You are on page 1of 8

Pillar of Physics Education, Vol 13.

No 1, 2020, 129-136

ANALISIS SAJIAN BUKU TEKS PELAJARAN UNTUK MEMFASILITASI


KETERLAKSANAAN KETRAMPILAN PROSES SAINS PADA
PEMBELAJARAN FISIKA KELAS XII SEMESTER 2

Bella Sukma Putri1)Desnita2)Asrizal2)Yenni Darvina2)


1)
Mahasiswa Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang
2)
Staf pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang

Bellasukmaputri16@gmail.com
desywaznaldi@gmail.com
asrizal@fmipa.ac.id
ydarvina@fmipa.unp.ac.id

ABSTRACT

Science Process Skills (SPS) are skills used in scientific inquiry that can facilitate students discovering
facts, concepts, and can apply theories in everyday life. One of the supporting science process skills is
the textbook. Textbooks are the main source of learning in the learning process. The use of textbooks
in West Sumatra varies greatly. This study aims to determine the level of SPS offers in textbooks used
in secondary schools in West Sumatra. This research is a descriptive study using a qualitative
approach with a population of all physics textbooks for Class XII semester 2 published in Indonesia
and used in secondary schools in West Sumatra. The sample of this study were four Physics textbooks
that were most widely used in secondary schools in West Sumatra and three of them were
recommended by the Ministry of Education and Culture. The instrument used was validated by 3
experts. the first expert got a value of 0.98% categorized as very valid, the second expert obtained a
value of 0.96 categorized very valid and the third expert got a value of 0.85 categorized as very valid.
The validated instrument has 10 components and is defined on each indicator to be 37 instrument
points. Data collection techniques used were interviews and documentation. The results were obtained
that physics textbooks written by Muhammad Farchani Rosyid, and published by the Triumvirate in
2016, had the highest SPS bid level, whereas physics textbooks written by Marthen Kanginan and
published by Erlangga in 2017 had the lowest SPS service level.

Keywords : Science Process Skills(SPS), Textbooks,Physics


his is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction
in any medium, provided the original work is properly cited . ©2018 by author and Universitas Negeri Padang.

PENDAHULUAN kembangan kurikulum menandakan bahwa pemerinta


han indonesia serius dalam meningkatkan kualitas
Pendidikan di Indonesia tumbuh dan berkemb
pendidikan di Indonesia yang berupaya untuk menca
ang sesuai kebutuhan masyarakat yang betujuan untu
pai tujuan pendidikan nasional. Salah satu prinsip ya
k meningkatkan potensi peserta didik agar menjadi
ng digunakan dalam kurikulum 2013 yaitu melalui pe
manusia yang lebih baik. Pendidikan bukanlah sesua
ndekatan saintifik. Pendekatan saintifik digunakan se
tu yang statis melainkan sesuatu yang dinamis sehing
bagai pendekatan proses pembelajaran. Pendekatan
ga menuntut adanya suatu perbaikan yang terus mene
saintifik juga merupakan langkah-langkah untuk me
rus karena dunia pendidikan memiliki tujuan yang
mperoleh pengetahuan dengan cara memecahkan
harus dicapai dalam proses pembelajaran[1]. Dengan
atau mengatasi masalah. Pada proses pembelajaran
itu pemerintah telah melakukan upaya untuk memaju
pendekatan ini memiliki beberapa komponen yaitu
kan mutu pendidikan di Indonesia salah satunya de
mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan infor
ngan cara merevisi kurikulum pendidikan itu sendiri
masi, menalar/asosiasi dan melakukan komunikasi.
agar mencapai suatu tujuan pendidikam nasional ya
pendekatan ini dapat diterapkan dengan menggu
ng menghasilkan sistem pendidikan yang berkualitas.
nakan keterampilan proses sains (KPS). Ketermpilan
Penyempurnaan kurikulum dilakukan secara
proses sains terdiri dari 3 untur kata yaitu keteram
berkala mulai dari tahun 1947 hingga sekarang. Yang
pilam, proses, dan sains. Keterampilan merupakan su
bermula dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK),
atu kemampuan untuk mengerjakan sesuatu sehingga
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), hingga
menjadi lebih bernilai dan bermakna. Proses meru
sampai saat ini menggunakan kurikulum 2013. Per

