This document summarizes research on the ability of civic education teachers in Banjarmasin, Indonesia to conduct assessments in their teaching. The researchers found that teachers generally assessed students based on 8 criteria: consistency with curriculum, teacher implementation, student implementation, motivation, activity, interaction, teaching ability, and quality of student achievement. However, some weaknesses were discovered related to teachers' ability to plan and apply evaluations. The researchers suggest that civic education teachers improve their lesson planning and keep better records of student progress to increase the objectivity of student scores.
This document summarizes research on the ability of civic education teachers in Banjarmasin, Indonesia to conduct assessments in their teaching. The researchers found that teachers generally assessed students based on 8 criteria: consistency with curriculum, teacher implementation, student implementation, motivation, activity, interaction, teaching ability, and quality of student achievement. However, some weaknesses were discovered related to teachers' ability to plan and apply evaluations. The researchers suggest that civic education teachers improve their lesson planning and keep better records of student progress to increase the objectivity of student scores.
This document summarizes research on the ability of civic education teachers in Banjarmasin, Indonesia to conduct assessments in their teaching. The researchers found that teachers generally assessed students based on 8 criteria: consistency with curriculum, teacher implementation, student implementation, motivation, activity, interaction, teaching ability, and quality of student achievement. However, some weaknesses were discovered related to teachers' ability to plan and apply evaluations. The researchers suggest that civic education teachers improve their lesson planning and keep better records of student progress to increase the objectivity of student scores.
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1 BANJARMASIN
Fatmawati, Zainul Akhyar dan Mariatul Kiptiah,
ABSTRACT
Evaluation is important component in educational system. Evaluation of
achievement is separate from teaching and learning process; moreover, it is vital in educational system and teaching in educational institution. Improvement and development of education could be identified by result of evaluation. Thus, through evaluation teachers would be able to identify how success teaching and learning process they planned and discover efficiency level of programme. Qualitative method is used in this research. Observation, interview, and documentation are techniques of data collection used. Techniques of data analysis are data reduction, presentation, and conclusion drawing. Result of this research is teachers evaluating ability in Civic Education teaching and learning process in Senior High School 1 Banjarmasin, teachers have done eight evaluation criteria in teaching and learning process, they were: consistency between teaching and learning process and curriculum, Keterlaksanaannya by teacher, Keterlaksanaannya by students, students learning motivation, activeness, interaction, teachers ability in teaching, students achievement quality; however, weaknesses caused by lackness of teachers ability in planning and applying evaluation in Senior High School 1 Banjarmasin were discovered. Teachers ability in doing final evaluation in learning Civics Education in Senior High School 1 Banjarmasin has already been good enough. Although generally evaluation has been done well, there were some weaknesses found. Suggestion for this research is that Civic Education teachers in Senior High School 1 Banjarmasin need improvements in creating good lesson plan, and teachers should record students improvements in learning process in well- organized note such as lembar penilaian diskusi, lembar penilaian afektif for objectivity of students score.
