You are on page 1of 25

Journal of Basic e-ISSN : 2656-6702

Education
Studies Volume 4 No 1

Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan


Model Problem Basic Learning Di Sekolah Dasar
Mohd Ikhwan1, Desyandri.2
1,2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Padang

ARTICLE INFO ABSTRACT


Keywords: Teaching and learning activities as a process never escape from various
Learning outcomes, problems either originating from students, teachers, lack of
Thematic, Classroom infrastructure, environment and others. For that we need various efforts
Action Research to overcome it so that learning can achieve the expected goals, including
through the development of learning models, one of which is the basic
learning problem model. This study aims to examine and explore various
Kata Kunci: sources of problems in the research on the implementation of the basic
Hasil belajar, Tematik, learning problem model in elementary schools. The method of writing
Penelitian tindakan this article is in the form of literature studies with data sources from
kelas various reference books and the results of similar previous research and
books, which are relevant to the discussion of research problems. Based
on the results of the analysis of 25 articles, it is concluded that the
problems raised and found in studies using the problem-based learning
model are mostly sourced from teachers and are more focused on
improving teacher teaching methods than on fixing problems that exist
in students or students, in addition There is a study that focuses on
teachers and students, with details of 19 research problems originating
from the teacher, 14 research problems originating from students, and 8
of which the problems originate from teachers and students.
ABSTRAK
Kegiatan belajar mengajar sebagai sebuah proses tidak pernah luput dari
berbagai permasalahan baik yang bersumber dari siswa, guru,
kekurangan sarana prasana, lingkungan dan lain-lain. Untuk itu
diperlukan berbagai upaya untuk mengatasinya sehingga pembelajaran
dapat mencapai tujuan yang diharapkan, diantaranya melalui
pengembangan model pembelajaran, yang salah satunya model problem
basic learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendalami
berbagai sumber permasalahan dalam penelitian pelaksanaan model
problem basic learning di sekolah dasar. Metode penulisan artikel ini
adalah berbentuk studi literatur dengan sumber data berbagai buku
referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis serta buku, yang
relevan dengan pembahasan masalah penelitian. Berdasarkan hasil
analisis terhadap 25 artikel disimpulkan bahwa permasalahan yang
dikemukakan dan ditemukan dalam penelitian-penelitian menggunakan
model problem based learning lebih banyak yang bersumber dari guru
dan lebih terfokus untuk memperbaiki cara mengajar guru dibandingkan
untuk memperbaiki masalah yang ada pada siswa ataupun peserta didik,
di samping ada penelitian yang memang fokus pada guru dan siswa,
dengan rincian 19 penelitian masalahnya bersumber dari guru, 14
415
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

penelitian masalahnya bersumber dari siswa, dan 8 penelitian


diantaranya masalahnya bersumber dari guru dan siswa.
Corresponding author : JBES 2021
mohdikhwan241020@gmail.com
PENDAHULUAN sehingga tidak menstimulus peserta didik
Pada awal tahun 2013 Menteri
untuk aktif dalam proses belajar mengajar.
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Salah satu penyebabnya diduga kurangnya
Indonesia menerbitkan Kurikulum 2013.
kemampuan guru dalam menggunakan
Penerapan kurikulum 2013 menggunakan
model pembelajaran.
pembelajaran tematik terpadu yang
Elfachmi (2015:15) menyatakan
merupakan pendekatan pembelajaran
unsur-unsur pendidikan tersebut antara
menggunakan tema dalam mengkaitkan
lain: tujuan pendidikan, peserta didik,
beberapa materi ajar untuk memberikan
pendidik, interaksi edukatif, materi
pengalaman bermakna bagi siswa. (Ahmad
pendidikan, alat dan metode pendidikan,
(2014:83) dalam Pratama (2019:1))
dan lingkungan pendidikan.
menyatakan pembelajaran tematik terpadu
Dalam memperbaiki masalah suatu
adalah pembelajaran yang menggunakan
proses pembelajaran, beberapa peneliti
tema untuk pengalaman bermakna. Akan
memberikan solusi pemilihan model
tetapi, dalam proses pelaksanaannya
pembelajaran yang dipandang dapat
ditemukan berbagai kendala atau masalah-
membantu pemecahan masalah. Model
masalah yang menghambat proses belajar
pembelajaran merupakan susunan rencana
mengajar di sekolah. Masalah tersebut
konseptual atau pedoman yang mengacu
berasal dari peserta didik sendiri ataupun
pada pendekatan pembelajaran dalam
dari guru meliputi metode mengajar,
proses pembelajaran untuk mencapai
model pembelajaran, atau perangkat
tujuan tertentu. Model pembelajaran
mengajar, serta sumber lain seperti sarana
adalah suatu rangkaian rencana atau
prasarana sekolah, dan lingkungan
sesuatu yang dijadikan pedoman
sekolah. Berbagai masalah yang muncul
merancang aktivitas pembelajaran dikelas
dalam proses belajar mengajar tentu harus
dan untuk menyusun perangkat yang akan
dicarikan solusinya sehingga tujuan
digunakan pada pembelajaran (Ngalimun,
pembelajaran dapat tercapai.
2012 dalam Husni, 2020:3).
Dari sisi murid ada indikasi yang
Model pembelajaran yang
menggambarkan banyaknya ditemui
digunakan guru hendaknya mampu
peserta didik yang kurang memahami
membuat proses belajar mengajar dimana
materi pembelajaran yang disampaikan
peserta didik menjadi pusat
oleh guru karena dinilai kurang menarik,
416
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

pembelajarannya. Sehingga peserta didik menggambarkan pembelajaran yang di


dapat menerima pengalaman secara dorong menggunakan masalah.
langsung dalam proses pembelajaran serta Tan (2012) (dalam Surya (2017:40)
pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan menyatakan pembelajaran berbasis
nyata anak, dapat menciptakan masalah (Problem Based Learning)
pembelajaran yang bersifat fleksibel, dan merupakan inovasi dalam pembelajaran
belajar sambil bermain serta karena dalam PBM kemampuan berpikir
menyenangkan. Salah satu model siswa betul-betul dioptimalisasikan
pembelajaran yang digunakan oleh guru melalui proses kerja kelompok atau tim
untuk mengatasi masalah adalah model yang sistematis, sehingga siswa dapat
Problem Based Learning. Penerapan memberdayakan, mengasah, menguji, dan
model PBL ini kemudian diteliti oleh mengembangkan kemampuan berpikirnya
banyak peneliti untuk melihat sejauhmana secara berkesinambungan. Ibrahim dan
model ini mampu membantu mengatasi Nur dalam Dadan Hermawan dan Sufyani
berbagai masalah dalam pemebelajaran. Prabawanto (2016:3) menyatakan
Model Problem Based Learning “Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBL) disebut juga model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan
berbasis masalah (PBM), yaitu pembelajaran yang digunakan untuk
pembelajaran yang memberikan masalah merangsang berpikir tingkat tinggi siswa
kepada peserta didik untuk memberikan dalam situasi yang berorientasi pada
pembelajaran yang bermakna, sehingga masalah dunia nyata, termasuk didalamnya
peserta didik dapat mengaplikasikannya di belajar bagaimana belajar”.
kehidupan sehari-hari. Menurut Sedangkan menurut Moffit dalam
Padmavathy (2013) (dalam Nur Fitri Widarti dkk (2014:4) mengemukakan
Amalia (2016:526)) menyatakan bahwa, bahwa “Pembelajaran Berbasis Masalah
“…Problem-Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan pembelajaran
describes a learning environment where yang menggunakan masalah dunia nyata
problems drive the learning. That is, sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
learning begins with a problem to be belajar tentang berpikir kritis dan
solved, and the problem is posed is such a keterampilan pemecahan masalah serta
way that students need to gain new untuk memperoleh pengetahuan dan
knowledge before they can solve the konsep yang esensi dari materi pelajaran”.
problem, yang artinya PBL Sedangkan Kunandar dalam Saputra
(2016:2) menyatakan PBL merupakan
417
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

