You are on page 1of 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/316347991

Membangun Pedagogical Content Knowledge Calon Guru Fisika Melalui


Praktek Pengalaman Lapangan Berbasis Lesson Study

Article  in  Momentum Physics Education Journal · March 2017


DOI: 10.21067/mpej.v1i1.1629

CITATIONS READS

3 200

1 author:

Lia Yuliati
State University of Malang
29 PUBLICATIONS   171 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Learning Capability View project

All content following this page was uploaded by Lia Yuliati on 16 June 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Momentum: Physisc Education Journal
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/momentum/index
Vol 1, No 1, (2017) 16-30

MEMBANGUN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE CALON


GURU FISIKA MELALUI PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN
BERBASIS LESSON STUDY

Lia Yuliati
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Abstract
The article is a study about the importance of pedagogical content knowledge (PCK) for prospective
physics teachers of through teaching practice based on lesson study. PCK is an important aspect in the
process of equipping prospective teachers are influenced by various factors. Teaching practice based on
lesson study is an alternative model of PCK briefing on prospective physics teachers. It is supported by the
results of studies that PCK of prospective physics teachers may be affected by their experience of learning
and teaching for a college education.

Keywords: pedagogical content knowledge, teaching practice, lesson study

Abstrak
Artikel merupakan kajian tentang pentingnya pedagogical content knowledge (PCK) untuk calon guru
Fisika melalui praktek pengalaman lapangan (PPL) berbasis lesson study. PCK merupakan aspek penting
dalam proses pembekalan calon guru yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. PPL berbasis lesson study
menjadi salah satu alternatif model pembekalan PCK pada calon guru. Hal ini didukung hasil-hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa PCK calon guru dapat dipengaruhi oleh pengalaman melaksanakan
pembelajaran dan proses palatihan selama pendidikan di perguruan tinggi.

Kata Kunci: pedagogical content knowledge, praktek pengalaman lapangan, lesson study

DOI :

Diterima: Januari 2017; Disetujui: Maret 2017

PENDAHULUAN dan guru selalu meningkatkan


Pembekalan kemampuan guru kemampuannya sebagai guru yang
sebagai guru profesional dilakukan secara profesional.
berkesinambungan. Pembekalan dilakukan Pendidikan sebelum jabatan (pre-
sejak guru mengikuti pendidikan di service education) merupakan pendidikan
perguruan tinggi (pre-service education) yang diperoleh sesorang sebelum masuk
sampai pada saat guru bertugas di sekolah dunia kerja sebagai guru. Selama proses
(in-service education). Pembekalan pendidikan tersebut, praktik mengajar
tersebut perlu dilakukan agar calon guru menjadi salah satu pembekalan selain
pembekalan materi dan pengetahuan
* Corresponding Author:
lia.yuliati.fmipa@um.ac.id lainnya. Pendidikan pre service training
16
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

dilakukan untuk menyiapkan calon guru persayaratan pembentukan profesi


yang mengkombinasikan pengetahuan kependidikan. PPL adalah serangkaian
teori dan pengalaman lapangan. kegiatan yang diprogramkan bagi
Pembekalan ini dimaksudkan untuk mahasiswa LPTK, yang meliputi baik
mendukung dan meningkatkan rasa latihan mengajar maupun latihan di luar
percaya diri dengan mempelajari norma mengajar. Kegiatan ini merupakan ajang
dan kegiatan yang berlaku di sekolah. untuk membentuk dan membina
Salah satu kegiatan dan pendidikan kompetensi-kompetensi profesional yang
sebelum jabatan (pre-service education) disyaratkan oleh pekerjaan guru atau
adalah program pengalaman lapangan lembaga kependidikan lainnya. Sasaran
(PPL). PPL adalah matakuliah yang yang ingin dicapai adalah kepribadian
mengembangkan kompetensi mahasiswa calon pendidik yang memiliki seperangkat
dalam melaksanakan praktik keguruan agar pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap,
mahasiswa siap menjadi tenaga pendidikan serta pola tingkah laku yang diperlukan
yang profesional. Praktik keguruan bagi profesinya serta cakap dan tepat
meliputi: praktik mengajar di sekolah menggunakannya di dalam
secara utuh, praktik melaksanakan layanan menyelenggarakan pendidikan dan
studi kasus kesulitan belajar bidang studi, pengajaran, baik di sekolah maupun di luar
memahami manajemen pendidikan di sekolah (BSNP, 2011). PPL diharapkan
sekolah, dan praktik melaksanakan tugas- dapat memberikan pengalaman belajar bagi
tugas kependidikan lain yang terkait (UM). mahasiswa, terutama dalam pengalaman
PPL dilaksanakan oleh mahasiswa yang mengajar, memperluas wawasan, melatih
mencakup, baik latihan mengajar maupun dan mengembangkan kompetisi yang
tugas - tugas kependidikan di luar mengajar diperlukan dalam bidangnya,
secara terbimbing dan terpadu untuk meningkatkan keterampilan, kemandirian,
memenuhi persyaratan pembentukan tanggung jawab, dan kemampuan dalam
profesi kependidikan. Pengalaman memecahkan masalah
lapangan merupakan salah satu kegiatan Salah satu inovasi pelaksanaan PPL
intrakurikuler yang dilaksanakan oleh di Universitas Negeri Malang adalah
mahasiswa yang mencakup latihan mengintegrasikan PPl dengan lesson study.
mengajar maupun tugas-tugas Melalui kegiatan PPl dan lesson study,
kependidikan di luar mengajar secara calon guru belajar dan berlatih merancang,
terbimbing dan terpadu untuk memenuhi melaksanakan dan mengevaluasi

