You are on page 1of 13

PENILAIAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Ummu Ainun Lubis

PGPAUD UNIMED

E-mail: ummuainunlubis549@gmail.com

Abstract

The writing of this article aims to examine how the assessment of learning in early childhood.
Results and discussion: Learning in early childhood is a child-oriented learning activity adapted
to the age level of children. through play prepared by educators by preparing material (content)
and learning processes. Early childhood education has a principle in learning that is playing
while learning so that the assessment carried out must have its own specificity, different from the
assessment for primary and secondary schools, which need to be implemented Carefully and
carefully. At the application level, often teachers carry out assessments in an educational
program only as a formality, simply fulfill the administrative rules of the institution or answer
the parents' curiosity about the development of their children. So that the teacher does not pay
attention to fun gsi the assessment for children by not looking at the psychological impact of the
chil. Conclusion: The assessment process is an integral part of the learning process and is
holistic in that it covers all aspects of student development both aspects of attitudes, knowledge
and skills. , achieved, the teacher should have knowledge of various methods and techniques of
assessment so that they have the skills to choose and use the right methods and techniques that
are considered most appropriate to the goals and process of learning, predetermined learning
experience.

Key Words: Asessment, early childhood learning


Abstrak

Penulisan artikel ini bertujuan untuk meneliti bagaimana penilaian pembelajaran pada anak
usia dini. Hasil dan pembahasan: Pembelajaran pada anak usia dini adalah kegiatan
pembelajaran yang berorientasi pada anak yang disesuaikan dengan tingkat usia anak sejumlah
pengalaman belajar melalui bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan
materi (konten) dan proses belajar. Pendidikan anak usia dini memiliki prinsip dalam
pembelajaran yaitu bermain sambil belajar sehingga penilaian yang dilakukan harus memiliki
kekhususan tersendiri, berbeda dengan penilaian untuk sekolah dasar dan menengah, yang
perlu dilaksanakan secara cermat dan hatihati. Pada tataran aplikasi, seringkali guru
melaksanakan penilaian dalam sebuah program pendidikan hanya dijadikan formalitas, sekedar
memenuhi aturan administrasi lembaga atau menjawab keingintahuan orangtua akan
perkembangan anaknya. Sehingga guru tidak memperhatikan fungsi adanya penilaian untuk
anak dengan tidak melihat kepada dampak psikologis anak. Kesimpulan: Proses penilaian
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran dan bersifat menyeluruh
(holistik) yang mencakup semua aspek perkembangan anak didik baik aspek sikap, ilmu
pengetahuan maupun keterampilan. Agar tujuan penilaian tersebut tercapai, guru hendaknya
memiliki pengetahuan berbagai metode dan teknik penilaian sehingga memiliki keterampilan
memilih dan menggunakan dengan tepat metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan
tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan.

Kata Kunci: Penilaian, pembelajaran, anak usia dini.


