Professional Documents
Culture Documents
Education
Studies Volume 4 No 1
421
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
422
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
(2016) ini semua permasalahan berasal pada buku guru. Sedangkan dari siswa
dari guru. masalah tersebut ialah, siswa kurang aktif
bekerjasama di dalam kelompok. Hal ini
Dalam penelitian Handoko (2018)
menyebabkan pada hasil belajar dan
masalah yang berpusat pada guru antara
kreatifitas peserta didik rendah.
lain ialah ; 1) guru masih menggunakan
metode ceramah, 2) guru juga tidak Dalam penelitian Anastasia, dkk
memanfaatkan media untuk mendukung (2018) menemukan beberapa masalah
pembelajaran, 3) guru tidak memberikan yang pemecahan dapat menggunakan
kesempatan siswa untuk melakukan model Problem Based Learning yang
diskusi, 4) Pembuatan rancangan rencana berfaktor dari guru sebagai berikut ; 1)
pembelajaran (RPP) masih berpatokan kurangnya variasi model pembelajaran
pada buku paket, 5) guru kurang yang diterapkan oleh guru dalam mata
membimbing dalam penyelesaian masalah pelajaran matematika khususnya dalam
pembelajaran. Hal ini kemudian menyelesaikan soal cerita, 2) pembelajaran
berdampak pada nilai hasil belajar yang pun cenderung berpusat pada guru, 3) guru
rendah. tidak mengembangkan indicator pada
pembelajaran Matematik khususnya soal
Dalam pemaparan hasil penelitian
cerita, 4) guru masih bertolak ukur pada
Stefani (2019) mengemukan masalah pada
buku paket yang digunakan. Sedangkan
guru yaitu ; 1) guru belum menggunakan
masalah disebabkan faktor siswa sebagai
model pembelajaran yang tepat sesuai
yaitu ; rendahnya kemampuan berpikir
dengan situasi, kondisi, dan karakteristik
kritis dan hasil belajar siswa di kelas 4 SD
siswa, 2) pembelajaran masih berpusat
Negeri Suruh, terutama berpikir kritis
kepada guru, 3) guru kurang mengaitkan
siswa pada mata pelajaran Matematika
materi antar mata pelajaran, 4) guru
terutama dalam menyelesaikan soal cerita.
kurang memperkenalkan siswa dengan
masalah-masalah nyata yang dekat dengan Berdasarkan hasil penelitian
lingkungan siswa, 5) guru kurang Andika, dkk (2018) menemukan beberapa
memberikan kesempatan kepada siswa masalah yang pemecahan dapat
untuk berpartisipasi aktif pada kelompok menggunakan model problem based
dalam menemukan permasalahan learning, diantaranya ada masalah yang
kontekstual yang sedang dipelajari, 6) guru berfaktor dari guru yaitu ; 1) pembelajaran
tidak mengembangkan Rencana masih berpusat pada guru, 2) guru kurang
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ada mempergunakan rancangan pembelajaran
423
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
secara maksimal, 3) guru tidak dengan teman sekelas, 2) minat baca siswa
mengembangkan indikator yang ada pada yang kurang dalam membaca buku
buku paket, 4) guru tidak mengembang pelajaran PKN, 3) siswa mengangap remeh
model pembelajaran yang digunakan. mata pelajaran PKn, karena materinya
Sedangkan masalah yang berfaktor pada yang seringkali berhubungan dengan
siswa ialah ; 1) dalam pembelajaran siswa kegiatan sehari-hari tanpa bimbingan
kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran, penyelesaian masalah dari guru, 4) siswa
2) siswa cenderung pasif dalam proses kurang kreatif dan bersemangat dalam
pembelajaran. pembelajaran dikarenakan pengembangan
indikator tidak terarah.
Dalam penelitian Mariyani (2019)
mengemukakan beberapa masalah dalam Penelitian Saputra (2015:2-3)
penelitiannya dengan memberikan solusi mengemukakan permasalahan yaitu guru
penggunaan model Problem Based kurang memberikan konsep nyata kepada
Learning. Masalah yang di kemukakan anak sehingga belum memupuk
oleh Anna Mariyani sedikit yang berfaktor kemampuan siswa untuk memecahkan
pada guru yaitu seperti ; 1) Guru suatu masalah nyata yang ada di sekitarn
menggunakan metode pembelajaran yang siswa. Berdasarkan masalah yang
kurang variatif sehingga kurang dapat dikemukakan tersebut, terlihat bahwa
menunjang keaktifan siswa dan kurang masalah berfokus pada guru dengan model
fokus terhadap materi pelajaran. 2) problem based learning.
