You are on page 1of 8

EFEK PLATELET-RICH FIBRIN (PRF) TERHADAP MIGRASI SEL FIBROBLAS KULIT NORMAL

PASCA PAJANAN MITOMISIN C

Naskah Publikasi Karya Ilmiah Paripurna

Diajukan dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan kelulusan Program


Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah di Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada

Diajukan oleh :
Nur Eko Hadi Sucipto
NIM: 11/323819/PKU/12626

BAGIAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
2015
Naskah Publikasi Karya Ilmiah Paripurna

EFEK PLATELET-RICH FIBRIN (PRF) TERHADAP MIGRASI SEL FIBROBLAS KULIT NORMAL
PASCA PAJANAN MITOMISIN C

Oleh :

Nur Eko Hadi Sucipto


NIM : 11/323819/PKU/12626
Telah diseminarkan pada tanggal, 22 Oktober 2015

Pembimbing I

DR. dr. Ishandono Dachlan.,M.Sc.,Sp.B.,Sp.BP-RE(K)


NIP. 19520214 197903 1 001

Pembimbing II

DR. dr. Yohanes Widodo Wirohadidjojo, Sp. KK(K)


NIP. 195509151981031004

Mengetahui,
Kepala Bagian Ilmu Bedah Ketua Program Studi Ilmu Bedah
FK UGM/RSUP DR Sardjito FK UGM/RSUP DR Sardjito

DR.dr. Ishandono D., M.Sc, Sp.B., Sp.BP-RE(K) dr. Rosadi Seswandana., Sp.B., Sp.BP-RE(K)
NIP . 1952 0214 1979 031001 NIP . 1972 1007 1999 031001
The Effect of Platelet-Rich Fibrin (PRF) on Skin Fibroblast Migration after
Mitomycin-C Treatment
Nur Eko Hadi Sucipto*,Ishandono Dahlan**, Yohanes Widodo Wirohadidjojo***

*Resident of General Surgery of Gadjah Mada University/ Sardjito General Hospital Yogyakarta
** Department Plastic Surgeryof Gadjah Mada University/ Sardjito General Hospital Yogyakarta
*** Departement Dermatology of Gadjah Mada University/ Sardjito General Hospital Yogyakarta

ABSTRACK

Background: Wound healing is a dynamic process involving several phases including


inflammation, proliferation, and remodeling. Skin fibroblast migration plays a crucial role
especially during proliferation and remodeling. Platelet-rich fibrin (PRF) is autologous fibrin
matrix containing high levels of growth factors and cytokines that are required for wound
healing. On the other hand, Mitomycin-C is able to inhibit wound healing throughinduction
of DNA damages that result in apoptosis and inhibition of cell proliferation.
Methods: Fibroblasts were incubated in appropriated culture medium with and without
10µg/mL Mitomycin-C for 2 hours. After 2 times washing with PBS, fibroblasts were
incubated in culture medium containing 12,5%, 25%, and 50% of PRF, or without PRF as a
negative control. Scratch assays were performed to measure migration of Mitomycin treated-
fibroblasts following with or without PRF treatment.
Results:. Fibroblast migration after Mitomycin-C treatment without PRF treatment was
16,7725 ±8,12405%. After 12,5%, 25%, and 50% PRF, migration of fibroblasts were
19.1439±3,01785%, 27,0910±3,46624%, and 51,0907±1,86437%, respectively. Treatment of
PRF significantly increased fibroblast migration compared to the control, (P value = 0.000)
Conclusion: PRF treatment significantly increases fibroblast migration after treatment with
Mitomycin-C. Further study using in vivo setting is required to confirm our in vitro study.
Key Word: Fibroblast Migration, Platelet-Rich Fibrin (PRF) , Mitomycin-C

