You are on page 1of 7

Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika Vol. 1 No.

2 (2019)

SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU FISIKA


PENERBIT: LP4MK STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
P-ISSN: 2654-4105 DOI: https://doi.org/10.31540/sjpif.v1i2.761
e-ISSN: 2685-9483 https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SJPIF

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING


BERBANTUKAN ALAT PERAGA SEDERHANA TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK

Yulpi Lorenza, Petri Reni Sasmita, Shabrina Amalia


Email: yulpilorenza89@gmail.com
STKIP-Muhammadiyah Sungai Penuh

Abstract: The purpose of this research is to be able to find out the influence of Guided Inquiry learning
model assisted by simple teaching aids on physics learning outcomes of students of class XI MIA 12
Kerinci High School. This type of research is an experimental research with the form of Pre-Experimental,
One Group Pretest Posttest Design research design. The population in this study were all students of class
XI MIA, amounting to 23 students, consisting of 13 female students and 10 male students. Samples were
taken by purposive sampling technique sampling by determining the characteristics in accordance with the
purpose of the study, so that the sample in this study is all students of class XI MIA, amounting to 23
students. From the learning results obtained from the final test after learning, based on the normality and
homogeneity test of the learning outcomes of one class of samples it is obtained that the data are normally
distributed and homogeneous, so for hypothesis testing a t-test is used. From the calculation results
obtained the average value of the Posttest = 79.43 while the average value of the Pre-test results = 46.70.
Because and means rejected and accepted. so it can be concluded that there is an influence of guided
inquiry learning model assisted by simple teaching aids on physics learning outcomes of students of class
XI MIA 12 Kerinci High School on the concept of static fluid in 2019/2020 school year.

Abstract: Tujuan penelitian ini yaitu untuk dapat mengetahui terdapat pengaruh model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing berbantukan alat peraga sederhana terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas XI
MIA SMA Negeri 12 Kerinci. Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen dengan bentuk Pre-
Eksperimental, desain rancangan penelitian One Group Pretest Posttest Design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIA yang berjumlah 23 peserta didik, terdiri dari 13
peserta didik perempuan dan 10 peserta didik laki-laki. Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri yang sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga
sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIA yang berjumlah 23 peserta didik.
Dari hasil belajar yang didapat dari tes akhir setelah pembelajaran, berdasarkan uji normalitas dan
homogenitas data hasil belajar satu kelas sampel tersebut diperoleh bahwa data berdistribusi normal dan
homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata-
rata hasil Posttest = 79,43 sedangkan nilai rata-rata hasil Pre-test = 46,70 . Karena t hitung  17,24 dan
ttabel  1,72 berarti H ditolak dan H diterima. sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
0 1
pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantukan alat peraga sederhana terhadap hasil
belajar fisika peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 12 Kerinci pada konsep fluida statis tahun pelajaran
2019/ 2020.
© 2019 Physics Education Department, STKIP PGRI Lubuklinggau, Indonesia

Kata Kunci: Alat Peraga, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

87
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika Vol. 1 No. 2 (2019)

SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU FISIKA


PENERBIT: LP4MK STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
P-ISSN: 2654-4105 DOI: https://doi.org/10.31540/sjpif.v1i2.761
e-ISSN: 2685-9483 https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SJPIF