penggunaan metode pembelajaran yang Berdasarkan hasil penelitian
kurang variatif sehingga kurang dapat Warizona (2016:4-5) menemukan
menunjang keaktifan siswa dan kurang beberapa masalah yang pemecahan dapat
fokus terhadap materi pelajaran, 3) kelas menggunakan model problem based
yang kurang kondusif dikarenakan ada learning. Diantaranya ada masalah dari
beberapa siswa dikelas yang tidak naik guru yaitu ; 1) Pembelajaran tematik
kelas dan belum bisa membaca sehingga terpadu dengan penerapan pendekatan
guru sulit dalam menyampaikan materi. scientifik masih belum terlaksana, terlihat
Kemudian ditemukan pula msalah yang ketika saat pembelajaran guru kurang
berfaktor dari siswa sebagai berikut ; 1) mengembangkan materi yang ada dalam
rata-rata siswa hanya memperhatikan guru buku siswa, 2) pembelajaran tematik
pada 15 menit pertama proses terpadu kurang sesuai dengan konsep yang
pembelajaran, selebihnya siswa mengobrol diharapkan, hal ini dapat dilihat suasana
424
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
yang berasal dari guru diantaranya ; 1) dengan tujuan yang disampaikan Bengi
proses pembelajaran masih berpusat Birgili yaitu dengan menyatukan
kepada guru, 2) guru belum memberikan keterampilan berpikir kreatif dan kritis
pengalaman langsung dan belum dalam PBL; keterampilan berpikir ganda,
menghadapkan peserta didik pada untuk menghasilkan solusi yang berbeda
kehidupan nyata sebagai dasar memahami dan menyarankan solusi yang mungkin
yang abstrak, 3) guru hanya mengikuti menunjukkan kreativitas sedangkan
materi sesuai yang ada pada buku teks, penalaran dan kecurigaan keterampilan,
sehingga peserta didik tidak bisa berpikir berpikir analitis, melihat ide tanpa
secara kritis, tidak peka terhadap prasangka menunjukkan pemikiran kritis.
permasalahan yang ditemui dalam Barber, King & Buchanan
kehidupan sehari-hari, serta tidak dapat (2015:59) mengemukakan masalah yang
menyelesaikan permasalahan tersebut, 4) berasal dari guru yaitu; 1). Guru kurang
pada saat proses pembelajaran berlangsung memahami pembelajaran berbasis
aktivitas belajar peserta didik kurang aktif masalah, 2) penilaian tugas oleh guru
terlihat dari peserta didik belum berani belum otentik. Sedangkan masalah dari
mengeluarkan pendapatnya, ketika guru siswa yaitu; 1) siswa belum berfikir kritis
bertanya peserta didik hanya diam saja, dan, 2) komunitas online siswa yang
dikarenakan peserta didik sudah terbiasa produktif dan bermakna masih rendah.
dengan mendengarkan apa yang Penggunaan model problem based learning
disampaikan oleh guru di depan kelas digunakan sebagai solusi pemecahan
kemudian mencatat materi pembelajaran masalah tersebut.
yang ada pada buku teks.
Berdasarkan temuan Fauzia
Dalam penelitian Birgili (2015:72) (2018:41) menjelaskan masalah-maslah
menemukan masalah bahwa, banyak yang ditemukannya selama penelitian.
peserta didik belum memahami makna Masalah-maslah dari guru antara lain: 1)
berpikir sebagai tujuan pembelajaran dan guru masih belum berjalan secara
pendidikan, dan dengan demikian maksimal khususnya pada mata pelajaran
pertanyaan, yang membutuhkan matematika, 2) guru mengajar yang masih
pemikiran, dan menantang, masalah konvensional dengan ceramah,
tersebut berasal dari siswa dengan solusi menjelaskan materi di depan kelas, dan
masalah dengan menggunakan model melakukan tanya jawab dengan peserta
problem based learning. Hal ini dipertegas didik yang bisa atau aktif di dalam kelas,
428
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
430
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
yang berkaitan dengan (1) cara mengajar yang menarik dalam pembelajaran yang
yang masih berpusat pada guru, (2) diberikan guru, (6) berfikir kritis siswa
pemabagian materi hanya berpatokan dari yang kurang terasah karena masalah yang
buku paket saja, (3) pembuatan Rancangan ditemukan dalam pembelajaran masih
Rencana Pembelajaran (RPP) masih sedikit.
