You are on page 1of 7

PENINGKATAN MUTU KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI

AKADEMIK DI SMK NEGERI 1 SALATIGA MENGHADAPI PKG 2016


(Solusi Perubahan dengan Gabungan Model Supervisi Akademik Artistic
Model dan Cooperative Development Model)

Wida Damayanti
SMK Negeri 1 Salatiga
Email: widadamayanti76@yahoo.co.id

ABSTRACT
The research backgrounds were based on the some problems in the implementation
of teacher performance assessment in 2015 and the unsuccessfulness of academic
supervision program. Based on the backgrounds, the research questions were: 1) How the
implementation of teacher performance assessment and academic supervision program
in SMK N 1 Salatiga? 2) What were the obstacles of the implementation of teacher
performance assessment and academic supervision program in SMK N 1 Salatiga? 3)
How to overcome the some obstacles in the the implementation of teacher performance
assessment and academic supervision program in SMK N 1 Salatiga in order to face
the teacher performance assessment 2016? The research objectives are 1) Describe the
implementation of teacher performance assessment and academic supervision program in
SMK N 1 Salatiga, 2) Explore the problems of the implementation of teacher performance
assessment and academic supervision program in SMK N 1 Salatiga, 3) Give some
recommendation in order to overcome some problems in the implementation of teacher
performance assessment and academic supervision program in SMK N 1 Salatiga. The
study used qualitative method to explore the research objectives and triangulation data to
data crosschecking. Furthermore, this research also used three evaluation models: Goal
free Evaluation Model with SWOT Analysis, IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
and EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary. The collecting data techniques were
observation, documentation, and interview. The source persons were principal, teachers,
and administration staffs in SMK N 1 Salatiga. The results of this study concluded that the
implementation of teacher performance assessment and academic supervision program in
SMK N 1 Salatiga was not effective and some improvements were needed. The approach
of supervision from principal must be changed. The recommendation of this research
is principal must combine the artistic academic supervision model and the cooperative
development in the implementation of teacher performance assessment and academic
supervision program in SMK N 1 Salatiga.

Keywords: Quality Improvement, Teacher Performance, Academic Supervision

PENDAHULUAN akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja 


Serangkaian kegiatan yang guru dalam mengelola pembelajaran. Dapat
menitikberatkan pengamatan supervisor pada ditegaskan bahwa penilaian kinerja guru dalam
masalah masalah akademik yaitu hal hal supervisi akademik pada kenyataannya adalah
yang berlangsung berada dalam lingkungan melihat kondisi nyata kinerja guru dalam
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa proses mengajar di sekolah yang dilakukan
sedang dalam proses mempelajari sesuatu sehari hari.
merupakan pengertian supervise akademik Bentuk supervisi yang paling efektif
(Jerry H. Makawimbang 2012:86). Supervisi terjadi jika staff, peserta didik, dan orang tua