PENDAHULUAN pendidik. Walaupun saat ini disediakannya


Pendidikan memegang peranan yang gedung sekolah serta sarana belajar yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. lengkap, dengan harapan supaya siswa
Pendidikan merupakan wahana untuk dapat belajar dengan semangat. Tetapi
meningkatkan dan mengembangkan semua ini akan sia-sia jika siswa tidak ada
kualitas sumber daya manusia. minat atau motivasi untuk belajar.
Pendidikan yang ada di Indonesia sudah Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik
mempunyai undang-undang dan aturan sekaligus sebagai pembimbing, guru harus
tentang tata pelaksanaannya. Pada semaksimal mungkin untuk dapat
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, menciptakan suasana pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Salah satunya
Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan
dengan memilih model pembelajaran yang
Nasional menjelaskan bahwa: Pendidikan
tepat yang di dalam proses pembelajarannya
nasional berfungsi mengembangkan
siswa tersebut dituntut untuk lebih aktif dan
kemampuan dan membentuk watak serta kreatif sehingga dapat membangun
peradaban bangsa yang bermartabat pengetahuan dan pemahamannya sendiri
dalam rangka mencerdaskan kehidupan (Yuliani, N., Amin, A., & Arini, W, 2019).
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya Seiring dengan hal tersebut berbagai
potensi peserta didik agar menjadi upaya telah dilakukan oleh Kemendiknas
manusia yang beriman dan bertakwa untuk mewujudkan kualitas dan mutu
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak pendidikan yang lebih baik. Salah satu
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, upaya yang dilakukan oleh Kemendiknas
mandiri, dan menjadi warga negara yang adalah pengembangan kurikulum.
demokratis serta bertanggung jawab. Kemendiknas selalu melakukan
Pendidikan juga dapat diartikan pengembangan kurikulum sesuai dengan
sebagai usaha sadar dan sistematis, yang tuntutan zaman, dari kurikulum 1947
dilakukan orang-orang yang diserahi hingga kurikulum 2013 (K13) yang selalu
tanggung jawab untuk mempengaruhi direvisi sampai sekarang. Dalam
siswa agar mempunyai sifat dan tabiat kurikulum 2013 (K13), peserta didik
sesuai dengan cita-cita pendidikan (Arini, dituntut untuk lebih aktif dalam proses
W., & Lovisia, E, 2019). Pendidikan yang pembelajaran dan guru hanya berperan
baik adalah suatu proses usaha yang sebagai fasilitator dan motivator.
berhasil membawa semua peserta didik Namun upaya yang dilakukan
kepada tujuan yang hendak dicapai. Kemendiknas tidak sepenuhnya berhasil.
Dengan tercapainya tujuan tersebut akan Dimana kenyataan yang ditemui
mempengaruhi kualitas dan mutu dilapangan masih banyak guru yang
pendidikan yang selama ini menjadi menggunakan kebiasaan mengajar yang
harapan dari Kemendiknas. Kualitas dan satu arah atau tidak menempatkan dirinya
mutu pendidikan akan terbentuk apabila sebagai fasilitator dan motivator, tetapi
adanya proses pembelajaran yang lebih berperan aktif saat pembelajaran.
dilaksanakan dengan baik. Sehingga proses pembelajaran belum
Melalui proses pendidikan diharapkan mampu membuat peserta didik
siswa dapat tumbuh dan berkembang
sepenuhnya aktif meskipun kurikulum
menjadi lebih baik.Guru sebagai tenaga
2013 (K13) telah diterapkan. Hal ini
pendidik mempunyai tanggung jawab yang
sesuai dengan yang ditemui di SMA
besar terhadap minat belajar siswa dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas Negeri 12 Kerinci dimana dalam proses

88
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika Vol. 1 No. 2 (2019)

SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU FISIKA


PENERBIT: LP4MK STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
P-ISSN: 2654-4105 DOI: https://doi.org/10.31540/sjpif.v1i2.761
e-ISSN: 2685-9483 https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SJPIF

