You are on page 1of 8

Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.

2, Juli - Desember 2016

Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas


dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pada Mts. Swasta Madrasah Ulumul Quran Kota Langsa
Joko Hariadi
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
jokohariadi@rocketmail.com

ABSTRACT
The research problem is how the implementation of the class-based assessment on
Indonesian study subjects at MTs. MUQ Kota Langsa. The purpose of this study was
to describe the implementation of the class based assessment on Indonesian study
subject at MTs. MUQ Kota Langsa. This research is qualitive descriptive research,
while the collection techniqoes are 1. Observation 2. Interview 3. Recording
4. Documentation. From the observation that researcher do, in the learning plan, the
teachers, make a RPP. After a well structured learning plan, the teachers are
teaching and learning activities according the plan. The next step, the teachers
implementation of implemeting assessment phase which conducted on the overall
value for one semester, and as well as on every aspects of product assessment and
performance assessment. Product assessment can provide an apportunity to the
students to competence by him self than the others. So as to obtain a real
understanding than he doing by him self. During implementation of performance
assessment on indonesian study subject, the learning out comes could be success,
because basicly on the implementation of performance assessment many alternative
forms of matter which could be used by the teachers in accordance with the matter.
Conclusions from the implementation of PBK on the product assessment and
performance assessment has met the minimum completeness criteria. Because in
implementation of PBK, we could see that the students activity againt the assignment
of teachers very good from the learning performance till doing the task which has
given by teachers.the research suggest should the head master coordinate with the
langsa city government in order to give more attention and greater support to the
Indonesian subject teacher to successing of the implementation of class based
assessment with disseminating the results of the workshop and seminar about the
implementation of class based assessment especially for Indonesian subject and
provide guldance for the teacher about implementation of the class based assessment.

Keywords: Implementation of class based assessment, Indonesian study subjects.

20
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

Pendahuluan keterampilan dan kemajuan siswa


Penilaian berbasis kelas adalah selama di kelas.
penilaian dalam arti “assesment”. Depdiknas (2002), menjelaskan
Maksudnya, data dan informasi dari bahwa Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
penilaian berbasis kelas merupakan merupakan salah satu komponen
salah satu bukti yang dapat digunakan dalam kurikulum berbasis kompetensi.
untuk mengukur keberhasilan suatu PBK itu sendiri pada dasarnya
tujuan pendidikan (Arifin, 2009:180). merupakan kegiatan penilaian yang
Tujuan pendidikan yang dimaksud dilaksanakan secara terpadu dalam
adalah standar kompetensi, kompetensi kegiatan belajar mengajar yang
dasar, dan indikator pencapaian hasil dilakukan dengan mengumpulkan
belajar yang terdapat pada kurikulum. kerja siswa (portofolio), hasil karya
Penilaian berbasis kelas dilakukan (produk), penugasan (proyek), kinerja
untuk memberikan keseimbangan pada (performance), dan tes tertulis (paper
tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan and pen). Fokus penilaian diarahkan
psikomotor dengan menggunakan pada penguasaan kompetensi dan hasil
berbagai bentuk dan model penilaian belajar siswa sesuai dengan level
yang dilakukan secara sistematis dan pencapaian prestasi siswa.
sistemik, menyeluruh dan Keberangaman teknik yang dimiliki
berkelanjutan. Dalam implementasinya Penilaian Berbasis Kelas diharapkan
penilaian berbasis kelas, guru harus dapat mengungkap kompetensi yang
menetapkan prinsip-prinsip penilaian sudah dikuasai siswa dalam seluruh
berkelanjutan, bukti autentik, akurat keterampilan berbahasa yakni
dan konsisten sebagai akuntabilitas keterampilan membaca, menulis,
publik. mendengarkan dan berbicara.
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) PBK juga merupakan kegiatan
merupakan model penilaian yang yang tidak bisa dipisahkan dari Proses
dilakukan oleh guru dalam rangka Belajar Mengajar. Dengan penilaian
proses pembelajaran. PBK merupakan ini dapat diketahui sejauh mana
proses pengumpulan dan penggunaan keberhasilan siswa belajar dan guru
informasi hasil belajar peserta didik melakukan pembelajaran (Hidayah,
yang dilakukan oleh guru untuk 2006:2). Penilaian yang dilaksanakan
menetapkan tingkat pencapaian dan oleh guru dengan baik akan dapat
penguasaan peserta didik terhadap menjawab dua pertanyaan mendasar
tujuan pendidikan (standar komptensi, dalam pendidikan yaitu seberapa baik
komptensi dasar, dan indikator siswa belajar dan seberapa efektif guru
pencapaian hasil belajar). Penilaian mengajar.
Berbasis Kelas merupakan prinsip, PBK juga harus dilakukan oleh
sasaran yang akurat dan konsisten guru sebagai bagian dari proses
tentang kompetensi atau hasil belajar pembelajaran yang direncanakan dan
siswa serta pernyataan yang jelas diimplementasikan di kelas. Namun
mengenai perkembangan dan demikian, kondisi objektif di lapangan
kemajuan siswa. maksudnya adalah menunjukkan bahwa masih ada
hasil Penilaian Berbasis Kelas dapat beberapa guru, termasuk guru bahasa
menggambarkan kompetensi, Indonesia, yang dalam melaksanakan