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
80
memandang kepala sekolah sebagai orang akademik di SMK Negeri 1 Salatiga untuk
yang tahu persis tentang hal-­hal yang terjadi menghadapi Penilaian Kinerja Guru 2016?
disekolahnya. Dalam kontek ini, dengan Tujuan penelitian ini adalah untuk; 1)
melakukan supervisi maka akan dilakukan medeskripsikan secara mendalam pelaksanaan
tindakan kunjungan kelas, berbicara dengan Penilaian Kinerja Guru dan Program Supervisi
guru, peserta didik, dan orang tua, mengikuti Akademik di SMK Negeri 1 Salatiga; 2)
perkembangan masyarakat sekolah, orang- mengetahui kendala-kendala yang dihadapi
orang dan peristiwa yang terjadi dalam rangka dalam pelaksanaan program supervisi
memenuhi tanggungjawab ini. Kompetensi akademik di SMK Negeri 1 Salatiga; dan 3)
supervisi ini setidaknya mencakup (1) bagaimana cara mengatasi kendala-kendala
merencanakan program supervisi akademik supervisi akademik di SMK Negeri 1 Salatiga
dalam rangka peningkatan profesionalisme untuk menghadapi Penilaian Kinerja Guru
guru (2) melaksanakan supervisi akademik 2016.
terhadap guru dengan menggunakan 1. Supervisi Akademik
pendekatan dan tehnik supervisi yang tepat Supervisi berasal dari kata super dan
(3) menindaklanjuti hasil supervisi akademis visi, yang artinya melihat dan meninjau dari
terhadap guru dalam rangka peningkatan atas atau menilik dan menilai dari atas, yang
profesionalisme guru. dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas,
Untuk menyongsong pelaksanaan kreativitas, dan kinerja bawahan. (Jamal
program penilaian kinerja guru, seharusnya Ma’mur Asmani, 2012: 19). Secara etimologi
supervise ini sudah terlaksana dengan baik, supervise diambil dari bahasa inggris
sehingga untuk melaksanakan program “supervision” artinya pengawasan dibidang
penilaian kinerja guru tidak terlalu mengalami pendidikan. Orang yang melakukan supervise
kendala, dan guru yang dinilaipun tidak disebut supervisor. (Jerry H. Makawimbang,
terlalu “kaget” dalam melaksanakan program 2011 : 71). Dari beberapa pengertian tersebut
ini. Karena ada kesamaan antara supervise dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian
dengan penilaian kinerja guru. Namun dalam supervisi adalah usaha mengkoordinir dan
pelaksanaannya belum berjalan dengan baik, mengelola aktivitas sekolah yang berkaitan
Meskipun dalam rancangan secara teoritik dengan pembelajaran atau sebagai suatu usaha
sudah ada pihak yang diharapkan dapat memberi layanan kepada guru-guru baik
melakukan supervisi terhadap guru yaitu secara individual maupun secara kelompok
kepala sekolah namun belum dapat terlaksana dalam usaha memperbaiki pengajaran.
dengan efektif. Secara teoritik kepala sekolah diharapkan
Dalam kenyataannya beberapa tahun dapat melakukan supervisi terhadap guru,
terakhir ini kepala sekolah yang belum dapat namun masih banyak kendala yang dihadapi,
menjalankan kegiatan supervisi masih terjadi sehingga pelaksanaan supervisi tersebut
di sekolah terutama SMK N 1 Salatiga, oleh belum dapat terlaksana. Supervisi yang
karena itu perlu dicari alternative pemecahan dilakukan kepala sekolah ada beberapa
masalah pelaksanaan supervisi agar dapat macam, diantaranya supervise pembelajaran,
berjalan sesuai program yang direncanakan. supervise akademik dan supervise klinis. Ini
Berdasar latar belakang tersebut maka yang menjadi inti dari supervise yang berfungsi
permasalahan yang akan dibahas adalah : 1) untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran
Bagaimana Program Penilaian Kinerja Guru di yang dilakukan oleh guru. Adapun pengertian
SMK Negeri 1 Salatiga dan program Supervisi dari supervisi diatas adalah sebagai berikut :
Akademik di SMK Negeri 1 Salatiga? 2) Supervisi pembelajaran adalah serangkaian
Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan guna membantu guru dalam
pelaksanaan program supervisi akademik di mengembangkan kemampuan mengelola
SMK Negeri 1 Salatiga? Dan 3) Bagaimana proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
cara mengatasi kendala-kendala supervisi pembelajaran. Supervisi akademis hampir
