Professional Documents
Culture Documents
Mela Darmayanti1, Non Dwishiera Cahya Anasta2, Arie Rakmat Riyadi3, Effy Mulyasari4
1, 2, 3, 4
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract:. Classroom Action Research (CAR) is a report of the teacher's real activities in
solving problems that occur in teaching and learning activities in the classroom while
improving the quality of learning in accordance with the teacher's professional development
goals. In fact, UPI PGSD Primary School teachers still encounter difficulties in making PTK
proposals as an initial step in fulfilling their professional competencies. Based on this, this
study aims to improve the competency of SD PGSD UPI Partner teachers in preparing PTK
proposals. The form of activities carried out is assistance with the deductive training model.
This research is a quantitative research in the form of a descriptive approach. Data collection
was obtained through a questionnaire distributed to 18 PGSD UPI Partner school teachers as
mentoring participants. The study began with an identification of the needs of UPI PGSD
Primary School SD teachers, followed by assistance in the preparation of the CAR proposal.
Assistance materials include CAR in the development of the teaching profession, CAR credit
report figures, exploring research problems, and preparing CAR proposals. The results showed
an increase in the ability of understanding teachers in preparing PTK proposals.
Keyword: Assistance, Classroom Action Research Proposal, Teacher Professionalism
Abstrak: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan laporan kegiatan nyata guru dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas sekaligus
memperbaiki mutu pembelajaran sesuai dengan tujuan pengembangan profesi guru. Pada
kenyataannya guru SD Mitra PGSD UPI masih menemui kesulitan dalam membuat proposal
PTK sebagai langkah awal pemenuhan kompetensi profesinya. Berdasarkan hal tersebut
penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SD Mitra PGSD UPI dalam
menyusun proposal PTK. Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu pendampingan dengan model
pelatihan deduktif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk pendekatan
deskriptif. Pengumpulan data didapatkan melalui angket yang disebar pada 18 guru sekolah
Mitra PGSD UPI selaku peserta pendampingan. Penelitian diawali dengan identifikasi
kebutuhan guru SD Mitra PGSD UPI, dilanjutkan dengan pendampingan penyusunan proposal
PTK. Materi Pendampingan meliputi PTK dalam pengembangan profesi guru, angka kredit
laporan PTK, penggalian masalah penelitian, dan penyusunan proposal PTK. Hasil penelitian
menunjukan adanya peningkatan kemampuan pemahaman guru dalam menyusun proposal
PTK.
Kata Kunci: Pendampingan, Proposal Penelitian Tindakan Kelas, Profesionalitas Guru
1
Universitas Pendidikan Indonesia, Email: meladarmayanti@upi.edu
2
Universitas Pendidikan Indonesia, Email: shiera.vh@gmail.com
3
Universitas Pendidikan Indonesia, Email: arie.riyadi@upi.edu
4
Universitas Pendidikan Indonesia, Email: effy@upi.edu
Darmayanti, Dwishiera, Riyadi, Mulyasari: Meningkatkan Profesionalitas Guru Melalui Pendampingan Penulisan Proposal PTK 159
PENDAHULUAN mampu merancang pembelajaran sesuai
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan kebutuhan dan tujuan
bukanlah sebuah istilah asing bagi seorang pemeblajaran. Guru harus berperan
pendidik, khususnya guru di Sekolah sebagai perancang atau desainer
Dasar. Kegiatan PTK terintegrasi dengan pembelajaran agar dapat memenuhi tugas
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, utamanya. Guru harus mampu mendesain
sehingga tidak akan mengganggu tugas proses pembelajaran secara produktif,
guru untuk mengajar. Jenis penelitian ini efektif, efisien dan inovatif (Sani, 2013).
merupakan yang termudah dan paling Guru sebagai sebuah profesi juga harus
cocok bagi guru, karena dilakukan oleh mampu menjalankan tugasnya secara
guru di dalam kelasnya berdasarkan pada profesional (Jihad, 2013). Peningkatan
permasalahan yang dialami (Sanjaya, profesionalisme guru berkaitan erat
2016). Di dalam kegiatan pembelajaran, dengan penulisan karya tulis ilmiah.
guru secara langsung berinteraksi dengan Melalui kegiatan penelitian ilmiah guru
siswa, sehingga guru akan betul-betul dapat meningkatkan profesionalitasnya
memahami permasalahan yang terjadi di sebagai guru serta dapat meningkatkan
dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan kualitas layanan pembelajaran juga
demikian guru memiliki kewajiban untuk pengelolaan kelas. PTK merupakan suatu
mencari solusi/ pemecahan masalah untuk bentuk kegiatan ilmiah yang dapat
setiap permasalahan yang terjadi di dalam dilakukan guru di dalam kelas dengan
kegiatan pembelajarannya. melakukan berbagai tindakan untuk
Penyelesaian masalah yang terjadi meningkatkan proses dan hasil
di dalam kelas dalam hal ini terkait proses pembelajaran.
