Professional Documents
Culture Documents
Abstract:. This study aims to determine the importance of developing thematic teaching
materials in improving the environmental care character of elementary school students.
The method used in this research is a case study. The population in this study were teachers
and fourth grade students of elementary schools in Wonogiri District, Wonogiri Regency.
The research subjects were selected using purposive sampling technique. Research data
collected by researchers in the form of data on the results of thematic learning observations
with teaching materials used and observations of students 'environmental care characters,
documentation, and interviews with teachers and students about thematic teaching
materials needed to improve students' environmental care characters. Analysis of the data
used is an interactive analysis of the Miles and Huberman models. Based on the results of
the study found that teachers and students have difficulty in using thematic teaching
materials because it is limited from books issued by the government that are not necessarily
in accordance with student needs. Scientific learning is also not optimally implemented in
learning. Teachers need scientific-based teaching materials that are integrated with the
potential content of the area in an effort to improve the character of caring for the
environment of students. For this reason, teachers need to develop their own thematic
teaching materials based on scientific integrated local potential for fourth grade students
in elementary schools.
Keyword: teaching materials, character, care for the environment
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya pengembangan bahan ajar
tematik dalam peningkatan karakter peduli lingkungan siswa sekolah dasar. Penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study). Populasi dalam penelitian
ini adalah guru dan siswa kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Wonogiri, Kabupaten
Wonogiri. Subyek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data
penelitian yang dikumpulkan oleh peneliti berupa data hasil observasi pembelajaran
tematik dengan bahan ajar yang digunakan dan observasi karakter peduli lingkungan siswa,
dokumentasi, dan wawancara kepada guru dan siswa mengenai bahan ajar tematik yang
dibutuhkan untuk meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa. Analisis data yang
digunakan adalah analisis interaktif model Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil
penelitian ditemukan bahwa guru dan siswa mengalami kesulitan dalam penggunaan bahan
ajar tematik karena terbatas dari buku yang dikeluarkan pemerintah yang belum tentu
sesuai dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran scientific juga belum optimal
diimplementasikan dalam pembelajaran. Guru memerlukan bahan ajar yang berbasis
scientific yang diintegrasikan dengan konten potensi daerah dalam upaya peningkatan
karakter peduli lingkungan siswa. Untuk itu guru perlu mengembangkan produk bahan ajar
tematik sendiri yang berbasis scientific terintegrasi potensi lokal untuk siswa kelas IV
sekolah dasar.
Kata Kunci: bahan ajar, karakter, peduli lingkungan
1
Universitas Sebelas Maret, Email: fitriahsusila@gmail.com
2
Universitas Sebelas Maret, Email: gunarhadi@fkip.uns.ac.id
3
Universitas Sebelas Maret, Email: hartono@fkip.uns.ac.id
Fitriah Susilawati, Gunarhadi, Hartono: Pentingnya Pengembangan Bahan Ajar Tematik dalam Peningkatkan Karakter Peduli Lingkungan 63
pendekatan scientific dan model tematik. yang tinggi, berimbas pada kerusakan
Dalam Permendikbud nomor 22 Tahun lingkungan yang bertambah luas.
2016 tentang standar proses pendidikan Kemajuan teknologi tidak menjamin suatu
dasar dan menengah yang menyebutkan negara /daerah untuk lebih bertanggung
bahwa salah satu pendekatan yang jawab terhadap lingkungan. Namun, pola
digunakan dalam pembelajaran pada pikir dan gaya hidup masyarakat memiliki
Kurikulum 2013 adalah pendekatan peran penting dalam menjaga dan
saintifik (scientific approach). Menurut melestarikan lingkungan. Oleh karena itu
Hosnan (2014, hlm. 34) pendekatan penanaman mindset untuk peduli
scientific adalah proses pembelajaran yang lingkungan perlu dilakukan sejak dini. Nilai
dirancang sedemikian rupa agar peserta karakter peduli lingkungan yaitu sikap dan
didik secara aktif mengkonstruk konsep, tindakan yang selalu berupaya mencegah
hukum atau prinsip melalui tahapan- kerusakan pada lingkungan alam di
tahapan mengamati (untuk sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
mengidentifikasi atau menemukan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
masalah), merumuskan masalah, yang sudah terjadi. Sulistyowati (2012,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, hlm. 31). Karakter peduli lingkungan yang
mengumpulkan data dengan berbagai dideskripsikan di atas berkaitan erat dengan
teknik, menganalisis data, menarik lingkungan alam. Sedangkan pengertian
kesimpulan dan mengomunikasikan lingkungan lebih luas daripada lingkungan
konsep, hukum atau prinsip yang alam itu sendiri.