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
81
sama dengan supervisi pembelajaran namun sistem peningkatan promosi dan karir guru
lebih bersifat kompleks karena menyentuh serta bentuk penghargaan lainnya .
aspek pembelajaran, kurikulum, penelitian,
kelompok kerja guru dan lainnya. Supervisi METODE PENELITIAN
klinis adalah supervisi yang difokuskan Jenis penelitian ini adalah evaluasi
pada perbaikan pembelajaran melalui siklus program dengan menggunakan pendekatan
yang sistematis, siklus ini dimulai dari kualitatif dengan menganalisis program
tahap perencanaan, pengamatan, hingga supervisi akademik yang dijalankan kepala
analisis yang intensif terhadap penampilan sekolah dalam bentuk studi kasus (case study),
pembelajaran dengan tujuan memperbaiki maka dalam pemecahan masalahnya penulis
proses pembelajaran. akan menggunakan kenyataan-kenyataan
2. Penilaian Kinerja Guru yang ditemukan dilapangan yaitu berusaha
Menurut Peraturan Menteri Negara mengungkapkan secara jelas.
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Model Evaluasi penelitian ini adalah Goal
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, free Evaluation Model (Scriven ). Goal free
penilaian kinerja guru adalah penilaian yang evaluation tidak ingin terikat pada tujuan semata
dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas tetapi semua hasil program perlu dilaporkan.
Tujuan tertulis tidak mengikat maupun membatasi
utama guru dalam rangka pembinaan karir,
gerak. Evaluasi merekam hal-hal positif
kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan atau negative. Model Evaluasi penelitian ini
tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari adalah Goal free Evaluation Model (Scriven)
kemampuan seorang guru dalam penguasaan dengan SWOT Analysis (Strengths Weakness,
dan penerapan kompetensinya. Dalam hal ini Opportunities, Threats) IFAS (Internal Factors
adalah kompetensi yang sangat diperlukan Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factors
bagi guru adalah seperti yang diamanatkan Analysis Summary).
oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Obyek penelitian adalah SMK N 1
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Salatiga, yang berlokasi di Jalan Nakula
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Sadewa I / 3, Dukuh, Sidomukti Salatiga,
Sistem penilaian kinerja guru adalah yang mempunyai siswa sejumlah 1340 siswa,
sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru dan karyawan sebanyak 144 orang.
guru yang didesain untuk mengevaluasi Teknik pengumpulan data dengan cara
tingkatan kinerja guru secara individu dalam wawancara, dokumentasi, dan observasi.
rangka mencapai kinerja sekolah secara Sumber informasi penelitian adalah kepala
maksimal yang berdampak pada peningkatan sekolah, guru/ tenaga kependidikan dan tenaga
prestasi peserta didik. Pada dasarnya non kependidikan di lingkungan SMK Negeri
sistem penilaian kinerja guru bertujuan 1) 1 Salatiga.
menentukan tingkat kompetensi seorang guru, Proses analisa data dimulai dengan
2) meningkatkan efisiensi dan efektivitas mengumpulkan semua hal yang diperoleh
kinerja guru dan sekolah 3)menyajikan suatu penulis dari beberapa sumber, kemudian
landasan untuk pengambilan keputusan dalam dirangkum, dipilih, dikategorikan dan
mekanisme penetapan efektif atau kurang dimaknai sesuai fokus pokok pembahasan
efektifnya kinerja guru 4) menyediakan dalam penelitian. Untuk mengecek kevalidan
landasan untuk program pengembangan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi,
keprofesian berkelanjutan bagi guru 5) yaitu 1) Triangulasi data dengan cara
menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan membandingkan data hasil pengamatan
tanggung-jawabnya serta mempertahankan dengan hasil wawancara, data hasil wawancara
sikap-sikap yang positif dalam mendukung dengan dengan dokumentasi dan data hasil
pembelajaran peserta didik untuk mencapai pengamatan dengan dokumentasi 2) Triagulasi
prestasinya 6)menyediakan dasar dalam teknik, untuk menguji kredibilitas data dengan

