Perancangan Arsitektur Sistem Pengelolaan Kegiatan Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Pada STMIK Banjarbaru Menggunakan Kerangka Kerja TOGAF

You might also like

You are on page 1of 9

Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.

id/jurnal

Perancangan Arsitektur Sistem Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan Pengabdian


Masyarakat pada STMIK Banjarbaru Menggunakan Kerangka Kerja TOGAF
Setyo Wahyu Saputro
STMIK Banjarbaru
setyows@live.com

Abstract - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) is one higher education
institution in Indoenesia which runs Tri Darma Higher Education as the cornerstone of the implementation
of educational activities that must be done for each of the lecturers, especially lecturers in STMIK
Banjarbaru. STMIK Banjarbaru has a special unit that manages the activities of Tri Dharma College,
especially in research activities and community service (P3M), namely the Pusat Penelitian
Pengembangan dan Pengabdian pada Masyarakat (Puslitbang dan P2M) in charge of managing the
activities P3M in STMIK Banjarbaru. The results of the research faculty and students will be published in
journals: the Journal of Information Technology and Information Systems (Jutisi) and Progressive Journal.
A total of 5 for the second edition of the journal, published annually, and the Research Center for P2M
STMIK Banjarbaru need to have a system that is used to manage P3M activities including managing the
publication of research results. Actually Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru already using Open
Journal Systems (OJS) as an application for managing and publication of research results, but since OJS
merely manage the publication of research results lecturer in STMIK Banjarbaru. Puslitbang and P2M
STMIK in performing its duties and functions do not use information systems, particularly in managing
P3M, this causes difficulties in registration activities, management and reporting activities P3M.
So in this research will be the design of Research and Development System on STMIK Banjarbaru use
patterns Enterprise Architecture by utilizing a framework TOGAF to conduct a needs analysis internally
using Value Chain as a component of architectural design vision in the framework TOGAF for achieving
the vision Puslitbang and P2M STMIK Banjarbaru manage activities P3M in STMIK Banjarbaru,
information systems design and architecture in accordance with the needs and become a basis for
making a blue print that can be used as the basis for system development.
Keywords: Enterprise Architecture, framework, TOGAF, Value Chain

Abstrak – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Banjarbaru merupakan salah
satu institusi pendidikan tinggi di Indoenesia yang menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi sebagai
landasan penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang wajib dilakukan bagi setiap dosen khususnya
dosen di STMIK Banjarbaru. STMIK Banjarbaru memiliki unit kerja khusus yang mengelola kegiatan Tri
Darma Perguruan Tinggi khususnya pada kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat (P3M)
yaitu Pusat Penelitian Pengembangan dan Pengabdian pada Masyarakat (Puslitbang dan P2M) yang
bertugas mengelola kegiatan P3M di STMIK Banjarbaru. Hasil penelitian dosen dan mahasiswa akan
dipublikasi dalam bentuk jurnal yaitu Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi (Jutisi) dan Jurnal
Progresif. Sebanyak 5 edisi untuk 2 jurnal yang diterbitkan per tahunnya, Puslitbang dan P2M STMIK
Banjarbaru perlu memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola kegiatan P3M termasuk di
dalamnya mengelola publikasi hasil penelitian. Sebenarnya Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru
sudah menggunakan Open Journal System (OJS) sebagai aplikasi untuk mengelola dan publikasi hasil
penelitian, namun sejak OJS hanya sebatas mengelola publikasi hasil penelitian dosen di STMIK
Banjarbaru. Puslitbang dan P2M STMIK dalam melakukan tugas dan fungsinya belum menggunakan
sistem informasi, khususnya dalam mengelola kegiatan P3M, ini menyebabkan adanya kesulitan dalam
kegiatan pencatatan, pengelolaan dan pembuatan laporan kegiatan P3M.
Sehingga peneliti akan melakukan perancangan Sistem Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan
Pengabdian STMIK Banjarbaru menggunakan pola Enterprise Architecture dengan memanfaatkan
sebuah kerangka kerja TOGAF dengan melakukan analisis kebutuhan internal menggunakan Value
Chain sebagai komponen perancangan arsitektur visi pada kerangka kerja TOGAF untuk mencapai visi
Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru dalam mengelola kegiatan P3M di STMIK Banjarbaru, merancang
sistem informasi dan arsitekturnya sesuai dengan kebutuhan dan menjadi dasar pembuatan blue print
yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan sistem.
Kata kunci: Enterprise Architecture, kerangka kerja, TOGAF, Value Chain

