You are on page 1of 11

Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan

Anisa Meysi Wardi Anisa Meysi Wardi


Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang
Indonesia Indonesia
E-mail : anisawardi523@gmail.com E-mail : anisawardi523@gmail.com

Abstrak—. The purpose of making this article are: 1. Can see the headmaster should be able to carry out supervision
how the education supervision process; 2. Stages of the effectively.
education supervision process; 3. The importance of
educational supervision is carried out; 4. Can see how Keywords—(process, techniques, and efectively of supervision

education supervision techniques; 5. Educational supervision for educational )


I. PENDAHULUAN
techniques; 6. The importance of educational supervision
Personil sekolah yang memadai kemampuannya
techniques. The results of making this article then we can find
menjadi perhatian utama bagi setiap lembaga pendidikan.
out: 1. Educational supervision processes in education quality
Diantara personil yang ada, guru merupakan jajaran terdepan
assurance; 2. Stages of the education supervision process; 3.
dalam menentukan kualitas pendidikan. Guru setiap hari
The importance of the education supervision process is known
bertatap muka dengan siswa dalam proses pembelajaran.
so that the supervision of schools can run well; 4. Kinds of
Karena itu guru yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh
educational supervision techniques; 5. What techniques are in
setiap sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
education supervision; 6. The importance of educational
memerlukan pendidikan profesional dan sistematis dalam
supervision techniques is known so that education can run
mencapai sasarannya. Efektivitas kegiatan kependidikan di
well. School personnel with adequate abilities are a major
suatu sekolah dipengaruhi banyaknya variabel (baik yang
concern for every educational institution. Among the existing
menyangkut aspek personal, operasional, maupun material)
personnel, teachers are the frontline in determining the quality
yang perlu mendapatkan pembinaan dan pengembangan
of education. Teachers every day face to face with students in
secara berkelanjutan. Proses pembinaan dan pengembangan
the learning process. Therefore qualified teachers are needed
keseluruhan situasi merupakan kajian supervisi pendidikan.
by every school. Improving the quality of education in schools
(Purwanto, 2003)
requires professional and systematic education in achieving
Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah memiliki
their goals. The effectiveness of educational activities in a
kewajiban membina kemampuan para guru. Dengan kata lain
school is influenced by the number of variables (both related
kepala sekolah hendaknya dapat melaksanakan supervisi
to personal, operational, and material aspects) that need to get
secara efektif. Sementara ini pelaksanaan supervisi di sekolah
continuous coaching and development. The process of
seringkali masih bersifat umum. Aspek-aspek yang menjadi
coaching and developing the whole situation is an education
perhatian kurang jelas, sehingga pemberian umpan balik
supervision study. The principal as the school leader has the
terlalu umum dan kurang mengarah ke aspek yang dibutuhkan
obligation to foster the ability of the teachers. In other words
guru. Sementara guru sendiripun kadang kurang memahami
manfaat supervisi. Hal ini disebabkan tidak dilibatkannya guru

