Professional Documents
Culture Documents
FKIP Universitas Riau Volume 1 Nomor 2 November 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
A. Hamid
hamid_sdn7panipahan@yahoo.com
SD Negeri 007 Panipahan Darat
Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir
ABSTRACT
This research is based on observation in SD Negeri 007 Panipahan Darat got problem as follows: (1) low of
teacher competency in menyuun lesson plan especially syllabus and RPP; (2) the number of teachers preparing
the syllabus and lesson prior to teaching is still not maximal, only 60%; (3) in terms of quality, syllabus and
good RPP only reaches 30% of the syllabus and RPP made by the teacher; (4) difficulty of principals in
evaluating teacher performance; (5) the difficulty of the principal evaluating the learning outcomes. This study
aims to increase the competence of teachers in preparing learning tools. In cycle 1 the number of teachers who
collect syllabus and RPP at the beginning of cycle 1, it can be seen that with the information of academic
supervision on the teacher can increase the quantity of teachers who make syllabus and RPP previously only
62%, increased quantity to 74,25%. The results of the revised syllabus and RPP analysis show an increase in the
quality of syllabus and RPP where the quality of A and B increased from 28 and 44 to 75 and 73%. From this it
is also seen that the number of teachers who collect syllabus and RPP samples to 100%. Based on the result of
this research, researcher can conclude that academic supervision continuously proven scientifically can improve
teacher competence in arranging syllabus and RPP in SD Negeri 007 Panipahan Darat. This is evidenced by the
increasing number of good syllabus teachers from 28% to 75% after academic supervision. In addition, the
number of good quality RPP also increased from 44% to 73%.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan di SD Negeri 007 Panipahan Darat didapatkan
permasalahan sebagai berikut: (1) rendahnya kompetensi guru dalam menyuun rencana pembelajaran khususnya
silabus dan RPP; (2) jumlah guru yang menyusun silabus dan RPP sebelum mengajar masih belum maksimal,
hanya 60%; (3) secara kualitas, silabus dan RPP yang baik baru mencapai angka 30% dari silabus dan RPP yang
dibuat oleh guru; (4) sulitnya kepala sekolah dalam mengevaluasi kinerja guru; (5) sulitnya kepala sekolah
mengevaluasi hasil pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meninkatkan kompetensi guru dalam menyusun
perangkat pembelajaran. Pada siklus 1 jumlah guru yang mengumpulkan silabus dan RPP pada awal siklus 1,
dapat terlihat bahwa dengan informasi adanya supervise akademik terhadap guru dapat meningkatkan kuantitas
jumlah guru yang menyusun silabus dan RPP yang sebelumnya hanya 62%, mengalami peningkatan kuantitas
menjadi 74,25%. Hasil analisis revisi silabus dan RPP memperlihatkan terjadinya peningkatan kualitas silabus
dan RPP dimana kualitas A dan B meningkat dari 28 dan 44 menjadi 75 dan 73%. Dari sini pula terlihat bahwa
jumlah guru yang mengumpulkan sampel silabus dan RPP menjadi 100%. Berdasarkan hasil penelitian ini,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Supervisi akademik secara berkelanjutan terbukti secara ilmiah dapat
meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP di SD Negeri 007 Panipahan Darat. Ini
terbukti dengan meningkatnya jumlah silabus guru yang baikdari 28% menjadi 75% setelah supervisi akademik.
Selain itu jumlah RPP yang berkualitas baik juga meningkat dari 44% menjadi 73 %.
pembelajaran terkandung tiga hal pokok indikator pencapaian kompetensi untuk pe-
yakni perencanaan, pelaksanaan dan nilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
evaluasi. Berdasarkan beberapa pendapat
Perencanaan program berfungsi yang dikemukakan di atas, dapat di-
untuk memberikan arah pelaksanaan simpulkan bahwa silabus adalah rencana
pembelajaran sehingga menjadi terarah dan pembelajaran suatu kelompok mata
efisien. Salah satu bagian dari perencanaan pelajaran dengan format tertentu serta pera-
pembelajaran yang sangat penting dibuat turan pelaksanaan pembelajaran dan
oleh guru sebagai pengarah pembelajaran penilaian yang disusun secara sistematis
adalah perangkat pembelajaran. yang memuat beberapa komponen yang
Perangkat pembelajaran Sesuai saling terkait satu sama lain.