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
82
cara mengecek data kepada sumber yang sama Guru Penilai pun masih belum maksimal
dengan teknik berbeda 3) Triangulasi sumber, dengan ditunjukkannya belum siapnya
yaitu dengan cara membandingkan kebenaran Laporan Kinerja Guru tahun 2015 saat
suatu fenomena yang diperoleh dari sumber diperlukan untuk penyusunan administrasi
yang berbeda. Penilaian Angka Kredit masing-masing guru.
Pergantian kepala sekolah sebagai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN supervisor per 1 Oktober 2015 membutuhkan
Guru merupakan ujung tombak dalam penyesuaian dalam pelaksanaan program
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, supervisi akademik. Keberadaan kepala
dalam penyelenggaraan proses pembelajaran sekolah baru sebagai supervisor membutuhkan
di sekolah, guru harus memiliki kompetensi penyesuaian dari aspek karakter, model
pedagogic yang sesuai dengan standart pengawasan, maupun visi misi yang ingin
kompetensi guru yang termuat dalam dicapai. Fakta lain yang mempengaruhi adalah
peraturan menteri pendidikan nasional keberadaan kepala sekolah lama yang saat ini
nomor 16 tahun 2007. Adapun kompetensi masih menjadi bagian sistem yaitu sebagai
pedagogik guru itu meliputi 1) Menguasai guru di SMK Negeri 1 Salatiga, sehingga
karakteristik peserta didik dari aspek fisik, dalam pelaksanaan manajemen sekolah masih
moral, sosial, kultural, emosional, dan sering terlibat.
intelektual 2) Menguasai teori belajar dan Diperlukan model supervisi yang tepat
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik yang diharapkan mampu membawa perubahan
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait positif dari model kepemimpinan lama yang
dengan mata pelajaran/bidang pengembangan masih membayangi langkah kepemimpinan
yang diampu 4) Menyelenggarakan baru.
pembelajaran yang mendidik 5) Memanfaatkan Dalam melaksanakan supervisi akademik
teknologi in-formasi dan komunikasi untuk terhadap guru, kepala sekolah seharusnya
kepentingan pembelajaran 6) Memfasilitasi menggunakan pendekatan dan teknik supervisi
pengembangan potensi peserta didik untuk yang tepat. Sehingga dalam mensupervisi satu
mengaktualisasikan berbagai potensi yang guru dengan guru yang lain akan berbeda
dimiliki 7) Berkomunikasi secara efektif, teknik supervise yang digunakan. Namun di
empatik, dan santun dengan peserta didik 8) SMK N 1 Salatiga, supervisi yang dilakukan
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi kepala sekolah menggunakan teknik yang
proses dan hasil belajar 9) Memanfaatkan sama, dan hanya dilakukan beberapa kali saja,
hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan walaupun jadwal sudah disusun dan guru yang
pembelajaran 10) Melakukan tindakan disupervisi sudah ada, namun hal ini tidak
reflektif untuk peningkatan kualitas Supervisi dilakukan semua, dalam pelaksanaan supervisi
Akademik di SMK Negeri 1 Salatiga kadang diwakilkan kepada wakil kepala
SMK NEGERI 1 SALATIGA yang sekolah dan kadang tidak dilaksanakan sama
memiliki 130 guru dengan status Pegawai sekali, sehingga guru yang telah dijadwalkan
Negeri Sipil, 7 guru tidak tetap, 7 Guru supervisi merasa kecewa karena supervisi
PNS yang berstatus mencari tambahan jam tidak jadi dilaksanakan. Dalam pelaksanaan
mengajar karena kurang jam di sekolah supervisi akademik yang dilaksanakan di
asalnya, merupakan sumberdaya yang sangat SMK N 1 Salatiga ini dapat dikatakan kurang
besar dan potensial dalam menyelenggarakan berjalan dengan baik, karena prosentase
proses belajar mengajar, namun dalam pelaksanaannya kurang dari 50% dari jadwal
pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan yang sudah direncanakan.
atau supervisi. Supervisi akademik SMK N 1 1. Kendala dalam Supervisi Akademik
Salatiga belum efektif dengan ditunjukkannya Kepemimpinan Lama dan Solusinya
kondisi banyak guru yang masih kaget/ belum Walaupun program supervisi akademik
siap saat akan dilakukan PKG dan kesiapan ini telah direncanakan dengan baik namun
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
83
tidak luput dari kendala. Beberapa kendala kepala sekolah mampu megembangkan
yang dihadapi manajemen sekolah lama antara gaya berfikir yang kreatif, kritis, inovatif
lain adalah sebagai berikut 1) Pemimpin dan produktif. Karena dengan kreativitas
yang kurang berwibawa; Kewibawaan sangat dapat menciptakan ide ide baru dalam
penting untuk menggerakkan perubahan, pengembangan sekolah untuk menuju sekolah
kewibawaan seseorang mampu menggerakkan yang lebih berkwalitas. 3) Mengedepankan
orang lain secara alami dengan kekuatan formalitas dan mengabaikan esensi; Supervisi