129
pakan runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkem digunakan di sekolah haruslah buku teks pelajaran
bangan sesuatu. Sedangkan sains merupakan kumpu yang sesuai dengan kriteria buku teks pelajaran.
lan teori yang sitematis, berkembang melalui metode Kriteria buku teks pelajaran yang digunakan oleh
ilmiah serta menuntut si kap ilmiah[2]. Jadi KPS satuan pendidikan dijelaskan dalam pasal 3 Peraturan
merupakan proses untuk mem peroleh suatu teori Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indo
dengan sikap ilmiah. nesia Nomor 8 Tahun 2016 harus memenuhi unsur
Siswa akan termotivasi dalam pembelajaran bila kulit buku, bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
guru menciptakan suasana hidup, siswa menjadi per Pada bagian isi buku teks pelajaran wajib memenuhi
caya diri dan berusaha memperoleh nilai yang baik, beberapa aspek materi, aspek kebahasaan, aspek pe
memiliki semangat atau gairah dalam pembelajar nyajian materi dan aspek kegrafikan. Salah satu as
an[3]. Pada keterampilan proses sains (KPS) ini dapat pek buku teks yaitu aspek penyajian materi. Penya
mengaktifkan peserta didik dalam kegitan pembelaja jian menarik dapat menumbuhkan rasa ingin tahu se
ran sehingga dapat memecahkan masalah, merumus rta dapat merangsang untuk berfikir kritis dan me
kan hasilnya, dan memberikan pengalaman langsung ningkatkan keaktifan peserta didik dalam pem bela
kepada peserta didik serta melakukan penye lidikan jaran. Kriteria yang diatur dalam permendikbud terse
dan percobaan yang dapat melatih siswa memperoleh but dapat menentukan buku teks baik digunakan oleh
keterampilan proses sains[4]. Pendekatan ketrampilan setiap satuan pendidikan.
proses merupakan pendekatan belajar me ngajar yang Berdasarkan hasil Wawancara terhadap guru dan
mengarah kepada pengembangan kemam puan men peserta didik , dimana wawancara yang dilakukan ter
tal, fisik, social yang mendasar sebagai penggerak hadap 3 Sekolah yang ada di Padang. Sekolah terse
kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu but yaitu SMAN 3 Padang , SMAN 14 Padang , SM
siswa[5]. Keterampilan proses sains (KPS) ini sangat AN 16 Padang. Setelah dilakukan wawancara terha
cocok diterapkan pada pembelajaran fisika. dap guru yang mengajar fisika di sekolah tersebut di
Dalam pembelajaran fisika mengacu pada dapat bahwa presentase keterlaksanaan KPS pada
KI dan KD mata pelajaran fisika. Mata pelajaran ini SMAN 3 Padang yaitu 47,5 % . pada sekolah SMAN
mempelajari proses serta fenomena alam dengan me 14 Padang yaitu 45,8 % , dan pada SMAN 16 Padang
lakukan pengamatan, penyelidikan hingga mengko yaitu 44,16 % , dari hasil survey dari ketiga sekolah
munikannya. Pembelajaran fisika akan lebih mudah tersebut maka diperoleh rata – rata yaitu 45,82 % .
dipahami jika didalam pembelajaran tidak hanya Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat di ka
teori saja namun diiringi dengan kegiatan praktikum tegorikan bahwa keterlaksanaan KPS yang ada pada
[6]
. Pada kelas XII semester 2 terdapat materi menge ketiga sekolah yang telah di survey yaitu masih ren
nai Relativitas khusus, Teori Kuantum, Teknologi dah .
Digital, fisika inti dan sumber energi. Materi ini Selain pada guru fisika , disini juga dilakukan su
bersifat abstrak dan diluar jangkauan indra manusia. rvey terhadap peserta didik dari ketiga sekolah terse
Namun aplikasi dalam tenologi banyak ditemukan di but, untuk hasil wawancara peserta didik pada seko
bidang medis, industri, dan pertambangan. Saat mem lah didapatkan hasil rata – rata dari peserta didik
pelajari materi-materi tersebut, idealnya dibahas ka yang telah diwawancarai yaitu pada SMAN 3 Padang
sus-kasus yang terkait. Misalnya pemanfaatan radiasi 45,49% , Pada SMAN 14 Padang yaitu 43,83 % , dan
sinar x, sinar gamma, laser, inframerah, ultra violet Pada SMAN 16 Padang yaitu 39,9%. Dari hasil
untuk diagnosa dan terapi. Agar proses pembelajaran survey tersebut maka didapatkan rata – rata hasil
fisik dapat berlangsung dengan baik maka dapat wawancara terhadap peserta didik yaitu sebesar 43,07
didukung dengan berbagai sumber belajar, salah % , maka dapat dikategorikan masih rendah , dan ma
satunya yaitu buku teks pelajaran. Buku teks pela sih kurang terlaksananya keterampilan proses sains
jaran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan pada sekolah tersebut. Untuk mengetahui adanya ke
Kebudayaan Republik Indonesia No 8 Tahun 2016. terlaksanaan KPS pada sekolah – sekolah maka pene
Buku teks pelajaran merupakan sumber belajar utama liti juga mengobseravasi buku teks pelajaran yang ba
dalam proses pembelajaran. nyak digunakan di sekolah – sekolah .
Didalam buku teks pelajaran terdapat kebutu Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pa
han informasi siswa mengenai materi pelajaran dala da SMA di Sumatra Barat maka di peroleh informasi
m rangka memenuhi kompetensi yang didukung oleh mengenai jumlah sekolah yang menggunakan buku
keberadaan buku teks pelajaran yang berkualitas ya teks pelajaran fisika SMA kelas XII sangat ber
ng layak digunakan dalam proses belajar mengajar [7] vasiasi, baik yang sudah di nilai oleh kemendikbud
buku teks pelajaran berfungsi sebagai pedoman da maupun oleh setiap satuan pendidikan. Sebelum me
lam mengarahkan aktivitas peserta didik ataupu guru nggunakan buku teks pelajaran dalam proses pem
dalam proses pembelajaran. Buku teks juga berisi belajaran harus mengetahui terlebih dahulu buku teks
berbagai Kegiatan Eksperimen yang dapat dilakukan tersebut baik digunakan atau tidak dan dapat menjadi
peserta didik dilaboratorium ataupun dirumah untuk pedoman dalam proses pembelajaran. Namun, berda
membangun kecerdasan kinestetik[8]. Buku teks yang sarkan hasil survey yang dilakukan belum di ketahui
buku teks pelajaran Fisika mana yang baik serta da