PENDAHULUAN

Penyembuhan luka merupakan dimana terjadi peningkatan dari tensile


suatu proses yang sangat dinamik, karena strength dan kemudian fase maturasi atau
melalui fase inflamasi, proliferasi dan remodeling pada saat ini terjadi
remodeling, penutupan luka segera dapat peningkatan pembentukan kolagen
mengurangi timbulnya infeksi dan (Kendrick, 2000).
menurunkan angka morbiditas pasien Proses penyembuhan luka dapat
(Xian et al., 2014), dan merupakan isu terhambat oleh karena berbagai faktor.
yang menjadi tantangan bagi seorang ahli Adanya gangguan penyembuhan luka akut
bedahuntuk mengembangkan berbagai akan membuat luka tersebut menjadi luka
matrial dan teknik dalam proses kronis. Luka kronis secara histologis
penyembuhan luka setelah pembedahan menunjukkan gambaran penuaan fibroblas
(Eshghpour et al.,2012).Proses yang memiliki kemampuan proliferasi
penyembuhan luka dipengaruhi oleh rendah (Christofaloet al., 2000).
beberapa fase yang saling mendahului dan Fibroblas adalah sel yang
terus menerus, fase tersebut adalah fase mensintesis matrik ekstra seluler yang
inflamasi, proliferasi dan maturasi. Fase berperan pada pembentukan struktur
inflamasi terjadi sejak awal tejadinya jaringan, fibroblas ini berperan penting
trauma dan memacu respon seluler dan pada fase proliferasi pada penyembuhan
vaskuler, kemudian terjadi fase proliferasi luka, sel fibroblas ini bertanggung jawab
pada pembentukan kolagen tipe I dan ini terkandung banyak sitokin dan faktor-
kolagen tipe III, elastin, proteoglikan dan faktor pertumbuhan yang dapat memacu
pengaturan tensile strength pada proses penyembuhan luka (Zhao dan Ding,
penyembuhan luka (Porter, 2007). 2013; Khiste dan Tari, 2013).
Migrasi sel merupakan proses
seluler yang fundamental untuk METODELOGI
perkembangan normal dan homeostasis
dari jaringan dan organ yang mempunyai Penelitian ini merupakan penelitian
karakteristik pada proses fisiologi dan invitro untuk menilai kecepatan migrasi sel
patofisiologi pada vaskuler dan penyakit fibroblas dengan metode scratch assay
inflamasi. Migrasi sel ini juga berperan dengan menggunakan rancangan
pada proses vital dari penyembuhan luka, eksperimental kuasi.
sel yang berperan pada penyembuhan luka Sampel penelitian adalah biakan
ini adalah fibroblas, dalam penyembuhan fibroblas kulit manusia normal yang
luka migrasi sel fibroblas berfungsi untuk diambil dari bagian kulit tubuh manusia
meperbaiki kerusakan jaringan yang tidak terpapar langsung dari sinar
(Thampattydan Wang, 2007). matahari, biakan fibroblas diambil pada
Mitomisin C merupakan salah satu biakan keempat yang dibiakkan dalam
obat kemoterapi yang luas digunakan medium Dulbecoco’s Modified Eagle’s
dalam pengobatan kanker. Penggunaan medium (DMEM)-SigmaTM lengkap yang
Mitomisin C dalam penelitian in mengandung 5% fetal bovin serum (FBS),
vitromenunjukkan adanya penghambatan 100µ/ml penisilin streptomisin (penstrep)-
proliferasi sel, baik sel tumor maupun sel GibcoTM, 100mg/ml ceftriaxone dan
sehat,dan menimbulkan penuaan sel yang 2,5µg/ml amphotericineB-Fungsione-
mirip dengan morfologi sel pada luka GibcoTM, dengan jumlah sel 5x104 sel/ml.
kronis. Penelitian in vitro Nieto tahun Kemudian biakan fibroblas terbagi
2007 pada fibroblas manusia menunjukkan menjadi 5 kelompok, kelompok 1
bahwa pemberian 10 µg/ml (0,03 M) ditambah dengan media kultur, kelompok
Mitomisin C selama 2 jam dapat II-V ditambah dengan mitomicin C
menghambat proliferasi dan memacu masing-masing diperlakukan: (1) ditambah
apoptosis (Nieto et al., 2007). Pada dengan media kultur, (2) ditambah dengan
penelitian in vitro lain oleh Chen et al., PRF 50%, (3) ditambah dengan PRF 25%
2006, mengemukakan bahwa pemberian (4) ditambah dengan PRF 12,5%.
Mitomisin C 0,4 mg/mL selama 4 menit Data hasil penelitian akan
pada fibroblas dapat membuat penurunan dimasukkan dan diolah dengan program
proliferasi fibroblas dermis normal. SPSS untuk menganalisis perbedaan rata-
Produk konsentrat platelet sudah rata antara masing – masing kelompok
mulai digunakan dalam bidang bedah sejak perlakuan, menggunakan one-way
beberapa tahun terakhir. Prinsip utama ANOVA, dengan tingkat signifikan yang
yang digunakan adalah membuat suatu zat digunakan P<0,05.
yang kaya platelet dengan growth factor-
nya dan mengaplikasikannya ke dalam HASIL PENELITIAN
luka dengan maksud untuk memacu proses
penyembuhan lokal. Platelet-Rich Fibrin Telah dilakukan penelitian dengan
(PRF) merupakan produk konsentrat sampel 20 sumuran sel fibroblas dengan
platelet baru yang dibuat dengan masing-masing sumuran sebanyak 15000
sentrifugasi darah perifer. PRF ini lebih sel. Yang dibagi dalam 5 kelompok
mudah dan sederhana dalam perlakuan yaitu kontrol positif dengan
pembuatannya dibanding produk mengunakan subkultur fibroblas+ FBS
konsentrat platelet terdahulu. Dalam PRF 10%, kontrol negatif dengan menggunakan
subkultur fibroblas + FBS 15% dan 3 PRF 12,5%, PRF 25%, dan PRF 50%
perlakuan dengan subkultur + Mitomicin C terhadap kecepatan migrasi sel fibroblas
0,4 mL dan penambahan PRF 50%, 25%
dan 12,5%. Kemudian dilakukan inkubasi Grafik. 1 Grafik rerata migrasi pada
selama 72 jam dilakuakan Scratch Assay Kontrol
selanjutnya dilakukan fiksasi dan
pencucian dengan PBS. Dan dinilai
migrasi sel fibroblas.