17
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

pembelajaran agar siap menjadi guru yang LESSON STUDY


profesional. Lesson study adalah suatu
Guru yang profesional adalah guru pendekatan peningkatan kualitas
yang tidak hanya mempunyai pengetahuan pembelajaran yang awal mulanya berasal
tentang konten materi (Content dari Jepang. Kata atau istilah Jepang untuk
Knowledge) dan pengetahuan pedagogi ini adalah “Jugyokenkyu” (Yoshida, dalam
(Pedagogical Knowledge) saja, tetapi harus Lewis, 2002). Lesson study adalah suatu
juga mempunyai pengetahuan spesifik bentuk utama peningkatan kualitas
yang merupakan integrasi/amalgam antara pembelajaran dan pengembangan
keduanya dan dikenal dengannama kompetensi pendidik yang dipilih oleh
Pedagogical Content Knowledge (PCK) pendidik-pendidik Jepang. Dalam
(Shulman, 1986; Lee & Luft 2008). PCK melaksanakan lesson study, calon guru atau
merupakan komponen esensial bagi guru secara kolaboratif mempelajari
pengembangan profesional pengajar, kurikulum dan merumuskan tujuan
sebagaimana dikatakan dalam The pembelajaran dan tujuan pengembangan
National Science Education Standards kecakapan hidup siswa, merancang
(National Research Council, 1996:62). pembelajaran untuk mencapai tujuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk tersebut, melaksanakan dan mengamati
meningkatkan keprofesionalan guru, salah suatu research lesson (“pembelajaran yang
satu aspek yang harus diperdalam adalah dikaji”), serta melakukan refleksi untuk
PCK. Pengembangan PCK melalui PPL mendiskusikan pembelajaran yang dikaji
yang dilaksanakan dengan lesson study dan menyempurnakannya, dan
menjadi salah satu alternatif menyiapkan merencanakan pembelajaran berikutnya
calon guru menjadi guru yang profesional. (Lewis, 2002). Lesson study adalah suatu
Artikel ini akan membahas tentang proses sistematis yang digunakan oleh
pentingnya membangun PCK melalui PPL guru-guru Jepang untuk menguji
berbasis lesson study serta kajian hasil keefektifan pengajarannya dalam rangka
penelitian yang terkait dengan penyiapan meningkat hasil pembelajaran. Proses
calon guru Fisika melalui PPL berbasis sistematis yang dimaksud adalah kerja guru
lesson study. atau calon guru secara kolaboratif untuk
mengembangkan rencana dan perangkat
pembelajaran, melakukan observasi,

18
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

refleksi dan revisi rencana pembelajan pendidik yang termasuk dalam suatu
secara bersiklus dan terus menerus. kelompok lesson study (jumlah bervariasi
Dalam praktiknya, lesson study di 6-10 orang). Biasanya ditetapkan dulu
sekolah meliputi enam tahapan. Pertama, siapa pendidik yang akan menjadi Pengajar
guru dan calon guru membentuk kelompok (Guru Model), kemudian guru model
lesson study, termasuk menyepakati waktu menyusun RPPnya. Para pendidik
pelaksanaan. Kedua, memfokuskan lesson kemudian bertemu dan berbagi ide
study, menyepakati tema dan tujuan jangka menyempurnakan rancangan pembelajaran
panjang. Ketiga, menyusun rencana yang sudah disusun guru model untuk
pembelajaran, termasuk perangkat yang menghasilkan cara pengorganisasian bahan
diperlukan. Keempat, melaksanakan ajar, proses pembelajaran, maupun
pembelajaran di kelas dan mengamatinya. penyiapan alat bantu pembelajaran yang
Kelima, mendiskusikan dan menganalisis dianggap paling baik. Semua komponen
pembelajaran yang telah dilaksanakan. yang tertuang dalam rancangan
Keenam, merefleksikan pembelajaran dan pembelajaran ini kemudian disimulasikan
merencanakan tahap-tahap selanjutnya sebelum dilaksanakan dalam kelas. Pada
(Lewis, 2002). tahap ini juga ditetapkan prosedur
Pelaksanaan lesson study ditekankan pengamatan dan instrumen yang
pada 3 tahap yaitu Plan (merencanakan diperlukan dalam pengamatan.
atau merancang), Do (melaksanakan), dan Tahap pelaksanaan (Do)
See (mengamati, dan sesudah itu dimaksudkan untuk menerapkan rancangan
merefleksikan hasil pengamatan) (Sutopo pembelajaran yang telah direncanakan.
& Ibrohim, 2006). Siklus pengkajian Salah satu anggota kelompok berperan
pembelajaran dilaksanakan dalam tiga sebagai guru model dan anggota kelompok
tahapan, seperti diperlihatkan dalam lainnya mengamati. Fokus pengamatan
Gambar 1. diarahkan pada kegiatan belajar siswa
Tahap perencanaan (Plan) bertujuan dengan berpedoman pada prosedur dan
untuk menghasilkan rancangan instrumen yang telah disepakati pada tahap
pembelajaran yang diyakini mampu perencanaan, bukan pada penampilan
membelajarkan siswa secara efektif serta pendidik yang sedang bertugas mengajar.
membangkitkan partisipasi siswa dalam Selama pembelajaran berlangsung, para
pembelajaran. Perencanaan ini dilakukan pengamat tidak diperkenankan
secara kolaboratif oleh beberapa orang mengganggu proses pembelajaran