mengambil patokan dari buku paket tanpa Hal ini sejalan dengan menurut
penyesuaian dengan kreatifitas pengajar, Padmavathy (2013) (dalam Amalia
(4) terlalu banyak menggunakan metode (2016:526)) menyatakan bahwa,
ceramah, (5) kurang membangkitkan minat
“…Problem-Based Learning (PBL)
siswa dalam belajar dikarenakan describes a learning environment where
pengembangan model dan tenik problems drive the learning. That is,
pembelajaran belum maksimal, (6) kurang learning begins with a problem to be
mengenal model pembelajran lain solved, and the problem is posed is such a
sehingga pembelajaran terasa way that students need to gain new
membosankan bagi siswa, (7) pemilihan knowledge before they can solve the
masalah untuk siswa belum mendekati problem, yang artinya PBL
kehidupan nyata siswa tersebut, (8) guru menggambarkan pembelajaran yang di
kurang memberikan siswa kesempatan dorong menggunakan masalah.
untuk menyelesaikan masalah yang
Tan (2012) (dalam Surya (2017:40)
diberikan secara tuntas.
menyatakan pembelajaran berbasis
Sedangkan masalah yang masalah (Problem Based Learning)
bersumber dari siswa terkaitan dengan (1) merupakan inovasi dalam pembelajaran
kurang terasahnya pola pikir siswa karena karena dalam PBM kemampuan berpikir
guru belum mengoptimalkan siswa betul-betul dioptimalisasikan
pembelajaran, (2) rendahnya pemahaman melalui proses kerja kelompok atau tim
siswa dikarenakan variasi pembelajaran yang sistematis, sehingga siswa dapat
dari guru belum banyak, (3) siswa tidak memberdayakan, mengasah, menguji, dan
aktif dalam pembelajaran dikarenakan mengembangkan kemampuan berpikirnya
pembeljaran masih berpusat pada guru, (4) secara berkesinambungan. Ibrahim dan
siswa kebingungan dalam pembelajaran Nur dalam Hermawan dan Prabawanto
dikarenakan runtutan pembelajaran yang (2016:3) menyatakan “Pembelajaran
kurang terarah, (5) minat pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu
yang kurang karena tidak menemukan hal pendekatan pembelajaran yang digunakan
431
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dan menerima pendapat orang lain,
siswa dalam situasi yang berorientasi pada menanamkan sikap sosial yang positif
masalah dunia nyata, termasuk didalamnya diantara pembelajar, (6) Pengkondisian
belajar bagaimana belajar”. pembelajar dalam belajar kelompok yang
saling berinteraksi terhadap pembelajaran
Sedangkan Kunandar dalam
dan temannya sehingga pencapaian
Saputra (2016:2) menyatakan PBL
ketuntasan belajar pembelajar dapat
merupakan suatu pendekatan pembelajaran
diharapkan.
yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang cara berfikir kritis dan
SIMPULAN
keterampilan pemecahan masalah, serta
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk memperoleh pengetahuan dan
merupakan sebuah proses yang sangat
konsep esensial dari materi pembelajaran.
dinamis, serta banyak ditemukan berbagai
Mustaji (2012:150) memaparkan kendala atau masalah. Masalah tersebut
beberapa kelebihan metode pemecahan dapat ditimbulkan dari peserta didik, guru
masalah sebagai berikut ; (1) Pembelajar (meliputi ; metode mengajar, model
lebih memahami konsep yang diajarkan pembelajaran, perangkat mengajar), sarana
sebab mereka sendiri yang menemukan prasarana sekolah, lingkungan sekolah,
konsep tersebut, (2) Melibatkan secara dan sebagainya. Dalam memperbaiki
aktif memecahkan masalah dan menuntut masalah suatu proses pembelajaran,
keterampilan berpikir pembelajaran yang beberapa peneliti memberikan solusi
lebih tinggi, (3) Pengetahuan tertanam pemilihan model pembelajaran dapat
berdasarkan skema yang dimiliki membantu pemecahan masalah. Salah satu
pembelajar sehingga pembelajaran lebih model pembelajaran yang digunakan oleh
bermakna, (4) Pembelajar dapat
beberapa peneliiti untuk mengatasi
merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah adalah model Problem Based
masalah-masalah yang diselesaikan Learning. Model Problem Based Learning
langsung dikaitkan dengan kehidupan (PBL) disebut juga model pembelajaran
nyata, hal ini dapat meningkatakan berbasis masalah (PBM).
