You are on page 1of 27

MG 2113 Matematika Terapan

Semester I 2017/2018

Bonita Dilasari

Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi


Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung

17.09.2017 1
Silabus
Pengantar permodelan matematika, persamaan differensial biasa (PDB) orde pertama,
persamaan differensial biasa orde dua dan orde yang lebih tinggi linier, sistem PDB dan
contoh-contoh aplikasi permodelan dengan PDB untuk penyelesaian permasalahan
enjiniring, , transformasi Laplace dan penggunaannya, aljabar linier, kalkulus differensial
vektor, grad, div, curl, penyelesaian persamaan differensial parsial dan contoh-contoh
aplikasinya.

Luaran:
1. Mahasiswa mampu menentukan solusi persamaan diferensial biasa, sistem
persamaan diferensial biasa dan persamaan diferensial parsial, melakukan
transformasi Laplace, melakukan operasi matriks dan menyelesaikan sistem
persamaan linier serta memahami operasi vektor dan kalkulus diferensial
vektor (memenuhi kriteria learning outcome C).
2. Mahasiswa mampu permasalahan-permasalahan enjiniring tertentu dengan
bantuan matematik (memenuhi kriteria learning outcome E).

17.09.2017 2
Learning Outcomes
No Learning Outcomes
An understanding and engagement to professional ethics, integrity and
A
responsibility
B Awareness to the need of and engagement in independent and life-long learning
C An ability to apply knowledge of mathematics, natural sciences and engineering
Knowledge of and ability to perform minerals processing, coal beneficiation and
D upgrading, metals extraction and refining, metals recycling, alloying, metal
forming, heat treatment and corrosion control
An ability to identify, formulate and solve engineering problems under certain
E
constraints
An ability to design mineral processing plant, coal washing and beneficiation
F
plant, extractive metallurgical plant, and alloy design
An ability to plan and conduct experiments and use modern engineering tools to
G
solve engineering and professional-related problems
Knowledge and understanding of engineering role in global, economical,
H
ecological and societal context
Communication skills which includes oral presentation, report writing and
I
debating
J An ability to work in a team
17.09.2017 3
Silabus
Matakuliah 1. MA 1101 Kalkulus IA Prasyarat
Terkait 2. MA 1201 Kalkulus IIA Prasyarat
Penilaian:
• UTS 40%
• UAS 50%
• Kuis dan Tugas 10%

Literatur:
• Kreyszig, E., “Advanced Engineering Mathematics”, Wiley, 10th
Edition, 2011
• Zill G. Dennis and Wright, W.S. “Advanced Engineering
Mathematics”, Jones & Bartlett Publishers; 4th Edition , 2009
• Stroud, K., “Advanced Engineering Mathematics”, Industrial
Press; 4th Edition, 2003

17.09.2017 4
Materi kuliah
I. Pendahuluan
II. Persamaan Diferensial Biasa Orde Pertama
III. Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua Linier
IV. Sistem Persamaan Diferensial Biasa
V. Transformasi Laplace
VI. Matriks dan Aljabar Linier
VII. Kalkulus Vektor
VIII. Persamaan Diferensial Parsial

17.09.2017 5
MG 2113 Matematika Terapan

BAB I PENDAHULUAN

 Pengantar Persamaan Diferensial

 Initial-Value Problems

 Persamaan Diferensial sebagai Model Matematika

17.09.2017 6
Pengantar Persamaan Diferensial

Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu


variabel atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan
turunannya dalam berbagai orde.

Klasifikasi persamaan diferensial:


• Persamaan Diferensial Biasa (PDB)
• Persamaan Diferensial Parsial (PDP)

Manakah yang termasuk PDB?

17.09.2017 7
Pengantar Persamaan Diferensial

PDB orde...?

Suatu persamaan diferensial ber-orde n jika turunan ke-n fungsi y terhadap x


merupakan turunan tertinggi di dalam persamaan itu.
Bentuk umum:

dimana F adalah fungsi dari n+2 variabel: x, y, y’,.....,y(n)

Persamaan diferensial Biasa (PDB)


• PDB Orde satu
• PDB Orde dua
• PDB dengan Orde yang lebih tinggi
𝑑𝑦 𝑑2 𝑦
𝑦′ = 𝑦 ′′ =
𝑑𝑥 𝑑𝑥 2

17.09.2017 8
Pengantar Persamaan Diferensial

Bentuk implisit Bentuk eksplisit

Bagaimanakah bentuk eksplisit dari PDB


untuk 𝑥 ≠ 0 ?