22 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.id/jurnal

1.a. Latar Belakang pendanaan serta melakukan pelatihan-pelatihan


Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan bagi sumber daya manusia (SDM).
Komputer (STMIK) Banjarbaru merupakan salah Puslitbang dan P2M STMIK dalam melakukan
satu institusi pendidikan tinggi di Indoenesia yang tugas dan fungsinya belum menggunakan sistem
menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi sebagai informasi, khususnya dalam mengelola kegiatan
landasan penyelenggaraan kegiatan pendidikan P3M, ini menyebabkan adanya kesulitan dalam
yang wajib dilakukan bagi setiap dosen kegiatan pencatatan, pengelolaan dan pembuatan
khususnya dosen di STMIK Banjarbaru. Tri laporan kegiatan P3M. Oleh karena itu perlu
Darma Perguruan Tinggi diatur dalam Undang- dilakukan perancangan arsitektur Sistem
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun Pengelolaan Kegiatan P3M pada STMIK
2005 tentang guru dan dosen dan Peraturan Banjarbaru yang sesuai dengan kebutuhan untuk
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang tugas menunjang tugas dan fungsi Puslitbang dan P2M
pokok dosen yang intinya dosen wajib melakukan STMIK Banjarbaru.
pengajaran, penelitian dan pengabdian pada Pola Enterprise Architecture (EA) dapat
masyarakat. STMIK Banjarbaru memiliki unit kerja digunakan untuk mengelola sistem yang komplek
khusus yang mengelola kegiatan Tri Darma dan dapat menyelaraskan proses bisnis dengan
Perguruan Tinggi khususnya pada kegiatan teknologi informasi yang sesuai dengan aktivitas
penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang diperlukan dalam suatu organisasi. EA
(P3M) bernama Pusat Penelitian Pengembangan diharapkan dapat mengelola sistem yang komplek
dan Pengabdian pada Masyarakat (Puslitbang dan dapat menyelaraskan bisnis dan teknologi
dan P2M) yang bertugas mengelola kegiatan P3M informasi yang akan di investasikan (Trivena and
di STMIK Banjarbaru. Dalam menunjang kegiatan Wijaya 2013). Agar perancangan EA yang
P3M, Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru dirancang selaras dengan kebutuhan maka
memiliki peraturan yang mewajibkan setiap dilakukan perancngan EA dengan menggunakan
penelitian dosen minimal 1 kali dalam jangka sebuah kerangka kerja (Marlina and Nugroho
waktu satu tahun. Bagi mahasiswa khususnya 2014). Berbagai metode dapat digunakan dalam
mahasiswa tingkat akhir yang telah perancangan EA, sekitar 90% pengguna
menyelesaikan skripsi juga diwajibkan membuat menggunakan satu dari 4 metodologi yang
hasil penelitiannya ke dalam bentuk artikel jurnal. mendominasi, yaitu Zachman Framework for
Hasil penelitian dosen dan mahasiswa akan Enterprise Architectures, The Open Group
dipublikasi dalam bentuk jurnal yaitu Jurnal Teknik Architecture Framework (TOGAF), The Federal
Informatik dan Sistem Informasi (Jutisi) serta Enterprise Architecture (FEA), and Gartner
Jurnal Progresif. Sebanyak 5 edisi untuk 2 jurnal (formerly, the meta framework) (Wartika and
yang diterbitkan per tahunnya, Puslitbang dan Supriana 2011) (Kustiyahningsih and Sophan
P2M STMIK Banjarbaru perlu memiliki sebuah n.d.). Pemilihan TOGAF didasarkan pada
sistem yang digunakan untuk mengelola kegiatan beberapa kriteria untuk merancang EA,
P3M termasuk di dalamnya mengelola publikasi diantaranya karena adanya requirement
hasil penelitian. Sebenarnya puslitbang dan P2M management yang tidak dimiliki oleh kerangka
STMIK Banjarbaru sudah menggunakan Open kerja EA lainnya. Requirement management
Journal System (OJS) sebagai aplikasi untuk sangat berguna untuk menentukan requirement
mengelola dan publikasi hasil penelitian, namun atau kebutuhan dari suatu organisasi
sejak OJS hanya sebatas mengelola publikasi (Herucaraka, Fajar and Hanafi n.d.). TOGAF
hasil penelitian dosen di STMIK Banjarbaru. memiliki kelebihan bersifat fokus pada siklus
Pengelolaan publikasi jurnal menggunakan OJS implementasi Architecture Development Method
adalah salah satu tugas Puslitbang dan P2M (ADM), lebih detail dan lengkap (Tahriludin 2011).
STMIK Banjarbaru dalam mengelola publikasi Penelitian dilakukan dengan merancang
jurnal mulai dari rekrutmen dan penetapan Tim Sistem Pengelolaan Kegiatan Penelitian dan
Bestari, pengajuan artikel, review artikel, Pengabdian STMIK Banjarbaru menggunakan
penyuntingan dan publikasi, sedangkan pola EA dengan memanfaatkan sebuah kerangka
Puslitbang P2M STMIK Banjarbaru memiliki kerja TOGAF untuk mencapai visi Puslitbang dan
tugas lain yang merupakan induk dari tugasnya P2M STMIK Banjarbaru dalam mengelola
yaitu mengelola kegiatan P3M secara kegiatan P3M dan kegiatan publikasi jurnal ilmiah
keseluruhan seperti perencanaan standar di STMIK Banjarbaru, merancang sistem
operasional prosedur (SOP), penetapan reviewer, informasi dan arsitekturnya sesuai dengan
pengelolaan proposal P3M, pelaporan dan kebutuhan dan menjadi dasar pembuatan blue
evaluasi kegiatan P3M dosen dan program print yang dapat digunakan sebagai dasar
kreatifitas mahasiswa dibidang P3M, pengelolaan pengembangan sistem. Framework TOGAF
23 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.id/jurnal