pembelajarannya guru yang lebih aktif Beberapa penelitian sebelumnya


dibandingkan peserta didik. menunjukkan sejumlah pengaruh
Berdasarkan hasil observasi yang penggunaan model pembelajaran inkuiri
lakukan di SMA Negeri 12 Kerinci, terbimbing dalam pembelajaran di kelas.
kondisi yang sebenarnya terjadi dalam Sukma (2016) menemukan bahwa
proses belajar mengajar di sekolah yaitu: terdapat pengaruh model pembelajaran
(1) model pembelajaran yang digunakan inkuiri terbimbing (guided inquiry)
masih terpusat pada guru; (2) Peserta terhadap hasil belajar siswa sebesar 20 %
didik kurang aktif dalam proses dengan Fhitung = 8,56 dan rata-rata hasil
pembelajaran; (3) keterbatasan alat-alat belajar siswa adalah 85,05. Sasmita
praktikum fisika; (4) Rendahnya hasil (2017) mengemukakan bahwa aktivitas
belajar fisika peserta didik. dan hasil belajar meningkat pada saat
Maka dari itu dibutuhkan model dilaksanakan pembelajaran dengan
pembelajaran yang dapat membuat metode inkuiri terbimbing baik pada
peserta didik menjadi aktif dalam proses aspek sikap, ketermpilan, dan
pembelajaran supaya hasil belajar menjadi pengetahuan. Hal senada juga
meningkat. Salah satu model dikemukakan oleh Suliyati, dkk (2018)
pembelajaran alternatif yaitu dengan menunjukkan bahwa penerapan model
menggunakan model pembelajaran inkuiri pembelajaran PBL menggunakan alat
terbimbing. Pembelajaran ini adalah peraga sederhana lebih meningkatkan
pembelajaran yang terpusat pada peserta hasil belajar peserta didik SMK Negeri 2
didik. Maka dengan diterapkannya model Manokwari. Sejalan dengan hasil
pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai pengolahan data menggunakan Paired
alternatif dalam permasalahan sample t-test, dengan taraf signifikan α =
pembelajaran di kelas, diharapkan mampu 5% diperoleh thitung = 4,778. Nilai ttabel
meningkatkan hasil belajar fisika peserta diketahui 1,697 sehingga thitung > ttabel yang
didik. Model pembelajaran inkuiri berarti terdapat perbedaan yang signifikan
terbimbing (guided inquiry) adalah model hasil belajar peserta didik antara sesudah
pembelajaran yang berpusat pada peserta dan sebelum diterapkan model PBL
didik. Selain itu, model pembelajaran menggunakan alat peraga sederhana.
inkuiri terbimbing juga dapat Demikian pula berdasarkan uji n-gain
membangkitkan gairah belajar pada diperoleh peningkatan perbedaan
peserta didik. meskipun masih berada dalam taraf
Penggunaan model pembelajaran rendah g < 0,3 sehingga pembelajaran
inkuiri terbimbing dikolaborasikan fisika dengan model PBL menggunakan
dengan penggunaan media pembelajaran alat peraga sederhana dapat membantu
baik dalam bentuk sederhana maupun peserta didik dalam proses pembelajaran
berbasis teknologi. Media yang digunakan dan dapat meningkatkan hasil belajar
dalam penelitian ini adalah media peserta didik. Berdasarkan penjelasan di
sederhana berupa alat peraga sederhana. atas penulis tertarik untuk melihat apakah
Pemilihan alat peraga sederhana ini terdapat pengaruh model pembelajaran
bertujuan untuk mempermudah peserta inkuiri terbimbing berbantukan alat
didik dalam memahami materi peraga sederhana terhadap hasil belajar
pembelajaran dan juga agar peserta didik fisika peserta didik. Dari hasil penelitian
lebih aktif selama proses pembelajaran. akan diketahui apakah model
pembelajaran inkuiri terbimbing

89
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika Vol. 1 No. 2 (2019)

SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU FISIKA


PENERBIT: LP4MK STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
P-ISSN: 2654-4105 DOI: https://doi.org/10.31540/sjpif.v1i2.761
e-ISSN: 2685-9483 https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SJPIF