spiritualitasnya. Kewibawaan ini dapat yang dilakukan kepala sekolah selaku
muncul dari dalam diri seseorang karena supervisor di SMK N 1 Salatiga terkesan hanya
kejujuran, konsistensi (istiqomah) dalam mengedepankan formalitas. Yang penting
menerapkan aturan, tidak pandang bulu, terlaksana daripada tidak sama sekali. Hal ini
dan selalu mempertanggungjawabkan sikap dilakukan hanya untuk memenuhi persyaratan
dan perbuatan yang dilakukan, serta dengan administrasi pada saat akreditasi semata, dan
memberikan contoh sikap yang baik yang tidak mementingkan esensi atau kesuksesan
tidak melanggar norma. Konsistensi lahir dari dari supervise tersebut yang akan membawa
kedisiplinan yang tinggi, dan kedisiplinan perubahan sekolah kearah yang lebih maju.
membutuhkan latihan yang terus menerus 2. Solusi Perubahan dengan Gabungan
dan diperlukan rasa tanggung jawab yang ModelSupervisi Akademik Artistik
besar. Tanpa adanya rasa tanggungjawab ini dan Model Supervisi Akademik Model
program supervise yang direncanakan hanya Cooperative Development
dilaksanakan sesaat, atau dengan kata lain Mengajar adalah suatu pengetahuan
sekarang semangat besok kembali lagi seperti (knowledge), mengajar itu suatu keterampilan
semula dan tidak dilaksakan supervise lagi. (skill), tapi mengajar juga suatu kiat (art).
Solusi untuk kendala ini dengan mengubah Sejalan dengan tugas mengajar supervisi juga
sikap kepala sekolah selaku supervisor agar sebagai kegiatan mendidik dapat dikatakan
dapat menjadi contoh bagi guru, sehingga guru bahwa supervisi adalah suatu pengetahuan,
merasa segan dengan kepala sekolah. Selain itu suatu  keterampilan dan juga suatu kiat.
kepala sekolah hendaknya menjalin hubungan Supervisi itu menyangkut bekerja untuk orang
dengan para guru, memberikan perhatian lain (working for the others), bekerja dengan
kepada guru dan menjalin komunikasi dengan orang lain (working with the others), bekerja
guru secara merata, tidak pilih kasih dan melalui orang lain (working through the
memperhatikan keluhan keluhan guru dan others). Dari sinilah disadari bahwa kegiatan
memberikan solusi untuk guru demi kemajuan supervisi adalah kegiatan menggerakkan
sekolah. 2) Lemahnya kreativitas; Supervise orang lain, oleh karenanya dalam supervisi
membutuhkan kreativitas yang tinggi dari perlu kiat dan seni agar orang lain mau berbuat
para supervisor untuk mencari solusi dari untuk berubah dari kebiasaan lama kepada
problem yang dihadapi dilapangan. Kepala kerja baru dalam upaya mencapai kemajuan,
sekolah selaku supervisor harus jeli membaca inilah yang disebut model artistik. Dalam
masalah yang dihadapi oleh guru dalam hubungan bekerja dengan orang lain maka
proses pembelajaran, menganalisis masalah suatu rantai hubungan kemanusiaan adalah
tersebut, mengurai factor penyebabnya dan unsur utama. Hubungan manusia dapat tercipta
hal hal yang terkait dengannya, menyuguhkan bila ada kerelaan untuk menerima orang lain
secara menyeluruh masalah yang dihadapi, sebagaimana adanya. Hubungan itu dapat
dan langkah yang harus diambil sebagai tercipta bila ada unsur kepercayaan. Saling
solusi efektif. Belum banyak kepala sekolah percaya saling mengerti, saling menghormati,
selaku supervisor yang memiliki kreativitas saling mengakui, saling menerima seseorang
tinggi dalam memecahkan masalah. Disinilah sebagaimana adanya. Hubungan tampak
pentingnya supervisor meningkatkan melalui pengungkapan bahasa, yaitu supervisi
kompetensi secara maksimal. Sehingga, lebih banyak.
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
84
Supervisi Model Cooperative Professional yang dikumpulkan, disimpan dan tidak ada
Development adalah sebuah model supervisi penghargaan atau teguran pada guru yang telah
yang difasilitasi oleh kepala sekolah melalui disupervisi. Hal ini yang membuat semangat
proses yang diformulasikan secara moderat guru yang disupervisi jadi berkurang, karena
oleh dua orang  guru atau lebih yang setuju antara guru yang memiliki keseriusan dalam
bekerjasama untuk menumbuhkan dan mengajar dengan guru yang asal masuk
mengembangkan kemampuan profesionalnya. kelas tanpa persiapan yang matang, setelah
Biasanya dilakukan melalui kegiatan disupervisi sama sama tidak ada perbedaan.
saling mengadakan observasi kelas, saling Padahal harapan guru yang disupervisi, hasil
memberikan umpan balik, dan menguasai supervise dapat digunakan untuk masukan
tentang masalah-masalah kesupervisian. agar pembelajaran dapat diperbaiki sehingga
Supervisi  Model Cooperative kualitas pembelajaran dapat meningkat.
Professional Development bersifat non Dengan meningkatnya pembelajaran
hierarkis yang dapat dibedakan dengan yang dilaksanakan, diharapkan pada saat