menyediakan pendekatan yang komprehensif


untuk merancang, merencanakan, melaksanakan, 2.a. Landasan Teori
dan mengatur arsitektur informasi suatu a. Enterprise Architecture
organisasi (Marlina and Nugroho 2014). Enterprise Architecture (EA) merupakan sebuah
Penelitian menggunakan metode analisis data pola manajemen dan metode dokumentasi yang
Value Chain sebagai komponen perancangan bersama-sama memberikan, menindaklanjuti dan
arsitektur visi pada kerangka kerja TOGAF. Value mengkoordinasikan visi suatu perusahaan
Chain mendefinisikan aktivitas area fungsional terhadap arah dan tujuan bisnis strategis, arus
utama dengan menggunakan sebuah rantai nilai informasi, perencanaan teknologi dan
yang terdiri dari aktivitas utama dan aktivitas pemanfaatan sumber daya. Sebuah pola EA
pendukung (Hadi, Rosidi and Lutfi 2013). adalah bagian dari keseluruhan proses tata kelola
yang menentukan keselarasan, mengembangkan
1.b. Metodologi Penelitian standar kebijakan, meningkatkan dukungan
a. Metode Penelitian terhadap suatu keputusan, dan mengawasi
Metode penelitian yang digunakan adalah Action kegiatan pengembangan sumber daya. EA dapat
Research dan Enterprise Architecture Planing membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam
(EAP). Action research adalah penelitian secara kinerja pada kegiatan usaha dan kemampuan
kualitatif maupun kuantitatif. Action research mendukung layanan teknologi informasi, sistem,
merupakan metode mengenai cara melakukan dan jaringan (Bernard 2006).
masalah pada saat yang bersamaan. Penelitian b. The Open Group Architecture Framework
tindakan merupakan metode yang didasarkan (TOGAF)
pada tindakan masyarakat yang seringkali The Open Group Architecture Framework
diselenggarakan pada suatu latar yang luas, (TOGAF) adalah kerangka kerja metode rinci dan
seperti di rumah sakit, pabrik, sekolah, dan lain satu set alat pendukung untuk mengembangkan
sebagainya (Hasibuan 2007). Sedangkan EAP EA. Kerangka kerja TOGAF dapat digunakan
adalah perencanaan EA yang dibangun melalui secara bebas oleh setiap organisasi yang ingin
empat tahap yaitu tahap untuk memulai, tahap mengembangkan EA. TOGAF dikembangkan dan
untuk memahami kondisi saat ini, tahap dikelola oleh The Open Group yang
pendefinisian visi masa depan dan tahap untuk dikembangkan sejak tahun 1995 berdasarkan
menyusun rencana visi masa depan (Miftahuddin, pada Arsitektur Teknis Kerangka Manajemen
Ichwan and Mursini 2013). Informasi (TAFIM), yang dikembangkan oleh
b. Metode Pengumpulan Data Departemen Pertahanan Amerika Serikat. TOGAF
Metode pengumpulan yang digunakan yaitu : telah berkembang hingga versi 9.1.
1. Obeservasi : peneliti datang langsung ke Dalam melakukan perancangan sebuah sistem
Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru untuk dilakukan analisis EA dengan sebuah kerangka
melihat keadaan kegiatan secara langsung. kerja EA sebagai kunci pemahaman atas EA yang
2. Wawancara : peneliti melakukan wawancara berperan sebagai suatu struktur yang logis dalam
langsung kepada Kepala Puslitbang dan P2M mengklasifikasikan informasi secara kompleks
STMIK Banjarbaru sebagai aktor yang terlibat (Widodo 2010). TOGAF digunakan karena
langsung dalam kegiatan di Puslitbang dan P2M merupakan kerangka kerja yang menyediakan
STMIK Banjarbaru. sebuah pendekatan secara komprehensif untuk
3. Studi Pustaka : peneliti mempelajari beberapa merancang, merencanakan, melaksanakan, dan
jurnal penelitian sebelumnya dan buku-buku yang mengelola EA (Wartika, Supriana, I., 2011).
mendukung penelitian. TOGAF memberikan metode yang detil
c. Metode Analisis Data bagaimana membangun dan mengelola serta
TOGAF menjadi metode analisis sebagai metode mengimplementasikan arsitektur enterprise dan
generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang sistem informasi yang disebut dengan
digunakan dalam memodelkan pengembangan Architecture Development Method (ADM) (Open
EA dengan menggunakan 4 fase yaitu Group, 2009). Metode ADM juga dibisa digunakan
architecture vision, business architecture, sebagai panduan atau alat untuk merencanakan,
information system architecture dan technology merancang, mengembangkan dan
architecture. Dalam fase architecture vision mengimplementasikan arsitektur sistem informasi
menggunakan Value Chain untuk menganalisa untuk organisasi (Yunis and Surendro 2008).
kebutuhan internal Puslitbang dan P2M STMIK
Banjarbaru.