berbantukan alat peraga sederhana ini mengembangkan kemampuan berpikir,


mendapatkan pengaruh yang signifikan peserta didik dilatih berpikir kritis. Selain
terhadap hasil belajar atau tidak. Untuk itu, dapat membangkitkan gairah belajar
itu akan dilakukan penelitian lebih lanjut pada peserta didik (Sumarni, 2017).
dengan judul “Pengaruh Model Menurut Fathurrohman (2015, 202)
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing mendefenisikan “Pembelajaran inkuri
Berbantukan Alat Peraga Sederhana terbimbing yaitu suatu model
Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta pembelajaran inkuiri yang dalam
Didik”. pelaksanaannya guru menyediakan
bimbingan atau petunjuk cukup luas
LANDASAN TEORI kepada peserta didik”. Menurut Sudjana
Pembelajaran merupakan suatu proses (dalam Trianto, 2007: 142) langkah-
menciptakan kondisi yang kondusif agar langkah pembelajaran inkuiri terbimbing
terjadi interaksi komunikasi belajar adalah sebagai berikut:
mengajar antara guru, peserta didik, dan 1) Merumuskan masalah untuk
komponen pembelajaran lainnya untuk dipecahkan oleh siswa;
mencapai tujuan pembelajaran (Hosnan, 2) Menetapkan jawaban sementara atau
2014: 18). Salah satu pembelajaran yang lebih dikenal dengan istilah hipotesis:
berlangsung di sekolah yaitu fisika. 3) Mencari informasi, data, dan fakta
Menurut Trianto (2014: 137) yang diperlukan untuk menjawab
mengemukakan bahwa “Fisika hipotesis atau permasalahan;
merupakan salah satu cabang dari IPA 4) Menarik kesimpulan jawaban atau
(Ilmu Pengetahuan Alam), dan merupakan generalisasi; dan
ilmu yang lahir dan berkembang lewat 5) Mengaplikasikan kesimpulan.
langkah-langkah observasi, perumusan Model inkuiri terbimbing juga
masalah, penyusunan hipotesis, pengujian memiliki beberapa karakteristik. Adapun
hipotesis melalui eksperimen, penarikan beberapa karakteristik dari inkuiri
kesimpulan, serta penemuan teori dan terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu:
konsep”. Jadi, pembelajaran fisika (1) peserta didik mengembangkan
merupakan proses interaksi peserta didik kemampuan berpikir melalui observasi
dengan membangun pengetahuan dalam spesifik hingga membuat inferensi atau
mengkaji berbagai fenomena fisika yang generalisasi; (2) sasarannya adalah
terjadi di alam semesta lewat langkah- mempelajari proses mengamati kejadian
langkah observasi, perumusan masalah, atau objek kemudian menyusun
menyusunan dan pengujian hipotesis generalisasi yang sesuai; (3) guru
melalui eksperimen, menarik kesimpulan, memotivasi semua peserta didik untuk
serta penemuan teori dan konsep. Selama mengomunikasikan hasil generalisasinya
proses pembelajaran fisika, peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh
akan dituntut lebih aktif dalam peserta didik dalam kelas (Anam, 2017:
menemukan konsep-konsep utama dari 18).
materi baik melalui kegiatan observasi Dalam pembelajaran dengam model
ataupun eksperimen. inkuiri dibantukan oleh Alat peraga yaitu
Model pembelajaran inkuiri terbimbing alat atau bahan yang digunakan oleh
(guided inquiry) adalah model pembelajar untuk: (1) membantu
pembelajaran yang berpusat pada peserta pembelajar dalam meningkatkan
didik, peserta didik juga dilatih keterampilan dan pengetahuan

90
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika Vol. 1 No. 2 (2019)

SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU FISIKA


PENERBIT: LP4MK STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
P-ISSN: 2654-4105 DOI: https://doi.org/10.31540/sjpif.v1i2.761
e-ISSN: 2685-9483 https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SJPIF

