kuriku- giatan akhir sebagai penutup pelajaran sudah me-
lum 2013 setelah mengikuti kegiatan kaji tindak ngalami peningkatan terutamakegiatan penilaian
pembelajaran untuk masing masing aspek kegia- proses pembelajaran sudah dilakukan secara kon-
tan dapat dideskripsikan seperti berikut. Kegiatan sisten.
pendahuluan yang meliputi apersepsi dan moti-
vasi sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari kegia- Kemampun Mahasiswa Merencanakan Pem-
tan yang dilakukan mahasiswa seperti mengajak belajaran
siswa bernyanyi sesuai tema. Tanya jawab ten- Berdasarkan hasil observasi dan analisis
tang pengalaman siswa sebelumnya sudah dila- secara kualitatif, pada siklus I kemampuan ma-
Putra, dkk., Kemampuan Merancang dan Melaksanakan Pem … 85

hasiswa merancang pembelajaran mengacu pada besaran nilai rata-rata 78, 51%. Ini berarti terjadi
kurikulum 2013 dapat dideskripsikan sebagai be- peningkatan kemampuan merancang pembelaja-
rikut. Pada aspek perumusan tujuan pembela- ran dari siklus I ke siklus II sebesar 10,51%. Ke-
jaran mahasiswa belum mampu memilih dan mampuan mahasiswa melaksanakan pembelaja-
menentukan kegiatan sebagai pengalaman belajar ran pada siklus I masih terkategori cukup dengan
siswa sehingga terkesan rancangan kegiatannya besaran persentase rata-rata 69,04%, dan pada si-
masih didominasi oleh guru. Demikian pula, as- klus II mencapai kategori baik dengan besaran
pek pemilihan media dan sumber pembelajaran rata-rata 78,10%. Hal ini menunjukkan terjadi
masih kurang bervariasi, yaitu hanya mencan- peningkatan kemampuan mahasiswa melaksana-
tumkan media dan sumber belajar berupa gam- kan pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebe-
bar dan peta, padahal sesuai dengan materi yang sar 9,06%.
dirancang, media dan sumber belajar sangat ba-
nyak dan mudah diperoleh di sekitar sekolah. Pembahasan
Untuk aspek perumusan indikator dan pemilihan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di-
materi pembelajaran sudah cukup baik karena uraikan di atas, dari 43 mahasiswa yang menjadi
indikator dan materi pembelajaran sudah tercan- subjek penelitian ini, hasil refleksi awal menun-
tum dalam buku siswa, hanya saja, mahasiswa jukkan bahwa kemampuan mahasiswa meran-
harus mampu memilih materi dan indikator se- cang dan melaksanakan pembelajaran masih ter-
suai dengan tema yangdiajarakan. Demikian pula kategori rendah. Setelah dilakukan perbaikan
kemampuan mahasiswa pada aspek pemilihan melalui kaji tindak pembelajaran baik pada siklus
metode terutama memvariasikan metode pembe- I dan II terjadi peningkatan secara berkelanjutan.
lajaran sudah cukup baik, namun masih terkesan Terjadinya peningkatan kemampuan maha-
lebih banyak aktivitas guru daripada kegiatan siswa baik dalam menyusun rencana maupun
siswa. Setelah dilakukan diskusi melalui kegiatan melaksanakan pembelajaran disebabkan karena
kaji tindak pembelajaranuntuk perbaikan pada si- keseriusan mahasiswa dalam mengikuti proses
klus II, ternyata kemampuan mahasiswa menga- latihan untuk memperoleh pengalaman, serta
lami peningkatan yang cukup berarti terutama efektivitas proses bimbingan selama latihan ber-
pada aspek perumusan indikator, pemilihan ma- langsung. Proses pembimbingan yang diterapkan
teri, sumber belajar, media dan metode pembe- selama Microteaching melalui penerapan kaji
lajaran yang sudah mencapai kategori baik. Na- tindak pembelajaran (lesson study). Pembimbi-
mun, kemampuan mahasiswa merancang skena- ngan melalui lesson study dilakukan karena ma-
rio pembelajaran masih berada pada kategori cu- hasiswa dalam satu kelompok dapat saling bela-
kup. Hal ini disebabkan oleh pengalaman maha- jar tentang pemilihan metode pembelajaran, baik
siswa masih kurang dalam menyusun skenario pada tahap perencanaan, dan tahap pelaksanaan
pembelajaran dan belum mampu mengaitkan pembelajaran di kelas, dan kemudian mendisku-
antara metode kegiatan, materi dan pengalaman sikan proses pembelajaran yang telah dilaksana-
belajar siswa agar selalu terkait dengan tema. kan berdasarkan hasil pengamatan bersama saat
seorang mahasiswa mempraktikkan rancangan
68 69.04 78.51 78.1 pembelajaran yang disusun bersama. Demikian
80
60
pula terjadinya peningkatan kemampuan maha-
siswa dari siklus I ke siklus II disebabkan karena
Siklus I Siklus II mahasiswa memiliki sikap terbuka untuk diberi-
kan masukan dan juga siap untuk memberi masu-
Merancang Pembelajaran kan kepada orang lain serta memiliki keberanian
Melaksanakan Pembelajaran mengakui kekurangan. Jadi pembimbingan mela-
lui lesson study ini merupakan cara pembinaan
Grafik 1. Peningkatan kemampuan merancang guru dan calon guru dalam meningkatkan kinerja
dan melaksanakan pembelajaran melalui kelompok kegiatan sehingga dapat saling
Pada siklus I kemampuan mahasiswa da- belajar dengan teman sekelompok berdasarkan
lam menyusun rancangan pembelajaran (RPP) hasil pengamatan dari observer. Artinya, selama
masih berada pada kategori cukup dengan besa- proses latihan lebih menekankan pada keterbu-
ran persentase rata-rata 68,00%, kemudian pada kaan, kerjasama, dan semangat merefleksi diri
siklus II meningkat menjadi kategori baik dengan untuk melakukan perbaikan berdasarkan infor-
masi dan masukan dari teman dan dosen pem-
86 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 48, Nomor 1-3, April 2015, hlm. 80-86