1
Judul Artikel, Padang 2019
dalam perencanaan pelaksanaan supervisi. Padahal proses lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang
pelaksanaan supervisi yang melibatkan guru sejak tahap dalam proses mempelajari sesuatu.
perencanaan memungkinkan guru mengetahui manfaat Sedangkan supervisi administrasi menitik beratkan
supervisi bagi dirinya. Supervisi merupakan pendekatan yang pada pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi
melibatkan guru sejak tahap perencanaan. Supervisi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya
merupakan jawaban yang tepat untuk mengatasi pembelajaran dan administrasi lembaga sendiri diarahkan pada
kekurangtepatan permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan dalam rangka menyebarkan objek pengamatan
guru pada umumnya. Kepala sekolah diharapkan memahami supervisor tentang aspek-aspek yang berada di seantero
dan mampu melaksanakan supervisi karena keterlibatan guru sekolah dan berperan dalam meningkatkan nama baik sekolah
sangat besar mulai dari tahap perencanaan sampai dengan atau kinerja sekolah secarakeseluruhan.
analisis keberhasilannya. Supervisi berfungsi membantu guru Sasaran pengawasan di lingkungan kelembagaan
dalam mempersiapkan pelajaran dengan mengkoordinasi teori pendidikan selama ini menunjukkan kesan seolah-olah segi
dengan praktik. Pandangan guru terhadap supervisi cenderung fisik material yang tampak merupakan saaran yang sangat
negatif yang mengasumsikan bahwa supervisi merupakan penting, namun pengolahan dana, sistem kepegawaian,
model pengawasan terhadap guru dengan menekan kebebasan perlengkapan serta sistem informasi yang dipergunakan oleh
guru untuk menyampaikan pendapat. Hal ini dapat lembaga nyaris merupakan sesuatu yang terabaikan.
dipengaruhi sikap supervisor seperti bersikap otoriter, hanya Supervisi kelembagaan menebarkan objek
mencari kesalahan guru, dan menganggap lebih dari guru pengamatan supervisor pada aspe-aspek yang berada di
karena jabatannya. Kasus guru senior cenderung menganggap lingkungan sekolah, artinya lebih bertumpu pada citra dan
supervisi merupakan kegiatan yang tidak perlu karena kualitas sekolah, sebab dapat dimaklumi bahwa sekolah yang
menganggap bahwa telah memiliki kemampuan dan memiliki popularitas akan menjadi lembaga pendidikan yang
pengalaman yang lebih. Self evaluation merupakan salah satu secara otomatis dapat menarik perhatian masyarakat yang
kunci pelayanan supervisi karena dengan self evaluation pada gilirannya akan menyekolahkan anak-anak mereka ke
supervisor dan guru dapat mengetahui kelebihan dan sekolah dimaksud.
kelemahan masing-masing sehingga dimungkinkan akan Citra sekolah selain digambarkan oleh sarana dan
memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kelebihan fasilitas yang memadai, juga dibuktikan dengan kualitas
tersebut secara terus menerus. Berdasarkan latar belakang di proses pembelajaran serta kualitas lulusan yang dapat diakui
atas maka yang akan dikaji adalah tentang konsep supervisi, oleh masyarakat keberadaan lulusan lembaga terkait, selain itu
proses pelaksanaan supervisi, tujuan dan fungsi supervisi, dan juga tampak sekolah yang baik dilihat dari sisi ketertiban,
teknik dan pendekatan dalam kegiatan supervisi. pengelolaan, kesejahteraan serta situasi dan kondisi
Supervisi pada dasarnya diarahkan pada tiga kegiatan, lingkungan yang memang kondusif untuk belajar.
yakni: supervisi akademis, supervisi administrasi dan supervisi Pada beberapa kajian seperti yang diungkapkan oleh
lembaga. Ketiga kegiatan besar tersebut masing-masing Gregorio (1966) dikemukakan bahwa lima fungsi utama
memiliki garapan serta wilayah tersendiri, supervisi akademis supervisi antara lain berperan sebagai inspeksi, penelitian,
sendiri dititik beratkan pada pengamatan supervisor tentang pelatihan, bimbingan dan penilaian. Fungsi inspeksi antara
masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan lain berperan dalam mempelajari keadaan dan kondisi sekolah,
akademis, diantaranya hal-hal yang langung berada dalam dan pada lembaga terkait, maka tugas seorang supevisor antara
lain berperan dalam melakukan penelitian mengenai keadaan