Tabel.1 Perbandingan pengaruh kontrol


negatif, kontrol positif, PRF 12,5%, PRF
25%, dan PRF 50% terhadap kecepatan
migrasi sel fibroblas
Rata-rata kecepatan migrasi sel
Perlakuan fibroblas (%)dengan standar p-value
deviasi
Kontrol
positif 36,2749±2,00351
Kontrol
negatif 16,7725±8,12405 Dari gambaran grafik di atas
PRF 0,000
didapatkan rerata kecepatan migrasi sel
12,5% 19,1439±3,01785
PRF 25% 27,0910±3,46624
pada kontrol positif yaitu klompok sel
PRF 50% 51,0907±1,86437 kultur+ FBS10% yaitu 36,27% dan pada
Keterangan: kontrol negatif yaitu sel kultur fibroblas+
Kontrol positif : Suspensi sel fibroblas + FBS 10%
Kontrol negatif : Suspensi sel fibroblas + Mitomicin
FBS1% + mitomicin 10ug/mL yaitu 16,77
C10µg/mL+FBS 1% %
PRF 50%+mitomicin C : Suspensi sel fibroblas + Grafik.2 Grafik Rerata Migrasi pada
Mitomisin C 10µg/mL + PRF 50%
PRF 25%+ mitomicin C : Suspensi sel fibroblas +
kelompok perlakuan mitomicin dan
Mitomisin C 10µg/mL + PRF 25% mitomicin+ PRF
PRF 12,5% + mitomicin C : Suspensi sel fibroblas +
Mitomisin C 10µg/mL + PRF 12,5%