suatu pendekatan pembelajaran yang guru kurang mengembangkan model


menggunakan masalah dunia nyata sebagai pembelajaran.
suatu konteks bagi siswa untuk belajar Demikian juga halnya dengan
tentang cara berfikir kritis dan Marsali (2016) yang mengemukakan
keterampilan pemecahan masalah, serta masalah-masalah yang semuanya
untuk memperoleh pengetahuan dan bersumber dari guru, yaitu ; 1) guru kurang
konsep esensial dari materi pembelajaran. memperkenalkan siswa dengan masalah-
Untuk keefektifan pelaksanaan masalah nyata yang ada di dalam
model PBL, kita perlu mendalami terlebih kehidupan siswa sehari-hari, 2) guru
dahulu tentang sumber atau jenis masalah kurang terlihat memberikan kesempatan
pembelajaran yang yang dapat diselesaikan kepada siswa untuk memecahkan masalah,
dengan PBL, Setyawati (2019) sedangkan masalah yang bersifat umum
mengemukakan beberapa masalah dalam yaitu ; guru belum menggunakan model
penelitiannya dengan memberikan solusi Problem Based learning di dalam
penggunaan model Problem Based pelaksanaan pembelajaran sehingga
Learning. Pada dasarnya permasalahan pembelajaran kurang bervariasi untuk
yang dikemukakan oleh Suci Setyawati siswa.
bersumber dari guru dan tidak satupun Dalam penelitian Handoko (2018)
yang bersumber dari siswa, yaitu ; 1) guru masalah yang dikemukakan juga berkaitan
kurang inovasikan penggunaan model dengan guru, yaitu berkaitan dengan; 1)
dalam pembelajaran, 2) kemampuan guru guru masih menggunakan metode
mengajar dengan mengatur dan ceramah, 2) guru juga tidak memanfaatkan
menciptakan kondisi lingkungan sehingga media untuk mendukung pembelajaran, 3)
siswa dapat mengikuti kegiatan guru tidak memberikan kesempatan siswa
pembelajaran, 3) guru hanya mencontoh untuk melakukan diskusi, baik secara
buku guru. Sedangkan masalah yang kelompok maupun klasikal. Masalah yang
masih bersifat umum yaitu ; 1) bersifat umum yang ditemukan antara lain
kemampuan guru untuk mengolah ; 1) Pembuatan rancangan rencana
pembelajaran sehingga pembelajaran pembelajaran (RPP) masih berpatokan
menjadi bermakna, 2) berdasarkan pada buku paket, 2) guru kurang
perencanaan pembelajarannya, 3) membimbing dalam penyelesaian masalah
kurangnya pengembangan indikator dari pembelajaran. Hal ini kemudian
kompetensi dasar yang terkait, serta 4) berdampak pada nilai hasil belajar yang
rendah.
418
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Agak berbeda dengan penelitian penulis lakukan dalam bentuk penelitian


yang dilakukan Stefani (2019) yang studi literatur yang membahas tentang
mengemukakan masalah yang tidak analisis masalah-masalah pada
bersumber hanya dari guru tetapi juga dari pelaksanaan model problem based learning
siswa, yaitu; 1) guru belum menggunakan yang dikhususkan pada jenjang sekolah
model pembelajaran yang tepat sesuai dasar.
dengan situasi, kondisi, dan karakteristik
siswa, 2) pembelajaran masih berpusat METODOLOGI PENELITIAN
kepada guru, 4) guru kurang mengaitkan
Metode penulisan artikel ini adalah
materi antar mata pelajaran, 3) guru berbentuk studi literatur. Ada beberapa
kurang memperkenalkan siswa dengan definisi mengenai penelitian kepustakaan
masalah-masalah nyata yang dekat dengan ini, Mirzaqon. T, dan Purwoko (cit. Sari,
lingkungan siswa, 4) guru kurang 2020:43) mengemukakan beberapa definisi
memberikan kesempatan kepada siswa penelitian kepustakaan dari beberapa ahli,
untuk berpartisipasi aktif pada kelompok yaitu; 1) Mardalis (1999) menyatakan
dalam menemukan permasalahan penelitian kepustakaan merupakan suatu
kontekstual yang sedang dipelajari. 5) guru studi yang digunakan dalam
tidak mengembangkan Rencana mengumpulkan informasi dan data dengan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ada bantuan berbagai macam material yang
pada buku guru. Sedangkan masalah yang ada di perpustakaan seperti dokumen,
bersumber dari siswa berkaitan dengan 1) buku, majalah, kisah-kisah sejarah, dsb, 2)
siswa kurang aktif bekerjasama di dalam Menurut Sarwono (2006) penelitian
kelompok. Hal ini menyebabkan pada hasil kepustakaan adalah studi yang
belajar dan kreatifitas peserta didik rendah. mempelajari berbagai buku referensi serta
Berdasarkan latar belakang hasil penelitian sebelumnya yang sejenis
masalah di atas, diperlukan analisa lebih yang berguna untuk mendapatkan landasan
dalam tentang sumber-sumber masalah- teori mengenai masalah yang akan diteliti,
masalah dalam penerapan model 3) Nazir (1988) menyatakan penelitian
pembelajaran problem based learning, kepustakaan adalah teknik pengumpulan
sehingga penggunaan model ini berikutnya data dengan melakukan penelaahan
akan semakin luas dan semakin banyak terhadap buku, literatur, catatan, serta
membantu guru-guru yang mungkin berbagai laporan yang berkaitan dengan
menghadapi berbagai masalah dalam masalah yang ingin dipecahkan, 4)
pelaksanaan tugas mengajarnya. Kajian ini
419
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Sugiyono (2012) menyatakan penelitian penggunaan model problem based


kepustakaan merupakan kajian teoritis, learning, (3) mengevaluasi data
referensi serta literatur ilmiah lainnya yang permasalahan yang ada dalam literatur
berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang relevan, dan (4) menganalisis dan
yang berkembang pada situasi sosial yang menginterpretasikan hasil kajian. Setelah
diteliti. Studi literatur dilakukan dengan mendapatkan data tentang masalah yang
menggunakan berbagai kajian pustaka ada dalam artikel, data masalah tersebut di
untuk memperkuat analisis yang didukung analisis dengan membandingkannya
oleh berbagai sumber yang relevan dengan dengan masalah yang ada dalam artikel-
pembahasan masalah penelitian. Studi artikel lainnya untuk diinterpretasikan.
literatur dapat juga diartikan sebagai suatu Data dan referensi studi literatur
kegiatan pengumpulan data melalui data penulis dapatkan melalui bahan-bahan tulis
pustaka, referensi-referensi yang relevan, yang meliputi ; buku, artikel jurnal,
membaca teori-teori yang mendukung laporan penelitian yang sudah
serta pengelolaan bahan-bahan yang telah dipublikasikan, maupun sumber ilmiah
dikumpulkan. Pilendia (2020:14) lainnya yang dapat ditelusuri melalui
berpendapat bahwa hal yang ingin dicapai internet dan sudah terjamin kekonkritan
dengan studi literatur adalah terkumpulnya datanya. Data yang digunakan dalam
refensi-referensi yang sesuai dengan penyusunan artikel ini berupa data
permasalahan yang akan dibahas. Hasil sekunder yang bersumber dari artikel-
penelitian yang dikaji yaitu mengenai artikel jurnal, laporan hasil penelitian,
masalah-masalah penelitian yang terdapat prosiding seminar nasional, dan buku-buku
dalam penggunaan model problem based yang berkaitan dengan masalah yang akan
learning di Sekolah Dasar selama sepuluh dianalisis. Data yang diambil adalah data-
tahun terakhir (2010-2020). data yang dapat mendukung masalah-
Dalam melakukan studi literatur masalah pada penggunaan model problem
langkah-langkah yang penulis lakukan based learning di Sekolah Dasar.
ialah dengan (1) mensurvei artikel yang Teknik pengumpulan data artikel
terkait dengan permasalahan yang akan ini dengan analisis dokumentasi. Teknik
dibahas, (2) mencari literatur yang relevan analisis dokumentasi merupakan proses
dengan masalah yang akan dibahas, dalam penjelasan mengenai dokumen-dokumen
hal ini penulis mencari literatur yang (buku, jurnal, artikel, makalah, maupun
berkaitan dengan masalah penelitian dalam catatan terkait) yang akan dibahas dengan
420
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

