You are on page 1of 5

Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol.

4 (1), 1-5

MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA PAUD BINTANG RABBANI PEKANBARU

Suharni
suharni@unilak.ac.id

Abstract

This study aims to describe the management of early childhood education at Bintang
Rabbani ECD. This study uses a qualitative approach and is descriptive. The selection of
research subjects was carried out using a purposive sampling technique. Research subjects
are managers, educators, students, and parents. Data is collected through observation,
interviews, and documentation. Checking the validity of the data is done through diligence
of observation, participation, and adequacy of references. The results of the study indicate
that the Bintang Rabbani PAUD program management was prepared in accordance with
the vision and mission of the institution by implementing management functions including;
planning, implementation, supervision and guidance. Managers as leaders in carrying out
management functions strongly emphasize cooperation based on sincerity, enthusiasm, and
high loyalty. Planning is done with strategic planning, preparation of learning plans ranging
from annual, semester, monthly, weekly to daily. Organizing is done by coordinating tasks,
opportunities, experiences and insights with open communication, holding regular meetings
that discuss efforts to improve performance. Supervision is carried out by direct
observation, through supervision, regular meetings with educators. Collaboration is done
with parents, through monthly meetings (parenting), and partners related to PAUD.
Assessment and evaluation are carried out by giving assignments, observations, diaries,
anecdotes, performance, work results, and educational visits.

Keywords: Management of Education; Education; Early Childhood.

PENDAHULUAN
Usia dini merupakan masa kritis bagi melewati masa-masa ini. Salah satunya
pembentukan karakter. Penanaman sikap adalah melalui pembelajaran di lembaga
sejak dini meupakan kunci utama untuk pendidikan anak usia dini yang diistilahkan
membangun bangsa. Pada usia 0-6 tahun dengan PAUD.
otak berkembang sangat cepat hingga 80 PAUD tidak ditekankan semata
%. Anak-anak adalah generasi yang akan kepada pemberian stimulus pengayaan
menentukan nasib bangsa dikemudian hari. pengetahuan anak, tetapi lebih diarahkan
Masa ini disebut juga dengan periode emas kepada pengembangan potensi dan daya
(golden age). Pada masa ini ditandai kreatifitas anak, dan yang sangat penting
dengan munculnya masa peka, identifikasi, adalah pada pembentukan sikap mental
imitasi, dan eksplorasi anak. Masa ini tidak dan kepribadian anak yang berlandaskan
akan bisa berulang, seyogyanya orangtua pada nilai-nilai ajaran agama.Sehingga
memberikan ruang kepada anak dalam diperlukan suatu tempat yang mewadahi

