You are on page 1of 12

Efektivitas Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Akidah Akhlak Terhadap Prestasi Belajar

Peserta Didik Di MA YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

Nia Risyana
UIN K.H Abdurrahman Wahid
niarisana@gmail.com
Abstract

Evaluation is an attempt to obtain information data regarding the overall learning outcomes of
students such as knowledge, attitudes, values and skills. Evaluation can help teachers to
determine or choose the right teaching and learning strategies to be applied to students. To help
the smooth running of the teacher needs to conduct an evaluation, either evaluation of the
teaching and learning process or the learning outcomes of students. Evaluation or assessment is
one of the main learning parts that must be done, because with the learning evaluation it can
control the implementation of existing learning well. The purpose of this study was to find out
how the effectiveness of the implementation of the evaluation of Akidah Akhlak learning on
student achievement at MA YMI Wonopringgo, Pekalongan Regency. Regarding the technique
of implementing the Akidah Akhlak learning evaluation carried out at MA YMI Wonopringgo,
namely attitude assessment, knowledge assessment and skills assessment in one form such as
written tests, oral tests, and fortopolio. The implications of this research are 1) educators are
expected to really plan in conducting evaluations in order to obtain the expected results. 2)
Implementation of learning evaluation can be done for each material in order to measure the
understanding of students which is carried out in various forms. 3) The success of learning
Akidah ahlak is not only judged from knowledge but also its implementation in daily life such as
praying, politeness, discipline, honesty, etc. such as attitudes that have been learned in learning
Akidah akhlak.
Keywords : Evaluation, Effectiveness, Learning
Abstrak

Evaluasi merupakan usaha untuk mendapatkan data informasi mengenai perolehan belajar
peserta didik secara keseluruhan seperti pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan. Evaluasi
dapat membatu pengajar untuk menentukan atau memilih strategi belajar mengajar yang tepat
untuk diterapkan kepada peserta didik. Untuk membantu kelancaran tersebut guru perlu
mengadakan evaluasi, baik evaluasi proses belajar mengajar atau terhadap hasil belajar peserta
didik. Evaluasi atau Penilaian merupakan salah satu bagian pembelajaran utama yang harus
dilakukan, karena dengan adanya evaluasi pembelajaran dapat mengontrol pelaksanaan
pembelajaran yang ada dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana
Efektivitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak terhadap prestasi Peserta didik di
MA YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Mengenai teknik pelaksanaan evaluasi
pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan di MA YMI Wonopringgo yaitu dengan penilaian
sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan salah satubentuknya seperti tes tertulis,
tes lisan, dan fortopolio. Implikasi dari penelitian ini adalah 1) pendidik diharapkan betul-betul
melakukan perencanaan dalam melakukan evaluasi agar memperoleh hasil yang diharapkan. 2)
Pelaksanaan Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan setiap materi agar mengukur pemahaman
peserta didik yang dilakukan dilakukan dalam bentuk yang bervariasi. 3) Keberhasilan
pembelajaran Akidah ahlak tidak hanya dinilai dari Pengetahuan tapi juga implementasinya
dalam kehidupan sehari-hari sepertiberdo'a, sopan santun kedisiplinan, kejujuran, dll seperti
sikap yang telah dipelajari dalam pembelajaran Aqidah akhlaq.
Kata Kuci : Evaluasi, Pembelajaran, Efektivitas
Pendahuluan

Evaluasi merupakan salah satu subsistem yang diperlukan dalam sistem pendidikan,
karena dari adanya evaluasi dapat mengetahui seberapa jauh hasil atau perkembangan peserta
didik. Dalam pembelajaran Evaluasi merupakan salah satu hal yang penting yang harus ada
selain Tujuan pembelajaran dan Kegiatan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran Evaluasi pembelajaran