mengambil data dari sumber-sumber menyatakan bahwa, masalah didefenisikan


tertulis agar mampu memperkuat data sebagai ketimpangan yang harusnya terjadi
yang mampu mendukung analisis yang dengan sesuatu yang sedang terjadi, baik
akan dilakukan. Mirzaqon dan Purwoko itu antara teori dengan prakteknya, aturan
(cit. Sari, 2020:43) mengemukakan teknik yang ada dengan pelaksanaannya maupun
pengumpulan data dalam penelitian perencanaan dengan pelaksanaanya.
kepustakaan bisa dengan dokumentasi, Dalam kehidupan sehari-hari dapat
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau ditemukan berbagai macam masalah
variabel yang berupa catatan, buku,
termasuk dalam proses pembelajaran yang
makalah atau artikel, jurnal dan membutuhkan penyelesaian untuk
sebagainya.Instrumen penelitian yang memperbaiki kualitas proses belajar
digunakan bisa berupa daftar check-list mengajar sehingga mencapai tujuan
klasifikasi bahan penelitian, skema/peta sebagaimana yang diharapkan, sehingga
penulisan dan format catatan penelitian. para penelitipun memberikan pemikiran
Kegiatan ini diawali dengan kritis yang beragam atas masalah-masalah
mengumpulkan referensi yang relevan yang ditemukannya, mulai dari menelaah
dengan pembahasan. Selanjutnya referensi dari rancangan pembelajaran hingga
yang telah di kumpulkan untuk dianalisis masalah yang ada pasa peserta didik.
yang kemudian disusun dalam bentuk Dalam hal kajian ini penulis meninjau dari
pembahasan. Selanjutnya penyusunan beberapa penelitian yang menggunakan
kesimpulan dari hasil dan pembahasan model pembelajaran problem based
yang telah dianalisis untuk kemudian learning untuk mengatasi permasalahan
diajukan saran berdasarkan kesimpulan- yang dihadapi. Problem Based Learning
kesimpulan yang diperoleh. merupakan suatu model pembelajaran
berbasis masalah nyata dalam kehidupan
HASIL DAN PEMBAHASAN sehari-hari peserta didik yang membuat
Masalah merupakan suatu keadaan hasil dari pembelajaran tersebut dapat
seseorang dimana keadaan tersebut diluar bertahan lama diingatan dengan kata lain
kemampuan seseorang, hal tersebut dapat tidak mudah untuk dilupakan oleh peserta
dikatakan masalah ketika penyelesaiannya dididk, karena itu peserta didik dituntut
sulit dipecahkan atau membutuhkan untuk belajar secara aktif dan mampu
pemikiran yang kritis dalam menemukan dan menyelidiki sendiri
pemecahannya. Sugiyono (2015:52) informasi dari masalah yang

421
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

didapatkannya dalam belajar. Tujuan Dalam penelitian Setyawati (2019)


problem based learning ialah untuk mengemukakan beberapa masalah dalam
meningkatkan kemampuan siswa untuk penelitiannya dengan memberikan solusi
berpikir kreatif, analitis, sistematis, dan penggunaan model Problem Based
logis untuk menemukan alternatif Learning. Masalah-masalah yang tersebut
pemecahan masalah malalui eksplorasi dari guru seperti ; 1) guru kurang
data secara empiris dalam rangka inovasikan penggunaan model dalam
menumbuhkan sikap ilmiah. Tujuan pembelajaran, 2) kemampuan guru
problem based learning juga dijabarkan mengajar dengan mengatur dan
sebagai berikut ; 1) Mengembangkan menciptakan kondisi lingkungan sehingga
keterampilan berpikir dan keterampilan siswa dapat mengikuti kegiatan
memecahkan masalah, 2) Belajar peran pembelajaran, 3) guru hanya mencontoh
dalam kehidupan sehari-hari, 3) buku guru, 4) kemampuan guru untuk
Keterampilan-keterampilan untuk belajar mengolah pembelajaran sehingga
mandiri pembelajaran menjadi bermakna, 5)
berdasarkan perencanaan pembelajaran
Berdasarkan penggunaan model
kurangnya pengembangan indikator dari
problem based learning, masalah yang
kompetensi dasar yang terkait, serta 6)
dapat diselesaikan beragam. Mulai dari
guru kurang men gembangkan model
masalah yang bersifat umum maupun
pembelajaran.
masalah yang spesifik ataupun masalah-
masalah yang bersumber dari komponen Berdasarkan penelitian yang
proses pembelajaran itu sendiri seperti dilakukan Marsali (2016) mengemukakan
guru, siswa, materi, proses, sarana dan masalah-masalah sebagai berikut ; 1) guru
prasarana dan sebagainya dapat kurang memperkenalkan siswa dengan
diselesaikan dengan model problem based masalah-masalah nyata yang ada di dalam
learning. Adapun pemecahan masalah kehidupan siswa sehari-hari, 2) guru
yang dikemukakan dan dikaji dalam studi kurang terlihat memberikan kesempatan
literature ini adalah masalah yang kepada siswa untuk memecahkan masalah,
berumber dari guru dan siswa yang 3) guru belum menggunakan model
dipecahkan dengan model problem based Problem Based learning di dalam
learning berdasarkan analisis 25 penelitian pelaksanaan pembelajaran sehingga
yang relevan dikemukakan sebagai pembelajaran kurang bervariasi untuk
berikut. siswa. Dalam temuan Annisa Marsali

422
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

(2016) ini semua permasalahan berasal pada buku guru. Sedangkan dari siswa
dari guru. masalah tersebut ialah, siswa kurang aktif
bekerjasama di dalam kelompok. Hal ini
Dalam penelitian Handoko (2018)
menyebabkan pada hasil belajar dan
masalah yang berpusat pada guru antara
kreatifitas peserta didik rendah.
lain ialah ; 1) guru masih menggunakan
metode ceramah, 2) guru juga tidak Dalam penelitian Anastasia, dkk
memanfaatkan media untuk mendukung (2018) menemukan beberapa masalah
pembelajaran, 3) guru tidak memberikan yang pemecahan dapat menggunakan
kesempatan siswa untuk melakukan model Problem Based Learning yang
diskusi, 4) Pembuatan rancangan rencana berfaktor dari guru sebagai berikut ; 1)
pembelajaran (RPP) masih berpatokan kurangnya variasi model pembelajaran
pada buku paket, 5) guru kurang yang diterapkan oleh guru dalam mata
membimbing dalam penyelesaian masalah pelajaran matematika khususnya dalam
pembelajaran. Hal ini kemudian menyelesaikan soal cerita, 2) pembelajaran
berdampak pada nilai hasil belajar yang pun cenderung berpusat pada guru, 3) guru
rendah. tidak mengembangkan indicator pada
pembelajaran Matematik khususnya soal
Dalam pemaparan hasil penelitian
cerita, 4) guru masih bertolak ukur pada
Stefani (2019) mengemukan masalah pada
buku paket yang digunakan. Sedangkan
guru yaitu ; 1) guru belum menggunakan
masalah disebabkan faktor siswa sebagai
model pembelajaran yang tepat sesuai
yaitu ; rendahnya kemampuan berpikir
dengan situasi, kondisi, dan karakteristik
kritis dan hasil belajar siswa di kelas 4 SD
siswa, 2) pembelajaran masih berpusat
Negeri Suruh, terutama berpikir kritis
kepada guru, 3) guru kurang mengaitkan
siswa pada mata pelajaran Matematika
materi antar mata pelajaran, 4) guru
terutama dalam menyelesaikan soal cerita.
kurang memperkenalkan siswa dengan
masalah-masalah nyata yang dekat dengan Berdasarkan hasil penelitian
lingkungan siswa, 5) guru kurang Andika, dkk (2018) menemukan beberapa
memberikan kesempatan kepada siswa masalah yang pemecahan dapat
untuk berpartisipasi aktif pada kelompok menggunakan model problem based
dalam menemukan permasalahan learning, diantaranya ada masalah yang
kontekstual yang sedang dipelajari, 6) guru berfaktor dari guru yaitu ; 1) pembelajaran
tidak mengembangkan Rencana masih berpusat pada guru, 2) guru kurang
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ada mempergunakan rancangan pembelajaran
423
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