Keyword : evaluation, ability of Civic Education Teachers
Edisi Ke-2, No. 4, Nopember 2012 Nomor ISSN:2303-2979 A. PENDAHULUAN fakta bahwa ada sebagian guru PKn yang melakukan penilaian kepada Mutu pendidikan sangat siswanya cenderung secara subjektif, dipengaruhi oleh kemampuan dan dan komponen alat penilaian ada yang keterampilan guru dalam tidak lengkap. Pada kenyataannya ada melaksanakan proses belajar siswa yang memiliki skor tinggi mengajar. Disamping itu, untuk dengan sikap yang baik, ada pula meningkatkan kualitas pendidikan siswa yang memiliki skor tinggi perlu adanya perhatian terhadap namun sikapnya kurang baik, dan kualifikasi guru yang didasarkan atas sebaliknya ada juga siswa yang kesiapan agar dapat berperan dalam memiliki sikap yang baik namun menjalankan tugas secara optimal dan skornya biasa-biasa saja, maka dapat profesional. disimpulkan bahwa sangat dibutuhkan Salah satu upaya dalam kemampuan penilaian yang baik dari meningkatkan kualitas proses dan guru dalam melakukan penilaian hasil belajar sebagai bagian dari terhadap setiap pribadi siswa yang peningkatan kualitas pendidikan dapat berbeda untuk mendapatkan dilakukan melalui sistem penilaian. ketuntasan dalam belajar. Dalam proses penilaian proses dan Hal ini menjadi penting dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek- menarik untuk dikaji lebih dalam aspek yang sangat berperan penting karena penilaian merupakan unsur adalah berkenaan dengan pemilihan penting dalam proses pembelajaran, alat penilaian, penyusunan soal, dan keberhasilan seorang guru dalam tahapan evaluasi pembelajaran. mendidik siswanya tidak hanya Penilaian merupakan komponen dibuktikan dengan skor tinggi dari yang penting dalam suatu sistem kemampuan kognitifnya tetapi juga pendidikan. Penilaian hasil belajar dari realisasi sikap yang diwujudkan merupakan bagian yang tak dari kesadaran diri siswa itu sendiri. terpisahkan dari kegiatan Kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran, bahkan merupakan hal penilaian akan memberikan pengaruh yang vital dalam sistem pendidikan yang sangat besar terhadap mutu dan pengajaran di lembaga lulusan di setiap sekolah. Maka pendidikan formal. Dengan adanya penilaian yang dilakukan oleh hasil penilaian akan dapat diketahui seorang guru harus berdasarkan kemajuan dan perkembangan standar yang telah di tentukan oleh pendidikan dari waktu ke waktu. pemerintah, penelitian ini mencoba Berdasarkan studi pendahuluan untuk mengkaji apakah guru sudah dengan wawancara kepada guru PKn melakukan penilaian berdasarkan di 13 (tiga belas) SMA Negeri di Kota standar yang telah ditetapkan Banjarmasin peneliti menemukan Edisi Ke-2, No. 4, Nopember 2012 Nomor ISSN:2303-2979 B. KAJIAN PUSTAKA informasi kepada guru untuk meningkatkan kemampuan 1. Pengertian Evaluasi mengajarnya dan membantu peserta Pembelajaran didik mencapai perkembangan Menurut Bloom, evaluasi belajarnya secara optimal. adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan 3. Prinsip Penilaian apakah dalam kenyataannya terjadi Berdasarkan Peraturan Menteri perubahan dalam diri siswa dan Pendidikan Nasional Nomor 20 menetapkan sejauh mana tingkat Tahun 2007 tentang Standar perubahan dalam pribadi siswa. Penilaian bahwa penilaian hasil Pada hakikatnya evaluasi adalah belajar peserta didik pada jenjang suatu proses yang sistematis dan pendidikan dasar dan menengah berkelanjutan untuk menentukan didasarkan pada prinsip-prinsip kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, sebagai berikut: berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka a. Sahih pembuatan keputusan. Evaluasi b. Objektif adalah suatu proses bukan hasil c. Adil (produk). Hasil yang diperoleh dari d. Terpadu kegiatan evaluasi adalah kualitas e. Terbuka sesuatu. f. Menyeluruh dan berkesinambungan 2. Pengertian Penilaian g. Sistematis Istilah penilaian merupakan alih h. Beracuan kriteria bahasa dari istilah assessment, bukan i. Akuntabel dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan “penilaian Dilihat dari fungsinya, penilaian adalah suatu kegiatan untuk terdiri atas beberapa macam yakni memberikan berbagai informasi penilaian formatif, penilaian sumatif, secara berkesinambungan dan penilaian diagnostik, penilaian menyeluruh tentang proses dan hasil selektif dan penilaian penempatan. yang telah dicapai siswa”. Kata “menyeluruh” mengandung arti a. Penilaian formatif adalah bahwa penilain tidak hanya penilaianyang dilaksanakan pada ditujukan kepada penguasaan salah akhir program belajar mengajar satu bidang tertentu saja, tetapi untuk melihat tingkat mencakup aspek pengetahuan, keberhasilan proses belajar keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. mengajar itu sendiri. Penilaian (Arifin, 2009: 4). formatif berorientasi pada proses, Penilaian harus dipandang yang akan memberikan informasi sebagai salah satu faktor penting kepada guru apakah program atau yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar masih proses dan hasil belajar, bukan perlu diperbaiki. hanya sebagai cara yang digunakan b. Penilaian sumatif adalah untuk menilai hasil belajar. Kegiatan penilaian yang dilaksanakan pada penilaian harus dapat memberikan Edisi Ke-2, No. 4, Nopember 2012 Nomor ISSN:2303-2979 akhir unit program misalnya dengan kemampuan yang telah penilaian yang dilaksanakan pada dimiliki siswa. akhir caturwulan, akhir semester atau akhir tahun.Tujuan penilaian C. METODE PENELITIAN ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, 1. Alasan Menggunakan Metode yakni seberapa jauh siswa telah Kualitatif mencapai kompetensi yang Judul penelitian ini yaitu ditetapkan dalam kurikulum. Kemampuan Guru Melakukan Penilaian ini berorientasi pada Penilaian dalam Pembelajaran PKn produk/hasil. di SMA Negeri 1 Banjarmasin. Dalam hal ini peneliti menggunakan c. Penilaian diagnostik adalah metode kualitatif. Penggunaan penilaian yang bertujuan untuk metode kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan- mengetahui gambaran dari suatu kelemahan siswa serta faktor- proses penilaian dalam proses faktor penyebabnya. Pelaksanaan pembelajaran dan penilaian penilaian semacam ini biasanya penentuan skor yang dilakukan oleh bertujuan untuk keperluan guru dalam ruang lingkup bimbingan belajar, pengajaran pembelajaran PKn di SMA Negeri 1 remedial, menemukan kasus- Banjarmasin. dasus dan lain-lain. d. Penilaian selektif adalah penilaian 2. Tempat Penelitian yang dilaksanakan dalam rangka Berdasarkan studi pendahuluan, menyeleksi atau menyaring. dari tiga belas SMA Negeri yang ada Memilih siswa untuk mewakili di Kota Banjarmasin, dapat dibuat sekolah dalam lomba-lomba suatu pengelompokkan atau tertentu termasuk jenis penilaian klasifikasi sekolah untuk selektif. Untuk kepentingan yang menentukan sampling berdasarkan lebih luas penilaian selektif prestasi sekolah. Yaitu sekolah misalnya seleksi penerimaan dengan prestasi tinggi, sekolah mahasiswa baru atau seleksi yang dengan prestasi menengah, dan dilakukan dalam rekrutmen sekolah dengan prestasi rendah, tenaga kerja. penjabarannya sebagai berikut : e. Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk a. Kriteria Sekolah prestasi tinggi: mengetahui keterampilan SMAN 1, SMAN 2, SMAN 7 prasyarat yang diperlukan bagi b. Kriteria Sekolah prestasi suatu program belajar dan menengah: SMAN 3, SMAN 4, penguasaan belajar seperti yang SMAN 5, SMAN 6, SMAN 8 diprogramkan sebelum memulai c. Kriteria Sekolah prestasi kegiatan belajar untuk program rendah: SMAN 9, SMAN 10, itu. Dengan kata lain penilaian ini SMAN 11, SMAN 12, SMAN berorientasi pada kesiapan siswa 13. untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar Edisi Ke-2, No. 4, Nopember 2012 Nomor ISSN:2303-2979 Sekolah yang menjadi sampel 5. Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini adalah SMAN 1 Dalam penelitian ini, peneliti Banjarmasin, karena dianggap dapat melakukan teknik pengumpulan data mewakili sekolah yang ada di Kota yang meliputi : Banjarmasin, selain itu kriteria a. Observasi Langsung, yakni sebagai sekolah unggulan di Kota peneliti melakukan pengamatan Banjarmasin juga memberikan langsung kepada guru PKn dalam gambaran bahwa SMA N 1 melakukan penilaian dalam Banjarmasin patut untuk menjadi proses pembelajaran dan panutan dalam segala hal, terutama mengamati guru dalam dalam hal penilaian dalam melakukan penilaian pada tahap pembelajaran PKn yang dilakukan pemberian skor. oleh guru PKn. b. Wawancara., peneliti melakukan wawancara secara mendalam, 3. Sumber Data guna mendapatkan keterangan- Dalam melakukan penelitian ini, keterangan tentang sistem peneliti menggunakan sumber data penilaian yang dilakukan oleh yang berasal dari : guru. a. Data Primer c. Dokumentasi, peneliti Dalam penelitian ini, data mengumpulkan data-data yang primer diperoleh peneliti dengan menunjang bagi penelitian ini. menggunakan teknik purposive Data tersebut berupa : Silabus, sampling. Peneliti menentukan RPP, Lembar-lembar soal yang sumber data berdasarkan digunakan oleh guru dalam pertimbangan-pertimbangan melakukan penilaian terhadap tertentu, dengan melakukan siswa, lembar/format penilaian, wawancara secara mendalam dan lembar jawaban siswa kepada guru-guru PKn di SMA Negeri 1 Banjarmasin. 6. Teknik Analisis Data b. Data sekunder Proses analisis data menurut Dalam penelitian ini, data Milles and Huberman yang sekunder diperoleh peneliti digunakan dalam penelitian ini yaitu: dengan melakukan observasi a. Reduksi Data. Pada proses ini terhadap guru PKn di SMA Negeri peneliti merangkum data-data 1 Banjarmasin. yang berkenaan dengan sistem penilaian di SMAN 1 4. Instrumen Penelitian Banjarmasin, yaitu : 1). Dalam penelitian ini, peneliti kemampuan guru melakukan bertindak sebagai pengumpul data penilaian dalam proses dan sebagai instrument aktif dalam pembelajaran PKn. 2). ketepatan mengumpulkan data-data di guru memberikan penilaian pada lapangan. tahap pemberian skor. b. Penyajian Data. Setelah direduksi data kemudian disajikan. Penyajian data berupa teks dalam bentuk uraian naratif dan tabel. Edisi Ke-2, No. 4, Nopember 2012 Nomor ISSN:2303-2979 c. Penarikan Kesimpulan. Dalam 1. Dalam melakukan perencanaan penelitian ini penarikan pembelajaran sudah cukup baik, kesimpulan berdasarkan dua hal, namun belum maksimal. Terlihat pertama, tentang kemampuan dari penggunaan RPP yang guru melakukan penilaian dalam sudah diberikan oleh bidang proses pembelajaran Pkn. Kedua, kurikulum yang hanya diedit tentang kemampuan guru sewaktu-waktu. memberikan penilaian pada tahap 2. Dalam melaksanakan kegiatan pemberian skor. pembelajaran, guru PKn di SMAN 1 Banjarmasin sudah 7. Pengujian Keabsahan Data melaksanakan kegiatan Dalam penelitan ini, peneliti pembelajaran dengan baik, menguji keabsahan data yang ada, gurunya juga menggunakan dengan melakukan uji kredibilitas media pembelajaran dan model data mengunakan teknik : pembelajaran yang bervariasi. a. Meningkatkan Ketekunan, 3. Dalam mengolah nilai siswa, peneliti mendapatkan data yang guru sudah melaksanakan akurat tentang 1). kemampuan dengan cukup baik, namun guru melakukan penilaian dalam masih kurang diarsipkan dengan pembelajaran Pkn, 2). rapi. kemampuan guru melakukan 4. Dalam melaporkan hasil nilai penilaian pada tahap pemberian siswa guru telah melakukan skor. dengan baik, buktinya dengan b. Triangulasi, yakni peneliti dikembalikannya nilai ulangan menggunakan triangulasi harian siswa, agar ia mengetahui sumber. Sumber yang dianggap nilainya dan menyampaikan kredibel oleh peneliti saat kepada orang tuanya. penelitian ini berlangsung adalah 5. Dalam Implementasi prosuder Wakasek Bidang Akademik. penilaian guru telah melakukan c. Menggunakan Bahan Referensi, ulangan sesuai dengan ketentuan sebagai pendukung dalam yang ditetapkan. pembuktian data yang telah ditemukan, peneliti dalam melakukan penelitian E. PEMBAHASAN menggunakan alat pengumpul data seperti kamera untuk 1. Penilaian dalam Proses membantu peneliti dalam Pembelajaran melakukan observasi. Berdasarkan hasil temuan