A. PENDAHULUAN secara detail dan menyeluruh.
Dimana pendidik dituntut untuk
Pendidikan Anak Usia Dini melakukan penilaian mendetail
merupakan pendidikan yang amat untuk tiap anak didik.
mendasar dan strategis. Tidak Keberadaan PAUD berguna
mengherankan apabila Negara- untuk mengembangkan seluruh
negara maju sudah lama memberikan potensi anak yang mencakup lingkup
perhatian yang besar terhadap aspek nilai agama dan moral, fisik
pendidikan anak usia dini. Sehingga motorik, kognitif, bahasa, sosial
orang tua, birokrat serta masyarakat emosional dan seni. Penilaian
secara umum mulai memiliki terhadap proses belajar dan hasil
kesadaran tentang pentingnya kegiatan belajar merupakan salah
pendidikan bagi anak usia dini. satu proses untuk mengkaji informasi
Penilaian dalam secara sistematis, terukur dan
penyelenggaran sebuah pendidikan berkelanjutan. Proses penilaian
sangat diperlukan karena dapat pembelajaran dilakukan secara
menjadi alat bantu bagi pendidik autentik, yaitu penilaian untuk
untuk meningkatkan mutu mengukur tingkat pencapaian sosial,
pendidikan di dalam kelas. Namun spiritual, pengetahuan, keterampilan
seringkali pelaksanaan penilaian yang dilakukan berkesinambungan
dalam sebuah program pendidikan (Kemdikbud, 2015).
hanya dijadikan formalitas, sekedar Selama proses kegiatan
memenuhi aturan administrasi pembelajaran berlangsung pendidik
lembaga atau menjawab dapat mengamati segala tindakan
keingintahuan orangtua akan anak mulai dari ucapan, ekspresi,
perkembangan anaknya. gerakan hingga hasil karya anak
Penilaian dilakukan dengan didik. Sebagai bukti dari proses
mencatat segala kegiatan dan penilaian dilakukan dengan mencatat
perilaku anak didik selama kegiatan hasil pengamatan anak didik.
pembelajaran berlangsung. Namun, (Kemdikbud, 2015).
hal ini belum diterapkan pada setiap
lembaga PAUD. Pendidik B. TUJUAN PENULISAN
melakukan penilaian dengan
mencatat kegiatan harian secara Penelitian ini bertujuan untuk
umum. Tidak ada catatan spesifik meneliti bagaimana penilaian
tentang peristiwa dan perkembangan pembelajaran anak usia dini ketika
tiap individu. Hal ini bertolak penilaian dilakukan guru dapat
belakang dengan prinsip Kurikulum mencatat segala kegiatan dan
2013 yang menekankan penilaian perilaku anak didik selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Oleh berbeda dengan anak pada usia
karenanya amat penting bagi guru lainnya.
untuk berusaha memahami seluk
beluk penilaian demi tercapainya Tentunya sangat berbeda
tujuan pendidikan yang dengan cara penilaian pada anak
sesungguhnya. Sekolah dasar (SD) atau jenjang
pendidikan lain yang lebih tinggi.
Menurut McMilan dalam buku
Introduction to Teaching, be Coming
C. TINJAUAN PUSTAKA a Profesional, penilaian adalah
Terdapat tiga istilah yang proses yang digunakan guru untuk
sering digunakan dalam kegiatan mengumpulkan informasi dan
penilaian di Pendidikan Anak Usia membuat keputusan tentang hasil
Dini (PAUD) adalah pengukuran, perkembangan belajar siswa. Juga
penilaian dan asesmen. Pengukuran menurut DR. Nana Sudjana,
lebih mengarah pada perkembangan penilaian adalah upaya atau tindakan
anak dengan cara mengukur dan untuk mengetahui sejauh mana
bersifat kuantitatif, misalnya tujuan yang telah ditetapkan itu
mengukur tinggi dan berat badan, tercapai atau tidak.
mengukur tinggi lompatan dan Dapat disimpulkan bahwa
aktifitas mengukur lainnya. Istilah penilaian merupakan proses
penilaian merupakan istilah yang menafsirkan berbagai informasi
sudah tidak asing lagi. secara sistematis, berkala,
Penilaian dalam konteks berkelanjutan, dan menyeluruh
pembelajaran di pendidikan Menurut tentang proses dan hasil dari
Mulyasa (2012:195), penilaian pertumbuhan serta perkembangan
merupakan suatu proses yang telah dicapai oleh anak didik
pengumpulan, pelaporan, dan melalui kegiatan pembelajaran dan
penggunaan informasi tentang hasil menginterpretasikan informasi
belajar anak dengan menerapkan tersebut untuk membuat keputusan.
prinsip-prinsip penilaian, Penilaian pada pendidikan
pelaksanaan berkelanjutan, bukti- anak usia dini harusnya tidak
bukti autentik, akurat dan konsisten. difokuskan pada hasil yang ingin
Dalam hubungannya dengan dicapai oleh anak sehingga guru
penilaian anak usia dini, seyogyanya kurang memberi perhatian yang
diperlukan pendekatan yang lebih cukup pada bagaimana anak belajar,
khusus, disebabkan karena anak- atau yang anak perlukan yang terkait
anak pada usia ini memiliki dengan konteks lingkungan anak.
karakteristik perkembangan yang
Penilaian pada program Kegiatan penilaian dilakukan
pendidikan anak usia dini memang melalui kegiatan yang riil, fungsional
bukan hal yang sederhana karena dan alami dengan harapan hasil
banyak faktor yang diperhatikan, dan
penilaian akan menggambarkan
memerlukan keseriusan pada saat
pengumpulan fakta, pemahaman kemampuan anak sesungguhnya. Hal ini
terhadap perkembangan dan berbeda dengan bentuk tes tertulis
indikator yang dimunculkan anak bentuk objektif yang sering
melalui perilakunya saat bermain, menunjukkan hasil yang berbeda dengan
ketelitian mengamati tanpa
kemampuan anak sesungguhnya.
dicampuri dengan asumsiasumsi, dan
obyektivitas di dalam pengelolaan Kegiatan penilaian dilakukan
fakta sehingga menjadi data yang secara alami saat anak bermain, saat
menggambarkan siapa dan kegiatan pembelajaran berlangsung
abagaimana anak sesungguhnya. melalui observasi dan melalui hasil
D. PEMBAHASAN karya anak didik. Kemudian hasil

