You are on page 1of 10

Evaluasi Sistem Penilaian Pembelajaran

Produktif Di SMK Negeri 4 Bantaeng


Nurdawati, Rusyadi, & Kaharuddin Arafah

Educational Research and


Evaluation State University Of
Makassar
nurdawati_104270105@yahoo.com

Abstract: This research aims to (1) Knowing the planning assessment of student learning
outcomes AHP productive subjects in SMK Negeri 4 Bantaeng, (2) Knowing Implementation
of the assessment system of student learning outcomes AHP productive subjects in SMK
Negeri 4 Bantaeng, (3) Knowing the follow-up result of AHP's productive learning
achievement in SMK Negeri 4 Bantaeng. This research uses qualitative approach. This
research was conducted at SMK Negeri 4 Bantaeng. Research subjects were productive
teachers, and students of Class X and XI AHP. Data collection techniques use observation,
interview and documentation. The result of this research is: (1) AHP Productive Teachers
have carried out the planning of productive learning assessment in the Agricultural Product
Agribusiness program at SMK 4 Bantaeng well and in accordance with the existing
assessment guidelines, (2) AHP productive teachers have carried out an assessment of
productive learning in the AHP program at SMK 4 Bantaeng well in accordance with the
existing assessment guidelines, (3) Follow-up on the results of the assessment of productive
learning by the teacher in the AHP program at SMK 4 Bantaeng by remedial for students
whose grades do not reach the KKM, and enrichment is given to students by giving
assignments / projects.

Keywords: Evaluation, Assessment System, Productive Learning

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perencanaan penilaian hasil
pembelajaran siswa mata pelajaran produktif AHP di SMK Negeri 4 Bantaeng, (2)
mengetahui Pelaksanaan sistem penilaian hasil pembelajaran siswa mata pelajaran produktif
AHP di SMK Negeri 4 Bantaeng, (3) mengetahui tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran
produktif AHP siswa di SMK Negeri 4 Bantaeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Bantaeng. Subjek penelitian adalah guru
produktif AHP, dan siswa Kelas X dan XI AHP. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa : (1) Guru
Produktif AHP sudah melaksanakan perencanaan penilaian pembelajaran produktif pada
program Agribisnis Hasil Pertanian di SMK Negeri 4 Bantaeng dengan baik dan sesuai
dengan pedoman penilaian yang ada, (2) Guru produktif AHP sudah melaksanakan penilaian
pembelajaran produktif pada program AHP di SMK Negeri 4 Bantaeng dengan baik sesuai
dengan pedoman penilaian yang ada, (3) Tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran produktif
oleh guru pada program AHP di SMK Negeri 4 Bantaeng yaitu dengan cara remedial bagi
siswa yang nilainya tidak mencapai KKM, dan pengayaan diberikan kepada siswa dengan
cara memberi tugas/proyek.

Kata Kunci: Evaluasi, Sistem Penilaian, Pembelajaran Produktif.