secara maksimal, 3) guru tidak dengan teman sekelas, 2) minat baca siswa
mengembangkan indikator yang ada pada yang kurang dalam membaca buku
buku paket, 4) guru tidak mengembang pelajaran PKN, 3) siswa mengangap remeh
model pembelajaran yang digunakan. mata pelajaran PKn, karena materinya
Sedangkan masalah yang berfaktor pada yang seringkali berhubungan dengan
siswa ialah ; 1) dalam pembelajaran siswa kegiatan sehari-hari tanpa bimbingan
kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran, penyelesaian masalah dari guru, 4) siswa
2) siswa cenderung pasif dalam proses kurang kreatif dan bersemangat dalam
pembelajaran. pembelajaran dikarenakan pengembangan
indikator tidak terarah.
Dalam penelitian Mariyani (2019)
mengemukakan beberapa masalah dalam Penelitian Saputra (2015:2-3)
penelitiannya dengan memberikan solusi mengemukakan permasalahan yaitu guru
penggunaan model Problem Based kurang memberikan konsep nyata kepada
Learning. Masalah yang di kemukakan anak sehingga belum memupuk
oleh Anna Mariyani sedikit yang berfaktor kemampuan siswa untuk memecahkan
pada guru yaitu seperti ; 1) Guru suatu masalah nyata yang ada di sekitarn
menggunakan metode pembelajaran yang siswa. Berdasarkan masalah yang
kurang variatif sehingga kurang dapat dikemukakan tersebut, terlihat bahwa
menunjang keaktifan siswa dan kurang masalah berfokus pada guru dengan model
fokus terhadap materi pelajaran. 2) problem based learning.
penggunaan metode pembelajaran yang Berdasarkan hasil penelitian
kurang variatif sehingga kurang dapat Warizona (2016:4-5) menemukan
menunjang keaktifan siswa dan kurang beberapa masalah yang pemecahan dapat
fokus terhadap materi pelajaran, 3) kelas menggunakan model problem based
yang kurang kondusif dikarenakan ada learning. Diantaranya ada masalah dari
beberapa siswa dikelas yang tidak naik guru yaitu ; 1) Pembelajaran tematik
kelas dan belum bisa membaca sehingga terpadu dengan penerapan pendekatan
guru sulit dalam menyampaikan materi. scientifik masih belum terlaksana, terlihat
Kemudian ditemukan pula msalah yang ketika saat pembelajaran guru kurang
berfaktor dari siswa sebagai berikut ; 1) mengembangkan materi yang ada dalam
rata-rata siswa hanya memperhatikan guru buku siswa, 2) pembelajaran tematik
pada 15 menit pertama proses terpadu kurang sesuai dengan konsep yang
pembelajaran, selebihnya siswa mengobrol diharapkan, hal ini dapat dilihat suasana
424
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

kelas yang cenderung teacher centered, 3) menggunakan model pembelajaran yang


dalam pembelajaran guru jarang melibatkan siswa secara aktif. Sedangkan
memberikan kesempatan kepada siswa masalah yang bearsala daei siswa yaitu : 1)
untuk bertanya, 4) jarang memberikan berpikir kritis siswa pada pembelajaran
kesempatan siswa untuk berfikir tematik muatan IPA belum menunjukkan
menyelesaikan masalah, 5) guru kurang hasil yang memuaskan, 2) saat
mampu meningkatkan minat belajar siswa mengerjakan soal uraian juga terlihat
dalam proses pembelajaran, 6) guru belum bahwa siswa masih belum bisa
menggunakan model pembelajaran, 4) memahami,menganalisis dan memecahkan
guru jarang melatih siswa untuk berani permasalahan dalam soal sehingga siswa
mengungkapkan pendapatnya. menjawab dengan jawaban seadanya, 3)
dilihat dari hasil dokumentasi peneliti
Penelitian Winarni (2016:352)
mendapat data berupa nilai ulangan harian
mengemukakan permasalahan yaitu
siswa kelas 4 pada IPA yang masih rendah.
kurangnya pengembangan model
pembelajaran yang membahas tentang Bersadarkan penelitan Mulyanto
keadaan alam sekitar Kota Bengkulu dkk (2018:38) menemukan masalah
tentang kondisi geografisnya, serta kurang setelah hasil survei sebelumnya pada salah
terlatihnya keseimbangan hard skill dan satu sekolah dasar swasta di Surakarta
soft skill peserta didik. Berdasarkan menegaskan solusi dari masalah tersebut
temuan masalah tersebut, terlihat bahwa dengan model problem based learning.
factor masalah dari guru dengan solusi Dalam penelitian tersebut menunjukkan
pemcahan masalah menggunakan model masalah dari siswa antara lain, siswa
Problem Based Learning. hanya belajar matematika drill, menghapal
konsep, teori, dan tes atau berorientasi tes.
Faisal dkk (2018:614-615) dalam
Siswa terbiasa menerima pelajaran dari
penelitiannya mengemukakan beberapa
apa yang baru saja dikatakan guru dan
masalah. Masalah-masalah tesebut berasal
tidak berusaha mencari atau membentuk
dari guru dengan solusi penyelesaian
pengetahuannya sendiri. Masalah tersebut
model problem based learning yaitu ; 1)
memotivasi peneliti untuk menganalisis
kegiatan pembelajaran masih berpusat
pengaruh model pembelajaran problem
pada guru, serta 2) dalam pelaksanaan
based learning dan keterampilan berpikir
pembelajaran guru terlihat masih
kritis terhadap hasil belajar matematika
menggunakan model pembelajaran yang
serta menganalisis pengaruh interaksi
konvensional seperti ceramah, belum
425
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

antara model pembelajaran problem based menyenangkan, menantang, memotivasi


learning dengan keterampilan berpikir peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
kritis terhadap hasil belajar matematika serta memberikan ruang yang cukup bagi
pada siswa V sekolah dasar swasta di prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
wilayah Surakarta. sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis
Bersadarkan penelitan Vera &
peserta didik, (2) Guru-guru hendaknya
Wardani (2018:38) menemukan masalah
melakukan pergeseran dari pengajaran
yang solusinya menggunakan model
yang menekankan pada keterampilan
problem based learning. Dalam penelitian
berpikir tingkat rendah ke pembelajaran
tersebut hanya menunjukkan masalah dari
yang menekankan pada keterampilan
siswa antara lain; memperbaiki berfikir
berpikir tingkat tinggi atau keterampilan
kritis siswa dalam pembelajaran tematik
berpikir kritis, (3) Guru dituntut dapat
terpadu dengan memberikan masalah-
memahami dan memiliki keterampilan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
yang memadai dalam mengembangkan
Berdasarkan temuan Novellia dkk
berbagai model pembelajaran yang efektif,
(2018:150) masalah yang ada dapat
kreatif dan menyenangkan.
diberikan solusinya dengan model problem
Berdasarakan temuan Mulia dan
based learning dengan faktor masalah oleh
Firman (2019:4) permasalahan yang
guru yaitu ; guru sering menggunakan
terdapat pada penelitian yang mereka
metode ceramah, serta keterbatasan
lakukan berasal dari guru yang pemecahan
pengetahuan siswa dalam pembelajaran
masalahnya menggunakan model problem
dapat mengakibatkan kurangnya
based learning. Permasalahan berasal dari
kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki
guru yaitu ; 1) proses pembelajaran masih
siswa dan hal ini juga akan berdampak
berpusat kepada guru, 2) guru belum
pada hasil belajar yang belummencapai
memberikan pengalaman langsung dan
Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM).
belum menghadapkan peserta didik pada
Berdasarkan temuan Nurdyansyah
suatu yang nyata sebagai dasar memahami
dan Amalia (2018:2) masalah yang
yang abstrak, 3) guru menjelaskan
ditemukan berasal dari guru dengan
pembelajaran secara terpisah, 4) guru
penyelesaian masalah menggunakan model
membelajarkan materi sesuai dengan
problem based learning. Masalah tersebut
urutan-urutan yang ada pada buku teks.
antara lain ; (1) pembelajaran hendaknya
berlangsung secara interaktif, inspiratif,
426
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Rini & Mawardi (2015:104) tetapi guru terlalu mengandalkan