1
Suharni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 1-5

anak- anak untuk tumbuh dan berkembang sistematis untuk mengembangkan potensi
sesuai usianya. anak secara optimal. Adapun tujuan
PAUD adalah suatu proses pembinaan manajemen pendidikan di PAUD Bintang
tumbuh kembang anak usia dari lahir Rabbani adalah bagaimana lembaga ini
hingga enam tahun secara menyeluruh, memanjemen lembaga dari berbagai aspek
yang mencakup aspek fisik dan non fisik. yaitu mulai dari sistem pengelolaan,
Perkembangan lembaga-lembaga PAUD di pendidik, karyawan, anak didik,keuangan,
Indonesia mengalami peningkatan yang sarana dan prasarana serta keluaran yang
sangat pesat. Keberadaan lembaga tersebut dihasilkan oleh PAUD. Dari segi manajemen
tidak saja muncul di daerah pusat keuangan, PAUD pengelola berusaha
perkotaan tetapi juga sudah merambah mengefisienkan dan meminimalisasi biaya-
sampai ketingkat pedesaan. Masyarakat biaya pengeluaran tetapi dengan hasil yang
juga menyambut baik, hal ini diindikasikan optimal dan mengefektifkan dengan cara
dengan adanya kesadaran orangtua akan mengambil langkah-langkah yang tepat
pentingnya memberikan rangsangan lebih dalam mengambil setiap keputusan
awal untuk membantu tumbuh sehingga tujuan dapat dicapai sesuai
kembangnya brbagai potensi anak. Sejalan dengan visi dan misi lembaga. Secara teori
dengan hal ini perlunya manajemen penelitian ini bermanfaat untuk
penyelenggaraan yang dilaksanakan secara mengembangkan konsep manajemen PAUD
profesional, yang ditunjang juga dengan menjadi lebih baik secara efektif dan
perhatian dari pemerintah. Sehingga efisien. Secara praktis diharapkan mampu
tercapailah tujuan pendidikan nasional memberikan acuan dalam merumuskan
yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam meningkatkan mutu program PAUD.
Manajemen penyelenggaraan
berkaitan dengan tata laksana dan kelola
lembaga, berkaitan dengan METODE
pengadministrasian, pengaturan, atau Penelitian ini menggunakan
penataan kegiatan di lembaga. Manajemen pendekatan kualitatif dan bersifat
berasal dari kata to manage yang berarti deskriptif. Pemilihan subjek penelitian
mengelola, memimpin atau mengarahkan. dilakukan dengan menggunakan teknik
Manajemen sangat berperan penting dalam purposive sampling. Cara pengambilan
sebuah PAUD karena keberhasilan sebuah sampel ini sengaja yaitu peneliti
PAUD tidak lepas dari manajemen yang menentukan sendiri sampel yang diambil
baik. Menurut Hapidin dkk (2012) dengan pertimbangan tertentu. Subjek
Manajemen memiliki makna sebagai usaha penelitian adalah pengelola, pendidik, anak
mengelola, mengendalikan, dan didik, dan orangtua. Data dikumpulkan
mengarahkan berbagai sumber yang ada melalui observasi, wawancara, dan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. dokumentasi. Pengecekan keabsahan data
Manajemen merupakan suatu proses dilakukan melalui ketekunan
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan pengamatan,keikutsertaan, dan kecukupan
sumber daya melalui kegiatan-kegiatan agar referensi. Trianto (2011: 315) menyatakan
diselesaikan secara efisien dan efektif bahwa observasi adalah cara pengumpulan
dengan melibatkan orang lain. data melalui pengamatan langsung
Sedangkan pendidikan merupakan terhadap sikap, perilaku, dan berbagai
suatu proses interaksi antara peserta didik kemampuan yang ditunjukkan anak.
dengan pendidikan dan /atau lingkungan Sedangkan Mulyasa (2012: 199)
yang disadari, teratur, terencana dan mendefinisikan observasi sebagai cara