20
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

proses pembelajaran belum disertai Prinsip di atas menunjukkan bahwa


dengan pelaksanaan penilaian penilaian harus dipahami,
sebagaimana ketentuan yang berlaku. direncanakan, dan dilakukan oleh guru
Hal ini menyebabkan peningkatan untuk keberhasilan proses belajar
proses dan hasil pembelajaran belum mengajar.
memadai. Mengingat bahwa PBK
Kondisi riil yang terjadi merupakan konsep baru sehingga
dilapangan terhadap sebahagian guru pelaksanaannya di lapangan banyak
bahasa Indonesia yang belum mengalami kendala, sehingga guru
melakukan PBK sesuai dengan kriteria cenderung memilih cara praktis dan
dan juga belum menggunakan berbagai kurang memperhatikan kriteria. Hal
teknik penilaian yang tepat. Hal yang yang demikian menjadikan
demikian menyebabkan hasil penilaian pelaksanaan Penialaian Berbasis Kelas
kurang signifikan. Pemerintah tidak sempurna. Hasil pengamatan
menyikapi hal ini dengan memberikan terhadap tentang kegiatan Penilaian
dimensi baru di bidang penilaian yaitu Berbasis Kelas yang penulis lakukan
dengan adanya sistem PBK. Menurut pada MTs. Swasta MUQ Kota Langsa,
Mulyasa (2005:177) PBK dapat khususnya pada pelajaran Bahasa
digunakan oleh guru untuk mengetahui Indonesia secara garis besar adalah
kemajuan dan hasil belajar peserta sebagai berikut. Pertama, guru
didik, mendiagnosis kesulitan belajar, mempunyai kecenderungan
memberikan umpan balik untuk melaksanakan penilaian Penialaian
perbaikan proses pembelajaran dan Berbasis Kelas pada akhir
penentuan kenaikan kelas. pembelajaran. Ada beberapa guru
Penilaian Berbasis Kelas akan melaksanakannya pada waktu yang
membuahkan hasil sebagaimana yang berbeda sehingga hasilnya lebih
diharapkan apabila dilaksanakan terarah untuk mengungkap hasil
sesuai kriteria. Guru sebagai pelaksana belajar siswa dan kurang bisa
diharapkan memahami dan menguasai mengetahui kualitas pembelajaran di
cara melaksanakannya mulai dari kelas. Kedua, Penialaian Berbasis
merencakan, melaksanakan, dan Kelas yang dilaksanakan hanya
mengadministrasikannya. mengarah pada aspek kognitif dan
Sebagaimana pendapat Linn dan mengesampingkan aspek afektif dan
Grounlound (1990:2) yang psikomotorik, sehingga hasilnya
menyatakan ”The teacher understands hanya mengungkap sejauh mana
and uses formal and informal penguasaan siswa terhadap materi
asseement strategies to evaluate and pelajaran dan belum mengarah pada
ensure the continuos intellectual, penguasaan kompetensi siswa. Ketiga,
social and physical development of the materi Penialaian Berbasis Kelas
learner” (Guru memahami dan bahasa Indonesia yang berupa soal-
menggunakan strategi penilaiannya soal tes belum mencakup seluruh
formal dan informal untuk keterampilan berbahasa, utamanya
mengevaluasi dan memastikan keterampilan berbicara dan
perkembangan intelektual, sosial dan mendengarkan sehingga kompetensi
fisik berkesinambungan pelajar). dua keterampilan tersebut tidak