Gambar 1.1

Pada gambar tersebut dapat dijelaskan bahwasanya ketiga komponen tersebut


mempunyai porsi yang setara, sama penting tidak berat sebelah, harus saling ada untuk mencapai
tujuan pendidikan yang maksimal sesuai yang diharapkan.Tujuan pembelajaran merupakan
acuan dalam penataan bahan evaluasi yang akan menjadi petunjuk untuk pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang akan berlangsung.Kegiatan pembelajaran dimaksud untuk menguasai
kompetensi tertentu (mencapai tujuan). Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman (kompetisi) yang telah dikuasai peserta didik dalam bentuk hasil belajar setelah
materi(bahan ajar) telah diajarkan kepada peserta didik.Dengan demikian, evaluasi adalah
perencanaan yang harus dibentuk pendidik sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dalam
RPP (Rencana pelaksanaan Pembelajaran) bersama komponen-komponen RPP yang lain.
Evaluasi dapat menjadikan perta didik termotivasi untuk belajar lebih keras secara terus
menerus dan selanjutnya memotivasi pendidik untuk lebih mengembangkan proses belajar
mengajar serta dapat mendorong sekolah untuk meningkatkan fasilitasnya yang akan
berpengaruh terhadap kualitas belajar perta didik. Manfaat utama dari evaluasi adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran dan selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas
pendidikan.1

Evaluasi pembelajaran memiliki perbedaan dengan penilaian

Evaluasi

Penilaian

Tes dan non tes

Gambar 1.2

Untuk mengetahui mendeskripsikan dari gambatersebut dapat diilustrasikan seperti berikut.

Ibu Arofah ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai

kompetensi dasar dalam mata pelajaran Aqidah-Akhlak. Untuk itu diadakan tes tertulis
yang menghasilkan nilai bervariasi, ada yang memperoleh niali 60, 70, 75 dan seterusnya, dapat
disimpulkan siswa yang memproleh dibawah 60 berarti tidak menguasai materi 70(cukup
menguasai), 80(menguasai), 90 sangat menguasai. Sampai hal tersebut termasuk kedalam
penilaian. Jika Ibu Arofah ingin menilai seluruh komponen pembelajaran (ketercapaian tujuan,
keefektifan metode dan media, kinerja guru, dan lain-lain), barulah terjadi kegiatan evaluasi
pembelajaran.

Dengan demikian, pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan
yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan

1
Mahirah B, Jurnal Idaarah, Evaluasi Belajar Peserta Didik, (Vol I; No2, 2017), h.257.
penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah suatu proses atau kegiatan
yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik.2

Pelaksanaan evaluasi yang baik memiliki fungsi untuk melihat seberapa jauh peserta
sidik menguasai materi yang telah di ajarkan oleh pendidik, dengan adanya evaluasi juga dapat
membantu pendidik untuk menentukan program pembelajaran seperti apa, metode atau strategi
yang tepat untuk diterapkan kepada peserta didik untuk menemukan kesulitan-kesulitan saat
pembelajaran, sehingga dapat mengembangkan prestasi belajar, pendidik dapat menemukan
kekurangan dan kelemahan dari pembelajaran tersebut sehingga dapat memperbaiki proses
pembelajaran yang akan datang, kemudian evaluasi juga dapat menjadi kontrol bagi pendidik
dan sekolah mengenai prestasi(kemajuan) peserta didik.3

Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo sebagaimana sekolah umum lainya, tetapi melebihi
kelebihan yaitu lebih banyak Jam pelajaran Agamanya dibandingkan sekolah umum. Salah satu
mata pelajaran agama yang tidak bisa didapatkan disekolah umum ialah mata pelajaran Akidah
Ahlak. Materi akidah membahas mengenai kepercayaan, keimanan kepada Allah swt. yang
merupakan prinsip pokok dalam ajaran agama Islam. Sedangkan akhlak diartikan sebagai budi
pekerti atau kelakuan.4 Sehingga peserta didik diharapkan mapu mempunyai Akidah serta ahlak
yang baik yang dapat diterapkan pada kesehariannya.

Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo sebagai salah satu madrasah Aliyah atau lembaga
pendidikan yang ada perlu melakukan evaluasi sehingga dapat mengetahui tingkat prestasi
peserta didiknya. Proses evaluasi yang diselenggarakan Madrasah Aliyah ini sangat bervariasi
dan efektif digunakan, evaluasi pembelajaran mampu berjalan sesuai dengan rencana dan dapat
sesuai dengan tujuan yang diharapkan Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo.
2
Zaenal Arifin, Evaluasi pembelajaran, (Jakarta : DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ISLAMKEMENTERIAN , AGAMA, 2012) hlm. 12

3
Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil BelajarPeserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 (Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada, 2013), hlm 68-69.