dengan yang diungkapkan Trianto Silabus sebagai salah satu perangkat
(2011:201) bahwa perangkat pembelajaran pembelajaran memiliki beberapa komponen
adalah komponen perangkat yang dalam pengembangannya. Berikut ini
digunakan untuk mengelola proses dipaparkan beberapa komponen silabus
pembelajaran, sehingga dapat mencapai yang dicantumkan dalam Permendiknas
kompetensi yang ingin dicapai secara Nomor 41 Tahun 2007, antara lain: (a)
maksimal. Pengertian lain diungkapkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
oleh Suhadi (dalam Dani 2013:1) bahwa Dasar (KD), (b) materi standar, (c) kegiatan
perangkat pembelajaran adalah sejumlah pembelajaran, (d) indikator, (e) penilaian,
bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman (f) alokasi waktu, dan (g) sumber belajar.
yang akan digunakan dalam proses pembe- Rencana pelaksanaan pembelajaran
lajaran. (RPP) merupakan panduan langkah-langkah
Berdasarkan pendapat para ahli di yang akan dilakukan oleh guru dalam
atas, dapat disimpulkan perangkat proses pembelajaran yang disusun dalam
pembelajaran merupakan komponen skenario kegiatan. Perencanaan yang
perangkat dalam proses pembelajaran yang dilakukan di antaranya dengan melakukan
diperlukan untuk melakukan persiapan pengembangan RPP. Sanjaya (2009:28)
pembelajaran agar proses pembelajaran menjelaskan, bahwa RPP merupakan proses
dapat tercapai dengan baik. Adapun pengambilan keputusan hasil berfikir secara
komponen perangkat pembelajaran yang rasional tentang sasaran dan tujuan
dimaksud adalah silabus dan RPP. pembelajaran tertentu. Menurut Ahmad
Menurut Trianto (2012:96) silabus (2012:126) RPP adalah rencana yang
merupakan salah satu produk menggambarkan prosedur dan
pengembangan kurikulum berisikan gari- pengorganisasian pembelajaran untuk
garis besar materi pelajaran, kegiatan mencapai satu kompetensi dasar yang
pembelajaran, dan rancangan penilaian. ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan
Berdasarkan pernyataan tersebut, silabus dalam silabus.
adalah rencana pembelajaran pada suatu Berdasarkan pendapat yang telah
kelompok mata pelajaran yang mencakup diungkapkan, dapat disimpulkan bahwa
standar kompetensi, kompetensi dasar, RPP adalah rancangan setiap mata pelajaran
materi pembelajaran, kegiatan yang menggambarkan prosedur dan
pembelajaran, indikator pencapaian pengorganisasian pembelajaran untuk
kompetensi untuk penilaian, penilaian, mencapai kompetensi dasar yang sudah
alokasi waktu dan sumber belajar. Hal ini ditetapkan. RPP juga berisikan garis besar
senada dengan pendapat Muslich (2011:23) apa yang akan dikerjakan oleh guru dan
bahwa silabus merupakan penjabaran kom- peserta didik selama proses pembelajaran.
petensi dan kompetensi dasar ke dalam Berikut ini dipaparkan beberapa
materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan komponen RPP yang dicantumkan dalam
Salah satu kompetensi yang wajib Ia adalah orang yang diberi tanggung
dimiliki oleh seorang guru seperti diamanatkan jawab untuk mengelola dan
dalam Peraturan pemerintah diatas adalah memberdayakan berbagai potensi
kompetensi pedagogik. Dalam Undang-undang masyarakat serta orang tua untuk
No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah.