19
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

3. MELAKUKAN DISKUSI MEMPELAJARI KURIKULUM &


DAN REFLEKSI (SEE) MENENTUKAN TUJUAN
1) terlebih dulu guru model a. Mengidentifikasi tujuan jangka panjang
menceritakan proses pendidikan dan tujuan pengembangan diri siswa.
pelaksanaan b. Mempelajari kurikulum, standar kompetensi, dan
pembelajarannya, kompetensi dasar yang akan dipelajari
2) pengamat berbagi informasi
mengenai pembelajaran yang
diamati,
3) pengamat menggunakan
informasi untuk menjelaskan
bagaimana siswa berpikir, 1. MERANCANG PEMBELAJARAN (PLAN)
belajar, berpartisipasi, dan a. Memilih dan merevisi rangkaian pembelajaran
berperilaku, yang dikaji
4) pengamat mempertanyakan b. Merancang pembelajaran, meliputi:
sejauhmana tujuan 1) tujuan jangka panjang,
pembelajaran dan 2) perkiraan mengenai apa yang dipikirkan
pengembangan diri siswa peserta didik,
telah diupayakan secara
3) rancangan mengenai bagaimana teknik
maksimal pencapaiannya,
5) bersama-sama pengumpulan informasi,
mendiskusikan kekuatan dan 4) RPP yang akan diterapkan,
kelemahan pelaksanaan 5) bahan ajar, media pembelajaran, serta sarana-
pembelajaran, prasarana lain sebagaimana yang ditulis dalam
6) bersama-sama RPP
menyimpulkan hasil dan
6) rasional mengapa memilih pendekatan metode,
mengusulkan rekomendasi
untuk perbaikan strategi, bahan ajar, media, serta instrumen
pembelajaran berikutnya. evaluasi itu.

2. MELAKSANAKAN DAN MENGAMATI PEMBELAJARAN (DO)


1) Salah seorang mahasiswa praktikan bertindak sebagai guru model melaksanakan
pembelajaran sesuai rancangan/skenario yang telah dibuat bersama.
2) Sementara guru model melaksanakan pembelajaran, mahasiswa praktikan lain sebidang
studi, dosen pembimbing, guru pamong, mahasiswa/guru bindang studi serumpun atau
bidang studi lain, mengamati dan mengumpulkan informasi mengenai kegiatan siswa di
kelas (meliputi aktivitas dalam berpikir, belajar, berpartisipasi, dan berperilaku).

Gambar 1. Siklus pengkajian pembelajaran


melalui lesson study

walaupun mereka boleh merekamnya untuk menghasilkan rancangan


dengan kamera video atau kamera digital. pembelajaran yang diyakini mampu
Tujuan utama kehadiran pengamat adalah membelajarkan siswa secara efektif serta
belajar dari pembelajaran yang sedang membangkitkan partisipasi siswa dalam
berlangsung. pembelajaran. Perencanaan ini dilakukan
Tahap perencanaan (Plan) bertujuan secara kolaboratif oleh beberapa orang