2
Judul Artikel, Padang 2019
sekolah secara keseluruhan baik pada guru, siswa, kurikulum  Hal-hal yang diperlukan dalam pelaksaannya
tujuan belajar maupun metode mengajar, dan sasaran inspeksi serta cara memperoleh hal-hal tersebut.
adalah menemukan permasalahan dengan cara melakukan Tahapan perencanaan terdiri dari: tahap penyusunan
observasi, interview, angket, pertemuan-pertemuan dan daftar dan tahap persiapan:
isian. a. Tahap penyusunan
 Penyusunan Program Tahunan
II. METODE PENELITIAN Penyusunan program tahunan adalah
Artikel ilmiah hendaknya disusun dengan metode dan bersifat penugasan yang diberikan kepada
langkah-langkah yang sistematis untuk memudahkan pengawas sekolah yang bersangkutan sesuai dengan
melakukan penelitian. Pada artikel ini, peneliti menggukan kewenangannya oleh koordinator pengawas
metode studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur sekolah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
(bahan-bahan materi) yang bersumber dari buku, jurnal, dan kegiatan penyusunan program tahunan adalah:
sumber lainnya terkait proses dan teknik supervisi 1) Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya
pendidikan. dan kebijakan bidang pendidikan.
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN Mengidentifikasi hasil pengawasan
A. Proses Supervisi Pendidikan sebelumnya adalah mendata atau menandai
Menurut Rifai (1982), supervisi keberhasilan dan ketidakberhasilan program
merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan yang pengawas sebelumnya. Keberhasilan akan dintandai
teratur dan beraturan serta berhubungan satu sama lain dengan pencapaian tujuan atau terpenuhinya kriteria
dan diarahkan kepada suatu tujuan. Secara garis besar keberhasilan yang ditetapkan di dalam program.
kegiatan dalam proses supervisi dapat dibagi atas empat, Keberhasilan dalam pelaksanaan program tahun
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lalu tentu didukung oleh berbagai faktor. Faktor-
lanjut. faktor pendukung itu juga dicatat atau
1. Perencanaan supervisi pendidikan diidentifikasi. Keberhasilan pelaksaan program
Perencanaan supervisi perlu disusun oleh dengan faktor pendukungnya itu menjadi modal
supervisor agar pelaksanaan supervisi dapat terarah. untuk mengembangkan program tahun ini.
Mengingat perencanaan merupakan pedoman dan arah Faktor-faktor yang berpengaruh (yang
dalam pelaksanaan, maka ada beberapa hal yang harus mendukung keberhasilan dan ketidakberhasilan)
dicantumkan dalam perencanaan supervisi, yaitu : terhadap pelaksanan program kepengawasan

 Tujuan supervisi tersebut biasanya meliputi:

 Alasan mengapa kegiatan tersebut perlu a) sumberdaya pendidikan seperti sarana/ prasarana,

dilaksanakan manusia, dana, dan lingkungan;

 Bagaimana (metode/teknik) mencapai tujuan b) program sekolah seperti program kepala sekolah,

yang telah dirumuskan program tatausaha, program kurikuler, dan


program ekstrakurikuler;
 Siapa yang akan dilibatkan/diikutsertakan dalam
c) proses pembelajaran yang meliputi perencanaan,
kegiatan-kegaitan yang akan dilakukan
pelaksanaan, dan penilaian; dan
 Waktu pelaksanaan

3
Judul Artikel, Padang 2019
d) hasil belajar seperti hasil ulangan harian, hasil Pengkoordinasian ini diperlukan untuk mendapat
ulangan umum, hasil ujian akhir sekolah dan masukan dan dukungan dari atasan. Dengan
hasil ujian akhir nasional, dan hasil kegiatan dukungan dan masukan itu, program akan mendapat
pengembangan diri atau ekstrakurikuler. legalisasi secara administratif.
2) Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan 5) Memantapkan dan Menyempurnakan
sebelumnya Rancangan Program
Mengolah dan menganalisis hasil Memantapkan dan menyempurnakan
pengawasan tahun lalu meliputi beberapa kegiatan. rancangan program tahunan adalah pekerjaan yang
Kegiatan-kegiatan itu antara lain: terakhir dalam menyusun program tahunan
a) mengelompokkan masalah berdasarkan ruang kepengawasan. Kegiatan pada tahap ini adalah
lingkupnya; merevisi program. Hal-hal yang perlu diperbaiki,
b) menganalisis (menguraikan) masalah menjadi ditambah, dkurangi, dan disempurnakan akan
lebih rinci; berlangsung pada fase ini. Semua masukan,
c) menempatkan atau mencari faktor penyebab terutama yang datang dari atasan dijadikan bahan
setiap masalah yang dianalisis; untuk merevisi program. Masukan atau informasi
d) mencari alternatif saran atau pemecahan dari satuan pendidikan yang akan menjadi sasaran
masalah. pengawasan, ditampung dan diakomodasi pada fase
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan ini. Selain itu, berbagai kemungkinan seperti
format tertentu. Kriteria untuk pengolahan dan perkembangan baru, informasi baru, teknologi, dan
analisis ini adalah ketepatan metodologi dan sejenisnya yang juga pantas dijadikan pertimbangan
kelengkapan seluruh komponen yang diolah dan untuk memperbaiki program. Artinya, fase ini
dianalisis. adalah fase final dalam penyusunan program
3) Merumuskan Rancangan Program Tahunan tahunan sehingga program itu benar-benar bedaya
Rancangan program tahunan pengawasan guna dan berhasil guna.
sekolah disusun dengan isi (komponen atau unsur-
unsur) yang lengkap. Rancangan ini disusun b. Tahap Persiapan.
dengan sistematika yang logis dan dapat diukur Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan:
keberhasilan dan ketidakberhasilannya. Dengan 1) Format/instrumen supervisi.
demikian, untuk penganalisisan dalam rangka 2) Materi pembinaan/supervisi.
penyususnan program tahun berikut akan dapat 3) Buku catatan .
dilaksanakan dengan mudah. Kriteria yang 4) data supervisi/pembinaan sebelumnya.
digunakan untuk penyusunan rancangan ini adalah
kelengkapan komponen atau isi dan ketepatan 2. Pelaksanaan supervisi pendidikan
perumsuannya. a.Pengumpulan data
4) Mengkoordinasikan Rancangan Program Pelaksanaan supervisi diawali dengan
Rancangan program tahunan ini perlu pengumpulan data untuk menemukan berbagai
dikoordinasikan dengan atasan pengawas seperti kekurangan dan kelemahan guru. Data yang
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