Dosendikemukakan kompetensi SHGDJRJLN Oleh karena itu dalam implementasi MBS
DGDODK ³Kemampuan mengelola kepala sekolah harus memiliki visi, misi,
SHPEHODMDUDQ SHVHUWD GLGLN´ dan wawasan yang luas tentang sekolah
Depdiknas (2004:9) menyebut yang efektif serta kemampuan rofesional
NRPSHWHQVL LQL GHQJDQ ³NRPSHWHQVL dalam mewujudkannya melalui
pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini perencanaan, kepemimpinan, manajerial,
dapat dilihat dari kemampuan dan supervisi pendidikan. Ia juga dituntut
merencanakan program belajar mengajar, untuk menjalin kerjasama yang harmonis
kemampuan melaksanakan interaksi atau dengan berbagai pihak yang terkait dengan
mengelola proses belajar mengajar, dan program pendidikan di sekolah. Singkatnya,
kemampuan melakukan penilaian. dalam implementasi MBS kepala sekolah
Seperti uraian di atas, unsur pertama harus mampu berperan sebagai berikut:
dalam kompetensi pedagogik seorang guru a. Kepala sekolah sebagai Educator.
adalah kemampuan merencanakan program b. Kepala Sekolah sebagai Manajer.
belajar mengajar. Menurut Joni (1984:12), c. Kepala Sekolah sebagai Administrator.
kemampuan merencanakan program belajar d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor.
mengajar mencakup kemampuan: (1) e. Kepala Sekolah sebagai Leader.
merencanakan pengorganisasian bahan- f. Kepala Sekolah sebagai Innovator.
bahan pengajaran; (2) merencanakan g. Kepala Sekolah sebagai Motivator.
pengelolaan kegiatan belajar mengajar; (3)
merencanakan pengelolaan kelas; (4) Supervisi adalah bantuan dalam
merencanakan penggunaan media dan pengembangan situasi pembelajaran yang
sumber pengajaran; dan (5) merencanakan lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan
penilaian prestasi siswa untuk kepentingan bahwa layanan supervisi meliputi
pengajaran. keseluruhan situasi belajar mengajar (goal,
Berdasarkan uraian di atas, material, technique, method, teacher,
merencanakan program belajar mengajar student, an envirovment). Situasi belajar
merupakan proyeksi guru mengenai inilah yang harusnya diperbaiki dan
kegiatan yang harus dilakukan siswa selama ditingkatkan melalui layanan kegiatan
pembelajaran berlangsung, yang encakup: supervisi. Dengan demikian layanan
merumuskan tujuan, menguraikan deskripsi supervisi tersebut mencakup seluruh aspek
satuan bahasan, merancang kegiatan belajar dari penyelenggaraan pendidikan dan
engajar, memilih berbagai media dan pengajaran.
sumber belajar, dan merencanakan Konsep supervisi tidak bisa
penilaian penguasaan tujuan. Perangkat disamakan dengan inspeksi, Inspeksi lebih
perencanaan pembelajaran yang menekankan kepada ekuasaan dan bersifat
mengandung unsur-unsur tersebut diatas otoriter, sedangkan supervisi lebih
dan merupakan perangkat pembelajaran menekankan kepada persahabatan yang
paling utama adalah silabus pembelajaran dilandasi oleh pemberian pelayanan dan
dan rencana pelaksanaan pembelajaran. kerjasama yang lebih baik diantara guru-
Tupoksi kepala sekolah dalam guru, karena ersifat demokratis. Istilah
implementasi MBS, kepala sekolah PHUXSDNDQ supervisi pendidikan dapat dijelaskan baik
³the key person´ NHEHUKDVLODQ peningkatan menurut asal usul (etimologi), bentuk
kualitas pendidikan di sekolah.
perkataannya (morfologi), maupun isi yang strategi, media pembelajaran, evaluasi dan
terkandung dalam perkataan itu (semantik). analisis.
Tujuan dan fungsi supervise b. Observasi
akademik akademik adalah: (a) membantu Setelah wawancara dan diskusi
guru mengembangkan kompetensinya; (b) mengenai apa yang akan dilaksanakan guru
mengembangkan kurikulum; dan (c) dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian
mengembangkan kelompok kerja guru dan supervisor mengadakan observasi kelas.
membimbing penelitian tindakan kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan
Prinsip-prinsip supervisi akademik: (apersepsi), pengembangan, penerapan dan
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai penutup.