menemukan bahwa, permasalahan yang penggunaan buku guru dan buku siswa
ditemukan berasal dari siswa. Hal ini yang diberikan tanpa menganalisis terlebih
dikarenakan permasalahan langsung dahulu apakah buku tersebut sesuai dengan
merujuk pada penggunaan model problem kurikulum. Sedangkan masalah yang
based learning pada pendekatan saintifik disebabkan siswa ialah; Siswa kurang
yang menekankan pembelajaran penerapan mampu berpikir kritis, menganalisis,
pendekatan saintifik yang diterapkan pada mencarisolusi dari permasalahan yang
kurikulum 2013. Hal tersebut dikarenakan terjadi di sekitarnya. Sedangkan
hasil belajar siswa masih rendah dan permasalahan yang bersifat umum antara
sebagian besar belum mempunyai lain ;
keterampilan saintifik. Proses Dalam penelitian Agviola. D dan
pembelajaran siswa kelas 4 pada tema Sulistya W. (2019:235) menemukan
Selalu Berhemat Energi hasilnya sangat masalah dengan penyelesaiannya
rendah. Sehingga dapat disimpulkan menggunakan model Problem Based
keterampilan saintifik ini menunjukkan Learning. Dalam hal ini, masalah berasal
keterampilan proses saintifik siswa pada dari siswa yaitu, ketidak tuntasan nilai
kategori tertentu belum dapat mencapai siswa yang di sebabkan kurangnya
kategori yang tinggi. kemampuan siswa dalam proses terutama
Pada penelitian Melindawati dalam mengamati, menanya, mencoba,
(2016:2-3) menemukan masalah yang mengolah, menalar, mencipta, menyajikan,
solusinya dapat dituntaskan menggunakan dan mengkomunikasikan masih sangat
model problem based learning. rendah ditunjukkan dengan ketuntasan
Diantaranya terdapat masalah berasal dari belajar siswa dalam pembelajaran tematik
siswa yaitu ; 1) guru di sekolah tersebut 65% dari 20 siswa atau 13 siswa belum
beranggapan bahwa buku guru dan buku tuntas dengan rata- rata hasil belajar siswa
siswa merupakan satusatunya buku yang mencapai 59,5. Ketidaktuntasan dalam
menjadi patokan, 2) Bahan ajar yang belajar mengindikasikan bahwa
dimiliki guru belum menantang siswa agar pembelajaran belum efektif.
dapat memecahkan masalah yang terjadi di Berdasarkan temuan Surya
sekitarnya, 3) Guru terlalu kaku dalam (2017:40) dengan menggunakan model
proses pembelajaran, 4) Pada umumnya problem based learning sebagai solusi
bahan ajar tidak dirancang oleh guru, akan pemecahan masalah, ditemukan masalah
427
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

yang berasal dari guru diantaranya ; 1) dengan tujuan yang disampaikan Bengi
proses pembelajaran masih berpusat Birgili yaitu dengan menyatukan
kepada guru, 2) guru belum memberikan keterampilan berpikir kreatif dan kritis
pengalaman langsung dan belum dalam PBL; keterampilan berpikir ganda,
menghadapkan peserta didik pada untuk menghasilkan solusi yang berbeda
kehidupan nyata sebagai dasar memahami dan menyarankan solusi yang mungkin
yang abstrak, 3) guru hanya mengikuti menunjukkan kreativitas sedangkan
materi sesuai yang ada pada buku teks, penalaran dan kecurigaan keterampilan,
sehingga peserta didik tidak bisa berpikir berpikir analitis, melihat ide tanpa
secara kritis, tidak peka terhadap prasangka menunjukkan pemikiran kritis.
permasalahan yang ditemui dalam Barber, King & Buchanan
kehidupan sehari-hari, serta tidak dapat (2015:59) mengemukakan masalah yang
menyelesaikan permasalahan tersebut, 4) berasal dari guru yaitu; 1). Guru kurang
pada saat proses pembelajaran berlangsung memahami pembelajaran berbasis
aktivitas belajar peserta didik kurang aktif masalah, 2) penilaian tugas oleh guru
terlihat dari peserta didik belum berani belum otentik. Sedangkan masalah dari
mengeluarkan pendapatnya, ketika guru siswa yaitu; 1) siswa belum berfikir kritis
bertanya peserta didik hanya diam saja, dan, 2) komunitas online siswa yang
dikarenakan peserta didik sudah terbiasa produktif dan bermakna masih rendah.
dengan mendengarkan apa yang Penggunaan model problem based learning
disampaikan oleh guru di depan kelas digunakan sebagai solusi pemecahan
kemudian mencatat materi pembelajaran masalah tersebut.
yang ada pada buku teks.
Berdasarkan temuan Fauzia
Dalam penelitian Birgili (2015:72) (2018:41) menjelaskan masalah-maslah
menemukan masalah bahwa, banyak yang ditemukannya selama penelitian.
peserta didik belum memahami makna Masalah-maslah dari guru antara lain: 1)
berpikir sebagai tujuan pembelajaran dan guru masih belum berjalan secara
pendidikan, dan dengan demikian maksimal khususnya pada mata pelajaran
pertanyaan, yang membutuhkan matematika, 2) guru mengajar yang masih
pemikiran, dan menantang, masalah konvensional dengan ceramah,
tersebut berasal dari siswa dengan solusi menjelaskan materi di depan kelas, dan
masalah dengan menggunakan model melakukan tanya jawab dengan peserta
problem based learning. Hal ini dipertegas didik yang bisa atau aktif di dalam kelas,
428
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

3) pembelajaran didominasi oleh guru. lain; 1) Dalam pelaksanaan pembelajaran


Sedangkan dari siswa ialah; 1) peserta belum menggunakan model-model
didik pasif, tidak memiliki banyak peran pembelajaran inovatif yang dapat melatih
dalam proses pembelajaran, 2) Peserta dan mengembangkan kemampuan berfikir
didik kurang diberi kesempatan untuk kritis siswa. Sedangkan masalah dari siswa
menyusun pengetahuannya sendiri dalam yaitu; 1) Kemampuan berfikir kritis siswa
proses pembelajaran. khususnya pada pembelajaran tematik
belum menunjukkan hasil yang
Abdurrozak dkk (2016:872)
memuaskan, 2) Pengembangan
menjelaskan bahwa, kemampuan berpikir
kemampuan berpikir kritis siswa masih
kreatif siswa di Indonesia cenderung masih
belum terlihat dalam proses pembelajaran
kurang. Permasalahan yang terjadi tersebut
terlihat pada saat pembelajaran di kelas,
sesuai dengan fakta yang terjadi di
hanya beberapa siswa saja yang menjawab
lapangan dengan masih banyaknya
pertanyaan dari guru dan saat proses
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran menunjukkan tidak adanya
konvensional yang mengutamakan metode
respon yang diberikan siswa terhadap apa
ceramah, text book oriented dan teacher
yang disampaikan oleh guru, 3) hasil skor
centered. Sehingga mengakibatkan
siswa dalam mengerjakan soal uraian dan
kemampuan berpikir siswa tingkat dasar
analisis yang membutuhkan tingkatan
masih tergolong rendah karena hanya
berpikir kritis masih sangat rendah saat
memperhatikan guru. Hal lain yang
mengerjakan soal uraian, peneliti melihat
menghambat dalam kemampuan berpikir
ketika siswa mengerjakan soal, siswa
kreatif siswa adalah terpakunya jawaban
telihat mengerjakan soal tanpa
siswa terhadap materi atau konsep yang
mengidentifikasi masalah yang diberikan
ada pada buku dan pendapat orang lain,
sehingga jawaban yang diberikan siswa
sehingga tidak dapat berkembang dengan
tidak sesuai dan terkesan seadanya.
baik. Berdasarkan masalah-masalah yang
dipaparkan tersebut, terlihat bahwa Dari analisis penelitian tentang
masalah berasal dari guru dengan pemecahan masalah menggunakan model
pengelesaian masalah menggunakan model problem based learning diatas, masalah
problem based learning. tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu masalah yang (1) bersumber dari
Dalam penelitian Susilowati
guru dan (2) masalah yang bersumber dari
dkk(2018:58-59) menjelaskan masalah-
siswa.
maslah yang terjadi karena guru antara
429
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Masalah-masalah yang bersumber Mariyani, Anna.2019 tentang Penerapan