Dari tabel di atas dapat dilihat


bahwa rata-rata kecepatan migrasi sel
fibroblas dengan perlakuan kontrol negatif
yaitu sebesar 16,7725±8,12405, rata-rata
kecepatan migrasi sel fibroblas dengan
perlakuan kontrol positif yaitu sebesar
36,2749±2,00351, rata-rata kecepatan Rerata migrasi sel pada masing-
migrasi sel fibroblas dengan perlakuan masing kelompok perlakuan di dapatkan
PRF 12,5% yaitu sebesar bahwa pada kelompok kultur sel
19,1439±3,01785, rata-rata kecepatan fibroblas+ 10umg/mL+FBS1% sebesar
migrasi sel fibroblas dengan perlakuan 16,77%, pada kelompok sel
PRF 25% yaitu sebesar 27,0910±3,46624, fibroblas+mitomicin C + PRF 50% sebesar
dan rata-rata kecepatan migrasi sel 51,09%, pada kelompok sel fibroblas
fibroblas dengan perlakuan PRF 50% yaitu mitomicin C 10umg/mL+25% PRF di
sebesar 51,0907±1,86437. dapatkan 27,09% serta pada kelompok
Berdasarkan uji ANOVA diperoleh perlakuan sel fibroblas+ mitomicin C+
nilai p sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat PRF12,5% didapatkan rerata 19,14%
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
pengaruh kontrol negatif, kontrol positif,
PEMBAHASAN sel) pada sel fibroblas dengan penambahan
Migrasi sel merupakan proses mitomicin C dan konsentrasi PRF 50%
seluler yang fundamental untuk memberikan hasil migrasi sel yang lebih
perkembangan normal dan homeostasis baik dibanding dengan kutur sel fibroblas
dari jaringan dan organ yang mempunyai dengan penambahan FBS 10% (secara
karakteristik pada proses fisiologi dan histopatologi seperti penyembuhan luka
patofisiologi pada vaskuler dan penyakit akut)
inflamasi. Migrasi sel ini juga berperan
pada proses vital dari penyembuhan luka, KESIMPULAN
sel yang berperan pada penyembuhan luka Terdapat perbedaan bermakna
ini adalah fibroblas, dalam penyembuhan dalam perlakuan pemberian PRF dengan
luka migrasi sel fibroblas berfungsi untuk konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% pada
meperbaiki kerusakan jaringan kecepatan migrasi sel fibroblas pasca
(Thampattydan Wang, 2007). Pada pemberian pajanan mitomicin C sesuai
penelitian ini di dapatkan hasil yang dengan peningkatan kadar PRF yang
signifikan adanya kecepatan migrasi sel digunakan.
fibroblas dibandingkan dengan kontrol Pemberian perlakuan dengan
negatif, kontrol positif dan pada masing- menggunakan PRF dengan konsentrasi
masing perlakuan. 50% akan memberikan efek migrasi sel
Pemberian perlakuan PRF 50% fibroblas yang lebih tinggi dibandingkan
menunjukan kecepatan migrasi sel paling dengan PRF dengan konsentrasi 25% atau
tinggi dibanding dengan pemberian 12.5%, sedangkan pemberian PRF 25%
perlakuan PRF 25 % dan 12.5%. Terdapat memberikan efek peningkatan kecepatan
perbedaan kecepatan migrasi sel fibroblas migrasi sel lebih tinggi dibandingkan
yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan pemberian PRF dengan
kontrol negatif dengan kontrol konsentrasi 12,5% .
positif,PRF12,5%, PRF 25%, dan PRF Pemberian PRF dengan konsentrasi
50% (nilai p < 0.05). 50% pada kultur sel fibroblas dengan
Penambahan FBS 10% pada kultur penambahan mitomicin C memberikan
sel fibroblas yang dilakukan perlakuan hasil migrasi sel yang lebih baik dibanding
