You are on page 1of 12

Jurnal Governansi ISSN 2442-3971 Volume 1 Nomor 1, April 2015 13

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI


1 PARUNG KECAMATAN PARUNG KABUPATEN BOGOR

EFFECT OF SUPERVISION OF PRINCIPAL TEACHER PERFORMANCE IN SMPN 1


PARUNG DISTRIC PARUNG BOGOR

Darmawati1, R. Akhmad Munjin2 , G. Goris Seran3


1Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda, Jl. Tol
Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770.
2
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda, Jl. Tol
Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770
3Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda, Jl. Tol

Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770.


aKorespondensi: R. Akhmad Munjin, Tel. 081329630051

(Diterima oleh Dewan Redaksi: 01-02-2015)


(Dipublikasikan oleh Dewan Redaksi: 01-05-2015 )

ABSTRACT

The research method was associative. The data collection techniques used was literature
and field studies. The study population amounted to 47 respondents. The sampling technique
used was simple random sampling. Determination of the sample used Yamane formula so the
result sampling was 32 respondents. To determine the degree of correlation was used Pearson
Product Moment Correlation. The results of research recapitulation variable supervision showed
the average score of 3.2 which categorized medium and the recapitulation teacher performance
variables obtained an average score 4.45 which categorized very good, the product moment
correlation significance test for n = 32 , standard error of 5%, then the value of rtable=0.349. then
rcount 0.195 the count was less than rtable=0.349, so 0.195 was a significant correlation coefficient.
The research conclusion showed that the influence of principal supervising toward teacher
performance by 19.5% and the remaining 80.5% was determined other factors, such as the
assessment of teachers by students, delivery of teaching material according to the students
opinion, incentives, teacher certification.
Key word: Supervision, Performance, Teacher.

ABSTRAK

Tujuan Penelitian adalah mengetahui Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
di SMP Negeri 1 Parung Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan adalah
asosiatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi
lapangan. Populasi penelitian berjumlah 47 Responden. Sedangkan teknik sampling yang
digunakan adalah simple random sampling (sampel acak sederhana). Penentuan sampel
menggunakan rumus yamane sehingga sampel yang diperoleh adalah 32 responden. Untuk
mengetahui tingkat hubungan digunakan korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian
variabel supervisi menunjukan skor rata-rata sebesar 3.2 yang menurut penafsiran berada pada
kategori sedang dan variabel kinerja guru diperoleh skor rata-rata sebesar 4.45 yang menurut
penafsiran berada pada kategori sangat baik, maka Uji signifikansi korelasi product moment
untuk n=32, taraf kesalahan 5%, maka nilai rtabel=0.349. maka rhitung 0.195 lebih kecil dari rtabel
=0.349, dengan demikian koefisien korelasi 0.195 itu signifikan. Kesimpulan dari hasil
penelitian bahwa analisis pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 19.5%
dan sisanya 80.5% ditentukan faktor lain, seperti penilaian guru oleh siswa, penyampaian materi
14 Darmawati et al. Pengaruh Supervisi terhadap kinerja

pendapat dari siswa, insentif, sertifikasi guru.


Kata Kunci: Supervisi, Kinerja, Guru

Darmawati, 2015. Pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di smp negeri
1 parung kecamatan parung kabupaten bogor. Jurnal Governansi.
Jurnal Governansi ISSN 2442-3971 Volume 1 Nomor 1, April 2015 15