dari guru dalam pelaksanaan model Model Problem Based Learning Dalam
problem based learning yaitu masalah Pembelajaran PKn untuk Meningkatkan
yang dikemukakan oleh ; 1) A M (2016), Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Bangga
2) O D H (2018) , 3) S (2019), 4) A, dkk Sebagai Anak Indonesia Bagi Siswa Kelas
(2018), 5) A, dkk (2018), 6) A M (2019), III, berikutnya penelitian Faisal, dkk.2018
7) E W W (2016), 8) F dkk (2018), 9) K tentang Penerapan Model Problem Based
V & K W W (2018), 10) M N dkk (2018), Learning untuk Meningkatkan Berpikir
11) N dan F A (2018), 12) R M dan F Kritis dan Hasil Belajar IPA Dalam Tema
(2019), 13) R R & M (2015), 14) S M 8 Kelas 4 SD, penelitian Melindawati,
(2016), 15) Y F S (2017), 16) B B (2015), Silfi.2016 tentang Pengembangan Bahan
17) W B, S K & S B (2015), 18) H A F Ajar Tematik Terpadu Dengan Model
(2017:41), 19) R A dkk (2016:872), Problem Based Learning di Kelas IV
sedangkan masalah-masalah yang Sekolah Dasar, penelitian Barber, Wendy.,
bersumber dari siswa yaitu masalah- King, Sherry, & Buchanan, Sylvia (2015)
masalah yang dikemukakan oleh ; 1) S S tentang Problem Based Learning and
(2019), 2) A T S (2015), 3) D O W Authentic Assessment in Digital
(2016), 4) H M dkk (2018:38), 5) T.D dan Pedagogy: Embracing the Role of
N S W. (2019:235), dan 6) Y F S Collaborative Communities, penelitian
(2017:40). Awalia.F, Hadist.2018 tentang Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based
Di samping itu ada juga
Learning untuk Meningkatkan Hasil
diantaranya beberapa penelitian yang
Belajar Matematika SD, serta penelitian R.
permasalahannya bersumber dari guru dan
Susilowati dkk(2018) tentang Penerapan
siswa, yaitu penelitian Anastasia, dkk.
Model Problem Based Learning Berbantu
2018 tentang Penerapan Model
Media Audio Visual Untuk Meningkatkan
Pembelajaran Problem Based Learning
Berpikir Kritis Kelas 4 SD.
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis dan Hasil Belajar Matematika Siswa Berdasarkan hasil analisis di atas
Kelas 4 SD, penelitian Andika, dkk.2018 dapat disimpulkan bahwa masalah-
tentang Meningkatkan Keaktifan dan Hasil masalah yang dikemukakan dan ditemukan
Belajar Siswa Melalui Model dalam penelitian-penelitian menggunakan
Pembelajaran Problem Based Learning model problem based learning lebih
(PBL) Pada Siswa Kelas 4 SD, penelitian banyak yang bersumber dari guru baik

430
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

yang berkaitan dengan (1) cara mengajar yang menarik dalam pembelajaran yang
yang masih berpusat pada guru, (2) diberikan guru, (6) berfikir kritis siswa
pemabagian materi hanya berpatokan dari yang kurang terasah karena masalah yang
buku paket saja, (3) pembuatan Rancangan ditemukan dalam pembelajaran masih
Rencana Pembelajaran (RPP) masih sedikit.
mengambil patokan dari buku paket tanpa Hal ini sejalan dengan menurut
penyesuaian dengan kreatifitas pengajar, Padmavathy (2013) (dalam Amalia
(4) terlalu banyak menggunakan metode (2016:526)) menyatakan bahwa,
ceramah, (5) kurang membangkitkan minat
“…Problem-Based Learning (PBL)
siswa dalam belajar dikarenakan describes a learning environment where
pengembangan model dan tenik problems drive the learning. That is,
pembelajaran belum maksimal, (6) kurang learning begins with a problem to be
mengenal model pembelajran lain solved, and the problem is posed is such a
sehingga pembelajaran terasa way that students need to gain new
membosankan bagi siswa, (7) pemilihan knowledge before they can solve the
masalah untuk siswa belum mendekati problem, yang artinya PBL
kehidupan nyata siswa tersebut, (8) guru menggambarkan pembelajaran yang di
kurang memberikan siswa kesempatan dorong menggunakan masalah.
untuk menyelesaikan masalah yang
Tan (2012) (dalam Surya (2017:40)
diberikan secara tuntas.
menyatakan pembelajaran berbasis
Sedangkan masalah yang masalah (Problem Based Learning)
bersumber dari siswa terkaitan dengan (1) merupakan inovasi dalam pembelajaran
kurang terasahnya pola pikir siswa karena karena dalam PBM kemampuan berpikir
guru belum mengoptimalkan siswa betul-betul dioptimalisasikan
pembelajaran, (2) rendahnya pemahaman melalui proses kerja kelompok atau tim
siswa dikarenakan variasi pembelajaran yang sistematis, sehingga siswa dapat
dari guru belum banyak, (3) siswa tidak memberdayakan, mengasah, menguji, dan
aktif dalam pembelajaran dikarenakan mengembangkan kemampuan berpikirnya
pembeljaran masih berpusat pada guru, (4) secara berkesinambungan. Ibrahim dan
siswa kebingungan dalam pembelajaran Nur dalam Hermawan dan Prabawanto
dikarenakan runtutan pembelajaran yang (2016:3) menyatakan “Pembelajaran
kurang terarah, (5) minat pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu
yang kurang karena tidak menemukan hal pendekatan pembelajaran yang digunakan
431
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dan menerima pendapat orang lain,
siswa dalam situasi yang berorientasi pada menanamkan sikap sosial yang positif
masalah dunia nyata, termasuk didalamnya diantara pembelajar, (6) Pengkondisian
belajar bagaimana belajar”. pembelajar dalam belajar kelompok yang
saling berinteraksi terhadap pembelajaran
Sedangkan Kunandar dalam
dan temannya sehingga pencapaian
Saputra (2016:2) menyatakan PBL
ketuntasan belajar pembelajar dapat
merupakan suatu pendekatan pembelajaran
diharapkan.
yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang cara berfikir kritis dan
SIMPULAN
keterampilan pemecahan masalah, serta
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk memperoleh pengetahuan dan
merupakan sebuah proses yang sangat
konsep esensial dari materi pembelajaran.
dinamis, serta banyak ditemukan berbagai
Mustaji (2012:150) memaparkan kendala atau masalah. Masalah tersebut
beberapa kelebihan metode pemecahan dapat ditimbulkan dari peserta didik, guru
masalah sebagai berikut ; (1) Pembelajar (meliputi ; metode mengajar, model
lebih memahami konsep yang diajarkan pembelajaran, perangkat mengajar), sarana
sebab mereka sendiri yang menemukan prasarana sekolah, lingkungan sekolah,
konsep tersebut, (2) Melibatkan secara dan sebagainya. Dalam memperbaiki
aktif memecahkan masalah dan menuntut masalah suatu proses pembelajaran,
keterampilan berpikir pembelajaran yang beberapa peneliti memberikan solusi
lebih tinggi, (3) Pengetahuan tertanam pemilihan model pembelajaran dapat
berdasarkan skema yang dimiliki membantu pemecahan masalah. Salah satu
pembelajar sehingga pembelajaran lebih model pembelajaran yang digunakan oleh
bermakna, (4) Pembelajar dapat
beberapa peneliiti untuk mengatasi
merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah adalah model Problem Based
masalah-masalah yang diselesaikan Learning. Model Problem Based Learning
langsung dikaitkan dengan kehidupan (PBL) disebut juga model pembelajaran
nyata, hal ini dapat meningkatakan berbasis masalah (PBM).
motivasi dan ketertarikan pembelajar
Dari analisis 25 artikel-artikel
terhadap bahan yang dipelajari, (5)
penelitian menggunakan model problem
Menjadikan pembelajar lebih mandiri dan
based learning di Sekolah Dasar di atas,
lebih dewasa, mampu memberi aspirasi
432
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