4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Cet.I; Jakarta: Gramedia, 2008),
hlm.27
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
Efektivitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak terhadap prestasi belajar peserta
didik di MA YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Dengan adanya penelitian ini, penulis
memastikan hipotesis yang ada. Bahwa lembaga pendidikan yang melakukan evaluasi
pembelajaran dan dengan baik, akan membawa dampak positif untuk perkembangan duni
pendidikan yang ada di Indonesia. Penulis kemudian membagi pokok bahasan ini menjadi empat
sub masalah yaitu:

1. Bagaimana perencanaan Evaluasi pembelajaran di Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo


Kabupaten Pekalongan?

2.Bagaimana teknik pelaksanaan evaluasi pembelajaran akidah akhlak pada peserta didik
Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan?
3. Bagaimana hambatan nyang dialami dalam melakukan evaluasi pembelajaran di Madrasah
Aliyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan?

4.Bagaimana prestasi belajar akidah akhlak peserta didik Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo
Kabupaten Pekalongan ?

Metode penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Kualitatif, yaitu penelitian yang
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan
lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lain sebagainya. Berdasarkan penjelasan djatas
dikemukakan disimpulkan bahwa peneltian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
mendalami peristiwa khusus pada kondisi obyek yang alamiah dan menghasilkan data deskriptif
secara tertulis atau lisan, dimana dalam pengumpulan datanya secara fundamental sangat
bergantung pada proses pengamatan peneliti itu sendiri.

Penulis memilih metode penelitian ini karena menginginkan hasil penelitian yang
mendalam selain itu juga penelitian kualitatif karena lebih mudah berhadapan langsung dengan
kenyataan dilapangan. Penelitian ini sebagian datanya bersumber dari narasumber, aktivitas,
tempat dan dokumentasi.
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo, tepatnya terletak di
pegandeansedayu, Pegaden Tengah, kecamatan Wonopringgo, kabupaten Pekalongan, Jawa
tengah, 51181, Telp. (0285)4483669. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2022 pada
semester genap tahun pelajaran 2021/2022.

Hasil dan pembahasan

Pembahasan hasil penelitian berdasarkan temuan di lapangan yang dilaksanakan oleh peneliti
mengenai strategi pembelajaran guru dalam pencapaian kriteria ketuntasan minimal pada mata
pelajaran akidah akhlak di MA YMI Wonopringgo, disajikan dalam bentuk uraian yang disertai
dengan keterangan-keterangan dan telah disesuaikan dengan urutan permasalahan.

1. Perencanaan Evaluasi pembelajaran


Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan. Hal tersebut dimaksudkan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
Membuat perencanaan sangat penting karena mempengaruhi langkah -langkah yang kan
dijalani kedepan, bahkan dapat berpengaruh terhadap presedur keefektifan evaluasi.
Menurut William H. Newman dalam bukunya Administrative Active Techniques of
Organization and Management, bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan
dilakukan.5
Implikasi yaitu harus nelajykan perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas
dan spesifik. Apabila evaluasi pembelajaran menggunakan tes maka harus dipersiapkan
langkah-langkah berikut:
a. Menentukan Tujuan Tes
b. Mengidentifikasi hasil belajar yang akan diukur melalui tes
c. Merumuskan hasil belajar dalam bentuk prilaku yang spesifik dan dapat diamati
d. Menyusun garis besar materi yang akan diukur melalui tes
e. Menyiapkan kisi-kisi. Maksud dari penyusunan kisi-kisi adalah agar materi yang
dievaluasi betul-betul representatif dan relevan dengan materi yang sudah pendidik
ajarakan.
f. Menggunakan tabel yang spesifik sebagai dasar untuk persiapan tes