1
A. Pendahuluan untuk mengukur tingkat tercapainya
kurikulum dan tingkat keberhasilan
Kementerian Pendidikan dan
proses pembelajaran di sekolah.
Kebudayaan (Kemendikbud) merasa
Penilaian juga digunakan untuk
terhormat untuk mengemban salah satu
mengetahui kelebihan dan kekurangan
amanat janji kemerdekaan, yaitu
yang terdapat dalam proses
mencerdaskan anak bangsa. Bukan
pembelajaran di kelas, sehingga dapat
hanya cerdas secara intelektual,
dijadikan sebagai dasar pengambilan
melainkan juga secara emosional dan
keputusan, misalnya apakah proses
spiritual. Bulatnya ketiga kecerdasan
pembelajaran di kelas sudah maksimal
ini disebut sebagai akhlak atau budi
dan dapat dilanjutkan atau masih perlu
pekerti. Semua ini merupakan buah
perbaikan. Oleh karena itu, disamping
pendidikan. Namun, tak bisa
kurikulum yag sesuai dan proses
dimungkiri, dunia pendidikan Indonesia
pembelajaran yang tepat, perlu adanya
masih menghadapi banyak masalah,
sistem penilaian yang baik dan benar
seperti rendahnya kedisiplinan,
sesuai dengan pedoman penilaian yang
integritas, dan masih maraknya tindak
ada.
kekerasan di sekolah.
Mewujudkan suatu proses
Sekolah Menengah Kejuruan
pelaksanaan penilaian pembelajaran
merupakan lembaga pendidikan
dengan baik bukanlah hal yang mudah
kejuruan yang telah ditegaskan dalam
dan sederhana, melainkan perlu
penjelasan Pasal 15 UUSPN,
persiapan dan perencanaan yang
merupakan pendidikan menengah yang
matang. Sistem penilaian yang
mempersiapkan peserta didik terutama
dilaksanakan oleh guru dapat diketahui
untuk bekerja dalam bidang keahlian
dari segi perencanaan penilaian,
tertentu. Membekali peserta didik
pelaksanaan, dan tindak lanjut hasil
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
penilaian. Dengan demikian, agar guru
agar mampu mengembangkan diri
mampu melaksanakan penilaian
melalui jenjang pendidikan yang lebih
pembelajaran yang valid dan
tinggi, merupakan salah satu tujuan
berkualitas, maka guru dituntut
khusus SMK. Kompetensi sebagai
memiliki sejumlah pengetahuan dan
subtansi pendidikan dan pelatihan
keterampilan dalam melaksanakan
(Diklat) diorganisasi dan
penilaian. Ada beberapa kegiatan yang
dikelompokkan menjadi mata Diklat.
harus dilakukan dalam merencanakan
Jenis mata Diklat yang telah
penilaian, diantaranya menentukan apa
dirumuskan, dalam pelaksanaannya
yang akan dinilai, metode dan
dipilah menjadi program normatif,
instrumen penilaian, dan cara
adaptif dan produktif.
penskoran untuk menentukan nilai
Kurikulum, proses belajar
akhir peserta didik. Jika perencanaan
mengajar, dan penilaian merupakan hal
penilaian telah dilaksanakan dengan
yang sangat penting dalam pendidikan.
baik oleh guru sebelum pelaksanaan
Penilaian merupakan salah satu
penilaian, maka diharapkan nilai akhir
kegiatan yang dilakukan dan digunakan
dapat dipertanggungjawabkan

2
keobjektifannya dan memberikan Mata pelajaran produktif pada
tindak lanjut yang tepat dari struktur kurikulum 2013 untuk program
pelaksanaan penilaian pembelajaran. Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian
Fakta yang ada di lapangan, masih (AHP) di SMK Negeri 4 Bantaeng, di
ada guru yang kurang maksimal dalam kelas X dan XI terdiri dari delapan
melaksanakan penilaian pembelajaran. mata pelajaran yang diampuh oleh tiga
Guru melaksanakan penilaian masih orang guru produktif dengan latar
belum sesuai standar penilaian yang belakang pendidikan S1 dan S2.
terdapat dalam panduan penilaian yang Berdasarkan uraian di atas, peneliti
digunakan. Penilaian yang dilaksanakan tertarik untuk mengkaji sejauh mana
oleh guru seharusnya mengacu pada sistem penilaian yang dilaksanakan di
tingkat pengusaan kompetensi yang SMK Negeri 4 Bantaeng berdasarkan
ditetapkan dalam Standar Isi (SI) dan prinsip perencanaan dan pelaksanaan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). penilaian, serta tindak lanjut hasil
Berdasarkan pada pedoman yang pembelajaran dalam mata pelajaran
digunakan, meskipun guru memahami produktif khususnya pada program
hal tersebut, hal ini tidak berarti guru keahlian AHP yang mengacu pada
yang ersangkutan dipastikan Kurikulum 2013.
melaksanakan penilaian pembelajaran
peserta didik sesuai dengan pedoman B. Acuan Teoretik
yang ada. Kelemahan dalam penilaian
yang dilakukan oleh guru yaitu belum 1. Pengertian evaluasi
melaksanakan penilaian sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan. Evaluasi adalah to find out, decide
Perubahan kurikulum 2006 the amount or value yang artinya suatu
menjadi kurikulum 2013 menjadi salah upaya untuk menetukan nilai atau
satu kendala oleh guru dalam jumlah. Selain arti berdasarkan
melaksanakan sistem penilaian terjemahan, kata-kata yang terkandung
pembelajaran. Terjadinya perubahan di dalam defenisi tersebut pun
kurikulum dalam kurun waktu yang menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi
relatif singkat membuat para guru harus dilakukan secara hati-hati,
mengalami kebingungan dalam bertanggung jawab, menggunakan
menetapkan metode dalam strategi, dan dapat
melaksanakan sistem penilaian karena dipertanggungjawabkan (AS Hornby
adanya perbedaan yang signifikan 1986, dalam Arikunto 2014)
antara sistem penilaian kurikulum 2013 Evaluasi adalah kegiatan untuk
dan kurikulum 2006. SMK Negeri 4 mengumpulkan informasi tentang
Bantaeng telah menerapkan kurikulum bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
2013 selama 2 tahun sehingga sistem informasi tersebut digunakan untuk
penilaian yang digunakan menentukan alternatif yang tepat dalam
menggunakan pedoman penilaian SMK mengambil sebuah keputusan (Arikunto
Kurikulum 2013. : 2014).