peneliti mengenai kemampuan guru D. TEMUAN PENELITIAN melakukan penilaian dalam proses pembelajaran PKn di SMA N 1 Dari pengumpulan data yang Banjarmasin sudah terlaksana cukup dilakukan, setelah dilakukan baik, hal ini diketahui dari hasil pengolahan dan analisis data wawancara kepada ketiga guru yang diperoleh hasil penelitian : mengajar Pkn bahwa mereka sudah melakukan penilaian dalam proses Edisi Ke-2, No. 4, Nopember 2012 Nomor ISSN:2303-2979 pembelajaran, dari kegiatan awal, yaitu penilaian terstruktur dan kegiatan inti sampai kegiatan akhir. penilaian tidak terstruktur. Penilaian Selain itu, persiapan berupa terstruktur meliputi ulangan harian, perencanaan dalam pembelajaran ulangan tengah semester, ulangan juga telah dilakukan meskipun masih akhir semester, ulangan kenaikan kurang sempurna. kelas. Sedangkan penilaian tidak Kurangnya perhatian guru terstruktur meliputi penilaian terhadap pembuatan RPP ini terhadap tugas rumah, karya tulis mengisyaratkan bahwa proses siswa, ataupun membuat tugas perencanaan pembelajaran di SMAN menggunakan program Ms.Power 1 Banjarmasin masih belum point. sempurna. Karena penyusunan Di SMAN 1 Banjarmasin rencana pembelajaran merupakan diketahui bahwa Ulangan tengah suatu bagian terpenting dalam semester, ulangan akhir semester, melaksanakan proses belajar dan ulangan kenaikan kelas mengajar di kelas . Dikatakan dilakukan oleh pendidik di bawah penting, karena untuk guru RPP koordinasi satuan pendidikan. tersebut merupakan acuan atau Pelakasanaan ulangan tidak lepas skenario yang harus dilalui tahap dari yang namanya soal. demi tahap dalam memberikan Berdasarkan hasil wawancara materi kepada siswa. Perencanaan dengan guru PKn diketahui bahwa pembelajaran yang masih kurang soal-soal yang digunakan untuk maskimal akan sangat berpengaruh setiap kali ulangan bisa berupa soal terhadap pelaksanaan dan penilaian pilihan ganda ataupun soal dalam pembelajaran yang dilakukan. bentuk essay. Biasanya bentuk soal Dengan uraian-uraian tersebut di tersebut ditentukan berdasarkan atas, kiranya dapat disimpulkan rapat sekolah, apakah soal tersebut bahwa di SMAN 1 Banjarmasin pilihan ganda ataun essay. Soal-soal guru PKn-nya telah melaksanakan tersebut dibuat oleh guru PKn penilaian proses pembelajaran berdasarkan jenjang kelasnya sebagaimana mestinya, meskipun masing-masing, namun juga bisa masih terdapat kekurangan- berkonsultasi dan bekerjasama kekurangan yang dikarenakan masih dengan guru PKn yang lebih senior. terbatasnya kemampuan guru dalam Dengan adanya penjadwalan dari pembuatan perencanaan penilaian sekolah dan penetapan bentuk soal maupun pelaksanaan penilaian di yang harus dibuat oleh guru pada SMAN 1 Banjarmasin. waktu ulangan, peneliti menganggap ini adalah hal yang wajar yang 2. Penilaian Akhir dalam dilakukan sekolah dalam rangka Penentuan Skor mengatur pelaksanaan ulangan dan Berdasarkan hasil temuan sekaligus mengatur penilaian di peneliti mengenai kemampuan guru sekolah. melakukan penilaian akhir dalam Hasil ulangan siswa biasanya penentuan skor di SMAN 1 diarsipkan guru di sekolah, atau bisa Banjarmasin, yaitu melakukan juga di bagikan langsung kepada proses penilaian dengan dua cara, siswa setelah nilainya dimasukkan Edisi Ke-2, No. 4, Nopember 2012 Nomor ISSN:2303-2979 dalam penilaian guru. Idealnya hasil lebih mendalam kepada bapak HN pekerjaan peserta didik untuk setiap dan ibu AN, peneliti mendapatkan penilaian dikembalikan kepada jawaban yang memuaskan tentang masing-masing peserta didik disertai proses penilaian akhir dalam balikan/komentar yang mendidik penentuan skor yang telah misalnya, mengenai kekuatan dan dilakukan. kelemahannya. Ini merupakan Di SMA N 1 Banjarmasin, untuk informasi yang dapat dimanfaatkan menunjang hasil penilaian yang oleh peserta didik untuk; a) diterima siswa maksimal, nilai akhir mengetahui kemajuan hasil yang dihasilkan dari rumus tersebut belajarnya; b) mengetahui tidaklah menjadi mutlak akan tetap kompetensi yang belum dan yang terlihat di