pembelajar; (2) mengilustrasikan dan terbimbing berbantukan alat peraga


memantapkan pesan dan informasi; dan sederhana. Sedangkan variabel terikatnya
(3) menghilangkan ketegangan dan adalah hasil belajar fisika peserta didik.
hambatan dan rasa malas peserta didik
(Asyhar 2011: 11). Dari pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut dilihat hasil belajar siswa. Hasil Data yang disajikan dalam penelitian
belajar adalah cerminan kemampuan dan ini adalah data hasil belajar fisika peserta
perubahan tingkah laku diri seseorang didik berupa hasil pretest dan posttest.
yang diukur dari pengalaman. Sebelum menerapkan model
pembelajaran inkuiri terbimbing
METODE PENELITIAN berbantukan alat peraga sederhana
Jenis penelitian ini adalah penelitian terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal uji
Eksperimen dengan bentuk pre- coba. Kemudian memvalidasi ke ahli.
exsperimental. Pada penelitian Setelah di validasi oleh ahli diperoleh 40
eksperimen ini peneliti menggunakan satu soal objektif berupa pilihan ganda. Soal
kelompok belajar yang akan di teliti. uji coba diberikan pada peserta didik
Kelompok belajar ini disebut kelompok kelas XII IPA SMA Negeri 12 Kerinci
belajar eksperimen, dimana pada dengan jumlah 26 peserta didik yang telah
kelompok ini peneliti sengaja mempelajari materi fluida statis. Hasil
memberikan perlakuan dengan dari uji coba soal dianalisis validitas,
menggunakan model pembelajaran inkuiri tingkat kesukaran soal, daya pembeda,
terbimbing berbantukan alat peraga dan reliabilitas. Skor yang digunakan
sederhana. Adapun desain rancangan adalah 0 untuk jawaban salah dan 1 untuk
penelitian yang digunakan adalah One jawaban benar.
Group Pretest Posttest. Berdasarkan analisis validitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas
Tabel 2: Desain Rancangan Penelitian One Group
Pretest Posttest. didapat 25 soal valid, 15 soal tidak valid.
Dari 25 soal valid dibuang 5 soal dengan
Pretest Treatment Posttest alasan sudah mewakili dari masing-
O1 X O2 masing indikator, sehingga diperoleh 20
Sumber : sugiyono(2012: 110) soal yang valid, soal ini dipakai sebagai
pretest dan posttest. Untuk mengetahui
Dengan O1 adalah Nilai pretest (sebelum hasil belajar fisika peserta didik kelas XI
diberi perlakuan), O2 adalah Nilai MIA, peneliti terlebih dahulu memberikan
pretest pada responden. Selanjutnya diberi
posttest (sesudah diberi perlakuan), dan perlakuan model pembelajaran inkuiri
X adalah Treatment (Perlakuan). Dalam terbimbing berbantukan alat peraga
desain ini observasi dilakukan sebanyak sederhana. Dan terakhir responden diberi
dua kali yaitu sebelum eksperimen dan posttest untuk mengetahui apakah
sesudah eksperimen. Observasi yang terdapat pengaruh model pembelajaran
dilakukan sebelum eksperimen ( O1 ) inkuiri terbimbing berbantukan alat
disebut Pretest dan observasi sesudah peraga sederhana terhadap hasil belajar
dilakukannya eksperimen ( O2 ) disebut fisika peserta didik kelas XI MIA pada
Posttest (Sugiyono, 2012 :110). Dalam materi pokok fluida statis.
penelitian yang menjadi variabel bebas Selanjutnya diadakan analisis data
yaitu model pembelajaran inkuiri yang bertujuan untuk melihat apakah

91
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika Vol. 1 No. 2 (2019)

SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU FISIKA


PENERBIT: LP4MK STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
P-ISSN: 2654-4105 DOI: https://doi.org/10.31540/sjpif.v1i2.761
e-ISSN: 2685-9483 https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SJPIF