ditemukan. Model pembelajaran pada Menurut Undang-Undang
kurikulum 2013 menekankan implementasi Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009
pembelajaran tematik. “Pembelajaran yang menjelaskan bahwa lingkungan hidup
tematik pada dasarnya adalah model adalah kesatuan ruang dengan semua
pembelajaran terpadu yang menggunakan benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
tema untuk mengaitkan beberapa mata termasuk manusia dan perilakunya, yang
pelajaran sehinggga dapat memberikan mempengaruhi alam itu sendiri,
pengalaman bermakna kepada siswa. kelangsungan perikehidupan, dan
(Depdiknas, 2006, hlm 5). Selanjutnya kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
bahan ajar yang diperlukan siswa di era lain. Sehingga karater peduli lingkungan
disrupsi seperti sekarang ini adalah bahan yang dimaksud mencakup peduli
ajar yang dapat menyediakan pembelajaran lingkungan alam dan sosial budaya. Siswa
yang dapat menyesuaikan kemajuan IPTEK tidak hanya perlu memiliki karakter peduli
tetapi tetap memuat pendidikan karakter terhadap lingkungan alamnya, namun juga
sebagai bekal siswa untuk menghadapi lingkungan sosial budayanya. Untuk itu,
perkembangan zaman. Menurut Rokhman perlu dilakukan penelitian untuk
(2014) “to reflect some basic value and mengetahui pentingnya pengembangan
character of Indonesia and cultivate them bahan ajar tematik dalam peningkatan
to all young generation in the form of karakter peduli lingkungan siswa di sekolah
national character building through dasar.
education.” Untuk mencerminkan beberapa
nilai dasar dan karakter Indonesia dan METODOLOGI PENELITIAN
menumbuhkannya kepada semua generasi Penelitian ini menggunakan desain
muda dapat dilakukan melalui pendidikan. penelitian kualitatif dengan metode studi
Salah satu karakter bangsa yang perlu kasus (case study). Populasi dalam
diperkuat dalam era reformasi IPTEK penelitian ini adalah guru dan siswa kelas
adalah karakter peduli lingkungan. IV sekolah dasar di Kecamatan Wonogiri,
Kehidupan modern saat ini memiliki Kabupaten Wonogiri. Subyek penelitian
kegiatan eksploitasi alam dengan intensitas dipilih dengan menggunakan teknik
Fitriah Susilawati, Gunarhadi, Hartono: Pentingnya Pengembangan Bahan Ajar Tematik dalam Peningkatkan Karakter Peduli Lingkungan 65
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat memerlukan bahan ajar untuk
bahwa karakter peduli lingkungan siswa di meningkatkan karakter peduli lingkungan.
tiga sekolah dasar di Kecamatan Wonogiri, Bahan ajar yang diperlukan harus sesuai
Kabupaten Wonogiri masih dikategorikan dengan kondisi nyata siswa dan
cukup. Dari hasil observasi, rata-rata nilai menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Siswa
karakter peduli lingkungan siswa adalah perlu dibimbing untuk berpikir kritis
68,84. Hal ini mengindikasikan bahwa mengenai isu yang ada di lingkungannya,
sebagian siswa masih kurang peduli sehingga siswa lebih mudah menerima
terhadap lingkungan. Hasil observasi di makna pembelajaran dan
atas menjadi bukti bahwa karakter peduli mengaplikasikannya.
lingkungan siswa memang perlu Hasil wawancara dengan siswa
ditingkatkan. Pendidikan dapat dijadikan diperoleh:
sarana untuk menanamkan karakter peduli 1. Siswa memerlukan bahan ajar yang
lingkungan. Selanjutnya dari hasil menarik yang memuat gambar-gambar
wawancara yang dilakukan oleh peneliti terkait lingkungannya sendiri agar
dengan guru kelas IV diketahui bahwa guru mereka lebih termotivasi untuk
kurang terfokus menanamkan sikap peduli menjaga lingkungan.
terhadap lingkungan, karena lebih terfokus 2. Siswa memrlukan bahan ajar yang
pada penanaman ilmu pengetahuan siswa. memuat alternatif kegiatan scientific
Hal tersebut juga dikarenakan guru tidak yang lebih bervariasi agar memotivasi
mempunyai buku pedoman yang dapat dalam belajar.
