Professional Documents
Culture Documents
Elizar1
Abstract
1 Tenaga Pengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Kotabumi
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017
8
Penerapan Model Student-Centered Learning Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (Elizar)
9
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017
10
Penerapan Model Student-Centered Learning Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (Elizar)
11
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017
12
Penerapan Model Student-Centered Learning Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (Elizar)
penerapan pembelajaran yang lebih diingat, dihafal yang suatu waktu akan
berfokus pada mahasiswa (Student ditanya dan evaluasi oleh dosen.
Centered Learning) dan berangsur Di LPTK selama ini
mengurangi pembelajaran yang penyelenggaraan pembelajaran berfokus
menjadikan dosen sebagai sentral kegiatan pada dosen lebih menekankan kepada
pembelajaran (Teacher Centered tujuan pembelajaran berupa penambahan
Learning) pengetahuan, sehingga belajar dilihat
sebagai proses “meniru” dan mahasiswa
C. MODEL PEMBELAJARAN KLASIK dituntut untuk dapat mengungkapkan
DI LPTK kembali pengetahuan yang sudah dipelajari
melalui kuis atau tes terstandar.
Pada pembelajaran tipe klasik, Pembelajaran berfokus pada dosen
kegiatan dosen di LPTK yang utama menekankan pada resitasi konten, tanpa
adalah menerangkan dan mahasiswa memberikan waktu yang cukup kepada
mendengarkan atau mencatat apa yang mahasiswa untuk merefleksi materi-materi
disampaikannya. Mahasiswa harus yang dipresentasikan, menghubungkannya
mengikuti cara belajar yang dipilih oleh dengan pengetahuan sebelumnya, atau
dosen, dengan patuh mempelajari urutan mengaplikasikannya kepada situasi
yang ditetapkan dan tidak banyak kehidupan nyata yang bakal dihadapi
mahsiswa yang mampu untuk menyatakan mahasiswa.
pendapatnya. Situasi perkuliahan Penyelenggaraan
didominasi oleh segelintir mahasiswa yang pembelajaran berfokus pada pendidik ini
berkemampuan lebih. Pembelajaran lebih sering menggunakan
selama ini hampir tidak pernah dituntut modus telling (pemberian informasi),
untuk mencoba strategi dan cara ketimbang modus demonstrating
(alternatif) sendiri dalam memecahkan (memperagakan) dan doing direct
masalah. Pengajaran model seperti itu performance (memberikan kesempatan
sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan untuk menampilkan unjuk kerja secara
ber-“gaya bank” (banking concept of langsung). Dalam perkataan lain, dosen
education) atau dikenal juga dengan lebih sering menggunakan strategi atau
transfers is knowledge. Penyelenggaraan metode ceramah dan atau drill dengan
pembelajaran hanya dipandang sebagai mengikuti urutan materi dalam kurikulum
suatu aktivitas pemberian informasi yang secara ketat. Dosen berasumsi bahwa
harus “ditelan” seseorang yang wajib keberhasilan program pembelajaran dilihat
13
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017
14
Penerapan Model Student-Centered Learning Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (Elizar)
15
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017
5. Pergunakan waktu yang cukup untuk urutan; hal ini seringkali justru
belajar; jangan terlalu membatas waktu. akan membuat salah persepsi.
6. Setelah duduk di kursi belajar 22. Belajar tentang masalah-masalah
segeralah pelajaran dimulai untuk yang lebih penting sebaiknya
mempercepat terbentuknya didahulukan sebelum tidur atau
konsentrasi belajar. berekreasi.
7. Sisihkan waktu satu jam/minggu untuk 23. Latihlah kebiasaan belajar tuntas
pengulangan setiap materi mata kuliah. 24. Lakukanlah pekerjaan atau
8. Jangan terlampau banyak kegiatan di eksperimen yang tujuannya jelas di
luar kelas agar tidak menyita waktu laboratorium; misalnya, pertanyakan
belajar. sebenarnya apa diinginkan dalam
12. Sewaktu berada di dalam kelas, satu percobaan.
jangan pikiran melayang-layang ke luar 25. Perhatikan sungguh-sungguh terhadap
kelas. grafik, gambar atau daftar agar
13. Ujilah pengetahuan dan pemahaman persepsi yang dimiliki akan menjadi
anda tentang sesuatu masalah. tuntas.
14. Buatah contoh-contoh terapan materi 26. Perhatikan secara teliti kata-kata baru
yang dipelajari. atau tek-nik-teknik baru sewaktu
15. Carilah kasus-kasus praktis bagi mendengarkan atau membaca.
pengetahuan anda yang baru didapat.
16. Usahakan mempunyai gambaran utuh Selain dosen dan mahasiswa, yang tidak
pada setiap topic. kalah penting lagi peran LPTK itu sendiri.
17. Catatlah dan persiapkan Untuk keberhasilan pembeajaran model
semua tugas belajar. SCL dapat diimplementasikan secara
18. Upayakan kebiasaan belajar dan efektif dan efesien maka perguruan tinggi
motivasi diri untuk mencapai prestasi. LPTK mempunyai peranan sebagai
19. Hubungkan pengetahuan baru dengan berikut.
pengalaman terdahulu; 1. Mengkaji kurikulum, program
20. Bagilah kegiatan belajar anda untuk pembelajaran dan sistem penilaian hasil
semua mata kuliah sehingga masing- belajar yang mengacu pada SCL;
masing akan mendapatkan 2. Membuat kebijakan tentang sosialisasi
kesempatan secara proporsional. dan penerapan SCL di institusinya.
21. Jangan melakukan studi terhadap 3. Menciptakan lingkungan belajar yang
bahan-bahan yang sejenis dalam satu kondusif untuk terlaksananya SCL
16
Penerapan Model Student-Centered Learning Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (Elizar)
17
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017
18
Penerapan Model Student-Centered Learning Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (Elizar)
Pengembangan Pendidikan
Universitas Gajah Mada.
19