130
pat memfasilitasi keterampilan proses sains. Oleh ka yaitu empat buku teks pelajaran fisika SMA Kelas
rena itu, sangat penting untuk menganalisis buku teks XII Semester 2 yang terbanyak digunakan di SMA
pelajaran Fisika kelas XII semester 2 yang ada saat Se-Sumatera Barat. Empat buku tersebut yaitu buku
ini yang dapat memfasilitasi keterampilan proses sai teks pelajaran Fisika Kelas XI terbitan Yrama Widya
ns. karangan Sunardi, Paramitha Reytno P. & Andreas B
Penelitian yang telah dilakukukan terkait ke Tahun Terbit 2016 dengan kode SP-YW, Grafindo ka
terampilan Proses sains didapatkan bahwa pendeka rangan Ketut Kamajaya Tahun Terbit 2016 dengan
tan pembelajaran keterampilan proses sains dengan kode KK-GR, Tiga Serangkai karangan Muhammad
eksperimen bebas termodifikasi dan eksperimen ter Farchani Rosyid & Rahmad Tahun Terbit 2016 den
bimbing ditinjau dari sikap ilmiah dan motivasi bela gan kode MR-TS, terbitan Erlangga karangan Mar
jar siswa terhadap prestasi belajar[8] . selanjutnya pe then Kanginan tahun terbit 2017 dengan kode MK-
neliti lain yang terkait dengan keterampilan proses ER.
sains didapatkan pembelajaran inkuiri terbimbing me Instrumen yang digunakan yaitu yang disusun
mberikan pengaruh signifikan terhadap keterampilan berdasarkan indikator KPS pada buku Rustaman.
proses sains dasar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Su Lembar instrumen analisis disusun berdasarkan in
rakarta[9]. Kemudian, penelitian yang terkait dengan dikator KPS dari buku Rustaman. Lembar analisis ter
keterampilan proses sains didapatkan bahwa perang sebut dibuat untuk setiap materi pokok Fisika SMA
kat perkuliahan berbasis KPS dapat meningkatkan ko Kelas XII Semester 2, dengan cara menetukan kom
mpetensi mahasiswa pada mata kuliah Keterampilan penen KPS, lalu mendefenisikan terlebih dahulu pada
[10]
mengajar setiap indikator KPS menjadi butir-butir instrumen.
Peneliti terdahulu telah meneliti keterampi Setiap butir instrumen diberikan centang pada kolom
lan proses sains pada beberapa pendekatan maupun dengan rentang penilian 1-4 yang terdapat pada buku
metode pembelajaran lainnya, maka peneliti akan teks pelajaran Fisika. Instrumen yang telah dibuat ter
melakukan penelitian lebih lanjut dengan menganali sebut, kemudian divalidasi kepada ahlinya menggu
sis buku teks pelajara fisika SMA Kelas XII semester nakan lembar validasi instrumen. Lembar validasi in
2 yang ditinjau dari ketersediaan keterampilan proses strumen berbentuk daftar centang dengan skala 1
sanis yang berjudul “Analisis Sajian Buku Teks Pela sampai 4. Skor yang tertinggi untuk setiap
jaran Untuk Memfasilitasi Terlaksanaannya Ketram indikatornya adalah 4 dan skor terendah adalah 1.
pilan Proses Sains Pada Pembelajaran Fisika Kelas Nilai validitas instrumen secara keseluruhan
XII Semester 2” dicari menggunakan persamaan untuk nilai rata-rata
total seluruh kriteria:
METODE PENELITIAN (1)

m
Ai
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Va  i 1

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian n


deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sis keterangan:Va merupakan nilai rata-rata seluruh
tematis mengenai objek yang diteliti[11]. Pendekatan kriteria, Ai merupakan nilai untuk kriteria, n
kualitatif membahas mengenai fenomena yang diala merupakan Jumlah nilai maksimum.
mi oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi ber Kategori validitas dari instrumen yang dibuat
bentuk kata kata pada konteks ilmiah dengan meman terdapat pada Tabel 1.
faatkan metode ilmiah[12]. Penelitian deskriptif den Tabel 1. Kategori Validitas Instrumen
Kriteria Kategori
gan pendekatan kualitatif berusaha mendeskripsikan
0,8 – 1,0 Sangat Tinggi
gejala atau keadaan yang ada disaat penelitian dila 0,6 – 0,79 Tinggi
kukan. Penelitian ini memberikan laporan objek yang 0,4 – 0,59 Cukup Tinggi
diteliti sesuai dengan fakta yang ditemukan serta men 0,2 – 0,39 Rendah
deskripsikan penyajian ke empat buku teks pelajaran Sangat Rendah
0,0 – 0,19
( Tidak Valid)
yang digunakan disekolah. [14]

Populasi merupakan sekumpulan data yang me penelitian ini, dibagi menjadi tiga tahap yakni ta
mpunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek hap persiapan, tahap pelaksanaan serta tahap pen
inferensi. Populasi ditetapkan oleh peneliti untuk di yelesaian.(1)Tahap Persiapan, meliputi: menyiapkan
pelajari dan di ambil kesimpulannya. Didalam peneli rancangan penelitian, menentukan subjek dan objek
tian ini populasinya seluruh buku teks pelajaran penelitian, menyusun draft instrumen penelitian, me
Fisika SMA Kelas XII semester 2 yang diterbitkan di lakukan uji validasi instrumen kepada tiga orang
Indonesia dan digunakan di Sumatera Barat. Dalam validator yaitu Dra. Yenni Darvina didapatkan nilai
penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengam sebesar 0,98 dikategorikan sangat valid, M.Si, Silvi
bil sampel yaitu teknik Nonprobality Sampling yang Yulia Sari didapatkan nilai sebesar 0,96 dikategori
merupakan teknik pengambilan sampel namun tidak kan sangat valid, S.Pd, M.Pd dan Wahyuni Satria De
memberi kesempatan yang sama untuk setiap bagian wi, M.Pd didapatkan nilai sebesar 0,85 dikategorikan
populasi menjadi sampel[13]. Sampel yag digunakan sangat valid, menganalisis hasil uji validitas instru