dan hasil pembelajaran, akan memberikan Pada hakikatnya kegiatan ilmiah
perbaikan pada kualitas pembelajaran. PTK berfungsi sebagai bahan refleksi diri,
Salah satu upaya untuk meningkatkan khususnya dalam proses belajar mengajar
kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas yang dapat
harus diawali dengan meningkatkan mutu dipertanggungjawabkan (Hopkins, 2011).
guru sebagai tenaga pendidikan. Guru Selain berdampak langsung pada kualitas
merupakan komponen pendidikan yang pembelajaran, PTK juga menjadi sebuah
memiliki peran penting dalam kegiatan syarat untuk kenaikan pangkat/golongan
belajar mengajar. Jika tugas seorang guru para guru. Di dalam UU memang tidak
hanyalah menyampaikan materi, tentu dinyatakan secara langsung bahwa guru
semua orang dapat melakukannya. Namun memiliki kewajiban untuk melakukan
istilah guru merupakan sebuah profesi penelitian, berbeda halnya dengan profesi
yang berdasarkan UU NO 14 Tahun dosen. Akan tetapi berdasarkan Permen
2005 merupakan pendidik profesional PAN No 16 Tahun 2009 Pasal 11.c
dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengenai pengembangan keprofesian yang
membimbing, mengarahkan, melatih, berkelanjutan, dinyatakan bahwa publikasi
menilai, dan mengevaluasi peserta didik atas hasil penelitian menjadi salah satu hal
pada pendidikan anak usia dini jalur yang wajib dipenuhi guru selama bertugas
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan dalam profesinya. Selain itu dikuatkan
pendidikan menengah. pula oleh Peraturan bersama Mendiknas
Berdasarkan hal tersebut di dalam dan Kepala BAKN Nomor 03/V/PB/2010
sebuah kegiatan belajar mengajar, seorang dan Nomor 14 Tahun 2010 yang
guru bukan hanya sebagai penyampai menyatakan bahwa syarat kenaikan
materi, namun juga harus mampu pangkat/ jabatan guru dari III/b ke pangkat
membimbing, mengarahkan, jabatan lebih tinggi yaitu dengan
melatih,menilai dan mengevaluasi peserta melaksanakan kegiatan pengembangan diri
didik. Hal ini dapat tercapai jika guru dan publikasi ilmiah yang antara lain yaitu
Darmayanti, Dwishiera, Riyadi, Mulyasari: Meningkatkan Profesionalitas Guru Melalui Pendampingan Penulisan Proposal PTK 161
lebih meningkat. Adapun indikator
METODOLOGI PENELITIAN keberhasilan dalam penelitian ini yaitu,
Penelitian ini termasuk kedalam meningkatknya pengetahuan dan
penelitian kuantitatif dalam bentuk keterampilan guru sekolah mitra dalam
pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menulis proposal PTK.
didapatkan melalu angket kuesioner.
Adapun subjek penelitian yang mengikuti HASIL PENELITIAN DAN
pendampingan penulisan proposal PTK PEMBAHASAN
berjumlah 18 orang. Ke 18 orang Sebelum dilakukan
responden dalam penelitian ini berprofesi pendampingan penyusunan proposal
sebagai guru sekolah dasar di Kota PTK, guru-guru menyatakan mengalami
Bandung, dan merupakan guru di sekolah kesulitan dalam menyusun proposal PTK
mitra PGSD UPI. Bidang keahlian yang baik dari segi isi maupun dalam
menjadi subjek kebutuhan adalah menyusun kalimat
kompetensi profesional khususnya (kebahasaan/pengkalimatan). Kesulitan
penulisan proposal PTK. Subjek penelitian menyusun proposal PTK tersebut
dilakukan secara purposive dengan mencakup semua aspek, dimulai dari Bab
mempertimbangkan bahwa subjek adalah I yang meliputi; merumuskan judul
guru SD yang berlatar belakang penelitian, latar belakang masalah,
pendidikan dari lulusan guru sekolah dasar rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
dan memiliki kebutuhan untuk manfaat hasil penelitian. Bab II meliputi;
mengembangkan profesionalitasnya pemaparan kajian teoritis, kerangka
sebagai guru, serta memiliki kepentingan berpikir, serta hipotesis tindakan.