21
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

terungkap. Keempat, guru mengingat PBK merupakan salah satu


melaksanakan Penialaian Berbasis komponen yang dikembangkan KTSP.
Kelas tanpa diikuti analisis hasil, Hal inilah yang menarik perhatian dari
sehingga peningkatan kualitas peneliti untuk menelaah kembali
penilaian kurang terukur. Kelima, guru bagaimana implementasi penilaian
melaksanakan prosedur Penialaian berbasis kelas (PBK) di MTs Swasta
Berbasis Kelas cenderung bersifat MUQ Kota Langsa pada pelajaran
formalitas, sehingga feedback terhadap Bahasa Indonesia, apakah sudah
pembelajaran kurang signifikan. sesuai dengan kurikulum sekarang
Dapat disimpulkan bahwa ini.
penilaian juga merupakan proses Oleh karena itu, penilaian dalam
pembelajaran antara lain sebagai pendidikan Bahasa Indonesia harus
kegiatan menghimpun fakta-fakta dan meliputi semua aspek seperti
dokumen belajar peserta didik yang kepribadian, penguasaan materi,
dapat di percaya untuk melakukan pemahaman, kerajinan, kerja sama,
perbaikan program, apabila kegiatan tanggun gjawab dan lain-lain.
penilaian tersebut terjadi sebagai Penilaian yang sering diamati adalah
bagian dari program kelas. Oleh banyaknya pengajar menilai hasil
karena itu penilaian berfungsi belajar siswa menggunakan penilaian
membantu guru untuk merencanakan karikatif, artinya keberhasilan
kurikulum dan program pembelajaran, pendidikan Bahasa Indonesia semata
maka kegiatan penilaian membutuhkan didasarkan kepada penilaian yang
informasi bervariasi dari setiap bersifat belas kasihan, siapa yang
individu dan atau kelompok peserta telah mengikuti pelajaran dianggap
didik serta guru. Guru dapat memahaminya. Dari sinilah
melakukan penilaian dengan cara menunjukkan sudah tidak objektif
mengumpulkan catatan yang di lagi penilaian dilakukan, hanya untuk
peroleh melalui pertemuan, observasi, menutupi diri siswa, yang pada
porto folio, proyek, produk, ujian, akhirnya dampaknya pada siswa, yaitu
serta data hasil interview dan survey. meremehkan evaluasi sehingga siswa
Temuan di atas merupakan kurang memperhatikan pelajaran.
masukan bagi peneliti dalam hal Pelaksanaan pendidikan Bahasa
melakukan analisis konsep Indonesia selama ini yang paling
rekomendasi kebijakan. Hal ini banyak mendapat kritikan adalah
dilakukan dengan simpulan bahwa aspek penilaian. Ada semacam
desain penilaian berbasi kelas perlu kesenjangan antara konsep penilaian
disederhanakan dengan tanpa dengan aplikasi di lapangan. Bentuk
mengubah subtansinya. Untuk penilaian belajar yang dijalankan
selanjutnya, instrumen revisi belum mampu mencukupi hasil untuk
diujicobakan secara sederhana, mengungkap tingkat penguasaan
dianalisis, dan menghasilkan desain kompetensi yang dimiliki peserta
sebagai produk penelitian. Melihat didik, karena lebih mengacu pada
begitu pentingnya penilaian berbasis penilaian secara individu yang lebih
kelas serta dengan adanya perubahan menekankan pada aspek kognitif
kurikulum dari KBK menuju KTSP