131
men, melakukan revisi instrumen yang telah dinilai komendasikan oleh pemerintah. Buku tersebut yaitu
validator. (2)Tahap pelaksanaan, meliputi: mengana buku MK-ER, Buku KK-GR, Buku MR-TS, Buku
lisis sajian KPS pada buku teks pelajaran Fisika SP-YW. Hasil analisis sajian KPS pada masing-masi
Kelas XI terbitan MK-ER, KK-GR, MR-YW, SP- ng buku teks pelajaran fisika SMA kelas XII semes
YW, dengan meng gunakan instrumen analisis buku ter 2 diperoleh persentase kompenen KPS setiap bu
teks pelajaranFisika yang memfasilitasi KPS.(3) ku teks pelajaran berbeda-beda.
Tahap analisis, meliputi: tabulasi data untuk mem Buku teks MR-TS merupakan buku yang ting
peroleh persentase sajian KPS setiap buku teks kat sajian indikator KPS tertinggi dengan presentase
pelajaranyang dianalisis, inter pretasi data dengan 54,4% dengan kategori “Cukup Memfasilitasi”, sela
menentukan kategori sajian KPS setiap buku teks njutnya buku KK-GR dengan presentase 50,9% den
pelajaran yang dianalisis, menulis la poran. Tahap gan kategori “Cukup Memfasilitasi”, selanjutnya bu
pelaporan yaitu melaporkan hasil ana lisis yang telah ku SP-YW dengan presentase 41,1% dengan kategori
diperoleh dari penelitian. “Cukup Menfasilitasi” dan sajian indikator yang te
Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan rendah yaitu Buku MK-ER yang memiliki sajian in
dokumen. Teknik ini memerlukan instrumen sebagai dikator KPS dengan presentase 35,6% dengan
pemandu pengambilan data. Data yang diperoleh de kategori “Kurang Menfasilitasi”,
ngan teknik pengumpulan data dokumentasi adalah Berikut adalah pembahasan dari hasil penelitian
sajian KPS pada buku teks pelajaranfisika SMA Ke berdasarkan materi pokok yang di analisis.
las XII Semester 2.Teknik analisis data yang diguna
1. Relativitas Khusus
kan adalah kajian isi (content analysis) yaitu metode
Hasil analisis sajian keterampilan proses sains
dengan membuat inferensi (kesimpulan) secara kon
(KPS) pada materi pokok Relativitas Khusus yang ter
tekstual sehingga pesan-pesan komunikasi dapat di
dapat pada buku teks pelajaran yang diterbitkan oleh
pahami secara utuh. Kajian isi merupakan posedur ya
MK-ER, KK-GR, MR-TS, dan SP-YW, dapat dilihat
ng digunakan untuk menarik kesimpulan yang sahih
pada Gambar 1.
dari sebuah buku atau dokumen.
Teknik pengolahan data yang dilakukan pada Gambar 1, menunjukan presentase perolehan
penelitian ini dengan cara : Relativitas Khusus
1. Menjumlahkan kemunculan komponen KPS pada
Presentase (%)

setiap buku teks pelajaranyang dianalisis. 60 54,98 52,79


2. Menghitung persentase sajian buku teks pelajaran SP-YW
50
Fisika SMA kelas XII semester 2 yang memfasi 38,38
40 35,53
litasi KPS pada setiap buku teks pelajaran yang MR-TS
dianalisis dengan rumus : 30
𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐾𝑃𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑢𝑘𝑢 MK-ER
× 100% (2) 20
𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐾𝑃𝑆
3. Menghitung rata-rata persentase proporsi masing- 10 KK-GR
masing KPS dari seluruh buku yang dianalisis. 0
𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐾𝑃𝑆 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 h 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 Buku Teks Fisika SMA Kelas XII Semester 2
× 100% (3)
𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑎𝑙𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠
4. Menentukan kriteria sajian buku teks
pelajaranFisika SMA Kelas XII Semester 2 yang
hasil analisis keterampilan proses sains pada materi
dapat memfasilitasi KPS dapat dilihat pada Tabel
2. pokok Relativitas Khusus yang terdapat pada buku
teks pelajaran Fisika SP-YW dengan presentase 35
Tabel 2. Kriteria Sajian Buku Teks Pelajaran
Kriteria Persentase Kategori ,53% dikategorikan Kurang memfasilitasi, buku teks
81 – 100 Sangat memfasilitasi pelajaran fisika MR-TS dengan presentase 54,98%
61- 80 Dapat memfasilitasi dikategorikan Cukup memfasilitasi, buku teks pe
41 – 60 Cukup memfasilitasi lajaran MK-ER dengan presentase 38,38% dika
21 – 40 Kurang memfasilitasi tegorikan Kurang memfasilitasi, dan buku teks pela
0 – 20 Tidak memfasilitasi
[14] jaran fisika KK-GR dengan presentase 52,74%
dikategorikan Cukup memfasilitasi.
5. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis
KPS pada setiap buku yang dianalisis. Berdasarkan buku terks pelajaran fisika SMA
kelas XII semester 2 yang dianalisis maka diperoleh
presentase rata-rata pada materi pokok Relativitas
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN khusus 45,42% dan dikategorikan “Cukup Memfasi
1. Hasil Penelitian litasi”. Buku teks MR-TS dan KK-GR memiliki saji
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, an KPS yang lebih tinggi dari pada buku MK-ER dan
maka akan di paparkan hasil analisis Keterampilan SP-YW. Pada setiap buku teks pelajaran Fisika SMA
proses sains (KPS) pada sajian ke empat buku teks Fi kelas XII semseter 2 memiliki kekurangan dan kelebi
sika yang terbanyak digunakan disekolah dan dire han masing-masing. Pada buku teks pelajaran fisika