bimbing. Seperti diungkapkan oleh Joharmawan ring informasi dengan adanya kolaborasi antar
(2006) bahwa pembimbingan melalui lesson stu- dosen dan observer sehingga lesson study dapat
dy memiliki keunggulan, yakni: 1) para guru me- diterapkan dan dilaksanakan pada semua mata
miliki semangat introspeksi terhadap apa yang kuliah.
telah dilakukan, 2) keberanian membuka diri un-
tuk dapat menerima saran dari orang lain, 3) ke- SIMPULAN
beranian utnuk mengakui kekurangan, dan 4) ke-
beranian mengakui dan memakai ide orang lain. Berdasarkan hasil penelitian dan pembaha-
Dampak dari proses pembimbingan dari san yang dikemukakan, dapat disimpulkan seba-
lesson study tentu bermanfaat bagi mahasiswa gai berikut. (1) Kemampuan mahasiswa meren-
calon guru dalam berlatih dan meningkatkan ki- canakan pembelajaran dapat ditingkatkan melalui
nerjanya sehingga kualitas pembelajaran yang di- kaji tndakpembelajaran pada mahasiswa semes-
laksanakan dapat memberikan manfaat bagi ke- ter VI PGSD Denpasar. Hal ini dapat terlihat dari
berhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Hal peningkatan kemampuan mahasiswa dari siklus I
ini penting untuk dipahami oleh mahasiswa bah- sebesar 68,00% menjadi 78,51%. (2) Kemam-
wa proses pembelajaran dikatakan berkualitas puan mahasiswa melaksanakan pembelajaran se-
apabila dapat memberikan pengalaman seba- suai kurikulum 2013 dapat ditingkatkan melalui
nyak-banyaknya kepada siswa dan bermanfaat kaji tindak pembelajaran pada mahasiswa semes-
bagi kehidupannya. ter VI PGSD Denpasar. Hasil analisis menunjuk-
Temuan dalam penelitian ini sejalan de- kan terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa
ngan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dari siklus I sebesar 69,04% menjadi 78,10% pa-
(2013) menemukan bahwa meningkatkan hasil da siklus II.
belajar, suasana kelas yang aktif terjadinya sha-

DAFTAR RUJUKAN Sosialisasi Kurikulum KTSP, Universitas


Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Joharmawan, Ridwan. 2005. Reformasi Sekolah
Suprapto, Edy. 2013. Implementasi Pendidikan
melalui Lesson Study. Makalah disampai-
Karakter Berbasis Lesson Study pada mata
kan dalam seminar dan workshop Lesson
kuliah Analisis Vektor. Jurnal Edukasi
Study di FMIPA UM 21 Juni 2005.
Matematika dan Sains, 1(1).
Lewis, Catherine C. 2002. Lesson Study: A Hand
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
Book of Teacherled Instructional Change.
Tentang Peubahan atas Peraturan Peme-
Philadelphia: Research For Better School,
rintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Inc.
Nasional Pendidikan.
Merdhana, N. 2007. Buku Pedoman Pelaksanaan
Permen No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar
Program Pengalaman Lapangan. Singara-
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
ja: Undiksha.
Permen No. 81A Tahun 2013 Lampiran IV Ten-
Richardson, J. 2004. Lesson Study: Teacher
tang Implementasi Kurikulum Pedoman
Learn How to Improve Instruction. Natio-
Umum Pembelajaran.
nal Staff Development Council (NSDC)
(Online), (http://www.nsd.org, diakses 1 Wahyuni, Sri. 2013. Optimalisasi Pembelajaran
Januari 2004). Melalui Pelaksanaan Lesson Study. Jurnal
Pendidikan Almuslim. 1(1).
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Uno, B. Hamzah. 2010. Profesi Kependidikan
Jakarta: Kencana. (Problema, Solusi, dan Reformasi Pendi-
dikan di Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara.
Santyasa, W. 2009. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran. Makalah disampaikan pada

You might also like