3
2. Penilaian Hasil dan menyempurnakan dan menyelaraskan
Proses Belajar-Mengajar kurikulum SMK dengan kompetensi
sesuai kebutuhan pengguna lulusan
Penilaian merupakan serangkaian (link and match).
proses pengumpulan data yang Pendidikan kejuruan bertujuan untuk
menunjukkan perkembangan belajar meningkatkan kecerdasan,
peserta didik (Kumano, 2001). pengetahuan, kepribadian, akhlak
Informasi hasil belajar yang diperoleh mulia, serta keterampilan peserta didik
dari penilaian dapat digunakan sebagai untuk hidup mandiri dan mengikuti
umpan balik terhadap kegiatan pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
pembelajaran. Pada hakikatnya, program kejuruannya. Salah satu mata
kegiatan penilaian dilakukan tidak pelajaran yang ada di dalam kurikulum
semata-mata untuk menilai hasil belajar pendidikan kejuruan dalam hal ini SMK
siswa saja, melainkan juga berbagai adalah mata pelajaran kejuruan atau
faktor yang lain, antara lain kegiatan produktif.
pengajaran yang dilakukan itu sendiri Mata pelajaran kejuruan atau
(Nurgiyantoro, 2011). produktif adalah kelompok mata
Menurut Nurgiantoro (2013: 3) pelajaran yang berfungsi membekali
penilaian merupakan suatu kegiatan peserta didik agar memiliki kompetensi
yang tidak mungkin dipisahkan dari kerja yang sesuai dengan standar
kegiatan pembelajaran secara umum. kompetensi kerja nasional Indonesia.
Merupakan suatu hal yang tidak Mata pelajaran kejuruan terdiri atas
mungkin jika ada kegiatan beberapa mata pelajaran yang bertujuan
pembelajaran yang dilakukan seorang untuk menunjang pembentukan
guru di kelas tanpa pernah diikuti suatu kompetensi kejuruan dan
penilaian. pengembangan kemampuan
menyesuaikan diri dalam bidang
3. Pembelajaran Produktif di SMK keahliannya.
Menurut Ditjen Dikdasmen (2017), 4. Pedoman Penilaian
salah satu jalur pendidikan formal yang
menghasilkan tenaga kerja terampil Pada semua satuan pendidikan
adalah Sekolah Menengah termasuk Sekolah Menengah Kejuruan,
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan untuk kelancaran sistem penilaian
(SMK/MAK) yang lulusannya diakui pembelajaran perlu adanya pedoman
pada jenjang 2 (dua) atau jenjang 3 atau panduan penilaian. Menurut Dirjen
(tiga) dalam KKNI. Instruksi Presiden Dikdasmen (2017), pedoman penilaian
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Kurikulum 2013 SMK terdiri dari :
Revitalisasi SMK dalam Rangka prinsip penilaian, jenis ujian, instrumen
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing dan bentuk penilaian, mekanisme
Sumber Daya Manusia Indonesia, penilaian, prosedur penilaian, penilaian
secara khusus memerintahkan Menteri pencapaian kompetensipada siswa.
Pendidikan dan Kebudayaan untuk