4
Judul Artikel, Padang 2019
dikumpulkan adalah mengenai keseluruhan situasi 4. Tindak Lanjut
belajar mengajar. Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari
b. Penilaian kegiatan pengawasan proses pembelajaran. Tindak lanjut
Data yang sudah dikumpulkan diolah, merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang
kemudian dinilai. Penilaian ini dilakukan terhadap disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan
keberhasilan murid, keberhasilan guru, serta faktor- pendidikan tentang pendidik yang menjadi sasaran
faktor penunjang dan penghambat dalam proses kepengawasannya. Ada tiga alternatif tindak lanjut yang
belajar mengajar. diberikan terhadap pendidik. Ketiga tindak lanjut itu
c. Deteksi kelemahan adalah:
Pada tahap ini supervisor mendeteksi a) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru
kelemahan atau kekurangan guru dalam mengajar. yang telah memenuhi standar;
Dalam rangka mendeteksi kelemahan, supervisor b) Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada
memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan guru yang belum memenuhi standar; dan
pelaksanaan tugas guru yaitu : penampilan guru di c) Guru diberi kesempatan untuk mengikuti
depan kelas, penguasan materi, penggunaan pelatihan/penataran lebih lanjut.
metode, hubungan antar personil dan administrasi
kelas. Pendidik perlu penguatan atas
d. Memperbaiki kelemahan kompetensi yang dicapainya. Penguatan adalah bentuk
Jika melalui deteksi ditemukan pembenaran, bentuk legalisasi, dan bentuk pengakuan
kelemahan dan kekurangan, maka pada tahap ini atas kompetensi yang dicapainya. Pengakuan seperti ini
dilakukan perbaikan atau peningkatan kemampuan. diperlukan oleh pendidik, bukan hanya sebagai motivasi
e. Bimbingan dan pengembangan atas keberhasilannya, tetapi juga sebagai kepuasan
Supervisor perlu memberikan bimbingan indvidu dan kepuasan profesional atas kerja kerasnya.
kepada guru agar apa yang diperolehnya dapat Penguatan seperti ini jarang, bahkan hampir tidak
diterapkan / diaplikasikan dalam proses belajar diterima oleh pendidik. Penghargaan bagi pendidik yang
mengajar yang dilakukannya. telah memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan
3. Evaluasi membedakan antara pendidik yang berkompetensi
Pada akhir proses supervisi dilakukan standar dengan yang belum standar. Bnetuk penghargaan
evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan yang diberikan sesuai dengan kondisi pada satuan
yang sudah dicapai, hal-hal yang sudah dilakukan dan pendidikan bersangkutan atau ditentukan oleh kepala
hal yang belum dilaksanakan. Evaluasi supervisi satuan pendidikan dan pengawas sekolah yang menjadi
dilakukan untuk semua aspek, meliputi evaluasi hasil, pengawasnya. Hal ini pun jarang bahkan hampir tidak
proses dan pelaksanaan. Teknik evaluasi yang diperoleh guru selama ini. Oleh Peraturan Menteri
dilakukan : wawancara, angket, observasi penampilan Pendidikan Nasional Nomor 41/2007 tentang Standar
dan tingkah laku guru, kunjungan kelas, dan Proses, hal ini sangat ditekankan.
memperhatikan reaksi dan pendapat pihak ketiga seperti Teguran yang bersifat mendidik
sesama guru, pegawai, dan orang tua. diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
Teguran dapat dilakukan dengan cara lisan atau tertulis.