2
Suharni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 1-5

pengumpulan data untuk mendapatkan d. Dokumentasi berupa foto dan rekaman


informasi melalui pengamatan langsung video kegiatan pembelajaran pada anak
terhadap sikap dan perilaku anak. Observasi PAUD Bintang Rabbani.
tidak hanya dilakukan disekolahkan namun Menurut Sugiyono (2012: 82),
dapat juga dilakukan sesuai dengan dokumen merupakan catatan peristiwa
kebutuhan penelitian. yang sudah berlalu bisa berbentuk tulisan,
Selain itu wawancara juga gambar, atau karya-karya monumental.
merupakan alat yang penting untuk
mengambil data dalam sebuah penelitian.
Wawancara digunakan sebagai teknik HASIL DAN PEMBAHASAN
pengmpulan data apabila penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa
melakukan studi pendahuluan untuk manajemen program PAUD Bintang
menemukan permasalahan yang Rabbani disusun sesuai dengan visi dan misi
harusditeliti dan apabila peneliti ingin lembaga dengan menerapkan fungsi-fungsi
mengetahui hal dari responden secara lebih manajemen meliputi; perencanaan,
mendalam. pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan.
Menurut Sugiono (2012: 72) Pengelola sebagai pimpinan dalam
berpendapat bahwa wawancara merupakan menjalankan fungsi-fungsi manajemen
pertemuan dua orang untuk bertukar sangat menekankan kerjasama didasari
informasi dan ide melalui tanya jawab keikhlasan, semangat,dan loyalitas yang
sehingga dapat dikonstruksikan makna tinggi.Perencanaan dilakukan dengan
dalam suatu topik tertentu. Wawancara perencanaan strategik, penyusunan
sangat penting untuk mendapat informasi rencana pembelajaran mulai dari tahunan,
yang akurat sehingga dapat digunakan semester, bulanan, mingguan sampai
dalam keabsahan yang akurat. harian. Pengorganisasian dilakukan dengan
Sedangkan menurut Moleong (2010: koordinasi tugas, kesempatan, pengalaman
186), wawancara adalah percakapan dan wawasan dengan komunikasi terbuka,
dengan maksud tertentu, yang dilakukan mengadakan pertemuan rutin yang
oleh dua pihak yaitu orang yang membahas upaya peningkatan kinerja.
mengajukan pertanyaan (pewawancara) Pengawasan dilakukan dengan observasi
dan orang yang menjawab pertanyaan langsung, melalui supervisi, rapat rutin
(terwawancara). dengan pendidik. Kerjasama dilakukan
Dalam penelitian ini, peneliti dengan orangtua, melalui kegiatan
menggunakan teknik wawancara untuk pertemuan bulanan (parenting),dan mitra
menggali informasi guna memperoleh data terkait PAUD. Penilaian dan evaluasi
yang berkaitan dengan perkembangan anak dilaksanakan dengan pemberian tugas,
dan implementasi pembelajaran. Adapun observasi, catatan harian, anekdot, unjuk
sumber wawancaranya adalah guru kelas karya, hasil karya, dan kunjungan edukasi
dan pengelola PAUD Bintang Rabbani. serta informasi perkembangan melalui
Dokumentasi tentang manajemen catatan kesehatan anak didik. Menurut
penyelengaraan dan pengelolaan di PAUD Suharti (2018 : 1) fasilitas dan infastruktur
Bintang Rabbani : yang baik sangat berperan penting dalam
a. Dokumen yang berupa Rencana kemajuan sebuah sekolah sehingga dapat
Kegiatan Harian. memberikan kenyaman untuk anak dalam
b. Dokumen yang berupa kurikulum K13 pembelajaran. Pada fasilitas sarana dan
c. Dokumen berupa MOU. sarana sangat diperhatikan keselamatan,

3
Suharni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 1-5

peraturan yang berlaku serta standart yang Pada K-13 adanya standar yang
ditentukan oleh pemerintah. Sarana dan menjadi acuan dalam konsep dasar dan
prasarana yang tersedia berupa sarana in pembelajaran pada anak, meliputi dalam
door dan out door sebagai alat hal :
pembelajaran anak didiksesuai dengan 1. Ketercapaian Tingkat Pencapaian
tingkat perkembangan anak didik. Sejalan Perkembangan Anak Usia Dini
dengan pendapat Darmayanti (2017 :8) 2. Berorientasi pada hasil belajar
tanpa sarana dan prasarana yang memadai 3. Menggunakan pendekatan metode
akan menghambat proses pembelajaran yang bervariasi
indoor maupun outdoor. Hal tersebut 4. Sumber belajar tidak terfokus pada
menjelaskan bahwa saran dan prasarana guru, tetapi berpusat pada anak.
menjadi penunjang penting dalam berbagai 5. Penilaian lebih ditekankan pada
aspek sehingga anak lebih bersemangat proses yang terjadi selama kegiatan
dalam bermain dalam pembelajaran berlangsung dan bukan pada hasil
dengan fasilitas yang lengkap dan memadai. belajar (berkelanjutan).
Salah satu unsur adanya lembaga
pendidikan yang harus dipenuhi adalah Ada beberapa kelebihan yang dimiliki
adanya peserta didik. Dalam hal ini di dalam pembelajaran pada K-13 sehingga
PAUD Bintang Rabbani peserta didik sampai saai ini masih menjadi acuan,
dikelompokkan berdasarkan usia yaitu : diantaranya :
 Usia 2-4 : Kelompok C a. Kurikulum 2013 mencakup
 Usia 4-5 : Kelompok A pengembangan pada aspek sruktur
 Usia 5-6 : Kelompok B kurikulum, proses pembelajaran
Untuk alokasi waktu disesuaikan dengan pendekatan saintifik dan
dengan usia yakni : penilaian yang bersifat otentik.
 Kelompok 2-4 tahun : Satu kali b. Kurikulum ini mengusung
pertemuan selama 150 - 180 menit pengembangan pembelajaran yang
 Kelompok 4-6 tahun : satu kali bersifat konstruktif yang lebih
pertemuan : 180 menit fleksibel sehingga memberi ruang
Perbandingan antara pendidik dengan pada anak untuk mengembangakan
peserta didik : bakat dan potensinya.
 Kelompok 2-4 : 1: 10 anak c. Model pendekatan kurikulum
 Kelompok 4-6 tahun : 1 : 15 anak bertujua membentuk sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
Sedangkan Kurikulum yang digunakan peserta didik yang lebih konsisten
di PAUD Bintang Rabbani adalah kurikulum dan fundamental bagi peserta didik
K-13yang mana dalam pengembangan agar lebih siap melanjutkan ke
kurikulum terdapat pendekatan saintifik. jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan tujuan bagaimana anak mampu d. Kelas bukan satu-satunya tempat
menolong dirinya sendiri pada semua aspek belajar
kehidupan (lifes skill) dan menanamkan e. Sumber belajar bukan hanya guru
kebiasaan tentang belajar bagaimana dan buku.
seharusnya belajar (Learning to learn). f. Belajar dengan berkreativitas
Perubahan kurikulum juga tidak terlepas g. Mengajak anak jeli terhadap rasa
dari peran para pengambil kebijakan yakni keingintahuannya
pemerintah terkait di bidang pendidikan. h. Membuat anak suka bertanya
karena keingintahuannya