132
SP-YW memiliki kelebihan pada komponen menga kok Teori Kuantum yang terdapat pada buku teks pe
mati/observasi sehingga pada buku teks pelajaran lajaran Fisika SP-YW dengan presentase 38,2% dika
Fisika SP-YW diperoleh presentasenya 87,5% dan tegorikan “Kurang memfasilitasi”, buku teks pelaja
diketegorikan sangat memfasilitasi. ran Fisika MR-TS dengan presentase 58,01% dikate
gorikan “cukup memfasilitasi”, buku teks pelajaran fi
Pada komponen mengamati/observasi ini,
sika MK-ER dengan presentase 36,24% dikategori
salah satu butir instrumennya “buku teks pelajaran
mengajak peserta dididk untuk menggunakan alat kan “Kurang memfasilitasi”, dan buku teks pelajaran
indra (penglihatan, pendengaran, pembau,pengecap, fisika KK-GR dengan presentase 52,01% dikatego
rikan “Cukup memfasilitasi”. Berdasarkan buku terks
peraba) untuk memperoleh informasi/data”. Keteram
pelajaran fisika SMA kelas XII semester 2 yang di
pilan mengamati/observasi ini merupakan salah satu
analisis maka diperoleh presentase rata-rata materi
keterampilan dasar yang dilakukan untuk melatih pe
serta didik mengamati objek dengan seksama, maka pokok Teori Kuantum 46,11% dan dikategorikan “Cu
kesadaran terhadap lingkungan disekitarnya akan ber kup Menfasilitasi”. Buku Fisika MR-TS dan KK-GR
memiliki sajian KPS yang lebih tinggi dari pada buku
kembang (Wahab,2016:150)[15] Sedangkan kekuran
teks MK-ER dan SP-YW.
gan dari buku teks pelajaran SP-YW terdapat pada ko
Pada buku teks pelajaran fisika SP-YW memili
mponen mengelompokkan/ klasifikasi,menafsirkan
ki kelebihan pada komponen mengamati/ observasi
/interferensi, meramalkan/ prediksi, mengajukan per
tanyaan, menggunakan alat/bahan, dan menerapkan Sedang kan kekurangan dari buku teks pelajaran SP-
konsep. YW terdapat pada komponen mengelompokkan/kla
sifikasi,menafsirkan/interferensi,meramalkan/prediks
Pada buku teks pelajaran fisika MR-TS me
i,mengajukanpertanyaan,dan berhipotesis, mengguna
miliki kelebihan pada komponen berhipotesis dan me
kan alat/bahan.
nerapkan konsep Sedangkan kekurangan dari buku
Pada buku teks pelajaran fisika MR-TS me
teks pelajaran MR-TS terdapat pada komponen mera
malkan/ prediksi, mengajukan pertanyaan, dan meng miliki kelebihan pada komponen mengamati /obser
gunakan alat/bahan. Pada buku teks pelajaran fisika vasi dan menerapkan konsep Sedangkan kekurangan
dari buku teks pelajaran MR-TS terdapat pada kom
MK-ER memiliki kelebihan pada komponen mera
ponen meramalkan/ prediksi, mengajukan pertanya
malkan/prediksi dan menerapkan konsep Sedangkan
an, dan melakukan percobaan/penelitian.
kekurangan dari buku teks pelajaran MK-ER terdapat
Pada buku teks pelajaran fisika MK-ER memi
pada komponen mengajukan pertanyaan, berhipo
tesis, melakukan percobaan/ penelitian dan menggu liki kelebihan pada komponen meramalkan/prediksi d
nakan alat/bahan. Pada buku teks pelajaran fisika an menerapkan konsep Sedangkan kekurangan dari
buku teks pelajaran MK-ER terdapat pada komponen
KK-GR memiliki kelebihan pada komponen mene
mengelompokkan/ klasifikasi, menafsirkan /interpret
rapkan konsep Sedangkan kekurangan dari buku teks
tasi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis dan meng
pelajaran KK-GR terdapat pada komponen menge
lompokkan/ klasifikasi dan menggunakan alat/bahan. gunakan alat/bahan. Pada buku teks pelajaran fisika
KK-GR memiliki kelebihan pada komponen mene
rapkan konsep Sedangkan kekurangan dari buku teks
2. Teori Kuantum
pelajaran KK-GR terdapat pada komponen mera
Hasil analisis sajian keterampilan proses sains
malkan/prediksi, dan berhipotesis.
(KPS) pada materi pokok Teori kuantum yag terdapat
pada buku teks pelajaran Fisika SMA kelas XII seme
ster 2 oleh MK-ER, KK-GR, MR-TS, dan SP-YW, 3. Teknologi Digital
dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil analisis sajian keterampilan proses sains
(KPS) pada materi pokok Teknologi digital yang ter
Teori Kuantum dapat pada buku teks yang diterbitkan oleh MK-ER,
70 KK-GR, MR-TS, dan SP-YW, dapat dilihat pada
58.01
Presentase (%)

60 52.01 SP-YW
Gambar 3
50 MR-TS
38.2 36.24
40 Teknologi Digital
MK-ER
30 60 50.75 50.94 SP-YW
Presentase (%)