scratch assay yang merupakan kontrol kultur sel fibroblas dengan pemberian FBS
positif mencerminkan penyembuhan luka 10%, hal ini mencerminkan kemungkinan
seperti pada luka akut, sedangkan pada penyembuhan luka kronis yang lebih baik
kultur fibroblas dengan penambahan pada pemberin PRF 50% dibandingkan
mitomicin C dengan scratch assay penyembuhan luka akut.
mencerminkan penyembuhan luka SARAN
mencerminkan luka kronis. Perlu dilakukan penelitian invitro
Pemberian PRF dengan tentang pengaruh PRF pada kecepatan
konsentrasi 50% memberikan kecepatan migrasi sel fibroblas, dimana PRF diambil
migrasi sel fibroblas yang secara dari individu yang sama atau autolog
signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah sample yang lebih besar.
dengan kontrol positif (51,0907±1,86437 Diperlukan suatu penelitian
dibanding 36,2749±2,00351 dengan nilai prospektif secara in-vivo untuk meneliti
p=0.000) hal ini mengindikasikan bahwa meneliti kadar PRF yang diperlukan untuk
pemberian Konsentrasi PRF 50% lebih meningkatkan migrasi sel fibroblas dan
superior dibandingkan dengan kontrol mempercepat penyembuhan luka kronis
positif. secara klinis
Hal ini menggambarkan
kemungkinan untuk penyembuhan luka
kronis (secara histopatologi terjadi penuan
DAFTAR PUSTAKA editor.Grabb and Smith’s Plastic
1. Acharya P.S., Majumdar S., Jacob M., Surgery.6th edition.Chapter 2. Page
Hayden M., Mrass P., Weningger W., :15-22. Lippincott Williams and
Assoian R.K., Pure E. 2008. Wilkins, Philadelphia
Fibroblast migration is mediated by 10. Hulkower K.I., Herber R.L. 2011. Cell
CD 44-dependent TGFβ activation, migration and invasion assay as tools
Journal of Cell Science 121:1393- for drug discovery. PharmaceuticsVol
1402. 3: 107-124
2. Chen T., Kunnavatana S.S., Koch R.J. 11. Hsu A., Mustoe T.A. 2004. Principles
2006. Effect of mitomycin on normal of wound healing on fundamental
dermal fibroblast.Laringoscope principle plastic surgery.
11(4):514-517. 12. Kanukar B.N., Jayadeve I.M., Marshal
3. Chignon S.B., Georgiou C.A., Fontas R. 2013. Role of Platelet-rich fibrin in
E. 2012. Efficacy of leukocyte and wound healing: A critical review.
platelet-rich fibrin in wound healing: Journal of ConservativeDentistry.Vol
randomized controlled clinical trial. 16.Issue 4.
PlastReconstrSurg 130(6):514-517. 13. Kendrick S. 2000. Wound Healing
4. Christofalo V.J., Volker C., Alen R.G. and Management.Care of Surgical
2000. Use of the fibroblast modelsin Patient. Page 69-72
the studyof cellular 14. Kiste S.V., Tari R.N. 2013. Platelet-
senescence.Methods in molecular Rich Fibrin as a Biofuel for Tissue
medicine: Aging Methods and Regeneration.Biomaterials.Hindawi
Protocol. Vol 38.Humana Press Publishing Corporation
Inc.Totowa.New Jersey 15. Kurniawan H.S. 2014.EfekPlatelet-
5. Dohan D.M., Choukroun J., Diss A., Rich Fibrin (PRF)
Dohan A.J., Mouhyi J., Gogly B. terhadapProliferasiSelFibroblasKulit
2006. Platelet-rich fibrin (PRF): A Normal PascaPajananMitomycin-
second-generation platelet C.BagianIlmuBedahUniversitasGadja
concentrate. Part I: Technological hMada Yogyakarta
concept and evaluation. Oral Surg 16. Liang C., Park A.Y., Guan J.L. 2007.
Oral Med Oral Pathol Oral Invitro scratch assay: a convenient and