motivasi dan ketertarikan pembelajar
Dari analisis 25 artikel-artikel
terhadap bahan yang dipelajari, (5)
penelitian menggunakan model problem
Menjadikan pembelajar lebih mandiri dan
based learning di Sekolah Dasar di atas,
lebih dewasa, mampu memberi aspirasi
432
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
dalam analisis masalah-masalah tersebut (2016), 16) Yenni Fitra Surya (2017), 17)
masalah yang terlihat adalah masalah dari Dr. Wendy Barber, Sherry King & Sylvia
guru dan siswa dengan penyelesaian Buchanan (2015), 18) Hadist Awalia
masalah menggunakan model Fauzia (2017:41) dan 19) R. Susilowati
pembelajaran problem based learning. dkk(2018). Sedangkan masalah-masalah
Dalam analisis masalah-masalah yang yang bersumber dari siswa yaitu masalah
ditemukan, didominasi oleh masalah- yang dikemukakan oleh ; 1) Anastasia, dkk
masalah dari guru ataupun pengajar. (2018), 2) Andika, dkk (2018), 3) Anna
Sedangkan masalah-masalah dari siswa Mariyani (2019), 4) Faisal dkk (((((2018),
hampir sebanding dengan masalah guru. 5) Kresensia Vera & Krisma Widi
Hal ini disebabkan masalah pada siswa Wardani (2018), 6) Rismaerista Rini &
dapat terjadi karena adanya maslah pada Mawardi (2015), 7) Silfi Melindawati
guru atau pengajar. (2016), 8) Bengi Birgili (2015), 9) Dr.
Wendy Barber, Sherry King & Sylvia
Dari analisis 25 artikel yang relevan
Buchanan (2015), 10) Hadist Awalia
dengan model problem based learning
Fauzia (2017:41), 11) Rizal Abdurrozak
terdapat 14 artikel yang memiliki masalah
dkk (2016:872), 12) Heri Mulyanto dkk
dari siswa atau peserta didik, sedangkan 19
(2018:38), 13) Tanti Agviola.D dan
masalah lainnya adalah masalah dari guru
Naniek Sulistya W. (2019:25), dan 14)
atau pengajar. Masalah-masalah yang
Yenni Fitra Surya (2017:40). Di samping
berasal dari guru atau pengajar diantaranya
itu ada juga diantaranya beberapa
yaitu masalah-masalah yang dikemukakan
penelitian yang permasalahannya
oleh 1) Suci Setyawati (2019), 2) Annisa
bersumber dari guru dan siswa, yaitu
Marsali (2016), 3) Obaja Dwi Handoko
penelitian Anastasia, dkk. (2018), Andika,
(2018), 4) Stefani (2019), 5) Anastasia,
dkk.(2018), Mariyani, Anna.(2019), Faisal,
dkk (2018), 6) Andika, dkk (2018), 7)
dkk.(2018), Melindawati, Silfi.(2016),
Anna Mariyani (2019), 8) Arief
Barber, Wendy., King, Sherry, &
Trihandoko Saputra (((((2015), 9) Doli
Buchanan, Sylvia (2015), Awalia.F,
Oktaseda Warizona (2016), 10) Endang
Hadist.(2018), serta R. Susilowati
Widi Winarni (((((2016), 11) Faisal dkk
dkk(2018).
(((((2018), 12) Marda Novellia dkk
(2018), 13) Nurdyansyah Nurdyansyah Permasalahan yang dikemukakan dan
dan Fitri Amalia (2018), 14) Rama Mulia ditemukan dalam penelitian-penelitian
dan Firman (2019), 15) Silfi Melindawati menggunakan model problem based
433
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
learning lebih banyak yang bersumber dari yang menarik dalam pembelajaran yang
guru baik yang berkaitan dengan (1) cara diberikan guru, (6) berfikir kritis siswa
mengajar yang masih berpusat pada guru, yang kurang terasah karena masalah yang
(2) pemabagian materi hanya berpatokan ditemukan dalam pembelajran masih
dari buku paket saja, (3) pembuatan sedikit.