20 KK-GR 50 44.81
10 40 34.04 MR-TS
0 30 MK-ER
Buku Pelajaran Fisika SMA Kelas XII
Semester 2 20
KK-GR
10
0
Gambar 2 menunjukan presentase perolehan ha Buku Teks Fisika SMA Kelas XII Semester 2
sil analisis keterampilan proses sains pada materi po

133
Gambar 3, menunjukan presentase perolehan hasil Gambar 4, menunjukan presentase perolehan
analisis keterampilan proses sains pada materi pokok hasil analisis keterampilan proses sains pada materi
Teknologi Digital yang terdapat pada buku teks pokok Fisika Inti yang terdapat pada buku teks pela
pelajaran Fisika SP-YW dengan presentase 44,81% jaran Fisika SP-YW dengan presentase 37,31% dika
dikategorikan “Cukup memfasilitasi, pada buku teks tegorikan “Kurang memfasilitasi”. Pada buku teks pe
pelajara fisika MR-TS dengan presentase 50,75% di lajaran Fisika MR-TS diperoleh presentase 61,81% di
kategorikan “Cukup memfasilitasi”, pada buku teks kategorikan “Dapat memfasilitasi”. Pada buku teks
pelajaran fisika MK-ER dengan presentase 34,04% di pelajaran fisika MK-ER diperoleh presentase 35,76%
kategorikan “Kurang memfasilitasi”, dan pada buku dikategorikan “Kurang memfasilitasi”. Pada buku te
teks pelajaran fisika KK-GR dengan presentase 50, ks pelajaran fisika KK-GR di peroleh presentase 51,
94% dikategorikan “Cukup memfasilitasi”. Berda 83% dikategorikan “Cukup memfasilitasi”. Berdasar
sarkan buku terks pelajaran fisika SMA kelas XII se kan buku terks pelajaran fisika SMA kelas XII semes
mester 2 yang dianalisis maka diperoleh presentase ra ter 2 yang dianalisis maka diperoleh presentase rata-
ta-rata pada materi pokok Teknologi Digital 45,13% rata pada materi pokok Fisika Inti 46,67% dan dikate
dan dikategorikan “Cukup Menfasilitasi”. Buku pela gorikan “Cukup Menfasilitasi”.
jaran MR-TS dan KK-GR memiliki sajian KPS yang Buku MR-TS dan KK-GR memiliki sajian KPS
lebih tinggi dari pada buku teks MK-ER dan SP-YW yang lebih tinggi dari pada buku MK-ER dan SP-
Pada buku teks pelajaran fisika SP-YW memiliki ke YW. Pada buku teks pelajaran fisika SP-YW memi
lebihan pada komponen mengamati/observasi Sedang liki kelebihan pada komponen mengamati /observasi
kan kekurangan dari buku teks pelajaran SP-YW ter Sedangkan kekurangan dari buku teks pelajaran SP-
dapat pada komponen, menafsirkan/interferensi, me YW terdapat pada komponen, menafsirkan/interpreta
ngajukan pertanyaan, dan berhipotesis, menggunakan si, meramalkan/ prediksi, mengajukan pertanyaan, da
alat/bahan. n berhipotesis, menggunakan alat/bahan dan menerap
Pada buku teks pelajaran fisika MR-TS memi kan konsep. Pada buku teks pelajaran fisika MR-TS
liki kelebihan pada komponen mengamati/ observasi memiliki kelebihan pada komponen menga
dan menerapkan konsep Sedangkan kekurangan dari mati/observasi Sedangkan kekurangan dari buku teks
buku teks pelajaran MR-TS terdapat pada komponen pelajaran MR-TS terdapat pada komponen mera
mengajukan pertanyaan. Pada buku teks pelajaran fi malkan/prediksi dan mengelompokkan/klasifikasi.
sika MK-ER memiliki kelebihan pada komponen me Pada buku teks pelajaran fisika MK-ER me
nerapkan konsep Sedangkan kekurangan dari buku miliki kelebihan pada komponen berhipotesis Sedang
teks pelajaran MK-ER terdapat pada komponen mena kan kekurangan dari buku teks pelajaran MK-ER ter
fsirkan/ interpretasi, meramalkan/ prediksi, mengaju dapat pada komponen menafsirkan /interpretasi, mera
kan pertanyaan, berhipotesis dan menggunakan alat/ malkan/ prediksi dan menggunakan alat/bahan. Pada
bahan. Pada buku teks pelajaran fisika KK-GR memi buku teks pelajaran fisika KK-GR memiliki kele
liki kelebihan pada komponen mengamati/ observasi bihan pada komponen mengamati/ observasi Sedang
dan menafsirkan/interpretasi. kan kekurangan dari buku teks pelajaran KK-GR
Anitah,dkk(2007) berpendapat bahwa hasil ha terdapat pada komponen menggunakan alat/bahan.
sil pengamatan tidak akan berguna untuk ditafsirkan
sesuai dengan komponen menafsirkan/prediksi[16] Se 5. Sumber Energi
dangkan kekurangan dari buku teks pelajaran KK- Hasil analisis sajian keterampilan proses sains
GR terdapat pada komponen meramalkan/prediksi, (KPS) pada materi pokok Sumber Energi yang ter
dan menggunakan alat/bahan. dapat pada buku teks pelajaran MK-ER, KK-GR,
MR-TS, dan SP-YW, dapat dilihat pada Gambar 5
4. Fisika Inti Sumber Energi
Hasil analisis sajian keterampilan proses sains 60 SP-YW
Presentase (%)