5
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 15
Sebagai Seorang pendidik harus dapat menentukan mana yang termasuk kegiatan
evaluasi hasil belajar dan mana yang termasuk kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi
hasil belajar menekankan pada informasi tentang sejauh mana hasil evaluasi yang dicapai
oleh siswa sesuain dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi
pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan kegiatan pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara optimal.
2. Teknik pelaksanaan evaluasi
Teknik dalam evaluasi sangat beragam seperti halnya tes dan non tes. Teknik
merupakan suatu model atau sistem mengerjakan sesuatu.
Teknik Tes
a. Tes seleksi
Tes seleksi biasanya digunakan untuk menyeleksi, apakah memenuhi syarat atau
tidak
b. Tes formatif
Tes formatif digunakan seorang pendidik dalam pembelajaran yang fungsinya untuk
mengetahui daya serap peserta didik pada satu materi tertentu.
c. Tes Sumatif
Tes ini digunakan seorang pendidik dalam pembelajaran yang fungsinya untuk
mengetahui daya serap peserta didik pada satu periode tertentu, contohnya UTS.
d. Pretes
Pretes adalah tes yang dilakukan sebelum peserta didik mengajar materi, tes ini
digunakan untuk mengukur sejah mana peserta didik mengetahui materi sebelum
pendidik mengajar
e. Posttes
Posttes adalah tes yang dilakukan sesudah pendidik memberikan materi untuk
mengukur pemahaman siswa setelah mendapatkan materi dari pendidik.
f. Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes untuk mengetahui kelemahan siswa
Teknik non Tes
a. Wawancara
Sebelum melakukan wawancara biasanya pendidik menyiapkan beberapa
pertanyaan yang hasilnya ingin diketahui oleh pendidik tersebut.
b. Observasi
Pendidik mengobservasi sejauh mana tingkah peserta didik sebagai akibat dari
adanya proses belajar dalam kelas.
c. Angket
Angket merupakan suatu lembaran yang didalamnya berisi sesuatu yang ingin
pendidik gali.
3. Hambatan evaluasi pembelajaran
Hambatan evaluasi pembelajaran bisa berasal dari peserta didik maupun dari pendidik
itu sendiri. Dari peserta didik sendiri hambatan itu muncul ketika dilaksanakan tes secara
langsung bisa melalu tanya jawab atau tes lisan, biasanya banyak anak yang kurang aktif
menjawab pertanyaan atau gugup saat guru menanyakan soal-soal yang berkaitan dengan
materi yang telah diajarkan. Selain itu tes lisan atau secara langsung memperlukan
banyak waktu. Selain dari pesertaa didik hambatan juga muncul dari pendidik itu sendiri
seperti :
a. Pendidik kurang menguasai materi pelajaran.
Pendidik yang kurang menguasai materi pembelajaran biasnya akan berbelit-belit
dalam memberikan materi pelajaran, hal ini yang menyebabkan peserta didik kurang
memahami materi yang disampakai oleh pendidik.
b. Guru kurang menguasai kelas.
Guru yang kurang menguasai kelas biasanya akan sulit memberikan materi
pembelajaran karena kelas tidak kondusif, sehingga menghambat peserta didik yang
benar-benar ingin belajar.
c. Guru enggan mempergunakan alat peraga dalam mengajar.
Biasanya guru hanya menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah,
hal tersebut mengakibatkan pembelajaran menjadi monoton dan kurangnya daya tarik
untuk memotivasi peserta didik belajar. Pendidik dituntut untuk kreatif agar
pelaksanaan pembelajaran bisa efektif
4. Prestasi belajar Akidah Ahlak peserta didik MA YMI Wonopringgo
Prestasi belajar akidah akhlak peserta didik Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo dinilai
dari berbagai sikap yang ditunjukkan oleh peserta didik, berupa;
a. Kedisiplinan
Kedisiplinan peserta didik dalam kehadiran sudah baik, untuk kehadiran dikelas pada
saat pembelajaran Akidah Ahlak sudah baik, untuk kerapian peserta didik sudah
cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi, agar lebih tertib dalam berpakaian tidak hanya
pada jam pagi saja.
b. Kejujuran
Peserta didik rata-rata sudah mampu menerapkan sifat kejujuran, namun perlu adanya
bimbingan dari peserta didik bahwa berbicara jujur itu dilakukan kepada siapa saja,
tidak hanya kepada yang lebih tua saja.
c. Adab
Untuk adab peserta didik di MA YMI Wonopringgo ini sudah sangat baik selain
karena merupakan sekolah islam yang mengedepankan adab, sekolah ini mampu
menerapkan adab tersebut kedalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya bertegur
sapa, bersalaman ketika bertemu dan mengawali pembelajaran dengan berdo'a dan
dilanjutkan dengan membaca asma'ul husna. Adab yang baik ini tisak terlepas dari
kebiasaan yang dilakukan oleh pendidik, selain itu perlu adanya pengawasan dari
pendidik agar hal tersebut terus terlaksana dengan baik.