dalam analisis masalah-masalah tersebut (2016), 16) Yenni Fitra Surya (2017), 17)
masalah yang terlihat adalah masalah dari Dr. Wendy Barber, Sherry King & Sylvia
guru dan siswa dengan penyelesaian Buchanan (2015), 18) Hadist Awalia
masalah menggunakan model Fauzia (2017:41) dan 19) R. Susilowati
pembelajaran problem based learning. dkk(2018). Sedangkan masalah-masalah
Dalam analisis masalah-masalah yang yang bersumber dari siswa yaitu masalah
ditemukan, didominasi oleh masalah- yang dikemukakan oleh ; 1) Anastasia, dkk
masalah dari guru ataupun pengajar. (2018), 2) Andika, dkk (2018), 3) Anna
Sedangkan masalah-masalah dari siswa Mariyani (2019), 4) Faisal dkk (((((2018),
hampir sebanding dengan masalah guru. 5) Kresensia Vera & Krisma Widi
Hal ini disebabkan masalah pada siswa Wardani (2018), 6) Rismaerista Rini &
dapat terjadi karena adanya maslah pada Mawardi (2015), 7) Silfi Melindawati
guru atau pengajar. (2016), 8) Bengi Birgili (2015), 9) Dr.
Wendy Barber, Sherry King & Sylvia
Dari analisis 25 artikel yang relevan
Buchanan (2015), 10) Hadist Awalia
dengan model problem based learning
Fauzia (2017:41), 11) Rizal Abdurrozak
terdapat 14 artikel yang memiliki masalah
dkk (2016:872), 12) Heri Mulyanto dkk
dari siswa atau peserta didik, sedangkan 19
(2018:38), 13) Tanti Agviola.D dan
masalah lainnya adalah masalah dari guru
Naniek Sulistya W. (2019:25), dan 14)
atau pengajar. Masalah-masalah yang
Yenni Fitra Surya (2017:40). Di samping
berasal dari guru atau pengajar diantaranya
itu ada juga diantaranya beberapa
yaitu masalah-masalah yang dikemukakan
penelitian yang permasalahannya
oleh 1) Suci Setyawati (2019), 2) Annisa
bersumber dari guru dan siswa, yaitu
Marsali (2016), 3) Obaja Dwi Handoko
penelitian Anastasia, dkk. (2018), Andika,
(2018), 4) Stefani (2019), 5) Anastasia,
dkk.(2018), Mariyani, Anna.(2019), Faisal,
dkk (2018), 6) Andika, dkk (2018), 7)
dkk.(2018), Melindawati, Silfi.(2016),
Anna Mariyani (2019), 8) Arief
Barber, Wendy., King, Sherry, &
Trihandoko Saputra (((((2015), 9) Doli
Buchanan, Sylvia (2015), Awalia.F,
Oktaseda Warizona (2016), 10) Endang
Hadist.(2018), serta R. Susilowati
Widi Winarni (((((2016), 11) Faisal dkk
dkk(2018).
(((((2018), 12) Marda Novellia dkk
(2018), 13) Nurdyansyah Nurdyansyah Permasalahan yang dikemukakan dan
dan Fitri Amalia (2018), 14) Rama Mulia ditemukan dalam penelitian-penelitian
dan Firman (2019), 15) Silfi Melindawati menggunakan model problem based

433
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

learning lebih banyak yang bersumber dari yang menarik dalam pembelajaran yang
guru baik yang berkaitan dengan (1) cara diberikan guru, (6) berfikir kritis siswa
mengajar yang masih berpusat pada guru, yang kurang terasah karena masalah yang
(2) pemabagian materi hanya berpatokan ditemukan dalam pembelajran masih
dari buku paket saja, (3) pembuatan sedikit.
Rancangan Rencana Pembelajaran (RPP) Berdasarkan hasil analisis 25 artikel
masih mengambil patokan dari buku paket relevan tersebut kesimpulan yang dapat
tanpa penyesuaian dengan kreatifitas diambil bahwa, masalah-masalah yang
pengajar, (4) terlalu banyak menggunakan
dikemukakan dalam penelitian-penelitian
metode ceramah, (5) kurang menggunakan model problem based
membangkitkan minat siswa dalam belajar learning lebih terfokus untuk memperbaiki
dikarenakan pengembangan model dan cara mengajar guru ataupun pengajar,
tenik pembelajaran belum maksimal, (6) dibandingkan untuk memperbaiki masalah
kurang mengenal model pembelajran lain yang ada pada siswa ataupun peserta didik.
sehingga pembelajaran terasa
Berdasarkan kesimpulan tersebut,
membosankan bagi siswa, (7) pemilihan
dalam penelitian studi literatur ini peneliti
masalah untuk siswa belum mendekati
mengajukan beberapa saran untuk
kehidupan nyata siswa tersebut, (8) guru
dipertimbangkan: 1) penerapan model
kurang memberikan siswa kesempatan
pembelajaran seharusnya dapat
untuk menyelesaikan masalah yang
mengoptimalkan proses belajar mengajar,
diberikan secara tuntas, di samping ada
serta dapat menyelesaikan permasalahan
juga permasalahan yang bersumber dari
yang terjadi baik oleh guru maupun siswa
siswa terkaitan dengan (1) kuarang
sehingga proses belajar mengajar dapat
terasahnya pola pikir siswa karena guru
kembali kondusif untuk mencapai tujuan
belum mengoptimalkan pembelajaran, (2)
pembelajaran, 2) penelitian studi literatur
rendahnya pemahaman siswa dikarenakan
ini dapat dijadikan pertimbangan dalam
variasi pembelajaran dari guru belum
pemilihan-pemilihan masalah agar
banyak, (3) siswa tidak aktif dalam
permasalahan dapat singkron dengan
pembelajaran dikarenakan pembeljaran
solusi yang diberikan..
masih berpusat pada guru, (4) siswa
kebingungan dalam pembelajaran REFERENSI
dikarenakan runtutan pembelajaran yang Asriningtyas, A. N., Kristin, F., &
kurang terarah, (5) minat pembelajaran Anugraheni, I. (2018). Penerapan
yang kurang karena tidak menemukan hal
434
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Model Pembelajaran Problem Learning untuk Meningkatkan


Based Learning untuk Hasil Belajar Matematika SD.
Meningkatkan Kemampuan Primary: Jurnal Pendidikan Guru
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Sekolah Dasar, 7(1), 41.
Matematika Siswa Kelas 4 SD. https://doi.org/10.33578/jpfkip.v7i
JIPMat, 3(1). 1.5338.
https://doi.org/10.26877/jipmat.v3i
1.2226. Fitri Amalia, N., & Pujiastuti, E.
(2016).523 Kemampuan Berpikir
Abdurrozak, R., Jayadinata, A. K., & Kritis dan Rasa Ingin Tahu
'Atun, I. (2016). Pengaruh Model Melalui Model Pbl. e-journal
Problem Based Learning unnes, 526.
Terhadap Kemampuan Berpikir https://www.google.com/url?sa=t
Kreatif Siswa. Jurnal Pena Ilmiah, &rct=j&q=&esrc=s&source=web
1(1), 872. &cd=&ved=2ahUKEwj52ezc4Pbs
AhWRWHwKHWZKBPMQFjA
Barber, W., King, S., & Buchanan, S. AegQICBAC&url=https%3A%2F
(2015). Problem Based Learning %2Fjournal.unnes.ac.id%2Fsju%2
and Authentic Assessment in Findex.php%2Fprisma%2Farticle
Digital Pedagogy: Embracing the %2Fdownload%2F21571%2F102
Role of Collaborative 66%2F&usg=AOvVaw0HuOL9jF
Communities. Electronic Journal btBR-3FtFNGzQD.
of e-Learning, 13(2), 59.
www.ejel.org. Handoko, O. (2018). Model Pembelajaran
Problem Based Learning Dapat
Dewi, T. A., & Wardani, N. S. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar
Peningkatan Hasil Belajar Tematik Subtema Keberagaman Budaya
Melalui Pendekatan Problem Bangsaku. Journal for Lesson and
Based Learning Siswa Kelas 2 Learning Studies, 1(3), 232.
SD. Jurnal Riset Teknologi dan https://doi.org/10.23887/jlls.v1i3.1
Inovasi Pendidikan, 2(1), 235. 5385.

Fauzia, H. A. (2018). Penerapan Model Hermawan, D., & Prabawanto, S. (2016).