24 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.id/jurnal

perangkat keras yang diperlukan. Teknik yang


digunakan meliputi arsitektur perangkat lunak,
perangkat keras dan jaringan.
Fase E. Oportunities and Solution
Tahap oportuities and solution menekankan
manfaat yang diperoleh dari rancangan EA yang
dibuat diukur dari segi arsitektur bisnis, arsitektur
data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi.
Fase F. Migration Planing
Tahap migration planing melakukan penilaian
dalam menentukan rencana migrasi dari suatu
sistem informasi. Pada tahap ini biasanya
dilakukan pemodelan menggunakan matrik
penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan
utama dan pendukung implementasi sistem
informasi.
Fase G. Implementation Governance
Tahap implementation governance melakukan
identifikasi kelebihan dan kekurangan dari proses
bisnis yang dirancang, pada tahap ini wajib
Gambar 2.1 Fase TOGAF ADM diketahui dahulu kelebihan dan kekurangan dari
sistem baru yang dibuat.
Gambar 2.1 Menjelaskan fase TOGAF dengan Fase H. Architecture Change Management
diuraikan sebagai berikut: Tahap architecture change management
Fase Preliminary melakukan pengawasan terhadap sistem, baik
Tahap preliminary merupakan tahap persiapan dari segi teknologi atau perubahan lingkungan di
untuk mempergunakan kerangka kerja TOGAF sekitar sistem secara internal maupun eksternal.
dengan mempelajari visi dan prinsip dari kerangka Setelah hasil pengawasan didapatkan dari sistem
kerja TOGAF. Kerangka kerja TOGAF memiliki yang telah dibuat, maka dapat dibuat suatu
visi dan prinsip yang jelas untuk melakukan manajemen arsitektur pengembangan sistem
pengembangan EA. selanjutnya.
Fase A. Architecture Vision (The Open Group Architecture Framework
Tahap architecture vision menciptakan (TOGAF) Edition 9.1 2013).
keseragaman pandangan mengenai pentingnya c. Value Chain
EA untuk mencapai tujuan suatu organisasi yang Value Chain (rantai nilai) sebuah analisis untuk
dirumuskan dalam bentuk strategi serta mengelompokkan sebuah organisasi/ perusahaan
menentukan lingkup dari arsitektur yang akan pada kegiatan yang penting secara strategis
dikembangkan. untuk memahami perilaku internal sebuah
Fase B. Business Architecture organisasi. Value Chain dapat melakukan
Tahap business architecture mendefiniskan identifikasi dan menghubungkan berbagai
kondisi awal arsitektur bisnis dan menentukan aktifvitas strategik pada organisasi (Hansen and
model bisnis yang diinginkan. Tahap ini Mowen 2000).
menggunakan tools dan metode yang digunakan
dalam pemodelan seperti usec ase diagram.
Fase C. Information System Architecture
Tahap information system architecture
menekankan bagaimana arsitektur sistem
informasi dikembangkan meliputi arsitektur data
dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh
Puslitbang STMIK Banjarbaru. Arsitektur data
lebih memfokuskan pada data yang digunakan
dalam proses bisnis digambarkan menggunakan
Physical Diagram. Gambar 2.2 Diagram Value Chain
Fase D. Technology Architecture
Tahap technology architecture merancang 2.b. Kajian Pustaka
arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari Penggunaan kerangka kerja TOGAF telah
penentuan jenis teknologi perangkat lunak dan digunakan dalam perancangan arsitektur
25 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.id/jurnal