Tabel 1. kesimpulan

No Pertanyaan Jawaban Narasumber

1. Bagaimana perencanaan evaluasi Sebelum melakukan evaluasi biasanya


pembelajaran Akidah Ahlak di Madrasah pendidik melakukan perencanaan terlebih
Aliyah YMI Wonopringgo kabupaten dahulu. Perencanaan tersebut dilakukan
Pekalongan agar evaluasi yang dilakukan maksimal.
Perencanaan tersebut seperti, peserta didik
menggunakan evaluasi seperti apa pada
materi tertentu, menggunakan observasi
atau menggunakan angket juga bisa
menggunakan penugasan. Pendidik harus
melakukan perencanaan terlebih dahulu
seperti kapan pendidik akan melakukan
evaluasi, menentukan alokasi waktu dsb.

2. Bagaimana Teknik pelaksanaan evaluasi Teknik evaluasi hasil belajar peserta didik
mata pelajaran Akidah Ahlak yang ada di itu bagaimana seorang pendidik
Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo memberikan cara-cara mengevaluasi
Kabupaten Pekalongan proses belajar mengajar dari awal sampai
akhir pengajaran.

Biasanya pendidik melakukan tes terlebih


dahulu sebelum mengajar (pretest) untuk
mengukur sejah mana pengetahuan peserta
didik terhadap materi yang akan diajarkan
nantinya. Setelah melakukan kegiatan
pembelajaran, untuk mengukur
pemahaman peserta didik terhadap materi
yang diajarkan maka akan diadakan
tes(posttes). Pretest dan post tes ini saling
berkesinambungan. Guru juga bisa
memberikan soal-soal sebagai evaluasi
pembelajaran. Soal yang diberikan
biasanya bermacam-macam seperti pilihan
ganda, essai

Selain memberikan tes guru juga bisa


mengevaluasi peserta dididk dengan
melakukan observasi, wawancara dll

3. Bagaimana hambatan yang dihadapi saat Pelaksanaan evaluasi pembelajaran mata


pelaksanaan evaluasi pembelajaran Akidah pelajaran Akidah Ahlak di MA YMI
Ahlak yang ada di Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo bukan tanpa hambatan atau
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan kendala. Hambatan tersebut bisa berasal
dari siswa maupun guru. Hambatan tersebt
seperti tidak adanya kesiapan peserta didik
saat diadakanya post tes, kurangnya
kedisiplinan peserta didik juga menjadi
salah satu hambatan evaluasi. Selain itu
juga alokasi waktu yang ditentukan untuk
melakukan posttes yang terbatas pada
akhir pembelajaran.

4. Bagaimana hasil belajar peserta didik pada Hasil belajar peserta didik pada mata
mata pembelajaran kidah Ahlak yang ada di pelajaran Akidah Ahlak sudah sangat baik,
Madrasah Aliyah YMI Wonopringgo peserta didik mamou menerapkan sifat
Kabupaten Pekalongan mahmudah dalam kehidupan sehari-hari,
seperti disiplin, jujur dan juga memiliki
adab yang baik.

Kesimpulan

Sebelum melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran, pendidikan terkebih dahulu


membuat perencanaan. Perencanaan tersebut dilakukan agar hasil evaluasi berjalan maksimal.
Setengah itu pendidik menentukan teknik apa yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi.
Ada teknik tes dan non tes. Teknik tese seperti tes lisan, fortopolio, penugasan dll, teknik non tes
seperti wawancara, observasi dll. Pelaksanaan evaluasi tidak selalu berjalan lancar, terdapat
hambatan baik dari pendidik maupun peserta didik .jika dilihat Evaluasi secara oengamatan
sudah terlaksana dengan baik seperti peserta didik dapat bersifat jujur, disiplin dan juga beradab.

Daftar pustaka

Arifin, Zaenal.2012.Evaluasi pembelajaran.Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Kementerian Agama

Departemen Pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahas. Cet.I;
Jakarta: Gramedia
Kunandar.2013.Penilaian Autentik: Penilaian Hasil BelajarPeserta Didik Berdasarkan
Kurikulum.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Mahirah B, Jurnal Idaarah.2017. Evaluasi Belajar Peserta Didik, Vol I; No2

Majid, Abdul. 2009, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

You might also like