20
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

pendidik yang termasuk dalam suatu walaupun mereka boleh merekamnya


kelompok lesson study (jumlah bervariasi dengan kamera video atau kamera digital.
6-10 orang). Biasanya ditetapkan dulu Tujuan utama kehadiran pengamat adalah
siapa pendidik yang akan menjadi Pengajar belajar dari pembelajaran yang sedang
(Guru Model), kemudian guru model berlangsung.
menyusun RPPnya. Para pendidik
kemudian bertemu dan berbagi ide PPL BERBASIS LESSON STUDY
menyempurnakan rancangan pembelajaran Dalam konteks PPL berbasis lesson
yang sudah disusun guru model untuk study, calon guru yang melaksanakan
menghasilkan cara pengorganisasian bahan lesson study akan berupaya keras
ajar, proses pembelajaran, maupun mempersiapkan diri menguasai materi
penyiapan alat bantu pembelajaran yang yang akan dibelajarkan sebelum menjadi
dianggap paling baik. Semua komponen guru model, karena guru model tidak ingin
yang tertuang dalam rancangan terjadi kesalahan konsep dalam
pembelajaran ini kemudian disimulasikan membelajarkan siswa. Hal ini berarti calon
sebelum dilaksanakan dalam kelas. Pada guru akan mempelajari materi yang akan
tahap ini juga ditetapkan prosedur dibelajarkan dalam lesson study secara
pengamatan dan instrumen yang lebih serius dan lebih mendalam
diperlukan dalam pengamatan. dibandingkan apabila pembelajaran tidak
Tahap pelaksanaan (Do) dilaksanakan dalam konteks lesson study,
dimaksudkan untuk menerapkan rancangan walaupun lesson study itu seharusnya
pembelajaran yang telah direncanakan. adalah “pembelajaran yang biasa‟. Calon
Salah satu anggota kelompok berperan guru yang melaksanakan lesson study akan
sebagai guru model dan anggota kelompok berupaya menyusun RPP yang
lainnya mengamati. Fokus pengamatan “fungsional” dalam arti sesuai dengan
diarahkan pada kegiatan belajar siswa dirinya (kemampuannya, keterampilannya,
dengan berpedoman pada prosedur dan filosofinya), dan sesuai dengan siswanya
instrumen yang telah disepakati pada tahap (karakteristik kelas, kebiasaan kelas,
perencanaan, bukan pada penampilan tingkat kognitif kelas). RPP ini juga
pendidik yang sedang bertugas mengajar. disempurnakan dengan memperoleh
Selama pembelajaran berlangsung, para masukan-masukan dari pendidik lain yang
pengamat tidak diperkenankan sekelompok lesson study dengannya. Calon
mengganggu proses pembelajaran guru akan lebih memperhatikan bagaimana

21
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

siswa belajar daripada bagaimana pendidik disampaikan dalam bentuk kode), kelas
mengajar karena para pengamat yang menjadi sasaran pelaksanaan lesson
melaporkan bagaimana siswanya belajar di study, serta individu yang akan menjadi
kelasnya. Hal ini akan meningkatkan pengamat (mahasiswa praktikan, dosen
kepedulian calon guru akan pentingnya pembimbing, dan guru pamong).
pembelajaran yang berpusat siswa, dan Pengamatan dapat dilakukan pula oleh guru
bukan pembelajaran berpusat guru. Calon atau mahasiswa praktikan dari bidang studi
guru akan terlatih untuk bersikap reflektif yang lain. Jadwal disusun berdasarkan
karena setelah lesson study pendidik kesepakatan antara mahasiswa praktikan,
dengan kelompoknya melakukan refleksi dosen pembimbing lapangan, dan guru
terhadap pembelajaran yang barusan pamong. Diupayakan lesson study dapat
dilakukannya. dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
Secara ringkas, gambaran umum dan telah ditetapkan.
tujuan utama lesson study serta 2. Merencanakan dan menyusun perangkat
hubungannya dengan dengan empat pembelajaran (plan)
kompetensi guru yang diharapkan UU No Perangkat pembelajaran yang
14 Tahun 2005 tentangg guru dan dosen, disiapkan di sini meliputi rencana
diperliihatkan dalam Gambar 2. pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan
Langkah real pelaksanaan lesson ajar, media pembelajaran/alat peraga, dan
study dalam PPL tidak berbeda secara alat evaluasi. Perangkat pembelajaran
signifikan dengan pelaksanaan lesson study disiapkan oleh mahasiswa praktikan secara
pada umumnya. Dalah konteks ini, yang berkelompok (serumpun). Selanjutnya,
menjadi guru model adalah calon guru hasil perencanaan ini dikonsultasikan
yang melaksanakan PPL yang didampingi kepada guru pamong dan dosen
oleh guru pamong dan dosen pembimbing pembimbing. Konsultasi seyogyanya
PPL. Berikut langkah-langkah kegiatan dilakukan berkali-kali sampai diperoleh
PPL berbasis lesson study yang digunakan perangkat yang layak.
sebagai panduan bagi calon guru, guru 3. Menyiapkan format-format, deskripsi
pamong dan dosen pembimbing (Tim tugas, serta tata tertib yang diperlukan
Pengembang PPL-UM, 2011). pada kegiatan lesson study
1. Menyusun jadwal lesson study Format yang disiapkan meliputi
Komponen jadwal meliputi waktu format pengamatan, daftar hadir pengamat,
pelaksanaan, guru model (dapat angket untuk siswa, tata tertib pelaksanaan.