17.09.2017 9
Pengantar Persamaan Diferensial

Pengertian “Solusi“
Fungsi: y = g(x) disebut solusi bagi suatu PDB orde-pertama pada suatu selang,
misalnya, a < x < b jika g(x) terdefinisikan dan terdiferensialkan pada selang
tersebut sehingga ruas kiri PDB = ruas kanan PDB (menjadi IDENTITAS) bila y
dan y’ masing-masing digantikan oleh g dan g’.
Contoh:
Tunjukkan bahwa fungsi y = g(x) = x2 adalah suatu solusi bagi persamaan
diferensial : xy’ = 2y
untuk semua x.

Bila kita diferensialkan y kita peroleh y’ = 2x.


Kalikan kedua ruas dengan x, didapatkan
xy’ = x(2x)
xy’ = 2x2
xy’ = 2y (terbukti)

17.09.2017 10
Pengantar Persamaan Diferensial

Solusi suatu persamaan diferensial dapat berupa sebuah fungsi implisit dalam
bentuk:
G(x,y) = 0,
Solusi demikian ini dinamakan solusi implisit, berbeda dengan solusi eksplisit
pada contoh sebelumnya.

Contoh: Solusi implisit


Fungsi x2 + y2 – 1 = 0 (y > 0)
(yang berupa fungsi untuk setengah lingkaran) adalah suatu solusi implisit bagi
persamaan diferensial
yy´ = -x

Buktikan!

17.09.2017 11
Pengantar Persamaan Diferensial

Solusi banyak

Selesaikan persamaan diferensial orde-pertama berikut:


y’ = cos x
Melalui pengintegralan kita memperoleh y = sin x + c,
Bila c = 0 → y = sin x
c = 1,5 → y = sin x + 1,5, dan seterusnya.
Persamaan y = sin x + c dengan c sembarang merupakan seluruh solusi (solusi
umum) bagi persamaan diferensial tersebut. Setiap nilai c menghasilkan satu solusi
khusus.
Solusi grafis persamaan diferensial diatas untuk c = -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4 ditunjukkan
pada Gambar.

17.09.2017 Solusi grafis y = sin x + c untuk PDB y´ = cos x 12


Pengantar Persamaan Diferensial

Contoh persamaan diferensial di atas mengilustrasikan bahwa suatu persamaan


diferensial orde-pertama mungkin memiliki lebih dari satu solusi.

Persamaan diferensial dapat mempunyai tak hingga banyaknya solusi, yang dapat
dinyatakan dengan satu rumus sembarang yang mengandung konstanta c.

Solusi yang mengandung konstanta (c) sembarang disebut sebagai solusi


umum bagi persamaan diferensial.
Bila konstanta itu diberi satu nilai tertentu maka solusinya disebut solusi khusus.

17.09.2017 13
Pengantar Persamaan Diferensial

Contoh:

(1) Pertumbuhan Eksponensial


y = ce0,2t

y’ = dy/dt = 0,2 e0,2t


y’ = 0,2y

Maka y = ce0,2t adalah solusi dari PDB y’ = 0,2y

Persamaan umum pertumbuhan


eksponensial: y’ = dy/dt = ky
dimana k adalah konstanta positif
memiliki solusi umum y(t) = cekt

Solusi PDB y’ = 0,2y


17.09.2017 (Pertumbuhan Eksponensial) 14
Pengantar Persamaan Diferensial

Contoh:

(2) Peluruhan Eksponensial

Hal yang serupa untuk y’ = -0,2y


mempunyai solusi y = ce-0,2t

Persamaan umum peluruhan


eksponensial: y’ = dy/dt = -ky
dimana k adalah konstanta positif
memiliki solusi umum y(t) = ce-kt

Solusi PDB y’ = -0,2y


(Peluruhan Eksponensial)

17.09.2017 15
Initial-Value Problems

Seringkali persoalan yang melibatkan persamaan diferensial mempunyai kondisi


awal, yaitu harga y pada x = xo
y(xo) = yo.
yang biasa disebut “kondisi awal (initial condition)” atau “syarat awal”.

Contoh:

Solusi umum  y(x) = ce3x


y(0) = ce0 = c = 5,7
Maka, solusi khusus dari PDB dengan nilai awal di atas adalah
y(x) = 5,7e3x

17.09.2017 16
Initial-Value Problems

Latihan Soal:

Selesaikan PDB orde satu dengan nilai awal berikut:

(x2 + 1)y’ + y2 + 1 = 0, y(0) = 1

17.09.2017 17
Initial-Value Problems

Penyelesaian:
dy dx
 
1  y2 1 x2
Dengan mengintegralkan kedua ruas kita memperoleh:
Arc tan y = -arc tan x + c, atau
Arc tan y + arc tan x = c
Dengan mengambil tangen kedua ruas, kita memperoleh
tan(arc tan y + arc tan x) = tan c
Ingat:

Jika a = arc tan y dan b = arc tan x,


tan (arc tan y + arc tan x) = y  x
1  xy
yx
kita peroleh:  tan c
1  xy
Dengan memasukkan x = 0 dan y = 1, kita peroleh
1 x
1 = tan c, sehingga y  x  1 atau y 
1  xy 1 x
17.09.2017 18
Persamaan Diferensial sebagai Model Matematika

Langkah-langkah dalam proses permodelan


Physical Asumsi dan
System Hipotesis

Ubah asumsi jika Asumsi dalam bentuk PD


Mathematical diperlukan
Model
Cek prediksi model
Formula
dengan fakta yang
matematika
diketahui
Mathematical
Solution
Menampilkan prediksi Penyelesaian PD
model (dengan grafik)

Physical Mendapatkan
solusi
Interpretation

17.09.2017 19
Persamaan Diferensial sebagai Model Matematika

Contoh:
Permodelan Peluruhan Eksponensial Zat Radioaktif

Jika terdapat zat radioaktif dengan berat awal 0,5 gram terdekomposisi dengan
konstanta laju peluruhan 1,4 x 10-11 per detik, tentukan jumlahnya yang tersisa
pada suatu waktu tertentu.

Langkah (1): menyusun model matematika dari proses fisika

Berat zat yang tersisa dalam waktu tertentu dinotasikan dengan y(t).
Laju pengurangan berat y’(t) = dy/dt proporsional terhadap y(t).
PDB:
𝑑𝑦
𝑦′ 𝑡 = = −𝑘𝑦 [1]
𝑑𝑡

Kondisi awal:
𝑦 0 = 0,5 [2]

17.09.2017 20
Persamaan Diferensial sebagai Model Matematika

Langkah (2): mencari solusi matematika

Solusi umum untuk PDB [1] adalah

𝑦 𝑡 = 𝑐𝑒 −𝑘𝑡 [3]

Penentuan c berdasarkan kondisi awal:


𝑦 0 = 𝑐𝑒 0 = 𝑐 = 0,5

Solusi khusus:
𝑦 𝑡 = 0,5𝑒 −𝑘𝑡 [4]
untuk k > 0.

Verifikasi bahwa solusi [4] memenuhi PDB [1] dengan kondisi awal [2].
𝑑𝑦
= −0,5𝑘𝑒 −𝑘𝑡 = −𝑘 ∙ 0,5𝑒 −𝑘𝑡 = −𝑘𝑦
𝑑𝑡

𝑦 0 = 0,5𝑒 −𝑘(0) = 0,5𝑒 0 = 0,5

17.09.2017 21
Persamaan Diferensial sebagai Model Matematika

Langkah (3): interpretasi hasil

Persamaan [4] menunjukkan berat zat radioaktif pada waktu t. Dimulai dari
berat awal 0,5 gram saat t = 0 dan menurun terhadap waktu karena nilai k
positif. Batasan y saat 𝑡 → ∞ 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 0.

Kurva peluruhan zat radioaktif dengan fungsi berat terhadap waktu y = 0,5e-1,5t.

17.09.2017 22
TUGAS 1

1. Verifikasi bahwa y adalah solusi dari PDB berikut ini dan tentukan solusi
khusus dengan kondisi awal yang diketahui.

(a)

(b) y = tan 𝑥 + 𝑐 , 𝑦 ′ = 1 + 𝑦 2 , 𝑦 0 = 0,577

17.09.2017 23
TUGAS 1

2. Sebuah bola tembaga dipanaskan sampai suhunya 100oC. Selanjutnya (pada t =


0), bola itu dicelupkan ke dalam air yang suhunya dipertahankan tetap pada
30oC. Setelah 3 menit, suhu bola tembaga itu turun menjadi 70oC. Setelah
berapa lamakah suhu bola itu menjadi 31oC?

Informasi fisik. Hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa laju perubahan


suhu (T) benda panas yang didinginkan terhadap waktu sebanding dengan
selisih antara T dan suhu medium sekelilingnya (Tm).
Hukum Pendinginan Newton:
𝑑𝑇
= −𝑘 𝑇 − 𝑇𝑚
𝑑𝑡

17.09.2017 24
TUGAS 1

3. Sebuah benda jatuh dengan kecepatan mengikuti PDB


𝑑𝑣 𝑣
𝑑𝑡
= 9,8 − 5

(a) Tentukan kecepatan benda tersebut pada setiap t bila kecepatan awal saat t = 0
adalah 0.
(b) Gambarkan grafik v terhadap t untuk beberapa nilai c.

17.09.2017 25
17.09.2017 26
17.09.2017 27

You might also like