pengembangan sistem pengelolaan jurnal ilmiah sebagai parameter pengambilan keputusan yang
Indonesia pada Pusat Dokumentasi dan Infomasi digunakan oleh pejabat-pejabat struktural.
Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Diana Trivena dan Riki Wijaya, Universitas Kristen
(PDII LIPI) yang merupakan pangkalan data untuk Maranatha pada tahun 2013 merancang sistem
mengelola jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh informasi untuk memaksimalkan kinerja PT. X dan
penerbit jurnal yang ada di Indonesia. Penelitian menyelaraskan teknologi sesuai dengan
dilakukan oleh Ekawati Marlina dan Budi kebutuhan bisnis. Beberapa sistem informasi
Nugroho, mereka merupakan sesorang yang dirancang untuk PT. X dengan sebaik mungkin
terlibat sebagai pelaksana di dalam PDII LIPI. dengan berbagai fitur yang dapat membantu
Perancangan pengembangan arsitektur sistem perusahaan dalam mencapai tujuannya meliputi
menggunakan tahap pengumpulan data untuk perancangan sistem informasi marketing, sistem
mengukur tingkat kematangan dan melakukan informasi produksi, sistem informasi inbound &
Analisis Gap terhadap kondisi saat ini dan kondisi outbound logistic, sistem informasi keuangan,
yang direncanakan dengan menggunakan 4 tahap sistem informasi akuntansi, sistem informasi
TOGAF yang digunakan yaitu architecture vision, pergudangan, dan sistem informasi human
business architecture, information systems resource.
architecture, dan technology architecture. TOGAF digunakan untuk melakukan analisis
Hasilnya pada pengukuran tingkat kematangan pemodelan EA untuk mendukung Sistem
menunjukkan rata-rata kondisi saat ini di PDII LIPI Informasi Akademik di AMIK AMIKOM Surakarta.
berada pada level 1, yang yang berarti kondisi EA Penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto Hadi,
pada pengelolaan jurnal ilmiah Indonesia belum Abidarin Rosidi dan Emha Lutfi menggunakan
optimal. Dihasilkan model bisnis, model data, Value Chain untuk melakukan analisis kebutuhan
model arsitektur aplikasi dan model infrastruktur internal dan mendefinisikan entitas bisnis dan
teknologi informasi pengelolaan jurnal data, serta hubungannya. Dengan model
menggunakan 4 tahap TOGAF. rancangan EA yang digunakan sepenuhnya
Kerangka kerja TOGAF juga digunakan oleh Udin mengadopsi pada penerapan TOGAF sebagai
Tahriludin pada perancangan EA sistem informasi salah satu metode yang bisa digunakan untuk
penjadwalan di SMK Muhammadyah 2 Kuningan. melakukan perancangan EA. Pemodelan EA yang
Digunakannya TOGAF sebagai kerangka kerja dibuat memberikan panduan dalam membuat blue
EA pada SMK Muhammadyah 2 Kuningan untuk print untuk pengembangan SIA untuk data,
merancang usulan arsitektur sistem penjadwalan aplikasi, bisnis, dan teknologi.
dimana sebelumnya pengolahan penjadwalan Penelitian yang dilakukan anfusa Gandri
masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi Herucakra, Ari Fajar dan Ridha Hanafi mengenai
yang bersifat umum yaitu Microsoft Excel dan Asc perancangan EA untuk mendukung fungsi System
Time. Digunakan 6 tahap dari TOGAF yaitu Online Payment Point pada PT. POS Indonesia
architecture vision, business architecture, system juga menggunakan TOGAF sebagai kerangka
information architecture, technology architecture, kerjanya dengan maksud untuk Menghasilkan
opportunities and solution dan migration planning. rancangan architecture vision, business
Hasilnya berupa usulan arsitektur sistem architecture dan technology architecture untuk
informasi sebagai komponen untuk merancang System Online Payment Point (SOPP) pada PT.
blue print dari ke-6 tahap TOGAF yang POS Indonesia. Dalam rancangannya digunakan
digunakan. 3 fase TOGAF yaituHasilnya adalah
Penelitian yang dilakukan oleh Norman Yeni menghasilkan blue print dari setiap fase yang
Kustiyahningsih dan M. Kautsar Sophan dilalui, komponen roadmap dari setiap arsitektur
memanfaatkan kerangka kerja TOGAF dalam bisnis dan arsitektur teknologi serta GAP analysis
merancang sistem informasi pada Dinas dari arsitektur bisnis dan arsitektur teknologi.
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Bangkalan menerapkan kerangka kerja TOGAF. 3.a. Analisis Data
TOGAF digunakan dalam perancangan Sistem Data pendukung rancangan Sistem Pengelolaan
Informasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kegiatan P3M STMIK Banjarbaru didapatkan dari
sebagai sub sistem arsitektur E-Government hasil observasi yaitu data jurnal Jutisi dan
Kabupaten Balangan dengan menggunakan 8 Progresif selama 3 tahun terakhir (2013, 2014 dan
tahap atau keseluruhan fase dalam TOGAF. 2015), SOP kegiatan P3M, parameter evaluasi
Hasilnya adalah usulan pengembangan arsitektur proposal, contoh proposal penelitian dan contoh
sistem informasi sebagai komponen dari blue print laporan hasil penelitian.