22
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

Ganbaran Umum Lesson Tujuan Utama Lesson Study Kompetensi


Study Profesional

1. Merencanakan 1. Meningkatkan pengetahuan


pembelajaran tentang materi ajar
berdasarkan tujuan dan Kompetensi
perkembangan siswa 2. Meningkatkan pengetahuan Pedagogik
2. Mengobservasi tentang pembelajaran
pembelajaran untuk
mengumpulkan data 3. Meningkatkan kemampuan
tenttang aktivitas belajar mengobservasi aktivitas
siswa belajar
Perbaikan Mutu
3. Menggunakan data hasil
Pembelajaran
observasi untuk 4. Semakin kuatnya hubungan
melakukan refleksi antara pelaksanaan terus menerus
pembelajaran secara pembelajaran sehari-hari
mendalam dan luas dengan tujuan jangka
4. Jika perlu melakukan re- panjang
planniing dengan topic Kompetensi
sama untuk 5. Meningkatkan kualitas Sosisl
pembelajaran kelas lain rencana pembelajaran

6. Semakin kuatnya hubungan Kompetensi


kolegalitas
Kepribadian

7. Semakin meningkatnya
motivasi untuk selalu
berkembang

Gambar 2. Gambaran umum dan tujuan utama lesson study serta


hubungannya dengan kompetensi guru (Depdiknas, 2008)

Format ini disusun untuk juga disiapkan sedemikian rupa pada tahap
mendokumentasikan segala kegiatan perencanaan.
lesson study sehingga dapat dilakukan 4. Mengikuti kegiatan do
refleksi yang akurat. Bahkan, akan lebih Kegiatan do yang dimaksud di sini
baik apabila posisi siswa dan pengamat adalah aktivitas guru model (dalam hal ini
dalam kelas saat pelaksanaan lesson study diperankan oleh salah seorang mahasiswa

23
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

praktikan) dalam melaksanakan meliputi (1) berita acara pelaksaan lesson


pembelajaran sesuai dengan perencanaan study (2) RPP dan perangkat pembelajaran
(Plan). lainnya, (3) lembar pengamatan dari
Dalam kegiatan ini observer seluruh pengamat, (4) perolehan skor siswa
mengamati pelaksanaan pembelajarannya. selama pelaksaan lesson study, (5) notulen
Yang berperan sebagai observer adalah hasil diskusi, serta (6) foto kegiatan
mahasiswa praktikan (dari bidang studi pelaksanaan lesson study.
yang sama maupun bidang studi lain),
dosen pembimbing, dan guru pamong. PEDAGOGICAL CONTENT
KNOWLEDGE (PCK)
Proses pengamatan dilakukan dengan
Pedagogical content knowledge
menggunakan format pengamatan yang
(PCK) merupakan salah satu komponen
telah disiapkan, dengan memperhatikan
pengetahuan yang harus dikuasi calon guru
tata tertib yang ada.
Fisika. Beberapa literatur tentang PCK
5. Mengikuti kegiatan see
menyatakan bahwa PCK merupakan salah
Kegiatan ini merupakan kegiatan
satu representasi materi yang diperkuat
diskusi formal yang membahas hasil
dengan analogn ilustrasi, contoh, penjelasa,
pengamatan terhadap pelaksanaan
dan demontrasi. PCK mencakup
pembelajaran oleh guru pengajar. Diskusi
pemahaman tentang apa yang membuat
ini dipimpin oleh seorang moderator dan
pembelajaran topik tertentu mudah atau
dibantu oleh notulis. Refleksi yang diawali
sulit. konsepsi dan prasangka bahwa siswa
dengan memberikan kesempatan guru
dari berbagai usia dan latar belakang
model untuk menyampaikan perasaannya
membawa dengan mereka untuk belajar
sebelum, saat, dan setelah mengajar ini,
dari topik dan pelajaran yang paling sering
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
diajarkan (Shulman, 1986).
pembelajaran berikutnya bagi guru model,
PCK didasarkan pada pengetahuan
sekaligus sebagai refleksi diri bagi
dan refleksi tentang pembelajaran dengan
pengamat. Fokus diskusi diarahkan pada
topik tertentu. Hal ini menjadi karakteristik
perilaku siswa, bukan ‘mengadili’ guru
guru dan pengetahuannya secara spesifik
model.
(PCK mencakup beberapa aspek, (1)
6. Mengarsipkan semua hasil kegiatan
knowledge about misconceptions (2)
Pengarsipan dilakukan sendiri oleh
knowledge about curriculum and (3)
setiap guru model dalam satu portofolio.
knowledge about difficulties of tasks and
Komponen portofolio yang diarsipkan
contents (Olszewski, 2010 dalam