4
Suharni
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1), 1-5

i. Mengajak siswa mencari tahu bukan J.Moleong. Lexy. (2007). Metodologi


diberitahu. Penelitian Kualitatif. Bandung.
j. Melatih kepemimpinan Rosdakarya.
k. Menyadari siswa memiliki khas Mulyana, Dedy. (2012). Metodologi
l. Mendahulukan pemahaman Bahasa. Penelitian Kualitatif Paradigma
Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Sosial Lainnya. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Dini dikembangkan dengan berlandaskan
Sugiono. (2012). Metode Penelitian
pada berbagai kajian, baik secara teoretis,
Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
empiris, yuridis, maupun sosial budaya. Cetakan ke-17. Bandung : Alfabeta.
Program pembelajaran meliputi 6 aspek Suharti. (2018). Manajemen Pendidikan
yaitu nilai agama dan moral, kognitif, sosial Anak Usia Dini Dalam Rangka
emosional, bahasa, fisik motorik, dan seni, Meningkatkan Mutu Pembelajaran (
yang disesuaikan dengan Standar Tingkat Studi Kasus Pada PAUD Negeri
Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA). Pembina Curup Dan PAUD Pertiwi
Rejang Lebong. Jurnal Studi
PENUTUP Manajemen Pendidikan. Vol. 2. No.
Simpulan 1 . STAIN. Curup.
Manajemen memiliki makna sebagai Trianto. (2011). Desain Pengembangan
usaha mengelola, mengendalikan, dan Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA
mengarahkan berbagai sumber yang ada & Anak Usia Kelas Awal SD/MI.
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Di Jakarta : Kencana.
PAUD Bintang Rabbani manajemen
pendidikan sudah dilakukan melalui
tahapan meliputi; perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan
dan sebagian besar sudaj berjalan dengan
baik.
Saran
1. Hendaknya semua komponen di PAUD
bersinergi baik pengelola, pendidik, anak
didik, orangtua dan mitra terkait guna
menghasilkan kualitas pendidikan yang
lebih baik.
2. Diharapkan dengan penelitian ini dapat
memberikan masukan untuk pengelola,
guru serta peneliti berikutnya sehingga
dapat dilakukan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Darmayanti. Mursalina 2016. Manajemen
Program Satuan Di PAUD SPS
Edelweis Kelurahan Tridadi Sleman
Yogyakarta. UNY. Yogyakarta.
Hapidin (2012) Manajemen Pendidikan
TK/PAUD. Universitas Terbuka :
Tangerang Selatan.

5
Suharni

You might also like