digunakan guru untuk membantu dalam Berdasarkan hasil wawancara
menamankan karakter peduli lingkungan. dengan guru dan siswa diketahui bahwa
Penanaman karakter peduli bahan ajar memang perlu dikembangkan
lingkungan ini dapat diinegrasikan dalam untuk meningkatkan karakter peduli
materi bahan ajar. Untuk itu dilakukan lingkungan. Bahan ajar yang diperlukan
wawancara untuk mengetahui perlunya adalah bahan ajar yang memberi alternatif
pengembangan bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran scientific dan terkait
meningkatkan karakter peduli lingkungan. dengan lingkungan siswa sendiri yang
Hasil wawancara dengan guru dapat merangsang siswa untuk peduli
diperoleh: terhadap lingkungan. Konten potensi lokal
1. Tanggapan guru terhadap dapat diintegrasikan dalam materi bahan
pembelajaran tematik dan bahan ajar ajar. “Potensi lokal adalah kejadian,
yang digunakan. peristiwa, permasalahan, atau fenomena
Guru memiliki kendala dalam yang terjadi pada lingkungan daerah asal
pembelajaran tematik, salah satunya adalah peserta didik” (Marlina, 2013). Dalam
ketersediaan bahan ajar. Bahan ajar dari pembelajaran siswa tidak hanya perlu
pemerintah dinilai guru masih ada dihadapkan pada dunia nyata tetapi juga
kekurangan, sedangkan buku tersebut perlu memiliki wawasan mengenai potensi
adalah buku utama sebagai pegangan guru lokal. Dengan memiliki wawasan mengenai
dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga potensi lokal, diharapkan karakter peduli
mengalami kesulitan dalam melakukan lingkungan siswa dapat meningkat. Potensi
penilaian. Belum ada guru yang lokal ini juga penting dalam menghadapi
mengembangkan bahan ajar sendiri sesuai era globalisasi. Hal ini dikatakan oleh
kebutuhan kurikulum dan siswa. Wahjoedi (2015, hlm. 192) bahwa salah
2. Kebutuhan bahan ajar tematik dalam satu cara untuk menghadapi tantangan
peningkatan karakter peduli global saat ini adalah dengan
lingkungan siswa mengembangkan potensi-potensi lokal
Berdasarkan hasil wawancara yang ada. Beberapa penelitian telah
dengan guru diperoleh bahwa guru menunjukkan bahwa hal yang bersifat lokal
Fitriah Susilawati, Gunarhadi, Hartono: Pentingnya Pengembangan Bahan Ajar Tematik dalam Peningkatkan Karakter Peduli Lingkungan 67
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Wahjoedi. (2015). Pendidikan Ekonomi
Kontekstual dalam Pembelajaran Berkarakter Nilai-Nilai Pancasila.
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Malang: Universitas Negeri
Kemendikbud. 2016. Permendikbud Malang.
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Wijiningsih, N. (2017). Pengembangan
Standar Proses Pendidikan Dasar Bahan Ajar Tematik Berbasis
dan Menengah. Jakarta: Budaya Lokal. Jurnal Pendidikan:
Kemendikbud. Teori, Penelitian, dan
Krissandi, A. D. S., dan Rusnawan (2015). Pengembangan Volume: 2 Nomor:
Kendala Guru Sekolah Dasar dalam 8 Bulan Agustus Tahun 2017
Implementasi Kurikulum 2013. Halaman: 1030—1036
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol
24 (3) hal. 457-467.
Marlina, R. (2013). Pemanfaatan
Lingkungan Lokal
dalamLaboratorium Berbasis
Inkuiri Terhadap Kerja
IlmiahMahasiswa Calon Guru
Biologi. Jurnal Visi
IlmuPendidikan, Vol. 10 No. 1,
hlm.1052-1060.
Prastowo, A. (2014). Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Rokhman, F. (2014). Character Education
for Golden Generation 2045
(National Character Building for
Indonesian Golden Years).
Procedia-Social and Behavioral
Sciences. Vol 141, 1161-1165.
Rozhana, M. K. (2015). Pengembangan
Modul Berbasis Potensi Daerah
Malang Kelas IV Semester II
dengan Tema Tempat Tinggalku.
Tesis.Universitas Negeri Malang.
Saputra, H. J. (2017). Pengembangan
Bahan Ajar Untuk Menumbuhkan
NilaiKarakter Peduli Lingkungan
pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Tesis. Universitas PGRI Semarang.
Sulistyowati, E. (2012). Implementasi
Kurikulum Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
UUPLH. (2009). Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Jakarta: Sekretariat Negara.