untuk dapat memnuhi syarat pengajuan Selanjutnya metode penelitian yang
kenaikan pangkat/golongan. tertuang dalam Bab III meliputi;
Pemateri dalam pendampingan ini pemaparan tentang jenis, lokasi, dan
berjumlah 5 orang dosen yang memiliki subyek penelitian (prosedur penelitian
kompetensi di bidang pendidikan dan dari setiap siklus), sumber data, cara
kejuruan. Materi pendampingan meliputi pengambilan data, instrumen, dan
pemahaman pentingnya PTK dalam pengolahan data, serta indikator
pengembangan profesi guru, angka kredit keberhasilan penelitian. Kesulitan
laporan PTK, penggalian masalah tersebut disebabkan karena guru-guru
penelitian, dan penyusunan proposal PTK. belum percaya diri dan belum memiliki
Diawal dan diakhir kegiatan peserta pemahaman yang jelas tentang PTK dan
pendampingan diminta untuk mengisi cara menyusun proposal PTK yang benar,
kuisioner yang sudah disiapkan oleh sehingga para guru takut untuk memulai
peneliti. Angket pertama digunakan untuk menyusun proposal PTK.
mengukur kemampuan responden dalam Melalui pendampingan penulisan
penulisan PTK. Selanjutnya, angket ke 2 proposal PTK, guru SD Mitra mulai
digunakan agar peneliti mendapatkan data mampu menyusun proposal PTK sesuai
tentang keberhasilan dari implementasi dengan rambu-rambu penyusunan
pendampingan. Lokasi penelitian dan proposal PTK yang baik dari segi isi
pendampingan penulisan proposal PTK ataupun kebahasaan/pengkalimatan. Pada
untuk menigkatkan profesionalitas guru awal pelaksanaan pendampingan, pakar
sekolah mitra dilaksanakan di gedung Aula dalam hal ini pendamping terlebih dahulu
Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Melalui memberikan penjelasan mengenai
kegiatan tersebut, diharapkan pemahaman pengembangan profesi guru melalui PTK
dan keterampilan guru sekolah mitra serta angka kredit laporan hasil PTK.
dalam menyusun proposal PTK untuk Selanjutnya dijelaskan pula konsep PTK
meningkatkan profesionalitasnya menjadi dan cara menyusun proposal PTK secara
Darmayanti, Dwishiera, Riyadi, Mulyasari: Meningkatkan Profesionalitas Guru Melalui Pendampingan Penulisan Proposal PTK 163
Latar belakang merupakan kunci dalam kebingungan dalam menentukan kalimat
sebuah proposal penelitian, namun tanya yang sesuai, sedangkam 15,8%
sebelum dilakukan pendampingan menyatakan mampu namun belum
ditemukan data bahwa kompetensi percaya diri akan kebenaran hasil
responden dalam membuat latar belakang tulisannya. Namun setelah dilakukan
belum memadai. Hanya 10,5% responden pendampingan, terdapat responden yang
yang menyatakan mampu, sebanyak masuk dalam kategori sangat mampu,
47,4% responden berada pada kategori selain itu terjadi peningkatan persentase
kurang mampu, 36,6% merasa cukup kemampuan responden dalam kategori
mampu dan 11,3% merasa tidak mampu. mampu sebesar 47,4% dan penurunan
Alasan utama yang mendasari hal ini, persentase kategori cukup mampu
karena guru belum terbiasa menulis dan sebanyak 21%.
guru belum memahami sistematikan Selanjutnya ialah kompetensi
penulisan serta logika berpikir dalam membuat tujuan dan manfaat masalah
menulis latar belakang. Setelah penelitian dalam Proposal PTK.
dilkakukan pendampingan terlihat adanya Berdasarkan hasil angket yang diisi
perubahan kemampuan guru dalam responden didapatkan hasil sebagai
membuat latar belakang, terlihat dari berikut :
adanya responden yang berada pada
kategori sangat mampu, dan tidak adanya Sebelum Sesudah
responden dalam kategori kurang mampu.
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat
adanya peningkatan presentase
pemahaman guru dalam kategori mampu
sebesar 52,7% dan penurunan kategori
cukup mampu sebesar 11,5%. (Tujuan Penelitian)
Kompetensi selanjutnya ialah
membuat rumusan masalah PTK.
Berdasarkan hasil angket yang diisi
responden didapatkan hasil sebagai
berikut :
(Manfaat Penelitian)
Sebelum Sesudah Gambar 4. Kompetensi Membuat tujuan dan
Manfaat masalah Penelitian sebelum dan sesudah
dilakukan pendampingan
Gambar 4 menunjukan
kompetensi responden dalam membuat
Gambar 3. Kompetensi Membuat rumusan tujuan dan manfaat penelitian.
masalah PTK sebelum dan sudah dilakukan Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan
Pendampingan data 21,1% responden berada pada
kategori mampu, 42,1% berada pada
Dalam membuat rumusan masalah, kategori cukup mampu dan 36,8% pada
sebanyak 42,1% responden yang berada kategori kurang mampu. Data tersebut
dalam kategori kurang mampu menunjukan masih perlunya bimbingan
menyatakan ketidakmampuan responden pada rumusan tujuan dan manfaat
dalam menyatakan permasalahan dan penelitian agar responden mencapai
tindakan yang diusulkan ke dalam sebuah kategori mampu, sehingga dapat
kalimat yang singkat dan jelas. Adapun menghasilkan proposal PTK yang baik.