terdapat pengaruh perbedaan skor rata- Dari tabel di atas diperoleh t hitung =
rata pretest dan skor rata-rata posttest. 17,24 dan t tabel = 1,72 dengan dk = 22
Untuk melihat pengaruh tersebut
digunakan uji t yang sebelumnya pada tingkat kepercayaan 95%. Jadi
dilakukan uji normalitas dan uji t hitung  t tabel , maka dapat disimpulkan
homogenitas. Hasil analisis uji normalitas
data dari skor pretest dan skor posttest bahwa H 1 diterima sehingga dapat
dengan menggunakan Statistik Chi- disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Kuadrat dapat di lihat pada Tabel 3. model pembelajaran inkuiri terbimbing
berbantukan alat peraga sederhana
Tabel 3. Data Uji Normalitas terhadap hasil belajar fisika peserta didik
kelas XI MIA SMA Negeri 12 Kerinci
Tes  2 hitung  2 tabel Tahun Pelajaran 2019/2020.
Pre-test 8,58 11,07
Post-test 6,47 11,07 SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Dari Tabe di atas terlihat bahwa
Dari analisis data tes akhir, terlihat
 hitung   2 tabel , maka
2
H 0 diterima. bahwa terdapat pengaruh model
Artinya sampel berdistribusi normal pada pembelajaran inkuiri terbimbing
taraf nyata 0,05%. selanjutnya dilakukan berbantukan alat peraga sederhana
uji homogenitas data. Dari hasil terhadap hasil belajar fisika peserta didik
perhitungan uji homogenitas dua varians kelas XI MIA SMA Negeri 12 Kerinci
dengan uji F hasilnya dapat di lihat pada pada konsep fluida statis Tahun Pelajaran
Tabel 4. 2019/2020. Dapat di lihat dari uji t
Tabel 4. Data Uji Homogenitas
diperoleh t hitung  17,24 dan t tabel  1,72
sehingga t hitung  t tabel . Hal ini berarti H 0
Tes N S Fhitung Ftabel ditolak dan H 1 diterima. Dari hasil
Pre- penelitian di atas dapat disimpulkan
23 11,65
test
Post-
1,28 2,05 bahwa: “Terdapat pengaruh model
23 9,10 pembelajaran inkuiri terbimbing
tes
berbantukan alat peraga sederhana
Dari Tabel di atas terlihat bahwa terhadap hasil belajar fisika peserta didik
Fhitung< Ftabel . Maka H 0 diterima. Hal kelas XI MIA SMA Negeri 12 Kerinci
ini berarti kedua varians adalah sama. pada konsep fluida statis tahun pelajaran
Kemudian untuk melihat apakah hipotesis 2019/ 2020”.
diterima atau tidak, maka digunakan uji t. b. Saran
Hasil perhitungan di lihat pada Tabel 5. Berdasarkan kesimpulan dan hasil
penelitian ini maka penulis
Tabel 5. Data Uji Hipotesis mengemukakan beberapa saran yaitu: 1)
t hitung t tabel
Agar peserta didik lebih mudah dalam
Tes N S
merumuskan hipotesis guru hendaknya
Pre-test 23 11,65
Post- 17,24 1,72 membimbing peserta didik dengan
23 9,10 memberikan pertanyaan yang cukup jelas;
tes
2) Agar peserta didik lebih mudah dan
lancar dalam melakukan praktikum maka
guru hendaknya memberikan petunjuk

92
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika Vol. 1 No. 2 (2019)

SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU FISIKA


PENERBIT: LP4MK STKIP PGRI LUBUKLINGGAU
P-ISSN: 2654-4105 DOI: https://doi.org/10.31540/sjpif.v1i2.761
e-ISSN: 2685-9483 https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SJPIF

yang cukup jelas mengenai alat praktikum Manokwari (Studi pada Pokok
sesuai prosedur LKPD. Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan). Jurnal Pendidikan. (Vol. 5.
DAFTAR PUSTAKA No. 1: 22)
Arini, W., & Lovisia, E. (2019). Respon Trianto. 2014. Model Pembelajaran
Siswa Terhadap Media Pembelajaran Terpadu. Konsep, Strategi, dan
Alat Pirolisis Sampah Plastik Berbasis Implementasinya dalam Kurikulum
Lingkungan Di Smp Kabupaten Musi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Rawas. THABIEA: JOURNAL OF Jakarta: Bumi Aksara
NATURAL SCIENCE TEACHING, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
2(2), 95-104. tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif 2003. Jakarta: Depdiknas
Mengembangkan Media Yuliani, N., Amin, A., & Arini, W. (2019).
Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Perbandingan Model Pembelajaran
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Kooperatif Tipe Student Teams
Paradigma Pembelajaran Kurikulum Achievement Division (STAD) dengan
2013. Strategi Alternatif Pembelajaran Metode Diskusi Kelas X Sma Negeri 1
di Era Global. Yogyakarta: Kalimedia Model Muara Beliti Tahun Pelajaran
Petri Reni Sasmita. (2017). Penerapan 2018/2019. SILAMPARI JURNAL
Metode Inkuiri Terbimbing PENDIDIKAN ILMU FISIKA, 1(1),
menggunakan Media Kit Fisika: 38-51.
Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi,
06 (1) (2017) 95-102.
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo Offset
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukma (2016). Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
(Guided Inquiry) dan Motivasi
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.
Jurnal Saintifika. (Vol.18. No. 1: 59)
Suliyati, dkk (2018). Penerapan Model
PBL Menggunakan Alat Peraga
Sederhana Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik. Jurnal Curricula.
(Vol.18. No. 1: 11)
Sumarni (2017). Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Peserta Didik di SMA Negeri 01

93

You might also like