49.81 46.83 47.42


(KPS) pada materi pokok Fisika Inti yang terdapat
pada buku yang diterbitkan oleh MK-ER, KK-GR, 33.92 MR-TS
40
MR-TS, dan SP-YW, dapat dilihat pada Gambar 4.
MK-ER
20
Fisika Inti KK-GR
80
Pesentase (%)

61.81 SP-YW
51.83 0
60 Buku Teks Fisika SMA Kelas XII Semester 2
37.31 35.76 MR-TS
40
MK-ER Gambar 5. menunjukan presentase perole
20 han hasil analisis keterampilan proses sains pada ma
KK-GR
0 teri Sumber Energi yang terdapat pada buku teks pe
Buku Teks Pelajaran Fisika SMA Kelas XII lajaran Fisika SP-YW dengan presentase 49,81% di
Semester 2 kategorikan “Cukup memfasilitasi.” Pada buku teks
pelajaran fisika MR-TS dengan presentase 46,83% di

134
kategorikan “Cukup memfasilitasi”. Pada buku teks Pada buku teks pelajaran SP-YW, diperoleh materi
pelajaran fisika MK-ER diperoleh presentase 33,92% sumber energi yang memiliki presentase yang lebih
dikategorikan “Kurang memfasilitasi”. Pada buku tinggi dari pada materi yang lainya. Tetapi buku teks
teks pelajaran fisika KK-GR diperoleh presentase pelajaran SP-YW ini diperoleh persentase 41,4%
47,42% dikategorikan “Cukup memfasilitasi”. Ber dengan kategori Cukup memfasilitasi.
dasarkan buku terks pelajaran fisika SMA kelas XII
semester 2 yang dianalisis maka diperoleh presentase 2. Buku teks pelajaran Tiga Serangkai karangan Mu
rata-rata pada materi pokok Sumber Energi 44,49% hammad Farchani Rosyid & Rahmad Tahun Terbit
dan dikategorikan “Cukup Menfasilitasi”. Buku SP- 2016 dengan kode MR-TS
YW,MR-TS, dan KK-GR, memiliki sajian KPS yang
lebih tinggi dari pada buku MK-ER. MR-TS Relativitas
80 khusus
Pada buku teks pelajaran fisika SP-YW
Teori

Presentase (%)
memiliki kelebihan pada komponen mengamati/ ob 60
Kuantum
servasi dan menerapkan konsep Sedangkan keku Teknologi
rangan dari buku teks pelajaran SP-YW terdapat pada 40
Digital
komponen, menafsirkan/interpretasi, mengajukan per Fisika Inti
20
tanyaan, dan menggunakan alat/bahan. Pada buku
teks pelajaran fisika MR-TS memiliki kelebihan pada 0 Sumber
komponen menerapkan konsep dan berhipotesis. Ko Materi Pokok Energi
mponen KPS mendorong peserta didik untuk me
nyadari bahwa materi pokok perlu di uji ke Pada buku teks pelajaran MR-TS, diperoleh materi Fi
benarannya, karena itu suatu perkiraan yang eralasan sika Inti yang memiliki presentase yang lebih tinggi
untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan dari pada materi yang lainya. Tetapi buku teks pela
tertentu di sebut dengan berhipotesis[17].Sedangkan jaran SP-YW ini presentase 54,4% dengan kategori
kekurangan dari buku teks pelajaran MR-TS terdapat Cukup Memfasilitasi.
pada komponen meramalkan/prediksi, mengajukan
pertanyaan, dan menggunakan alat/bahan. 3. Buku teks pelajaran Grafindo karangan Ketut
Pada buku teks pelajaran fisika MK-ER Kamajaya Tahun Terbit 2016 dengan kode KK-GR
memiliki kelebihan pada komponen obervasi/me
ngamati dan menerapkan konsep Sedangkan kekura KK-GR Relativitas
55 khusus
ngan dari buku teks pelajaran MK-ER terdapat pada
Presentase (%)

komponen mengelompokkan /klasifikasi,menafsirkan Teori


/interpretasi, meramalkan/ prediksi dan mengajukan 50 Kuantum
pertanyaan. Pada setiap pembelajaran menuntut aktif Teknologi
peserta didik untuk mengajukan pertanyaan terkait 45 Digital
dengan materi pembelajaran yang dipelajari[18] .Pada Fisika Inti
buku teks pelajaran fisika KK-GR memiliki kele 40
bihan pada komponen menerapkan konsep Sedang Materi pokok
Sumber
kan kekurangan dari buku teks pelajaran KK-GR Energi
terdapat pada komponen berhipotesis dan meng Pada buku teks pelajaran KK-GR, diperoleh materi
gunakan alat/bahan. Relativitas Khusus yang memiliki presentase yang le
Untuk setiap buku yang dianalisis berdasar bih tinggi dari pada materi yang lainya. Tetapi buku
kan keterampilan proses sains dapat di lihat pada teks pelajaran SP-YW ini dengan presentase 50,9%
berikut ini : dengan kategori Cukup Memfasilitasi.
1. buku teks pelajaran Fisika Kelas XI terbitan Yra
ma Widya karangan Sunardi, Paramitha Reytno P. & 4. Buku teks Pelajaran Erlangga karangan Marthen
Andreas B Tahun Terbit 2016 dengan kode SP-YW Kanginan tahun terbit 2017 dengan kode MK-ER.
SP-YW MK-ER
60 Relativitas 40 Relativitas
Presentase (%)

50 khusus khusus
38
Presentase (%)