5
Judul Artikel, Padang 2019
Idealnya, untuk memenuhi persyaratan administratif, mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan yang
teguran syogiyanya disampaikan secara tertulis. Hal itu dihadapi oleh guru. Sehingga kegiatan
akan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat pula pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan kelas
terdokumentasi. Jika teguran itu behasil memotivasi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
pendidik, dokumennya akan bermakna positif baik bagi  Kunjungan kelas tanpa diberitahu,
yang menegur maupun yang ditegur. Kalau teguran itu  Kunjungan kelas dengan pemberitahuan,
tidak berhasil memotivasi agar pendidik berupaya  Kunjungan kelas atas undangan guru,
mencapai standar dalam kerjanya, tentu dapat  Saling mengunjungi kelas.
dilanjutkan dengan teguran berikutnya. Intinya, teguran b) Teknik Observasi Kelas
yang bersifat mendidik adalah teguran yang diharapkan Teknik observasi kelas dilakukan pada
dapat menimbulkan perubahan dan yang ditegur tidak saat guru mengajar. Supervisor mengobservasi
merasa dilecehkan atau tidak merasa tersinggung. kelas dengan tujuan untuk memperoleh data tentang
Tindak lanjut yang terakhir adalah segala sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar.
merekomendasikan agar pendidik diberi kesempatan Data ini sebagai dasar bagi supervisor melakukan
untuk mengikuti pelatihan atau penataran. Rekomendasi pembinaan terhadap guru yang diobservasi. Tentang
itu bukan hanya bermakna bagi pendidik, tetapi juga waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang
bermakna bagi institusi tempat pendidik bertugas untuk diberitahu dan ada juga tidak diberi tahu
meningkatkan kinerjanya. (Rifai, 1982) sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya tidak
mengganggu proses belajar mengajar. Selama

B. Teknik Supervisi Pendidikan berada dikelas supervisor melakukan pengamatan

1. Individu dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang ada

Menurut Sahertian yang dikutip oleh terhada lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru

Sagala (2010 : 216), teknik individu adalah teknik selama jam pelajaran.

pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada


pribadi – pribadi guru guna peningkatan kualitas c) Percakapan Pribadi.

pengajaran disekolah. Teknik – teknik individual dalam Percakapan pribadi merupakan dialog

pelaksanaan supervisi antara lain: yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang

a) Teknik Kunjungan kelas. membahas tentang keluhan – keluhan atau

Teknik kunjungan kelas adalah suatu kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam

teknik kunjungan yang dilakukan supervisor ke bidang mengajar, di mana di sini supervisor dapat

dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan ini

dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi supervisor berusaha menyadarkan guru akan

masalah/kesulitan mengajar selama melaksanakan kelebihan dan kekurangannya. mendorong agar

kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas dilakukan yang sudah baik lebih di tingkatkan dan yang masih

dalam upaya supervisor memperoleh data tentang kurang atau keliru agar diupayakan untuk

keadaan sebenarnya mengenai kemampuan dan memperbaikinya.

ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan yang


ada kemudian melakukan perbincangan untuk d) Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)