Pembelajaran Problem Based Pengaruh Penerapan Model
435
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Pembelajaran Problem Based Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


Learning Berbantuan Media pada Konsep Bangga Sebagai
Teknologi Informasi dan Anak Indonesia Bagi Siswa Kelas
Komunikasi Terhadap III. Jurnal Global Citizen : Jurnal
Kemampuan Koneksi Matematis Ilmiah Kajian Pendidikan
Siswa Sekolah Dasar. Kewarganegaraan, 8(2).
EduHumaniora | Jurnal https://doi.org/10.33061/jgz.v8i2.3
Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 371.
7(1), 3.
https://doi.org/10.17509/eh.v7i1.2 Melindawati, S. (2016). Pengembangan
791. Bahan Ajar Tematik Terpadu
dengan Model Problem Based
Husni, R. (2020). Analisis Masalah- Learning di Kelas IV Sekolah
Masalah Penelitian Pada Dasar. ELEMENTARY SCHOOL
Penggunaan Model Discovery JOURNAL PGSD FIP UNIMED,
Learning Di Sekolah Dasar. e- 5(1), 2-3.
journal pembelajaran inovasi, https://doi.org/10.24114/esjpgsd.v
8(6), 110-123. 5i1.3974.
http://ejournal.unp.ac.id/students/i
ndex.php/pgsd. Miftakhul Islam, F., Harjono, N., &
Septian Airlanda, G. (2018).
Marsali A. (2016). Peningkatan Penerapan Model Problem Based
Pembelajaran Tematik Terpadu Learning untuk Meningkatkan
dengan Menggunakan Model Berpikir Kritis dan Hasil Belajar
Problem Based Learning di Kelas IPA dalam Tema 8 Kelas 4 SD.
IV Sekolah Dasar. e-Jurnal Jurnal Mitra Pendidikan (JMP
Inovasi Pembelajaran SD Volume Online), 2(7), 614-615. http://e-
1, Tahun 2016, 1. jurnalmitrapendidikan.com.
http://103.216.87.80/students/inde
x.php/pgsd/article/view/2009. Mulia, R., & Firman. (2019). Model
Problem Based Learning ,
Mariyani, A. (2019). Penerapan Model Aktivitas dan Hasil Belajar
Problem Based Learning Dalam Tematik Di Sekolah Dasar.
Pembelajaran PKn untuk RESEARCHGATE, 4.
436
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

https://www.researchgate.net/publi
cation/330161969. Nurdyansyah, & Amalia, F. (2018).
Model Pembelajaran Berbasis
Mulyanto, H., Gunarhadi, G., & Masalah Pada Pelajaran IPA
Indriayu, M. (2018). The Effect Of Materi Komponen Ekosistem.
Problem Based Learning Model http://eprints.umsida.ac.id/id/eprin
On Student Mathematics Learning t/1611.
Outcomes Viewed From Critical
Thinking Skills. International Oktaseda Warizona, D. (2016).
Journal of Educational Research Peningkatan Pembelajaran
Review, 3(2), 38. Tematik Terpadu Dengan Model
https://doi.org/10.24331/ijere.4084 Problem Based Learning (PBL)
54. Di Kelas IV SD. e-Jurnal Inovasi
Pembelajaran SD I, 4-5.
Novellia, M. (2018). Penerapan Model http://ejournal.unp.ac.id/index.php
Pembelajaran Problem Based /pd.
Learning (PBL) untuk
Peningkatan Kemampuan Berpikir Pamungkas, A. D., Kristin, F., &
Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Anugraheni, I. (2018).
dalam Pembelajaran Tematik. Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Journal for Lesson and Learning Belajar Siswa Melalui Model
Studies, 1(2), 150. Pembelajaran Problem Based
https://doi.org/10.23887/jlls.v1i2.1 Learning (PBL) Pada Siswa Kelas
4760. 4 SD. NATURALISTIC : Jurnal
Kajian Penelitian Pendidikan dan
Noveltus Agves Pratama. 2019. Pembelajaran, 3(1), 287-293.
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa https://doi.org/10.35568/naturalisti
Pada Pembelajaran Tematik c.v3i1.268.
Terpadu dengan Menggunakan
Model Problem Based Learning Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
(PBL) di kelas IV SDN 03 Pakan Menggunakan Model Problem
Labuah Kota Bukittinggi”. Based Learning (PBL) Pada
Falkultas Ilmu Pendidikan : Pembelajaran Tematik Terpadu di
Universitas Negeri Padang. Sekolah Dasar | Saputra | E-
437
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

journal vembelajaran Inovasi, 6(1), 43-44.


Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. https://doi.org/10.15548/nsc.v6i1.
(n.d.). Jurnal Elektronik 1555
Universitas Negeri Padang.
https://ejournal.unp.ac.id/students/ Setyawati, S., Kristin, F., &
index.php/pgsd/article/view/2008 Anugraheni, I. (2019). Penerapan
Model Pembelajaran Problem
R. Susilowati, S. C. Relmasira, & A. T. A Based Learning (PBL) untuk
Hardini. (2018). Penerapan Model Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Problem Based Learning Berbantu Belajar Siswa Kelas 2 SD. Jurnal
Media Audio Visual untuk Ilmiah Pengembangan
Meningkatkan Berpikir Kritis Pendidikan, 1(2), 95.
Kelas 4 SD. Jurnal Ilmiah
Pendidikan dan Pembelajaran, Stefani, & Abidin, Z. (2019). Penggunaan
2(1), 58-59. Model PBL untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada
Rini, R., & Mawardi, M. (2015). Pembelajaran Tematik Terpadu di
Peningkatan Keterampilan Proses Kelas V SD Negeri 05 Bandar
Saintifik dan Hasil Belajar Siswa Buat Kota Padang. SEJ (School
Kelas 4 SDN Slungkep 02 Tema Education Journal), 9(4), 347.
Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Menggunakan Model Problem Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Based Learning. Scholaria : Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 5(1), 104. Surya, Y. F. (2017). Penerapan Model
https://doi.org/10.24246/j.scholari Pembelajaran Problem Based
a.2015.v5.i1.p103-113 Learning untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa
Sari, M., & Asmendri, A. (2020). Kelas IV SDN 016 Langgini
Penelitian Kepustakaan (Library Kabupaten Kampar. Journal
Research) dalam Penelitian Cendekia: Jurnal Pendidikan
Pendidikan IPA. NATURAL Matematika, 1(1), 40.
SCIENCE: Jurnal Penelitian
Bidang IPA dan Pendidikan IPA,
438
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Trihandoko Saputra, A. (2015). Jurnal Pendidikan Matematika


Peningkatan Kemampuan Berpikir Universitas Lampung, 2(4), 4.
Kritis Menggunakan Model http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.
Problem Based Learning (PBL) php/MTK/article/view/5163
Pada Pembelajaran Tematik
Terpadu di Sekolah Dasar. e- Yazar Soyadı, B. B. (2015). Creative and
Jurnal Inovasi Pembelajaran SD, Critical Thinking Skills in
1(2015), 2-3. Problem-Based Learning
Environments. Journal of Gifted
Vera, K., & Widi Wardani, K. (2018). Education and Creativity, 2(2),
Peningkatan Keterampilan 71-71.
Berfikir Kritis Melalui Model https://doi.org/10.18200/jgedc.201
Problem Based Learning 5214253.
Berbantuan Audio Visual Pada https://serupa.id/pendidikan-
Siswa Kelas IV SD. Jurnal Riset pengertian-unsur-tujuan-fungsi-
Teknologi dan Inovasi Pendidikan, dsb-lengkap/
1(2), 38.

Widi Winarni, E. (2016). Pengaruh


Pelaksanaan Program
Pengurangan Risiko Bencana
Terintegrasi Menggunakan Model
Problem Based Learning Berbasis
ICT Bagi Siswa Kelas IV SD IT
IQRA’ 1 di Kota Bengkulu. JINoP
(Jurnal Inovasi Pembelajaran),
2(2), 351.
https://doi.org/10.22219/jinop.v2i2
.2626

Widarti, S., Yunarti, T., & Asnawati, R.


(2014). Penerapan Model PBL
Untuk Meningkatkan Kemampuan
Representasi Matematis Siswa.
439
Mohd Ikhwan, Desyandri │ Analisa Permasalahan Pada Penelitian Pelaksanaan Model Problem Basic Learning
Di Sekolah Dasar

You might also like