1. Prinsip-prinsip Penilaian penilaian tersebut dianalisis oleh

Menurut Puckett dan Black (1994) bahwa pendidik dan didiskusikan dengan orang

prinsip-prinsip penilaian dalam pendidikan anak tua anak dan profesional yang

usia dini antara lain: berkompeten untuk mengetahui

a. Holistik kemampuan anak sesungguhnya.

Holistik maksudnya adalah


kegiatan penilaian dilakukan pada c. Kontinyu

seluruh aspek perkembangan anak, Kegiatan penilaian hendaknya

seperti pada aspek fisik, motorik, moral, dilakukan secara kontinyu, setiap saat

sosial-emosional, intelektual, bahasa dan ketika anak melakukan kegiatan belajar.

kreativitas. Perkembangan anak pada Kegiatan penilaian dapat dilakukan

semua aspek tersebut dinilai untuk secara harian atau mingguan tergantung

mengetahui perkembangannya, kapan pendidik memandang saat yang

kelebihannya dan kelemahannya serta tepat bagi anak dilihat kemampuannya

kebutuhan anak. Harapanya semua pada aspek tertentu. Misalnya orang tua

aspek perkembangan tersebut dapat anak X menyatakan anaknya masih

berkembang secara optimal, sehingga susah untuk memakai baju sendiri dan

anak akan tumbuh dan berkembang belum bisa mengancingkan baju sendiri.

menjadi manusia seutuhnya. Pendidik dan orang tua berusaha

b. Otentik membantu anak tersebut agar dapat


memakai baju sendiri. Hari ini pada dengan bakan, minat dan
kegiatan melukis dengan cat air anak- kemampuannya.
anak disuruh memakai baju plastik e. Multisumber dan multikonteks
dengan kancing baju. Maka pendidik
Kegiatan penilaian dilakukan pada
akan dapat menilai anak didik yang
berbagai konteks. Sebagai contoh untuk
sudah bisa memakai baju, yang sudah
melihat perkembangan motorik halus anak,
bisa mengancing baju sendiri dan yang
pendidik dapat melihatnya saat kegaitan
belum bisa. Guru akan memberi bantuan
melatih anak-anak yang belum bisa,
menggunting, mewarnai pola, menggambar

khususnya anak didik X tersebut. bentuk, dan menempel.