kondisi sekolah. c. Post Observasi
2. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai Setelah observasi kelas selesai,
perencanaan program supervise yang sebaiknya supervisor mengadakan
matang dan tujuan pembelajaran wawancara dan diskusi tentang kesan guru
3. Objektif, artinya masukan sesuai aspek- terhadap penampilannya, identifikasi
aspek instrument keberhasilan dan kelemahan guru,
4. Realistis, artinya berdasrkan kenyataan identifikasi ketemapilan-keterampilan
sebenarnya mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-
5. Antisi patif, artinya mampu menghadapi gagasan baru yang akan dilakukan.
masalah-maslaha yang mungkin akan
terjadi 2. Supervisi akademik tidak langsung
6. Konstruktif, artinya mengembangkan a. Tes dadakan
kreatifitas dan inovasi guru dalam Sebaiknya soal yang digunakan
mengembangkan pembelajarann pada saat diadakan sudah diketahui
7. Kooperatif, artinya ada kerjasama yang validitas, realibilitas, daya beda dan tingkat
baik antara supervisor dan guru dalam kesukarannya. Soal yang diberikan sesuai
mengembangkan pembelajaran dengan yang sudah dipelaj ari peserta didik
waktu itu.
Menurut kepada materi supervisi b. Diskusi kasus
akademik pada pelatihan penguatan Diskusi kasus berawal dari kasus-
kemampuan kepala sekolah oleh Direktorat kasus yang ditemukan pada observasi
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan proses pembelajaran, laporan-laporan atau
Tenaga Kependidikan Kementrian hasil studi dokumentasi. Supervisor dengan
Pendidikan Nasional tahun 2010, model guru mendiskudikan kasus demi kasus,
supervise akademik terbagi ke dalam dua mencari akar permasalahan dan mencari
model, yaitu model supervisi tradisional berbagai alterbatif jalan keluarnya.
dan modern. c. Metode angket
1. Tradisional (Observasi langsung) Angket ini berisi pokok-pokok
Supervise model ini dapat dilakukan pemikiran yang berkaitan erat dan
dengan observasi langsung kepada guru mencerminkan penampilan, inerja guru,
yang sedang mengajar melalui prosedur pra kualifikasi hubungan guru dengan siswanya
observasi dan post observasi. a. Pra dan sebagainya
Observasi
Sebelum observasi kelas, supervisor Model supervisi kontemporer (masa
seharusnya melakukan wawancara serta kini) supervise akademik model
diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi kontemporer dilaksanakan dengan
didkusi dan wawancara tersebut mencakup pendekatan klinis, sehingga disebut juga
kurikulum, pendekatan, metode dan supervise klinis. Supervise model ini
merupakan supervise akademik yang
Dari tabel di atas jelas terlihat Kualitas silabus dan RPP guru
bahwa data dasar guru yang meyusun tahun pelajaran 2016/2017
perangkat pembelajaran adalah sebesar Kualitas silabus dan RPP yang
52,5%. Dari silabus dan RPP yang dibuat oleh guru Negeri 007 Panipahan
terkumpul ini, kemudian penulis melakukan Darat secara umum dapat dikatakan kurang
penelaahan terhadap kualitas dari perangkat baik. Hal ini dikarenakan masih banyak
pembelajaran yang dikumpulkan terutama silabus dan RPP yang masih menggunakan
pada silabus dan RPP. Data yang diperoleh format lama dan terkesan tidak original
dari penelaahan tersebut dapat digambarkan (copy paste dari orang lain). Hal ini terlihat
pada tabel kualitas silabus dan RPP SD dari tidak timbulnya visi dan misi serta
Negeri 007 Panipahan Darat Kecamatan tujuan sekolah pada silabus dan RPP yang
Pasir Limau Kapas Kab. Rokan Hilir dibuat oleh guru. Secara lebih jelas berikut
penulis gambarkan hasil penilaian penulis
terhadap kualitas silabus dan RPP 6 orang
guru SD Negeri 007 Panipahan Darat tahun
pelajaran 2017/2018.