26 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.id/jurnal

SOP P3M digunakan sebagai parameter perangkat lunak dan perangkat keras yang
penelitian yang pendukung Sistem Pengelolaan digunakan sebagai perangkat pendukung
Kegiatan P3M STMIK Banjarbaru. SOP P3M perangkat lunak yaitu perangkat lunak yang
tertera pada tabel 3.1 yang telah ditetapkan oleh digunakan untuk membangun Sistem
Lembaga Jaminan Mutu (LJM) STMIK Banjarbaru Pengelolaan Kegiatan P3M STMIK Banjarbaru.
dan diperuntukkan bagi unit kerja Puslitbang dan 4. Implementasi dan Hasil
P2M STMIK Banjarbaru sebagai unit yang a. Preliminary
mengelola kegitatan P3M. Mempersiapkan penggunaan kerangka kerja
dengan mempelajari visi dan prinsip dari kerangka
kerja TOGAF. Kerangka kerja TOGAF memiliki
visi dan prinsip yang jelas untuk melakukan
pengembangan EA. Prinsip pada TOGAF dapat
digunakan oleh Puslitbang dan P2M STMIK
Banjarbaru sebagai ukuran dalam menilai
keberhasilan pengembangan EA.

Tabel 3.1 Daftar SOP kegiatan P3M STMIK


Banjarbaru

3.b. Analisis Perancangan Sistem


Penelitian berfokus pada perancangan arsitektur Tabel 4.1 Katalog Prinsip TOGAF
Sistem Pengelolaan Kegiatan P3M STMIK
Banjarbaru dengan kerangka kerja TOGAF Pada Tabel 4.1 diuraikan mengenai prinsip apa
menggunakan 4 fase sebagai paramater saja dari setiap fase pada kerangka kerja TOGAF.
perancangan sistem informasi yaitu architecture Pengguna kerangka kerja TOGAF harus
vision, business architecture, information system memperhatikan prinsip-prinsip TOGAF sebagai
architecture dan technology architecture. sebuah tuntunan yang jelas tentang bagaimana
Fase awal adalah architecture vision yang melakukan pengembangan EA.
merupakan fase untuk menciptakan keseragaman
peneliti dan obyek penelitian mengenai b. Architecture Vision
pentingnya Sistem Pengelolaan Kegiatan P3M Dari usulan perancangan EA yang diajukan untuk
bagi Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru mengatasi permasalahan berhasil menghasilkan
untuk mencapai tujuan organisasi yang pandangan kepada Kepala Puslitbang dan P2M
dirumuskan dalam bentuk penetapan strategi STMIK Banjarbaru mengenai pentingnya EA
serta menentukan ruang lingkup kebutuhan untuk mencapai visi Puslitbang STMIK Banjarbaru
internal dari sistem yang akan dirancang. Fase sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Visi
kedua adalah business architecture fase untuk Puslitbang STMIK Banjarbaru merujuk pada misi
memetakan proses bisnis yang ada pada institusi STMIK Banjarbaru untuk
Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru. Fase menyelenggarakan penelitian dan pengabdian
ketiga adalah information system architecture pada masyarakat di bidang teknologi informasi
yang memiliki 2 bagian, yaitu data architecture dan komunikasi dan berperan aktif dalam
dan application architecture untuk memetakan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
arsitektur dari data dan arsitektur sistem informasi 1) Business Vision Statement
yang dirancang. Fase keempat adalah Visi bisnis yang ingin dicapai pada perancangan
Technology architecture yang merupakan yang arsitektur sistem adalah:
digunakan untuk memetakan kebutuhan

27 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.id/jurnal

a. Peningkatan efektifitas pengelolaan kegiatan harus dipenuhi dalam perancangan business


P3M architecture.
b. Peningkatan mutu penelitian ilmiah dan
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh d. Information System Architecture (ISA)
dosen. 1) Data Architecture
c. Peningkatan jumlah publikasi jurnal hasil Arsitektur sistem informasi digambarkan secara
penelitian. lebih spesifik dengan arsitektur data
2) Business Vision Diagram menggunakan Physical Diagram digambarkan
Business vision diagram memetakan analisis pada Gambar 4.2.
kebutuhan internal sebagai solusi untuk
pencapaian business vision statement yang
dituangkan dalam analisis rantai nilai,
digambarkan menggunakan diagram Value Chain
pada gambar 3.1.
Analisis dengan Value Chain digunakan sebagai
alat bantu yang bermanfaat untuk memetakan
aktivitas didalam Puslitbang dan P2M STMIK
Banjarbaru.