RadiolEndol101: E37-44. inexpensive method for analysis of
6. Eshghpour M, Majidi M.R., Nejat cell migration in vitro. Nature
A.H. 2012. Platelet-rich fibrin: Protocol. Vol.2. no.2:329-332
autologous fibrin matrix in surgical 17. McHugh P.J., Spanswick V.J., Hartley
Procedure: A case Report and Review J.A.2001. Repair DNA Interested
of literature. Iranian Journal of cross- link: molecular mechanism and
Otorhinolaryngology No4. Vol.24. clinical relevance. The lancet
Serial No 69 Oncology2: 483-490
7. Flanagan V., Iwamoto S. 2000.The 18. Missailidis S. 2008. Antitumour
Physiology of wound healing.Review Antibiotics.Anticancer Therapeutics.8
Journal of WoundCare.Vol 9, No 6 : 112-114. John Willey and Sons
8. Gassling V.L., Acil Y., Springer I.N., Corp., West Sussex, UK.
Hubert N., Wiltfang J.2009. Platelet- 19. Mosesson M.W., Siebenlist K.R., Meh
rich Plasma and Platelet-Rich Fibrin D.A.2001. The structure and
in human cell culture.Oral Surg Oral biological features of fibrinogen and
Med Oral Pathol Oral fibrin.Ann NY AcadSci 936:11-30
RadiolEndol108:48-55 20. Nieto A., Cabrera C.M., Catalina P.,
9. Gurtner G.C. 2007. Wound healing: Cobo F., Barnie A., Cortes J.L., Jesus
Normal and abnormal.in Thorne C.H. A.B., Montes R., Concha
A,2007.Effect of mitomycin C on 26. Steenvoorde P., Van Doorn L.P.,
human foreskin fibroblast used as Naves C, Oskam J.2008. Use of
feeder in human embryonic stem cells: autologous platelet-rich fibrin on hard-
Immunocytochemistry MIB1 score to-heal wound.Journal of
and DNA ploidy and apoptosis WoundCare.Vol 17.No 2
evaluated by flow cytometry. 27. Thampatty B.P., Wang J.C.2007.New
Cell.BiolInt 31:269-278 approach to studyfibroblast
21. Orsted.H.L.,Keast D., Lalande L.F., migration.Cell Motility and the
Cytoskeleton
Megie M.F. 2013. Basic Principles of 64: 1-5
wound healing.Wound Care Canada. 28. Toffler M., Toscano N., Holtzclaw D.,
Vol 9. No2 DelCarso M., Ehrenfest D.D.
22. Porter S. 2007. The Role of Fibroblast 2009.Introducing Choukroun’s
in Wound Contraction and platelet-rich fibrin (PRF) to
Healing.Wounds.UK vol.3 No1. 33-39 reconstructive surgery milieu. JIACD
23. Rini S. 2014. EfekPlatelet-Rich Fibrin 1 (6): 21-32
(PRF) 29. Xian L.J., Chowdhury S.R., Saim,
TerhadapTimbunanKolagenFibroblas Ruszyman. 2014. Concentration-
PascaPajanandenganMitomycin- dependent effect of Platelet-rich
C.BagianIlmuBedahUniversitasGadja plasma on keratinocyte and fibroblast
hMada Yogyakarta wound healing. International society
24. Ribeiro F.A.Q., Guaraldo L., Borges for cellular therapy.
J.P., Zachi F.F.S., Eckley C.A.2004. 30. Yarrow J.C., Parlman Z.E., Westwood
Clinical and Histological Healing of N.J., Mitchison T.J. 2004. A high-
surgical wound treated with throughput cell migration assay using
mitomycin C. Laringoscope. 114:148- scratch wound healing, a comparison
152 of image-based readout methods,
25. Sinno H., Prakash S. 2013. BMC Biotechnology 4: 21
Complement and the wound healing 31. Zhao Q.M., Ding Y.J., SiT. 2013.
cascade: up date review. Plastic Platelet-rich fibrin in plastic surgery.
SurgeryInternational. Article ID OA Evidence-Based Medicine 1(1):3.
146764

You might also like