4
5. Penelitian yang relevan dalam menguasai kompetensi Inti dan
kompetensi dasar. Penilaian mencakup
Penelitian yang dilaksanakan oleh
jenis tagihan, instrumen, dan prosedur
Hatma Syukriya (2017) dengan judul
yang digunakan untuk menilai
Evaluasi Implementasi Teknik
pencapaian kompetensi. Jenis tagihan
Penilaian Kurikulum 2013 Mata
dapat berupa tugas-tugas, pertisipasi
Pelajaran Kimia Sma Kelas Xi Di
peserta didik dalam proses belajar
Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini
mengajar, ujian tengah semester dan
bertujuan untuk mendeskripsikan
ujian akhir semester. Instrumen
kesesuaian maupun kesenjangan antara
penilaian dapat berupa tes tertulis, tes
rancangan, perangkat, pelaksanaan, dan
lisan, tes unjuk kerja/praktikum.
efektivitas penilaian berdasarkan
Sedangkan untuk menilai aspek afektif
Kurikulum 2013 mata pelajaran kimia
dapat digunakan tes penilaian melalui
SMA kelas XI di Kabupaten
wawancara, observasi, dan kuesioner.
Tanggamus dengan kriteria yang telah
Penilaian harus sesuai dengan
ditetapkan. Hasil penelitian
pengalaman belajar yang ditempuh
menunjukkan: (1) rancangan penilaian:
dengan proses pembelajaran. Untuk itu
40% guru dikategorikan baik; (2)
sistem penilaian yang baik harus
perangkat penilaian: 40% guru
disertai dengan perencanaan yang
dikategorikan baik; (3) pelaksanaan
matang, dan pelaksanaan penilaian yang
penilaian: 20% guru dikategorikan
sesuai dengan standar yang ditetapkan
sangat baik; dan (4) efektivitas
agar hasil penilaian dapat digunakan
penilaian: 20% guru dikategorikan baik.
untuk menentukan tindak lanjut secara
6. Kerangka Konsep tepat. Tindak lanjut dari penilaian dapat
berupa pengayaan bagi peserta didik
Sistem penilaian pembelajaran yang telah mencapai Kriteria
terdiri dari Perencanaan penilaian, Ketuntasan Minimal (KKM) dan
pelaksanaan penilaian dan tindak lanjut remedial bagi peserta didik yang tingkat
hasil penilaian. Perencanaan penilaian pencapaian hasil belajarnya berada di
dilaksanaan pada saat menjelang awal bawah KKM.
tahun pembelajaran bersamaan dengan
pembuatan Perangkat Administrasi C. Metode Penelitian
Pembelajaran atau Rencana
1. Tempat dan waktu penelitian
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Pelaksaan penilaian dilakukan pada saat Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri
sedang atau telah berlangsungnya 4 Bantaeng pada bulan mater sampai mei
Proses Belajar Mengajar, demikian juga 2018.
dengan tindak lanjut hasil penilaian.
Penilaian merupakan komponen 2. Jenis dan metode penelitian
yang penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Penilaian dilakukan untuk Jenis penelitian ini adalah penelitian
mengetahui keberhasilan peserta didik kualitatif. Dalam penelitian ini tidak
diarahkan untuk menguji hubungan

5
antar variabel, akan tetapi ditekankan
pada pengumpulan data, penyajian data Dalam penelitian ini, peneliti
yang objektif dan memberikan melakukan observasi kegiatan proses
kesimpulan. Penelitian ini bertujuan belajar mengajar di kelas dan
untuk mengumpulkan informasi tentang laboratorium khususnya pada proses
sistem penilaian pembelajaran penilaian guru yang meliputi
khususnya pada mata pelajaran perencanaan penilaian, pelaksanaan
produktif AHP. Informasi yang penilaian, dan tindak lanjut hasil
diperoleh dapat dijadikan sebagai dasar penilaian.
untuk memperbaiki sistem penilaian
pembelajaran produktif. c. Dokumentasi