24
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

Kirschner, dkk., 2016). PCK juga dapat 1993). Penelitian lain menunjukkan bahwa
mencakup Riese digunakan 1) knowledge pada level sekolah menengah atas, konsep
about general aspects physical learning kelistrikan dan kemagnetan merupakan
processes, which includes their konsep yang sulit dikuasai karena lingkup
organization, planning, evaluation, materi yang abstrak (Geddis 1993; Nilsson
analysis and reflection, and (2) knowledge 2008; Falk 2011). Hasil-hasil penelitian ini
about the use of experiments and (3) the menunjukkan perlunya guru dan calon guru
appropriate reaction to critical situations untuk menguasasi konsep-konsep fisika
in lessons (Riese, 2009). Cakupan PCK ini tersebut dan dapat membelajarkannya pada
menunjukkan aspek pengukuran yang sama siswa dengan strategi pembelajaran yang
tentang kompetensi guru yang harus sesuai. Hal ini dapat dilatihkan pada calon
dikembangkan setelah yang bersangkutan guru melalui pelatihan dan pengkajian
bekerja menjadi guru (Fraser, 2016). pembelajaran (Kirschner, dkk., 2011).
Beberapa penelitian telah dilakukan
terhadap PCK dengan berbagai tujuan, MEMBANGUN PCK MELALUI PPL
BERBASIS LESSON STUDY UNTUK
level PCK dengan berbagai sampel
CALON GURU FISIKA
penelitian, metodologi dan subyek area Pembelajaran di perguruan tinggi
(Henze, dkk. 2008). Penelitian tentang sangat mempengaruhi cara belajar calon
pengembangan PCK telah dilakukan pada guru dan cara mahasiswa tersebut
pendidikan tinggi untuk menyiapkan calon membelajarkan siswanya. Pembelajaran
guru (Van Driel, dkk 1998; Van Driel, dkk yang mengajak mahasiswa untuk berpikir
2002; Nilsson 2008). Untuk pembelajaran dan menyelesaikan masalah fisika dengan
Fisika, kajian tentang PCK telah dilakukan konsep-konsep dasar fisika sangat
pada berbagai konsep Fisika sekolah. membantu belajar calon guru.
Penelitian PCK pada konsep Fisika Pembelajaran dengan memberikan
menunjukkan perkembangan yang luar pengalaman langsung adalah memberi
biasa. Beberapa penelitian seperti PCK kesempatan kepada calon guru untuk
yang terkait dengan hubungan antar membangun model konseptual dari
beberapa konsep Fisika seperti hubungan observasi yang dilakukannya melalui
antara konsep kelajuan, kecepatan dan proses step-by-step dari melakukan
percepatan (Veal, Tippins, & Bell 1998), observasi, menyusun inferensi,
cahaya, gaya, kecapatan dan suhu (Halim mengidentifikasi asumsi, menyusun,
& Meerah 2002), dan kelistrikan (Geddis menguji dan memodifikasi hipotesis. Hal

25
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

inilah yang menginsporasi pentingnya komunitas belajar. Setia pembelajaran


membangun kemampuan calon guru dapat diatur dengan tujuan yang berbeda,
melalui kegiatan praktek pembelajaran kegiatan pembelajaran yang sesuai, dan
secara real dengan bantuan lesson study. pengaturan waktu yang fleksibel.
Lesson study mencakup kajian Pada saat praktek pembelajaran,
pembelajaran secara penuh pada satu kelas setiap calon guru menetapkan research
yang diobservasi. Pada saat pembelajaran, lesson yang dapat diadopsi dan diadaptasi
calon guru memiliki kesempatan yang luas sesuai tujuan dan kegiatan pembelajaran di
untuk mengajukan pertanyaan, masing-masing pembelajaran. Pada tahap
mengeksplorasi dan merefleksi setiap fase berikutnya, calon guru mendalami konsep
pembelajaran. Lewis (2002) menyatakan fisika yang akan dibelajarkan pada siswa.
bahwa lesson study dapat menciptakan Pada tahap ini kemampuan pedagogical
beberapa “pathways for learning” untuk content knowledge (PCK) sangat
mengarahkan pembelajaran. Secara detil mempengaruhi pada pemilihan materi dan
Lewis (2002) menunjukkan bahwa selain strategi pembelajaran yang digunakan.
mengembangkan kemampuan berpikir dan Proses pendampingan pendalaman PCK
praktek mengajar calon guru, lesson study menjadi penting untuk dilakukan oleh guru
juga dapat meningkatkan pengetahuan pamong dan dosen pembimbing. Pada
tentang materi, pembelajaran, kemampuan beberapa konsep, PCK calon guru
mengamati belajar siswa, meningkatkan berpengaruh terhadap orientasi
komunitas belajar (dalam hal ini antara pembelajaran, pemahaman konsep,
calon guru, guru, dan dosen pembimbing), penggunaan media dan ruang lingkup
meningkatkan motivasi belajar, dan pembelajaran (Abell, 2007). Oleh karena
memperbaiki kualitas RPP. itu , proses pendampingan dan pelatihan
Membangun PCK pada calon guru guru pada saat praktek mengajar di sekolah
melalui PPL berbasis lesson study memberi diupayakan dibvangun dengan lesson
makna tersendiri tentang lesson study.
(pembelajaran). Pembelajaran menjadi Penggunaan lesson study dalam
lebih bermakna dan dapat mengelola praktek mengajar merupakan salah satu
tingkat analisis pembelajaran. Calon guru pengalaman awal bagi calon guru dalam
melaksanakan pembelajaran secara pengembangan kemampuannya (Marble,
individu tetapi dalam perencanaannya 2007). Para calon guru membentuk
dapat dikelola secara kelompok dalam kelompok belajar. Secara kolaboratif calon