d. Individual Untuk melihat perkembangan moral
Kegiatan penilaian dilakukan dan sosial dapat dilakukan pada saat anak
untuk melihat perkembangan setiap bermain bersama, antri memperoleh
anak didik secara individual, meskipun makanan, sharing pewarna saat menggambar
mungkin dilakukan saat anak melakukan dan saat kerja kelompok. Pendidik juga
kegiatan kelompok.
dapat menggunakan berbagai sumber
Kegiatan penilaian tidak
informasi, yakni selain observasi dan karya
membandingkan prestasi anak didik
anak juga perlu mendiskusikan hasil
yang satu dengan lainnya, tetapi ia
pengamatan dengan orang tua, dengan anak,
berusaha untuk mengungkap kelebihan,
kelemahan dan kebutuhan anak didik. dan dengan para ahli terkait agar informasi

Oleh karena itu tidak tepat jika pada yang diperoleh lebih lengkap.
jenjang pendidikan anak usia dini 2. Teknik Penilaian
terdapat ranking dan juara kelas. Hal ini Banyak cara dapat digunakan oleh
didasarkan pada prinsip keilmuan pendidik untuk melakukan penilaian
PAUD bahwa setiap anak pada dasarnya terhadap perkembangan anak. Cara-cara
unik, memiliki bakat, minat dan tersebut antara lain: pengamatan,
kemampuan yang berbeda. Fungsi
pencatatan, dan pendokumentasian.
pendidik, orang tua dan profesional
Kegiatan pengamatan dapat dilakukan
adalah bagaimana memberikan
melalui berbagai teknik antara lain: narative
bantuan kepada anak agar ia
record, anecdotal record, running record,
berkembang secara optimal sesuai
time sampling dan daftar cek.
Hasil pengamatan tersebut kemudian e) makan dengan sendok
dianalisis, meliputi tingkat f) menyisir rambut
perkembangannya, kelebihannya, g) menggambar dan lain sebagainya
kelemahan serta kebutuhan anak untuk
kelanjutan perkembangannya. Setiap hasil
karya anak juga didokumentasikan.
Pendidik bersama orang tua dapat  Organ sensoris
menyusun portofolio dari dokumentsi a) Mendengarkan perintah pendidik
tersebut. b) Melihat tulisan atau bagan di papan tulis
3. Komponen Penilaian dari jauh
Komponen-komponen yang c) Mengenali berbagai benda dalam kotak
menjadi fokus kegiatan penilaian tanpa melihat
antara lain, meliputi perkembangan d) Mampu membedakan berbagai macam
fisik-motorik, kognitif, moral dan rasa
sosial, emosiional dan bahasa dan e) Menyebutkan berbagai warna
lain sebagainya. f) Menyebutkan ciri-ciri objek dari
1. Aspek perkembangan fisik motorik observasi
 Motorik kasar:  Kesehatan badan
a) memanjat tali, tangga, panjatan a) Seimbang antar tinggi dan berat badan
b) berlari b) Aktif dan lincah
c) melompat c) Catatan kehadiran baik
d) menendang bola d) Mampu menggunakan berbagai alat
e) melempar bola permainan di luar kelas
f) menangkap bola
g) main lompat tali 2. Aspek perkembangan kognitif
h) berjalan pada titian dan sebagainya  Informasi/pengetahuan figuratif
 Motorik halus a) mengenal nama-nama warna
a) mengancingkan baju b) mengenal nama berbagai bentuk
b) menggunting pola c) mengenal berbagai nama benda yang
c) menali sepatu ada dirumah dan fungsinya
d) mewarnai pola d) mengenal bagian-bagian tubuh
e) mengenal nama dan alamatnya c) percaya diri untuk bertanya,
f) mengenal anggota keluarga, teman dan mengemukakan ide, tampil dlll
lain sebagainya d) mandiri saat makan, bekerja, memakai
 Pengetahuan prosedural/operatif pakaian dlll
a) Menjelaskan bagaimana cara pergi dan
pulang sekolah 5. Aspek Perkembangan emosional
b) Menjelaskan cara menggunakan a) Menunjukkan rasa saya sayang pada