dikerjakan sendiri. Supervisi mempunyai


PENDAHULUAN peran mengoptimalkan tanggung jawab dari
Sekolah merupakan lembaga yang semua program. Supervisi bersangkut paut
secara otomatis tidak mungkin melepaskan dengan semua upaya penelitian yang tertuju
diri dari proses manajemen pendidikan atau pada semua aspek yang merupakan faktor
sebuah pengelolaan. Secara riil bahwa sebuah penentu keberhasilan. Dengan mengetahui
sekolah berdiri karena adanya sebuah cita-cita kondisi aspek-aspek tersebut secara rinci dan
atau tujuan yang ingin dicapai dan akurat, dapat diketahui dengan tepat pula apa
diwujudkan. Sehingga dari cita-cita dan tujuan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas
yang telah ditetapkan mustahil akan tercapai organisasi yang bersangkutan.
dan berjalan secara optimal apabila proses Supervisi administrasi pendidikan bagi
yang berjalan tidak dikelola dan setiap Sekolah sangat di perlukan. Hal
diselenggarakan secara baik dan terarah. tersebut dilaksanakan oleh atasan kepada
Peningkatan mutu pendidikan bawahan, yang bertujuan untuk mengevaluasi
ditentukan oleh kesiapan sumber daya program yang telah di laksanakan. Supervisi
manusia yang terlibat dalam proses dilakukan oleh Pengawas Sekolah kepada
pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor Kepala Sekolah dan Kepala Sekolah kepada
penentu tinggi rendahnya mutu hasil Guru. Bagi Kepala Sekolah, melakukan
pendidikan mempunyai posisi strategis maka supervisi terhadap guru mempunyai arti
setiap usaha peningkatan mutu pendidikan menilai apakah program yang telah di
perlu memberikan perhatian besar kepada laksanakan telah mencapai tujuan atau
peningkatan guru baik dalam segi jumlah memerlukan evaluasi untuk pembenahan. Dari
maupun mutunya. supervisi dapat diketahui kelebihan atau
Istilah supervisi baru muncul kurang kekurangan dari program yang telah
lebih tiga dasawarsa terakhir ini. Supervisi rencanakan dan dilaksanakan.
berasal dari bahasa inggris “supervision” Supervisi untuk Kepala Sekolah menilai
artinya pengawasan. Kegiatan serupa yang program yang ada di sekolah. Yang bertugas
dahulu banyak dilakukan adalah 1).Inspeksi melaksanakan supervisi untuk Kepala Sekolah
(pengawasan) mencari kesalahan, seorang adalah pengawas dari UPTD Pendidikan di
guru atau kepala sekolah hal ini kurang setiap kecamatan. Supervisi administrasi
disukai, 2).Penilikan atau pengawasan tidak pendidikan untuk Kepala Sekolah meliputi
semata-mata mencari kesalahan akan tetapi Administrasi program pengajaran yaitu
juga memperhatikan hal yang sudah dianggap Silabus, dan RPP, Administrasi kesiswaan
baik untuk dilanjutkan pengembangannya, 3). yang meliputi Kehadiran, Keaktifan dan
Monitoring (memantau) kegiatan untuk kemampuan dalam belajar, Administrasi
mengumpulkan data pelaksanaan suatu kepegawaian, Administrasi keuangan dan
program sebagai bahan penilaian dan Administrasi perlengkapan.
4).Evaluasi untuk membandingkan suatu Supervisi Untuk guru kelas dilakukan
objek dengan kriteria yang sudah ditetapkan. oleh kepala sekolah pada administrasi
Dalam konteks sekolah sebagai sebuah pendidikan yang yang dibuat guru yang
organisasi pendidikan, supervisi merupakan meliputi banyak hal. Supervisi di lakukan tiap
bagian dari proses administrasi dan bulan. Supervisi administrasi pendidikan
manajemen. Kegiatan supervisi melengkapi meliputi absen, RPP, dafter nilai, program
fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolah semester, program tahunan, kalender
sebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian pendidikan, alokasi waktu, format remedial,
terhadap semua kegiatan dalam mencapai agenda Guru dan agenda harian.
tujuan. Dengan supervisi, akan memberikan Proses supervisi penting untuk
inspirasi untuk bersama-sama menyelesaikan dilaksanakan secara intens oleh seorang
pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih pimpinan dalam upaya meningkatkan mutu
banyak, waktu lebih cepat, cara lebih mudah, kependidikan di Sekolah. Kepala Sekolah
dan hasil yang lebih baik daripada jika adalah Pemimpin bagi Sekolah yang dituntut
16 Darmawati et al. Pengaruh Supervisi terhadap kinerja

memiliki kemampuan manejerial sehingga Keterampilan diperlukan dalam


dapat mengarahkan dan mengerahkan segenap kinerja karena keterampilan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan merupakan aktivitas yang muncul dari
organisasi, yaitu pada pencapaian efisiensi seseorang akibat suatu proses dari
dan efektifitas pembelajaran sehingga menjadi pengetahuan, kemampuan, kecakapan
suatu keharusan bahwa salah satu tugas kepala interpersonal, dan kecakapan teknis. Upaya
sekolah adalah Supervisor, yaitu mensupervisi dapat digambarkan sebagai motivasi yang
pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga diperlihatkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
kependidikan. Tingkat keterampilan berhubungan dengan
Dalam upaya meningkatkan mutu apa yang “dapat dilakukan”, sedangkan “
kependidikan di Sekolah, maka Kepala upaya” berhubungan dengan apa yang “akan
Sekolah harus mampu menjadi mitra kerja dilakukan”. Kondisi eksternal adalah faktor-
yang baik, melakukan supervisi secara faktor yang terdapat dilingkungannya yang
profesional, melakukan analisis terhadap mempengaruhi kinerja. Kondisi eksternal
kinerja guru secara objektif dan memberikan merupakan fasilitas dan lingkungan kerja
masukan atau rekomendasi bagi yang mendukung produktivitas/kinerja Guru,
pengembangan kegiatan belajar-mengajar ke interaksi antara faktor internal dengan
depan. Kunjungan kelas dapat digunakan oleh eksternal untuk menghasilkan sesuatu dengan
Kepala Sekolah sebagai salah teknik untuk kualitas tertentu merupakan unsur yang
mengamati kegiatan pembelajaran secara membentuk kinerja.
langsung. Kunjungan kelas merupakan teknik Dalam mencapai tujuan tidak terlepas
yang sangat bermanfaat untuk mendapatkan dari unsur manusia dan unsur non manusia.
informasi secara langsung tentang berbagai Oleh karena itu, kinerja yang ditunjukan oleh
hal yang berkaitan dengan profesionalisme unsur-unsur tersebut akan menunjukan
guru dalam melaksanakan tugas pokoknya kemampuan organisasi dalam mencapai
mengajar, terutama dalam pemilihan dan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
penggunaan metode pembelajaran, media Sebagai Guru akan selalu dituntut tentang
yang digunakan oleh guru dalam sejauh mana kinerja Guru tersebut dalam
pembelajaran, serta mengetahui secara melaksanakan dan menyelesaikan
langsung kemampuan peserta didik dalam pekerjaannya, apakah Guru berkinerja
menangkap materi yang diajarkan. tinggi/memuaskan atau berkinerja
Tugas Guru erat kaitannya dengan rendah/jelek. Dengan demikian, seorang Guru
peningkatan sumber daya manusia melalui dalam penilaian kerja oleh Kepala Sekolah
sector pendidikan, oleh karena itu perlu selalu dihubungkan dengan kinerja.
upaya-upaya untuk meningkatkan mutu Guru SMP Negeri 1 Parung merupakan
untuk menjadi tenaga professional. Untuk salah satu sekolah negeri yang berada di
menjadikan Guru tenaga professional maka, kecamatan Parung yang secara ekonomis dan
perlu diadakan pembinaan secara terus- geografis memiliki peran yang sangat penting,
menerus dan berkesinambungan serta terutama dalam upaya pengembangan
menjadikan Guru sebagai tenaga kerja yang pendidikan. Berdasarkan observasi sementara
harus diperhatikan dan dihargai serta di akui pada SMP Negeri 1 Parung Kabupaten Bogor
tenaga professional Guru. bahwa masih banyak kendala yang berkaitan
Kinerja Guru pada dasarnya merupakan dengan pelaksanaan supervisi Kepala Sekolah
kinerja atau unjuk kerja yang dilakukan oleh yang meliputi kualitas supervisi dari Kepala
guru dalam melaksanakan tugas sebagai Sekolah yang masih tergolong rendah
pendidik. Kualitas kinerja guru akan sangat dikarenakan proses supervisi yang
menentukan pada kualitas hasil pendidikan, dilaksanakan tidak intens sehingga ada
karena guru merupakan pihak yang paling sebagian pengajar yang tidak membuat
banyak bersentuhan langsung dengan siswa administrasi guru dan administrasi kesiswaan.
dalam proses pendidikan/pembelajaran di Sehingga tujuan untuk membantu dan
lembaga pendidikan Sekolah. membina Guru belum optimal dilaksanakan
Jurnal Governansi ISSN 2442-3971 Volume 1 Nomor 1, April 2015 17