Teori Teori
40 Kuantum Kuantum
36
30 Teknologi Teknologi
20 Digital 34 Digital
Fisika Inti Fisika Inti
10 32
0 Sumber Sumber
Materi Pokok 30 Energi
Energi Materi Pokok

135
Pada buku teks pelajaran MK-ER, diperoleh materi fi Lapis Tipis Melalui Praktikum Skala Mikro.
Relativitas Khusus yang memiliki presentase yang le jurnal inovasi pendidikan kimia.vol(2). No 2
bih tinggi dari pada materi yang lainya. Tetapi buku
teks pelajaran SP-YW ini dengan presentase 35,6% [6] Zulhenri Kamus, Asrizal.2016. Implementasi
dengan kategori Kurang Menfasilitasi. Buku teks Bermuatan Kecerdasan Komprehensi
f Pada Pembelajaran Peserta Didik Kelas X
KESIMPULAN SMA Kota Padang Menggunakan Pendekatan
Sajian buku teks pelajaran Fisika SMA/MA Saintifik. Padang. Vol(2).
Kelas XII Semester 2 dikategorikan cukup memfasi [7] Gustini Rahmawati, 2015. Buku Teks Pelajaran
litasi KPS. Buku teks pelajaran Fisika terbitan MR- Sebagai Sumber Belajar Siswa Diperpustakaan
TS memiliki persentase indikator KPS paling tinggi Sekolah di SMA N 3 Bandung. Vol(5). no.1
dengan persentase rata-rata 54,4% dikategorikan cu
kup memfasilitasi KPS, sedangkan buku teks pelaja [8] Rahmi F, Darvina Y, Masril, Hidayati. 2019.
ran Fisika terbitan MK-ER memiliki persentase in Dampak Penerapan LKS Virtual Laboratorium
dikator KPS paling rendah dengan persentase rata- Terintegrasi Pendekatan Saintifik Pada Materi
rata 35,6% dikategorikan Kurang memfasilitasi Fluida Statis dan Dinamis di Kelas XI. Vol(12)
KPS. Berdasarkan buku teks pelajaran yang Dianalisi .No.2
s keteram pilan Menerapkan Konsep merupakan in [9] Rina Astuti, Widha.S, Suciati.S .2012.
dikator KPS yang paling tinggi sajiannya dalam bu Pembelajaran Ipa Dengan Pendekatan Keteram
ku teks pela jaran dengan persentase rata-rata 70% di pilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksp
kategorikan Dapat memfasilitasi, sedangkan keteram erimen Bebas Termodifikasi Dan Eksperimen
pilan me nggunakan alat/bahan merupakan indikator Terbimbing Ditinjau Darisikap Ilmiah Dan Mo
KPS yang paling rendah dengan persentase rata-rata tivasi Belajar Siswa.Jurnal Inkuiri.1(1):51-59
30,8% dikategorikan Kurang memfasilitasi.
Sajian buku teks pelajaran terhadap Materi [10] Desnita, dan Susanti, D. 2017. Science Process
pokok fisika SMA kelas XII Semester 2 pada SP-YW Skills-Based Integrated Instructional Materials
yang paling tertinggi terdapat pada materi sumber to Improve Student Competence Physics Educa
energi sebesar 49,81 dikategorikan cukup memfasi tion Prepares Learning Plans on Teaching Skill
litasi. pada MR-TS yang paling tertinggi terdapat s Lectures. Jurnal Penelitian & Pengembangan
pada materi Fisika Inti sebesar 61,81 dikategorikan Pendidikan Fisika, 3(1), 35-42.
dapat memfasilitasi. pada MK-ER yang paling terting
gi terdapat pada materi Relativitas Khusus sebesar
[11] Sukardi. 2014. Metodologi Penelitian Pendidi
38,38 dikategorikan Kurang memfasilitasi. pada KK-
kan. Jakarta: Bumi Aksara.
GR yang paling tertinggi terdapat pada materi
Relativitas Khusus sebesar 52,79 dikategorikan
cukup memfasilitasi. [12] Moleong, L. Metode Penelitian Kualitatif. Ban
dung: Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wiwin Ambarsari, Slamet Santosa dan Maridi
.2013. Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbim [13] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,
bing Terhadap Keterampilan Proses Sains Da Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[14] Riduwan. 2009. Belajar mudah penelitian untuk
sar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VII
guru, karyawan dan peneliti pemula. Bandung:
SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal Pendidikan bio
Alfabeta.
logi. 5(1):81-95

[2] Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Ja [15] Wahab.2016. Belajar dan pembelajaran sains.
karta: Bumi Aksara. Mataram: Pustaka Reka Cipta
[16] Anitah, Sri .2007. Strategi Pembelajaran. Jakar
[3] Irma Pujiati. (2008). Peningkatan Motivasi D ta: Universitas Terbuka.
an Ketuntasan Belajar Matematika Melalui Pe
mbelajaran Kooperatif Tipe Stad. Jurnal Il [17] Dimyati dan Mudjono.2009. belajar dan Pembe
miah Kependidikan, Vol.1,No.1(september 20 lajaran. Jakarta: Rineka Cipta
08)
[18]Asabe, M. B., dan Yusuf, S. D., 2016, Effects Of
[4] Reiss, F. 2000. History of Physics in Science Te Science Process Skills Approach And Lecture
acher Training in Oldenburg. 9, 399-402 Method On Academic Achievement Of Pre-Ser
viceChemistry Teachers In Kaduna State, Nige
[5] Sri wardani.2008.Pengembangan Keterampilan
ria, Journal of Science, Technology & Educa
Proses Sains Dalam Pembelajaran Kromatogra tion (JOSTE), 4 (2), 68-72.

136

You might also like