berbagai peralatan dirumah atau teman, orang tua dan guru
disekolah b) Menunjukkan rasa empati, menolong
c) Menghitung, menata, mengurutkan dan teman
mengklasifikasikan c) Mengontrol emosi dan agresi, tidak
d) Mampu ketoilet, memakai baju sendiri melukai atau menyakiti teman yang lain
dan makan sendiri
6. Kemampuan dalam disiplin
3. Aspek perkembangan moral keilmuan
a) Mengenal aturan sekolah  Matematika
b) Mengenal sopan santun a) menghitung benda 1-5
c) Mengenal otoritas dan lain-lain b) menghitung benda 1-10
c) mengenal angka 1-5
4. Aspek perkembangan sosial d) menjumlahkan benda sampai dengan 5
 Interpersonal  Sains
a) Mampu bermain bersama teman a) Kemampuan observasi, mampu
b) Mau bergantian dan antri mengamati berbagai gejala benda dan
c) Mengikuti perintah dan petunjuk peristiwa
pendidik b) Mengkomunikasikan hasil observasi
d) Mampu berteman, berkomunikasi dan dan ide
membantunya c) Kemampuan mengklasifikasi,
 Personal mengelompokkan benda berdasarkan
a) mampu merespon dan menjawab ciri-cirinya
pertanyaan pendidik d) Menggunakan ruang dan waktu
b) mampu mengekspresikan diri di kelas
e) Menghubungkan sebab dan akibat Dalam Kurikulum 2013 PAUD,
langsung penilaian yang dilakukan oleh pendidik
f) Melakukan inferensi dll yaitu dengan pendekatan autentik (Authentic
 Pengetahuan sosial Assessment).
a) Mengenal nama teman Menurut Morrison, ciri-ciri penilaian
b) Memiliki teman bermain lebih dari 1 autentik adalah:
orang 1) Berdasarkan kurikulum; anak dinilai
c) Menghargai pendapat orang lain berdasarkan apa yang mereka pelajari
d) Menunjukkan rasa empati, mau dan kerjakan.
menolong dan berbagi 2) Merupakan proses kerja sama dalam
e) Menunjukkan kemampuan mematuhi melibatkan anak, guru dan orang tua
aturan yakni dalam proses penilaian yang
f) Bahasa kooperatif dan kolaboratif; tujuannya
g) Mampu berkomunikasi dengan orang adalah mebuat penilaian yang berpusat
dewasa dan anak lain pada anak.
h) Mampu mengkomunikasikan ide 3) Merupakan bagian dari proses belajar.
melalui drama, bermain atau tulisan 4) Menilai anak secara menyeluruh, bukan
i) Mengenal huruf, memiliki hanya dari penguasaan keterampilan.
perbendaharaan kata yang cukup dan 5) Penilaian yang berkelanjutan sepanjang
menunjukkan perkembangan membaca tahun ajaran.
 Seni 6) Menilai anak dan karya mereka yang
a) Mampu mengekspresikan ida melalui sebenarnya dengan menggunakan
gambar contoh karya, portofolio, performa,
b) Mampu mengekspresikan diri melalui jurnal, proyek, dan observasi guru.
drama 7) Mempertimbangkan kebutuhan khusus
c) Mampu mengikuti lagu dan senang menyangkut bahasa, budaya dan
bernyanyi kebutuhan khusus lainnya.
8) Menggunakan sejumlah cara yang
4. Proses Penilaian Pada Anak berbeda untuk menentukan prestasi
Usia Dini anak dan apa yang mereka ketahui dan
mampu lakukan.
Paparan berikut menjelaskan tentang dan hasil belajar anak dengan
pelaksanaan dan beberapa teknik penilaian menggunakan:
yang dapat dilakukan di PAUD, a. Catatan harian
diantaranya: Catatan harian dilakukan guru selama
1. Observasi/Pengamatan melakukan observasi disaat anak bermain.
Observasi merupakan Jika anak cukup banyak sebaiknya guru
pengamatan yang dilakukan guru memfokuskan pada beberapa anak di setiap
secara langsung dan alamiah untuk harinya secara bergilir, sehingga dalam satu
mendapatkan data atau informasi minggu (sub tema) semua anak sudah