supervisi konvensional.  Dalam menerapkan diberlakukannya penilaian kinerja guru (PKG)
model Supervisi ini  hendaknya  dapat tidak akan terjadi masalah, sehingga guru
menyediakan setting dimana guru secara lebih nyaman dalam bekerja.
informal dapat membicarakan persoalan- Untuk menyongsong dilaksanakannya
persoalan yang mereka hadapi, saling penilaian kinerja guru (PKG) supervise ini
menukar gagasan, saling membantu dalam sangat dibutuhkan agar guru tidak merasa
mempersiapkan pembelajaran, petukaran heran dengan PKG, karena jika sudah terbiasa
berbagai petunjuk dan saling memberi dengan supervise maka pelaksanaan PKG
dukungan. Kepala Sekolah memilih sendiri akan berjalan lancar. Pelaksanaan PKG
bentuk kerjasama pengembangan profesi, dimaksudkan bukan untuk menyulitkan
sesuai dengan karakter dan budaya sekolah guru, tetapi sebaliknya PKG dilaksanakan
setempat. untuk mewujudkan guru yang profesional,
Glatthorm mengingatkan bahwa program karena harkat dan martabat suatu profesi
Supervisi Model Cooperative Professional ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang
Development dapat berjalan sukses, apabila:1) bermutu. Menemukan secara tepat tentang
Adanya kepemimpinan yang kuat (strong kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu
leadership) pada  tingkat kabupaten (dinas mereka untuk meningkatkan pengetahuan
pendidikan) untuk mengkoordinasikan dan dan keterampilannya, akan memberikan
memonitor pelaksanaan program, pada kontribusi secara langsung pada peningkatan
tingkat sekolah (kepala sekolah) untuk kualitas pembelajaran yang dilakukan,
mengembangkan norma-norma kolegialitas,  sekaligus membantu pengembangan karir
menentukan tipe kooperasi dan kolaborasi guru sebagai tenaga profesional. Oleh karena
yang akan diterapkan, dan pemberian itu, untuk meyakinkan bahwa setiap guru
penghargaan (reward) atas usaha kooperasi dan adalah seorang profesional di bidangnya dan
kolaborasi guru 2) Adanya iklim keterbukaan sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya,
dan kepercayaan (trust) antara kepala sekolah maka PKG harus dilakukan terhadap guru
dengan guru. di semua satuan pendidikan formal yang
3. Penilaian Kinerja Guru (PKG) diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
Pelaksanaan supervisi yang hanya daerah, dan masyarakat.
mengedepankan formalitas dan mengabaikan
esensi yang ada, memerlukan tindak lanjut KESIMPULAN
hasil supervisi akademik terhadap guru 1. Pergantian kepala sekolah sebagai
dalam rangka peningkatan profesionalisme supervisor per 1 Oktober 2015
guru. Jika supervisi tidak terlaksana dengan mempengaruhi program supervisi
baik, hasilnya hanya berupa dokumen akademik di SMK Negeri 1 Salatiga
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
85
2. Program Supervisi akademik SMK Negeri SARAN
1 Salatiga dengan manajemen lama 1. SMK N 1 Salatiga perlu memperbaiki/
belum efektif dengan ditunjukkannya merubah model supervisi akademik yang
kondisi banyak guru yang masih kaget/ selama ini digunakan karena kurang
belum siap saat akan dilakukan PKG dan efektif.
kesiapan Guru Penilai pun masih belum 2. Gabungan Model Supervisi Akademik
maksimal dengan ditunjukkannya belum Artistik dan Cooperative Development
siapnya Laporan Kinerja Guru sehingga secara sinergis dirasa lebih tepat untuk
perlu di lakukan perbaikan/ perubahan. kondisi SMK Negeri 1 Salatiga yang
3. Diperlukan model supervisi yang memiliki SDM yang cukup memadai
tepat yang diharapkan mampu dengan masa kerja guru-gurunya yang
membawa perubahan positif dari relative lama di SMK N 1 Salatiga
model kepemimpinan lama yang masih 3. Menguji coba penerapan model supervisi
membayangi langkah kepemimpinan akademik Artistik yang disinergikan
baru. dengan model Cooperative Development,
untuk mengatasi permasalahan akademik.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi dan Abdul Jafar, Cepi Safruddin,. 2014. Evaluasi Program Pendidikan,
Jakarta: PT Bumi Aksara
Badiali, Bernard J. 2008. Teaching Supervision (chapter 37). International journal of
management education, December 2008.
Jeperis. 2012. Metode dan teknik supervisi pendidikan. http://jeperis.wordpress.com. 1 Desember
2012.
Lia Yuliana. 2012. Pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah terhadap guru.
Journal pendidikan UNY. Vol. 42. No. 2, Desember 2012.
Ma’mur, Asmani Jamal. 2012. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Jakarta: Diva Press
Makawimbang, Jerry H. 2011. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Obeeth. 2012. Kompetensi supervisi kepala sekolah. http://obeeth.wordpress.com. 1 Desember 2012
Wahyudi, Imam. 2012. Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
86

You might also like