22
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

dan cara yang digunakan cenderung


monoton. Berdasarkan sumber data, jenis
Dalam kerangka ini, penilaian penelitian ini adalah penelitian
harus memberikan porsi yang sama lapangan (field research) berupa
dalam setiap ranah, khususnya ranah penelitian kualitatif yang bersifat
afektif, apalagi mata pelajaran Bahasa deskriptif. Prosedur penelitian ini akan
Indonesia, yang sudah seharusnya menghasilkan data deskriptif, berupa
lebih menekankan pada ranah afektif. data-data tertulis atau lisan dari orang-
Mata pelajaran Bahasa Indonesia orang dan perilaku yang dapat di
tidak hanya dipahami materi oleh amati. Penelitian deskriptif kualitatif
peserta didik, tetapi juga harus ini bertujuan untuk mendeskripsikan
mampu diaplikasikan dalam perilaku suatu keadaan atau fenomena-
kehidupan sehari-hari. Untuk itu, fenomena secara apa adanya.
perlu menggunakan jenis dan cara (Sukmadinata, 2007:186). Penelitian
yang bervariasi dalam pengumpulan yang menggunakan pedekatan
informasi untuk menilai kemajuan kualitatif untuk menggambarkan
proses dan hasil belajar peserta didik keadaan naratif kualitatif. Dapat
secara komprehensif. dilakukan saat ini atau dalam kurun
Penilaian berbasis kelas mata waktu yang singkat, tetapi dapat juga
pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan dilakukan dalam waktu yang cukup
untuk memberikan keseimbangan pada panjang.
ketiga ranah: kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan menggunakan Sumber Data
berbagai jenis, bentuk, dan model Sumber data utama dalam
penilaian yang dilakukan secara penelitian kualitatif ialah kata-kata
berkesinambungan. Oleh sebab itulah, dan tindakan-tindakan, sedangkan
peneliti akan meneliti pelaksanaan sumber data tambahan seperti
penilaian berbasis kelas dalam dokumen dan lain-lain.(Moleong,
pembelajaran Bahasa Indonesia pada 2004:157). ). Sumber data dalam
MTs. Swasta MUQ Kota Langsa. penelitian ini dikelompokkan menjadi
dua, sebagai berikut :
Metode Penelitian a. Sumber data primer
Pendekatan dam Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Sumber data primer dalam penelitian
ini adalah data yang diperoleh dari
pendekatan kualitatif, penulis tidak
lapangan, meliputi : kejadian yang
menggunakan data statistik dalam menyangkut proses pelaksanaan
pengumpulan dan analisis data. Dalam penilaian berbasis kelas dalam
penulisan ini adalah data kualitatif, pembelajaran bahasa Indonesia
dengan menggunakan pendekatan
b. Sumber data sekunder
deskriptif, yaitu penelitian yang
bermaksud untuk membuat Sumber data sekunder dalam
pencandraan (deskripsi) mengenai penelitian ini berasal dari data
situasi-situasi atau kejadian-kejadian kepustakaan maupun dokumentasi
(Basrowi, 2008;28). yang berhubungan erat dengan objek