tentang perkembangan dan teramati dan tercatat perkembangannya
permasalahan anak dalam berbagai dalam catatan harian. Catatan harian dibuat
situasi dan kegiatan yang dilakukan. dengan memperhatikan:
Observasi dapat dilakukan - Catatan tidak berdasarkan asumsi
dengan cara mengamati berbagai (menurut sudut pandang pengamat),
perilaku atau perubahan yang terjadi misalnya menuliskan: Budi agresif,
yang ditunjukkan anak selama kurun bosan, marah, dll.
waktu tertentu. Agar observasi dapat - Tidak menggunakan kata-kata yang
terarah, guru dapat menggunakan subjektif dan ambigu (memiliki lebih
instrument observasi, dengan tetap dari satu makna), misalnya: Yani
mengacu pada indikator pencapaian bermain berantakan. Ia terlalu banyak
perkembangan anak. Hal yang paling menggunakan mainan.
penting dalam melakukan penilaian - Catat kejadian segera pada saat
terhadap anak adalah melakukan peristiwa berlangsung, oleh karena itu
pengamatan (observasi). sebaiknya guru selalu membawa buku
Observasi adalah cara kecil didalam saku dan mencatat kata
pengumpulan data/informasi melalui kata kunci terkait dengan hal yang
pengamatan langsung terhadap sikap, diamati. Bila tidak memungkinkan
pengetahuan dan keterampilan anak. segera lakukan pencatatan saat anak
Teknik yang dapat dilakukan pulang.
pendidik dalam pencatatan atau
mendokumentasikan perkembangan
- Tulis nama dan usia anak, 2) Memunculkan situasi belajar yang lebih
tanggal/waktu, tempat kejadian, serta tepat untuk memunculkan kembali
peristiwa yang diamati. perilaku yang diharapkan dan mencegah
- Telaah KD dan indikator munculnya kembali perilaku yang
perkembangan, tentukan KD dan kurang tepat.
indikator perkembangan mana yang
relevan dengan peristiwa pada catatan. c. Catatan Karya anak
b. Catatan anekdot (anecdotal records) Hasil karya adalah hasil kerja anak
Adalah suatu teknik pengumpulan data didik setelah melakukan suatu kegiatan
yang bersifat pengamatan, akan tetapi dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni
teknik penilaian ini jarang dilakukan oleh atau tampilan anak. Misalnya: gambar,
guru karena belum memahami dalam lukisan, melipat, kolase, hasil guntingan,
mengamati anak didik dan kesulitan dalam tulisan/coretan-coretan, hasil roncean,
mencatat peristiwa yang betul-betul bangunan balok, tari, dll. Rambu-rambu
bermakna. Berikut beberapa petunjuk saat membuat Catatan Hasil Karya Anak:
membuat catatan anekdot: 1) Tuliskan nama, tanggal hasil karya
- Terdiri atas kata-kata yang tersebut dibuat. Data ini diperlukan
menggambarkan situasi/peristiwa yang untuk melihat perkembangan hasil
sebenarnya. karya yang dibuat anak di waktu
- Mencatat peristiwa yang bersifat sebelumnya.
insidental/tiba-tiba. - Apa yang dicatat 2) Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh
bukan berbentuk interpretasi. - anak (looking) dengan teliti. Semakin
Pencatatan bersifat runtut, peristiwa guru melihat dengan rinci maka akan
demi peristiwa disebutkan secara runtut. lebih banyak informasi yang didapatkan
- Pencatatan sebaiknya segera dilakukan guru dari hasil karya anak tersebut.
setelah peristiwa terjadi. 3) Tanyakan kepada anak apa yang terlihat
Tujuan catatan Anekdot: oleh guru, tidak menggunakan pikiran
1) Memperkuat pemahaman guru terhadap atau kesimpulan guru. Misalnya Yasmin
setiap anak sebagai suatu pola atau membuat gambar banyak kepala dengan
munculnya profil anak. berbagai warna. Maka yang dikatakan