3. Fokus penelitian Dokumentasi merupakan teknik


pengumpulan data untuk menguatkan
Fokus dari penelitian yang yang data-data yang ada, yang meliputi
dilakukan adalahs Sistem Penilaian semua proses pelaksanaan penelitian.
Pembelajaran Produktif Program
Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian di 5. Teknik Analisis Data
SMK Negeri 4 Bantaeng.
a. Validitas isi
4. Prosedur pengumpulan dan
perekaman data Menurut Ruslan (2009), Validitas
isi (content Validity) adalah validasi
a. Interview/wawancara yang dilakukan oleh dua pakar yang
terpilih, dengan tujuan :
Dalam penelitian ini peneliti a. Mengamati dengan cermat semua
memilih wawancara terstruktur demi item dalam instrumen yang hendak
terarahnya saat pewawancaraan dan divaidasi
lebih memudahkan dalam pengambilan b. Mengoreksi interpretasi item-item
data dan informasi yang dibutuhkan. yang telah dibuat, dan
Wawancara Terstruktur adalah sebagai c. Memberikan pertimbangan tentang
teknik pengumpulan data bila peneliti hal terbaik pada interpretasi
atau pengumpul data telah mengetahui instrumen evaluasi yang
dengan pasti tentang informasi apa yang menggambarkan cakupan isi yang
akan diperoleh. Dalam prakteknya hendak diukur.
selain membawa instrument sebagai Hasil penilaian pakar, dianalisis
pedoman wawancara, maka pengumpul dengan menggunakan validitas isi
data juga dapat menggunakan alat bantu Gregory.
seperti tape recorder, gambar, brosur
dan material lain yang dapat membantu Hasil validasi pakar Instrumen
dalam wawancara. pedoman wawancara siswa sebagai
berikut :
b. Observasi