6
Judul Artikel, Padang 2019
Teknik ini dilakukan oleh sekolah- f) Menilai diri sendiri
sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh Guru dan supervisor melihat kekurangan
beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah – masing-masing yang mana ini dapat memberikan
sekolah yang ternama dan maju dalam nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor
pengelolaannya untuk mengetahui kiat – kiat yang tersebut, yang akhirnya akan memberikan nilai
telah diambil sampai seekolah tersebut maju. positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik.
Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik supervisi Menilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak
ini adalah dapat saling membandingkan dan belajar mudah bagi guru, karena suatu pengukuran
atas kelebihan dan kekurangan berdasarkan terbalik karena selama ini guru hanya menilai
pengalaman masing – masing. Sehingga masing – murid-muridnya. Ada beberapa cara atau alat
masing guru dapat memperbaiki kualitasnya dalam yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri,
memberi layanan belajar kepada peserta didiknya. antara lain membuat daftar pandangan atau
pendapat yang disampaikan kepada murid-murid
e) Penyeleksi berbagai sumber materi untuk untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru
mengajar. di muka kelas. Yaitu dengan menyususun
Teknik pelaksanaan supervisi ini pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa
berkaitan dengan aspek – aspek belajar mengajar. perlu menyebutkan nama siswa. (Sahertian,
Dalam usaha memberikan pelayanan profesional 2008)
kepada guru, supervisor pendidikan akan menaruh
perhatian terhadap aspek – aspek proses belajar 2. Kelompok
mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok
supervisor harus mempunyai kemampuan ialah teknik supervisi yang dilaksanakan dalam
menyeleksi berbagai sumber materi yang digunakan pembinaan guru secara bersama – sama oleh supervisor
guru untuk mengajar. Adapun cara untuk dengan sejumlah guru dalam satu kelompok (Sahertian,
mengikuti perkembangan keguruan kita, ialah 2008). Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara
dengan berusaha mengikuti perkembangan itu lain :
melalui kepustakaan profesional, dengan a) Pertemuan Orientasi bagi guru baru
mengadakan "profesional reading". Ini digunakan Pertemuan orientasi adalah pertemuan
untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan antara supervisor dengan supervisee (terutama guru
situasi belajar mengajar yang lebih baik. Hal ini baru) yang bertujuan menghantar supervisee
menyatakan bahwa teknik penyeleksian berbagai memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut
suber materi untuk mengajar memiliki arti bahwa pendapat (Sagala, 2010)dan (Sahertian, 2008). Pada
Teknik ini yang menitik beratkan kepada pertemuan Orientasi supervisor diharapkan dapat
kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku – menyampaikan atau menguraikan kepada
buku yang dimiliki oleh guru pada saat mengajar supervisee hal – hal sebagai berikut (Sahertian 2008
yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar : 86) :
mengajar.  Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.

7
Judul Artikel, Padang 2019
 Proses dan mekanisme administrasi dan  Menyampaikan informasi baru seputar belajar
organisasi sekolah. dan pembelajaran, kesulitan – kesulitan
 Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan
penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah. mengajar secara bersama dengan semua guru
 Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti disekolah
dengan tindak lanjut dalam bentuk diskusi c) Studi kelompok antar guru
kelompok dan lokakarya. Studi kelompok antara guru adalah suatu
 Ada juga melalui perkunjungan ke tempat – kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru yang
tempat tertentu yang berkaitan atau memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti
berhubungan dengan sumber belajar. MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol

 Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak

pembinaan segi sosial dalam orientasi ini adalah berubah menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada

makan bersama. kaitannya dengan materi. Topik yang akan dibahas

 Aspek lain yang membantu terciptanya suasana dalam kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati

kerja ialah bahwa guru baru tidak merasa asing terlebih dahulu. Tujuan pelaksanaan teknik

tetapi guru baru merasa diterima dalam supervisi ini adalah sebagai berikut:

kelompok guru lain.  Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan

b) Rapat guru kualitas dalam memberi layanan belajar.

Rapat Guru adalah teknik supervisi  Memberi kemudahan bagi guru – guru untuk
kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk mendapatkan bantuan pemecahan masalah pada
membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau materi pengajaran.
cara meningkatkan profesi guru (Pidarta, 2009).  Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama
Tujuan teknik supervisi rapat guru yang dikutip guru pada satu bidang studi atau bidang –
menurut pendapat Sagala (2010 : 212) dan Pidarta bidang studi yang serumpun.
(2009 : 171) adalah sebagai berikut : d) Diskusi
 Menyatukan pandangan – pandangan guru Diskusi merupakan salah satu teknik
tentang masalah – masalah dalam mencapai supervisi kelompok yang digunakan supervisor
makna dan tujuan pendidikan. untuk mengembangkan berbagai ketrampilan pada

 Memberikan motivasi kepada guru untuk diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah

menerima dan melaksanakan tugas – tugasnya atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran

dengan baik serta dapat mengembangkan diri antara satu dengan yang lain. Melalui teknik ini

dan jabatan mereka secara maksimal. supervisor dapat membantu para guru untuk saling