oleh Kepala Sekolah dalam mengembangkan 8 S1/ B. Indonesia B. Indonesia Sesuai


metode pengajaran dan prosedur pengajaran 9 S1/Matematika Matematika Sesuai
yang lebih baik, selain itu banyak Guru yang 10 S1/Matematika Matematika Sesuai
kurang berhasil dalam mengajar dikarenakan 11 S1/PAI PAI Sesuai
kurang termotivasi untuk mengajar sehingga 12 S1/IPS IPS Sesuai
13 D1/Kesenian Seni Budaya Sesuai
berdampak terhadap menurunnya
14 S1/ Biologi IPA Sesuai
produktivitas/kinerja Guru. Berikut data 15 D3/B. Indonesia B. Indonesia Sesuai
tentang keahlian setiap Guru dalam bidangnya 16 S1/ B. Inggris B. Inggris Sesuai
yaitu: 17 D3/Penjas Penjas Sesuai
Tabel 1 18 S1/Biologi IPA Sesuai
Data ketidaksesuaian latar belakang 19 S1/B.Indonesia B.Indonesia Sesuai
pendidikan dengan bidang studi 20 S1/Penjas Penjas Sesuai
No LatarBelaka Mengajar Keterangan 21 S1/IPS IPS Sesuai
ng Bidang Study 22 S1/B.Indonesia B.Indonesia Sesuai
Pendidikan 23 S1/Matematika Matematika Sesuai
1 S1/PLS B. Indonesia Tidak sesuai 24 S1/PAI PAI Sesuai
25 S1/Sejarah IPS Sesuai
2 S1/PLS PAI Tidak Sesuai 26 S1/Fisika IPA Sesuai
3 S1/PLS Seni Budaya Tidak Sesuai 27 S1/ B. Inggris B. Inggris Sesuai
4 S1/ IPA Tidak Sesuai 28 S1/Fisika IPA Sesuai
Matematika 29 S1/Komputer TIK Sesuai
5 S1/IPS PKn Tidak Sesuai 30 S1/Komputer TIK Sesuai
6 S1/PLS BP/BK Tidak Sesuai 31 S1/B.Inggris B.Inggris Sesuai
7 S1/IPS B. Sunda Tidak Sesuai
8 D3/Ekonomi Keterampilan Tidak Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan
9 S1/ IPS Tidak Sesuai Nasional Republik Indonesia Nomor 13
Matematika Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
10 S1/P.Dunia IPS Tidak Sesuai Sekolah/Madrasah: Pasal 1 ayat (1) Untuk
Usaha diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah,
11 S1/Hukum PKn Tidak Sesuai seseorang wajib memenuhi standar kepala
12 STM Mesin TIK Tidak Sesuai sekolah/madrasah yang berlaku nasional. Ayat
13 S1/Hukum Penjas Tidak Sesuai (2) Standar kepala sekolah/madrasah
14 S1/Matematik PLH Tidak Sesuai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
a tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri
15 S1/Biologi PLH Tidak Sesuai ini. Yaitu salah satunya kompetensi supervisi
16 S1/PAI PLH Tidak Sesuai yang meliputi: 1). Merencanakan program
Dari tabel 1 dapat terlihat bahwa di supervisi pengajaran dalam rangka
SMPN 1 Parung terdapat ketidaksesuaian peningkatan profesionalisme guru, 2).
antara latar belakang pendidikan dengan Melaksanakan supervisi pengajaran terhadap
bidang studi yang di ajarkan. guru dengan menggunakan pendekatan dan
Tabel 2 teknik supervisi yang tepat, serta 3).
Data kesesuaian latar belakang pendidikan Menindaklanjuti hasil supervisi pengajaran
dengan bidang studi terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru. Untuk itu kesesuaian
No Latar Belakang Mengajar Keter latar belakang pendidikan dengan mengajar
Pendidikan Bidang angan bidang studi harus sama untuk meningkatkan
Studi profesionalisme guru.
1 S1/Olahraga Penjas Sesuai
2 S1/T. Busana Tata Busana Sesuai
Teknik Supervisi yang dikembangkan
3 S1/MTK MTK Sesuai oleh Kepala Sekola SMP Negeri 1 Parung
4 S1/B. Inggris B. inggris Sesuai yaitu menggunakan teknik supervisi klinis
5 D3/B.Inggris B. inggris Sesuai yang mempunyai prinsip umum dalam
6 S1/B. Indonesia B. Indonesia Sesuai landasan praktek, antara lain:
7 S1/Matematika Matematika Sesuai
18 Darmawati et al. Pengaruh Supervisi terhadap kinerja

1. Hubungan antara supervisor dengan guru penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
adalah hubungan kolegial yang sederajat hubungan antara dua variabel atau lebih.
dan bersifat interaktif. Hubungan Dalam hal ini peneliti mencoba
semacam ini lebih dikenal sebagai mengemukakan maupun menjelaskan apa
hubungan antara tenaga professional yang ditemukan dilapangan dengan cara
berpengalaman dengan yang kurang asosiatif. Dengan penelitian ini maka akan
berpengalaman, sehingga terjalin dialog dapat dibangun suatu teori yang dapat
professional yang interaktif dalam berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan,
suasana yang intim dan terbuka. Isi dialog dan mengontrol suatu gejala
bukan pengarahan atau instruksi dari Menurut Sugiyono (2007: 11) yang
supervisor/pengawas melainkan dimaksud penelitian assosiatif adalah :
pemecahan masalah pembelajaran. “Penelitian assosiatif merupakan
2. Diskusi antara supervisor dan guru penelitian yang bertujuan untuk
bersifat demokratis, baik pada mengetahui antara dua variabel
perencanaan pengajaran maupun pada atau lebih.Dengan penelitian ini
pengkajian balikan dan tindak lanjut. akan dapat dibangun suatu teori
Suasana demokratis itu dapat terwujud yang dapat berfungsi untuk
jika kedua pihak dengan bebas menjelaskan, meramalkan dan
mengemukakan pendapat dan tidak mengontrol suatu gejala.”
mendominasi pembicaraan serta memiliki
sifat keterbukaan untuk mengkaji semua Teknik Penarikan Sampel.
pendapat yang dikemukakan didalam POPULASI DAN SAMPEL
pertemuan tersebut dan pada akhirnya Populasi menurut Sugiyono (2008:117)
keputusan ditetapkan atas persetujuan adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
bersama. obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
3. Sasaran supervisi terpusat pada dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
kebutuhan dan aspirasi guru serta tetap peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
berada didalam kawasan (ruang lingkup) kesimpulannya.
tingkah laku gurudalam mengajar secara Populasi dalam penelitian ini adalah guru
aktual. Dengan prinsip ini guru didorong SMP Negeri 1 Parung yang berjumlah 47
untuk menganalisis kebutuhan dan orang.
aspirasinya didalam usaha Dari populasi tersebut ditarik sampel
mengembangkan dirinya. dengan menggunakan simple random
sampling (sampel acak sederhana) yaitu cara
pengambilan sampel secara acak (random)
MATERI DAN METODE
dengan benar-benar memberikan peluang
Menurut Sugiyono (2007:1), metode yang sama. Selanjutnya untuk mendapatkan
penelitian pada dasarnya merupakan cara besaran jumlah sampel dalam penelitian ini
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan menggunakan teori yang dikembangkan oleh
dan kegunaan tertentu.Metode penelitian Issac dan Michael yang dikutip oleh Sugiyono
merupakan ilmu yang mempelajari tentang (2008 : 118). Rumus yang digunakan untuk
metode-metode penelitian, ilmu tentang alat- menghitung besarnya sampel yang diperlukan
alat dalam penelitian, dilingkungan filsafat, dalam penelitian ini adalah menggunakan
logika dikenal sebagai ilmu tentang alat-alat rumus Yamane yang dikutip oleh Rahmat
untuk mencari kebenaran. Bila ditata dalam (1999 : 113) sebagai berikut :
sistematika, metodologi penelitian merupakan
bagian dari logika. (Noeng Muhadjir,
1998:140).
Untuk mendapatkan data yang Keterangan :
diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, n = Jumlah sampel
penulis menggunakan metode asosiatif, yaitu N = Ukuran populasi
Jurnal Governansi ISSN 2442-3971 Volume 1 Nomor 1, April 2015 19

d = Presisi (perkiraan kesalahan sampai sangat negatif dan digunakan


yang diperkirakan yaitu 0,1) untuk mengukur sikap, pendapat, serta
Sumber : Yamane dalam Rahmat (1999 : 113) persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial juga
untuk menganalisis kuantitatif dengan
menggunakan skor untuk pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan klasifikasi
penilaian sebagai berikut:

Tabel 3
Jadi jumlah seluruh responden yang terpilih Klasifikasi Jawaban Skala Likert
yaitu 32 (Tiga Puluh Dua) orang guru SMP
Negeri 1 Parung. Jawaban Klasifikasi Skor
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data. a Selalu 5
Dalam melaksanakan penelitian b Sering 4
tentunya ada beberapa tahap–tahap yang harus Kadang –
c 3
dilakukan dan dilalui untuk mendapatkan data kadang
yang lengkap dengan menggali informasi, Hampir Tidak
d 2
adalah sebagai berikut : Pernah
e Tidak Pernah 1
1. Studi Kepustakaan
Teknik ini dilakukan dengan mempelajari
Diharapkan dalam penelitian ini diperoleh
berbagai literatur yang berkaitan dengan
data yang seakurat mungkin guna pemaparan
masalah yang berhubungan dengan
hasil penelitian secara lengkap dan jelas. Dan
pengawasan Kepala Sekolah terhadap
mengungkap apa yang ada pada realitanya.
kinerja Guru.
Pengolahan dan Analisis Data. Pengolahan
2. Studi Lapangan
data dilakukan menggunakan
Yaitu dengan meninjau secara langsung
Dalam penelitian kuantitatif analisis data
ketempat lokasi penelitian, penulis
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
melakukan ini untuk mendapatkan data dan
responden atau sumber data lain terkumpul.
informasi yang berhubungan dengan
Kegiatan dalam analisa data adalah
permasalahan yang dibahas dalam Skripsi
mengelompokan data berdasarkan variabel
ini dengan cara :
dan jenis responden, mentabulasi data
a. Observasi adalah teknik memperoleh
berdasarkan variabel dari seluruh responden,
data dengan cara meneliti dan
menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
mengamati secara langsung pada
melakukan perhitungan untuk menjawab
sumber data yang akan dianalisis
rumusan masalah.
mengenai Pengaruh Supervisi Kepala
Teknik analisa data dalam penelitian
Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di
kuantitatif menggunakan statistik dalam
SMP Negeri 1 Parung Kabupaten Bogor
penelitian Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah
yang diteliti.
Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri 1
b. Wawancara adalah proses tanya jawab
Parung Kabupaten Bogor, teknik analisa data
secara lisan (Narbuko dan Achmadi,
penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan
1997 : 70). Wawancara dilakukan
asosiatif.
dengan pimpinan dan pegawai.
Deskriptif digunakan untuk menganalisa
c. Angket merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara data dengan cara mendeskripsikan atau
memberi seperangkat pertanyaan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
pernyataan tertulis kepada responden sebagaimana adanya tanpa bermaksud
untuk dijawabnya. Menurut Sugiyono membuat kesimpulan yang berlaku untuk
(2008:135), skala Likert adalah yang umum atau generalisasi.
mempunyai gradasi yang sangat positif Asosiatif digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih.
20 Darmawati et al. Pengaruh Supervisi terhadap kinerja

Dalam hal ini peneliti mencoba


mengemukakan maupun menjelaskan apa Untuk mengetahui tingkat hubungan
yang ditemukan dilapangan dengan cara antara Supervisi Kepala Sekolah Terhadap
asosiatif. Dengan penelitian ini maka akan Kinerja Guru Di SMP Negeri 1 Parung
dapat dibangun suatu teori yang dapat Kabupaten Bogor dilakukan pengujian
berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, hipotesis, untuk menguji hipotesis tersebut
dan mengontrol suatu gejala. digunakan korelasi Pearson Product Moment
Untuk mempermudah analisis data dan Sugiyono (2007) dirumuskan sebagai berikut :
penarikan kesimpulan maka disamping
menggunakan perhitungan persentase juga √
dilakukan dengan menggunakan statistik Keterangan :
sederhana yaitu mentransformasikan data
= Koefisien korelasi “product
kualitatif menjadi data kuantitatif. Cara ini
moment”
biasanya dengan menggunakan perhitungan
n = Jumlah individu dalam
Weight Mean Score (WMS) yaitu dilakukan
sampel
pembobotan untuk setiap jawaban pilihan.
X = Angka mentah untuk
Dengan pemberian skor tersebut, maka akan
variabel x
diperoleh variasi jawaban yang bergerak 1-5,
Y = Angka mentah untuk
karena itu interval antara satu kriteria dengan
variabel y
kriteria lainnya yang diperoleh angka sebesar
0,8. Angka ini diperoleh setelah adanya
Setelah melewati tahap perhitungan,
pengurangan dari nilai tertinggi dikurangi
maka untuk mengetahui tingkat hubungan
nilai terendah dan dibagi banyaknya alternatif
antara variabel X (Supervisi) dan variabel Y
jawaban. Sehingga diperoleh hasil sebagai
(Kinerja) digunakan pedoman Interprestasi
berikut:
Koefisien menurut pendapat Sugiyono (2007 :
149) berikut ini :
Tabel 4
Tabel 5
Kriteria Penafsiran
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Koefisien Korelasi
Skor Kriteria
4,24-5,00 Sangat Baik Interval Koofisien Tingkat Hubungan
3,43-4,23 Baik 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
2,62-3,42 Sedang 0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
1,81-2,61 Buruk 0,60 – 0,799 Kuat
1,00-1,80 Sangat Buruk 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2007 :214)
Menurut Bakri Siregar (1981;20) data Untuk menguji signifikasi hubungan,
yang diperoleh dari lapangan lalu diolah yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu
berdasarkan jawaban responden melalui berlaku untuk seluruh populasi yang
angket yang menggunakan rumus WMS: berjumlah 32 orang, maka perlu diuji
signifikasinya. Rumus uji signifikasi korelasi
product moment, yaitu :

Keterangan:
M = Perolehan angka kriteria penafsiran
f = Frekuensi jawaban Hipotesis statistiknya adalah :
x = Pembobotan (skala nilai) Ho : μ = 0 (tidak ada hubungan)
∑ = Penjumlahan Ho : μ ≠ 0 (ada hubungan)
n = Jumlah seluruh jawaban responden Ketentunnya adalah bila r hitung lebih
kecil dari tabel, maka Ho diterima dan Ha
Jurnal Governansi ISSN 2442-3971 Volume 1 Nomor 1, April 2015 21

ditolak, tetapi sebaliknya bila r hitung lebih Tabel 6


besar r tabel (rh > r tabel) maka Ha diterima Rekapitulasi Variabel X tentang Supervisi
tempel di sini! Materi dan metode Kepala Sekolah
penelitian harus dijelaskan secara
terperinci pada bagian ini sehingga
memungkinkan bagi peneliti lain untuk
mengulang penelitian ini. Materi atau
bahan yang digunakan tidak diperinci
secara terpisah, melainkan harus Rekapitulasi dimensi
2.76 Sedang
kunjungan kelas
terintegrasi dengan prosedur penelitian.
Teknik pengamatan
Misalnya, ..”responden diminta mengisi observasi dengan teliti di 3.46 Baik
daftar pertanyaan menggunakan pensil 2B kelas kelas
dan memilih satu dari tiga poster yang Rekapitulasi dimensi
diperlihatkan oleh peneliti...”, tidak perlu 3.46 Baik
teknik observasi kelas
memerincinya seperti berikut: “ Materi percakap keluhan yang
penelitian terdiri atas: daftar pertanyaan, an dikeluarkan
3.71 Baik
pensil 2B, dan poster. Jika penelitian pribadi oleh guru
menggunakan produk berpemilik (seperti
Rekapitulasi dimensi
paten) untuk pembanding, produk
percakapan pribadi 3.71 Baik
dimaksud harus dituliskan dalam nama
kimia yang baku atau dituliskan merk studi
dagangnya di dalam tanda kurung jika Intervisi
banding
dianggap membantu memperjelas tasi
dengan 3.59 Baik
pemahaman pembaca, namun syaratnya (mengu
mengunjungi
harus mendapat izin tertulis dari pemilik njungi
sekolah lain
produk dimaksud sebelum dipublikasikan. sekolah
Memperbaiki
Model, tipe, merk, dan produsen peralatan lain) 3.68 Baik
mengajar
yang digunakan dalam penelitian harus Rekapitulasi dimensi
dijelaskan. Metode dan model analisis 3.63 Baik
intervisitasi
statistik harus jelas sehingga Ikut serta
memungkinkan bagi peneliti lain untuk dalam
melakukan pengulangan. Penyele
perkembanga
ksi
n 3.34 Sedang
berbagai
kepustakaan
HASIL DAN PEMBAHASAN sumber
professional
materi
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa untuk
supervisi Kepala Sekolah di SMPN 1 parung kemampuan
mengaja
memperoleh skor rata-rata sebesar 3.2 dapat menyeleksi
r 3.34 Sedang
dikategori “sedang”. Dengan kata lain dari sumber
mulai persiapan sampai pada pelaksanaan materi
kegiatan supervisi telah dilakukan cukup Rekapitulasi dimensi
sesuai dengan aturan. Berikut rekapitulasi penyeleksi sumber 3.34 Sedang
variabel supervisi. materi
Menilai Mengecek
diri pendapat
3.03 Sedang
sendiri murid
tentang guru
Ju Total Jawaban Res
35.2
mla
22 Darmawati et al. Pengaruh Supervisi terhadap kinerja

h berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu


3.2 Sedang diuji signifikansinya. Rumus uji signifikansi
korelasi product moment ditunjukkan pada
rumus berikut:
Berdasarkan hasil penilaian terhadap √ √
kinerja guru di SMPN 1 Parung memperoleh √ √
skor rata-rata sebesar 4.45 hal ini menunjukan
bahwa nilai tersebut masuk dalam kategori

“sangat baik”. Berikut rekapitulasi variabel
Supervisi dan kinerja. thitung tersebut selanjutnya dibandingkan
dengan ttabel, untuk taraf kesalahan 5% uji dua
Hasil Kriteria belah pihak dan dk= 32-2=30, maka di
No Variabel peroleh ttabel=0.683.
Penelitian Penilaian
Supervisi Berdasarkan perhitungan dan yang ditunjukan
1 Kepala 3.2 Sedang pada gambar 4.43 maka dinyatakan bahwa
Sekolah (X) thitung jatuh pada daerah penolakan HO, maka
Kinerja Sangat dapat dinyatakan hipotesis nol yang
2 4.45
Guru (Y) Baik menyatakan tidak ada hubungan antara
Dari tabel 4.41 dapat terlihat bahwa rata-rata supervisi kepala sekolah dan kinerja guru
dari variabel supervisi 37.1875 dan rata-rata ditolak, dan hipotesis alternatif diterima. Jadi
variabel kinerja 44.6875, selanjutnya kesimpulannya koefisien korelasi antara
dimasukkan dalam rumus product moment supervisi dan kinerja sebesar 0.195 adalah
sebagai berikut: signifikan, artinya koefisien tersebut dapat
digeneralisasikan atau dapat berlaku pada
populasi dimana sampel yang 32 orang

diambil.
Uji signifikansi korelasi product moment
√ secara praktis, yang tidak perlu dihitung,
tetapi langsung dikonsultasikan pada r tabel
product moment (tabel I lampiran), dari tabel I
dapat dilihat bahwa untuk n=32, taraf
kesalahan 5%, maka nilai rtabel=0.349. maka r
hitung 0.195 lebih kecil dari r tabel =0.349,
Dari hasil penghitungan dapat diketahui dengan demikian koefisien korelasi 0.195 itu
bahwa terdapat hubungan positif sebesar signifikan.
0.195 antara supervisi kepala sekolah dan Selanjutnya dihitung determinasi
kinerja guru. Untuk dapat memberi untuk 0.195= 19.5% . Hal ini berarti varian
interpretasi terhadap kuatnya hubungan yang terjadi pada variabel kinerja 19.5%
tersebut, hubungan tersebut baru berlaku ditentukan oleh varian yang terjadi pada
untuk sampel yang 32 orang. Untuk menguji variabel supervisi. Pengertian ini sering
signifikansi hubungan maka perlu di uji diartikan pengaruh supervisi terhadap
signifikansinya. kinerja=19.5% dan sisanya 80.5% ditentukan
Berdasarkan tabel 3.4, maka koefisien faktor lain, seperti penilaian guru oleh siswa,
korelasi yang ditemukan sebesar 0.195 penyampaian materi menurut pendapat dari
termasuk pada kategori sangat rendah. Jadi siswa, insentif, sertifikasi guru, tunjangan
terdapat hubungan yang sangat rendah antara kegiatan, gedung, sarana dan prasarana,
supervisi kepala sekolah dan kinerja guru. organisasi (yang dalam penelitian ini tidak
Hubungan tersebut berlaku apabila untuk dianalisis ).
sampel 32 orang. Untuk menguji signifikansi
hubungan, yaitu hubungan yang ditemukan
Jurnal Governansi ISSN 2442-3971 Volume 1 Nomor 1, April 2015 23

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001


“Manajemen Sumber Daya Manusia”.
1. Hasil penelitian responden terhadap
Bandung: Rosda Karya.
supervisi Kepala Sekolah di SMPN 1
parung memperoleh skor rata-rata sebesar
Muhyi, Moh. Abdul dan Hadi Hudiyanto.
3.2 dapat dikategori “sedang”. Dengan
1993. “Pengantar Manajemen Sumber
kata lain dari mulai persiapan sampai
Daya Manusia”. Jakarta: Gunadarma.
pada pelaksanaan kegiatan supervisi telah
dilakukan cukup sesuai dengan aturan.
Purwanto,Ngalim.2007.”Administrasi
2. Dan hasil penilaian terhadap kinerja guru
pendidikan dan supervisi
di SMPN 1 Parung memperoleh skor
pendidikan”. Bandung: PT Remaja
rata-rata sebesar 4.45 hal ini menunjukan
Rosda Karyta.
bahwa nilai tersebut masuk dalam
kategori “sangat baik”.
Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2004. “Profesi
3. Analisis pengaruh supervisi kepala
keguruan”.Jakarta:PT Rineka Cipta.
sekolah terhadap kinerja guru di SMPN 1
Parung mendapatkan korelasi 19.5% hal Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian
ini berarti varian yang terjadi pada Administrasi”. Cetakan ke-18.
variabel kinerja 19.5% ditentukan oleh Bandung : CV Alfabeta.
varian yang terjadi pada variabel
supervisi. Pengertian ini sering diartikan Sulistyorini, 2001. “Hubungan antara
pengaruh supervisi terhadap Keterampilan Manajerial Kepala
kinerja=19.5% dan sisanya 80.5% Sekolah dan Iklim Organisasi dengan
ditentukan faktor lain, seperti penilaian Kinerja Guru”. Jakarta : Ilmu
guru oleh siswa, penyampaian materi Pendidikan.
menurut pendapat dari siswa, insentif,
sertifikasi guru, tunjangan, jabatan, Tsauri,Sofyan.2007. “Administrasi dan
sarana dan prasarana, media supervisi pendidikan”. Jember: Center
pembelajaran, pembinaan. for society studies.
Wahjosumidjo. 2001. “Kepemimpinan Kepala
Sekolah”. Jakarta: PT Raja Grafindo
DAFTAR PUSTAKA
Persada.

Ahmad, Muhammad Arifin. 2004. “Kinerja Wibowo, B.S.,Dkk. 2002. “Kiat Praktis
Guru Pembimbing sekolah Menengah Manajemen Pengembangan SDM
Umum”. Disertasi Doktor : UNJ. untuk Pribadi, Tim, dan Lembaga
dalam Meraih Sukses Dunia dan
Arikunto, Suharsimi. 2004. “Dasar-Dasar Akhirat”. Bandung: Asy-syaamil.
Supervisi”. Jakarta: Rineka Cipta
Timpe Dale, A. 2002. “ Kinerja “ Jakarta:
Atmowirdiwiro, Soebagja. 2000. “Manjemen Elex Media Komputindo, 1992
Pendidikan Indoneia”. Jakarta:
Ardadizya Jaya. _____ 2010. “Akuntabilitas Kinerja Kepala
Sekolah Dalam Pembelajaran Inovatif
Burhanuddin,Yusak.2005. “Administrasi ”, Jakarta : Penerbit PT. Binatama
pendidikan”.Bandung: Pustaka setia. Raya
Hermiati, Rita. 2006. “Supervisi Administrasi Sumber Internet:
Pendidikan”. (online)
http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/p
engembangan-kinerja-guru/
24 Darmawati et al. Pengaruh Supervisi terhadap kinerja

http://tips-belajar-
internet.blogspot.com/2009/08/pengertian-
pengawasan.html
http://risnawatiririn.wordpress.com/2012/01/1
7/konsep-dasar-supervisi/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678
9/18546/4/Chapter%20II.pdf
http://polowijoyo.wordpress.com/2010/02/02/
supervisi-administrasi

You might also like