6
Hasil Analisis Konsistensi Antar Uji kredibilitas data terhadap hasil
Penilai untuk Validitas Isi penelitian dilakukan melalui triangulasi
sumber. Untuk menguji kredibilitas
D
Validasi isi = (A+B+C+D) guru dan peserta didik tentang sistem
penilaian pembelajaran maka
triangulasi sumber terhadap guru pada
=
24 = 0,83 program keahlian lain, wakil kepala
(4+0+1+24)
sekolah bagian kurikulum serta wali
Dari hasil validitas isi sebagaimana di kelas yang sangat tahu mengenai
atas, ada empat butir instrumen yang kondisi sistem penilaian di Sekolah.
mempunyai relevansi yang lemah
terhadap indikatornya atau tujuannya, D. Hasil Penelitian
Sehingga butir-butir tersebut bisa
1. Perencanaan Penilaian
dikatakan tidak valid. Satu butir
instrumen yang mempunyai relevansi Pada awal semester, guru mata
kuat dan lemah, menunjukkan bahwa pelajaran terlebih dahulu merencanakan
ada perbedaan pandangan antara konsep penilaian dengan
pakar/validator, ada yang menilai kuat mengidentifikasi kompetensi dasar
dan ada yang menilai lemah dalam hal (KD) terutama pada kompetensi
relevansi terhadap indikator dan pengetahuan (KI-3) dan keterampilan
tujuannya. Sehingga butir-butir tersebut (KI-4). Perencanaan dimaksud tidak
perlu direvisi. bersifat kaku dan memungkinkan
perubahan selama proses pembelajaran.
b. Analisis data Perencanaan metode penilaian dan
teknik penilaian oleh pendidik
Penulis menganalisis data dengan dilakukan pada saat penyusunan
analisis data kualitatif, alur analisisnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
berdasarkan Miles at all (2014 : 31) (RPP) berdasarkan silabus (Dirjen
selama berada di lapangan. Telah Dikdasmen, 2017).
dipahami bersama dalam analisis data Berdasarkan data yang ada, dapat
kualitatif dilakukan secara interaktif diketahui bahwa dalam Perencanaan
dan berlangsung secara terus-menerus Penilaian mata pelajaran produktif
sampai tuntas sehingga datanya sudah AHP, sebelumnya Guru produktif AHP
jenuh. Aktivits dalam analisis data telah mendapatkan pelatihan yang
meliputi reduksi data, penyajian data, berhubungan dengan penilaian hasil
dan verification atau sering dikenal belajar sebanyak 3 kali yaitu
dengan penarikan kesimpulan dan Bimbingan Teknis (BIMTEK)
verifikasi. Kurikulum 2013 pada tahun 2016,
Musyawarah Guru Mata Pelajaran
7. Pemeriksaan atau pengabsahan (MGMP) pada tahun 2017 Bimbingan
data (Triangulasi) Teknis (BIMTEK) Kurikulum 2013
pada tahun 2018. Hal ini di ungkapkan
oleh Guru SY bahwa iya pernah, di
7
Tahun 2016 mengikuti BIMTEK K13, 2. Pelaksanaan Penilaian
kemudian MGMP di sekolah mengenai
Mata Pelajaran Produktif Tahun 2017, Penilaian merupakan bagian
BIMTEK K13 Tahun 2018, 3 (Tiga) kali integral dari sebuah pembelajaran.
dilaksanakan. Hal ini juga Dalam setiap pembelajaran, penilaian
dikemukakan oleh Guru Produktif RA berfungsi untuk mengukur sejauh mana
yang menyatakan iya, waktu MGMP siswa dapat mencapai tujuan-tujuan
Mata Pelajaran Produktif. pembelajaran yang telah ditetapkan.
Guru membuat perencanaan Penilaian di dalam pembelajaran
penilaian hasil belajar dengan membuat membantu guru dalam mengevaluasi
kisi-kisi penilaian dan soal sesuai keefektifan kurikulum, strategi
dengan pedoman penilaian Kurikulum mengajar dan kegiatan belajar yang
2013 sesuai dengan hasil wawancara mencakup kompetensi pengetahuan,
peneliti dengan Guru SY menyatakan sikap dan keterampilan siswa. Menurut
bahwa membuat kisi-kisi penilaian dan Arifin (2013:4), penilaian adalah suatu
soal untuk mata pelajaran Produktif. proses atau kegiatan yang sistematis
Perencanaan yang dibuat guru dan berkesinambungan untuk
menunjukkan bahwa rancangan mengumpulkan informasi tentang
penilaian dibuat secara rinci di dalam proses dan hasil belajar siswa dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran. rangka membuat keputusan-keputusan
Guru sudah merencanakan jenis berdasarkan kriteria dan pertimbangan
penilaian, teknik penilaian, bentuk tertentu. Penilaian bukan hanya sebatas
penilaian, dengan baik. Dalam aspek nilai saja, namun melalui penilaian guru
pembuatan rubrik, kriteria, dan dapat merayakan pencapaian dan
pedoman sudah sesuai dengan standar mendukung siswa dalam menghadapi
objektif penilaian. Di samping itu, guru tantangan belajar.
juga sudah mempersiapkan instrumen Guru menentukan nilai akhir
penilaian sesuai dengan teknik dengan menghitung semua nilai yang
penilaian sebelum melakukan penilaian. ada dengan menggunakan rumus
Pada dasarnya Perencanaan penilaian sesuai dengan pedoman
penilaian pembelajaran oleh kelompok penilaian, menentukan nilai akhir sesuai
Guru Produktif pada umumnya sudah dengan aspek-aspek penilaian, serta
sesuai dengan panduan penilaian K 13, menentukan nilai akhir setiap mata
akan tetapi dalam hal analisis butir soal, pelajaran dengan menggunakan sistem
guru jarang bahkan ada yang tidak pembobotan.
melakukan analisis butir soal pada Penilaian terhadap hasil
penilaian berbentuk tes seperti yang pembelajaran selain dilakukan untuk
dinyatakan oleh Guru SY bahwa Jarang mengukur tingkat pencapaian
melakukan analisis butir soal. kompetensi peserta didik dan digunakan
Selanjutnya SE mengatakan bahwa sebagai bahan penyusunan laporan
Belum melakukan analisis butir soal. kemajuan hasil belajar, juga dilakukan
untuk memperbaiki proses