26
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

guru merancang pembelajaran dengan lain menunjukkan calon guru dapat


materi belajar yang ditetapkan yang mengilustrasikan pengetahuannnya dengan
selanjutnya dibelajarkan pada siswa di menggunakan strategi pembelajaran yang
masing-masing kelas. Setiap pembelajaran lebih sesuai dengan karakteristik materi
direkam dan diobservasi secara bergantian. dan memiliki pemahaman hakikat sains
Setalah pembelajaran, anggota tim yang lebih baik (Hanuscin, 2013). Oleh
melakukan refleksi dan redesain terhadap karena itu, pengembangan PCK melalui
rancangan pembelajaran. Setiap saran dan praktek mengajar (PPL) dan lesson study
portofolio anggota tim direkam dan dapat mengembangkan PCK calon guru
didokumentasikan. Berdasarkan hasil untuk pembelajaran NOS yang lebih baik
penelitian, penggunaan lesson study dalam (Akerson, dkk, 2017).
praktek pembelajaran dengan real teaching Kegiatan untk membangun PCK
menunjukkan peningkatan kemampuan tidak hanya dapat dilakukan dengan PPL
calon guru dalam hal perencanaan berbasis lesson study. Hasil penelitian
pembelajaran, menciptakan lingkungan menunjukkan bahwa pengalaman
belajar yang positif, mendorong siswa melaksanakan pembelajaran akan
belajar dan penilian belajar siswa mempengaruhi PCK calon guru/guru
(Akerson. dkk. 2017). Selain itu, (Karal & Alev, 2016). Pengembangan PCK
pengalaman mengajar di kelas memberi juga dipengaruhi oleh pengalaman
peluang pada calon guru untuk sebelumnya, proses pelatihan yang dialami,
mengembangkan PCK secara terbuka dan pengalaman dalam penulisan bahan ajar,
terintegrasi (Karal & Alev, 2016). guru pamong, konteks sekolah dan hakikat
Analisis dan refleksi pembelajaran materi yang dibelajarkan (Gess-Newsome,
dalam lesson study yang dilakukan secara dkk, 2017)
berkelanjutan memberikan kesempatan
pada setiap calon guru untuk terbuka SIMPULAN
terhadap kritik dan umpan balik oleh Pedagogical content knowledge
anggota tim. Hasil penelitian yang (PCK) merupakan salah satu komponen
menggunakan lesson study dalam praktek pengetahuan yang harus dikuasi calon guru
mengajar menunjukkan bahwa calon guru Fisika. PCK mencakup pemahaman
lebih fokus pada pengembangan PCK dan tentang apa yang membuat pembelajaran
gagasan cara membelajarkan materi topik tertentu mudah atau sulit. konsepsi
(Akerson, dkk, 2017). Temuan penelitian dan prasangka bahwa siswa dari berbagai