23
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

penelitian. Data sekunder dalam pertanyaan-pertanyaan kepada para


penelitian ini digunakan untuk responden (Suwandi, 2008:127).
melengkapi data primer.
3.1 Instrumen Penelitian
3) Teknik Rekaman
Dalam penelitian kualitatif, peneliti Setelah teknik observasi dan
merupakan alat (instrumen) wawancara, peneliti juga
pengumpul data utama, karena peneliti menggunakan teknik rekaman yaitu
adalah manusia dan hanya manusia teknik penyediaan data yang
yang dapat berhubungan dengan dihasilkan melalui percakapan antara
responden atau objek lainnya, serta peneliti dan informan. teknik ini dapat
mampu memahami kaitan kenyataan- disatukan atau digabungkan menjadi
kenyataan di lapangan. Oleh karena kesatuan yang utuh dengan teknik
itu, peneliti juga berperan serta dalam wawancara dalam ilmu sosial,
pengamatan atau participant khususnya Antropologi (Mahsun,
observation (Moleong, 2007:9). 2005:92).
Menurut Nasution (2003:55)
menjelaskan bahwa tidak ada pilihan 4) Teknik Dokumentasi
lain daripada menjadikan manusia Teknik dokumentasi adalah salah satu
sebagai instrumen penelitian utama teknik yang digunakan untuk mencari
dalam penelitian kualitatif, karena data-data otentik yang bersifat
segala sesuatunya belum mempunyai dokumentasi, baik data itu berupa
kepastian dan masih perlu catatan harian, memori atau catatan
dikembangkan lebih lanjut. Hanya penting lainya. Adapun yang dimaksud
peneliti itu sendiri sebagai alat yang dapat dokumentasi di sini adalah data atau
mencapainya dokumen tertulis.(Basrowi,2008:158).

Teknik Analisis Data


Teknik Pengumpulan Data Sutopo (2002:86-93)
Dalam pengumpulan data peneliti menjelaskan bahwa proses analisis
menggunakan teknik. dalam penelitian kualitatif (1) bersifat
1). Teknik Observasi induktif, yaitu diawali dengan
Observasi ialah metode atau cara-cara mengumpulkan data secara teliti,
menganalisis dan mengadakan mengembangkan teori dan menguji
pencatatan secara sistematis mengenai validitasnya, (2) dilakukan bersamaan
tingkah laku dengan melihat atau dengan proses pengumpulan data,
mengamati individu atau kelompok yang diikuti dengan refleksi dari setiap
secara langsung (Suwandi,2008:94). catatan yang dibuatnya sebagai hasil
wawancara, observasi, dan catatan
2). Teknik Wawancara dokumen atau arsip, (3) prosesnya
(interview)Salah satu teknik berlangsung secara interaktif, yaitu
pengumpulan data dilakukan melalui adanya interaksi untuk
wawancara, yaitu suatu kegiatan membandingkan komponen-komponen
dilakukan untuk mendapatkan yang terlibat dalam menemukan
informasi secara langsung dengan keterkaitannya, dan (4) dalam bentuk

24
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

siklus, yaitu apabila simpulan yang sehingga penilaian betul-betul efektif;