42,1% responden yang berada pada Setelah dilakukan pendampingan,
kategori cukup mampu, menyatakan
Darmayanti, Dwishiera, Riyadi, Mulyasari: Meningkatkan Profesionalitas Guru Melalui Pendampingan Penulisan Proposal PTK 165
datang. Berdasarkan angket yang disebar tersebut, identifikasi pendampingan
kepada responden, menunjukkan bahwa dengan model pelatihan deduktif ini
kejelasan narasumber pendampingan dilakukan secara umum dalam hal ini
PTK masuk dalam kategori sangat jelas, untuk memnuhi kebutuhan untuk
seperti tampak pada gambar diagram meningkatkan profesionalitas guru, dengan
dibawah ini. sasaran yang luas yaitu guru-guru sekolah
Mitra PGSD UPI. Identifikasi kebutuhan
pada pendampingan ini didasarkan atas
kebutuhan semua peserta pendampingan
untuk meningkatan kompetensi
profesionalitasnya sebagai guru dengan
membuat proposal PTK. Hasil identifikasi
ini diduga dibutuhkan untuk keseluruhan
Gambar 8. Kesan Terhadap Penjelasan peserta pelatihan, karena semua peserta
Narasumber Pendampingan PTK pelatihan memiliki ciri-ciri yang sama
yaitu berlatar belakang sarjana pendidikan
Sebagian besar peserta pelatihan guru sekolah dasar, dan merupakan guru-
menyatakan bahwa penjelasan guru SD mitra PGSD UPI yang ingin
narasumber pada pendampingan PTK membuat proposal PTK guna kenaikan
sangat jelas. Berdasarkan angket yang golongannya. Identifikasi ini digunakan
disebar kepada responden juga sebagai landasan dalam penyusunan materi
didapatkan data bahwa kesan peserta atas pendampingan yang bersifat massal dan
penyelenggaraan pendampingan ini menyeluruh, yang kemudian
masuk dalam kategori sangat dikembangkan pada proses pendampingan
memuaskan, seperti ditunjukkan pada yang lebih khusus.
Gambar 16 di bawah ini. Penggunaan model pendampingan
dengan model deduktif ini telah dapat
mengatasi permasalahan guru-guru SD
Mitra PGSD UPI dalam menyusun
proposal PTK. Melalui pendampingan ini,
minat, percaya diri serta kompetensi guru-
guru dalam menyusun proposal PTK
menjadi semakin meningkat. Melalui
Gambar 9. Kesan Terhadap Penyelenggaraan pendampingan ini guru-guru merasa
Kegiatan
percaya diri dengan judul PTK-nya
sehingga mampu menghasilkan proposal
sebanyak 63,2% peserta memberikan
PTK yang akan diimplementasikan dalam
kesan sangat memuaskan, dan 36,8%
penelitia di sekolahnya masing-masing.
menyatakan memuaskan. Penilaian ini
Peserta pendampingan dalam hal ini guru-
menjadi refleksi bagi tim peneliti, agar
guru merespon positif pendampingan
mampu menyelenggarakan pendampingan
dengan model deduktif ini karena dapat
yang lebih baik lagi diwaktu yang akan
memberikan bimbingan yang mereka
datang.
butuhkan serta bermanfaat dalam
Model pelatihan deduktif menurut
membangun pengetahuan dan pemahaman
Kamil (2012) yaitu model pelatihan yang
mereka tentang konsep-konsep dalam
identifikasi kebutuhan pelatihannya
penelitian tindakan kelas dan bagaimana
dilakukan secara umum dengan sasaran
menyusun proposal PTK. Hasil
yang luas. Kebutuhan pelatihan ditetapkan
penelitian ini mendukung dan menambah
atas dasar pengajuan pertimbangan dari
temuan pada penelitian sebelumnya dari
semua peserta pelatihan yang memiliki
Mediatati (2016) yang menunjukan bahwa
karakteristik yang sama. ]Berdasarkan hal
Darmayanti, Dwishiera, Riyadi, Mulyasari: Meningkatkan Profesionalitas Guru Melalui Pendampingan Penulisan Proposal PTK 167
Vocational Education), November
2018;Vol 3 No.2. Hal 61-64.
Sani, R. A. (2013). “Inovasi
Pembelajaran”. Jakarta : Bumi
Aksara.
Sanjaya, D. H. W (2016). Penelitian
Tindakan Kelas. Prenada Media.
Subarman, E. (1994). Kemampuan Dasar
Guru dalam Proses Belajar-
Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.