 Menyatukan pendapat tentang metode kerja mengetahui, memahami, atau mendalami suatu

yang baik guna pencapaian pengajaran yang permasalahan, sehingga secara bersama – sama

maksimal. akan berusaha mencari alternatif pemecahan

 Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang masalah tersebut (Sagala 2010 : 213). Tujuan

bertalian dengan proses pembelajaran. pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk


memecahkan masalah – masalah yang dihadapi

8
Judul Artikel, Padang 2019
guru dalam pekerjaannya sehari – hari dan upaya Teknik supervisi langsung menurut Glickman and
meningkatkan profesi melaluii diskusi. Gordon (1995) dipergunakan ketika:
e) Workshop a. Ketika guru berada pada tingkat perkembangan
Workshop adalah suatu kegiatan belajar yang sangat rendah dalam melaksanakan
kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang tugasnya.
sedang memecahkan masalah melalui percakapan b. Ketika guru tidak memiliki kesadaran,
dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu pengetahuan, atau ketika guru cendrung
diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop mematuhi pengawas.
antara lain : c. Ketika guru tidak memiliki keterlibatan dalam
 Masalah yang dibahas bersifat “Life centred” pengambilan keputusan dan pengawas dilibatkan
dan muncul dari guru tersebut, dalam pengambilan keputusan.
 Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas d. Ketika supervisor memiliki waktu untuk
mental dan fisik dalam kegiatan sehingga mengadakan pertemuan dengan guru-guru.
tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan e. Ketika supervisor memiliki komitmen
lebih baik. memecahkan berbagai isu sementara guru tidak.
f) Tukar menukar pengalaman Dan ketika berbagai keputusan tidak menjadi
Tukar menukar pengalaman “Sharing of perhatian guru, sementara guru menyukai
Experince” adalah suatu teknik perjumpaan dimana supervisor membuat keputusan (Glick, 1995).
guru menyampaikan pengalaman masing-masing
dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah 4. Tidak Langsung
diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan Adalah seorang supervisor tidak secara
dan saling belajar satu dengan yang lain. Langkah – langsung (Indirect Method) menghadapi atau berhadapan
langkah melakukang sharing antara lain: dengan orang-orang yang disupervisi tetapi
 Menentukan tujuan yang akan dicapai. mempergunakan berbagai alat atau media komunikasi.

 Menentukan pokok masalah yang akan Contohnya: melalui radio, televisi, surat, papan

dibahas. pengumuman, dll.(Afriansyah, 2019).


 Memberikan kesempatan pada setiap peserta
untuk menyumbangkan pendapat pendapat IV. KESIMPULAN
mereka Supervisi merupakan bantuan dalam wujud layanan
 Merumuskan kesimpulan. profesional yang diberikan oleh orang yang lebih ahli dalam
3. Langsung rangka peningkatan kemampuan profesional, terutama dalam
Adalah seorang supervisi secara pribadi proses belajar mengajar. Adapun tujuan supervisi adalah
dan langsung berhadapan dengan orang yang disupervisi, terbaikinya proses belajar mengajar, yang didalamnya
baik secara individual maupun secara kelompok. Contoh: melibatkan guru dan siswa, melalui serangkaian tindakan,
Kunjungan kelas (classroom visitation), Observasi kelas bimbingan, dan arahan. Proses supervisi merupakan rangkaian
(classroom observation), Pertemuan atau rapat (meeting), yang dilaksanakan ketika supervisi dilaksanakan. Prosedur
Diskusi kelompok (group discussion), dan lain-lain. supervisi juga dapat dilaksanakan dengan proses yaitu
pertemuan pendahuluan, observasi guru yang sedang

9
Judul Artikel, Padang 2019
mengajar, dan pertemuan balikan. Pelaksanaannya supervisi
pengajaran berkembang melalui pendekatan-pendekatan yang
memiliki pijakan ilmu tertentu. Pendekatan yang dimaksud
yaitu ilmiah, artistik, dan klinik serta pendekatan yang bertitik
tolak pada psikologi belajar, yaitu psikologi humanistik,
kognitif, dan behavioral.

Daftar Pustaka
Glick, C. S.-G. (1995). Supervisionof Instruction : A Developmental Approach. Boston: Allyn and Bacon.

Pidarta, M. (2009). Supervisi Pendidikan Konstekstual. Jakarta: Rhineka Cipta.

Purwanto, N. (2003). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Rifai, M. M. (1982). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars.

Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sahertian. (2008). Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Peserta Didik. Padang.


https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8

10
Judul Artikel, Padang 2019
11
Judul Artikel, Padang 2019

You might also like