Professional Documents
Culture Documents
NIM : 2020522041
Tugas Group 9
ACTIVITY-BASED MANAGEMENT
Joseph Fox, controller of Thorpe Company, has been in charge of a project to install an
activity-based cost management system. This new system is designed to support the
company’s efforts to become more competitive. For the past six weeks, he and the project
committee members have been identifying and defining activities, associating workers with
activities, and assessing the time and resources consumed by individual activities. Now, he
and the project committee are focusing on three additional implementation issues: (1)
identifying activity drivers, (2) assessing value content, and (3) identifying cost drivers
(root causes). Joseph has assigned a committee member the responsibilities of assessing
the value content of five activities, choosing a suitable activity driver for each activity, and
identifying the possible root causes of the activities. Following are the five activities with
possible activity drivers:
A committee member ran a regression analysis for each potential activity driver, using the
method of least squares to estimate the variable and fixed cost components. In all five cases,
costs were highly correlated with the potential drivers. Thus, all drivers appeared to be
good candidates for assigning costs to products. The company plans to reward production
managers for reducing product costs.
Required:
1. What is the difference between an activity driver and a cost driver? In answering
the question, describe the purpose of each type of driver.
Jawaban :
Identifikasi perbedaan antara aktivitas dan pemicu biaya:
Tujuan dari penggerak kegiatan adalah untuk mengurangi jumlah kegiatan yang tidak
memiliki nilai tambah dan tujuan dari penggerak biaya untuk mengurangi biaya non-
nilai tambah yang diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah.
2. For each activity, assess the value content and classify each activity as value-added
or non-value-added (justify the classification). Identify some possible root causes
of each activity and describe how this knowledge can be used to improve activity
performance. For purposes of discussion, assume that the value-added activities
are not performed with perfect efficiency.
Jawaban :
Klasifikasi aktivitas berikut sebagai nilai tambah atau non-nilai tambah:
Value Added Non Value Root Cause Ways of Improvement
Added
Setting up Adds value to Meningkatkan kecepatan kerja akan
equipment costumer meningkatkan jumlah pengaturan
sehingga menambah nilai lebih pada
aktivitas
Performing Adds Value to Meningkatkan kecepatan kerja akan
warranty work Customer menurunkan jumlah jam garansi
sehingga menambah nilai lebih bagi
pelanggan
Welding Mismanagement Potensi pengorganisasian yang
Subassemblies meningkat akan menurunkan jam
pengelasan yang dibutuhkan
Moving Material Mismanagement Potensi pengorganisasian yang
meningkat akan menurunkan jam
pengelasan yang dibutuhkan
Inspecting Internal Failure Peningkatan kualitas dapat
Components meminimalkan waktu pemeriksaan
yang dibutuhkan
3. Describe the behavior that each activity driver will encourage, and evaluate the
suitability of that behavior for the company’s objective of becoming more
competitive.
Jawaban :
Perilaku Diver aktivitas sebagai berikut:
Menyiapkan peralatan
Membutuhkan perilaku yang berlebihan yaitu memaksimalkan jumlah pengaturan.
Peningkatan kecepatan kerja, peningkatan jumlah pengaturan, sehingga akan membantu
perusahaan mencapai tujuannya dan membuat organisasi kompetitif
Pekerjaan Garansi
Perlu perilaku kualitatif yang berarti produk harus diproduksi dengan memperhatikan
norma kualitas keinginan. Sehingga jam garansi dan jumlah unit yang rusak bisa
diminimalisir
Pengelasan
Merupakan aktivitas yang memakan waktu karena itu perlu perilaku yang berlebihan. Hal
ini menunjukkan bahwa potensi kerja yang meningkat dapat menurunkan jam pengelasan
dan sebaliknya akan meningkatkan sub-rakitan pengelasan
Memindahkan Material
Membutuhkan perilaku yang baik yaitu mengatur materi secara berurutan. Ini akan
mengurangi jumlah gerakan seiring dengan jarak bergerak
Inspeksi
Merupakan sebutan untuk perilaku kualitatif dengan kualitas yang baik membutuhkan jam
inspeksi yang lebih sedikit dan dengan demikian mengurangi jumlah unit yang rusak.