guru adalah: ”ada banyak gambar yang
sudah kamu buat, bisa diceritakan adalah menilai percakapan anak
gambar apa saja?, warna apa saja yang tanpa dipersiapkan terlebih dahulu,
kamu pakai?” dst. misalnya mengenalkan identitas diri,
4) Tuliskan semua yang dikatakan oleh menceritakan kejadian yang ada
anak untuk mengkonfirmasi hasil karya disekitarnya, dll.
yang dibuatnya agar tidak salah saat 3. Penugasan (formative
guru membuat interpretasi karya assessment)
tersebut. 5) Dari hasil catatan guru akan Penugasan merupakan cara
nampak Kompetensi Dasar apa saja penilaian berupa pemberian tugas
yang muncul dari hasil karya anak harian (daily learning) yang harus
tersebut. dikerjakan anak didik dalam waktu
2. Wawancara (percakapan) tertentu baik secara perorangan
Adalah suatu teknik maupun kelompok. Misalnya
pengumpulan data yang dapat melakukan percobaan dengan
dilakukan guru untuk mendapatkan menanam tomat, membuat berbagai
informasi tentang pengetahuan atau bentuk dengan bahan dasar plastisin.
penalaran anak mengenai sesuatu hal 4. Unjuk Kerja (Performance)
dengan cara melakukan percakapan Unjuk kerja merupakan
langsung dengan anak maupun orang penilaian yang menuntut peserta
tua. Dengan wawancara, guru dapat didik untuk melakukan tugas dalam
menggali lebih jauh kondisi objektif perbuatan yang dapat diamati,
anak dan mendapatkan informasi misalnya praktek menyanyi,
mengenai pengetahuan anak olahraga, menari dan bentuk praktek
terhadap sesuatu hal. lainnya.
Penilaian percakapan terbagi
dua, yaitu percakapan terstruktur dan E. KESIMPULAN
percakapan tidak terstruktur. Dalam rangka meningkatkan mutu
Percakapan terstruktur dilakukan pendidikan dan mencapai sumber daya
sengaja oleh guru dengan manusia yang bermutu sesuai dengan
menggunakan waktu dan pedoman standar kompetensi yang ditetapkan, maka
khusus. Percakapan tidak terstruktur perlu dilakukan penilaian proses dan hasil
belajar secara sistematis dan berkelanjutan. pembelajaran, serta pengalaman belajar
Penilaian merupakan proses pengumpulan yang telah ditetapkan.
informasi oleh guru tentang perkembangan
dan pencapaian pembelajaran yang D. DAFTAR PUSTAKA
dilakukan anak didik melalui berbagai Kementerian Pendidikan Nasional (2010).
teknik yang mampu mengungkapkan, Pedoman Penilaian Di Taman Kanak-
membuktikan, atau menunjukkan secara Kanak. Tidak diterbitkan. Jakarta.
tepat bahwa kompetensi yang telah
ditetapkan benarbenar dikuasai dan dicapai Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang
anak didik. Standar Pendidikan Anak Usia
Proses penilaian merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari proses Dini Puskurbuk (2014). Pedoman Penilaian
pembelajaran dan bersifat menyeluruh Pembelajaran Program Pendidikan Anak
(holistik) yang mencakup semua aspek Usia Dini.
perkembangan anak didik baik aspek sikap,
pengetahuan maupun keterampilan. htpps://www.kompasiana.com
Oleh karena itu, agar tujuan penilaian
tersebut tercapai, guru hendaknya memiliki e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/tunas-
siliwangi
pengetahuan berbagai metode dan teknik
penilaian sehingga memiliki keterampilan
memilih dan menggunakan dengan tepat Departemen Pendidikan Republik Indonesia.
metode dan teknik yang dianggap paling 2013. Undangundang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
sesuai dengan tujuan dan proses

You might also like