8
pembelajaran melalui pembelajaran Bantaeng dengan baik dan sesuai
remedial dan pengayaan. dengan pedoman penilaian yang
3. Tindak lanjut hasil penilaian ada.
Menurut Dirjen Dikdasmen (2017), b. Guru produktif AHP sudah
Pembelajaaran remedial dan pengayaan melaksanakan penilaian
dilakukan sebagai konsekuensi dari pembelajaran produktif pada
pembelajaran tuntas (mastery learning) program AHP di SMK Negeri 4
untuk setiap individu. Dalam proses Bantaeng dengan baik sesuai
pembelajaran berbasis kompetensi dengan pedoman penilaian yang
setiap siswa harus menguasai secara ada.
tuntas seluruh kompetensi dasar pada c. Tindak lanjut hasil penilaian
setiap mata pelajaran. Sehingga pada pembelajaran produktif oleh guru
dasarnya siswa harus mencapai pada program AHP di SMK Negeri
ketuntasan belajar yaitu tingkat minimal 4 Bantaeng yaitu dengan cara
pencapaian kompetensi terutama untuk remedial bagi siswa yang nilainya
pengetahuan dan keterampilan. tidak mencapai KKM, dan
Pembelajaran remedial diberikan pengayaan diberikan kepada siswa
kepada siswa yang belum mencapai dengan cara memberi tugas/proyek.
ketuntasan belajar, sementara
pengayaan diberikan kepada siswa yang 2. Saran
telah mencapai atau melampaui
ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan data hasil wawancara, diperoleh maka penulis sarankan
Guru melaksanakan kegiatan remedial beberapa hal sebagai berikut :
dengan cara memberikan materi kepada a. Guru memaksimalkan Perencanaan
siswa dan melakukan pendampingan. penilaian pembelajaran produktif
Sedangkan kegiatan pengayaan dengan baik sesuai dengan Panduan
dilaksanakan dengan cara memberi penilaian yang ada.
proyek/tugas tugas khusus kepada siswa b. Guru memaksimalkan pelaksanaan
yang mendapatkan pengayaan. penilaian dalam pembelajaran
E. Simpulan dan Saran sesuai dengan pedoman penilaian K
13 sehingga dapat mengukur tingkat
1. Kesimpulan pencapaian kompetensi peserta
didik sebagai salah satu tugas
Berdasarkan hasil penelitian yang profesi.
telah dianalisis, maka dapat c. Guru memaksimalkan pelaksanaan
disimpulkan bahwa : remedial dan pengayaan sebagai
a. Guru Produktif AHP sudah tindak lanjut hasil penilaian
melaksanakan perencanaan pembelajaran produktif.
penilaian pembelajaran produktif
pada program Agribisnis Hasil
Pertanian di SMK Negeri 4

9
DAFTAR PUSTAKA
Ruslan. 2009. Validitas Isi. Buletin
Arikunto, S & Jabar, A CS. 2014.
Pa’biritta no. 10, Guru : antara
Evaluasi Program Pendidikan.
bakat, minat dan peluang, Tes
Jakarta : Bumi Aksara.
Dagnostik, Pelaksanaan
Kompetensi Manajerial Kepala
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi
sekolah, Reformasi dan
Pembelajaran, “Prinsip, Teknik,
Paradigma Baru Pendidikan.
Prosedur”.Bandung : Remaja
Makassar : LPMP Sulawesi
Rosdakarya.
Selatan
Ditjen Dikdasmen. 2017. Panduan
Penilaian Hasil Belajar Pada
Sekolah Menengah Kejuruan.
Jakarta : Kementrian Pendidikan
dan kebudayaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat
Pembinaan SMK.

Hatma Syukriya. 2017. Evaluasi


Implementasi Teknik Penilaian
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Kimia Sma Kelas Xi Di
Kabupaten Tanggamus. Tesis.
Universitas Lampung, Bandar
Lampung.

Kumano, Y. 2001. Authentic


Assessment and Portfolio
Assessment-Its Theory and
Practice. Japan: Shizuoka
University.

Nurgiyantoro, B. 2011. Penilaian


Otentik dalam Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: GMU
Press.

Nurgiantoro, B. 2013. Penilaian


Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.

10

You might also like