diperoleh dirasa kurang mantap, (3) kemampuan menyajikan hasil PBK
peneliti wajib melakukan kembali sehingga dapat menentukan ketuntasan
kegiatan pengumpulan data hingga peserta didik; dan (4) kemampuan
simpulan akhir. melakukan tindak lanjut hasil PBK
sebagai feedback untuk meningkatkan
Hasil dan Pembahasan kualitas proses pembelajaran.
Dalam tahap Penilaian Simpulan
Berbasis Kelas untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia, penilaian 1) Secara umum pelaksanaan PBK
dilakukan selama proses mata pelajaran Bahasa Indonesia
pembelajaran yang berarti penilaian berlangsung selama proses
proses yang berlangsung dengan pembelajaran dimulai. PBK
menekankan pada aspek afektif siswa dilakukan dengan mengadakan
berupa sikap siswa selama mengikuti persiapan mulai dari tahap
proses belajar mengajar di kelas serta perencanaan pembelajaran dengan
partisipasi siswa selama pembelajaran membuat silabus dan RPP,
berlangsung. Maka dengan demikian pelaksanaan pembelajaran, sampai
guru membuat alternatif penilaian pada tahap pelaksanaan penilaian
dengan menyederhanakan bentuk PBK yang mencakup penilaian produk
yang terdiri dari tujuh bentuk penilaian dan penilaian kinerja
menjadi dua bentuk penilaian saja
yaitu penilaian produk dan penilaian 2) Pelaksanaan penilaian yang
kinerja. Walaupun hanya dua bentuk meliputi penilaian produk dan
penilaian saja yang dilaksanakan, penilaia kinerja. Penilaian produk
dapat mencakup tujuh bentuk penilian yang dilaksanakan oleh guru
yang terkandung dalam PBK. Itu berupa bentuk pada tes ulangan
semua dilakukan oleh guru agar siswa harian dan ulangan blok.
lebih mudah memahami materi Sedangkan, penilaian kinerja
pembelajaran dan menghemat waktu berupa bentuk pada tes tugas-tuga
pembelajaran, sehingga semua tujuan (LKS), tes pekerjaan rumah dan
pembelajaran dapat dilaksanakan berupa tes kuis.
dengan baik.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa Hendaknya Kepala Sekolah
pendidik dalam melaksanakan berkordinasi dengan Pemerintah Kota
penilaian khususnya PBK dituntut Langsa agar lebih memberikan
untuk memiliki beberapa kompetensi, perhatian dan dukungan yang lebih
antara lain berupa: (1) kemampuan besar kepada guru mata pelajaran
menyusun perancangan PBK secara Bahasa Indonesia dalam
matang supaya pelaksanaannya lancar mensukseskan pelaksanaan
dan terarah; (2) kemampuan penilaian berbasis kelas dengan
melaksanakan PBK sesuai kriteria bentuk mensosialisasikan hasil-hasil
dari workshop ataupun seminar

25
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

tentang pelaksanaan penilaian


berbasis kelas khususnya untuk DAFTAR PUSTAKA
mata pelajaran Bahasa Indonesia serta
memberikan pembinaan kepada
guru tentang pelaksanaan penilaian Basrowi. 2008. Metode Penelitian
berbasis kelas. Kualitatif. Surabaya: Insan
Cendekia.
Untuk guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia hendaknya lebih Departemen Pendidikan Nasional.
menerapkan secara maksimal 2002 b. Pelaksanaan Penilaian
pelaksanaan penilaian berbasis kelas Berbasis Kelas. Jakarta: Puskur.
dengan lebih memperhatikan prinsip- Balitbang.
Grondlound, N.E., dan Linn,
prinsip pelaksanaan penilaian berbasis
R.L.1990. Measurement and
kelas yaitu valid, bermakna,
evaluation in teaching
menyeluruh, berorientasi pada
(6 th ed). New York: Macmillan.
kompetensi, mendidik, adil, terbuka,
Hidayah, Nuning..2009. Buku
serta berkesinambungan. Guru juga
Pedoman Peniliaian Berbasis
harus menerapkan hasil dari penilaian
Kelas.Surakarta.Sebelas Maret
berbasis kelas dengan lebih
University Press.
memperhatikan ketuntasan materi Mahsun.2005. Metodologi
yang diberikan, batas kelulusan sesuai Penelitian Kualitatif. Jakarta;
dengan kompetensi dasar yang harus Rineka Cipta.
dicapai siswa, serta lebih mengarah Mulyasa, E. 2005. Kurikulum
pada kemampuan acuan kriteria siswa. Berbasis Kompetensi.
Hal ini sesuai dengan prinsip penilaian Bandung; Rosda.
berbasis kelas yaitu menyeluruh pada Moleong, Lexy. 2004. Metode
segenap aspek serta bentuk penilaian Penelitian Kualitatif. Bandung;
yang mengarah pada penilaian acuan Remaja Rosdakarya.
kriteria yang memang harus benar- Nasution. T. 2003. Metode
Penelitian Naturalistik
benar dapat dikuasai siswa. Kualitatif. Bandung;
Tarsito.
Nuning, Hidayah. 2006.Jurnal Sistem
Penilaian Berbasis Kelas Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Sutopo. 2002. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Jakarta; Raja Grafindo Persada.
Suwandi.2008. Metode-metode
Penelitian Masyarakat. Jakarta;
Gramedia
.

26

You might also like