Gambar 4.2. Diagram Arsitektur Data

2) Application Architecture
Arsitektur aplikasi pada Sistem Pengelolaan
Kegiatan P3M STMIK Banjarbaru dirancang
menjadi 2 modul/ sub sistem aplikasi diantaranya:
1. Modul Kegiatan P3M
Pada modul ini terdapat beberapa proses
diantaranya: pengelolaan SOP kegiatan P3M,
Gambar 4.1 Diagram Value Chain Puslitbang dan pengelolaan reviewer P3M, pengelolaan
P2M STMIK Banjarbaru pengajuan proposal P3M, pengelolaan
pendanaan, pengelolaan jadwal pelatihan SDM
c. Business Architecture
dan pengelolaan laporan diantaranya laporan
Dari hasil analisis dapat dilakukan perancangan
pendahuluan, laporan kemajuan dan laporan
business architecture requirements yang disajikan
akhir.
dalam bentuk katalog seperti pada Tabel 4.2.
2. Modul Publikasi
Pada modul ini terdapat beberapa proses
diantaranya: pengelolaan reviewer jurnal (Tim
Bestari), pengelolaan editor, pengelolaan artikel
(melakukan review dan penyuntingan) dan
pengelolaan publikasi jurnal ilmiah.
Ada beberapa aktor/ pengguna pada sistem yaitu:
a) Administrator. Aktor ini bertugas untuk
melakukan administrasi sistem seperti kegiatan
manajemen pengguna, manajemen data
master, mengelola SOP kegiatan P3M,
mengelola manajemen dokumen proposal
Tabel 4.2 Katalog Business Requirement P3M, mengelola manajemen dokumen artikel
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat Business jurnal, mengelola pendanaan P3M, mengelola
Architecture Requirements yang sesuai dengan jadwal pelatihan SDM dan mengelola
rancangan aristektur sistem. Perancangan penerbitan jurnal.
Business Architecture Requirements dilakukan b) Dosen. Aktor ini bertugas untuk melakukan
untuk memetakan requirement apa saja yang pengajuan proposal P3M dan mengelola
laporan pendahuluan, kemajuan dan akhir.

28 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.id/jurnal

c) Reviewer P3M. Aktor ini bertugas untuk 5. Gaya tampilan antarmuka menggunakan
melakukan review proposal P3M. Cascading Style Sheet (CSS) dan framework
d) Reviewer Jurnal (Tim Bestari). Aktor ini Bootstrap.
bertugas untuk melakukan review jurnal. 6. Database menggunakan MySQL.
e) Editor. Aktor ini bertugas untuk melakukan
penyuntingan jurnal. Sistem Pengelolaan Kegiatan P3M
STMIK Banjarbaru
Secara umum proses bisnis pada Sistem CodeIgniter

Pengelolaan Kegiatan P3M STMIK Banjarbaru PHP Pages


JQuery
digambarkan dengan use case diagram pada Kegiatan
P3M
Publikasi
CSS
Gambar 4.3 dan 4.4. MySQL
Apache
User

Bootstrap

internet/ intranet
Mengelola SOP P3M
Gambar 4.5 Arsitektur Perangkat Lunak
Mengelola manajemen user
(reviewer dan dosen) 2. Teknologi Perangkat Keras
Mengelola pengajuan Reviewer Proposal
Perangkat keras termasuk perangkat keras untuk
proposal P3M
jaringan dan menggunakan teknologi sebagai
Mengelola manajemen
dokumen proposal P3M
berikut :
a. Modem
Me-review proposal
Administrator
P3M b. Personal Computer (PC) Router Mikrotik
c. Switch Manageable
Mengelola pendanaan
d. Kabel LAN (Local Area Network)
Dosen
Mengelola laporan
pendahuluan
e. Access Point
f. Server
Mengelola laporan
kemajuan

Mengelola laporan akhir internet

Mengelola jadwal
pelatihan SDM

Modem

Gambar 4.2 Diagram Use Case Kegiatan P3M


Sistem Pengelolaan
Kegiatan P3M STMIK
Banjarbaru

PD Router (Mikrotik)
Mengelola user (reviewer
jurnal dan editor) Server Linux

Database

Mengelola manajemen
dokumen artikel
Reviewer Jurnal Switch Manageable

LAN
Me-review artikel jurnal
Administrator
WLAN

Menyunting jurnal Access Point

User User
Mengelola Penerbitan
Jurnal Editor
Gambar 4.6 Arsitektur Jaringan dan Perangkat
Keras
Gambar 4.4 Diagram Use Case Publikasi

e. Technology Architecture 5. Kesimpulan


1. Teknologi Perangkat Lunak Setelah dilakukan analisis perencanaan arsitektur
Sistem Informasi Puslitbang dan P2M STMIK sistem informasi pada Puslitbang dan P2M STMIK
Banjarbaru diusulkan untuk dibangun Banjarbaru, maka dapat ditarik kesimpulan
menggunakan teknologi berbasis web, dengan sebagai berikut:
bahasa dasar adalah PHP, dengan uraian: a. Kerangka kerja TOGAF digunakan sebagai
1. Sistem Operasi Linux pola perancangan EA Sistem Pengelolaan
2. Web Server Apache Kegiatan P3M STMIK Banjarbaru memberikan
3. PHP framework menggunakan CodeIgniter standar tahap-tahap semestinya yang
4. Javascript framework menggunakan JQuery digunakan pada perancangan EA guna
menghasilkan sebuah rancangan arsitektur