raport siswa demikian. sudah dicapainya; c) memotivasi diri Bisa saja berubah menjadi lebih untuk belajar lebih baik; dan d) tinggi, karena mempertimbangankan memperbaiki strategi belajarnya. sikap siswa selama dikelas, Namun kenyataan dilapangan guru kedisiplinan dan keaktifan siswa hanya sebatas mengembalikan atau juga menjadi acuan nilai tambah mengarsipkan hasilnya tersebut tnpa bagi siswa. Maka diberlakukan memberikan balikan informasi sistem rentang nilai untuk mengenai kemajuan kemampuan memberikan nilai tambah kepada siswa. siswa. Rentang nilai ini diberlakukan Setelah peneliti melihat dan sama kepada seluruh siswa dengan menerima hasil penilaian yang mempertimbangkan beberapa hal dilakukan oleh guru berdasarkan diatas. rumus tersebut diatas, peneliti Pengunaan rentang nilai yang mendapati adanya perbedaan nilai dilakukan, mengisyaratkan bahwa yang dihasilkan oleh rumus dengan ada komitmen yang dipegang oleh nilai yang tercantum pada lembar sekolah memberikan kesempatan penilaian untuk dimasukkan kepada siswanya untuk mendapatkan kedalam raport. Hal ini sempat nilai yang baik. menimbulkan keraguan dari peneliti tentang keobjektifan penilaian. Setelah dilakukan wawancara yang
F. PENUTUP dikarenakan masih terbatasnya
kemampuan guru dalam 1. Kesimpulan pembuatan perencanaan penilaian a. Kemampuan guru melakukan maupun pelaksanaan penilaian di penilaian dalam proses SMAN 1 Banjarmasin. pembelajaran PKn di SMAN 1 b. Kemampuan guru melakukan Banjarmasin, guru telah penilaian akhir dalam penentuan melaksanakan delapan kriteria skor dalam pembelajaran PKN di penilaian proses pembelajaran SMAN 1 Banjarmasin sudah pembelajaran sebagaimana cukup baik, dan di SMAN 1 mestinya, namun masih terdapat menggunakan rentang nilai untuk kekurangan-kekurangan yang meningkatkan nilai siswa. Edisi Ke-2, No. 4, Nopember 2012 Nomor ISSN:2303-2979 Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. 2. Saran Jakarta : Rineka Cipta a. Kemampuan guru melakukan penilaian dalam proses Elmy, Muhammad. 2006. Pendidikan pembelajaran PKn di SMAN 1 Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pendidikan Demokrasi Tinjauan Banjarmasin diharapkan bisa Psiko-Pedagogis Pada SMA 2 lebih baik lagi, mengingat bahwa Banjarmasin. SMAN 1 Banjarmasin merupakan salah satu SMA unggulan dan juga harapan Kemendiknas. 2010. Pembinaan percontohan penilaian bagi guru- Pendidikan Karakter di Sekolah guru dari sekolah lain. Ada Menengah Pertama . Jakarta bebarapa hal yang bisa dilakukan Mu’in, Fatchul.2011. Pendidikan untuk memperbaiki, yaitu Karakter: Konstruksi Teoritik dan Pembuatan RPP yang mandiri Praktik. Jogyakarta : Ar-Ruzz oleh guru secara update sesuai Media dengan kondisi dikelas. Guru harus menyiapakan rencana __________ 2011. Pendidikan Karakter penilaian dengan baik , juga : Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan pembuatan instrument penilaian Kepribadian Bangsa. Bandung : yang disesuaikan dengan Widya Aksara Press karakteritik siswa. b. Kemampuan guru melakukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 tahun penilaian akhir dalam penentuan 2007 tentang Standar Penilaian skor dalam pembelajaran PKN di Pendidikan SMA N 1 Banjarmasin diharapkan bisa lebih baik lagi, Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil dengan cara mengarsipkan segala Proses Belajar Mengajar. Bandung hasil ulangan siswa dengan rapi. : PT Remaja Rosdakarya Hendaknya guru juga selalu mendokumentasikan setiap Sukardhi. 2009. Evaluasi Pendidikan kemajuan siswa saat (prinsip dan operasionalnya). pembelajaran dikelas berupa Jakarta Timur : PT Bumi Aksara dalam catatan seperti lembar Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi penilaian diskusi, lembar Pembelajaran (kompetensi dan penilaian afektif secara rapi agar Praktik). Yogyakarta : Nuha Litera nilai siswa dapat dipertanggungjawabkan Wahyu, 2009. Materi Kuliah Metode keobjektifitasannya. Penelitian Kualitatif. Banjarmasin. FKIP Unlam (dicetak untuk DAFTAR PUSTAKA kalangan terbatas)