Tabel 7. Daftar Nilai Kualitas Silabus dan RPP Tahun Pelajaran 2009/2010
No Nama Guru Silabus RPP Rata-rata
1 65 70 67.5
2 55 60 57.5
3 60 60 60
4 65 60 62.5
5 75 60 67.5
6 50 75 62.5
Nilai Tertinggi 75 75 67,5
Nilai Terendah 50 60 57,5
Rata-rata 61,6 64,1 62,91
Jumlah > 70 1 2 3
Jumlah < 70 5 4 9
Persentase 16,6% 33,3
Dari data jumlah guru yang Kualitas silabus dan RPP setelah siklus
mengumpulkan silabus dan RPP pada awal ke-1
siklus 1, dapat terlihat bahwa dengan Sebelum melakukan supervise
informasi adanya supervise akademik individual terhadap seluruh guru terutama
terhadap guru dapat meningkatkan kuantitas kepada guru yang belum menyetorkan
jumlah guru yang menyusun silabus dan silabus dan RPP. Peneliti melakukan
RPP yang sebelumnya hanya 62% , analisis kedua terhadap sampel silabus dan
engalami peningkatan kuantitas menjadi RPP yang dibuat oleh guru. Hasil analisis
74,25%. Dari data tersebut juga dapat kualitas silabus dan RPP tersebut dapat
dilihat adanya guru yang hanya terlihat pada tabel berikut:
menyerahkan silabus tanpa dengan RPP-
nya serta ada yang belum menyetorkan
silabus dan RPP (Klasifikasi D).
penyusunan silabus dan RPP setelah direvisi) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Rekapitulasi Penilaian Silabus dan RPP setelah Revisi (Siklus 1)
Hasil analisis revisi silabus dan RPP keaslian silabus dan RPP yang disusun oleh
pada tabel diatas memperlihatkan terjadinya guru. Metode yang digunakan adalah
peningkatan kualitas silabus dan RPP. dengan melakukan supervise kelas. Dari
Dimana kualitas A dan B meningkat dari 28 pelaksanaan rencana pembelajaran ini,
dan 44 menjadi 75 dan 73%. Dari sini pula dapat terlihat keaslian penyusunannya.
terlihat bahwa jumlah guru yang Hasil dari analisis penguat tersebut,
mengumpulkan sampel silabus dan RPP menunjukkan bahwa silabus dan RPP yang
menjadi 100% dikumpulkan benar disusun oleh guru yang
bersangkutan. Karena terjadi kesesuaian
Kompetensi guru menyusun silabus dan scenario antara perencanaan dan
RPP setelah siklus ke-2 pelaksanaan di kelas. Data kesesuaian
Pada siklus kedua ini, penelitian tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
dilanjutkan dengan menganalisis/ menguji
Dari hasil perhitungan pada tabel di jumlah silabus guru yang baikdari 28%
atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan menjadi 75% setelah supervise akademik.
bahwa silabus dan RPP yang dikumpulkan Selain itu jumlah RPP yang berkualitas baik
guru adalah bersifat original. Hal ini terlihat juga meningkat dari 44% menjadi 73 %.
dengan cukup besarnya guru mampu Untuk kawan-kawan kepala sekolah,
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pelaksanaan supervise individual sangat
rencana yang dibuat. cocok digunakan untuk meningkatkan
kompetensi guru dalam menyusun silabus
dan RPP yang selama ini masih menjadi
SIMPULAN DAN SARAN administrasi yang masih sulit diminta dari
Berdasarkan hasil penelitian, guru-guru kita. Untuk mengujinya, kita
peneliti dapat menyimpulkan bahwa dapat menggunakan supervise kelas. Untuk
Supervisi akademik secara berkelanjutan pengawas diharapkan dapat memberikan
terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan masukan yang lebih jelas dan terarah dalam
kompetensi guru dalam menyusun silabus pembinaan terhadap guru.
dan RPP di SD Negeri 007 Panipahan
Darat. Ini terbukti dengan meningkatnya
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan
Pembelajaran. Yogyakarta:
Pedagogik
Depdiknas. 1997. Petunjuk Pengelolaan
Administrasi Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2010. Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis sekolah. Jakarta:
Depdiknas
Majid, Abdu. 2005. Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan
Standart Kompetensi Guru.
Bandung: PT Raja Rodakarya
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan
Karakter menjawab Tantangan
Krisis Multidimensional. Jakarta:
Bumi Aksara
Trianto, 2012. Mendesain Model-Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana