You are on page 1of 10

PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA

GURU DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

Hadi Sumarsono
SMA Negeri 1 Karanganyar

Untung Sriwidodo
Fakultas Ekonomi Universitas Samet Riyadi Surakarta

ABSTRACT
The aims of this research are: 1.to analyze the significance effect of
supervision, motivation and discipline variables to the teachers work at SMA
Negeri 1 Karanganyar. 2. to analyze the significance of the simultaneous
effect of the supervision, motivation and discipline variables to teachers work
at SMA Negeri 1 Karanganyar. 3. to analyze of the dominant effect of
supervision, motivation and discipline variables to the teachers work at SMA
Negeri 1 Karanganyar. The results of partial regression test (t test) show that:
variable of supervision does not significantly affect to the teachers work at
SMA Negeri 1 Karanganyar. Variable of motivation does not significantly
affect to the teachers work at SMA Negeri 1 Karanganyar. Variable of
discipline significantly affects to the teachers work at SMA Negeri 1
Karanganyar. The result of F Test shows that the probability value is 0,000
< 0,05, so Ho is rejected. It means that there is significant influence of
supervision, motivation and dischipline variables to the teachers work at SMA
Negeri 1 Karanganyar. The result of determination coefficient test shows that
adjusted R Square value is 0,440. It means that the precentage of the
infuence of variable of supervision, motivation and discipline to the teachers
works at SMA Negeri 1 Karanganyar is 44 percent.

Keywords: Supervision, motivation, discipline, work achievement.

PENDAHULUAN Dalam pengawasan pelaksanaan


Pendidikan adalah suatu usaha atau tugas seorang guru perlu dilakukan peng-
kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, awasan langsung oleh seorang kepala
teratur berencana dengan maksud meng- sekolah sebagai atasan langsung, seba-
ubah atau mengembangkan perilaku yang gai supervisor. Kepala Sekolah sebagai
diinginkan. (Sisdiknas, 2003: 5)Sekolah atasan dapat mengetahui kesalahan-
sebagai lembaga formal merupakan sara- kesalahan atau kekurangan-kekurangan
na dalam rangka pencapaian tujuan pen- guru dalam menjalankan tugasnya. Se-
didikan tersebut, di sekolah siswa belajar mua kekurangan maupun kesalahan da-
berbagai macam ilmu. pat diperbaiki sehingga tujuan pembe-
Undang-undang Nomor 14 Tahun lajaran di sekolah dapat tercapai dengan
2005 tentang Guru dan Dosen menyebut- maksimal
kan bahwa guru adalah pendidik profe- Supervisi dan disiplin kerja merupa-
sional dengan tugas utama mendidik, kan unsur manajemen. Kegiatan supervisi
mengajar, membimbing, mengarahkan, secara kontinyu dan berkelanjutan sangat
melatih, menilai dan mengevaluasi peser- diperlukan untuk membantu kelancaran
ta didik pada pendidikan anak usia dini, tugas sehingga kinerja guru meningkat.
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar Guru dalam melaksanakan tugas-tugas-
dan pendidikan menengah. nya secara profesional dan mengedepan-

152 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 2 Desember 2010: 152 161
kan kualitas pendidikan sesuai dengan kepada murid, melainkan juga harus terus
perkembangan jaman. Tugas dan kewa- berupaya meningkatkan kinerjanya.
jiban guru semakin berat dalam mengha- Guna menghadapi sekolah bertaraf
dapi kompetensi sistem pendidikan yang internasional fasilitas sekolah sarana dan
berkembang mengikuti perkembangan prasarana harus mendukung juga SDM
jaman, oleh karena itu guru dituntut ada- guru harus diutamakan dalam pengem-
nya sikap disiplin dalam tugasnya. banganya, pada tahun ajaran 2009 2010
Disiplin yang baik mencerminkan SMA Negeri 1 Karanganyar sudah ditun-
besarnya tanggung jawab seorang terha- juk sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf
dap tugas-tugas yang diberikan kepada- Internasional (RSBI), maka pada saat ini
nya, hal tersebut mendorong gairah kerja, selalu diingatkan oleh Kepala Sekolah
semangat kerja dan terwujudnya tujuan untuk meningkatkan diri secara maksimal,
perusahaan, karyawan dan masyarakat, diadakan supervisi yang rutin, diharapkan
dengan demikian kedisiplinan yang dimi- guru itu mempunyai motivasi yang tinggi
liki oleh seseorang memiliki peran penting dan memiliki kedisiplinan yang tinggi se-
dalam kinerjanya. Seseorang dengan hingga kinerja gurupun bisa meningkat, de-
tingkat kedisiplinan yang tinggi akan lebih ngan adanya peningkatan kinerja guru, ma-
produktif dibandingkan dengan seseorang ka sekolah dari sekolah rintisan bertaraf
yang memiliki tingkat kedisiplinan rendah, internasional (RSBI) menuju sekolah ber-
karena semangat kerja, gairah kerja dan taraf internasional (SBI) segera terwujud.
tanggung jawab terhadap pekerjaan dan Supervisi yang secara berkesinam-
tugasnya akan mendorong untuk bekerja bungan, mempunyai motivasi yang tinggi
dengan semaksimal mungkin. dan mempunyai kedisiplinan yang tinggi
Guna menghasilkan sumber daya maka kinerja akan tinggi pula, begitu pula
manusia yang berkualitas maka organisa- seorang guru bila tidak ada supervisi dari
si tersebut juga harus berkualitas. Oleh atasan dan motivasi kerja rendah serta
karena itu harus ada pembenahan dari kedisiplinanpun rendah maka kinerja
komponen-komponen organisasi. Guru gurupun rendah, namun demikian masih
merupakan salah satu komponen organi- harus dibuktikan kebenaranya pengaruh
sasi. Sebagai salah satu komponen orga- supervisi, motivasi dan kedisiplinan yang
nisasi guru dituntut untuk mengembang- nantinya akan berpengaruh pada kinerja
kan diri dan mengoptimalkan profesionali- seorang guru baik secara parsial maupun
tas secara memadai dengan selalu me- simultan.
mupuk kinerja. Faktor internal dan eks-
ternal sangat mempengaruhi kinerja guru. Tujuan Penelitian
Faktor internal yang dimaksud adalah fak- Tujuan yang ingin dicapai dalam pe-
tor yang berasal dari dalam individu guru, nelitian ini adalah sebagai berikut.
misalnya motivasi, semangat kerja, se- 1. Menganalisis signifikansi pengaruh va-
dangkan faktor eksternal yang dimaksud- riabel supervisi terhadap kinerja guru
kan adalah peraturan organisasi, supervi- di SMA Negeri 1 Karanganyar.
si, kesejahteraan dan lingkungan kerja. 2. Menganalisis signifikansi pengaruh va-
Dalam pengembangan bidang pendi- riabel motivasi terhadap kinerja guru di
dikan, tenaga guru sebagai unsur dominan SMA Negeri 1 Karanganyar.
dalam proses belajar mengajar. Upaya 3. Menganalisis signifikansi pengaruh va-
demikian, diarahkan untuk meningkatkan riabel kedisiplinan terhadap kinerja gu-
kinerjanya. Oleh karena itu upaya pening- ru di SMA Negeri 1 Karanganyar.
katan kinerja guru menjadi topik yang per- 4. Untuk menganalisis signifikansi penga-
lu dipelajari. Mengenai faktor-faktor yang ruh variabel supervisi motivasi dan
mempengaruhi kinerja guru, setiap guru kedisiplinan secara simultan terhadap
tidak hanya bertugas mengajar dalam kinerja guru di SMA Negeri 1 Karang-
pengertian mentranformasi pengetahuan anyar.

Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Kedisiplinan terhadap Kinerja (Hadi S. & Untung SW.) 153
5. Menganalisis pengaruh yang dominan tersebut: tentang usia guru, jenis kelamin,
di antara variabel supervisi, motivasi pendidikan, masa kerja.
atau kedisiplinan terhadap kinerja guru Jenis data yang dipergunakan beru-
di SMA Negeri 1 Karanganyar. pa data kualitatif dan data kuantitatif, data
kualitatif yaitu data yang diperoleh dari
Hipotesis tanggapan responden berupa angket atau
H1: Variabel supervisi berpengaruh signi- kuesioner. Data kuantitatif yaitu data yang
fikan terhadap kinerja guru di SMA berujud angka. Berupa data jumlah guru
Negeri 1 Karanganyar. di SMA Negeri 1 Karanganyar baik yang
H2: Variabel motivasi berpengaruh signifi- berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil)
kan terhadap kinerja guru di SMA maupun GTT (Guru Tidak Tetap), usia
Negeri 1 Karanganyar. guru, masa Kerja guru, dan latar belakang
H3: Variabel kedisiplinan berpengaruh pendidikan.
signifikan terhadap kinerja guru di Teknik pengumpulan data dengan
SMA Negeri 1 Karanganyar. kuesioner yang berfungsi sebagai inter-
H4: Variabel supervisi, motivasi dan kedi- view guide (angket) untuk mendapatkan
siplinan secara simultan berpenga- data primer, yaitu data dari sumber perta-
ruh signifikan terhadap Kinerja guru ma, dalam hal ini adalah para guru yang
di SMA Negeri 1 Karanganyar. bekerja di SMA Negeri 1 Karanganyar.
H5: Variabel kedisiplinan berpengaruh do- Untuk menguji apakah angket yang
minan terhadap kinerja guru di SMA digunakan cukup layak (valid) dan reliabel
Negeri 1 Karanganyar. dalam penelitian ini, maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Uji validitas
METODE PENELITIAN digunakan untuk mengetahui kelayakan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA butir-butir dalam suatu daftar (konstruk)
Negeri 1 Karanganyar. Populasi dalam pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
penelitian ini adalah Guru SMA Negeri 1 variabel, menurut Bhuono Agung Nugroho
Karanganyar sebanyak 77 orang. Sampel (2005: 67), valid apabila mempunyai
penelitian ini adalah sebagian dari popula- signifikan < 0,05. Uji reliabilitas menurut
si yang dapat mewakili keseluruhan popu- Bambang Setiaji (2004: 58) suatu kuesio-
lasi. Untuk menentukan sampel penelitian ner disebut reliabel/handal jika jawaban-
menggunakan metode sensus, yang arti- jawaban seseorang konsisten. Jika Cron-
nya pengambilan sampel berdasarkan bach Alpha > 0,60 maka kuesioner varia-
jumlah keseluruhan populasi. Sampel pe- bel tersebut reliabel.
nelitian ini diambil dari semua guru SMA Dalam melakukan analisis sebelum
Negeri 1 Karanganyar sebanyak 77 orang digunakan, data dari variabel-variabel ter-
guru terdiri dari 63 orang PNS dan 14 sebut harus lolos uji yang disebut uji
orang Guru yang berstatus Guru Tidak asumsi klasik, yaitu:
Tetap. 1. Uji Multikolinearitas
Variabel penelitian terdiri dari varia- Salah satu cara untuk mengetahui
bel independen dan variabel dependen. ada tidaknya variabel independen
Variabel independen adalah supervisi, yang memiliki kemiripan dengan varia-
motivasi dan kedisiplinan, sedang variabel bel independen lain dalam satu model.
dependen adalah kinerja guru. Untuk menguji adanya multikolineari-
Sumber data berupa data primer yai- tas yaitu dengan melihat pada toleran-
tu data yang dikumpulkan secara langsung ce Value atau Variance Inflation factor
oleh peneliti sendiri, ini dengan menggu- (VIF) Ketentuannya adalah apabila
nakan kuesioner. Selain itu juga menggu- nilai tolerance variabel independen
nakan data sekunder, yaitu data yang te- kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih
lah dikumpulkan oleh pihak lain, sehingga dari 10, dapat dikatakan terjadi multi-
peneliti tinggal menggunakannya. data kolinearitas, sebaliknya apabila nilai

154 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 2 Desember 2010: 152 161
tolerance variabel independen lebih normal (Ho) diterima, maka model ini
dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, lolos uji normalitas (Sutarno, 2006: 32-
dapat dikatakan tidak terjadi multikoli- 34).
nearitas, jika terjadi multikolinearitas Analisis data yang terkumpul dalam
berarti tidak lolos uji tersebut (Sutarno, penelitian dengan menggunakan perhi-
2006: 22). tungan statistik, adapun alat analisis yang
2. Uji Autokorelasi digunakan adalah:
Salah satu cara untuk mendeteksi a. Analisis Regresi Linear Berganda
autokorelasi adalah dengan menggu- Analisis regresi berganda dipilih ka-
nakan Uji Runs Test, yaitu untuk meng- rena analisis ini sesuai dengan hipote-
uji apakah antar residual terdapat sis penelitian, yaitu menguji pengaruh
korelasi yang tinggi, jika antar residual beberapa variabel independent pada
tidak terdapat hubungan korelasi maka satu variabel dependen. Persamaan
dikatakan bahwa residual adalah acak model regresi linear berganda secara
atau random. Kreteria pengujiannya matematis ditulis sebagai berikut:
adalah.
Dengan melihat pada nilai Asymp. Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Sig. (2 tailed) bila maka terjadi (Suharsimi Arikunto, 2006: 301)
auto korelasi dan apabila nilai Asymp.
Sig.(2-tailed) > maka tidak terjadi Keterangan:
autokorelasi (Sutarno, 2006: 25-28). Y = Kinerja Guru
3. Uji Heteroskedastisitas a = Konstanta
Heteroskedastisitas bertujuan X1 = Supervisi
menguji apakah dalam model regresi X2 = Motivasi
terjadi ketidak samaan variance dari X3 = Kedisiplinan
residual suatu pengamatan ke peng- b1, b2, b3 = Koefisien regresi
amatan yang lain tetap, maka disebut variabel bebas
homoskedastisitas dan jika berbeda e = Error
tersebut heteroskedastisitas. Model b. Uji Parsial (Uji t)
regresi yang baik adalah homoskedas- Melihat pengaruh variabel super-
tisitas atau tidak terjadi heteroskedasti- visi, motivasi dan kedisiplinan secara
sitas. untuk menguji ada tidaknya hete- parsial atau sendiri-sendiri, digunakan
roskedastisitas dalam penelitian ini uji t pada SPSS versi 12, sedangkan
menggunakan uji Glejser yaitu dengan untuk melihat besarnya pengaruh, di-
meregresikan nilai absulute residual ter- gunakan angka Beta atau Standardized
hadap variabel independen. Ada tidak- Ceffecient. Bila nilai sig. uji t < dari nilai
nya heteroskedastisitas diketahui de- kritis 0,05 maka variabel independen
ngan melihat probabilitasnya terhadap berpengaruh terhadap variabel depen-
derajat kepercayaan 5% Jika nilai pro- den, apabila nilai sig. uji t > dari nilai
babilitas > 0,05 maka tidak terjadi he- kritis 0,05 maka variabel independen
teroskedastisitas. Ghozali (2001: 72). tidak berpengaruh terhadap variabel
4. Uji Normalitas dependen (Jonathan Sarwono, 2006:
Uji Normalitas digunakan untuk me- 166).
ngetahui apakah dalam sebuah model c. Uji Simultan (Uji F)
regresi, variabel pengganggu atau re- Melihat pengaruh variabel supervi-
sidual memiliki distribusi normal. Uji si, motivasi dan kedisiplinan secara
normalitas menggunakan uji statistik bersama-sama (simultan) terhadap
non parametrik Kolmogorov-smirnov kinerja guru digunakan uji F.
test (K-S). d. Koefisien Determinasi (R2)
Apabila besarnya nilai Kolmogorov- Koefisien determinan menurut Da-
Smirnov > dari maka distribusinya modar Gujarati (2005: 102) berfungsi

Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Kedisiplinan terhadap Kinerja (Hadi S. & Untung SW.) 155
untuk mengukur besarnya kontribusi ngembalikan angket 70 orang guru dipe-
variabel independen terhadap variabel roleh tingkat responden jumlah persenta-
dependen dalam bentuk persentase, senya: 90,90%, yang tidak megembalikan
dan juga untuk mengetahui ketepatan tingkat persentasenya: 9,10 yaitu seba-
pendekatan atas alat analisis. Analisis nyak 7 orang guru tidak mengembalikan
ini dipergunakan untuk mengetahui be- angket karena satu orang sedang sakit,
sarnya sumbangan pengaruh variabel satu orang sedang cuti dan lima orang
independen (supervisi, motivasi kedisi- sedang diklat.
plinan) terhadap variabel dependen
(Kinerja Guru) dalam persentase. Validitas dan Reliabelitas Instrumen
Pengukuran koefisien determinan 1. Hasil Uji Validitas
diketahui dari hasil Uji R, yang berarti - Nilai 10 item variabel supervisi se-
variabel variabel dependen yang dapat mua signifikan < 0,05 maka semua
dijelaskan oleh variabel variabel inde- item variabel supervisi valid.
penden nilai R sedangkan sisanya - Nilai 10 item variabel motivasi semua
dijelaskan oleh variabel lainya yang signifikan < 0,05 maka semua item
tidak dimasukkan dalam model regresi. variabel motivasi valid.
Tingkat ketepatan regresi ditunjukkan - Nilai 10 item variabel kedisiplinan
dengan R dengan ketentuan besar- semua signifikan < 0,05 maka semua
nya 0 < R < 1. Artinya bahwa semakin item variabel kedisiplinan valid.
besar nilai R maka makin tepat garis - Nilai 10 item variabel kinerja semua
regresi linear yang digunakan sebagai signifikan < 0,05 maka semua item
suatu pendekatan anaisis. Jika nilai R variabel kinerja valid.
itu sama dengan 1 berarti pendekatan 2. Hasil Uji Reliabilitas
analisis ini benar-benar sempurna. Ni- Berdasar hasil perhitungan dengan
lai yang mendekati 1 berarti variabel- SPSS, dapat dilihat variabel supervisi
variabel bebas memberikan hampir se- memiliki nilai Cronbach Alpha 0,907,
mua informasi yang dibutuhkan untuk motivasi memiliki nilai Cronbach Alpha
memprediksi variabel terikat. 0,638, kedisiplinan memiliki nilai Cron-
bach Alpha 0,782, kinerja memiliki nilai
HASIL ANALISIS DATA 0,896, semua semua nilai Cronbach
Gambaran Umum Responden Alpha > dari nilai 0,60. Maka kuesioner
Dalam penelitian ini yang menjadi supervisi, motivasi, kedisiplinan dan
populasi adalah seluruh guru di SMA kinerja dinyatakan reliabel.
Negeri 1 Karanganyar sebanyak 77 orang
dengan rincian sebagai berikut: Uji Asumsi Klasik
- Guru berstatus Pegawai Negeri Sipil 1. Uji Multikolinearitas
(PNS): 63 Orang Dari hasil perhitungan dapat dilihat:
- Guru berstatus Guru Tidak Tetap - Supervisi nilai tolerance 0,932 > dari
(GTT): 14 Orang 0,10 dan nilai VIF 1,073 < 10 maka
Jumlah sampel dalam penelitian ini variabel supervisi ini lolos uji multiko-
menggunakan metode total sampling linearitas.
yang artinya mengambil sampel berdasar- - Motivasi nilai tolerance 0,906 > dari
kan seluruh populasi, sampel penelitian ini 0,10 dan nilai VIF 1,104 < 10 maka
diambil dari semua guru SMA Negeri 1 variabel motivasi ini lolos uji multiko-
Karanganyar. linearitas.
- Kedisiplinan nilai tolerance 0,901 >
Hasil Pengumpulan Data dari 0,10 dan nilai VIF 1,110 < 10
Tujuh puluh tujuh angket yang telah maka variabel kedisiplinan ini lolos
disebarkan kepada responden, yang me- uji multikolinearitas.

156 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 2 Desember 2010: 152 161
2. Uji Heteroskedastisitas terpretasikan sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan dapat dilihat a. = -1,407 artinya apabila variabel super-
bahwa: visi, motivasi dan kedisiplinan sebe-
- Supervisi nilai probabilitasnya 0,746 sar nol maka kinerja guru adalah ne-
> 0,05 maka tidak terjadi heteroske- gatif.
dastisitas. b1 = 0,070 artinya variabel supervisi ber-
- Motivasi nilai probabilitasnya 0,160 > pengaruh positif terhadap kinerja gu-
0,05 maka tidak terjadi heteroske- ru. Apabila supervisi semakin diting-
dastisitas. katkan, maka kinerja guru semakin
- Kedisiplinan nilai probabilitasnya meningkat dengan asumsi variabel
0,175 > 0,05 maka tidak terjadi hete- motivasi, kedisiplinan dianggap kons-
roskedastisitas. tan.
3. Uji Autokorelasi b2 = 0,224 artinya variabel motivasi ber-
Dari hasil perhitungan dapat dilihat pengaruh positif terhadap kinerja gu-
bahwa nilai Asym. Sig. 1,000 > (5% ru. Apabila motivasi semakin diting-
= 0,05), maka tidak terjadi autokorelasi. katkan, maka kinerja guru semakin
4. Uji Normalitas meningkat dengan asumsi variabel
Dengan melihat pada hasil One- supervisi, kedisiplinan dianggap
Sample Kolmogorov-Smirnov Test, bila konstan.
besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov > b3 = 0,815 artinya variabel kedisiplinan
dari maka distribusinya normal (Ho) berpengaruh positif terhadap kinerja
diterima, maka model ini lolos uji nor- guru. Apabila kedisiplinan semakin
malitas. ditingkatkan, maka kinerja guru se-
Dengan demikian bahwa nilai uji makin meningkat dengan asumsi
Kolmogorov-Smirnov dengan Asymp. variabel supervisi, motivasi dianggap
Sig. (2-tailed) 0,573 yang berarti tidak konstan.
signifikan, maka nilai distribusinya Berdasarkan analisis tersebut, maka
normal. variabel yang dominan berpengaruh
terhadap kinerja guru adalah variabel
Analisis Regresi kedisiplinan, karena koefisien regre-
Berdasarkan hasil analisis dengan sinya paling besar.
SPSS, maka persamaan regresi linear
berganda adalah sebagai berikut: Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien regrsi Parsial (Uji t)
Y = -1.407 + 0,070 X1 + 0,224 X2 + 0,815 X3
Melihat pengaruh variabel super-
Dari persamaan tersebut dapat diin- visi, motivasi dan kedisiplinan secara

Tabel 1
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.407 6.496 -.217 .829
Supervisi .070 .068 .096 1.033 .306
Motivasi .224 .115 .184 1.943 .056
Kedisiplinan .815 .134 .577 6.074 .000
a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data primer yang diolah

Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Kedisiplinan terhadap Kinerja (Hadi S. & Untung SW.) 157
parsial atau sendiri-sendiri, digunakan c. Variabel kedisiplinan (X3) berpe-
uji t pada SPSS versi 12, sedangkan ngaruh secara signifikan terhadap
untuk melihat besarnya pengaruh, di- kinerja guru SMA Negeri 1 Karang-
gunakan angka Beta atau Standardized anyar (Y) hal ini ditunjukkan nilai
Ceffecient. Bila nilai sig. uji t < dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (proba-
kritis 0,05 maka variabel independen bilitas 0,000 < 0,05).
berpengaruh terhadap variabel depen- d. Berdasarkan hasil analisis melalui
den, apabila nilai sig. uji t > dari nilai uji t sebagaimana tersebut pada
kritis 0,05 maka variabel independen tabel 1 dapat dikatakan bahwa hi-
tidak berpengaruh terhadap variabel potesis ke tiga: Variabel kedisiplin-
dependen. (Jonathan Sarwono, 2006: an berpengaruh dominan terhadap
166) kinerja guru di SMA Negeri 1 Ka-
Hasil uji koefisien regresi parsial ranganyar, melihat besarnya nilai
menunjukkan: koefisien regresi beta (stadardized
a. Variabel supervisi (X1) tidak berpe- coefficients) menunjukkan bahwa
ngaruh secara signifikan terhadap nilai koefisien regresi kedisiplinan
kinerja guru SMA Negeri 1 Karang- ( = 0,815) adalah lebih besar dari
anyar (Y) hal ini ditunjukkan nilai koefisien regresi variabel supervisi
signifikansi sebesar 0,306 (proba- dan motivasi.
bilitas 0,306 > 0,05).
b. Variabel motivasi (X2) tidak berpe- 2. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
ngaruh secara signifikan terhadap Melihat pengaruh variabel supervi-
kinerja guru SMA Negeri 1 Karang- si, motivasi dan kedisiplinan secara
anyar (Y) hal ini ditunjukkan nilai bersama-sama (simultan) terhadap
signifikansi sebesar 0,056 (proba- kinerja guru digunakan uji F.
bilitas 0,056 > 0,05). Hasil uji F menunjukkan tingkat sig-

Tabel 2
Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 713.171 3 237.724 19.042 .000a
Residual 823.972 66 12.484
Total 1537.143 69
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan, Supervisi, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Data primer yang diolah.

Tabel 3
Hasil Uji Determinasi
Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .681a .464 .440 3.53333
a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan, Supervisi, Motivasi

Sumber: Data primer yang diolah

158 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 2 Desember 2010: 152 161
nifikansi 0,000 karena probabilitas ses pembelajaran, sehingga guru da-
0,000 < 0,05 dengan nilai F sebesar pat memperbaiki akan kinerjanya me-
19,042 maka variabel bebas (supervi- lalui supervisi secara berkesinambung-
si, motivasi dan kedisiplinan) secara an.
bersama-sama berpengaruh secara 2. Motivasi
signifikan terhadap variabel terikat Hasil penelitian menunjukkan bah-
(Kinerja Guru SMA Negeri 1 Karang- wa motivasi secara parsial tidak ada
anyar). pengaruh secara signifikan terhadap
kinerja guru, namun secara simultan
3. Uji Koefisien Determinasi motivasi, supervisi dan kedisiplinan
Hasil output perhitungan uji koefisi- berpengaruh secara signifikan terha-
en determinasi menunjukkan bahwa dap kinerja, kenyataan di lapangan
adjusted R Square sebesar 0,440 yang motivasi rendah karena memang kepa-
berarti variabel bebas (supervisi, moti- la sekolah setiap briving maupun rapat
vasi dan kedisiplinan) dapat memberi- dinas jarang membangkitkan semangat
kan sumbangan pengaruh terhadap va- guru atau jarang memberi suatu moti-
riabel terikat (Kinerja Guru SMA Negeri vasi agar guru dapat meningkatkan
1 Karanganyar). Sebesar 44% dan si- kinerjanya, kepala sekolah SMA Negeri
sanya 56% dipengaruhi oleh variabel 1 Karanganyar termasuk baru sehing
lain yang tidak diteliti oleh peneliti. ga cenderung untuk menakut-nakuti,
disiplin kaku, saklek, sehingga bukan
PEMBAHASAN motivasi yang meningkat melainkan
Berdasarkan analisis data diperoleh apatis yang muncul.
hasil bahwa supervisi, motivasi dan kedi- Kepala sekolah perlu meningkatkan
siplinan secara simultan berpengaruh ter- pemberian motivasi kepada guru, de-
hadap kinerja guru, secara parsial bahwa ngan memperhatikan kebutuhannya
supervisi tidak berpengaruh secara signi- baik secara fisik maupun psikhologis,
fikan terhadap kinerja, motivasi tidak ber- keamanan maupun sosial pengharga-
pengaruh secara signifikan terhadap ki- an dan pengembangan diri sehingga
nerja sedangkan kedisiplinan berpenga- motivasi tetap tinggi.
ruh secara signifikan terhadap kinerja. 3. Kedisiplinan
1. Supervisi Hasil penelitian menunjukkan bah-
Hasil penelitian menunjukkan bah- wa kedisiplinan secara parsial berpe-
wa supervisi secara parsial tidak ada ngaruh secara signifikan terhadap ki-
pengaruh secara signifikan terhadap nerja guru, dan secara simultan moti-
kinerja guru, namun secara simultan vasi, supervisi dan kedisiplinan berpe-
supervisi, motivasi dan kedisiplinan ngaruh secara signifikan terhadap
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Hal ini disebabkan guru-guru
kinerja. Kenyatakan di lapangan bah- sudah tertanam rasa kedisiplinannya
wa supervisi jarang dilakukan karena baik ada kepala sekolah maupun tidak
kesibukan kepala sekolah, dan juga ada kepala sekolah. Selain itu setiap
kepala sekolah sangat percaya bahwa pergantian kepala sekolah juga tidak
di SMA Negeri 1 Karanganyar itu se- berpengaruh terhadap kedisiplinan
mua guru sangat disiplin, sehingga ja- para guru.
rang sekali melakukan supervisi. Kedisiplinan di SMA Negeri 1 Ka-
Supervisi secara berkesinambung- ranganyar sudah tinggi, namun demiki-
an sangatlah penting dari kepala seko- an baik kepala sekolah maupun guru
lah, disitu dapat memacu bagaimana dan karyawan jangan sampai lengah
proses pembelajaran yang benar, guru terhadap kedisiplinan yang telah dilak-
mengerti akan kelemahan dalam pro- sanakan selama ini. Perlu juga mem-

Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Kedisiplinan terhadap Kinerja (Hadi S. & Untung SW.) 159
buat suasana yang lebih kondusif di variabel bebas (supervisi, motivasi dan
samping meningkatkan fasilitas yang kedisiplinan) secara bersama-sama
lebih lengkap misalnya: vasilitas inter- berpengaruh secara signifikan terha-
net, perpustakaan yang memadahi, dap variabel terikat (Kinerja Guru SMA
lingkungan yang nyaman. Dengan Negeri 1 Karanganyar).
demikian kedepan kedisiplinan akan 3. Pengujian Hipotesis
terjaga dan semakin meningkat. a. Hipotesis yang menyatakan bahwa
Variabel supervisi berpengaruh sig-
KESIMPULAN nifikan terhadap kinerja guru di SMA
Berdasarkan hasil penelitian ini maka Negeri 1 Karanganyar tidak terbuk-
dapat disimpulkan sebagai berikut: ti kebenaranya, hal ini ditunjukkan
1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) nilai signifikansi sebesar 0,306
a. Variabel Supervisi (X1) tidak berpe- (probabilitas 0,306 > dari 0,05).
ngaruh signifikan terhadap kinerja b. Hipotesis yang menyatakan bahwa
Guru SMA Negeri 1 Karanganyar. Variabel motivasi berpengaruh sig-
hal ini ditunjukkan nilai signifikansi nifikan terhadap kinerja guru di SMA
sebesar 0,306 (probabilitas 0,306 > Negeri 1 Karanganyar tidak terbuk-
dari 0,05.) ti kebenaranya, hal ini ditunjukkan
b. Variabel Motivasi (X2) tidak berpe- nilai signifikansi sebesar 0,056
ngaruh signifikan terhadap kinerja (probabilitas 0,056 > dari 0,05).
guru SMA Negeri 1 Karanganyar. c. Hipotesis yang menyatakan bahwa
hal ini ditunjukkan nilai signifikansi variabel kedisiplinan berpengaruh
sebesar 0,056 (probabilitas 0,056 > signifikan terhadap kinerja guru di
dari 0,05.) SMA Negeri 1 Karanganyar terbukti
c. Variabel Kedisiplinan (X3) berpe- kebenaranya, hal ini ditunjukkan
ngaruh signifikan terhadap kinerja nilai signifikansi sebesar 0,000
guru SMA Negeri 1 Karanganyar, (probabilitas 0,000 < dari 0,05).
hal ini ditunjukkan nilai signifikansi d. Hipotesis yang menyatakan bahwa
sebesar 0,000 (probabilitas 0,000 < Variabel supervisi, motivasi dan ke-
dari 0,05.) disiplinan secara simultan berpenga-
d. Variabel Kedisiplinan mempunyai ruh signifikan terhadap Kinerja guru
pengaruh yang dominan terhadap di SMA Negeri 1 Karanganyar ter-
kinerja guru, karena koefisien bukti kebenarannya hal ini ditunjuk-
regresinya lebih besar dari pada kan nilai signifikansi sebesar 0,056
koefisien regresi variabel supervisi (probabilitas 0,056 > dari 0,05).
maupun variabel motivasi. Hal ini e. Hipotesis yang menyatakan bahwa
ditunjukkan bahwa nilai koefisien Variabel kedisiplinan berpengaruh
regresi kedisiplinan ( = 0,815) ada- dominan terhadap kinerja guru di
lah lebih besar dari koefisien regre- SMA Negeri 1 Karanganyar terbukti
si variabel supervisi dan motivasi. kebenaranya Hal ini ditunjukkan
2. Uji koefisien Regresi Simultan (Uji F) bahwa nilai koefisien regresi kedisi-
Hasil output perhitungan uji F me- plinan ( = 0,815) adalah lebih be-
nunjukkan bahwa model regresi dapat sar dari koefisien regresi variabel
digunakan untuk memprediksi kinerja supervisi dan motivasi.
guru artinya fariabel bebas (Supervisi, 4. Uji Koefisien Determinasi
motivasi dan kedisiplinan secara ber- Hasil output perhitungan uji koefi-
sama-sama berpengaruh signifikan ter- sien determinasi menunjukkan bahwa
hadap variabel terikat. Hal ini ditunjuk- adjusted R Square sebesar 0,440 yang
kan dengan tingkat signifikansi 0,000 berarti variabel bebas (supervisi, moti-
karena probabilitas 0,000 < 0,05 vasi dan kedisiplinan) dapat memberi-
dengan nilai F sebesar 19,042 maka kan sumbangan pengaruh terhadap

160 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 4 No. 2 Desember 2010: 152 161
variabel terikat (Kinerja Guru SMA Ne- Ibnu Syamsi. 1998. Pokok-Pokok Organi-
geri 1 Karanganyar). Sebesar 44,0% sasi dan manajemen, Bina Aksara,
(variabel supervisi, motivasi dan kedi- Jakarta.
siplinan) dan sisanya 56% dipengaruhi Imam Ghozali. 2002. Aplikasi Analisis
oleh variabel di luar ketiganya tersebut Multivariate SPSS, Badan Penerbit
antara lain: Gaya kepemimpinan, iklim Universitas Diponegoro, Semarang.
organisasi, kesejahteraan, lingkungan Ishak Arep dan Hendri Tanjung. 2004.
kerja, budaya organisasi dan lain-lain. Manajemen Motivasi. Grasindo,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manu-
Ashar Sunyoto Munandar. 2001. Psikho- sia, Gramedia Pustaka Utama, Ja-
logi Industri dan Organisasi, Univer- karta.
sitas Indonesia. Jakarta. Jonathan Sarwono. 2006. Analisis Jalur
Amstrong Michael. 1994. Seri Pedoman untuk Riset Bisnis dengan SPSS.
Manajemen. Manajemen Sumber Andi. Yogyakarta.
daya Manusia, alih bahasa Sofyan J. Winardi. 2001. Motivasi dan Motivasian
Cikmat dan Hariyanto. Elek Media dalam Manajemen. Raja Grafindo
Komputindo. Jakarta. Persada. Jakarta.
Bambang Setiaji. 2004. Panduan Riset Malayu Hasibuan. 2001. Manajeman
dengan Pendekatan Kuantitatif. Sumber Daya Manusia, Cetakan ke
Program Pasca Sarjana Universitas III, Bumi Aksara. Jakarta
Muhammadiyah Surakarta. Marihot Tua Efendi Hariandja. 2002.
Bhuono Agung Nugroho. 2005. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jitu Memilih Metode Statistik Peneli- Gramedia Widia Sarana Indonesia,
tian dengan SPSS, edisi 1. Andi Jakarta.
Offset. Yogyakarta M. Karjadi, Komisaris Besar Polisi Purn,
Damodar Gujarati. 2005. Ekonometrika 1981 Kepemimpinan (Leadership)
Dasar, Edisi ketujuh, Erlangga. Ja- Politeia, Bogor.
karta. Mulyasa. E. 2006. Manajemen Berbasis
Daan Suganda. 1986. Kepemimpinan da- Sekolah. Remaja Rosdakarya. Ban-
lam organisasi. cetakan ke dua, dung.
Sinar Baru Bandung. Kreitner Robert, Angelo Kinicki, 2003 Bth
Echols, JM., & Shadely H. 2000. Kamus of Arizona State University, Perilaku
Inggris Indonesia, Gramedia Pustaka Organisasi (Organizational Beha-
Utama. Jakarta. vior), Salemba empat. Jakarta
Terry GEORGE. 1977. Principles of Ma- Robin, Stepen P. 2003. Perilaku Organi-
nagement. seventh edition, Richard sasi edisi ke sepuluh, Indeks, Kelom-
D.Irwin, Inc, Homewood, Illinois pok Gramedia. Jakarta
Yukl Gary. 2005. Kepemimpinan dalam Or- Siagian, P. Sondang. 1994. Organisasi
ganisasi. edisi kelima, Indeks, Jakarta. Kepemimpinan dan Perilaku Admi-
Hasibuan. 2003. Managemen Sumber nistrasi. Gunung Agung. Jakarta.
daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Siagian P. Sondang. 2008.Manajemen
Henry Simamora. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi
Sumber Daya Manusia, STIE YKPN. Aksara. Jakarta.
Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Pene-
Himpunan Perundang-undangan RI ten- litian suatu Pendekatan Praktek, Ri-
tang Sistem Pendidikan Nasional neka Cipta, Jakarta.
(Sisdiknas) Undang-undang RI No, Sutarno. 2006. Metode Kuantitatif Bisnis
20 tahun 2003, Nuansa aulia, Ban- Aplikasi SPSS, Program Magister
dung. Manajemen Universitas Slamet Ri-
yadi, Surakarta.

Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Kedisiplinan terhadap Kinerja (Hadi S. & Untung SW.) 161

You might also like