27
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

usia dan latar belakang membawa dengan Jakarta: Badan Standar Nasional
mereka untuk belajar dari topik dan Pendidikan.
pelajaran yang paling sering diajarkan. Depdiknas, (2008). Panduan Pelaksanaan
PCK didasarkan pada pengetahuan dan Lesson Study di LPTK. Jakarta:
refleksi tentang pembelajaran dengan topik Depdikna
tertentu. PCK pada calon guru dapat Falk, A. (2011). Teachers Learning from
dibangun dengan melakukan pembekalan Professional Development in
dan pelatihan. Kegiatan tersebut Elementary Science: Reciprocal
diimplementasikan dalam kegiatan PPL Relations between Formative
berbasis lesson study. Melalui PPL berbasis Assessment and Pedagogical Content
lesson study, calon guru akan memperoleh Knowledge. Science Education, 96:
pengalaman belajar dan pengetahuan 265–290.
tentang implementasi pembelajaran dalam Fraser, S.P. (2016). Pedagogical Content
bentuk real teaching. Knowledge (PCK): Exploring its
Usefulness for Science Lecturers in
DAFTAR RUJUKAN Higher Education. Res Sci Educ,
Abell, S. K. (2007). Research on science 46:141–161.
teachers’ knowledge. In S. K. Abell Geddis, A. N. (1993). Transforming
& N. G. Lederman (Eds.), Handbook subject-matter knowledge: the role of
of research on science education (pp. pedagogical content knowledge in
1105–1149). Mahwah, NJ: Lawrence learning to reflect on teaching.
Erlbaum Associates. International Journal of Science
Akerson, V.L, Pongsanon, K. Rogers, Education, 15(6), 673–683.
M.A.P. Carter, I., & Galindo, I Gess-Newsome, J., Taylor, J.A., Carlson,
(2017). Exploring the Use of Lesson A., Gardner, A. L., Wilson, C.D., &
Study to Develop Elementary Stuhlsatz, M.A.M. (2017). Teacher
Preservice Teachers’ Pedagogical pedagogical content knowledge,
Content Knowledge for Teaching practice,and student achievement.
Nature of Science. Int J of Sci and International Journal Of Science
Math Educ, 15:293–312 Education.
BSNP. (2011). Antisipasi Terhadap Halim, L., & Meerah, S. (2002 ).Science
Pergeseran Paradigma Pendidikan Trainee Teachers’Pedagogical
Tinggi Abad XXI. Laporan Survei. Content Knowledge and Its Influence

28
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

on Physics Teaching. Research in Representation of Pedagogical


Science and Technological Content Knowledge.” International
Education, 20 (2): 215–225. Journal of Science Education, 30
Hanuscin, D. L. (2013). Critical incidents (10):1343–1363
in the development of pedagogical Lewis, C.C. (2002). Lesson study: A
content knowledge for teaching the Handbook of Teacher-Led
nature of science: A prospective Instructional Change. Philadelphia,
elementary teacher’s journey. PA: Research for Better Schools, Inc.
Journal of Science Teacher Marble, S. (2007). Inquiry into teaching:
Education, 24, 933–956. Lesson study in elementary science
Henze, I., Van Driel, J & Verloop, N. methods. Journal of Science Teacher
(2008). Development of Experienced Education, 18, 935–953.
Science Teachers’Pedagogical National Research Council. (1996).
Content Knowledge of Models of the Executive Summary of National
Solar System and the Universe. Science Education Standards,
International Journal of Science (Online),
Education, 30 (10): 1321–1342. (http://executivesummary.pdf)
Karal, I.S. & Alev, N. (2016). Nilsson, P. (2008). Teaching for
Development of pre-service physics understanding: The complex nature
teachers’pedagogical content of pedagogical content knowledge in
knowledge (PCK) throughout their preservice education. International
initial training. Teacher Journal of Science Education,
Development, 20 (2), 162–180 30(10), 1281–1299.
Kirschner, S. Borowski, A. & Fischer, H.E Riese, J. (2009). Professional knowledge
(2011). University Duisburg-Essen and professional competence of (pre-
Physics Teachers’ Content service) physics teachers, Berlin:
Knowledge and Pedagogical Content Logos.
Knowledge: Developing Test Scales Shulman, L. (1986). Those who
and Measuring the Relation, Stand- understand: Knowledge growth in
Alone Paper. Presented at NARST teaching. Educational Researcher,
2011. 15(2), 4–14.
Lee, E., & Luft. J.A., (2008). “Experienced Sutopo & Ibrohim. (2006). Pengalaman
Secondary Science Teachers’ IMSTEP dalam Implementasi Lesson

29
Momentum: Physics Education Journal. Vol 1, No 1, (2017) 16-30

Study. Makalah disajikan dalam


Pelatihan Pengembangan Kemitraan
LPTK-Sekolah dalam rangka
Peningkatan Mutu Pembelajaran
MIPA di Yogyakarta, 27-29 Juli
2006.
Tim Pengembang PPL-UM. (2011).
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lesson
Study Universitas Negeri Malang.
Malang: Unit Pelaksana Teknis
Praktik Pengalaman Lapangan (UPT-
PPL) Universitas Negeri Malang
Van Driel, J. H., Jong, O.D., & Verloop, N.
(2002). The Development of
Preservice Chemistry Teachers’
Pedagogical Content Knowledge.
Science Education, 86 (4): 572–590.
Van Driel, J. H., N. Verloop, & W. de Vos.
(1998). Developing Science
Teachers’Pedagogical Content
Knowledge. Journal of Research in
Science Teaching, 35 (6): 673–695.
Veal, W. R., Tippins, D. J., & Bell, J.
(1998). The Evolution of
Pedagogical Content Knowledge in
Prospective Secondary Physics
Teachers. Paper presented at the
annual meeting of the National
Association for Research in Science
Teaching, San Diego, CA, April.

30

View publication stats

You might also like