Rancangan Rencana Pembelajaran (RPP) Berdasarkan hasil analisis 25 artikel
masih mengambil patokan dari buku paket relevan tersebut kesimpulan yang dapat
tanpa penyesuaian dengan kreatifitas diambil bahwa, masalah-masalah yang
pengajar, (4) terlalu banyak menggunakan
dikemukakan dalam penelitian-penelitian
metode ceramah, (5) kurang menggunakan model problem based
membangkitkan minat siswa dalam belajar learning lebih terfokus untuk memperbaiki
dikarenakan pengembangan model dan cara mengajar guru ataupun pengajar,
tenik pembelajaran belum maksimal, (6) dibandingkan untuk memperbaiki masalah
kurang mengenal model pembelajran lain yang ada pada siswa ataupun peserta didik.
sehingga pembelajaran terasa
Berdasarkan kesimpulan tersebut,
membosankan bagi siswa, (7) pemilihan
dalam penelitian studi literatur ini peneliti
masalah untuk siswa belum mendekati
mengajukan beberapa saran untuk
kehidupan nyata siswa tersebut, (8) guru
dipertimbangkan: 1) penerapan model
kurang memberikan siswa kesempatan
pembelajaran seharusnya dapat
untuk menyelesaikan masalah yang
mengoptimalkan proses belajar mengajar,
diberikan secara tuntas, di samping ada
serta dapat menyelesaikan permasalahan
juga permasalahan yang bersumber dari
yang terjadi baik oleh guru maupun siswa
siswa terkaitan dengan (1) kuarang
sehingga proses belajar mengajar dapat
terasahnya pola pikir siswa karena guru
kembali kondusif untuk mencapai tujuan
belum mengoptimalkan pembelajaran, (2)
pembelajaran, 2) penelitian studi literatur
rendahnya pemahaman siswa dikarenakan
ini dapat dijadikan pertimbangan dalam
variasi pembelajaran dari guru belum
pemilihan-pemilihan masalah agar
banyak, (3) siswa tidak aktif dalam
permasalahan dapat singkron dengan
pembelajaran dikarenakan pembeljaran
solusi yang diberikan..
masih berpusat pada guru, (4) siswa
kebingungan dalam pembelajaran REFERENSI
dikarenakan runtutan pembelajaran yang Asriningtyas, A. N., Kristin, F., &
kurang terarah, (5) minat pembelajaran Anugraheni, I. (2018). Penerapan
yang kurang karena tidak menemukan hal
434
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
https://www.researchgate.net/publi
cation/330161969. Nurdyansyah, & Amalia, F. (2018).
Model Pembelajaran Berbasis
Mulyanto, H., Gunarhadi, G., & Masalah Pada Pelajaran IPA
Indriayu, M. (2018). The Effect Of Materi Komponen Ekosistem.
Problem Based Learning Model http://eprints.umsida.ac.id/id/eprin
On Student Mathematics Learning t/1611.
Outcomes Viewed From Critical
Thinking Skills. International Oktaseda Warizona, D. (2016).
Journal of Educational Research Peningkatan Pembelajaran
Review, 3(2), 38. Tematik Terpadu Dengan Model
https://doi.org/10.24331/ijere.4084 Problem Based Learning (PBL)
54. Di Kelas IV SD. e-Jurnal Inovasi
Pembelajaran SD I, 4-5.
Novellia, M. (2018). Penerapan Model http://ejournal.unp.ac.id/index.php
Pembelajaran Problem Based /pd.
Learning (PBL) untuk
Peningkatan Kemampuan Berpikir Pamungkas, A. D., Kristin, F., &
Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Anugraheni, I. (2018).
dalam Pembelajaran Tematik. Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Journal for Lesson and Learning Belajar Siswa Melalui Model
Studies, 1(2), 150. Pembelajaran Problem Based
https://doi.org/10.23887/jlls.v1i2.1 Learning (PBL) Pada Siswa Kelas
4760. 4 SD. NATURALISTIC : Jurnal
Kajian Penelitian Pendidikan dan
Noveltus Agves Pratama. 2019. Pembelajaran, 3(1), 287-293.
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa https://doi.org/10.35568/naturalisti
Pada Pembelajaran Tematik c.v3i1.268.
Terpadu dengan Menggunakan
Model Problem Based Learning Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
(PBL) di kelas IV SDN 03 Pakan Menggunakan Model Problem
Labuah Kota Bukittinggi”. Based Learning (PBL) Pada
Falkultas Ilmu Pendidikan : Pembelajaran Tematik Terpadu di
Universitas Negeri Padang. Sekolah Dasar | Saputra | E-
437
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)