29 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)


Vol 4 No 1 – Maret 2016 Jurnal Bianglala Informatika – lppm3.bsi.ac.id/jurnal

sistem informasi yang baik dan kuat. Menggunakan Framework TOGAF ADM pada
Menyelaraskan kebutuhan perancangan PT POS Indonesia. 2.
sistem yang sesuai dengan tugas dan fungsi [6] Kustiyahningsih, Norman Yeni, and M.
organisasi Kautsar Sophan. n.d. Pemanfaatan TOGAF
b. Setelah dilakukan analisis kebutuhan pada ADM untuk Perancangan Sistem Informasi
Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru Dinas Perindustrian & Perdagangan sebagai
menggunakan value chain, dihasilkan: Sub Sistem Arsitektur E-Government
aktivitas utama: Penetapan reviewer dan Kabupaten Bangkalan. 2.
editor proposal P3M, pengajuan proposal [7] Marlina, Ekawati, and Budi Nugroho. 2014.
P3M, review proposal P3M, pelaporan, Arsitektur Pengembangan Sistem
penetapan Tim Bestari dan editor artikel jurnal, Pengelolaan Jurnal Ilmiah Indonesia
pengajuan artikel jurnal, review artikel jurnal, menggunakan Framework TOGAF.
penyuntingan artikel jurnal, dan publikasi Konferensi dan Temu Nasional Teknologi
aktivitas pendukung: pegelolaan SOP Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
kegiatan, pengelolaan SDM, pengembangan Indonesia. Bandung: Sekolah Teknik Elektro
unit teknologi dan sarana prasarana dan Informatika ITB dan e-Indonesia
pendukung. Initiatives. 326.
[8] Miftahuddin, Yusuf, Muhammad Ichwan, and
6. Saran Mira Mursini. 2013. Penerapan Metode EAP
a. Setelah melakukan implementasi perancangan (Enterprise Architecture Planning) pada
sistem, selanjutnya disarankan untuk Pembuatan Blue Print Sistem Akademik.
melanjutkan ke-4 tahapan TOGAF berikutnya Jurnal Informatika 3.
yaitu opportunities and solution, migration [9] Tahriludin, Udin. 2011. Perancangan
planning, implementation governance dan Enterprise Arsitektur Sistem Informasi
architecture change management untuk Penjadwalan Menggunakan Kerangka Kerja
mengkaji manfaat serta tingkat keberhasilan TOGAF ADM. 1.
pencapaian suatu misi organisasi dan misi [10] The Open Group. 2013. The Open Group
perancangan EA. Architecture Framework (TOGAF) Edition 9.1.
b. Rancangan ini dapat digunakan oleh http://pubs.opengroup.org/architecture/togaf9-
Puslitbang dan P2M STMIK Banjarbaru doc/arch/.
sebagai blue print pembangunan dan [11] Trivena, Diana, and Riki Wijaya. 2013.
pengembangan sistem informasi kedepannya. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
pada PT. X Menggunakan The Open Group
Pustaka Architecture Framework (TOGAF). Seminar
[1] Bernard, Scott. 2006. Using Enterprise Nasional Sistem Informasi Indonesia. 1.
Architecture to Integrate Strategic, Business, [12] Wartika, and Iping Supriana. 2011. Analisis
and Technology Planning. Journal of Perbandingan Komponen dan Karakteristik
Enterprise Architecture. Enterprise Architecture Framework.
[2] Hadi, Widiyanto, Abidarin Rosidi, and Emha Konferensi Nasional Sistem dan Informatika.
Lutfi. 2013. Analisis Pemodelan Arsitektur Bali : Research Gate. 1.
Enterprise Untuk Mendukung Sistem [13] Widodo, Aris Puji. 2010. Enterprise
Informasi Akademik Dengan Togaf (The Open Architecture Model untuk Aplikasi
Group Architecture Framework) (Studi Kasus Government. Jurnal Masyarakat Informatika.
AMIK AMIKOM Surakarta). ISSN : 2086-9436 [14] Yunis, R, and K Surendro. 2008. Pemilihan
Volume 5 Nomor 1 September 52. Metodologi Pengembangan Enterprise
[3] Hansen, and Mowen. 2000. Process Architecture untuk Indonesia. Prosiding
Management : Creating Supply Chain Value. SNIKA. A53-A59.
http://idg-corp.com/.
[4] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metode Penelitian
pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.
[5] Herucaraka, Anfusa Gandri, Ari Fajar, and
Ridha Hanafi. n.d. Analisis dan Perancangan
Enterprise Architecture untuk Mendukung
Fungsi Terkait System Online Payment Point
30 ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online)

You might also like